View
255
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
1/21
REFERAT
KONJUNGTIVITIS ALERGI
Pembimbing :
dr. Vanessa M.T., SpM.
Disusun oleh:
Lanny Ardianny
NIM : 11 21! "!1
KE#ANITERAAN KLINIK ILMU #EN$AKIT MATA
RS. FM%, SENTUL
FAKULTAS KE&OKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRI&A 'A%ANA
1
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
2/21
(A( I
#EN&A)ULUAN
Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata
dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai
macam gejala, salah satunya adalah mata merah. Konjungtivitis disebabkan oleh berbagai hal
diantaranya disebabkan oleh alergi.
Konjungtivitis alergi merupakan bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi
terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasanya dan reaksi lambat
sesudah beberapa hari kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri dan toksik. Di negara-
negara maju, 2-!" populasi mempunyai ri#ayat alergi, dan $" individual tersebut
mengidap konjungtivitis alergi. Konjungtivitis alergi bisa berlangsung dari peradangan
ringan seperti konjungtivitis alergi musiman atau bentuk kronik yang berat seperti
keratokonjungtivitis alergi.
Komplikasi sangat jarang ditemukan pada konjungtivitis alergi. Penyulit yang bisa
terjadi adalah keratokonus dan tukak kornea. Konjungtivitis alergi jarang menyebabkan
kehilangan penglihatan. Prognosis penderita konjungtivitis baik karena sebagian besar kasus
dapat sembuh spontan %self-limited disease&, namun dapat pula prognosis penyakit ini
menjadi buruk bila terjadi komplikasi yang diakibatkan oleh penanganan yang kurang baik.
'leh karena itu, penulisan ini akan membahas secara umum tentang konjungtivitis
alergi itu sendiri dan bagaimana penanganan yang baik untuk konjungtivitis tersebut sehingga
tidak terjadi komplikasinya dan mendapatkan prognosis yang baik ke depannya.
2
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
3/21
(A( II
TINJAUAN #USTAKA
2.1. &e*inisi +n-n/0ii0is aer/i
Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput bening yang menutupi bagian putih
mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai
macam gejala, salah satunya adalah mata merah. Penyakit ini bervariasi mulai dari hyperemia
ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan benda asing,
misalnya kontak lensa.(,2
)alah satu bentuk konjungtivitis adalah konjungtivitis alergi. Konjungtivitis alergi
adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi atau hipersensitivitas tipe
humoral ataupun sellular. Konjungtiva sepuluh kali lebih sensitif terhadap alergen
dibandingkan dengan kulit.
2.2. Ana03i dan *isi/i +n-n/0ia
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus
permukaan posterior kelopak mata %konjungtiva palpebralis& dan permukaan anterior
sklera %konjungtiva bulbaris&. Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi kelopak
%persambungan mukokutan& dan dengan epitel kornea limbus.2
Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. *usin
bersifat membasahi bola mata terutama kornea.Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari
tarsus.
Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di ba#ahnya.
Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan
konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.(,!
Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar denganjaringan di ba#ahnya sehingga bola mata mudah bergerak.!,+
3
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
4/21
ambar (. natomi Konjungtiva
)ecara histologis, konjungtiva terdiri atas lapisan :
apisan epitel konjungtiva, terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder
bertingkat, superfisial dan basal. apisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas
karankula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri
dari sel-sel epitel skuamosa.
)el-sel epitel superfisial, mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang
mensekresi mukus. *ukus mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk
dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. )el-sel epitel basal
ber#arna lebih pekat daripada sel-sel superficial dan di dekat limbus dapat
mengandung pigmen.
)troma konjungtiva, dibagi menjadi :
apisan adenoid %superfisial&
apisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan dibeberapa tempat dapat
mengandung struktur semacam folikel tanpa sentrum germinativum. apisan
adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi berumur 2 atau ! bulan. /al ini
menjelaskan mengapa konjungtivitis inklusi pada neonatus bersifat papiler
bukan folikuler dan mengapa kemudian menjadi folikuler.
