38
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan , siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal– asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah–masalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.

Contoh PTK SD

Embed Size (px)

Citation preview

              

BAB I      

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar

setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang

sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami

setiap materi yang diajarkan , siswapun mengharapkan agar guru

dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik,

sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi

harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak

siswa yang kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang

nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa

mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal–

asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan

perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar

masalah–masalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga

hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.

Masalah – masalah yang dialami oleh siswa dalam

pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor

penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab

timbulnya masalah yang dialami oleh siswa , maka guru tersebut

akan dapat melakukan penanganan–penanganan yang tepat dalam

memecahkan masalah pembelajarannya. Contoh  masalah yang sering

muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan

guru, siswa tidak mengerti kata, kalimat, bentuk kalimat, yang

diucapkan ataupun yang ditulis.  Hal

Ini  mungkin  karena  penjelasan  guru tidak  disertai  alat

peraga  atau alat peraga

kurang atau bahkan tidak sesuai.

Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaran IPA

di SD jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru

SD, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu hanya

jadi pajangan kantor  atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga

IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita

seperti kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat

di alam raya ini.  Oleh karena itu tugas PTK yang kami laksanakan

ini mencoba mengambil tema “ Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk

Meningkatkan  Pemahaman Siswa Terhadap Materi Bagian–Bagian

Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA di SD Karangasem I.” Tentu saja

alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang sesuai

dengan materi pelajaran.

B. Perumusan  Masalah

1. Identifikasi Masalah

Setelah kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar

siswa, serta mengingat kembali proses pembelajaran, maupun

melihat catatan harian evaluasi pada akhir pelajaran IPA,

ternyata hasil belajar siswa masih banyak masalah yang perlu

diperbaiki dan ditingkatkan. Masalah -masalah tersebut

diantaranya yaitu:

                 - siswa membicarakan hal–hal  di luar materi

waktu berdiskusi.

                 - siswa kurang memerhatikan penjelasan guru

                 - siswa kurang memahami bahasa/ maksud kalimat

soal.

                  - siswa kurang aktif dalam diskusi kelas

                  - siswa menjawab soal asal–asalan / tidak tahu

                  - masih ada siswa yang tidak aktif dalam

diskusi kelompok.

                  - beberapa siswa masih bertanya tentang tugas

yang harus dikerjakan.

                  - sebagian siswa masih mencontoh/ menyontek

dari teman waktu tes.

2. Analisis Masalah

                  Setelah masalah–masalah yang teridentifikasi

dianalisis, maka hasilnya menunjukkan bahwa penyebab munculnya

masalah tersebut anta lain yaitu;

                  - guru tidak memberi tugas secara individual

dalam kerja kelompok.

                  - penjelasan guru tidak disertai oleh

pertanyaan/atau balikan.

                  - guru tidak memberi tekanan–tekanan dalam

menjelaskan materi.

                  - guru kurang memusatkan perhatian siswa ketika

siswa presentasi

                  - guru kurang memberi kesempatan waktu untuk

berpikir

                  - guru kurang mengembangkan supervisi

                  - guru tidak menjelaskan secara rinci dan

terlalu cepat.

                  - guru kurang bersikap preventif terhadap siswa

yang menyontek

3. Perumusan Masalah

                   Berdasarkan hasil analisis yang mengungkap

berbagai penyebab  munculnya masalah kekurang-berhasilan

pembelajaran IPA tersebut di atas, maka masalah yang menjadi

fokus pebaikan itu dapat  dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana cara mengaktifkan, memotivasi, memusatkan perhatian,

memberi

pertanyaan, membimbing diskusi, agar mampu meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran IPA”.

4. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pemecahan masalah

atau alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai

berikut:

                 - guru memberi tugas secara individual yaitu,

setiap siswa harus

                   mencatat hasil diskusi  pada buku catatan.

                 - guru menjelaskan materi secara sistematis

dengan memberikan

                   pertanyaan atau balikan denga bahasa yang

lugas, serta menggunakan

                   alat peraga/ ilustrasi.

