Kp1. Kegawatan Pada Anak

Preview:

DESCRIPTION

,,,mmm

Citation preview

KEGAWATDARURATAN MEDIK PADA ANAK

DANIEL

FK. UKI Jakarta, 10 Nov. 2009

Kedaruratan Pediatrik

• Disfungsi atau gagal sistim organ• Mengancam kehidupan segera

Tunjangan Hidup Dasar( Resusitasi ABC )

• Prinsip : Anak dan dewasa sama• Penyesuaian :

– Ukuran tubuh – Kecepatan respons fisologik

Tunjangan Hidup Dasar( Resusitasi ABC )

Kecepatan respons fisiologik anak• Intoksikasi salisilat pada anak: cepat• Alkalosis respiratorik asidosis metabolik cepat • Apendisitis pada anak : lambat

– Tanda klinik lokal peritoneal muncul lebih lambat

– Diagnosis klinik tidak spesifik

Penilaian awal anak sakit

1. Jalan Napas & Pernapasan (Airway & Breathing): Obstruksi Frekuensi pernafasan Pernapasan Normal/abnormal ?

mendekur, cuping hidung, retraksi Auskultasi

2. Sirkulasi ( Circulation )Frekuensi JantungDetak jantungPengisian kembali kapilerSianosis

Penilaian awal anak sakit

3. Penampilan ( Appearance )TonusInteraktifNyaman / tenangPenampilan wajahBicara / menangis

Penilaian awal anak sakitPenilaian awal anak sakit

Airway (jalan nafas)Breathing (pernapasan)Circulation (Sirkulasi)Disability (status neurologi)Exposure (paparan)

The ABCDEs

• Bersih• Mempertahankan

jalan nafas terbuka• Hindari intubasi• Sumbatan

Airway (jalan nafas)

• Frekuensi pernapasan

• Usaha napas• Masuk uadara• Warna kulit

Breathing (pernapasan)

Frekuensi Pernapasan Menurut umur

Umur(tahun)

Frekuensi Pernapasan

per menit<12-5

5-12>12

30-4020-3015-2012-16

Breathing (pernapasan)

Frekuensi denyut jantungPerfusi sistemik

-Denyut nadi - Perfusi kulit-Penampilan - Diuresis

Tekanan darah

Circulation (Sirkulasi)

Perfusi kulit• Temperatur tungkai• Capillary refill• Warna kulit

– Pink– Mottled– Pucat– Biru

Circulation (Sirkulasi)

Minimal Systolic Blood Pressure menurut umur

Umur percentile 50 mmHgSystolic BP

0 – 1 bln 60

> 1 bln – 1 thn 70

> 1 thn 70 + (2 x umur dlm thn)

Circulation (Sirkulasi)

)

Disability (status neurologi)

Cerebral cortexBrain Stem

Bentuk tubuhPernapasan sentralRespon pupilCranial nerve

Motor activity Pergerakan simetrisKejangBentuk tubuhFlaccid /kekakuan

Level Tingkat KesadaranA = Awake (Sadar penuh)V = Responsive to voice (Respon dengan suara)P = Responsive to pain (respon dengan nyeri)U = Unresponsive (tidak respon

Exposure (paparan)

Kelainan kulit Bercak kulit Eskoriasis etc.

Stabil

Gangguan pernapasan Potential kegagalan pernapasan Gagal pernapasan

Syok

Kompensasi Tidak terkompensasi

Gagal Jantung & Paru

Klasifikasi status fisiologis

Potential kegagalan pernapasan

Gagal pernapasan

Memberikan perhatian Posisi yang nyaman Oxigen sesuai kebutuhan Tidak melalui mulut Monitor pulse oximetry Monitor jantung

Perhatian penuh Kontrol jalan napas 100 % FiO2 Assist ventilation Tidak melalui mulut Monitor pulse oxymetry Monitor jantung Akses vaskuler yg baik

Prioritas awal pada penanganan disfungsi respirasi

Pemberian oxygen (FiO2 = 1.0) dan pastikan jalan napas yg sesuai dan ventilasi

Akses vaskuler yang baik Pengisian volume Monitor oxygenasi, frekuensi jantung, dan produksi urine Pertimbangkan obat-obat vasoaktive

Prioritas awal pada penanganan Syok

Oxygenasi, ventilasi, monitoring Pantau tarhadap : Kegagalan pernapasan Syok

Akses vascular

Prioritas awal penanganan pada gagal kardiopulmonal

21

DEFINISI SYOK • SINDROM KLINIS AKIBAT KEGAGALAN SISTEM • SIRKULASI UNTUK MENCUKUPI : NUTRISI PASOKAN METABOLISME OKSIGEN UTILISASI JARINGAN TUBUH • FASE: KOMPENSASI

