48
SISTEM INFORMASI Konsep Pengambilan Keputusan & Pengenalan CBIS Dosen : Nahot Frastian, S.Kom Disusun oleh : Kelompok 2 Bangkit Ardiyatna / 2011 4350 1574 Dina Yulianti / 2011 4350 1632 Widiarto Tri Atmojo / 2011 4350 1628 Program Studi Teknik Informatika 1

Makalah sistem informasi

  • Upload
    110277

  • View
    21.605

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah sistem informasi

SISTEM INFORMASIKonsep Pengambilan Keputusan & Pengenalan CBIS

Dosen : Nahot Frastian, S.Kom

Disusun oleh :

Kelompok 2

Bangkit Ardiyatna / 2011 4350 1574

Dina Yulianti / 2011 4350 1632

Widiarto Tri Atmojo / 2011 4350 1628

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik & MIPA Universitas Indraprasta PGRI

1

Page 2: Makalah sistem informasi

Kata Pengantar

Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME,

karena berkat rahmat dan karunia Nya maka makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini berisi tentang Konsep Pengambilan Keputusan & Pengenalan CBIS

(Computer Based Information System), makalah ini disusun sebagai penunjang dari nilai tugas

mata kuliah Sistem Informasi. Dalam pembuatan makalah kami juga mengambil materi dari

referensi lain guna melengkapi isi makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini maka dari itu

kami mengharapkan masukan-masukan guna melengkapi penulisan makalah ini.

Demikian kiranya maksud tujuan makalah ini dibuat, dan kami pun berharap semoga

makalah ini bias bermanfaat bagi kami dan pembaca lain dalam mempelajari dan memahami dari

konsep pengambilan keputusan & pengenalan CBIS.

Jakarta September 2012

Penulis

2

Page 3: Makalah sistem informasi

Daftar Isi

Kata Pengantar

Bab III

3.1 Pengertian Masalah & Keputusan 4

3.2 Proses Pengambilan Masalah 5

3.2.1 Kerangka Kerja & Konsep Untuk Pengambilan Keputusan 6

3.2.2 Pengetahuan Tentang Hasil 7

3.2.2 Tanggapan Tentang Hasil 7

3.2.4 Memutuskan & Memilih Alternatif 8

3.2.5 Model Keperilakuan Pada Pengambilan Keputusan Organisasi 10

3.2.6 Penerapan Model Keperilakuan Pengambilan Keputusan Pada SIM 12

3.2.7 Pengaruh Gaya Kognitif Atas Pengambilan Keputusan oleh Individu 13

Bab IV

4.1 Pengertian Computer Based Information System 15

4.1.2 Pengertian CBIS 15

4.1.2 Era Globalisasi & Tingginya Tingkat Kompetisi 16

4.1.3 Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer 16

4.1.4 Evolusi CBIS 28

4.1.5 CBIS 29

Kesimpulan 31

Daftar Pustaka 32

3

Page 4: Makalah sistem informasi

BAB III

3.1 PENGERTIAN MASALAH DAN KEPUTUSAN

Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat

sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, ada juga yang mendefinisikan sebagai soal atau

persoalan yang harus diselesaikan. Tetapi dalam hal sistem informasi masalah adalah suatu

kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan

keuntungan luar biasa.

Masalah mempunyai beberapa struktur :

1. Masalah Terstruktur adalah masalah yang terdiri dari elemen-elemen dan hubungan antar

elemen yang semuanya dipengaruhi oleh pemecah masalah. Pemecah masalah tersebut

adalah komputer. Karena komputer dapat memecahkan masalah tanpa perlu melibatkan

manajer.

2. Masalah Tidak Terstruktur adalah masalah yang berisi elemen-elemen atau hubungan

antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan

oleh manajer. Karena manajer harus melakukan sebagian besar tugas memecahkan

masalah.

3. Masalah Semi Terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen atau hubungan

yang dimengerti oleh pemecah masalah. Pemecahan masalah dilakukan oleh manajer dan

komputer, yang harus bisa bekerja sama memecahkan masalah.

Keputusan didefinisikan oleh beberapa pakar sebagai berikut :

Ralph C. Davis adalah sebagai hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas.

James A.F.Stoner pengertian keputusan sebagai pemilihan alternafif – alternatif yang

harus dan dipilih salah satu yang terbaik.

Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH adalah suatu pengahiran daripada proses pemikiran

tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus

diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu

alternatif. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan merupakan suatu

4

Page 5: Makalah sistem informasi

pemecahhan masalah atau tidakan yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari

beberapa alternatif.