                 - guru  mengawasi dan memperhatikan pada seluruh

siswa, serta

                   mengambil tindakan persuasif atau preventif.

                 - guru memberi kesempatan pada siswa untuk

berpikir, ketika

                   melontarkan pertanyaan.

                 - guru berusaha  memotivasi siswa  dan memberi

latihan latihan /

                   penugasan.

C. Tujuan Penelitian

     1. Tujuan umum

                   Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan

untuk mendeskripsikan dan menemukan kebenaran  penggunaan alat

peraga alamiah pada pembelajaran IPA  dapat  menjelaskan, 

memotivasi,  memusatkan    perhatian,  serta  membantu

meningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa.

    2. Tujuan Khusus

                   Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

         Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa keles IV dalam

                         pembelajaran IPA , melalui penggunaan

alat peraga alamiah.

       Membangkitkan motivasi siswa sehingga proses  belajar

mengajar

                         pada pelajaran IPA akan lebih bermakna 

dan bergairah.

       Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang

diajarkan .

       Membiasakan belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuan

       belajarnya melalui pengamatan terhadap alam sekitar

       Meningkatkan pemahaman  terhadap materi pelajaran IPA

D. Manfaat Hasil Penelitian

                 Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

                 a) Bagi guru yaitu dapat mengembangkan

pengetahuan dan      keteram-

                     pilan serta membangkitkan rasa percaya diri

sehingga akan selalu ber

                     gairah dan bersemangat untuk memperbaiki 

pembelajarannya secara

                     terus menerus.

                 b) Bagi siswa yaitu  dapat meningkatkan 

pemahaman dalam menyerap

                     materi yang dipelajari sehingga  proses  dan

hasil belajar pun akan le

                     bih meningkat pula.

                 c) Bagi  sekolah  yaitu bermanfaat  untuk

membantu sekolah  dalam me

                     ngembangkan dan menciptakan lembaga

pendidikan yang berkualitas

                     yang  akan  menjadi  percontohan atau model

bagi sekolah – sekolah,

                    disamping akan terlahir guru – guru yang

profesional  berpengalaman

             dan menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta

pemerintah.

                    Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi

guru yang mau memperbaiki pembelajarannya terutama pada pelajaran

IPA dengan penggunaan alat peraga alamiah. Penggunaan alat peraga

alamiah yang menjadi inti penelitian ini merupakan alat

peraga/alat bantu pembelajaran IPA yang murah dan mudah yang

dapat ditemukan di lingkungan paling dekat di sekitar kita. Guru

bisa memberi tugas kepada siswa untuk mempersiapkan dan mencari

alat peraga alamiah ini, sehingga siswa akan selalu terkait

dengan apa yang dipelajari di sekolah dengan lingkungan yang

mereka lihat sehari-hari. Jika hal demikian selalu dibiasakan

maka keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA

akan mudah diwujudkan .Semoga!    

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.   Pendekatan dan metode pembelajaran IPA

      1. Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran IPA.

                   Konsep pembelajaran merupakan usaha mengelola

lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara

positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004 : 528).

Berangkat dari konsep tersebut maka pemberdayaan dan pengelolaan

lingkungan sebagai sumber belajar maupun pendekatan belajar tidak

bisa diabaikan.   

Pendekatan pembelajaran yang digunakan berperan penting

dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar IPA yang

diinginkan. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan proses

mengalami untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Oleh karena

itu tiap pokok bahasan yang diajarkan harus menggunakan

pendekatan-pendekatan tertentu, dimana guru jangan menggunakan

hanya satu atau dua pendekatan saja.

Berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam

pembelajaran IPA, antara lain pendekatan lingkungan. Pendekatan

lingkungan merupakan pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar

seperti halaman, kebun, lapang rumput, semak semak, hutan,

selokan, sungai, danau, pantai, laut, kawasan industri, dan lain

sebagainya untuk dijadikan alat peraga ataupun sumber belajar.