DEKOMPENSASI IREVERSIBEL DEFISIENSI O2

SELULER

22

Manifestasi Klinis Syok

• Clinical Signs Compensated Uncompensated Irreversible

• Kehilangan darah % Up to 25 25 - 40 > 40

• Denyut jantung Takikardia + Takikardia ++ Taki/bradikardia

• Systolic BP N N atau tidak teraba• Capillary refill N/ + ++• Nadi N/ + -• Kulit dingin, pucat dingin, pucat dingin, pucat • Frekuensi napas Sesak+ Sesak ++ Napas tdk

teratur.• Status mental Delirium Letargik Respon sakit

23

TATALAKSANA RESUSITASI SYOK RESUSITASI AWALOKSIGEN 100% + VENTILATORY SUPPORTPASANG AKSES VASKULER (90 DETIK)Pemberian cairan (20 ml/kg BB)

– SECEPATNYA < 10 MENIT– DPT DIULANGI 2-3 KALI– KRISTALOID/KOLOID

PEMANTAUAN AWALRESPON Terhasdap pemberian cairanPANTAU PROD. URIN (KATETER) STAT. LAB/PENUNJANG

DEFISIT CAIRAN

Kehilangan cairan dan elektrolit : diare, muntah

Pergeseran cairan dan elektrolit ke rongga ketiga : luka bakar hebat, pembedahan

Asupan yang kurang : tidak dapat memasukkan cairan lewat mulut

DEHIDRASI BERDASAR KADAR Na SERUM Dehidrasi hiponatremik :

- Dehidrasi dengan kadar Na serum <130 mEq/L

Dehidrasi isonatremik :- Dehidrasi dengan kadar Na serum 130 – 150 mEq/L

Dehidrasi hipernatremik :- Dehidrasi dengan kadar Na serum > 150 mEq/L

DEHIDRASI BERDASARKAN BANYAKNYA KEHILANGAN CAIRAN

• Dehidrasi ringan : penurunan BB 4 – 5%• Dehidrasi sedang : penurunan BB 6 – 9%• Dehidrasi berat : penurunan BB ≥ 10 – 15%

GAMBARAN LAB. PADA DEHIDRASI

• Hemokonsentrasi : Hb ↑, Hct ↑, AE ↑• BJ urin ↑, proteinuria sedang• BUN dan Kreatinin serum ↑

GEJALA KLINIS DERAJAT DEHIDRASI

Gejala dan tanda Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat

Keadaan umum

Tekanan nadiRespirasiUbun-ubun besarTek. Darah sistolikElastisitas kulitMataAir mataSelaput lendirUrine

Penurunan BB(%)Perkiraan kehil. cairan (mL/kg)

Haus, sadar, lemah

Normal dan kuat NormalNormalNormalCpt kbl pd penek.NormalAdaLembabNormal

4-540-50

Haus, lemah, letargis/mengantuk

Cepat dan lemahDalamCekungNormal /rendahLambatCekungTidak adaKeringBerkurang & gelap

6-960-90

Mengantuk, dingin, berkeringat, ekstr. sianosis, komaCpt, lmh,kdg tak trbDalam dan cepatSangat cekung>90 mmHg, dpt→0Sgt lambat (>2 dt)Sangat cekungTidak adaSangat kering(-)dlm bbrp jam, kndng kmh kosong ≥ 10100 - 110

MONITOR TERAPI

PERFUSI JARINGAN PERIFERNADI PENGELUARAN URINTEKANAN DARAH

Tatalaksana

Tanpa dehidrasi 10 cc/kgBB/ diare/muntah

Dehidrasi ringan sedang 150-175 cc/kgBB/hari ( IV), Oral 75 cc/kgBB dlm 5 jam

Dehirasi berat 30 cc/kgBB/1 jam (< 1 thn); ½ jam (>1thn) 70 cc/kgBB/ 5 jam (<1 thn);21/2 jam (>1thn) Evaluasi: tanpa deh./deh. Ringan-sedang

KERACUNAN

Keracunan : cedera atau mati akibat racunRacun : substansi yang secara kimiawi

menyebabkan gangguan, cedera, kegagalan dan kematian suatu organ

32

Gejala umum keracunan

• Mual• Muntah• Sesak nafas• Apnu• Nafas berbau • Kolaps

kardiovaskuler (Syok)

• Gaduh gelisah• Bingung• Halusinasi• Tremor• Koma• Kejang

33

Keracunan yang paling sering pada anak

• Insektisida : organofosfat dan karbamat• Obat-obatan : Acetaminophen, Salicylates• Makanan : jengkol, singkong • Minyak tanah

34

Petunjuk tatalaksana keracunan

• Segera berikan pertolongan• Cari informasi yang akurat jenis racun dan gejala

keracunannya• Berikan pengobatan simptomatik dan kondisi yang

mengancam nyawa sebelum melakukan eradikasi racun

• Hilangkan racun• Terapi khusus dengan antidotum atau penawar

racun• Hindari pengobatan yang berlebihan

35

Definisi Kejang Demam• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang

terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC). Kenaikan suhu tubuh tersebut disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial.

Klasifikasi kejang demam1. Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)2. Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)

Kejang demam kompleks

Adalah kejang demam dengan ciri:1. Kejang berlangsung lama, lebih dari 15

menit.2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau

kejang umum didahului kejang parsial.3. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.

