Upload
agunx-pambudy-pambudy
View
95
Download
9
Embed Size (px)
Seni Rupa Modern Kontemporer
NusantaraDisusun Oleh :
1.Dewi Dwi Lestari ( 07)2.Yunia Rahmawati ( 32 )
SMA Negeri 1 Baturetno
S. Sudjojono
Fadjar Sidik
Biografi Sudjojono
Hasil Karya
S. SUDJOJON
O
Biografi S.
Sudjojono
S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara
14 Desember 1913, dan wafat di Jakarta 25
Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga
transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya,
Sindudarmo, adalah mantri kesehatan di
perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara,
beristrikan seorang buruh perkebunan. Ia lalu
dijadikan anak angkat oleh seorang guru HIS,
Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon
(nama panggilannya) diajak ke Jakarta
(waktu itu masih bernama Batavia) pada
tahun 1925.
Ia menamatkan HIS di Jakarta, lalu
melanjutkan SMP di Bandung, dan
menyelesaikan SMA di Perguruan Taman
Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah ia
sempat belajar montir sebelum belajar
melukis kepada R.M. Pringadie selama
beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, ia
belajar kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.
S. Sudjojono sempat menjadi guru di Taman
Siswa seusai lulus dari Taman Guru di
perguruan yang didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara itu.
Biografi S.
Sudjojono
Ia ditugaskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk
membuka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi,
tahun 1931. Namun ia kemudian memutuskan untuk
menjadi pelukis. Pada tahun 1937, ia ikut pameran
bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya,
Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai
pelukis, Pada tahun itu juga ia menjadi pionir
mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia
(Persagi). Oleh karena itu, masa itu disebut sebagai
tonggak awal seni lukis modern berciri Indonesia. Ia
sempat menjabat sebagai sekretaris dan juru bicara
Persagi. Selain sebagai pelukis, ia juga dikenal
sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia.Biografi S.
Sudjojono
Biografi Fadjar Sidik
Hasil Karya
FADJAR SIDIK
Biografi Fadjar Sidik
Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 8 Februari
1930. Pendidikan formalnya di tempuh di HIS
Yogyakarta, sedangkan SMP dan SMA-nya di
Surabaya. Tahun 1952, kembali ke Yogyakarta
mengikuti kuliah di UGM dan juga ASRI (1954).
Selain itu ia juga ikut belajar melukis di
Sanggar Pelukis Rakyat di bawah asuhan
Hendra Gunawan dan Sudarso di tahun 1952,
serta berkesempatan pula selama hampir satu
setengah tahun (1968-1970) belajar di Selandia
Baru tentang Art Restoration Technique and
Conservation.
Sejak Tahun 1957-1961 bermukim di Bali,
berkawan dengan sejumlah pelukis
antara lain Alimin, Sri Widodo dan O.H.
Supono. Pada akhir tahun 1961 kembali
ke Yogyakarta dan mengajar di ASRI.
Sejak 1966 menjadi dosen tetap di ASRI.
Selanjutnya tahun 1967-1983 menjadi
Ketua Jurusan Seni Lukis di alamaternya
tersebut. Ia dikenal sebagai pengajar
yang mampu merangsang diskusi tajam
di lingkungan Institut Seni Indonesia,
Yogyakarta.Biografi Fadjar Sidik
Corak lukisannya beralih dari realisme
ke abstrak di awal tahun 60-an. Pilihannya
terhadap lukisan abstrak, banyak
dipengaruhi oleh masa perantauannya di
Bali, yang dianggapnya hanya melukis
‘benda industri’, yang meskipun indah tak
semestinya ditangkap sebagai obyek
representasi. Ia menganggapnya telah
menipu dirinya sendiri, sehingga
menciptakan obyek-obyek sendiri untuk
keperluan ekspresi.Biografi Fadjar Sidik
HASIL KARYA SUDJOJONO
Tjap Go Meh
Di Depan Kelamboe Terboeka
“Tcap Go Meh“
Analisis Karya
Tanggapan Karya
Analisis Karya
1. Ide Gagasan : Karnaval perayaan keagamaan
China.
2.Objek Karya : Manusia dan alam lingkungan.
3.Tema Karya : Kehidupan manusia dan
peristiwanya.4.Makna Karya : Perupa menyampaikan
penggambaran sebuah karnaval dalam perayaan keagamaan China.
5.Segi Keindahan : Unsur warna dan goresan ekspresif dengan sedikit bertekstur serat dominasi bentuk manusia yang tampak kuat sehingga ada kesatuan yang harmonis.
6. Teknik Karya : Pewarnaan plakat.
7. Bahan Karya : Cat minyak dan
kanvas.
8. Fungsi Karya: Ekspresi Pribadi.
9. Aliran Karya : Ekspresionisme
10. Ukuran karya : 73 cm x 51 cm
Lukisan Tjap Go Meh ini
unik, karena
menggambarkan sebuah
karnaval perayaan
keagamaan Cina dengan
berbagai ekspresi.
Perpaduan warnanya yang
pas menambah keindahan
lukisan ini. Dalam lukisan
ini terlihat spontanitas
yang meluap tinggi.