Untuk  membuktikan  bahwa  tumbuhan  memiliki  bagian-bagian 

mungkin  guru

perlu membawa siswa ke kebun sekolah atau membawa beberapa contoh

tumbuhan  yang masih kecil ke kelas, atau memberi tugas secara

kelomok untuk membawa macam-macam tumbuhan seperti tanaman padi,

jagung, kunyit, bunga, tebu, ubi, singkong, sirih, dan tanaman

yang masih berupa bibit. Oleh karena dalam melaksanakan proses

pembelajaran IPA, banyak sekali pendekatan lingkungan yang harus

digunakan oleh guru. seperti materi tentang tumbuhan atau hewan

sudah pasti  banyak memerlukan contoh kongkrit dari lingkungan 

alam sekitar, maka sangat disayangkan apabila dalam penelitian

Ilmu Pengetahuan Alam, guru tidak menggunakan pendekatan

lingkungan untuk proses pembelajaran siswa.

Pendekatan lingkungan  dalam pembelajaran akan mengatasi

kesulitan belajar siswa, pembelajaran akan lebih menarik,

mengurangi verbalsme, lebih memusatkan perhatian, dan

meningkatkan pemahan siswa, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang optimal.

       2. Pendekatan penemuan

Pendekatan penemuan (discovery) merupakan proses belajar

untuk menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam

pendekatan ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami

proses mental sendiri, sedangkan guru hanya memberi bimbingan dan

arahan.

Pendekatan ini erat kaitannya dengan teori belajar

(Bruner, 1915) yang beranggapan bahwa belajar merupakan sesuatu

kegiatan pengolahan informasi untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan

,mengenal dan menjelaskan gejala  yang

ada di lingkungan. Dalam penerapannya Bruner mengembangkan model

pembelajaran penemuan (discovery learning), yang prinsipnya siswa

memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan menggunakan

barang nyata (alamiah ).

 Dari uraian singkat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pendekatan lingkungan tidak bisa dipisahkan dari pendekatan

penemuan. Dimana guru dan siswa akan memerlukan lingkungan dalam

menemukan informasi sesuai dengan hakikat manusia yang mempunyai

sifat untuk selalu ingin mencari pengetahuan, dan memecahkan

masalah sehingga akan memperoleh pengetahuan yang bermakana.

3. Metode Pembelajaran IPA kelas IV SD

Pendekatan pembelajaran di kelas IV SD merupakan awal

pembelajaran dengan pendekatan kompetensi bidang mata pelajaran,

setelah pembelajaran dengan pendekatan terpadu atau tematik di

kelas di bawahnya. Pembelajaran di kelaas IV  lebih menekankan

pada pengembangan konsep dan generalisasi  secara logis dan

sistematis.

Metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar

IPA di kelas IV diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau

drill, kerja kelompok, observasi atau pengamataan, experimen atau

percobaan, inkuiri, discoveri (penemuan). Siswa dibimbing dengan

menggunakan pembelajaran konstruktif yaitu mencari,

menemukan,menggolongkan, menyusun, mengkaji, menyimpulkan sendiri

atau bersama-sama dalam kerja kelompok tentang tujuan-tujuan

pembelajarannya.

Setiap konsep dan sub konsep disajikan dengan melibatkan

buku sumber IPA, lingkungan, masyarakat. , atau teknologi. Dengan

demikian siswa diharapkan  dapat termotivasi rasa

keingintahuannya, menambah wawasan  dan penerapannya di dalam

kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses, ikut

serta melestarikan lingkungan, menumbuhkan kesadaran dalam

menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

4. Evaluasi Pembelajaran IPA di Kelas IV SD

Evaluasi pembelajaran IPA meliputi penilaian proses dan

hasil. Penilaian proses dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Penilaian yang sifatnya kognitif dilaksanakan dengan

tes lisan atau tes tertulis dalam bentuk pertanyaan esai atau

bentuk pilihan ganda. Sedangkan penilaian yang bersifat

pengembangan psikomotor dan afektif dilaksanakan melalui

observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan

kualitas pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik/

siswa.

