14
MAKALAH Sistem Informasi Manufaktur Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajement Disusun Oleh : Aminatul Rosidah NPM 212.1.63.0016 Meli Amelia NPM 212.1.63.0014 AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER 2014

Makalah Sistem informasi Manufaktur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem informasi Manufaktur

MAKALAH

Sistem Informasi Manufaktur

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajement

Disusun Oleh :

Aminatul Rosidah NPM 212.1.63.0016

Meli Amelia NPM 212.1.63.0014

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

2014

Page 2: Makalah Sistem informasi Manufaktur

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem

Informasi Manufaktur”.

Makalah ini disusun sebagai pelengkap untuk menyelesaikan mata kuliah

Sistem, jurusan Manajemen Informatika di AMIK Bogor.

Semoga makalah penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari dengan segala

keterbatasan mungkin terdapat kekurangan yang memerlukan masukan atau saran

dari semua pihak untuk tercapaianya tujuan perancangan sistem ini.

Bogor, November 2014

Penulis

Page 3: Makalah Sistem informasi Manufaktur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

1.2. Batasan Masalah ...................................................................................... 2

1.3. Tujuan Makalah ....................................................................................... 2

BAB II. KAJIAN TEORI

2.1 Sistem Informasi....................................................................................... 3

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi......................................................... 3

2.1.2 Komponen Sistem Informasi ........................................................ 4

2.2 Sistem Informasi Manufaktur.................................................................. 4

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manufaktur..................................... 4

2.2.2 Manfaat Sistem Informasi Manufaktur ........................................ 5

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Model Sistem Informasi Manufaktur................................................... 6

3.2 Komputer berperan dalam Sistem Informasi Manufaktur ................... 8

3.3 Komputer sebagai Sistem Informasi.................................................... 10

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14

Page 4: Makalah Sistem informasi Manufaktur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah perusahaan selalu menghubungkan pemikiran hasil

kepada sebuah prosedur input, proses, dan output. Data merupakan sebuah

input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi melalui sebuah

proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management System

(DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah

sistem yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu Sistem

Informasi Manajemen menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk

pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan tersebut.

Begitu pula dengan perusahaan manufaktur memerlukan informasi

untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat,

perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan

yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Oleh

karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah sistem informasi yang

dikhususkan pada setiap departemen. Hal ini diperlukan untuk membentuk

proses bisnis yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Sistem Informasi

Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan

prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem informasi

manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam

sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang

jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Sistem informasi manufaktur tidak dapat dipisahkan dengan komputer,

karena dalam sistem ini komputer memegang andil yang sangat besar, baik

secara fisik maupun informatif. Secara fisik, komputer digunakan untuk

menjalankan proses produksi dan mengontrol arus produksi tersebut.

Sedangkan secara informatif komputer digunakan manajemen manufaktur

untuk memperoleh informasi yang akurat dan berguna bagi perusahaan

untuk menunjang hasil produksi perusahaan agar lebih maksimal. Namun

bukan berarti sistem ini meniadakan secara penuh andil tenaga manusia di

dalam suatu perusahaan. Karena antara software-hardware-brainware akan

selalu berkaitan di setiap sistem yang ada. Tanpa adanya satu dari tiga

bagian tersebut, maka suatu sistem tidak akan bisa berjalan.

1.2 Batasan Masalah

Page 5: Makalah Sistem informasi Manufaktur

Batasan masalah yang dapat diambil dari makalah “Sistem Informasi

Manufaktur” adalah sebagai berikut :

1. Model Sistem Informasi Manufaktur

2. Komputer berperan dalam Sistem Informasi Manufaktur

3. Manajemen Sistem Informasi Manufaktur

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul ” Sistem

Informasi Manufaktur ” adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi

Sistem Informasi Manufaktur

3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Informasi

Manufaktur

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi secara umum Sistem informasi dapat

didefinisikansebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media

prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasipenting, memproses tipe transaksi rutin

tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan

suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli :

Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36.

Page 6: Makalah Sistem informasi Manufaktur

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan

kepada pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan.

Menurut Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005 : 11).

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut O’Brien (2005, p5).

Sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari

people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti

lunak), computer networks and data communications

(jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam

suatu bentuk organisasi.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

2.2 Sistem Informasi Manufaktur

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manufaktur

Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses

merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:

perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses

dimana produk tersebut dibuat.

Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas

yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan

Page 7: Makalah Sistem informasi Manufaktur

aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan

perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses,

production control, pengiriman material, support service, dan

customer service.

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem

berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan

sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung

manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang

berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada

dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini

digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh

kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses

untuk memproduksi barang atau jasa Ruang lingkup sistem

informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur,

Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan

bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.

2.2.2 Manfaat Sistem Informasi Manufaktur

Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di

dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena

sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat

prosesnya.

2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan

terpercaya.

3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database

4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil

produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa

bahan yang tidak terpakai.

BAB III

PEMBAHASAN

Page 8: Makalah Sistem informasi Manufaktur

3.1 Model Sistem Informasi Manufaktur

Input Data/Informasi

Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal

merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses

pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi

sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang

mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2 Proses secara keseluruhan

seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan,

dan lain‐lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar

perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi

informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari

awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok

(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

Gambar 2. Model Sistem Informasi Manufaktur

Sub Sistem Input

Sub sistem input terdiri dari

a. Sistem informasi akuntansi

Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi

manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi

perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi

memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi

media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk

dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau

Page 9: Makalah Sistem informasi Manufaktur

dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu

plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis.

Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk

memperbarui database.

b. Sub sistem industrial engineering (IE)

Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang

terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat

saran‐saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari

proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan

yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu

produksi.

c. Sub sistem intelijen manufaktur

Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar

manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir

mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang

termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :

1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus

memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para

pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka

maupun borongan.

2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus

informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang

dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari

berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak

pelamar.

3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan

manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu

berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.

d. Sub sistem biaya

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada.

Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai

keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah

sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi

di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang

terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya

ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan

rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem

biaya dibagi menjadi dua yaitu :

☺ Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya

dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang,

mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.

Page 10: Makalah Sistem informasi Manufaktur

☺ Biaya Pembelian

Mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material

dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya

formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

3.2 Komputer berperan dalam Sistem Informasi Manufaktur

Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara

konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik.

Adapun yang termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik

adalah :

a. Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian

dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis

maupun simbol‐simbol yang memiliki Sistem Informasi Manufaktur 5

makna tertentu. untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.

CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur

rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil,

memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu

dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan

rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik‐titik

lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut bergerak

seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat

lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan

untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan.

CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE

dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini

kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut

solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan

rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti

massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll. Contoh

Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD,

dan ZWCAD.

b. Computer Aided Manufacturing (CAM)

Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang

dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan

produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database

rancangan.

Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM,

karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat

Page 11: Makalah Sistem informasi Manufaktur

dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga

memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak

berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam

penerapannya.

c. Robotik (Industrial Robots/IR)

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial.

Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam

proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong

biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk

melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan

pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan

kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.

3.3 Komputer Sebagai Sistem Informasi

a. Sistem Pemesanan Kembali ( Re­Order Point/ROP)

Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area

akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan.

Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis

barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian

atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu

disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan

pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan

kembali (re‐order point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain :

› Stock‐out : kehabisan persediaan

› Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan

› Safety stock : persediaan aman

Rumus menghitung ROP :

R = titik pemesanan kembali

L = lead time pemasok

S = tingkat safety stok ( dalam unit )

Page 12: Makalah Sistem informasi Manufaktur

U = tingkat pemakaian ( jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap

hari )

Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis

sama sekali, dengan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan

untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari

pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama

jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak

dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan

rugi. Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan

jumlah inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stock.

b. Material Requirement Planing (MRP)

MRP dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky

dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif

yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang

dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :

1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi

yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi

terpanjang.

2. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan

bruto menjadi kebutuhan netto.

3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem

MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan

output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.

4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan

pembelian

Manfaat MRP bagi perusahaan :

1. Perusahaan dalam mengelola materialnya secara lebih efisien

2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang

3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan

4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.

c. Manufacturing Resource Planning (MRP II)

MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur

yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan

oleh Oliver Wight dan George Plossy.

R = LU + S

Page 13: Makalah Sistem informasi Manufaktur

Manfaat MRP II :

1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien; mengurangi inventori,

lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.

2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan

jadwal lebih fleksibel.

3. Meningkatkan pelayanan pelanggan; sesuai tanggal pengiriman,

meningkatkan kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.

4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja

5. Informasi manajemen yang lebih baik

Implementasikan MRP II dapat mencapai harapan yang maksimal

pada tingkat keberhasilan tergantung pada penampilan dalam tiga area:

1) Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara

aktif ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek

yang paling diprioritaskan dalam perusahaan.

2) Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area

yang ada di perusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek

tersebut sehingga dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi

pemakai.

3) Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila

RFP (request for proposal) formal dikirimkan kepada semua pemasok

software dan hardware yang diminati.

d. Pendekatan Just in Time (JIT)

Pada pertengahan tahun 1980‐an para manajer Amerika Serikat

mempelajari manajemen Jepang dan teknik organisasi untuk mendapatkan

kunci keberhasilan penjualan mereka. Salah satu teknik tersebut adalah just

in time (JIT). JIT menjaga arus bahan ke pabrik agar sampai yang

terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun

kerja) ”just in time” (tepat waktu). JIT berusaha untuk meminimalkan

biaya inventarisasi dengan cara memproduksi dalam jumlah yang lebih

kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu dalam

sistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation

berikutnya sampai produksinya selesai.

Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan

mentah datang dari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai,

tidak ada inventarisasi bahan mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah

bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok

Page 14: Makalah Sistem informasi Manufaktur

melakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari. Kebalikannya

dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan

membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan

waktu dan penggunaan tanda non komputer karena cukup menggunakan

”kanban” yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya

persediaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem

Informasi Manufaktur ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang

memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan

sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi

yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah

hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses

yang terjadi.

2. Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 sub sistem input dan 4 sub

sistem output

3. Di dalam sistem informasi manufaktur, komputer mempunyai 2 sifat

yaitu sebagai sistem fisik (digunakan pada saat proses produksi dan

pengontrolan) dan sebagai sistem informasi ( yang memberikan data

informasi yang akurat ).

4. CAD, CAM, dan Robotic merupakan bagian dari komputer sebagai

sistem fisik yang membantu dalam proses produksi di dalam perusahaan.

CAD dalam design, CAM dalam implementasinya dan robotic sebagai

tenaga penggerak.

5. ROP, MRP, MRP II, dan JIT adalah bagian dari computer sebagai system

informasi yang berfungsi untuk memaksimalkan hasil output perusahaan

dan meminimalisasi jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat

berproduksi.