22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari Perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata Pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemempuan berpikirlogis, analitis,sistematis, kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemempuan memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan mengunakan simbol, tabel, diagram dan media lain. Pendekatan Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan 1

PTK PROPOSAL

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

   Matematika merupakan  ilmu universal  yang mendasari

Perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan

komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika

di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan

matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di

masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak

dini.

Mata Pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta

didik dengan kemempuan berpikirlogis, analitis,sistematis,

kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi

tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki

kemempuan memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi

untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak

pasti, dan kompetitif.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam

dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk

mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu

dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan

matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan  ide

atau gagasan dengan mengunakan simbol, tabel, diagram dan

media lain.

Pendekatan Pemecahan masalah merupakan fokus dalam

pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan1

solusi tunggal,masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal dan

masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan ketrampilan

memahami masalah, membuat model matematikan, menyelesaikan

masalah dan menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pegenalan

Masalah yang sesuai dengan situasi ( contextual problem )

Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara

bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.untuk

meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekokah diharapkan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti

komputer, alat peraga,atau madia lainnya.

            Mata pelajaran matematika  bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara

luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah

2) Mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam mengunakan generalisasi,

menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika,menyelesaikan model

dan menafsirkn solusi yang diperoleh.

4) ,engomunikasikan gagasn dengan simbol , tabel,diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu , perhatian,dan

2

minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam penmecahan masalah.

Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan

SD /MI meliputyi aspek- aspek  sebagai berikut :

1)      Bilangan

2)      Geometri dan Pengukuran

3)      Pengolahan data

Pembelajaran Matematika di SD Negeri Jaman Mesjid  khususnya

di kelas III, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama

dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal itu

disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagaiberikut :

1. Banyak siswa yang berpendapat bahwa Matematika adalah

pelajaran yang sulit, sehingga sebagian besar siswa

kurang menyenangi pelajaran Matematika, sehingga minat

belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang

diinginkan kadang tidak tercapai.

2. Pelajaran Matematika identik dengan kegiatan hitung-

menghitung yang menurut sebagian siswa membuat pusing.

3. Adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan

menerangkan materi tertentu dalam pembelajaranMatematika

Pembelajaran Matematika disekolah dasar menyangkut aspek :

pemahaman konsep,pengunaan logika berpikir dan ketrampilan

dalam penguasaan konsep serta logika berpikir dalam kehidupan

sehari-hari dalam  pelajaran  matematika kelas III semester II

terdapat Kemampuan Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana.

Tujuan pembelajarannya :

Ø Siswa dapat menyajikan gambar dengan menuliskan

pecahannya

Ø Siswa dapat membilang pecahan dengan kata-kata

Ø Siswa menuliskan pecahan dengan lambang3

Ø Siswa menuliskan pecahan dengan kata-kata

Ø Siswa membilang pecahan dengan lambang

Ø Siswa membandingkan dua buah pecahan

Ø Siswa menggunakan pembanding lebih atau tanda

pembanding

Ø Siswa menggunakan pembanding kurang dari atau tanda

pembanding

Dan dengan  indikator pembelajarannya antara lain sebagai

berikut :

1. Siswa dapat Mengenal arti pecahan

( setengah,seperempat ,sepertiga dan seperenam )

2. Siswa dapat Membaca dan menulis lambang pecahan

3. Siswa dapat Menyajikan nilai pecahan dengan

mengguakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya

4. Siswa dapat membilang dan menuliskan  dalam kata-

kata dan lambang

       Dalam kurikulum satuan pendidikan ( KTSP ) SD Negeri

Jaman Mesjid di sebutkan bahwa Kriteria Ketuntasan  Minimal

(KKM)  Mapel  Matematika sebesar  : 70, artinya siswa mencapai

ketuntasan belajar apabila mendapat nilai: 70.

          Berdasarkan pengamatan peneliti hasil belajar

Kompetensi  Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana  kelas III

semester II SD Negeri Jaman Mesjid  masih tergolong rendah.

Hal itu terbukti dari 30 siswa yang telah mencapai KKM baru :

8  siswa. Padahal yang di targetkan oleh sekolah sebanyak

minimal 25 siswa harus mencapai KKM, sehingga masih kurang 17

siswa untuk mencapai target ketuntasan klasikal.

           Terjadinya kegagalan  tersebut disebabkan oleh

proses pembelajaran yang bersifat transformasi dengan

menggunakan  metoe ceramah. Apabila kenyataan pembelajaran4

yang demikian itu terus berlangsung tanpa adanya perbaikan

jelas akan merugikan guru maupun siswa. Kerugian bagi guru

tidak tercapainya tujuan pembelajaran sedangkan siswa tidak

memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak tercapai

. Akibatnya pencapaian KKM rendah.