apisan fibrosa %profundus&
4
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
5/21
apisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat pada
lempeng tarsus. /al ini menjelaskan gambaran reksi papiler pada radang
konjungitiva. apisan fibrosa tersusun longgar pada bola mata.!,+
Kelenjar air mata asesori %kelenjar Krause dan 0olfring&, yang struktur dan fungsinya
mirip kelenjar lakrimal, terletak di dalam stroma. )ebagian besar kelenjar krause
berada di forniks atas, dan sedikit ada di forniks ba#ah. Kelenjar #olfring terletak
ditepi atas tarsus atas.2
2.". Epide3i/i
Konjungtivitis alergi dijumpai paling sering di daerah dengan alergen musiman yang
tinggi. Keratokonjungtivitis vernal paling sering di daerah tropis dan panas seperti daerah
mediteranian, 1imur 1engah, dan frika. Keratokonjungtivitis vernal lebih sering dijumpai
pada laki-laki dibandingkan perempuan, terutamanya usia muda %+-2 tahun&. iasanya onset
pada dekade pertama dan menetap selama 2 dekade. ejala paling jelas dijumpai sebelum
onset pubertas dan kemudian berkurang. Keratokonjungtivitis atopik umumnya lebih banyak
pada de#asa muda.$,3
2.!. E0i/i
Konjungtivitis alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti :(
a. reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
b. iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi udara
c. pemakaian lensa kontak terutama dalam jangka panjang.
2.4. #a0*isi/i +n-n/0ii0is aer/i se5ara 33
Konjungtivitis terjadi karena kerusakan jaringan akibat masuknya benda asing ke dalam
konjungtiva akan memicu suatu kompleks kejadian yang dinamakan respon radang atau
inflamasi. 1anda-tanda terjadinya inflamasi pada umumnya adalah kalor %panas&, dolor
%nyeri&, rubor %merah&, tumor %bengkak& dan fungsiolaesa. *asuknya benda asing ke dalam
konjungtiva tersebut pertama kali akan di respon oleh tubuh dengan mengeluarkan air mata.
ir mata diproduksi oleh partus akrimalis, berfungsi melapisi permukaan konjungtiva dan
kornea sebagai 4ilm air mata. 4ungsi air mata:
5
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
6/21
(. *enghaluskan permukaan air kornea
2. *emberi nutrisi pada kornea
!. nti bakteri
+. Perlindungan mekanik terhadap benda asing
$. apisan kuos %berada di tengah&
1erjadinya suatu peradangan pada konjungtiva juga akan menyebabkan vasokonstriksi
segera pada area setempat, peningkatan aliran darah ke lokasi %vasodilatasi& dalam hal ini
adalah a. ciliaris anterior dan a. palpebralis sehingga mata terlihat menjadi lebih merah,
terjadi penurunan velocity aliran darah ke lokasi radang %leukosit melambat dan menempel di
endotel vaskuler&, terjadi peningkatan adhesi endotel pembuluh darah %leukosit dapat terikatpada endotel pembuluh darah&, terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler %cairan masuk ke
jaringan&, fagosit masuk jaringan %melalui peningkatan marginasi dan ekstravasasi&,
pembuluh darah memba#a darah membanjiri jaringan kapiler jaringan memerah %56'5&
dan memanas %K'5&, peningkatan permeabilitas kapiler, masuknya cairan dan sel dari
kapiler ke jaringan terjadi akumulasi cairan %eksudat& dan bengkak %edema&, peningkatan
permeabilitas kapiler, penurunan velocity darah dan peningkatan adhesi, dan migrasi leukosit
%terutama fagosit& dari kapiler ke jaringan.$,3
7nflamasi dia#ali oleh kompleks interaksi mediator-mediator kimia#i yakni:
(. /istamin
Dilepaskan oleh sel merangsang vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler.
2. ekotrin
Dihasilkan dari membran sel meningkatkan kontraksi otot polos mendorong kemotaksis
untuk netrofil.
!. Prostaglandin
Dihasilkan dari membran sel meningkatkan vasodilatasi, permeabilitas vaskuler
mendorong kemotaksis untuk neutrofil.
+. Platelet aggregating factors
*enyebabkan agregasi platelet mendorong kemotaksis untuk neutrofil.
