17
MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi Dosen pengampu Sigit Pramudyo MT Di susun oleh: Gilar Imam Ariyadi 10660002 Purnomo 10660011 Donny Andika P 10660021 Isrul Muhaeri H 10660039 Arif Hidayat 10660046 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

MAKALAH

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi

Dosen pengampu Sigit Pramudyo MT

Di susun oleh:

Gilar Imam Ariyadi 10660002

Purnomo 10660011

Donny Andika P 10660021

Isrul Muhaeri H 10660039

Arif Hidayat 10660046

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

Page 2: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

BAB I

PENDAHULUAN

Setelah tujuan ditetapka banyak rute tujuan tersebut dan banyak mode transportasi.

Anda dapat mengambil jalan super besar, jalan raya atau jalan belakang, atau anda dapat

terbang. Menentukan rute yang baik tergantung padatujuan dan prioritas anda.

Sejauh ini, kita telah mendiskripsikan satu set dasar fase-fase yang mengisi

metodologi FAST kita. Dulu metodologi “satu cocok untuk semua” adalah biasa untuk

kebanyakan proyek; sekarang ada berbagai macam proyek, teknologi dan strategi

pengembangan. Satu ukuran tidak dapat digunakan pad semua proyek. Seperti banyak

metodologi kontemporer, FAST menyediakan rute-rute dan setrategi-setrategi alternatif untuk

mengakomodasi type proyek , tujuan teknologi, keterampilan pengembangan,dan paradigma

pengembangan yang berbeda.

BABII

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis pendekatan pembangunan sistem informasi?

2. Jelaskan tiap tahap pembangunan?

Page 3: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Rute dan Strategi Alternatif

Ada banyak rute untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bisa lewat jalan super

besar, jalan raya atau terbang. Pada bagian ini akan mendeskripsikan beberapa rute dan

strategi FAST.

- Metodologi dan rute dapat mendukung opsi apakah membangun solusi perangkat

lunak sendiri atau membeli.

- Metodologi mungkin sangat preskriptif.

- Metodologi dapat dikarakteristikan sebagai model-driven.

- Metodologi model-driven dengan cepat bergerak ke fokus pada teknologi berorientasi

objek yang digunakan untuk mengkontruksi kebanyakan sistem .

- Pendekatan-pendekatan yang product-driven cenderung menekankan baik prototyping

cepat atau menuliskan kode program secepat mungkin.

1. Strategi Pengembangan Model-Driven

Satu pendekatan tertua yang paling banyak digunakan untuk menganalisis dan

mendesain sistem informasi disarankan pada pemodelan sistem. Model sistem adalah

gambar sebuah sistem yang mewakili realitas yang di harapkan. Model-driven

development sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan pembuatan gambar

model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah, mendefinisikan

persyaratan bisnis, dan mendesain sistem informasi.

Rute pengembangan

model-driven untuk FAST dapat

di ilustrasikan sebagai berikut:

Page 4: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

1. Model-model sistem mungkin ada dari proyek yang menciptakan sistem saat ini.

2. Sebelumnya perlu dipelajari bahwa penting untuk menentukan ruang lingkup untuk

sebuah proyek. Salah satu cara paling sederhana untuk berkomunikasi adalah dengan

model gambar yang menunjukan definisi lingkup.

3. Beberapa teknik pemodelan sistem memerlukan model-model yang ada yang ekstensif

untuk mengidentifikasikan masalah dan kesempatan untuk perbaikan sistem.

4. Pernyataan persyaratan adalah salah satu produk jadi terpenting dari pengembangan

sistem.

5. Kebanyakan teknik model-driven mensyaratkan bahwaanalis mendokumentasikan

persyaratan bisnis dengan model-model sistem logis.

6. Sebagai hasil fase analisis keputusan, analisis mungkin menghasilkan model-model

yang mengilustrasikan arsitektur aplikasi.

7. Banyak teknik model-drivenyang mensyaratkan bahwa analis mengembangkan

model-model yang mengilustrasikan spesifikasi desain fisik. Model fisik menunjukan

tidak hanya apakah sebuah sistem itu atauapa yang dilakukan tapi bagaimana sistem

itu diimplementasikan dengan teknologi.

8. Sistem-sistem informasi baru harus dijalin dalam struktur proses bisnis organisasi,

akibatnya analis dan pengguna mungkin mengembangkan model-model proses bisnis

yang didesain ulang.

9. Kontruksi menerjemahkan model-model sistem fisik kedalam perangkat lunak.

10. Akhirnya sistem operasional mungkin memasukan model-model yang

mengilustrasikan aliran dan prosedur.

Ringkasnya, model sistem dapat dihasilkan sebagai bagian dari produk jadi dari

kebanyakan fase. Pendekatan yang model-driven menekankan pemodelan sistem. Ada

Page 5: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

beberapa teknik model-driven yang berbeda terutama dalam arti tipe-tipe model yang

mensyaratkan analis sistem untuk menggambar dan memvalidasi.

