Upload
independent
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
Perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika
di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak
dini.
Mata Pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemempuan berpikirlogis, analitis,sistematis,
kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemempuan memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak
pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam
dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk
mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide
atau gagasan dengan mengunakan simbol, tabel, diagram dan
media lain.
Pendekatan Pemecahan masalah merupakan fokus dalam
pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan1
solusi tunggal,masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal dan
masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan ketrampilan
memahami masalah, membuat model matematikan, menyelesaikan
masalah dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pegenalan
Masalah yang sesuai dengan situasi ( contextual problem )
Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekokah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer, alat peraga,atau madia lainnya.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah
2) Mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam mengunakan generalisasi,
menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika,menyelesaikan model
dan menafsirkn solusi yang diperoleh.
4) ,engomunikasikan gagasn dengan simbol , tabel,diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu , perhatian,dan
2
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam penmecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SD /MI meliputyi aspek- aspek sebagai berikut :
1) Bilangan
2) Geometri dan Pengukuran
3) Pengolahan data
Pembelajaran Matematika di SD Negeri Jaman Mesjid khususnya
di kelas III, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama
dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal itu
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagaiberikut :
1. Banyak siswa yang berpendapat bahwa Matematika adalah
pelajaran yang sulit, sehingga sebagian besar siswa
kurang menyenangi pelajaran Matematika, sehingga minat
belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang
diinginkan kadang tidak tercapai.
2. Pelajaran Matematika identik dengan kegiatan hitung-
menghitung yang menurut sebagian siswa membuat pusing.
3. Adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan
menerangkan materi tertentu dalam pembelajaranMatematika
Pembelajaran Matematika disekolah dasar menyangkut aspek :
pemahaman konsep,pengunaan logika berpikir dan ketrampilan
dalam penguasaan konsep serta logika berpikir dalam kehidupan
sehari-hari dalam pelajaran matematika kelas III semester II
terdapat Kemampuan Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana.
Tujuan pembelajarannya :
Ø Siswa dapat menyajikan gambar dengan menuliskan
pecahannya
Ø Siswa dapat membilang pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa menuliskan pecahan dengan lambang3
Ø Siswa menuliskan pecahan dengan kata-kata
Ø Siswa membilang pecahan dengan lambang
Ø Siswa membandingkan dua buah pecahan
Ø Siswa menggunakan pembanding lebih atau tanda
pembanding
Ø Siswa menggunakan pembanding kurang dari atau tanda
pembanding
Dan dengan indikator pembelajarannya antara lain sebagai
berikut :
1. Siswa dapat Mengenal arti pecahan
( setengah,seperempat ,sepertiga dan seperenam )
2. Siswa dapat Membaca dan menulis lambang pecahan
3. Siswa dapat Menyajikan nilai pecahan dengan
mengguakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya
4. Siswa dapat membilang dan menuliskan dalam kata-
kata dan lambang
Dalam kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) SD Negeri
Jaman Mesjid di sebutkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) Mapel Matematika sebesar : 70, artinya siswa mencapai
ketuntasan belajar apabila mendapat nilai: 70.
Berdasarkan pengamatan peneliti hasil belajar
Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana kelas III
semester II SD Negeri Jaman Mesjid masih tergolong rendah.
Hal itu terbukti dari 30 siswa yang telah mencapai KKM baru :
8 siswa. Padahal yang di targetkan oleh sekolah sebanyak
minimal 25 siswa harus mencapai KKM, sehingga masih kurang 17
siswa untuk mencapai target ketuntasan klasikal.
Terjadinya kegagalan tersebut disebabkan oleh
proses pembelajaran yang bersifat transformasi dengan
menggunakan metoe ceramah. Apabila kenyataan pembelajaran4
yang demikian itu terus berlangsung tanpa adanya perbaikan
jelas akan merugikan guru maupun siswa. Kerugian bagi guru
tidak tercapainya tujuan pembelajaran sedangkan siswa tidak
memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak tercapai
. Akibatnya pencapaian KKM rendah.