$. Kemokin
6
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
7/21
Dihasilkan oleh sel pengatur lalu lintas lekosit di lokasi inflamasi& beberapa macam
kemokin: 7-8 %interleukin-8&, 591) %regulated upon activation normal 1 cell
e;pressed and secreted&, *
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
8/21
yang berdiferensisasi menjadi sel 1/2 akan melepaskan sitokin yang akan merangsang
produksi antigen spesifik imunoglobulin %7g&. 7g akan berikatan dengan 7g reseptor
pada permukaan sel mast. Kemudian memicu pelepasan sitokin, prostaglandin dan platelet
activating factor. )el mast menyebabkan peradangan dan gejala-gejala alergi yang diaktivasi
oleh sel inflamasi. Ketika histamin dilepaskan oleh sel mast. /istamin akan berikatan dengan
reseptor /( pada ujung saraf dan menyebabkan gejala pada mata berupa gatal. /istamin juga
akan akan berikatan dengan reseptor /( dan /2 pada pembuluh darah konjungtiva dan
menyebabkan vasodlatasi. )itokin yang dipicu oleh sel mast seperti chemokin, interleukin 7-
8 terlibat dalam memicu netrofil.)itokin 1/2 seperti 7-$ akan memicu eosinofil dan 7-+,
7-3,7-(! yang akan memicu peningkatan sensitivitas.$,3
2.6. Mani*es0asi +ini+ dan pe3eri+saan penn-an/ +n-n/0ii0is aer/i se5ara 33
ejala utama penyakit alergi ini adalah radang %merah, sakit, bengkak, dan panas&,
gatal, silau berulang dan menahun. 1anda karakteristik lainnya adalah terdapatnya papil besar
pada konjungtiva, injeksi konjungtiva, datang bermusim, yang dapat mengganggu
penglihatan. 0alaupun penyaki alergi konjungtiva sering sembuh sendiri akan tetapi dapat
memberikan keluhan yang memerlukan pengobatan. Pada pemeriksaan laboratoriumditemukan sel eosinofil, sel plasma, limfosit, dan basofil yang meningkat. Dapat juga
dilakukan pemeriksaan tes alergi untuk mengetahui penyebab dari alerginya itu sendiri.2,=
2.7. Kasi*i+asi +n-n/0ii0is aer/i
Konjungtivitis alergi merupakan reaksi antibody humoral yang dimediasi oleh 7g
terhadap alergen, biasanya terjadi pada individu dengan ri#ayat atopi. )emua gejala pada
konjungtiva akibat dari konjungtiva bersifat rentan terhadap benda asing. 1erdapat beberapa
jenis konjungtivitis yakni konjungtivitis demam jerami, keratokonjungivitis atopik,
konjungtivitis musiman, vernal konjungtivitis, iant papilary konjungtivitis dan
konjungtivitis flikten. Konjungtivitis dapat diklasifikasikan berdasarkan #aktu terjadinya
yakni konjungtivitis yang bersifat akut yakni konjungtivitis alergi musiman dan
konjungtivitis parennial sedangkan konjungtivitis kronis yakni keratokonjungtivitis vernal
dan keratokonjungtivitis atopik.(
8
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
9/21
a. Konjungtivitis hay fever %konjungtivitis demam jerami?konjungtivitis simpleks&
Konjungtiva adalah permukaan mukosa yang sama dengan mukosa nasal. 'leh
karena itu, allergen yang bisa mencetuskan rhinitis allergi juga dapat menyebabkan
konjuntivitis alergi. lergen airborne seperti serbuk sari, rumput, bulu he#an dan
lain-lain dapat memprovokasi terjadinya gejala pada serangan akut konjuntivitis
alergi.
Perbedaan konjungtivitis alergi sesonal dan perennial adalah #aktu timbulnya
gejala. ejala pada individu dengan konjungtivitis alergi seasonal timbul pada #aktu
tertentu seperti pada musim bunga di mana serbuk sari merupakan allergen utama.
Pada musim panas, allergen yang dominan adalah rumput dan pada musim dingin
tidak ada gejala karena menurunnya tranmisi allergen airborne. )edangkan individudengan konjungtivitis alergi perennial akan menunjukkan gejala sepanjang tahun.
lergen utama yang berperan adalah debu rumah, asap rokok, dan bulu he#an.
ambaran patologi pada konjungtivitis hay fever berupa:
(& 5espon vascular di mana terjadi vasodilatasi dan meningkatnya permeabilitas
pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya eksudasi.
2& 5espon seluler berupa infiltrasi konjungtiva dan eksudasi eosinofil, sel plasma
dan mediator lain.