Pemodelam Proses ditemukan dalam analisis terstruktur dan metodologi desain pada

tahun 1978. Blok-blok pembangun sistem informasi berisi beberapa fokus yang mungkin :

pengetahuan, proses, dan antar muka. Prosesm modeling teknik berpusat pada proses yang

dipopulerkan teknik metodologi analisis dan desain terstruktur yang menggunakan model

persyaratan bisnis untuk memperoleh desain perangkat lunakefektif untuk sebuah sistem.

Pemodelan Data sebuak teknik berpusat pada data yang digunakan untuk

memodelkan persyaratan data bisnis dan mendesaian seistem database yang memenuhi

persyaratan tersebut.

Pemodelan Objek adalah hasil dari kemajuan teknis. Kebanyakan bahasa

pemrograman dan metode didasarkan pada munculnya teknologi projek.

2. Strategi Pngembangan Aplikasi Cepat/ rapid application developent (RAD)

RAD yaitu sebuah strategi pembangunan sistem yang menekankan kecepatan

pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat,

berulang dan bertambah serangkaian prototype/ prototipe bekrja sebuah sistem yang pada

skhirnya berkembang kedalam sistem final (sebuah versi).

Gagasan-gagasan dasar RAD adalah:

Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain,

konstruksi.

Mengorganisasikan pengembangan sistem kedalam rangkaian seminar yang intensif

dan berfokus bersama dengan para Pemilik, pengguna, analisis, desainer, dan

pembangun sistem.

Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan

kontruksi berulang.

Page 6: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah

sistem yang bekerja.

Sebuah prototype berkembang menjadi sistem informasi final. Rute RAD untuk

FAST diilustrasikan pada gambar dibawah ini.Berikut keterangan:

1. Penekanan pada pengurangan waktu dalam pengembangan aplikasi dan sistem; oleh

sebab itu, Fase analisis masalah awal, analisis persyaratan, dan analisis keputusan

dikonsolidasikan dan diakselerasi. Setelah analisis awal diatas pendekatan RAD

berulang melalui “siklus” fase-fase yangpaling baik.

2. Spesifikasi desain fisik dan Logis biasanya secara signifikan dipendekan dan

diakselerasi. Pada tiap pengulangan dalam siklus hanya beberapa spesifikasi yang

akan dipertimbangkan.

Page 7: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

3. Beberapa proses mungkin harus didesain ulang untuk merefleksikan integrasi aplikasi

perangkat lunak yang berkembang.

4. Aplikasi yang telah selesai akan berasal dari pengulangan final dalam siklus.

5. Setelah tiap prototipe atau subsistem yang berfungsi dikontruksi dan diuji,para

pengguna sistem diberi kesempatan untuk “mengalami” bekerja dengan prototipe

tersebut.

6. para analis dan desainer sistem akan meninjau kembali arsitektur dan desain aplikasi

untuk menyediakan umpan balik teknis dan pengarahan untuk pengulangan

selanjutnya dalam siklus RAD.

Page 8: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

7. Berdasarkan umpan balik tersebut, para analis sistem akan mengidentifikasi tujuan

perbaikan sistem disempurnakan dan atau persyaratan bisnis.

8. Berdasarka umpan balik tersebut, para analis sistem dan desainer sistem akan

mengidentifikasi arsitektur aplikasi disempurnakan dan perubahan desain.

9. Pada akhirnya, sistem tersebut akan dianggap bernilai untuk diimplementasikan. Versi

selanjutnya dari sistem ini mungkin akan berulang dalam siklus RAD.

Meskipun bukan sebuah persyaratan RAD yang kaku, namun durasi perulangan

prototype dapat dibatasi dengan sebuah teknik timeboxing.

3. Strategi Implementasi Paket Aplikasi Komersial

Solusi komersial terakhir adalah enterprise resource planning. Solusi ERP

menyediakan semua aplikasi sistem informasi inti untuk keseluruhan bisnis. Rute

metodologi FAST untuk integrasi paket aplikasi komersial sebenarnya tidak ditunjukan

untuk Proyek ERP.

Gagasan dasar dibalik rute implementasi paket aplikasi komersial adalah

- Solusi-solusi perangkat lunak yang dipaket harus diseleksi untuk memenuhi

kebutuhan

- Solusi perangkat lunak yang dipaket tidak hanya mahal dibeli tapi juga mahal

diimplementasikan.

- Paket perangkat lunak biasanya harus dikostumasi dan diintegrasi kedalam bisnis.

- Paket perangkatlunak jarang memenuhi semua persyaratan bisnis untuk memuaskan

pelanggan.