3.2 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Banyak manajer yang bergantung pada metode penyelesaian masalah secara informal.

Percaya pada tradisi menyebabkan para manajer mengambil keputusan yang sama dengan

keputusan terdahulu untuk masalah atau kesempatan yang sama, meminta saran kepada

yang berwenang dan mengambil keputusan berdasarkan saran seorang ahli atau manajer

tingkat yang lebih tinggi. Manajer yang memakai pendekatan rasional, cerdik dan

sistematis akan mencapai solusi lebih baik. Proses pengambilan keputusan yang

didukung SIM telah dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini:

Menurut Herbert A ada 3 tahap pokok :

a. Penyelidikan: mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan.

b. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat

mengidentifikasi persoalan.

c. Perancangan: mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang

mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami, menghasilkan pemecahan

dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.

d. Pemilihan : memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada. Pilihan ditentukan

dan dilaksanakan.

Menurut Rubeinstein dan Haberstroh langkah-langkah dalam mengambil keputusan:

a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan

b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif

c. Pemilihan alternatif yang ada

d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan

e. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.

5

Page 6: Makalah sistem informasi

Newman, Summer, dan Warren merinci langkah pengambilan keputusan:

a. Pembuatan suatu diagnosis

b. Penemuan penyelasaian alternatif-alternatif

c. Penganalisaan dan pembandingan alternatif-alternatif

d. Pemilihan rencana yang diambil

Elbing menyatakan proses pengambilan keputusan dalam organisasi mencakup:

a. Identifikasi dan diagnosis masalah

b. Pengumpulan dan analisis data yang relevan

c. Pengembangan dan evaluasi alternatif-alternatif

d. Pemilihan alternatif terbaik

e. Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil

3.2.1 Kerangka Kerja dan Konsep untuk Pengambilan Keputusan

Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan pengambilan keputusan. Pemahaman

terhadap kerangka kerja dan konsepnya akan bermanfaat untuk pembahasan berikutnya.

Sistem Pengambilan Keputusan

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil dapat

tertutup atau terbuka.

Sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang

tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing

masing.

b. Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua

alternatif.

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume

penjualan/kegunaan.

6

Page 7: Makalah sistem informasi

Sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu

lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan

dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan

dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa

pengambilan keputusan:

a. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.

b. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang

memuaskan.

c. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.

3.2.2 Pengetahuan Tentang Hasil

Suatu hasil menentukan apa yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil dan/atau

arah tindakan diambil. Dalam analisis pengambilan keputusan, tiga jenis pengetahuan yang

berhubungan dengan hasil, yaitu:

a. Kepastian yaitu pengetahuan yang lengkap dan akurat mengenai hasil tiap

pilihan.Hanya ada suatu hasil untuk setiap pilihan.

b. Resiko yaitu hasil yang mungkin timbul dapat diidentifikasi, dan suatu kemungkinan

peristiwa dapat dilekatkan pada masing-masing hasil.

c. Ketidakpastian yaitu beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi

tak ada pengetahuan mengenai kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada

masing-masing hasilnya.

3.2.3 Tanggapan Keputusan

Keputusan dapat digolongkan sebagai terprogram atau tidak terprogram berdasarkan

kemampuan organisasi atau individu untuk mengadakan prarencana atas proses pengambilan

keputusan. Keputusan terprogram adalah keputusan yang dapat dispesifikasikan sebelumnya

sebagai seperangkat aturan atau prosedur keputusan.

7

Page 8: Makalah sistem informasi

Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terjadi hanya satu kali atau berubah

setiap saat diperlukan. Keputusan dalam suatu sistem keputusan terbuka adalah tidak terprogram

karena tidak mungkin menspesifikasikan sebelumnya semua faktor.

3.2.4 Memutuskan & Memilih Alternatif

Sebelum kita membahas pengabilan keputusan, kita harus tahu definisi solusi atau

pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah akibat buruknya atau

memanfaatkan peluang, Sementara itu, George R. Terry menyebutkan 5 dasar (basis) dalam

pengambilan keputusan, yaitu: intuisi, pengalaman, fakta, wewenang dan rasional. Berikut

uraian dari pengambilan keputusan :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan

perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski

waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang

dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar

pertimbangan lainnya.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan

praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan

keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang

akan dihasilkan.

3. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap

bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah

kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan

memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan

praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga

dapat menimbulkan kekaburan

8

Page 9: Makalah sistem informasi

4. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan

yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan

dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan

lapang dada.

5. Rasional

Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat

objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam

batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa

yang diinginkan.

Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:

Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.

Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.

Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.

Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.

Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang

maksimal.

Uraian tentang Pengambilan Keputusan

Sebuah model pengambilan keputusan yang memberitahukan pengambil keputusan

bagaimana seorang dai harus mengambil segolongan keputusan disebut model normatif atau

perspektif. Sebuah model yang menguraikan bagaimana sesungguhnya pengambil keputusan

mengambil keputusan disebut model deskriptif. Model deskriptif berusaha menjelaskan

perilaku sebenarnya dan karena itu telah dikembangkan terutama oleh para ilmuwan

keperilakuan.

9

Page 10: Makalah sistem informasi

Kriteria untuk Pengambilan Keputusan

Kriteria untuk memilih di antara alternatif-alternatif didalam model normatif adalah

pemaksimalan/maksimisasi. Tujuan ini, bila dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, dianggap

sebagai fungsi obyektif sebuah keputusan. Pandangan tradisional tentang kriteria pengambilan

keputusan yang mengandung resiko adalah memaksimalkan nilai yang diharapkan. Sebuah

pandangan altenatif pada kriteria pengambilan keputusan adalah pemuasan.

Relevansi Konsep Keputusan terhadap Perancangan Sistem Informasi

Sistem Informasi berdasarkan komputer berguna baik dalam sistem tertutup maupun

terbuka. Dalam keputusan model tertutup, komputer bertindak sebagai sebuah alat

penghitung untuk bisa menghitung hasil optimum.

Dalam model terbuka, komputer bertindak sebagai pembantu bagi pengambilan

keputusan dalam menghitung, menyimpan, mencari kembali, menganalisis data dan sebagainya.

Perancangan tersebut memungkinkan manusia pengambil keputusan mengalokasikan tugas bagi

dirinya atau pada komputer.

Perbedaan dalam pengambilan keputusan untuk keputusan dalam keadaan kepastian,

resiko, dan ketidak pastian menunjukkan perlunya beberapa model keputusan bagi SIM. Untuk

setiap model, persyaratan datanya berlainan, penyajiannya juga berbeda, dan masukan keputusan

dari manusia pengambil keputusannya juga tidak sama.

Terbatasnya manusia pengambil keputusan dalam organisasi disamping efisiensi relatif

dari pengolahan manusia atas keputusan berarti bahwa SIM harus memprogram sebanyak

mungkin keputusan. Bila keputusan tidak dapat sepenuhnya diprogram, maka yang mungkin

adalah pemprograman sebagian. Dalam kasus ini aturannya telah ditentukan sebelumnya

digunakan sampai batas tertentu dan kemudian keputusan lanjutannya diserahkan pada seorang

manusia pengambil keputusan.

10

Page 11: Makalah sistem informasi

3.2.5 Model Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan Keorganisasian

Teori keperilakuan pada pengambilan keputusan mencerminkan sebuah sistem

terbuka. Teori ini lebih bersifat deskriptif daripada normatif. Kempat konsep pokok yang

digunakan oleh Cyert dan March untuk menjelaskan pengambilan keputusan keorganisasian

adalah

1. Pemecahan Semu pada Konflik

Sebuah organisasi merupakan koalisi para anggota yang memiliki tujuan-tujuan

berbeda dan kekuatan berlainan untuk mempengaruhi sasaran keorganisasian. Tujuan

keorganisasian berubah dengan masuknya anggota baru atau keluarnya anggota lama. Terdapat

konflik antara berbagai tujuan anggota keorganisasian. Sekalipun berbagai tujuan pribadi

diabaikan, tujuan sub-sub unit seperti produksi, penjualan, dan pengendalian kesediaan

merupakan hal-hal yang saling bertentangan. Konflik-konflik demikian itu dipecahkan dengan

tiga metode:

a. Rasionalitas akal yaitu subsistem diperkenankan menyusun sendiri.

b. Aturan keputusan tingkat yang dapat diterima yaitu dengan keterbatasan tertentu,

subsistem diperkenankan mengambil keputusan sendiri berdasarkan aturan keputusan

dan prosedur keputusan yang telah disepakati.

c. Perhatian berurutan terhadap tujuan yaitu organisasi satu tujuan dulu, kemudian pada

yang berikutnya sehingga setiap tujuan yang berkonflik mendapat kesempatan untuk

mempengaruhi perilaku keorganisasian. Dengan memberikan perhatian berurutan

terhadap tujuan yang berkonflik juga berarti bahwa konflik tertentu tak pernah

terpecahkan karena tujuan yang berkonflik tak pernah ditanggapi secara bersamaan.