Deformasi orang-orang
dalam arakan dan warna-
warnanya yang kuat
mendukung seluruh
ekspresi yang kurang jelas
itu.
Tanggapan Karya
“Di Depan
Kelamboe
Terboeka“
Analisis Karya
Tanggapan Karya
1. Ide Gagasan : Ekspresi kemanusiaan yang
mendalam.
2.Objek Karya : Manusia.
3.Tema Karya : Kehidupan manusia dan
peristiwanya.4.Makna Karya : Perupa menyampaikan
penggambaran seorang wanita yang tampil apa adanya (sederhana) yang sedang menunggu suaminya.
5.Segi Keindahan : Goresannya bebas dan imajinatif, sedangkan warnanya kuat tetapi halus dan tidak menggunakan warna-warna yang mencolok.
Analisis Karya
Unsur warna dan goresan garis yang
ditampilkan dalam goresan yang ekspresif dan dominasi terbentuk manusia yang
tampak kuat, sehingga ada kesatuan yang harmoni
6. Teknik Karya : Pewarnaan plakat.
7. Bahan Karya : Cat minyak dan
kanvas.
8. Fungsi Karya : Ekspresi Pribadi.
9. Aliran Karya : Ekspresionisme.
10. Ukuran karya : 86 cm x 66 cm.
Lukisan ini memiliki ciri khas
goresan yang berbeda engan
seniman lain, yaitu ekspresif
namun dengan goresan
ekspresifnya ini seniman mampu
menampilkan suasana yang terjadi
pada lukisan tersebut, seperti
suasana kelam karena kesedihan,
kekecewaan, celaan, pertanyaan,
dan kebencian yang ditampilkan
dalam lukisan ini. Kombinasi
warna cenderung pucat dan
keseimbangan lukisan ini sudah
bagus.
Tanggapan Karya
HASIL KARYA FADJAR SIDIK
Wajah Gadis
Dinamika Keruangan
“Wajah Cantik”
Analisis Karya
Tanggapan Karya
Analisis Karya
1. Ide Gagasan : Kesederhanaan seorang
gadis.
2.Objek Karya : Manusia.
3.Tema Karya : Kehidupan manusia dan
peristiwanya.
4.Makna Karya : Perupa menyampaikan
penggambaran seorang gadis yang tampak
anggun
5.Segi Keindahan : Unsur warna dan
goresan garis yang ditampilkan dalam
goresan yang ekspresif dengan dominasi
wajah manusia yang tampak kuat,
sehingga tampak harmonis.
6. Teknik Karya : Cat minyak diatas
kanvas.
7. Bahan Karya : Cat minyak dan
kanvas.
8. Fungsi Karya : Ekspresi Pribadi.
9. Aliran Karya : Realisme
10. Ukuran karya : 47 cm x 38 cm
Analisis Karya
Tanggapan Karya
Dalam lukisan ini
menghasilkan keserasian
antar warna, sehingga
lukisan tersebut tampak
hdup dan terlihat nyata.
Dengan dominasi gelap
terang yang sesuai
menambah keharmonisan
lukisan ini.
“Wajah Cantik”
Analisis Karya
Tanggapan Karya
Analisis Karya
1. Ide Gagasan : Ekspresi kekecewaan seseorang.
2.Objek Karya : Alam benda.
3.Tema Karya : Desain Ekspresif.4.Makna Karya : Perupa menggambarkan kekecewaannya
sebagai seorang romantis yag kehilangan dunia idealnya.
5.Segi Keindahan: Unsur bangun geometris dengan warna-warna yang mencolok penuh kesatuan yang harmonis.
6.Teknik Karya : Cat minyak diatas kanvas.
7.Bahan Karya : Cat minyak dan kanvas.
8.Fungsi Karya : Ekspresi Pribadi.
9.Aliran Karya : Kubisme.
10.Ukuran karya : 64 cm x 94 cm
Tanggapan Karya
Dalam lukisan ini
digambarkan sesuatu yang
abstrak, sehingga sulit
ditebak apa maksud dari
lukisan “Dinamika
Keruangan”. Unsur warna
yan gmencolok dari warna
dasar dan warna unsur
yang lain menghasilkan
suatu lukisan yang kaya
akan makna.
http://dianahfauziah26.blogspot.com/2014/07/di-depan-kelamboe-terboeka.html
http://galeri-nasional.or.id/collections/788-tjap_go_meh
http://seni/Fadjar%20Sidik%20Maestro%20Lukis%20Indonesia.htm
file:///F:/seni/Lukisan%20%20%20Dinamika%20Keruangan%20%28Fadjar%20Sidik%20-%201969%29%20-%20Galeri%20Nasional%20Indonesia%20-%20Website%20resmi%20Galeri%20Nasional%20Indonesia%20%28GALNAS%29.htm
file:///F:/seni/Indonesian%20Visual%20Art%20Archive%20_%20Karya-Karya%20Fadjar%20Sidik.htm
Sumber Karya
Fadjar Sidik
Sumber Karya Sudjojono