!& 5espon konjungtiva berupa pembengkakan konjungtiva, diikuti dengan
meningkatnya pembentukan jaringan ikat.=
b. Konjungtivitis vernal
Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang yang
khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dikenal sebagai
@konjungtivitis musimanA atau @konjungtivitis musim kemarauA. )ering terdapat
pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri
tropis %panas&.(,2
E0i/i dan #redispsisi
9
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
10/21
Konjungtivitis vernal terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe 7 yang
mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan ri#ayat keluarga yang kuat
alergi.=,8
*engenai pasien usia muda !-2$ tahun dan kedua jenis kelamin sama.
iasanya pada laki-laki mulai pada usia diba#ah ( tahun. Penderita konjungtivitis
vernal sering menunjukkan gejala-gejala alergi terhadap tepung sari rumput-
rumputan.(
5eaksi hipersentsitivitas memiliki + tipe reaksi seperti berikut:
1ipe 7 : 5eaksi nafilaksi s
Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam hal
ini 7g yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya
histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat.
1ipe 77 : 5 eaksi sitotoksik
Di sini antigen terikat pada sel sasaran. ntibodi dalam hal ini 7g dan 7g*
dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen, sehingga dapat
mengakibatkan hancurnya sel tersebut. 5eaksi ini merupakan reaksi yang cepat
menurut )molin %(B83&, reaksi allografidan ulkus *ooren merupakan reaksi jenis
ini.
1ipe 777 : 5 eaksi imun kompleks
Di sini antibodi berikatan dengan antigen dan komplemen membentuk
kompleks imun. Keadaan ini menimbulkan neurotrophichemotactic factor yang dapat
menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya terjadi
pada pembuluh darah kecil. Pengeja#antahannya di kornea dapat berupa keratitis
herpes simpleks, keratitis karena bakteri.%stafilokok, pseudomonas& dan jamur. 5eaksi
demikian juga terjadi pada keratitis /erpes simpleks.
1ipe 7C : 5eaksi tipe lambat
Pada reaksi hipersensitivitas tipe 7, 77 dan 777 yang berperan adalah antibodi
%imunitas humoral&, sedangkan pada tipe 7C yang berperan adalah limfosit 1 atau
dikenal sebagai imunitas seluler. imfosit 1 peka %sensitized T lymphocyte& bereaksi
dengan antigen, dan menyebabkan terlepasnya mediator %limfokin& yang jumpai pada
reaksi penolakan pasca keratoplasti, keraton- jungtivitis flikten, keratitis /erpes
simpleks dan keratitis diskiformis.3,8
Mani*es0asi Kinis
10
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
11/21
ejala yang mendasar adalah rasa gatal, manifestasi lain yang menyertai
meliputi mata berair, sensitif pada cahaya, rasa pedih terbakar, dan perasaan seolah
ada benda asing yang masuk. Penyakit ini cukup menyusahkan, muncul berulang,
dan sangat membebani aktivitas penderita sehingga menyebabkan ia tidak dapat
beraktivitas normal.(,B
1erdapat dua bentuk klinik, yaitu :
(en0+ pape8ra, terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. 1erdapat
pertumbuhan papil yang besar %cobble stone& yang diliputi sekret yang
mukoid. Konjungtiva tarsal ba#ah hiperemi dan edema, dengan kelainan
kornea lebih berat dibanding bentuk limbal. )ecara klinik papil besar ini
tampak sebagai tonjolan bersegi banyak %polygonal& dengan permukaan
yang rata dan dengan kapiler ditengahnya.2,+
ambar 2. Konjungtivitis vernal bentuk palpebral
(en0+ i38a, hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat
membentuk jaringan hiperplastik gelatin %nodul mukoid&, dengan Trantas
dotyang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel
limbus kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.+
11
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
12/21
ambar !. Konjungtivitis vernal bentuk limbal
#a0*isi/i
Pada bentuk palpebral, perubahan struktur konjungtiva erat kaitannya
dengan timbulnya radang insterstitial yang banyak didominasi oleh reaksi
hipersensitivitas tipe 7. Pada konjungtiva akan dijumpai hiperemia dan vasodilatasi
difus, yang dengan cepat akan diikuti dengan hiperplasi akibat proliferasi jaringan
yang menghasilkan pembentukan jaringan ikat yang tidak terkendali. Kondisi ini
akan diikuti oleh hyalinisasi dan menimbulkan deposit pada konjungtiva sehingga
terbentuklah gambaran cobbles stone. aringan ikat yang berlebihan ini akan
memberikan #arna putih susu kebiruan sehingga konjungtiva tampak buram dan
tidak berkilau. Proliferasi yang spesifik pada konjungtiva tarsal, oleh von raefe
disebutpavement like granulations. /ipertrofi papil pada konjungtiva tarsal tidak
jarang mengakibatkan ptosis mekanik dan dalam kasus yang berat akan disertai
keratitis serta erosi epitel kornea.
