11
SENI BUDAYA APRESIASI KARYA SENI

Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

SENI BUDAYAAPRESIASI KARYA SENI

Page 2: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

KELOMPOK 2•Adinda Fatkhah Gifary (02/XI MIPA 3)•Azzahra Setiawan C. A. S (09/XI MIPA 3)•Niabella Imania Putri (20/XI MIPA 3)•Siti Khairunissa Rahmah (27/XI MIPA 3)•Tsana Salsabilla Putri (30/XI MIPA 3)

Page 3: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni
Page 4: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

1. DESKRIPSI Karya• Pelukis : Affandi• Tahun karya : 1959• Judul : Kepala Kuda• Media : Cat minyak dan kanvas

Karya ini terdiri dari satu objek berupa kuda. Objek dilukis dari sisi sebelah kiri, sehingga apabila diperhatikan dari segi mata, yang terlihat jelas hanya mata kiri, sedangkan mata kanan hanya terlihat sedikit atau bahkan tidak terlihat. Hal yang sama juga terjadi di segi terlinga, dimana telinga kiri terlihat jelas dan telinga kanan terlihat kurang jelas. Close up kuda tersebut tampak bahwa kuda tersebut berwarna coklat tua dengan rambut lebat yang dilukis secara abstrak disekitar kepala hingga leher atas.

Page 5: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

Warna dasar yang digunakan sebagai background adalah warna hitam yang lalu dikembangkan dengan perpaduan warna merah yang berkesan abstrak yang menggambarkan langit dan perpaduan warna coklat dibagian bawag. Rupa hingga fokus pandang terletak pada mimik. Lightning datang dari atas. Ditandai dengan pencahayaan terang dari ujung rambut (atas) hingga bagian paling bawah yang semakin gelap. Dari segi mulut, terlihat mulut tertutup.

Page 6: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

2. ANALISIS KaryaLukisan ini tampak bahwa bagian yang paling ditekankan adakah

pada bagian kepala, lebih tepatnya difokuskan pada bagian wajah. Difokuskan pada bagian wajah karena dari wajah inilah suatu mimik akan didapat. Pada lukisan ini, yang paling ditekankan adalah bagian mata. Dimana terlihat objek mata sebelah kiri dengan ukuran besar yang didukung dengan kelopak mata yang terlihat menonjol garisnya. Selain itu, ukuran lubang hidung sebelah kiri juga terlihat besar dan menonjol, serta digores dengan cat warna merah yang menjadikannya lebih terlihat mencolok dan hidup. Sehingaa apresiator dalam pertama kali melihat, bagian yang pertama kali dilihat adalah bagian dari mata hingga hidung yang juga didukung dengan 2 goresan putih panjang dan melekuk yang membuat goresan putih itu terlihat sangat hidup, karena digores di antara warna gelap.

Page 7: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

Sedangkan dibagian atas mata, ada beberapa helai rambut yang terlihat lebih jelas yang menjadikannya lebih terlihat hidup. Ukuran kepala kuda yang hampir mengisi ½ bagian kertas juga membuktikan bahwa bagian inilah yang sengaja ingin diprioritaskan.

Page 8: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

3. INTERPRETASI KaryaLukisan yang ditekankan pada bagian wajah ini ternyata secara tersurat

pelukis ingin menjelaskan karakter melalui mimik dari kuda ini. wajah dengan tatapan kosong dan sedih layaknya manusia yang berhati nurani ini ditandai dengan arah tatapan ke bawah. Selain itu juga terlihat bahwa kuda tersebut juga sedang menghela nafas dalam-dalam. Dapat dilihat dari bentuk lubang hidung yang besar, seperti seseorang yang menghela nafas dalam-dalam karena merasa prihatin, sedih, dan perasaan sedih hati lainnya.

Berdasarkan fakta, kuda merupakan sosok binatang tangguh dan gagah dengan tatapan kuat, sehingga banyak masyarakat luas yang memanfaatkan tenaganya. Lalu ada apa dengan mimik kuda ini yang berlawanan dengan kuda pada sebenarnya? Background hitam yang dipadu dengan warna merah dan coklat ini menggambarkan kondisi lingkungan yang penuh dengan kesengsaraan, kegelapann, dan ketakutan pada jamannya itu, yaitu jaman dimana Indonesia masih dalam masa labil dan penuh kontroversi baik dari dalam maupun luar.

Page 9: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

Hal itu dapat dilihat dari tahun diciptakannya lukisan ini, yaitu pada tahun 1959. Tahun 1959 apabila dihubungkan dengan jalan historis Indonesia sendiri, bahwa pada jaman itu pemerintahan Indonesia masih diintervensi dengan pihak Belanda.

Jadi, maksud atau tujuan dari lukisan ini adalah menggambarkan kesengsaraan dan betapa menyedihkannya Indonesia yang dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia sendiri. Sengaja digambarkan dengan kuda karena kuda pada saat itu masih banyak dimanfaatkan. Tatapan kosong menggarkan menyedihkannya Indonesia. Artinya, karena terlalu terpuruknya Indonesia pada saat itu, maka hewan yang tak bernalurari pun juga ikut merasakan keterpurukan ini (bahasa kiasan).

Page 10: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

4. PENILAIAN KaryaMeskipun karya ini hanya menyuguhkan 1 objek saja, yaitu

berupa kuda dan dengan balutan dominasi warna hitam yang biasanya terkesan monoton, maka dapat dikatakan bahwa karya ini sederhana. Namun dengan keserhanaan ini, pelukis mampu membuatnya menjadi lebih elit dan berkelas. Warna hitam yang biasanya terkesan monoton dapat disihir menjadi warna kuat.

Page 11: Seni Budaya & Kesenian : Apresiasi Karya Seni

SELESAIT E R I M A K A S I H