Tatalaksana

Tujuan pengobatan :

1. mencegah berulangnya kejang

2. tidak terbukti mencegah epilepsi di kemudian hari

Pengobatan fase akut Profilaksis

Tatalaksana

• Pengobatan fase akut :– Hentikan kejang dengan antikonvulsan

• Diazepam per rektal : → dapat diberikan di rumah. Dosis 5 mg < usia 3 tahun Dosis 7,5mg > usia 3 tahun.

maksimum diberikan 2 kali berturutan dengan jarak 5 menit →depresi pernapasan.

– BB < 10 kg = 5 mg– BB > 10 kg = 10 mg

– ? Turunkan suhu– Antipiretik : parasetamol atau NSAID

– ? Investigasi dan mengobati penyebab– LP – laboratorium – Antibiotik

BAGAN PEMBERANTASAN KEJANG

KEJANG(A) DIAZEPAM IV : 0,2-0,5 mg/kg BB atau DIAZEPAM REKTAL : BB < 10 kg = 5 mg BB > 10 kg = 10 mg

KEJANG (-) KEJANG (+)

(A) Diulang Interval 5 menit

KEJANG (+)

Fenitoin Bolus IV15-20 mg/kg BB

Kecepatan : 25 mg/menit

KEJANG (-)

KEJANG (+)

ICU

1 2

OAE

• Fenitoin : 12 jam kemudian 5 – 7 mg/kg BB

• Midazolam : 0,2 mg/kg BB• Phentobarbital 5-10 mg/kg BB

0-5 menit

5-10 menit

Phenobarbital IV/IM10-20 mg/kg BB

Phenobarbital IV / M 12jam kemudian

3-4 mg/kg BB

10-15 menitKEJANG (-)

KEJANG (+)

Definisi asma:Definisi asma: bermacam-macamKNAA: diduga asma bila: batuk dan atau

mengi bersifat episodik, nokturnal, reversibel, musiman, aktifitas, atopi(+)

Serangan asma: Episode perburukan yang progresif dari gejala.

Asma

Pencetus

Serangan

• Debu rumah• Tungau• Asap• Makanan

Kegagalan terapiTerapi jangkapanjang

Tujuan tatalaksana asma(serangan)

meredakan penyempitan jalan napas secepatnya

mengurangi hipoksemiamengembalikan faal paru normal secepatnyareevaluasi tatalaksana untuk mencegah

kekambuhan

Algoritma serangan asmaKlinik / IGD

Nilai derajat serangan

Tatalaksana awal• nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit

• nebulisasi ketiga + antikolinergik

Serangan sedang (nebulisasi 2-3x, repons parsial)• berikan O2• nilai ulang se- dang Ruang Rawat Sehari • pasang infus

Serangan ringan (nebulisasi 1x, respons baik• bertahan 1-2 jam, boleh pulang• gejala timbul lagi serangan sedang

Serangan berat (nebulisasi 3x,

respons buruk)

• O2 sejak awal• pasang infus• nilai ulang berat, Ruang Rawat Inap• foto Ro toraks

Rng. Rawat Sehari• Oksigen teruskan• steroid oral• nebulisasi / 2 jam• 8-12 jam klinis sta- bil boleh pulang• 12 jam tetap belum baik rawat inap

Ruang Rawat Inap• Oksigen teruskan• atasi dehidrasi & asidosis jika ada• steroid IV tiap 6-8 jam• nebulisasi/1-2 jam• aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan• nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j• 24 jam stabil boleh pulang• dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU

Boleh pulang• bekali -agonis (hirupan / oral)• jika ada obat pengendal, te- ruskan• inf.virus (+), steroid oral• 24-48 jam kon- trol proevaluasi

Catatan:• Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi 1x, langsung -agonis + antikolinergik• Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dgn adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali.• Untuk serangan sedang dan terutama berat, O2 2-4L/mnt diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

Sesak NapasDefinisi :

Suatu keadaan usaha napas berlebihan sehingga menggunakan otot pernapasan secara maksimal.Seperti: Retraksi sela iga Retraksi intercosta Retraksi epigastrium Napas cuping hidung

Frekuensi Pernapasan Menurut umur

Umur(tahun)

Frekuensi Pernapasan

per menit<12-5

5-12>12

30-4020-3015-2012-16

Tatalaksana

Berikan oksigen Saturasi > 90 % Puasakan sementara sampai sesak berkurang IVFD sesuai dengan kebutuhan Pemeriksaan laboratorium / radiologi untuk

mencari penyebab & kegawatan penyakit ADG Elektrolit DPL dll

Pengobatan sesuai denga penyakit yang mendasari

Apnoe

Definisi : Suatu keadaan pernapasan yang

mengalami henti napas lebih dari 20 detik dan biasanya diikuti dengan bradikardi

Tanda klinis apnoe : Puca Sianosis Bradikardi Takikardia

Penyebab :Manifestasi dari penyakit lain.

Pemeriksaan : Asam – basa (AGD) Foto torak Kimia darah

Tatalaksana

Berikan ventilasi dengan bag valve mask dengan oksigen 100 %

Persiapkan alat-alat intubasi Persiapkan penggunaan alat batu

pernapasan mekanik ( ventilator ) Pasang IVFD

52