Transcript
  • i

    STUDI KORELASI SUMBER COPING DAN STRATEGI COPING

    PADA REMAJA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Oleh :

    Dwi Agnes Setiani

    119114157

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati,

    sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan

    Allah-Ku

    -Wahyu 3: 2

    Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak

    membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan

    -Mazmur 16:11

    Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah

    tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan kepada yang

    telah mengasihi Dia

    -Yakobus 1: 12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Saya persembahkan karya ini untuk :

    Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kasih dan

    kekuatan bagi saya sepanjang perjalanan hidup yang

    telah saya dilalui

    Keluarga saya yang telah memberikan makna yang

    luar biasa bagi kehidupan saya

    Sahabat, teman , orang-orang yang mendukung,

    mendoakan dan membantu saya dalam penyelesaian

    karya tulis ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    STUDI KORELASI SUMBER COPING DAN STRATEGI COPING

    PADA REMAJA

    Dwi Agnes Setiani

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara sumber coping (optimisme, harga diri,

    sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dengan strategi coping adaptif

    (stoicism/distraksi, seeking social support, self care) dan maladaptif (acting out dan ruminasi) pada

    remaja. Penelitian berjenis kuantitatif korelasi menggunakan teknik analisis korelasi Spearman Rho.

    Subjek penelitian adalah 50 remaja laki-laki dan 50 remaja perempuan pelajar dan mahasiswa dari

    berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Ungaran, Jawa Tengah. Analisis hasil menunjukkan

    hubungan signifikan antara masing-masing sumber coping dengan masing-masing strategi coping

    adaptif dan maladaptif (p < 0,05).

    Kata kunci: Sumber coping, Strategi Coping, Remaja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    Corelation Study Source of Coping and Coping Strategy among Adolescents

    Dwi Agnes Setiani

    Abstract

    This research aims to find out correlation between source of coping (optimism, self esteem,

    sense of coherence, self efficacy, hardiness and social support) and adaptif coping strategies

    (stoicism/distraction, seeking social support, and self care) as well as maladaptive coping strategies

    (acting out and rumination). The Research design used for this research is quantitative corelation,

    using Spearman Rho Corelation. Subjects are 50 adolescent males and 50 female or both high schools

    and universities in Ungara. The Results show there are significant correlations between each source

    of coping and each adaptif coping strategies or maladaptive coping strategies (p

  • ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

    melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    ini. Skripsi dengan judul “Studi Korelasi Sumber Coping dan Strategi Coping” Puji

    Tuhan dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan

    dukungan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

    ucapan terima kasih kepada :

    1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta

    3. Dr. A. Priyono Marwan, S. J., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

    arahan, bimbingan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.

    4. Carolus Wijoyo Adinugroho, M.Psi. selaku dosen pembimbing akademik yang

    memberikan arahan dan bimbingan selama masa studi di Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

    telah memberikan banyak pengalaman, pelajaran dan pengetahuan selama masa

    studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    6. Staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

    banyak membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di

    Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    7. Kedua Orang tua penulis, Budiono Kumala dan Kumarsih. Terimakasih atas kasih

    sayang, kesabaran, doa, dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

    8. Adikku, Dwi Agnes Setiana. Terimakasih telah menjadi teman seperjuangan

    dalam perjalanan hidup ini. “Mari Wujudkan Cita-Cita Kita”

    9. Tante Tjitra Sasanti dan tante Sri Hartati. Terimakasih atas perhatian dan

    dukungan yang diberikan kepada penulis.

    10. Para suster-suster AK (Sr. M Ambrosia, Sr. M. Don Bosco, Sr. M. Angelina, Sr.

    M. Theresida, Sr. M. Bertha, Sr. M. Yacobi, Sr. M. Felisitas, dan Sr. M. Rosari

    yang selalu mendampingi dan memberikan pembelajaran hidup pada penulis.

