31
Presentasi Kasus “Pinguekula Oculi sinistra, Pinguekula dengan epifora Oculi dekstra” Winda Tryani G4A013024

Presentasi Kasus Pinguekula Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Kasus Pinguekula Fix - SMF Mata Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Citation preview

  • Presentasi KasusPinguekula Oculi sinistra, Pinguekula dengan epifora Oculi dekstra

    Winda Tryani G4A013024

  • Identitas Penderita

    Nama :Ny. DPekerjaan : PedagangJenis Kelamin : PerempuanUmur : 55 tahunAlamat : Teluk

  • AnamnesisKeluhan Utama : Mata kiri keluar air mata nerocos.RPS : Pasien datang ke poli mata RSMS dengan keluhan mata kiri keluar air mata nerocos. Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 minggu yang lalu, hilang timbul dan semakin memberat hingga sekarang. Keluhan tambahan : pasien mengeluhkan adanya bintik tebal berwarna putih kekuningan pada kedua bola mata, keluhan ini dirasakan sudah lama, bintik putih kekuningan ini berada didaerah nasal dan temporal.Keluhan lain seperti silau, pegel, gatal, rasa mengganjal, pandangan kabur, keluar kotoran semua disangkal oleh pasien.

  • RPDKeluhan yang sama sebelumnya disangkal, riwayat DM, HT, asma, alergi disangkal, riwayat pernah operasi mata dan trauma mata disangkal, riwayat menggunakan obat tetes mata dalam jangka waktu lama disangkal.RPSosBekerja di pasar sebagai pedagang dan sering terpapar sinar matahari, angin dan debu

  • Status Presen

    Keadaan Umum : BaikKesadaran : Compos MentisVital Sign TD : 120/80 mmHgRR : 22x/mntNadi : 90x/mntSuhu : 36,5 C

  • Status Oftalmologik

    Oculus DexterOculus SinisterVOD 6/8VisusVOS 6/12-Visus kaca mata-VOD 6/8 S+1.00 1.0Visus koreksiVOS 6/12 S+ 1.501.0

    Simetris, bergerak ke segala arah (sinergis), eksoftalmos (-)Bola mataSimetris, bergerak ke segala arah (sinergis), eksoftalmos (-)

    trichiasis(-), madarosis(-), ulkus (-)Siliatrichiasis(-), madarosis(-), ulkus (-)

    Ptosis (-), edema(-), sikatrik: (-), hiperemis (-), lagoftalmus (-)Palpebra SuperiorPtosis( -), edema( -), sikatrik: (-), hiperemis (-), lagoftalmus (-)

    Edema (-), sikatrik : (-), hiperemis (-)Palpebra InferiorEdema, sikatrik : (-)

    Hiperemis (-),Folikel (-), papil : (-), edem (-), nodul (-)Konjungtiva palpebraHiperemis (-),Folikel (-), papil : (-), edem (-), nodul (-)

  • Status Oftalmologik

    Inj. Konjungtiva (-), inj. Silier (-), inj .episklera (-), sekret (-), bercak degenerasi (+)Konjungtiva BulbiInj. Konjungtiva (-), inj. Silier (-), inj .episklera (-), sekret (-), bercak degenerasi(+)

    Inj. Episklera (-), ikterik (-)SkleraInj. Episklera (-), ikterik (-)

    Edem (-), keruh(-), infiltrat (-)KorneaEdem (-), keruh(-), infiltrat (-)

    Kedalaman N, hifema (-), hipopion (-)Bilik mata depanKedalaman N, hifema (-), hipopion (-)

    Reguler, arcus senilis (+), kripte normalIrisReguler, arcus senilis (+), kripte normal

    Bulat,D= 3mm, leukokoria (-)PupilBulat,D= 3mm, leukokoria (-)iris shadow (-), keruh (-), dislokasi (-)Lensairis shadow (-), keruh (-), dislokasi (-)Jingga cemerlangReflek fundusJingga cemerlang