Penilaian hasil pembelajaran IPA yang bersifat kognitif

menggunakan tes bentuk obyektif atau tes bentuk uraian.  Hasil 

penilaian hasil digunakan untuk menentukan kualitas tercapainya

tujuan belajar siswa. Penilaian yang bersifat psikomotor dengan

menggunakan teknik observasi, praktek experimen, pemberian tugas

dan lain-lain. Sebagaimana mata pelajaran lain, hasil penilaian

mata pelajaran IPA pun diharapkan mencapai hasil yang maksimal

sesuai tujuan pembelajaran IPA dan tujuan pendidikan nasional

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Peneltian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN

Karangasem I Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa

Barat. Mata pelajaran yang menjadi subjek  penelitian yaitu mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok “Bagian-

bagian tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu

sendiri”, dengan menggunakan alat peraga  alamiah.

Jumlah siswa kelas IV SDN Karangasem I pada saat PTK ini

dilaksanakan yaitu sebanyak 23 orang, terdiri dari 12 orang

siswalaki-laki dan 11 orang siswa  perempuan. Kapasitas tempat

duduk terdiri atas 12  meja dan 23 tempat duduk/ kursi. Tingkat

kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang

dan ada pula beberapa orang di atas rata-rata. Dari data ulangan

IPA pada tes jeda semester  tahun 2009 yang baru saja

dilaksanakan tercatat siswa yang memiliki nilai di atas KKM yaitu

13 oarang atau 56,5% dari 23 orang siswa. Siswa yang berada

dibawah KKM  ada 7 orang siswa atau 30,4% dan sisanya memiliki

nilai sama dengan KKM, dimana KKM untu pelajaran IPA semester 1

di SDN Karangasem I yaitu 64,9. Selain itu ada 3 orang yang

seharusnya sudah duduk di kelas V mereka tinggal kelas sewaktu di

kelas I atau kelas II. Selain sekolah SD siswa Kelas IV ini juga

bersekolah di Madrasah Diniyah (MD) pada sore hari.  

Jadwal Pelaksanaan Perbaikan dalam PTK

Mata Pelajaran IPA

NO Hari/ tanggal Sikl

us

Materi

1 Sabtu,17 -10-

2009

I Bagian-bagian tumbuhan dan

fuingsinya

2 Rabu, 24-10-

2009

II Bagian-bagian tumbuhan dan

fuingsinya

3 Sabtu, 31-10-

2009

III Bagian-bagian tumbuhan dan

fuingsinya

B. Deskripsi per Siklus

 Langkah –langkah yang dilakukan dalam penelitian

tindakan kelas di kelas IV SDN Karangasem I dengan materi bagian-

bagian tumbuhan dan fungsinya adalah sebagai berikut :     

     1. Rencana  

      Siklus I

a. mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran

b. menyampaikan tujuan

c. menjelaskan langkah–langkah pembelajaran

d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan

    diajarkan

e. Dengan mengamati gambar jenis jenis akar, siswa dan guru

    mengadakan  tanya jawab tentang bagian–bagian tumbuhan

f. membimbing diskusi kelompok mengenai bagian-bagian akar

                           dan  fungsinya.

g. membimbing pengamatan siswa dalam diskusi tentang jenis-

                            jenis akar dan mengelompokkan 

tumbuhan berdasarkan jenis

                            akarnya.

                        h. menyimpulkan  pelajaran

                        i.  mengadakan post tes

     Siklus II

a. mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran

b. menyampaikan tujuan

c  menjelaskan langkah – langkah pembelajaran

d  mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi

yang akan

    akan diajarkan

e. dengan mengamati gambar jenis jenis akar, siswa dan

guru meng

    adakan  tanya jawab tentang bagian – bagian

tumbuhan

f. membimbing diskusi kelompok mengenai bagian - bagian

akar

   dan  fungsinya.

g. membimbing pengamatan langsung siswa dalam diskusi

tentang

   jenis – jenis akar dan mengelompokkan tumbuhan

berdasarkan

                           jenis akarnya.