    11. Teman-teman UKF Basket Psikologi, Ex. Pelangi, BEMF 2013-2014, RASS, dan

    Angkatan 2011

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

    kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

    membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

    Yogyakarta, 15 Oktober 2015

    Penulis

    Dwi Agnes Setiani

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

    ABSTRAK ........................................................................................................... vii

    ABSTRACT ......................................................................................................... viii

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIA ....................... ix

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ............................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

    1. Manfaat Teoritis................................................................................ 5

    2. Manfaat Praktis ................................................................................. 6

    BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA .................................. 7

    A. Strategi Coping ...................................................................................... 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    1. Pengertian Strategi Coping .............................................................. 7

    2. Pendekatan Strategi Coping .............................................................. 7

    B. Sumber Coping ....................................................................................... 10

    1. Pengertian dan Macam-Macam Sumber Coping .............................. 10

    C. Remaja ................................................................................................... 13

    1. Pengertian Remaja ............................................................................ 13

    2. Ciri-Ciri Masa Remaja ...................................................................... 13

    3. Tugas Perkembangan Masa Remaja ................................................. 14

    D. Dinamika Variabel ................................................................................. 15

    E. Skema Penelitian .................................................................................... 22

    F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24

    B. Variabel Penelitian .................................................................................. 24

    C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 25

    D. Subjek Penelitian .................................................................................... 25

    E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 26

    F. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 27

    G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ................................................. 37

    1. Validitas ............................................................................................. 37

    2. Seleksi Item ....................................................................................... 38

    3. Reliabilitas ......................................................................................... 42

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 44

    B. Deskripsi Subjek ..................................................................................... 44

    C. Hasil Penelitian ....................................................................................... 45

    1. Uji Asumsi ........................................................................................... 45

    a. Uji Normalitas .................................................................................. 45

    b. Uji Linearitas ................................................................................... 47

    D. Pembahasan ............................................................................................ 52

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 54

    1. Kesimpulan ............................................................................................. 54

    2. Saran ....................................................................................................... 54

    1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................ 54

    2. Bagi Remaja........................................................................................ 55

    3. Bagi Pendamping Remaja................................................................... 55

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Skor Item Positif Skala Harga Diri ................................................ 28

    Tabel 2. Blue Print Skala Harga Diri Sebelum Seleksi Item ....................... 28

    Tabel 3. Skor Item Positif Skala Optimisme ............................................... 29

    Tabel 4. Skor Item Negatif Skala Optimisme .............................................. 29

    Tabel 5. Blue Print Skala Optimisme Sebelum Seleksi Item ...................... 30

    Tabel 6. Skor Item Positif Skala Hardiness ................................................ 30

    Tabel 7. Blue Print Skala Hardiness Sebelum Seleksi Item ........................ 31

    Tabel 8. Skor Item Positif Skala Self Efficacy ............................................. 32

    Tabel 9. Blue Print Skala Self Efficacy Sebelum Seleksi Item .................... 32

    Tabel 10. Skor Item Positif Skala Sense of Coherence ............................... 33

    Tabel 11. Skor Item Negatif Skala Sense of Coherence .............................. 33

    Tabel 12. Blue Print Skala Sense of Coherence Sebelum Seleksi Item....... 34

    Tabel 13. Skor Item Positif Skala Dukungan Sosial.................................... 35

    Tabel 14. Blue Print Skala Dukungan Sosial Sebelum Seleksi Item ........... 35

    Tabel 15. Skor Item Positif Skala Strategi Coping MACS ......................... 36

    Tabel 16. Blue Print Skala Strategi Coping MACS Sebelum Seleksi Item. 39

    Tabel 17. Blue Print Skala Optimisme Setelah Seleksi Item....................... 39

    Tabel 18. Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Seleksi Item .................... 39

    Tabel 19. Blue Print Skala Harga Diri Setelah Seleksi Item ....................... 40

    Tabel 20. Blue Print Skala Dukungan Sosial Setelah Seleksi Item ............. 40

    Tabel 21. Blue Print Skala Sense of Coherence Setelah Seleksi Item ......... 41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Tabel 22. Blue Print Skala Hardiness Setelah Seleksi Item ........................ 41

    Tabel 23. Blue Print Skala Strategi Coping MACS Setelah Seleksi Item ... 42

    Tabel 24. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................... 45

    Tabel 25. Uji Normalitas ............................................................................. 45

    Tabel 26. Uji Linearitas ............................................................................... 47

    Tabel 27. Uji Hipotesis ................................................................................ 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Skala Penelitian A-B ............................................................... 61

    Lampiran 2. Skala Penelitian B-A ............................................................... 83

    Lampiran 3 Relibilitas ................................................................................. 105

    Lampiran 5 Uji Normalitas .......................................................................... 114

    Lampiran 6 Uji Linearitas ............................................................................ 115

    Lampiran 6 Uji Hipotesis............................................................................. 128

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian dan manfaat penelitian.