Sebagai solusi untuk memperbaiki pembelajaran
dengan Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana , maka
digunakan alat peraga. Alat peraga atau media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
tujuan untuk membantu penguasaan konsep.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan alat peraga atau media pembelajaran dapat
meningkatkan ketuntasan belajarMengenal pecahan
sederhana siswa kelas III semester II SD Negeri Jaman
Mesjid Tahun Pelajaran 2014-2015
2. Bagaimanakah alat pembelajaran dapat meningkatkan
ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana siswa kelas
III semester II SD Negeri Jaman Mesjid Tahun Pelajaran
2014-2015
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
a) untuk membantu pemahaman siswa terhadap
penguasaan konsep, penerapan logika berfikir &
ketrampilan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari
2. Tujuan khusus 5
a) Meningkatkan Kompetensi Dasar Mengenal pecahan
sederhana dengan menggunakan alat peraga . Siswa kelas
III semester II SD Negeri Jaman Mesjid Tahun Pelajaran
2014/2015
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk siswa
Ø Siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga
pemahaman terhadap Kompetensi Dasar yang diajarkan akan
lebih baik.
Ø Bagi siswa, dapat membuat siswa lebih tertarik dan
antusias dalam belajar Matematika karena adanya perubahan
pemikiran tentang pelajaran Matematika yang sebelumnya
merupakan hal yang kurang disukai menjadi pelajaran yang
disukai.
2. Untuk Guru
Ø Bagi guru, dapat memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran
seperti apa yang diharapkan.
Ø Melalui penggunaan alat peraga & berkesempatan merancang
pembelajaran lebih efektif. Menjelaskan materi
pembelajaran lebih mudah , sehingga target pengusaan
Kompetensi akan lebih maksimal.
Ø Bagi Guru dapat untuk dijadikan bekal untuk dapat ditukar
kepada rekan guru SD yang lain sebagai pengetahuan yang
diharapkan dapat bermanfaat nantinya
6
BAB 2
LANDASAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
a) Landasan Teori
Alat peraga / Media Pembelajaran.
I.Menurut Heinich,dkk (1996) Media ( jamak ) /
medium( tunggal ) secara umum adalah : Sluran komunikasi,
yaitu segala sesuatu yang membawa informasi untuk
disampaikan kepada penerima informasi.
II. Menurut Clark ( 1996) Pengertian Mediadapat dilihat
dari berbagai sudut diantaranya media dipandang sebagai :
Sebagai teknologi yaitu : dari mekanis dan elektronik
yang menentukan fungsi, bentuk, dan sifat fungsi lain
Sebagai Tutor, misalkan sekolah menyediakan tambahan
sumber tenaga pengajar,dengan demikian media sebagai
teknologi ditambah tenaga konten pembelajaran.
Sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan
permasalahan,jadi bukan hanya merupakan teknologi namun
juga merupakan sistem simbol yang dapat digunakan dan
suatu proses yang dapat dipertunjukkan
Tujuan penggunaan media secara umum adalah : untuk
memfasilitasi komunikasi, dalam pembelajaran tujuan
penggunaan media antara lain :
1. Meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran
2. Memudahkan guru dalam melaksanaknan pembelajaran
3. Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4. Menyediakan evaluasi mandiri
5. Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif
6. Menyampaikan materi pembelajaran.
Macam –macam Alat peraga / media pembeljaran7
Jenis – jenis media Gambar Merurut Daryanto ( 1993 :
41 ) dengan buku berjudul media visual padaMuryani ( 2006 :
17 ) menyebutkan bahwa jenis media gambar ada 2 macam :
1. Media gambar tunggal kesatuan informasi dalam
satu lembar.
2. Media ganbar seri, kasatuan informasi dalam
beberapa tahap / dibuat seri.
Ciri – ciri media gambar
1. Cocok dengan tingkatan umur / kemampuan siswa
2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur / kemampuan siswa
3. Realistis atau seperti benda sesungguhnya4. Gambar dapat d
iraba dan ipegang oleh siswa
v Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran. Media
gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi
dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman
( 1986 : 197 ) mengemukakan 3 tahapyang harus di
ikuti dalam pemanfaatan media gambar :
1. Tahap persiapan yaitu tahap sebelum media gambar dimanfaatkan
dalam pembelajaran.
a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan
kriteria pemilihanmateri.
b. Pemilihan media gambar meliputi :
Ø Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa
mudah memahami materi.