Pada bentuk limbal terdapat perubahan yang sama, yaitu:
perkembangbiakan jaringan ikat, peningkatan jumlah kolagen, dan infiltrasi sel
plasma, limfosit, eosinofil dan basofil ke dalam stroma. imbus konjungtiva jugamemperlihatkan perubahan akibat vasodilatasi dan hipertropi yang menghasilkan
lesi fokal. Penggunaan jaringan yang dilapisi plastik yang ditampilkan melalui
mikroskopi cahaya dan elektron dapat memungkinkan beberapa observasi
tambahan. asofil sebagai ciri tetap dari penyakit ini, tampak dalam jaringan epitel
sebagaimana juga pada substansi propria. 0alaupun sebagian besar sel merupakan
komponen normal dari substansi propia, namun tidak terdapat jaringan epitel
konjungtiva normal.
12
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
13/21
0alaupun karakteristik klinis dan patologi konjungtivitis vernal telah
digambarkan secara luas, namun patogenesis spesifik masih belum dikenali.2,=
Ga38aran )is0pa0/i+
1ahap a#al konjungtivitis vernalis ditandai oleh fase prehipertrofi. Dalam kaitan
ini, akan tampak pembentukan neovaskularisasi dan pembentukan papil yang ditutup
oleh satu lapis sel epitel dengan degenerasi mukoid dalam kripta di antara papil
sertapseudomembran milky white. Pembentukan papil ini berhubungan dengan
infiltrasi stroma oleh sel-sel P*9, eosinofil, basofil, dan sel mast. /asil penelitian
histopatologik terhadap 3=$ konjungtivitis vernalis mata yang dilakukan oleh 0ang
dan Eang menunjukkan infiltrasi limfosit dan sel plasma pada konjungtiva.
Prolifertasi limfosit akan membentuk beberapa nodul limfoid. )ementara itu, beberapa
granula eosinofilik dilepaskan dari sel eosinofil, menghasilkan bahan sitotoksik yang
berperan dalam kekambuhan konjungtivitis.B
Dalam penelitian tersebut juga ditemukan adanya reaksi hipersensitivitas. 1idak
hanya di konjungtiva bulbi dan tarsal, tetapi juga di forni;, serta pada beberapa kasus
melibatkan reaksi radang pada iris dan badan siliar. 4ase vaskular dan selular dini
akan segera diikuti dengan deposisi kolagen, hialuronidase, peningkatan vaskularisasi
yang lebih mencolok, serta reduksi sel radang secara keseluruhan.
Deposisi kolagen dan substansi dasar maupun seluler mengakibatkan terbentuknya
deposit stoneyang terlihat secara nyata pada pemeriksaanklinis. /iperplasia jaringan
ikat meluas ke atas membentukgiant papilbertangkai dengan dasar perlekatan yang
luas. Kolagen maupun pembuluh darah akan mengalami hialinisasi. piteliumnya
berproliferasi menjadi $F( lapis sel epitel yang edematous dan tidak beraturan.
)eiring dengan bertambah besarnya papil, lapisan epitel akan mengalami atrofi diapeks sampai hanya tinggal satu lapis sel yang kemudian akan mengalami
keratinisasi.=,B
Pada limbus juga terjadi transformasi patologik yang sama berupa pertumbuhan
epitel yang hebat meluas, bahkan dapat terbentuk !-+ lapis sel (acanthosis&.
Horner-Trantas dotsyang terdapat di daerah ini sebagian besar terdiri atas eosinofil,
debris selular yang terdeskuamasi, namun masih ada sel P*9 dan limfosit.
13
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
14/21
ambar +. /istologi Konjungtivitis Cernal 1erlihat anyak )el 5adang 1erutama
osinofil
#e3eri+saan #enn-an/
Pada eksudat konjungtiva yang dipulas dengan iemsa terdapat banyak
eosinofil dan granula eosinofilik bebas. Pada pemeriksaan darah ditemukan
eosinofilia dan peningkatan kadar serum 7g.
