18
PEMBINAAN KINERJA Kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor , yang bisa dogolongkan tiga kelompok yaitu : Kelompok Kompetensi Individu Kelompok Dukungan Organisasi Evektivitas dan Dukungan manajemen

Evaluasi Kinerja 5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Evaluasi Kinerja 5

PEMBINAAN KINERJA

Kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor , yang bisa

dogolongkan tiga kelompok yaitu :

Kelompok Kompetensi Individu

Kelompok Dukungan Organisasi

Evektivitas dan Dukungan manajemen

Page 2: Evaluasi Kinerja 5

Kompetensi seseorang

Dipengaruhi kemempuan dan ketrampilan kerjanya, serta motivasi dan

etos kerja.

Kemampuan dan ketrampilan kerja seseorang,

Dipengaruhi oleh kebugaran fisiknya, latar belakang pendidikan,

akumulasi pelatihan dan pengalaman kerjanya

Kinerja Pekerja dapat ditingkatkan,

Bila Manajemen mampu menerapkan kepemimpinan yang efektif.

Melakukan koordinasi dan membangun tim kerja, pilihan teknologi tepat

guna, Kenyamanan lingkungan kerja, hak dan kewajiban pekerja,

kewenanangan dan kewajiban pengusaha, serta perlindungan pekerja.

Page 3: Evaluasi Kinerja 5

I. MENINGKATKAN KEBUGARAN DAN KESEHATAN PEKERJA

1. Tingkat Upah rendah.Upah sebagai Komponen utama penghasilan setiap pekerja

mempunyai pengaruh besar terhadap gizi dan kualitas kesehatan

pekerja dan keluarganya.

Dengan pengupahan yang lebih baik, pekerja dapat memenuhi

kecukupan gizi yang sehat dan kondisi tempat tinggal yang sehat

juga.

Page 4: Evaluasi Kinerja 5

2. Sistem Kerja Melelahkan

Untuk memelihara kebugaran dan mempertahankan

kebugaran jasmani kerja, pemerintah telah mengatur dua

alternatif waktu kerja yaitu :

Pertama, 8 jam kerja satu hari, atau 40 jam kerja dalam 5 hari

menggu.

Kedua, 7 jam satu hari, atau 40 jam 6 hari dalam satu menggu

Bila pekerja diminta masuk pada hari libur maka harus dihitung

sebagai kerja lembur, dengan upah yang berbeda.

Page 5: Evaluasi Kinerja 5

3. Kualitas Lingkungan Kerja

Kualitas Lingkungan kerja yang nyaman dan sehat, sengat

mempengaruhi kesegaran dan semangat kerja karyawan.

Sebaliknya Bila lingkungan kerja yang tidak nyaman, seperti :

Cahaya silau, udara tidak bersih karena terkontaminasi bahan kimia,

akan membuat pekerja terasa lemah.

4. Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat pada dasarnya dapat diwujudkan melalui dua

perilaku yaitu : perilaku memanfaatkan waktu, dan Perilaku

memanfaatkan penghasilan.

Page 6: Evaluasi Kinerja 5

Perilaku memanfaatkan waktu :

Waktu adalah aset dan kesempatan yang sangat berharga. Karena

waktu tidak dapat disimpan dan cepat berlalu, dan tidak mungkin lagi

dimanfaatkan besok atau lain waktu. Bila banyak waktu tidak

dimanfaatkan dan banyak waktu yang terbuang, akibatnya dalam

pekerjaan cepat lelah atau mengalami sakit.

Olehkarena itu Manajemen perlu membiasakan para pekerja

melakukan tugasnya berdasarkan satu rencana kerja yang jelas.

Sehingga setiap pekerja tidak perlu merasa terburu-buru , frustasi dan

kecewa yang berdampak negatif kepada kesehatan fisik dan kejiwaan

Page 7: Evaluasi Kinerja 5

Perilaku Manfaatkan Penghasilan :

Menggunakan penggasilan yang umumnya terbatas, untuk memnuhi

kebutuhan prioritas.

Penghasilan setiap pekerja selalu dianggap tidak cukup, karena

kebutuhan manusia terus berkembang dan meningkat. Bila

pendapatan bulan ini meningkat , kebutuhan yang lebih besar

muncul.

Maka dari itu dalam memanfaatkan penghasilan, setiap pekerja

harus mengalokasikan dan untuk kebutuhan makanan yang bergizi

dan sehat .

Page 8: Evaluasi Kinerja 5

II. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1.Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah. lebih dari 50 %

angkatan kerja pada tahu 2008 berpendidikan maksimum sekolah

dasar. Walaupun sudah mulai banyak lulusan SLTP/SLTA , maka

kompetensi kerja mereka masih rendah. Sistem pendidikan selama

ini lebih menekankan menghafal, pengetahuan dari pada kemampuan

analisa dan aplikasi maka akibatnya sulit untuk menerapkan ilmu

yang mereka pelajari dalam dunia kerja.

Page 9: Evaluasi Kinerja 5

2. Pelatihan

Pelatihan merupakan investasi SDM untuk meningkatkan kemampuan

dan ketrampilan kerja. Dan dapat meningkatkan kinerja pekerja.

Program pelatihan sangat dibutuhkan untuk melengkapi atau

kompensasi atas rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kualitas

rendahnya pendidikan.