h. menyimpulkan  pelajaran

                        i. mengadakan post tes            

                       Siklus III         

                       a. mengondisikan siswa pada situasi

pembelajaran

                       b. menyampaikan tujuan

                       c. menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran

                       d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan

yang materi yang akan

   akan diajarkan

                       e. Dengan mengamati gambar jenis jenis

akar, siswa dan guru meng

                          adakan  tanya jawab tentang bagian-

bagian tumbuhan               

                       f. membimbing diskusi kelompok mengenai

bagian - bagian akar

                          dan  fungsinya.

                       g  membimbing pengamatan langsung siswa

dalam diskusi tentang

                           jenis-jenis akar dan mengelompokkan

tumbuhan berdasarkan

                           jenis akarnya.

                       h. menyimpulkan  pelajaran

                        i. mengadakan post tes

      2. Pelaksanaan Penelitian   

            a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

yang telah disusun

            b. melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran

siswa.

      c. Melakukan tindakan khusus kepada siswa yang

memerlukan bimbingan.

     3. Melakukan Pengumpulan Data

      a. Mencatat nilai evaluasi siswa

      b. mencatat hasil pengamatan terhadap sikap siswa

      c. menganalisis hasil pembelajaran

      e Melakukan refleksi terhadaphasil analisis tindakan.

    4. Refleksi

a) Siklus I

Siswa belum semuanya memperhatikan penjelasan guru ketika

guru sedang menjelaskan, siswa juga belum seluruhnya aktif dalam

kerja kelompok/ diskusi, tercatat juga siswa kurang mengerti

terhadap maksud kalimat atau bahasa yang diucapkan guru. Hal ini

disebabkan guru kurang menggunakan contoh/ ilustrasi dan

penekanan serta alat peraga yang menarik, guru juga tidak

memberikan tugas secara individu dalam diskusi/ kerja kelompok,

juga guru kurang memberi penekanan-penekanan terhadap kata baru

atau kata kunci yang menjadi permasalahan.

b) Siklus II

Siswa sudah mulai memperhatikan apa yang dijelaskan oleh

guru, siswa juga mulai aktif berkomunikasi dengan anggota

kelompoknya dan mencatat hasil diskusi secara individual, tetapi

para siswa kurang aktif ketika diskusi klasikal atau menanggapi

kelompok lain ketika presentasi di depan kelas. Namun ada

perkembangan yang lebih baik, siswa mulai mengerti bahasa yang

dimaksud seperti, bagian-bagian, jenis-jenis, fungsi, bahwa kata-

kata tersebut mengandung arti dan maksud yang berbeda.

c) Siklus III

Siswa mulai menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari

pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah aktif memperhatikan

penjelasan guru, aktif berdiskusi dan  memahami kata kunci  dalam

pokok  bahasan  yang  menjadi

tujuan pembelajarannya. Siswa lebih respon dalam diskusi kelas/

presentasi ataupun tanya jawab. Hal ini disebabkan karena guru

sudah menggunakan metode dan alat peraga yang sesuai , serta 

cara menjelaskan dan membimbing diskusi kecil dengan lebih

intensif. Walau pada tes akhir ada saja siswa yang mau menyontek

dari temannya tapi segera bisa diatasi dengan cara mendekati dan

diberi  teguran.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Per Siklus

1. Rencana

Siklus I

Merencanakan pembelajaran  dan menyiapkan lembarobservasi yang akan digunakan teman sejawat untuk membantumengamati jalannya  proses pembelajaran di kelas. Lembaranobservasi yang digunakan adalan sebagai berikut:

Tabel IILembar Observasi

Mata Pelajaran                    : Ilmu Pengetahuan AlamMateri Pokok                      : Bagian-bagian

Tumbuhan Kelas/ Semester                  : IV/ IHari/ Tanggal                      : Sabtu, 17 Oktober

2009Fokus observasi                  : Alat peraga     

No.