2. Penghindaran Ketidak pastian

Organisasi hidup dalam lingkungan yang tak menentu. Perilaku pasar, pensuplai

pemegang saham, pemerintah, dan sebagainya tidak dapat dipastikan. Model keputusan

dalam resiko menganggap bahwa pengambil keputusan akan memaksimalkan nilai yang

diharapkan. Teori keperilakuan pengambilan keputusan keorganisasian menganggap akan

berusaha menghindari resiko dan keraguan/ketidakpastian dengan mengorbankan nilai yang

11

Page 12: Makalah sistem informasi

diharapkan. Pada umumnya, seorang pengambil keputusan bersedia menerima pengurangan

dalam nilai yang diharapkan suatu hasil demi meningkatnya kepastian hasil.

Beberapa metode legal yang digunakan untuk mengurangi atau menghindari ketidakpastian

adalah sebagai berikut:

a. Daur umpan balik dan reaksi jangka pendek yaitu sebuah daur umpan balik jangka

pendek memungkinkan seringnya keputusan baru dan karenanya mengurangi

kekhawatiran tentang ketidakpastian yang akan datang

b. Pengaturan lingkungan yaitu organisasi berusaha mengendalikan lingkungannya

melalui praktek konvensional dalam lingkup industri melalui suplai jangka panjang,

kontak penjualan, dan sebagainya.

3. Pencarian Problemistik

Pencarian adalah stimulasi persoalan dan diarahkan pada penemuan sebuah pemecahan

atas persoalan. Teori keperilakuan berdalil bahwa pencarian adalah berdasarkan aturan-aturan

yang agak sederhana :

a. Pencarian secara lokal baik yang dekat pada gejala yang ada maupun yang dekat

pada pemecahan yang ada. Sebagai contoh, suatu kegagalan dalam mencapai

tujuan penjualan akan menyebabkan pencarian berawal pada departemen

penjualan dan program penjualan.

b. Bila pencarian lokal gagal, kembangkan pencarian ke bidang-bidang

keorganisasian yang lemah adalah bidang yang sumberdayanya lentur atau

tujuannya sulit diperhitungkan.

4. Pembelajaran Keorganisasian.

Organisasi menunjukkan perilaku yang sanggup menyesuaikan dengan berjalannya

waktu. Mereka mengubah tujuan dan merevisi prosedur pencarian berdasarkan pengalaman

mereka. Tujuan-tujuan pada tingkat aspirasi nampaknya berubah dalam menanggapi hasil yang

dialami. Dalam keadaan mantap, tingkat aspirasi berada sedikit diatas prestasi. Bila terjadi

peningkatan prestasi; maka tingkat aspirasi akan berada dibawah prestasi. Dan bila terjadi

12

Page 13: Makalah sistem informasi

kemerosotan tingkat prestasi, tingkat aspirasi akan menurun tetapi tetap berada diatas tingkat

prestasi.

3.2.6 Penerapan Model Keperilakuan Pengambilan Keputusan pada SIM

Teori keperilakuan adalah sebuah model deskriptif dari pengambilan keputusan

keorganisasian. Disini tekanannya adalah pada pemuasan, penghindaran ketidakpastian untuk

mengendalikan lingkungan, adanya tujuan yang tidak konsisten berdasarkan persekutuan

keorganisasian para anggota yang ada, pencarian persoalan, dan perilaku penyesuaian

keorganisasian dengan berjalannya waktu.

Nilai utama pola keperilakuan pada perancangan SIM adalah menyadarkan perancang

pada pertimbangan-pertimbangan keperilakuan.pemahaman keorganisasian dan perilaku

penyesuaian adalah penting dalam merancang prosedur informasi bagi sistem perencanaan dan

pengendalian karena adanya kebutuhan mengenal perubahan tujuan dan aspirasi.

3.2.7 Pengaruh Gaya Kognitif atas Pengambilan Keputusan oleh Individu

Strategi yang dipakai individu dalam upaya mencapai sebuah keputusan atau

memecahkan sebuah persoalan disebut gaya kognitif. Dan para individu berbeda- beda dalam

gaya kognitif mereka. Seorang periset mencirikan individu berdasarkan pola komunikasinya dan

berdasarkan cara penimbangnya. Pola komunikasi berkisar dari preseptif sampai reseptif. Riset

atau gaya kognitif secara langsung relevan bagi perancangan sitem informasi manajemen.