Pada konjungtivitis vernal, terdapat sebagian besar sel yang secara rutintampak dalam jaringan epitel. Penga#etan yang lebih baik adalah menggunakan
glutaraldehyde, lapisan plastik, dan ditampilkan pada media sehingga dapat
memungkinkan untuk menghitung jumlah sel ukuran (berdasarkan jenis dan
lokasinya. umlah rata-rata sel per kubik milimeter tidak melampaui jumlah
normal. Diperkirakan bah#a peradangan sel secara maksimum seringkali berada
dalam kondisi konjungtiva normal. adi, untuk mengakomodasi lebih banyak sel
dalam proses peradangan konjungtivitis vernal, maka jaringan akan membesardengan cara peningkatan jumlah kolagen dan pembuluh darah.
aringan tarsal atas yang abnormal ditemukan dari empat pasien
konjungtivitis vernal yang terkontaminasi dengan >at imun, yaitu: dua dari empat
pasien mengandung spesimen 7g-, 7g-, dan 7g- secara berlebih yang akhirnya
membentuk sel plasma. )el-sel tersebut tidak ditemukan pada konjungtiva normal
dari dua pasien lainnya.
Kandungan 7g pada air mata yang diambil dari sampel serum (( pasien
konjungtivitis vernal dan ( subjek kontrol telah menemukan bah#a terdapat
14
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
15/21
korelasi yang signifikan antara air mata dengan level kandungan serum pada kedua
mata. Kandungan 7g pada air mata diperkirakan muncul dari serum kedua mata,
kandungan 7g dalam serum %(!(ng?ml& dan pada air mata %(!ng?ml& dari pasien
konjungtivitis vernal melebihi kandungan 7g dalam serum %2(ng?ml& dan pada
air mata %3(ng?ml& dari orang normal. utiran antibodi 7g secara spesifik
ditemukan pada air mata lebih banyak daripada butiran antibodi pada serum. )elain
itu, terdapat (8 dari ! pasien yang memiliki level antibodi 7g yang signifikan
yang menjadi butiran pada air matanya. 'rang normal tidak memiliki jenis antibodi
ini pada air matanya maupun serumnya. /asil pengamatan ini menyimpulkan
bah#a baik 7g- dan 7g- akan menjadi perantara mekanisme imun yang terlibat
dalam patogenesis konjungtivitis vernal, dimana sistesis lokal antibodi terjadi pada
jaringan permukaan mata. Kondisi ini ditemukan negatif pada orang-orang yang
memiliki alergi udara, tetapi pada penderita konjungtivitis vernal lebih banyak
berhubungan dengan antibodi 7g dan mekanisme lainnya daripada antibodi 7g.
Kandungan histamin pada air mata dari sembilan pasien konjungtivitis
vernal %!8ng?ml& secara signifikan lebih tinggi daripada kandungan histamin air
mata pada (! orang normal %(ng?ml, PG.$&. /al ini sejalan dengan pengamatan
menggunakan mikroskopi elektron yang diperkirakan menemukan tujuh kali lipat
lebih banyak sel mastosit dalam substantia propia daripada dengan pengamatan
yang menggunakan mikroskopi cahaya. )ejumlah besar sel mastosit ini terdapat
pada air mata dengan level histamin yang lebih tinggi.
Kikisan konjungtiva pada daerah-daerah yang terinfeksi menunjukkan
adanya banyak eosinofil dan butiran eosinofilik. Ditemukan lebih dari dua eosinofil
tiap pembesaran 2$; dengan sifat khas penyakit %pathognomonic& konjungtivitis
vernal. 1idak ditemukan adanya akumulasi eosinofil pada daerah permukaan lain
pada level ini.=,B
c. Konjungtivitis atopi
Konjungtivitis atopi sering diderita oleh pasien dermatitis atopi. 1anda dan gejalanya
berupa sensasi terbakar, kotoran mata berlendir, merah dan fotofobia. 1erdapat papil
halus tetapi papil raksasa tidak ditemukan seperti pada konjungtivitis vernal. Kerokan
konjungtiva menampakan eosinofil meski tidak sebanyak terlihat pada
keratokonjungtivitis vernal.(
15
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
16/21
d. Giant papilary konungtivitis
iant papilary konjungtivitis dengan tanda dan gejala mirip dengan konjungtivitis
vernal dapat timbul pada pasien yang menggunakan mata buatan dari plastik atau
lensa kontak terutama jika memakainya mele#ati #aktunya. Konjungtivitis Giant
!apillarry diperantarai reaksi imun yang mengenai konjungtiva tarsalis superior.
