4
1. Ilmu bahasa atau linguistik umum ? linguistik umum". Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia), tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya. Dengan memakai istilah dari de Saussure, dapat kita rumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langage itu, yaitu bahasa pada umumnya. Sebagai contoh, perhatikanlah kata Indonesia memperbesar. Kata tersebut dapat dibagi atas "morfem" memper- dan "morfem" besar. (Apa "morfem" itu akan dwibahasa kemudian.) Morfem memper- dapat disebut morfem "kausatif' (karena mengandung makna "sebab" -menyebabkan sesuatu menjadi lebih besar"). Sekarang perhatikan kata Inggris (to) befriend 'menjadikan sahabat'. Mas di sini ada morfem be- dan morfemfriend, dan be- adalah kausatif juga. Dengan memperbandingkan kedua contoh ini, kita mengenali adany a morfem "kausatif baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Banyak bahasa lain memiliki morfem kausatif seperti ini. Meskipun bahasa-bahasa di dunia ini berbeda satu sama lain, ada persamaannya juga. Kedua hal itu deteliti oleh ahli linguistik, dan oleh karena itu linguistik itu sering dikatakan bersifat "umum". 2. Perbedaan linguistik sinkronis dan diakronis ? Linguitik Sinkronis Istilah sinkronis dan akronis di populerkan oleh F. De Saussure. Linguistik, sinkronis mempersoalkan bahasa pada

Ilmu Bahasa Atau Linguistik Umum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ilmu Bahasa Atau Linguistik Umum

1. Ilmu bahasa atau linguistik umum ?

linguistik umum". Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja

(seperti bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia), tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada

umumnya. Dengan memakai istilah dari de Saussure, dapat kita rumuskan bahwa ilmu

linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langage itu, yaitu bahasa

pada umumnya.

Sebagai contoh, perhatikanlah kata Indonesia memperbesar. Kata tersebut dapat dibagi

atas "morfem" memper- dan "morfem" besar. (Apa "morfem" itu akan dwibahasa kemudian.)

Morfem memper- dapat disebut morfem "kausatif' (karena mengandung makna "sebab" -

menyebabkan sesuatu menjadi lebih besar"). Sekarang perhatikan kata Inggris (to) befriend

'menjadikan sahabat'. Mas di sini ada morfem be- dan morfemfriend, dan be- adalah kausatif

juga. Dengan memperbandingkan kedua contoh ini, kita mengenali adany a morfem "kausatif

baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Banyak bahasa lain memiliki

morfem kausatif seperti ini.

Meskipun bahasa-bahasa di dunia ini berbeda satu sama lain, ada persamaannya juga.

Kedua hal itu deteliti oleh ahli linguistik, dan oleh karena itu linguistik itu sering dikatakan

bersifat "umum".

2. Perbedaan linguistik sinkronis dan diakronis ?

Linguitik Sinkronis

Istilah sinkronis dan akronis di populerkan oleh F. De Saussure. Linguistik, sinkronis

mempersoalkan bahasa pada masa tertentu. Misalnya kita menyelidiki bahas.

Gorontalo pada masa pendudukan Jepang. Kita tidak membandingkan dengan bahasa

lain, dan tidak juga membandingkan dengan periode lain. Jadi bersifat mendatar,

horizontal. Sedangkan

Linguistik Diakronis

Linguistik Diakronis ingin mempersoalkan, menguraikan, atau menyelidiki

perkembangan bahasa dari masa ke masa. Misalnya, bagaimana perkembangan

bahasa Gorontalo sejak mula adanya sampai sekarang. Linguistik diakronis dapat

disamakan dengan linguistik historis. Jadi, sifatnya vertikal.

Page 2: Ilmu Bahasa Atau Linguistik Umum

3. Struktur internal dan eksternal bahasa ?

Bahasa dapat dikaji secara internal dan eksternal :

Kajian internal berkaitan dengan struktur internal bahasa yaitu yang berhubungan

dengan aspek- aspek linguistik dan teori linguistik semata, sedangkan

kajian eksternal berkaitan dengan faktor yang di luar bahasa yang berkaitan dengan

penggunaan bahasa tersebut oleh penuturnya dalam kelompok sosial dan

kemasyarakatan. Pengkajian eksternal ini

4. Beberapa bidang kajian dalam linguistik mikro dan linguistik makro

Seperti telah disinggung di atas linguistik adalah cabang ilmu yang mempelajari

struktur intern bahasa, atau disebut linguistik mikro, dengan cabang-cabangnya, yaitu

fonologi, morfologi, sintansis, dan semantik.

Kajian struktur bahasa yang melibatkan untuk di luar bahasa (struktur ekstern

bahasa) disebut linguistik makro.

Bidang kajian linguistik makro dibagi ke dalam dua bidang, yaitu

a. interdispliner, yaitu kajian ilmu bahasa dengan ilmu lain atau studi antarlimu,

dan

b. terapan, yaitu kajian atau hasil kajian bahasa yang digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah praktis. Yang tergolong dalam bidang interdisipliner antara lain

fonetik (linguistik dan fisika), filsafat bahasa (filsafat dan bahasa),

sosiolinguistik (sosiologi dan linguistik), psikolinguistik (psikologi dan

linguistik), dan etnolinguistik (etnologi dan linguistik). Yang termasuk

dalam bidang terapan antara lain pengajaran bahasa (kajian linguistik

digunakan untuk memecahkan masalah belajar atau penguasaan bahasa),

penerjemahan (kajian linguistik digunakan untuk memecahkan masalah alih

bahasa), dan leksikografi (hasil kajian bahasa digunakan untuk menyusun

kamus).

Page 3: Ilmu Bahasa Atau Linguistik Umum

5. Manfaat Pembelajaran Bahasa Asing adalah:

a. Fonetik aplikatif menjelaskan kepada kita tempat-tempat keluar bunyi/suara dari

suatu bahasa (bahasa yang kita pelajari). Ilmu ini menjelaskan juga tempat-

tempat keluar bahasa ibu. Karena itu kita dapat membedakan fonologi antara dua

bahasa.

b. Morfologi menjelaskan susunan/jabatan kata dalam bahasa ibu/asing secara sama.

c. Sintaksis menjelaskan susunan kata dalam bahasa asing dan bahasa ibu.

d. Psiko-Linguistik menjelaskan gejala-gejala psikologis yang mempengaruhi dalam

pengajaran-pengajaran bahasa Asing.

e. Metodologi pengajaran bahasa mengetengahkan cara-cara pengajaran bahasa asing

seselektif mungkin.