Sistem-sistem berdasarkan komputer cenderung dirancang oleh individu yang analitis/sistematis

yang menerima sifat pengambilan keputusan sebagai analitis/sistematis. Para manajer yang

analitis/sistematis biasanya mau menggunakan sistem semacam itu karena mereka lekat pada

gaya keputusan mereka. Dengan kata lain, model keputusan tersedia untuk menstruktur

keputusan, tetapi manajer dapat meninggalkan model untuk menjelajahi ancangan-ancangan

alternatif.

13

Page 14: Makalah sistem informasi

Metode Memutuskan untuk Memilih Alternatif

Metode untuk memilih alternatif biasanya menganggap bahwa semua alternatif diketahui.

Tetapi bagi kebanyakan keputusan, proses pencariannya berhenti segera setelah semua alternatif

yang layak telah diuji.dengan berpegang pada pembatasan praktis ini dalam proses keputusan,

bagian uraian ini meninjau metode-metode untuk memutuskan alternatif.

Teknik optimisasi menganggap sistem keputusan adalah tertutup dalam mana semua

alternatif dan hasil-hasilnya diketahui. Persoalan penghitungan adalah menghitung alternatif

mana yang optimal untuk fungsi sasaran yang ada.

Beberapa teknik untuk menggambarkan keanekaan teknik yang dipakai dapat diikuti

dibawah ini :

System persaman (system of equations)

Pemprograman linier (linear programming)

Pemprograman integer (integer programming)

Pemprograman dinamis (dynamic programming)

Model antrian (queueing models)

Model sediaan (inventory models)

Analisis peranggaraan modal (capital budgeting analysis)

Analisis impas (breakeven analysis)

Istilah teori keputusan statis digunakan sehubungan dengan teknik mengevaluasi hasil

potensial dari tindakan-tindakan alternatif dalam sebuah situasi keputusan. Ini adalah model

sistem keputusan tertutup, sehingga semua alternatif dan hasil-hasilnya dianggap diketahui.

Pengambil keputusan memiliki suatu sasaran seperti misalnya memaksimalkan laba. Metode

penyajian data dalam teori keputusan adalah sebuah matriks hasil atau pohon keputusan.

Orientasi SIM pada informasi dan keputusan berarti bahwa analisis/ perancang SIM perlu

memahami teori keputusan da teknik- teknik keputusan. SIM harus dirancang untuk memberikan

dukungan keputusan dalam bentuk berbagai teknik dan ancangan.

14

Page 15: Makalah sistem informasi

BAB IV

4.1 Pengertian Computer Based Information System (CBIS)

4.1.1 Pengertian CBIS

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)

merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan

dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi

dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara

lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan

masing-masing istilah tersebut.

Data

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya,

data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan

nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi

yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat

digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Sistem

Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa

komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan

unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.

Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang

dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang

berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

15

Page 16: Makalah sistem informasi

Berbasis Komputer

Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan

peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem

Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada

prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan

dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam

kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan

informasi yang berbasis pada komputer.

Sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu secara manual dan secara otomatis

atau juga dikenal sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS). Sebelum kita

menggunakan CBIS, semua data dilakukan secara manual, di mana semua informasi ini ditulis

dan simpan dalam file yang berbeda. Kadang-kadang, proses ini disebut non-sistem

komputerisasi. Non-terkomputerisasi tidak efisien karena menghabiskan banyak waktu untuk

menemukan dan memodifikasi informasi. Jadi, untuk menghilangkan masalah ini, sistem baru

diciptakan yang dikenal dengan sistem komputerisasi atau CBIS.

4.1.2 Era Globalisasi dan Tingginya Tingkat Kompetisi

Beberapa strategi yang dapat dilakukan setiap perusahaan untuk dapat memenangkan

kompetisi yang dilakukan di era yang penuh gejolak ini.

1. Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk barang maupun jasa.

2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

3. Marketplace yang tepat.

4. Terbentuknya sistem informasi yang akurat untuk membantu setiap pengambilan

keputusan.

4.1.3 Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sub sistem dari CBIS adalah :

1. Sistem Informasi Akuntansi

2. Sistem Informasi Manajemen

3. Sistem Pendukung Keputusan

16

Page 17: Makalah sistem informasi

4. Automasi Kantor (Virtual Office)

5. Sistem Pakar

1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan,

yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk

menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada

dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data

dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA

menyediakan database bagi sisten informasi lain.

SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi

kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan

kecuali pesaing.

Tugas utama sistem informasi ini adalah:

Pengumpulan data

Manipulasi data

Penyimpanan data

Menyediakan dokumen

1. Pengumpulan Data

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen

lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi, tindakan tersebut dijelaskan

dengan sebuah catatan data, pencatatan ini dikenal dengan istilah pengolahan transaksi.

Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal

perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

17

Page 18: Makalah sistem informasi

2. Manipulasi Data

Adalah tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data

meliputi:

Classification, identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean

terhadap catatan transaksi.

Sorting, penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data

lainnya.

Calculating, operasi aritmetika dan logika yang dilakukan pada eleem data.

Summarizing, penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.

3. Penyimpanan Data

Data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder,

dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.

4. Penyediaan Dokumen

SIA menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar

perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu:

Tindakan : yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu.

Waktu : yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.

5. Karakteristik SIA

Melaksanakan tugas yang diperlukan.

Berpegang pada prosedur yang relatif standar.

Menangani data yang rinci.

Berfokus pada historis.

Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.

18

Page 19: Makalah sistem informasi

6. Peran SIA Dalam CBIS

• SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.

• SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.

2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi

beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk

suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya.

Sumber daya SIM

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa

yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin

terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik,

laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan

manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.

Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area

fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational,

manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi

memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari

SIA dan dari lingkungan.

Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS)

jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.

SIM dan SIA.

SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang

berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk

membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk

19

Page 20: Makalah sistem informasi

mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban

menyediakan informasi bagi lingkungan.

SIM & EntIS

SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah

terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu

database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM

merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang

baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan

dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS).

Software Pembuat Laporan

Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan

laporan khusus mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time

horizon.Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas

pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM

telah menerapkan HRIS dan EIS.

Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan

kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database.

Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja

terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa

yang telah terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan

laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan

laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan

Management by exception.

20

Page 21: Makalah sistem informasi

Management by exception dapat dimasukan kedalam laporan dalam empat cara yaitu.

• Laporan jika terjadi pengecualian, seperti pada contoh berikut, data yang ditampilkan

hanya untuk data lembur saja.

• Laporan menggunakan urutan untuk menonjolkan suatu pengecualian. Laporan berikut

memperlihatkan komoditas mana yang memiliki nilai penjualan terbesar sampai terkecil.

• Laporan berdasarkan pengelompokan suatu pengecualian. Laporan dirancang sehingga

manajer dapat mencari perkekecualian pada area tertentu, misalnya jika dia ingin melihat

piutang yang berumur lebih dari 90 hari.

• Laporan yang menunjukan variansi dari normal, misalnya laporan yang ingin

menunjukan berapa perbedaan antara arget penjualan dan penjualan sebenarnya.

Model Matematika

Jenis software SIM kedua berbentuk model matematika. Model matematika dapat

dikategorikan dalam tiga karakteristik yaitu pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan

kemampuan optimisasi. Model matematika berdasarkan pengaruh waktu dapat dibedakan

menjadi model statis atau dinamis, model dinamis memiliki variabel waktu, sehingga

hasil simulasi akan berdasarkan pada periode analisisnya. Model matematika berdasarkan

tingkat keyakinan, mencakup model deterministik atau model probabilistik. Model

deterministik adalah model yang hasilnya akan diketahui dengan pasti jika nilai variabel-

variabel yang membentuknya diketahui. Model probabilistik akan menghasilkan

kemungkinan-kemungkinan walaupun variabel yang membentuknya diketahui dengan

pasti.

Model berdasarkan kemampuan optimasi dibedakan menjadi model optimasi atau

suboptimasi. Model optimasi adalah model yang dapat memilih solusi terbaik dari

berbagai alternatif, untuk mencapai model ini masalah harus memiliki struiktur yang

sangat baik. Model suboptimasidisebut juga model satisficing model, memungkinkan

manajer memasukan serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya,

21

Page 22: Makalah sistem informasi

model ini tidak mengidentifikasi keputusan terbaik melainkan membantu manajer

memutuskan hal itu.

Model EOQ adalah model yang memiliki karakteristik statis, deterministik, dan optimasi.

Kelebihan dan Kelemahan Model Matematika

Seorang manajer yang menggunakan model matematika akan memperoleh keuntungan:

Pembuatan model merupakan pengalaman belajar.

Kecepatan simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan

secepat mungkin dibanding menunggu setelah keputusan dibuat.

Model menyediakan daya prediksi yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil

informasi lain.

Model lebih murah dari pada metode trial and error. Pembuatan model memang mahal

tetapi tidak artinya dibanding dampak dari keputusan yang buruk.

Kelemahan utama penggunaan model matematika:

Tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatan model sistem bisnis sering

menghasilkan tidak mencakup semua faktor yang mempengaruhi. Hilangnya

faktor dominan akan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang

dihasilkannya.