Konjungtivitis ini mungkin merupakan reaksi hipersensitivitas tipe lambat kaya
basofil dan mungkin dimediasi oleh 7g. Keluhan berupa mata gatal dan berair. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan hipertrofi papil. Pada a#al penyakit, papilnya kecil
%sekitar ,! mm diameter&. ila iritasi terus berlangsung, papil kecil akan menjadi
besar % giant& yaitu sekitar ( mm diameter.(
e. Konjungtivitis flikten
Konjungtivitis flikten disebabkan oleh karena alergi %hipersensitivitas tipe 7C&
terhadap bakteri atau antigen tertentu, seperti tuberkuloprotein pada penyakit
tuberkolosis, infeksi bakteri %stafilokok, pneumokok, streptokok, dan Koch 0eeks&,
virus %herpes simplek&, toksin dari moluskum kontagiosum yang terdapat pada margopalpebra, jamur %kandida albikan&, cacing %askaris, tripanosomiasis&, limfogranuloma
venereal, leismaniasis, infeksi parasit dan infeksi di tempat lain dalam tubuh.
Konjungtivitis flikten biassanya dimulai dengan munculnya lesi kecil berdiameter (-!
mm yang keras, merah, menimbul dan dikelilingi >ona hiperemis. Di limbus sering
berbentuk segitiga dengan apeks mengarah kornea.(,2
2.9. #ena0aa+sanaan
Penanganan dari konjungtivitis alergi adalah berdasar pada identifikasi antigen spesifik
dan eliminasi dari pathogen spesifik. Pengobatan suportif seperti lubrikan dan kompres
dingin dapat membantu meredakan gejala yang dirasakan oleh pasien. 'bat-obatan yang
menurunkan respon imun juga digunakan pada kasus konjungtivitis alergi untuk menurunkan
respon imun tubuh dan meredakan gejala inflamasi.B,(
'bat Fobat berikut ini berguna dalam mengobati konjungtivitis alergi:
16
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
17/21
S0erid 0pi+a
Kortikosteroid menghambat proses inflamasi %misalnya, edema, dilatasi kapiler, dan
proliferasi fibroblast&. 'bat tersebut juga membatasi migrasi makrofag dan neutrofil untuk
daerah meradang serta memblokir aktivitas fosfolipase 2 dan selanjutnya induksi asam
arakidonat cascade. 'bat ini digunakan dalam pengobatan penyakit mata akut alergi, steroid
efektif dalam mengurangi gejala alergi akut, namun, penggunaannya harus dibatasi karena
potensi efek samping dengan pemakaian lama perlu dipantau. Penggunaan kortikosteroid
topikal jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi katarak subkapsular posterior dan
peningkatan tekanan intraokular %17'&.!,(
Vas+ns0ri+0r 0pi+a an0i;is0a3in
gen ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah, menurunkan permeabilitas pembuluh
darah, dan mengurangi mata gatal-gatal dengan memblokir histamin /( receptors
ntihistamin topikal. nithistamines kompetitif terikat dengan reseptor histamin dan dapat
mengurangi gatal dan vasodilatasi. evocabastine hidroklorida ,$", sebuah /( selektif
topikal antagonis reseptor histamin, efektif dalam mengurangi tanda-tanda dan gejala alergi
lain conjunctivitis. /( selektif antagonis, a>elastine hidroklorida ,$", efektif dalam
mengurangi gejala yang terkait dengan alergi, difumarate ,$", suatu antagonis /( selektif,
mungkin lebih efektif dibandingkan levocabastine dalam mengurangi chemosis, kelopak
mata bengkak,dan tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan konjungtivitis alergi
musiman pada pasien de#asa dan anak.8
Nn
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
18/21
I3nspresan
)iklosporin adalah agen imunosupresan sistemik ampuh digunakan untuk mengobati
berbagai immunemediated kondisi. )istemik diberikan siklosporin dapat menjadi
pengobatan yang efektif untuk pasien dengan keratokconjugtiviits atopik yang berat.