Ø Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh
seluruhsiswa
Ø Warna yang digunakan harus menarik
8
2.Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada
saat proses pembelajaran
3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhas
ilan pembelajaran, yakni dengan mengandalkan evaluasi dan
pemberian PR
Dalam pemilihan dan penggunaan media Menurut Heinich dkk. (
1996) dalam merancang dan menyelenggarakn pembelajaran perlu
melakukan hal berikut :
Memahami karakteristik siswa
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan penghubung antara pengetahuan, ketrampilan,dan
perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui
pembelajaran.
PENGERTIAN DAN FUNGSI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta
didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik
penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan
untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika9
diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering
dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah
peserta didik yang melebihi nilai 70 sesuai proporsi kurva.
Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan
yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan
remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan
bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di
satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik
atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama
penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 85. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh
karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian
di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu
melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan
mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria
ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil
Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar
peserta didik.
10
B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang
diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik
harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial
atau layanan pengayaan;
2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi
dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik
diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal
tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM
sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD
berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata
pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam
proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana
belajar di sekolah;
4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan
masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya
yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta11
didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.
Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan
memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta
didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif
mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-
tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat
membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh
bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung
terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah;
5. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah
satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara
bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat.
(www. nurmanspd.wordpress.com )
PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN
Sumardi (1998:41) mengatakan bahwa bilangan pecahan adalah
bilangan yang lambangnya dapat ditulis dengan bentuk dimana a
dan b bilangan bulat, a bukan kelipatan dari b dan b bukan
faktor dari a, dan b ≠ 0. Pada pecahan , a disebut pembilang
dan b disebut penyebut pecahan tersebut.
12
1. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan murni apabila nilai
pembilang lebih kecil dari nilai penyebutnya.
2. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan tidak murni apabila
nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebutnya.
3. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan campuran apabila
bilangan pecahan tersebut terdiri dari bilangan bulat dan
bilangan pecahan.
4. Pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan aatau
membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama,
atau dapat ditulis sebagai berikut: atau , dengan p ≠ 0.
5. Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya
merupakan perpangkatan dari bilangan 10.
6. Pecahan persen adalah suatu pecahan yang penyebutnya
seratus, atau dapat ditulis x %
7. Pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya seribu,
atau dapat ditulis x ‰
8. Penjumlahan antar pecahan
a.SifatKomutati
b.Sifat Asosiatif :
13
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jaman Mesjid dengan
2 Siklus. Siklus I dilaksanakan 2X tatap muka dilaksanakan
Pada Tanggal 04 April 2015 dan 5 April 2015 Siklus 2
dilaksanakan 1X tatap muka dilaksanakn Pada Tanggal 09 April
2015,Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal tugas
mengajar pada pembahasan “Mengenal pecahan sederhana .
Peneliti dilakukan oleh guru kelas III yang telah
menjabat sebagai Guru selama 35 Tahun 01 Bulan sampai sekarang
Adapun per kiraan jumlah biaya untuk persiapan dan
pelaksanaan, penelitian adalah
Rp 450.000,00
Dengan rincian sebagai berikut:
Pembuatan Proposal :
Rp 50.000
Alat Peraga 41 siswa * Rp 9.000 : Rp 369.000
Lain-lain :
Rp 31.000
Jumlah :
Rp 450.000
B. SUBYEK PENELITIAN
Adalah: Siswa kelas III SD Negeri Jaman Mesjid Semester
II tahun Pelajaran 2014-2015 yang jumlahnya 30 siswa terdiri
dari 18 laki-laki & 12 siswa Perempuan. Kelas III dijadikan
Subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa Kelas
tersebut.dengan materi Kompetensi Dasar ( KD ) Mengenal pecahan
14
sederhana dengan KKM = 70 pada kondisi awal / ulangan harian
rata-rata nilai yang diperoleh baru mencapai 49,33 disamping
itu Ketuntasan Klasikal baru mencapai 27%, sedangkan
ketuntasan klsikal yang diharapkan 83% berarti terdapat
kekurangan 56 %
C. SUMBER DATA
Penelitian ini mengunakan sumber data primer dan data
sekunder. Data primer diambil dari hasil belajar siswa yang
berupa ulangan harian . sedangkan data sekunder diambil
melalui observasi / pengamatan secara langsung yang dapat
dituangkan dalam jurnal kelas dan buku catatan perkembangan
siswa.