Dibutuhkan tingkat keahlian matematik yang tinggi untuk mendapatkan model

yang tepat. Identifikasi faktor secara lengkap tidak akan berguna jika pemodel

tidak memiliki kemampuan untuk menghubungkannya dengan operator-operator

matematika yang tepat.

Output Model

Simulasi model dapat disajikan dalam dua bentuk tampilan output yaitu:

Output tabel, yaitu output berupa tampilan huruf dan angka yang digunakan jika

semua data perlu ditampilkan.

22

Page 23: Makalah sistem informasi

Output Grafik, muncul setelah era komputer WYSIWYG, di rintis oleh Lotus dam

Microcomputer. Kini tampilan grafik menjadi suatu fiturt wajib yang harus

disediakan sistem informasi.

Grafik memiliki kemampuan untuk:

Menyimpulkan dengan cepat

Mendeteksi trend dari waktu ke waktu.

Meramalkan suatu kejadian.

Mencari gambaran sederhana dari suatu situasi.

Memilih grafik yang baik menurut Jarvenpaa & Dicson adalah:

Diagram garis/batang, digunakan untuk menyimpulkan data.

Diagram garis/batang berkelompok, untuk melihat trend.

Diagram batang berkelompok lebih baik dari pie chart, untuk menyajikan bagian-

bagian dari suatu keseluruhan.

Diagram garis/batang berkelompok, baik untuk membandingkan berbagai pola

variabel dibanding diagram garis/batang bertumpuk.

Gunakan batang horisontal dari pada batang vertikal saat membandingkan

berbagai variabel.

Tempatkan nilai pada ujung batang horisontal untuk memudahkan pembacaan.

Gunakan garis tunggal atau batang untuk membandingkan titik-titik data

individual antara variabel.

3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)

Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak

membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi

dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.

Keputusan terbagi menjadi:

23

Page 24: Makalah sistem informasi

Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.

Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode

pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:

Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu

diperbaiki.

Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai

alternatif tindakan yang mungkin.

Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.

Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Jenis DSS

Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan,

seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.

Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya

laporan persediaan.

Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai

file, seperti laporan laba rugi.

Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai

keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap

keuntungan.

Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya

memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.

Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya

komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25,

bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.

Tiga DSS pertama cukup dengan menggunakan database query, sedangkan tiga terakhir

harus menyertakan model matematika.

24

Page 25: Makalah sistem informasi

Tujuan DSS

o Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.

o Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

o Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.

4. AUTOMASI KANTOR (OA)

Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua

sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi

informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA

dibagi menjadi empat kategori yaitu:

Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.

Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang

membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.

Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional)

untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan

mengatur jadwal pertemuan.

Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti

mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen,

dan mengirim surat.

Tujuan OA

Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi

setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan

beban kerja.

Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer.

Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti

tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi

sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.

25

Page 26: Makalah sistem informasi

Aplikasi OA

Word Processing

E-Mail

Voice Mail

Electronic Calendaring

Audio Conferencing

Video Conferencing

Computer Conferencing

Facsimile

Videotex

Imaging

Desktop Publishing

5. SISTEM PAKAR (ES)

Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki

intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem

pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah

tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk

menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering

terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu

sendiri.

Karakteristik Sistem Pakar

Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.

Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.

Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).

Memecahkan masalah dengan penalaran.

Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

Bagian Sistem Pakar

26

Page 27: Makalah sistem informasi

User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan

informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.

Input terdapat empat metode yaitu

a. Menu

b. Commands

c. Natural Languange

d. Customized Interfaces

Output Sistem Pakar , antara lain:

a. Penjelasan dari pertanyaan

b. Penjelasan dari penyelesaian masalah

Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area

masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-

fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem

domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.

Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran

dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama

konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi

benar naka satu tindakan diambil.

Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar,

dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES

shell.

Contoh Sistem Pakar

XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan

komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan

kebutuhannya.

27

Page 28: Makalah sistem informasi

MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an

dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang

disebabkan bakteri.

PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh

tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.

Kontribusi CBIS

Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian

manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk

membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan

mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang

menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu

saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan

pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian

manajemen adalah :

penghematan waktu (time saving)

penghematan biaya (cost saving)

peningkatan efektivitas (effectiveness)

pengembangan teknologi (technology development)

pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).

Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap

perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.

4.1.4 Evolusi CBIS

Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir,

tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem

28

Page 29: Makalah sistem informasi

(system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahapan : perencanaan, analisis, rancangan, penerapan

dan penggunaan.

Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun

(dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas siklus hidup

sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer bertanggung jawab

atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk

pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang Seiiring berkembangnya CBIS,

manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah

penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus

menyediakan dukungan yang diharapkan.

Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua

pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan

mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat

lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran sistem.

Berbagai peran manajer dan spesialis informasi selama siklus hidup system :

Tahap Manajer Spesialis Informasi

Perencanaan Mendefinisikan masalah Mendukung

Analisis Mengatur Melaksanakan penelitian

system

Rancangan Mengatur Merancang system

Penerapan Mengatur Menerapkan system

Penggunaan Mengatur Menyiapkan system

4.1.5 CBIS ( Computer Base Information System)

Memberi kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pengambilan keputusan dlm

suatu organisasi.

29

Page 30: Makalah sistem informasi

Perancangan harus memberikan perhatian kepada tingkatan tingkatan manajemen dan

kelompok organisasi.

Pusat kekuatan informal dari suatu organisasi yang dpt mempengaruhi keberhasilan CBIS

harus diidentifikasikan dan dimasukkan dlm perancangan.

Harus menjaga manajemen yang dibutuhkan oleh lingkungan dan perubahan yang

mempengaruhi susunan organisasi

Mengelola CBIS

Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS

Dlm beberapa situasi manajer hrs dpt mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.

Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan.

CBIS akan dikembangkan manajer harus merencanakan life cycle dan kemudian

mengontrol para spesialis.

Mengontrol sumber CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan,

setelah implementasi.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini tentang Konsep Pengambilan Keputusan & Pengenalan

CBIS ini yaitu sistem informasi tak lepas dari masalah-masalah diantara nya adalah:

30

Page 31: Makalah sistem informasi

1. Masalah Terstruktur

2. Masalah Tidak Tersruktur

3. Masalah Semi Tersruktur

Dalam setiap masalah dalam sistem informasi juga berkaitan dengan konsep

pengambilan keputusan, sebagai contoh banyak manajer yang bergantung pada metode

penyelesaian masalah secara informal. Percaya pada tradisi menyebabkan para manajer

mengambil keputusan yang sama dengan keputusan terdahulu untuk masalah atau

kesempatan yang sama, meminta saran kepada yang berwenang dan mengambil keputusan

berdasarkan saran seorang ahli atau manajer tingkat yang lebih tinggi. Manajer yang

memakai pendekatan rasional, cerdik dan sistematis akan mencapai solusi lebih baik.

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System

(CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas

dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan

CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis computer.

Sistem Informasi Berbasis Komputer terbagi lg menjadi Sub sistem dari CBIS adalah :

1. Sistem Informasi Akuntansi

2. Sistem Informasi Manajemen

3. Sistem Pendukung Keputusan

4. Automasi Kantor (Virtual Office)

5. Sistem Pakar

Daftar Pustaka

1. Pengantar Sistem Informasi, Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, 1993

31

Page 32: Makalah sistem informasi

2. E.S Margianti, D. Suryadi H.S, Sistem Informasi Manajemen, Gunadarma, 1994

3. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen (terjemahan) jilid 1, Prentice

Hall 1996

4. McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen (terjemahan) jilid 2, Prentice

Hall 1996

5. Gordon B. Davis, Sister Informasi Manajemen, Jakarta, PPM&PT Pustaka Binaman

Pressindo, 1999, h. 126

6. Internet dan Blog

Daftar Isi

32

Page 33: Makalah sistem informasi

Kata Pengantar

Bab III

3.1 Pengertian Masalah & Keputusan 4

3.2 Proses Pengambilan Masalah 5

3.2.1 Kerangka Kerja & Konsep Untuk Pengambilan Keputusan 6

3.2.2 Pengetahuan Tentang Hasil 7

3.2.2 Tanggapan Tentang Hasil 7

3.2.4 Memutuskan & Memilih Alternatif 8

3.2.5 Model Keperilakuan Pada Pengambilan Keputusan Organisasi 10

3.2.6 Penerapan Model Keperilakuan Pengambilan Keputusan Pada SIM 12

3.2.7 Pengaruh Gaya Kognitif Atas Pengambilan Keputusan oleh Individu 13

Bab IV

4.1 Pengertian Computer Based Information System 15

4.1.2 Pengertian CBIS 15

4.1.2 Era Globalisasi & Tingginya Tingkat Kompetisi 16

4.1.3 Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer 16

4.1.4 Evolusi CBIS 28

4.1.5 CBIS 29

Kesimpulan 30

Daftar Pustaka 31

33