An0i;is0a3in sis0e3i+
gen ini berguna dalam kasus-kasus tertentu respon alergi dengan edema, dermatitis, rinitis,
atau sinusitis. *ereka harus digunakan dengan hati-hati karena penenang yang dan efek
antikolinergik dari beberapa antihistamin generasi pertama obat-obatan. Pasien harus
memperingatkan efek samping potensial. ntihistamin baru yang jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk menyebabkan sedasi, tetapi penggunaannya dapat mengakibatkan
kekeringan okular meningkat permukaan.!,+,8
Penanganan khusus untuk konjungtivitis vernal berupa :
a. 1erapi lokalis
- )teroid topical F penggunaannya efektif pada keratokonjungtivitis vernal, tetapi harus
hati-hati kerana dapat menyebabkan glaucoma. Pemberian steroid dimulai dengan
pemakaian sering %setiap + jam& selama 2 hari dan dilanjutkan dengan terapi
maintainance !-+ kali sehari selama 2 minggu. )teroid yang sering dipakai adalah
fluorometholon, medrysone, betamethasone, dan de;amethasone. 4luorometholon dan
medrysone adalah paling aman antara semua steroid tersebut.(,2,B
- *ast cell stabili>er seperti sodium cromoglycate 2"
- ntihistamin topical
- cetyl cysteine ,$"
- )iklosporin topical ("
b. 1erapi sistemik
- nti histamine oral untuk mengurangi gatal- )teroid oral untuk kasus berat dan non responsive
c. 1erapi lain dan pencegahan
- pabila terdapat papil yang besar, dapat diberikan injeksi steroid supratarsal atau
dieksisi. ksisi sering dianjurkan untuk papil yang sangat besar.
- *enghindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari tangan, karena
telah terbukti dapat merangsang pembebasan mekanis dari mediator
-mediator sel mast. Di samping itu, juga untuk mencegah super infeksi yang pada
akhirnya berpotensi ikut menunjang terjadinya glaukoma sekunder dan katarak.
18
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
19/21
- *enghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga memba#a serbuk sari dan
hindari penyebab dari alergi itu sendiri.
- Kaca mata gelap untuk fotofobia dan untuk mengurangi kontak dengan
alergen di udara terbuka. Pemakaian lensa kontak justru harus dihindari karena lensa
kontak akan membantu retensi alergen.
- Kompres dingin dapat meringankan gejala.
- Pengganti air mata %artifisial&. )elain bermanfaat untuk cuci mata juga berfungsi
protektif karena membantu menghalau allergen.
- Pasien dianjurkan pindah ke daerah yang lebih dingin yang sering juga disebut
sebagai climato-therapy.=,B
2.?. K3pi+asi
Komplikasi pada penyakit ini yang paling sering adalah ulkus pada kornea dan infeksi
sekunder. )edangkan, komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik
dapat mengganggu penglihatan.(
2.1. #r/nsis
Prognosis penderita konjungtivitis baik karena sebagian besar kasus dapat sembuh
spontan %self-limited disease&, namun komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani
dengan baik.2,3
(A( III
#ENUTU#
Konjungtiva merupakan membran yang tipis dan transparan yang melapisi bagian
anterior dari bola mata %konjungtiva bulbi&, serta melapisi bagian posterior dari palpebra
%konjungtiva palpebrae&. 'leh karena letaknya yang paling luar itulah sehingga konjungtiva
sering terpapar terhadap banyak mikroorganisme dan faktor lingkungan lain yang
mengganggu. )alah satu penyakit konjungtiva yang paling sering adalah konjungtivitis.
19
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
20/21
Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata
dan bagian dalam kelopak mata. dapun, salah satu penyebab dari konjungtivitis adalah
alergi. Konjungtivitis alergi itu sendiri juga dibagi dalam klasifikasi dan salah satunya
termasuk konjungtivitis vernal.
Penanganan yang diberikan berupa steroid dan antihistamin topikal serta yang sistemik.
iasanya konjungtivitis alergi dapat sembuh sendiri, namun bila terlalu berat perlu diberi
pengobatan secara benar. ika penanganan tidak baik, maka akan timbul suatu komplikasi.
'leh karena itu, perlu pencegahan sebelum terjadi konjungtivitis alergi berupa hindari dari
penyebab alergen tersebut.
&AFTAR #USTAKA
(. 7lyas ). *ata merah dengan penglihatan normal. 7lyas ), editor. Dalam: 7lmu Penyakit
*ata disi ke-$. akarta: 4K67H 2($. h((B-+3.
2. Caughan, Daniel ., sbury 1aylor, 5iordan va-Paul. 'fthalmologi 6mum. disi (+.
akarta: 0idya *edika H 2. h. $-3, (($
!. )uhardjo,/artono.7lmu Kesehatan *ata.Eogyakarta:agian 7lmu Kesehatan *ata 4K
6*.2(2.
20
7/25/2019 Referat Konjungtivitis Alergi Lanny
21/21
+. Kanski , o#ling .
Recommended