D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan data mengunakan teknik test dan non test.
Teknik penilaian dengan test digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa sedangkan teknik non test yang melalui observasi
/ pemgamatan digunakan untuk melengkapi data-data pendukung.
E. ANALISIS DAN VALIDASI DATA
Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah : data
primer dan data sekunder . analisis data primer yaitu :
analisis hasil belajar pada Mata Pelajran Matematika dengan
Kompetensi Dasar “Mengenal pecahan sederhana , Pelaksanaan
analisis secara deskriptif komparatif yaitu membandingkan
nilai kondisi awal dengan hasil yang telah dicapai pada setiap
Siklus.
15
Validasi data menggunakan “ Triagulasi “ yaitu data
yang diperoleh diklarifikasi /. Dicek kebenarannya.
F. INDIKATOR KINERJA.
Kemampuan nmemahami “Mengenal pecahan sederhana dapat
dikelompokkan menjadi 5 Skala dengan kategori sebagai berikut:
Ø Sangat Baik : 90 - 100
Ø Baik : 80 - 89
Ø Sedang : 70 - 79
Ø Rendah : 60 – 69
Ø Sengat Rendah : < 60
Dalam KTSP Sekolah SD Negeri Jaman Mesjid disebutkan
bahwa ketuntasan Individu dengan KKM =70 sedangkan ketuntasan
klasikal yang ditargetkan = 83% dari jumlah siswa yang ada di
kelas tersebut.
G. PROSEDUR PENELITIAN
Alur penelitian tindakan kelas terdiri
atas rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam siklus Secara
berulang empat kegiatan itu meliputi : perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi
DAFTAR PUSTAKA
--------------- ( 2006 ) Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar isi, Jakarta ,
Depdiknas
Wardhani, I.G.A.K, dkk, 2008. Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta , Pusat Penerbit Universitas Terbuka
16
Sri anitah w,dkk, 2010 Strategi Pembelajaran di
SD, Jakarta ,Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Amalia Sapriati dkk 2010 Pembelajaran ipa di
SD, Jakarta, Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Karso, dkk, 2011 Pendidikan Matematika I , Jakarta,Pusat
Penerbit Universitas Terbuka :
www. nurmanspd.wordpress.com
17
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................ 1
A. Latar Belakang .................................. 1
B. Perumusan Masalah................................ 3
C. Tujuan Penelitian................................ 4
D. Manfaat penelitian............................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS.. 5
A. LANDASAN TEORI .................................. 5
BAB 3 MET0DOLOGI PENELITIAN............................. 10
A. Setting Penelitian............................ 10
B. Subyek Penelitian............................ 10
C. Sumber Data.................................. 10
D. Teknik dan alat Pengumpul data................ 11
E. Analisis dan Validasi Data................... 11
F. Indikator kinerja........................... 11
G. Prosedur Penelitian........................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................... 12
18
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT penulis panjatkan atas
kahadiratNYA, dengan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugasnya untuk menyusun
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti berharap, penulisan Proposal ini dapat
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di
sekolah dasar, khususnya di SD Negeri Jaman Mesjid Tahun
Pelajaran 2014 / 2015
Penulisan Proposal ini tidak terselesaikan tanpa bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari
berbagaibanyak pihak, Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada Teman-Teman Guru dan Penjaga Sekolah SD Negeri Jaman
Mesjid yang telah memberikan dukungan Moril dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) ini dan Semua Pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan Penelilitian tindakan
kelas ( PTK ) yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga penulisan Proposal ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Jaman Mesjid dan semoga
dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususnan
Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini mendapatkan
imbalan pahala dari ALLAH SWT yang berlipat ganda
Amien..........
Jaman Mesjid, 05 Mei2015
19
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PELAJARAN MATEMATIKA PADAMATERI MENGENAL PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT
PERAGA / MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS III SD NEGERI JAMAN MESJID
SEMESTER II TAPEL 2014/2015
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH
KHAIRIAHGuru SDN Jaman Mesjid
21