           Sebagai solusi untuk memperbaiki pembelajaran

dengan Kompetensi Dasar (KD) Mengenal pecahan sederhana  , maka

digunakan  alat peraga. Alat peraga atau  media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan

tujuan untuk membantu penguasaan konsep.

B. Perumusan Masalah

          Berdasarkan  latar belakang  masalah diatas, maka

perumusan  masalah  adalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan alat peraga atau media pembelajaran dapat

meningkatkan ketuntasan belajarMengenal pecahan

sederhana  siswa kelas III semester II SD Negeri Jaman

Mesjid  Tahun Pelajaran 2014-2015

2. Bagaimanakah alat pembelajaran dapat meningkatkan

ketuntasan belajar Mengenal pecahan sederhana  siswa kelas

III semester II SD Negeri Jaman Mesjid Tahun Pelajaran

2014-2015

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

a)  untuk membantu  pemahaman siswa terhadap

penguasaan konsep, penerapan logika berfikir &

ketrampilan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari

2.      Tujuan khusus  5

a)     Meningkatkan Kompetensi Dasar Mengenal pecahan

sederhana  dengan menggunakan alat peraga . Siswa kelas

III semester II SD Negeri Jaman Mesjid Tahun Pelajaran

2014/2015

D. Manfaat Penelitian

1.      Untuk siswa 

Ø  Siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga

pemahaman terhadap Kompetensi Dasar yang diajarkan akan

lebih baik.

Ø  Bagi siswa, dapat membuat siswa lebih tertarik dan

antusias dalam belajar Matematika karena adanya perubahan

pemikiran tentang pelajaran Matematika yang sebelumnya

merupakan hal yang kurang disukai menjadi pelajaran yang

disukai.

2.      Untuk Guru  

Ø  Bagi guru, dapat memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran

seperti apa yang diharapkan.

Ø  Melalui penggunaan alat peraga & berkesempatan merancang

pembelajaran lebih efektif. Menjelaskan materi

pembelajaran lebih mudah , sehingga target pengusaan

Kompetensi akan lebih maksimal.

Ø Bagi Guru dapat untuk dijadikan bekal untuk dapat ditukar

kepada rekan guru SD yang lain sebagai pengetahuan yang

diharapkan dapat bermanfaat nantinya

6

BAB 2

LANDASAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

a)   Landasan Teori  

Alat peraga / Media Pembelajaran.

I.Menurut  Heinich,dkk (1996) Media ( jamak ) /

medium( tunggal ) secara umum adalah : Sluran komunikasi,

yaitu  segala sesuatu yang membawa informasi untuk

disampaikan kepada penerima informasi.

II. Menurut Clark ( 1996) Pengertian Mediadapat dilihat

dari berbagai sudut diantaranya media dipandang sebagai :

Sebagai teknologi yaitu : dari mekanis  dan elektronik

yang menentukan fungsi, bentuk, dan sifat fungsi lain

Sebagai Tutor, misalkan sekolah menyediakan tambahan

sumber tenaga pengajar,dengan demikian media sebagai

teknologi ditambah tenaga konten pembelajaran.

Sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan

permasalahan,jadi bukan hanya merupakan teknologi namun

juga  merupakan sistem simbol yang dapat digunakan dan

suatu proses yang dapat dipertunjukkan

Tujuan penggunaan media secara umum adalah : untuk

memfasilitasi komunikasi, dalam pembelajaran tujuan

penggunaan media antara lain :

1.      Meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran

2.      Memudahkan guru dalam melaksanaknan pembelajaran

3.      Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai

4.      Menyediakan evaluasi mandiri

5.      Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif

6.      Menyampaikan materi pembelajaran.

Macam –macam Alat peraga / media pembeljaran7

 Jenis – jenis media Gambar Merurut Daryanto ( 1993 :

41 ) dengan buku berjudul media visual padaMuryani ( 2006 :

17 ) menyebutkan bahwa jenis media gambar ada 2 macam :

1. Media gambar tunggal kesatuan informasi dalam

satu lembar.

 2. Media ganbar seri, kasatuan informasi dalam

beberapa tahap / dibuat seri.

Ciri – ciri media gambar

1. Cocok dengan tingkatan umur / kemampuan siswa

2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur / kemampuan siswa

3. Realistis atau seperti benda sesungguhnya4. Gambar dapat d

iraba dan ipegang oleh siswa

v  Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran. Media

gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi

dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman

( 1986 : 197 ) mengemukakan 3 tahapyang harus di

ikuti dalam pemanfaatan media gambar :

1. Tahap persiapan yaitu tahap sebelum media gambar dimanfaatkan

dalam pembelajaran.

a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan

kriteria pemilihanmateri.

b. Pemilihan media gambar meliputi :

Ø  Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa

mudah memahami materi.