Tetapi para pengusaha banyak yang enggan mengeluarkan biaya untuk

pendidikan karena sangat mahal. Pengusaha khawatir para pekerja

bila sudah mahir akan dibajak perusahaan lain. atau hengkang dari

perusahaan.

Page 10: Evaluasi Kinerja 5

III. MEMBANGUN MOTIVASI DAN ETOS KERJA PRIBADI

Motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan sungguh-

sungguh dipengaruhi oleh latar belakangnya, sikap pribadinya dan

harapan-harapanya.

Kadar Motivasi seseorang sangat tergantung pada dua hal :

Pandangan seseorang atas makna atau arti suatu pekerjaan

atau pekerjaan tertentu.

Rangsangan dari luar yang membuat seseorang tertarik atau

bersedia melakukan pekerjaan tertentu.

Page 11: Evaluasi Kinerja 5

Etos Kerja dapat digolongkan pada 7 tahapan yang memandang

pekerjaan sebagai :

1.Pekerjaan sebagai sumber penghasilan, Tujuan utama orang

bekerja adalah untuk memper oleh penghasilan. Oleh sebab itu setiap

pekerja harus memelihara sikap kerja.

Terus menerus meningkatkan kinerja supaya perusahaan dapat

memberikan imbalan yang sebanding.Ikut mengupayakan kemajuan perusahaan supaya dapat bertahan,

berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain.

Page 12: Evaluasi Kinerja 5

2. Pekerjaan sebagai Kebutuhan Hidup.

Semua orang sangat membuthkan pekerjaan, bukan saja sebagai

sumber penghasilan akan tetapi juga sebagai harga diri. Banyak

mantan pejabat yang tiba-tiba tidak mempunyai pekerjaan karena

pensiun, merasa tidak mempunyai kewenangan, kesibukan dan makna

hidup. Sering merasa frustasi dan sakit-sakitan.

Maka dari itu orang yang telah memiliki pekerjaan, disektor formal

maupun informal, perlu memelihara sikap kerja, selalu mensyukuri dan

menekuni pekerjaan tersebut, melakukanya penuh dengan tanggung

jawab.

Page 13: Evaluasi Kinerja 5

3. Pekerjaan sebagai sarana peningkatan Kompentensi

Perusahaan juga tempat untuk meningkatkan kompetensi kerja yaitu

dengan memperkaya pengalaman kerja. Meningkatkan kemampuan

dan ketrampilan kerja, serta membangun sikap dan etos kerja.

Dengan demikian, pekerja yang menyadari pekerjaan sebagai

tempat atau sarana meningkatkan kompetensi akan termotivasi

untuk terus belajar dari pengalaman dan lingkungan kerja sehingga

mampu meningkatkan kinerja.

Page 14: Evaluasi Kinerja 5

4. Pekerjaan Sebagai Tempat Membangun Karier

Pekerjaan juga sebagai sarana untuk mencapai kemajuan atau promosi

dalam jabatan dan. Dan karier dibidang yang mereka tekuni.

Oleh kerena itu dalam membangun karier diperusahaan tempat kerja, setiap

pekerja harus memelihara sikap kerja :

Memehami dan berusaha memenuhi syarat jabatan-jabatan pilihan

Menunjukan keunggulan dalam kompetensi kerja dan kinerja sesuai

dengan jabatan

Membangun kerja sama dengan atasan, teman kerja, mitra kerja dll

Memelihara Kelangungan masa kerja ( senioritas ) di bidang pekerjaan.

Page 15: Evaluasi Kinerja 5

5. Aktualisasi Diri Melalui Pekerjaan

Aktualisasi diri adalah, pernyataan keberhasilan atau keunggulan

kinerja dalam profesi tertentu. Keunggulan tersebut dapat

diwujudkan dalam berbagai bentuk antara lain :

Mencapai kinerja unggul atau sangat tinggi dalam jabatan yang

diemban

Temuan baru yang bermanfaat bagi organisasi/ perusahaan

Mencapai puncak karier dalam organisasi.

Page 16: Evaluasi Kinerja 5

6. Bekerja sebagai Ibadah

Pekerja akan termotivasi meningkatkan kinerjanya bila dia

mempunyai kesadaran dan pemahaman bahwa melalui pekerjan itu

dia sekaligus melakukan ibadah. Yaitu dengan melanyani

kepentingan Individu, keluarga, masyarakat.

7. Bekerja sebagai Panggilan dan Amanah

Setiap Orang yang percaya sebagai Turunan Adam dan Hawa,

mendapat amanah dari tuhan untuk mengolah dan memelihara

seluruh ciptaan Tuhan, untuk kesejahteraan Umatnya.

Page 17: Evaluasi Kinerja 5

IV DUKUNGAN ORGANISASI

Struktur Organisasi dan pembagian kerja yang jelas

Penyediaan sarana peralatan kerja

Kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan sehat

Kondisi dan syarat kerja yang kondosif

Hubungan Industrial

Perlindungan hak-hak pekerja.

Page 18: Evaluasi Kinerja 5

V. PERANAN MANAJEMEN

Menumbuhkan kesadaran pekerja untuk membangun etos kerja

pribadi.

Menjamin kepastian kelangsungan kerja

Memberikan Imbalan yang adil

Meningkatkan kompetensi pekerja

Menyusun sistem dan jalur Pengembangan karier

Mendorong setiap pekerja menyatakan aktualisasi dirinya.

Menunjukan Keteladanan dalam etos kerja.