  • jernihKorpus vitreusjernih

    T (dig) nTIOT (dig) n

    Edem (-), nyeri tekan (-), epifora (-)Sistem kanalis lakrimalisEdem (-), nyeri tekan (-), epifora (+) cairan: serose

  • ResumeAnamnesispasien perempuan berusia 55 tahunkeluhan utama: mata kiri keluar air mata nerocos sejak 2 minggu yang laluKeluhan tambahan :terdapat bercak degerasi warna putih kekuningan pada kedua bola mata, keluhan ini sudah ada sejak lama.keluhan lain : silau, gatal, gejala yang sama, mata merah, rasa mengganjal disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit DM, HT, alergi, operasi mata dan trauma disangkal. Pekerjaan pasien pedagang dipasar sering terpapar sinar mathari, angin, debu.

  • Pemeriksaan fisikKU/ kes: baik/ cmVS: TD : 120/80 mmHg RR : 22 x/menit Suhu : 36.5 C Nadi : 90 x/menitStatus oftalmologikKonjungtiva bulbi OD : Inj. Konjungtiva (-), inj. Silier (-), inj .episklera (-), bercak degeneratif warna putik kekuningan di daerah nasal dan temporal (+).OS : Inj. Konjungtiva (-), inj. Silier (-), inj .episklera (-), bercak degeneratif warna putik kekuningan di daerah nasal dan temporal (+).. Epifora (+)

  • Diagnosis Banding

    PterigiumEpiforaEpiskleritisConjunctival intraepithelial neoplasia

  • 1. PterigiumPterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. (Skuta, 2008).Lesi :konjungtiva bulbi (sisi nasal dan temporal ) pada satu mata (Pterigium dupleks)atau pada kedua mata (Pterigium bilateral). Gejala subyektif : Rasa perih, terganjal, sensasi benda asing, silau, berair, gangguan visus, masalah kosmetik (Skuta, 2008).

  • pterigium

  • 2. Conjuntival Intraepithelial Neoplasia (CIN) Conjuntival Intraepithelial Neoplasia (CIN) ditandai dengan perjalanan penyakit yang progresif lambat dengan potensi ganas rendah (Giaconi dan Karp, 2003). Gejala subjektif : seperti sensasi seperti ada benda asing, kemerahan, iritasi, dan pertumbuhan lesi superfisialis ocular (Giaconi dan Karp, 2003). Secara klinis CIN muncul sebagai daging, lesi minimal pada limbus pada fisura intrapalpebra dan konjungtiva fornik dan tarsal tetapi jarang (Shield dan Shields, 2004).

  • CIN

  • 3. EpiskleritisEpiskleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera Ilyas, 2007).

    Keluahannya berupa mata terasa kering, dengan rasa sakit yang ringan, mengganjal dan konjungtiva yang kemotik Ilyas, 2007).

    Bentuk radang yang terjadi pada episkleritis mempunyai gambaran khusus berupa penonjolan setempat dengan batas tegas dan warna merah ungu dibawah konjungtiva (Ilyas, 2007).

  • episkleritis

  • Diagnosis Kerja

    Pinguekula Oculi Dextra Pinguekula dengan Epifora Oculi Sinistra

  • RencanaPemeriksaan mata sederhanaFundus reflekPemeriksaan visus

  • DefinisiPinguekula merupakan penebalan pada konjungtiva bulbi berbentuk segitiga dengan puncak di perifer dasar di limbus kornea, berwarna kuning keabu-abuan merupakan degenerasi hialin .