Ø  Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh

seluruhsiswa

Ø  Warna yang digunakan harus menarik

8

2.Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada

saat proses pembelajaran

3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhas

ilan pembelajaran, yakni dengan mengandalkan evaluasi dan

pemberian PR

Dalam pemilihan dan penggunaan media Menurut Heinich dkk. (

1996) dalam merancang dan menyelenggarakn pembelajaran perlu

melakukan hal berikut :

Memahami karakteristik siswa

Menentukan tujuan pembelajaran

Menentukan penghubung antara pengetahuan, ketrampilan,dan

perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui

pembelajaran.

PENGERTIAN DAN FUNGSI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

A.    Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis

kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan

peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta

didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria

tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik

penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan

untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika9

diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering

dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah

peserta didik yang melebihi nilai 70 sesuai proporsi kurva.

Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan

yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan

remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan

bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di

satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang

memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik

atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama

penetapan KKM.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat

pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan

mencapai minimal 85. Satuan pendidikan dapat memulai dari

kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian

ditingkatkan secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama

pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh

karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian

di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu

melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan

mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria

ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil

Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar

peserta didik.

10

B.     Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi

peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang

diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui

ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik

harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian

kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial

atau layanan pengayaan;

2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri

mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi

dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus

dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik

diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti

penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal

tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus

mengetahui  KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;

3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam

melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan

di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program

kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM

sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD

berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk

mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata

pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam

proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana

belajar di sekolah;

4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan

peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan

masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya

yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta11

didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.

Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan

memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta

didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif

mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-

tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat

membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh

bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.

Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung

terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di

sekolah;

5. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian

kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus

berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang

ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah

satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam

menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan

dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara

bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu

pendidikan bagi masyarakat.

(www. nurmanspd.wordpress.com )

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

Sumardi (1998:41) mengatakan bahwa bilangan pecahan adalah

bilangan yang lambangnya dapat ditulis dengan bentuk dimana a

dan b bilangan bulat, a bukan kelipatan dari b dan b bukan

faktor dari a, dan b ≠ 0. Pada pecahan , a disebut pembilang

dan b disebut penyebut pecahan tersebut.

12

1. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan murni apabila nilai

pembilang lebih kecil dari nilai penyebutnya.

2. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan tidak murni apabila

nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebutnya.

3. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan campuran apabila

bilangan pecahan tersebut terdiri dari bilangan bulat dan

bilangan pecahan.

4. Pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan aatau

membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama,

atau dapat ditulis sebagai berikut: atau , dengan p ≠ 0.

5. Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya

merupakan perpangkatan dari bilangan 10.

6. Pecahan persen adalah suatu pecahan yang penyebutnya

seratus, atau dapat ditulis x %

7. Pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya seribu,

atau dapat ditulis x ‰

8. Penjumlahan antar pecahan

a.SifatKomutati 

b.Sifat Asosiatif : 

13

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A.    SETTING PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jaman Mesjid dengan

2 Siklus. Siklus I dilaksanakan 2X tatap muka dilaksanakan

Pada Tanggal 04 April 2015  dan 5 April 2015  Siklus 2

dilaksanakan 1X tatap muka dilaksanakn Pada Tanggal 09 April

2015,Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal tugas

mengajar pada pembahasan “Mengenal pecahan sederhana  .

Peneliti dilakukan  oleh guru kelas III yang telah

menjabat sebagai Guru selama 35 Tahun 01 Bulan sampai sekarang

Adapun per kiraan jumlah biaya untuk persiapan dan

pelaksanaan, penelitian adalah

Rp 450.000,00

Dengan rincian sebagai  berikut:

Pembuatan Proposal                            :

Rp    50.000

Alat Peraga 41 siswa * Rp 9.000        : Rp 369.000

Lain-lain                                             :

Rp    31.000

Jumlah                                                 :

Rp  450.000

B.     SUBYEK PENELITIAN 

Adalah: Siswa kelas III SD Negeri Jaman Mesjid Semester

II tahun Pelajaran 2014-2015 yang jumlahnya 30 siswa terdiri

dari 18 laki-laki & 12 siswa Perempuan. Kelas III   dijadikan

Subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa Kelas

tersebut.dengan materi Kompetensi Dasar ( KD ) Mengenal pecahan

14

sederhana  dengan KKM = 70  pada kondisi awal / ulangan harian

rata-rata nilai yang diperoleh baru mencapai 49,33 disamping

itu Ketuntasan Klasikal baru mencapai 27%, sedangkan

ketuntasan  klsikal yang diharapkan 83% berarti terdapat

kekurangan 56 %

C.    SUMBER DATA

Penelitian ini mengunakan sumber data primer dan data

sekunder. Data primer diambil dari hasil belajar siswa yang

berupa ulangan harian . sedangkan data sekunder diambil

melalui observasi / pengamatan secara langsung yang dapat

dituangkan dalam jurnal kelas dan buku catatan perkembangan

siswa.