Aspek yang Diamati Kemunculan

Komentar

Ya Tidak

1. Kegiatan awal1.1

Mengungkapkan konsep awal

1.2

Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari melalui tanya jawab

1.3

Menyampaikan tujuan pembelajaran

1.4

Respon siswa

2. Kegiatan inti2.1

Memotivasi dan membimbing siswa dalam kerja kelompok

2.2

Keaktifan siswa dalam kegiatan pengamatan

2.3

Menanggapi pertanyaan siswa

2.4

Keaktifan dan kerja sama siswadalam kelompok

2.5

Komunikasi dalam kelompok

2.6

Menggunakan alat peraga

2. Mempresentasikan hasil diskusi

72.8

Partisipasi siswa dalam menaggapikelompok lain

2.9

Menanggapi hasil diskusi

3. Kegiatan akhir3.1

Memberi kesempatan siswa untukbertanya

3.2

Membimbing siswa membuatkesimpulan

3.3

Mengadakan evaluasi

 2. Pengamatan

 Setelah melakukan penelitian dan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan penelitian tindakan kelas, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

 Tabel III

Hasl Pengamatan Aktifitas Siswa

No Nama Siswa SiklusI

SiklusII

SiklusIII

Keterangan

1 Opik Hidayat D C C2 Rifki Saeful B A A3 Titin

SunengsihD C C

4 Abdu Rohmat B A A5 Ade Fahrudin C B A6 Bambang D C B7 Dede Riska A B A A8 Didin

BahrudinB A A

9 Dudung A. Kodir

A A A

10 Egi Susanto C B A

11 Encep Rudi C B B12 Firman Dani D C B13 Hanidaul

UmaroB B A

14 Indri Meta S A A A15 Itka Juwita A A A16 Karinah Kapur D C B17 Mella

MarlianaA A A

18 Novia anindita

C B B

19 Pepi Nurlia S A A A20 Sintia

SeptianaC B B

21 Sri Suryati A A A22 Nurul Hidayat C B B23 Iwan Karsiwan C A A

Keterangan: A = Sangat baik, B = Baik, C = Cukup, D = Kurang

Aktivitas siswa pada siklus I belum maksimal,  masih

banyak siswa yang mengandalkan orang lain dalam diskusi atau

kerja kelompok. Hanya siswa yang menjadi ketua kelompok dan siswa

yang mencatat  hasil diskusi yang aktif. Tapi  ada salah satu

kelompok yang semua anggotanya aktif berpartisipasi menyelesaikan

masalah, mengemukakan pendapatnya.

Mulai pada siklus II  dan sikus III  aktivitas siswa

menunjukkan kemajuan. Hampir semua siswa aktif berdiskusi karena

mereka walaupun kerja kelompok tapi memiliki tugas individual

untuk hasil diskusinya. Disamping itu alat peraga yang dibawa

siswa sangat mendukung pada siswa dalam belajar,  sehingga secara

langsung memotivasi siswa belajar secara kompetitif.  Pemahaman

siswa terhadap materi  mulai meningkat pada siklus  III .

terbukti  mereka lebih aktif dalam mengeluarkan pendapatnya ,

menjawab pertanyaan, ataupun bertanya dan menanggapi pendapat

siswa lain atau kelompok lain.   

Tabel IV

Hasil Pengamatan Aktifitas Guru

Penggunaan Waktu

No Jenis kegiatan waktu

1 Mengadministrasikan siswa 5 menit2 Melakukan proses pembelajaran 45 menit3 Mencatat pelajaran 5 menit4 Melakukan tes formatif 10 menit5 Menganalsis/ mengoreksi hasil

evaluasi5 menit

Jumlah 70 menit

Tabel V

Pengamatan Komponen PBM

No Jenis akegiatan keberatan

kualitas

ya tidak

baik

cukup

kurang

1.     Mengadministrasikan siswa

√ √

2.     Melakukan proses pembelajaran

√ √

3.     Mencatat pelajaran √ √4.     Melakukan tes formatif √ √5.     Menganalisis /

mengoreksi hasil evaluasi

√ √

6.     Aktifitas siswa dalam kerja kelompok

√ √

Dari hasil penelitian dan pengamatan aktifitas siswa dan

aktifitas guru dapat diketahui kekurangan-kekurangan sekaligus

kelebihan-kelebihan dari proses pembelajaran. Nilai hasil

evaluasi siswa pada siklus I  mendapat nilai rata-rata 63,47,

atau taraf serap penguasaan materi 63,47%. Dari 23 siswa masih

terdapat  11 siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal ( KKM )  64,9 atau  47.8% siswa masih perlu

perbaikan. Data nilai per siklus dapat dilihat pada tabel VI dan

tabel VII di bawah ini.