  • Anamnesis

    Mata keringPembuluh darah yang bengkak atau melebarmata merahRasa mengganjal pada kedua bola mata

  • Pemeriksaan FisikKonjungtiva bulbi : bercak degenerasi warna putih kekuningan di konjungtiva , berbentuk segitiga dibagian nasal dan temporal kornea.Visus normalLoklasi: arah jam 3 dan jam 9Bilateral

  • Etiologi dan Faktor RisikoBertambah tuaTerpapar sinar matahari berlebihanTinggal di daerah beriklim tropisSering terpapar angin, debu, sinar matahari (UVB)Genetik Faktor lain: dry eye, iritasi kronik, inflamasi kronik

  • PatogenesisBerbagai faktor risiko (sinar UV, angin, debu, usia)sel epitelium (awalnya: normal, menipis, menebal) degenerasi atau degradasi serat kolagen dan degenerasi hialindeposit dan pembengkakan jaringan yang datarpinguekula (Farjo, 2008).

  • Tindakan selanjutnyaUsulan Pemeriksaan LanjutanPemeriksaan Slit LampPemeriksaan slit lamp dilakukan untuk menilai lebih jelas segmen anterior mata. Pada kasus ini, kita dapat melihat gambaran pinguekula dengan lebih jelas.

  • Komplikasi1. pre-op: mata merah, iritasi, skar kronis, distorsi, skar pada otot rektus medial yang dapat menyebabkan diplopia, perkembangan menjadi pterigium.2. saat operasi :perforasi korneosklera, graft oedem, graft hemorrhage, graft retraksi, jahitan longgar, korneoskleral dellen, granuloma konjungtiva, epithelial inclusion cysts, skar konjungtiva, skar kornea dan astigmatisma, disinsersi otot rektus.3. Post op: rekurensi pingeukula

  • Terapi MedikamentosaTerapi lubrikasi untuk mencegah iritasi (Liters 3 tetes x 1ODS).TIOPenggunaan dari steroid topical fluorometholone, rimexolone, loteprednol2 minggu kontrol TIO TIO setiap 4 minggu selama 2-3 bulan pada pasien pinguekulitis. Eksisi/ operasi rekurensi

  • Non medikamentosaEdukasi pasien untuk menghindari faktor penyebab yaitu menghindari paparan sinar ultra violet atau sinar matahari, debu, adan angin.Menggunakan kacamata hitam saat beraktivitas pada siang hari, atau helm berkaca saat menggunakan kendaraan bermotor.Kompres air dingin jika terjadi inflamasi

  • PrognosisQuo ad visam : OD : Dubia ad bonam OS : Dubia ad bonamQuo ad sanam: OD : ad bonam OS : ad bonamQuo ad vitam : ad bonamQuo ad cosmeticam: Dubia ad bona

  • Daftar PustakaBradford C. 2004. Basic Ophtalmology. 8th Edition. San Fransisco-American Academy of opthalmologyFarjo QA, Sugar A. Pterygium and conjunctival degenerations. In: Yanoff M, Duker JS, eds. Ophthalmology. 3rd ed. St. Louis, Mo: Mosby Elsevier; 2008:chap 4.9Frucht-Pery J et al.: Topical indomethacin solution versus dexamethasone solution for treatment of inflamed pterygium and pinguecula: a prospective randomized clinical study. Am J Ophthalmol 1999; 127(2): 148-52 Gerhand K. 2004. Lang. Ophtalmology : A Pocket Book Atlas. 2nd Edition. Germany : Theime. Iljas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJ.Kankski. 2010 . Signs in Ophthalmology : Causes and Differential Diagnosis. United Kingdom : Elsevier.J.Kanski & Bowling. 2011. Clinical Opthalmology : A Systemic Approach. 7th Edition. United Kingdom : Elsevier. Perdami.2006. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum & Mahasiswa Kedokteran. Perdami Vaughan & Asbury dkk. 2010. Oftalmologi Umum, Jakarta: EGC.Zloty P, Belin MW. Pterygium. In: Tasman W, Jaeger EA, eds.Duanes Ophthalmology. 2012 ed. Philadelphia, Pa: Lippincott Williams & Wilkins; 2012:vol 6; chap 35.