D.    TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan data mengunakan teknik test dan non test.

Teknik penilaian dengan test digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa sedangkan teknik non test yang melalui observasi

/ pemgamatan digunakan untuk melengkapi data-data pendukung.

E.     ANALISIS DAN VALIDASI DATA

Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah : data

primer dan data sekunder . analisis data primer yaitu :

analisis hasil belajar pada Mata Pelajran Matematika dengan

Kompetensi Dasar “Mengenal pecahan sederhana  , Pelaksanaan

analisis secara deskriptif komparatif yaitu membandingkan

nilai kondisi awal dengan hasil yang telah dicapai pada setiap

Siklus.

15

       Validasi data menggunakan “ Triagulasi “ yaitu data

yang diperoleh diklarifikasi /. Dicek kebenarannya.

F.      INDIKATOR KINERJA.

Kemampuan nmemahami “Mengenal pecahan sederhana  dapat

dikelompokkan menjadi 5 Skala dengan kategori sebagai berikut:

Ø  Sangat Baik                            : 90 - 100

Ø  Baik                                        : 80 - 89

Ø  Sedang                                   : 70 - 79

Ø  Rendah                                   : 60 – 69

Ø  Sengat Rendah                       : < 60

       Dalam KTSP Sekolah SD Negeri Jaman Mesjid disebutkan

bahwa ketuntasan Individu dengan KKM =70  sedangkan ketuntasan

klasikal yang ditargetkan = 83% dari jumlah siswa yang ada di

kelas tersebut.

G.    PROSEDUR PENELITIAN

                Alur penelitian tindakan kelas terdiri

atas  rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam siklus Secara

berulang empat kegiatan itu meliputi :  perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi

  

DAFTAR PUSTAKA

--------------- ( 2006 ) Peraturan Mentri Pendidikan

Nasional  No.22 Tahun 2006 Tentang Standar isi, Jakarta ,

Depdiknas

Wardhani, I.G.A.K, dkk, 2008. Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta , Pusat Penerbit Universitas Terbuka

16

Sri anitah w,dkk, 2010 Strategi Pembelajaran di

SD, Jakarta ,Pusat Penerbit Universitas Terbuka

Amalia Sapriati dkk 2010 Pembelajaran  ipa di

SD, Jakarta,  Pusat Penerbit Universitas Terbuka

Karso, dkk, 2011 Pendidikan Matematika I , Jakarta,Pusat

Penerbit Universitas Terbuka :

www.  nurmanspd.wordpress.com

17

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................ 1

A. Latar Belakang .................................. 1

B. Perumusan Masalah................................ 3

C. Tujuan Penelitian................................ 4

D. Manfaat penelitian............................... 4

BAB 2   LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN  HIPOTESIS.. 5

A. LANDASAN TEORI .................................. 5

BAB  3 MET0DOLOGI PENELITIAN............................. 10

A.    Setting Penelitian............................ 10

B.     Subyek Penelitian............................ 10

C.     Sumber Data.................................. 10

D.    Teknik dan alat Pengumpul data................ 11

E.     Analisis dan Validasi Data................... 11

F.      Indikator kinerja........................... 11

G.    Prosedur Penelitian........................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................... 12

18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT penulis panjatkan  atas

kahadiratNYA,  dengan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugasnya untuk menyusun

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Peneliti berharap, penulisan Proposal  ini dapat

memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di

sekolah dasar, khususnya di SD Negeri Jaman Mesjid Tahun

Pelajaran 2014 / 2015

Penulisan Proposal ini tidak terselesaikan tanpa bantuan

dan dorongan serta bimbingan dari

berbagaibanyak  pihak, Ucapan terima kasih kami sampaikan

kepada Teman-Teman Guru dan Penjaga Sekolah SD Negeri Jaman

Mesjid yang telah memberikan dukungan Moril dalam pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) ini dan Semua Pihak yang

telah membantu dalam penyusunan laporan Penelilitian tindakan

kelas ( PTK ) yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

Semoga penulisan Proposal  ini bermanfaat khususnya bagi

penulis dan bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Jaman Mesjid dan  semoga

dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususnan

Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )  ini mendapatkan

imbalan pahala dari ALLAH SWT  yang berlipat ganda

Amien..........                                                

                                     

Jaman Mesjid, 05 Mei2015

19

Penulis

KHAIRIAH

20

PENINGKATAN MOTIVASI  BELAJAR SISWA PELAJARAN MATEMATIKA  PADAMATERI MENGENAL PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PERAGA / MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS III SD NEGERI JAMAN MESJID

SEMESTER II TAPEL 2014/2015

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH

KHAIRIAHGuru SDN Jaman Mesjid

21

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIEDINAS PENDIDIKAN

TAHUN 2015

22