Tabel VI

Nilai Evaluasi Siswa

No Nama Siswa Nilai Keterangan

SiklusI

SiklusII

SiklusIII

1.        Opik Hidayat 45 55 602.        Rifki Saeful 60 75 803.        Titin

Sunengsih30 50 40

4.        Abdu Rohmat 65 65 1005.        Ade Fahrudin 80 70 1006.        Bambang 60 60 657.        Dede Riska A 65 65 708.        Didin Bahrudin 60 85 909.        Dudung A.

Kodir65 90 100

10.    Egi Susanto 70 80 8011.    Encep Rudi 60 70 7012.    Firman Dani 50 60 6013.    Hanidaul Umaro 80 80 9014.    Indri Meta S 90 100 10015.    Itka Juwita 60 100 10016.    Karinah Kapur 40 40 5017.    Mella Marliana 65 80 8018.    Novia anindita 40 60 6019.    Pepi Nurlia S 100 100 10020.    Sintia

Septiana80 80 75

21.    Sri Suryati 80 100 10022.    Nurul Hidayat 45 50 60

23 Iwan Karsiwan 70 90 90Jumlah nilai 1460 1705 1820Rata-ratakelas

63,47 74,13 79,13

Tabel VII

Data Siklus I

NO Nilai

Tally Frekwensi

Jumlah

1 30 I 1 302 40 II 2 803 45 II 2 904 50 I 1 505 60 IIIII 5 3006 65 IIII 4 2607 70 II 2 1408 80 IIII 4 3209 90 I 1 9010 100 I 1 100Jumlah 23 23 1460

Rata-rata 63.47

Pada siklus II nilai hasil evaluasi terlihat adaperubahan. Jumlah siswa yang  nilainya   berada  di bawah  KKMhanya 7  orang  siswa, atau sekitar 30,4% dari 23 siswa. Artinya7 siswa  masih perlu perbaikan  walaupun terlihat  nilai rata-rata (74.13 ) sudah menunjukkan angka yang tinggi yaitu berada diatas KKM (64.9 ), seperti ditunjukkan oleh tabel VIII di bawahini.

Tabel VIII

 Data Siklus II

NO Nilai Tally Frekwensi

Jumlah

1.        40 I 1 402.        50 II 2 1003.        55 I 1 554.        60 II 3 1805.        65 II 2 1306.        70 II 2 1407.        75 I 1 758.        80 IIII 4 3209.        85 I 1 8510.    90 II 2 18011.    100 IIII 4 400

Jumlah 23 23 1705Rata-rata 74.13

Hasil nilai evaluasi pada siklus III  menunjukkan

peningkatan pemahaman siswa pada materi yaitu nilai rata-rata

kelas telah mencapai nilai 79,13. Hal ini membuktikan bahwa alat

peraga alamiah telah membantu proses pembelajaran mereka.

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru menjadi meningkat,

keaktifan siswa  dalam diskusi  lebih merata, dan pemahaman

terhadap istilah / bahasa lebih jelas. Tetapi masih ada 6 siswa

yang yang memiliki nilai di bawah  KKM yaitu 4 orang siswa

memiliki nilai 60, dan 2 siswa  memiliki

nilai 50 dan 40. Dari keenam siswa yang perlu mendapat perbaikan

hanya dua orang yang memiliki kesulitan yang belajar yang sangat

parah. Data tersebut dapat dilihat pada tabel IX berikut.