Page 9: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Rute implementasi paket aplikasi komersial diilustrasikan gambar berikut:

1. Keputusan untuk membeli paket ditentukan dalam fase analisis masalah.

2. Analisis masalah termasuk penelitian pasar teknologi awal untuk untuk

mengidentifikasi solusi paket apa yang sudah ada dalam perangkat lunak.

3. Setelah mengidentifikasi, persyaratan tersebut harus dikomunikasikan pada vendor

perangkat lunak yang menawarkan solusi aplikasi yang berfungsi.

4. Vendor menyerahkan proposal atau penetapan untuk solusi aplikasi mereka.

5. Sebuah kontrak dan pesanan dinegosiasikan dengan vendor pemenang untuk

perangkat lunak dan mungkin juga layanan yang diperlukan untuk menginstal dan

merawat perangkat tersebut.

6. Vendor menyediakan perangkat lunak dan dokumentasi aplikasi komersial titik tolak.

7. Ketika paket aplikasi dibeli, organisasi tersebut harus selalu mengubah proses dan

praktik bisnisnya untuk bekerja secara efisian.

8. Paket aplikasi jarang memenuhi semua persyaratan bisnis setelah instalasi. Umumnya

gap analisis harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan bisnis mana yang tidak

dipenuhi.

9. Aplikasi komersial titik tolak diinstal dan diuji. Perubahan-perubahan yang di izinkan

berdasarkan opsi, pilihan, parameter diselesaikan dan diuji.

10. Perubahan apapun pada perangkat lunak add-on didesain dan dikontruksikan untuk

memenuhi persyaratan bisnis tambahan.

4. Strategi hibrid

Sebuah strategi yang umum diterapkan pada kedua rute model-driven dan

pengembangan aplikasi cepat adalah strategi incremental (bertambah), dan tiap tahap

mengimplementasikan sebuah versi sistem final dengan menggunakan rute RAD atau

variasi-variasi lain pada rute mengkin saja terjadi. Tahapan-tahapan :

Page 10: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

1. Ada lebih dari satu iteration.

2. Tiap-tiap iteration menghasilkan sebuah versi sistem final.

3. Versi sistem final tiap iteration dijadikan satu dan diseleksi selama fase definisi

lingkup dan dinegosiasikan sebagai bagian pernyataan kerja.

4. Dari hasil diatas dapat diperoleh sistem operasi dan pemeliharaan.

5. Perawatan sistem

Perawatan sistem ditujukan untuk memandu proyek-proyek sepanjang operasi dan

tahap dukungan siklus hidup mereka. Disini titik mulai perawatan sistem tergantung pada

masalah untuk dipecahan dan semua rute pada akhirnya berujung pada penempatan sebuah

sistem baruke dalam operasi. Tahapan-tahapan :

1. Proyek perawatan dipicu oleh kombinasi pengguna dan umpan balik teknis.

Umpan balik semacam itu dapat mengidentifikasi masalah, kesempatan, dan

perintah baru.

Page 11: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

2. Proyek perawatan tersebut diawali oleh permintaan perubahan sistem yang

mengidentifikasi masalah, kesempatan atau perintah.

3. Perbaikan yang termudah adalah dengan bug perangkat lunak(error). Proyek

semacam itu umumnya langsung ke fase kontruksi ulang dan dipecahan dengan

relatif cepat.

4. Kadang-kadang cacat desain dalam sistem terlihat setelah implementasi. Untuk

proyek perawatan ini, fase desain fisik dan integrasi perlu dikunjungi ulang,

diikuti oleh fase konstruksi dan pengiriman.Dalam hal ini proses bisnis hanya

perlu didesain ulang.

Page 12: MAKALAH PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

5. Persyaratan teknis baru mungkin mendikte perubahan. Untuk proyek ini fase

analisi keputusan mungkin perlu dikunjungi lagi untuk menentukan resiko dan

kepraktisan konversi database operasional yang ada ke versi yang baru. Akan

berlanjut ke fase desain fisik, konstruksi, dan pengiriman bila perlu.

6. Bisnis secara konstan berubah. Salah satu pemicu yang paling umum untuk

proyek reengineering adalah persyaratan bisnis baru. Fase analisis persyaratan

harus dikunjungi lagidengan fokus impak persyaratan baru tersebut pada sistem

yang ada. Berlanjut ke fase desai logis, analisis keputusan, desain fisik,

konstruksi, dan pengiriman.

7. Selagi bisnis berubah, masalah bisnis baru, kesempatan, dan batasan yang

signifikan dapat dijumpai. Pekerjaan dimulai dengan fase analisis masalah dan

berlanjut ke fase-fase berikutnya.

8. Hasil final tipe proyek perawatan adalah sistem bisnis operasional yang diperbarui

yang mengirimkan nilai perbaikan pada para pengguna dan pemilik sistem.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Whitten, J.L.Bentley.L.D.Dittman.K.C.”System Analysis and Desaign Method”,Mc

Grawtlill,2000.