Tabel I

 Data Siklus III

NO Nilai Tally Frekwensi

Jumlah

1 40 I 1 402 50 I 1 503 60 IIII 4 2404 65 I 1 655 70 II 2 140

6 75 I 1 757 80 III 3 2408 90 III 3 2709 100 IIIII

II7 700

Jumlah 23 23 1820Rata-rata 79.13

Secara keseluruhan dari siklus I sampai siklus III nilai

Rata-rata hasil evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan yang

signifikan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari grafik di

bawah ini.

    3. Refleksi

Pada siklus I perhatian siswa kelas IV SDN Karangasem I

terhadap pembelajaran atau penjelasan guru masih kurang, terbukti

nilai  hasil evaluasi siswa pada siklus I ini dari jumlah siswa

23 orang, 12 orang memperoleh nilai  di atas 64,9 (64,9 = nilai

KKM), dan 11 orang memperoleh nilai di bawah nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal), artinya 11 orang harus diperbaiki nilainya.

adapun nilai rata-rata kelas memperoleh angka 63,47 sedikit di

bawah KKM .

Pada siklus ke II penggunaan alat peraga alamiah telah

membangkitkan gairah belajar serta membantu guru dalam

menyampaikan materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa pun

meningkat. Hal ini dapat diamati dari nilai hasil evaluasi pada

siklus II  ada peningkatan. Jika nilai hasil evaluasi pada siklus

I  ada 11 siswa  yang nilainya di bawah KKM , maka pada siklus II

hanya tinggal 7 siswa. Tetapi nilai rata-rata kelas sudah  berada

pada angka 74,13 angka yang cukup  berada di atas KKM.

Dari data nilai hasil evaluasi siswa kelas IV SDN

Karangasem I pada siklus III yang terus meningkat telah

menunjukkan adanya pengaruh yang positif  dari  penggunaan alat

peraga alamiah ini.  Walaupun masih ada  6 orang siswa  yang

nilainya di bawah KKM , tapi nilai rata kelas sudah mencapai

nilai 79,13.

B. Pembahasan dari setiap siklus

Siklus I

Hasil belajar pada siklus I yang masih dibawah target

menunjukkan proses pembelajaran yang kurang aktif dan guru belum

bisa menyampaikan materi

secara optimal. Disamping itu aspek perilaku keseluruhan dari

tujuan pembelajaran menurut Benyamin Bloom (1956) yang dapat

menunjukkan gambaran hasil belajar, mencakup aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor belum muncul secara positif, menetap, dan

menyeluruh.

Siklus II

Hasil belajar pada siklus II menunjukkan kemajuan. Penggunaan

alat peraga alamiah telah membantu siswa berinteraksi langsung

dengan benda nyata, membangkitkan motivas belajar, menyajikan

pesan secara serempak bagi seluruh siswa. Dalam pengelolaan kelas

guru telah membantu siswa merasakan kebebasan untuk melakukan apa

yang siswa inginkan (Weber, 1977)

Siklus III

Pada pembelajaran siklus III, adanya peningkatan nilai hasil

evaluasi  menunjukkan guru sudah mulai mengerti bahwa guru ketika

mengajar untuk perbaikan seharusnya mulai dengan refleksi dengan

bertanya kepada diri sendiri “ Apa yang diperlukan anak? Dan

bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan anak? (Kohn, 1996)   

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

 Penggunaan alat peraga alamiah yang disertai dengan metode yang

tepat pada pembelajaran IPA ternyata dapat meningkatkan aktifitas

belajar siswa, memotivasi siswa untuk belajar, membantu siswa

dalam diskusi, meningkatkan perhatian dan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran, dan meningkatkan hasil pembelajaran.

Terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar63,47

pada siklus I dengan alat peraga gambar, menjadi 74,13  pada

siklus II dan 79,13 pada siklus III, dimana  kedua siklus

terakhir menggunakan alat peraga alamiah.

B. Saran

Setiap guru seharusnya selalu berusaha untuk menggunakan alat

peraga alamiah dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan materi.

Selain untuk IPA, alat peraga alamiah bisa juga diterapkan pada

setiap mata pelajaran terutama  pelajaran Bahasa Indonesia, untuk

mengurangi verbalisme.