    A. Latar Belakang

    Stres merupakan bagian pengalaman manusia (Webber, 2013). Stres

    dialami di dunia pekerjaan, pendidikan, olahraga dan kehidupan sehari-hari.

    Survei menunjukkan bahwa 62% dari 14.387 sampel pekerja di 12 negara

    menderita stres tingkat tinggi (Prihantoro, 2015). Artiyono (2015)

    menyebutkan bahwa tingkat stres yang tinggi dialami oleh pekerja dengan

    profesi tertentu: tingkat stres pemadam kebakaran 71,59%, angkatan

    bersenjata 70,78% , pilot 60,46%, polisi 50,82%, selebriti 50,33%, penyiar

    radio 50,30%, event organizer 49,93%, jurnalis foto 49,22% dan reporter

    koran 48,76%. Delisa (2013) menuliskan bahwa 80% anak didik Indonesia

    mengalami stres akibat pendidikan. Moeslim (2015) juga melaporkan bahwa

    50% pemain club sepak bola Sriwijaya FC mengalami stres berat karena PSSI

    (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dibekukan.

    Lazarus (dalam Carver dan Smith, 2010) mendefinisikan stres sebagai

    keadaan individu ketika menghadapi beban atau situasi mengancam yang

    melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Maramis (dalam Sunaryo,

    2004) menjabarkan mengenai sumber-sumber yang dapat menyebabkan stres.

    Sumber-sumber tersebut antara lain adalah frustasi, konflik, tekanan, dan

    krisis. Frustasi adalah kondisi seseorang ketika merasa terhalang atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Konflik adalah

    kondisi seseorang ketika tidak bisa memilih antara dua atau lebih tujuan atau

    keinginan. Tekanan adalah kondisi seseorang ketika merasa terbebani. Krisis

    adalah kondisi mendadak yang dialami oleh seseorang.

    Manusia menghadapi stress dengan aneka strategi coping. Strategi coping

    tersebut dilakukan dengan meregulasi pikiran, emosi, perilaku, fisiologi atau

    lingkungan. Lazarus dan Folkman (dalam Compas, Smith, Saltzman, Thomsen

    dan Wardsword, 2001) mengungkapkan 2 pendekatan strategi coping yaitu

    problem focused coping dan emotion focused coping.

    Penelitian mengenai strategi coping oleh Lapierre dan Allen (2006),

    Hamdiana (2009) dan Zur (2005) berfokus pada pendekatan strategi problem

    focused coping dan emotional focused coping serta mengidentifikasi jenis

    strategi coping. Zur (2005) mengungkapkan bahwa dalam menghadapi stres

    penggunaan strategi problem focused coping lebih sering dibandingkan

    dengan emotion focused problem coping. Lapierre dan Allen (2006) menilai

    problem focused coping lebih efektif dalam menyelesaikan konflik kerja-

    keluarga. Penelitian Hamdiana (2009) menunjukkan bahwa strategi problem

    focused coping dan emotion focused coping lebih banyak digunakan oleh

    lansia yang tinggal di panti jompo daripada lansia yang tinggal dengan

    keluarga.

    Setiap orang aktif memilih strategi coping (Welten, Iloyd, Dunn dan

    Hammer, 2009). Lazarus dan Folkman 1984 (dalam Brannon dan Feist, 2013)

    menyatakan seseorang memilih dan menggunakan strategi coping dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    bergantung pada sumber yang coping personal dan eksternal yang tersedia di

    lingkungannya. Sumber coping personal tersebut adalah personal hardiness

    dan sumber coping eksternal adalah dukungan sosial. Lazarus (dalam Geldard

    dan Geldard, 2010) mendefinisikan sumber coping sebagai kualitas dan

    kekuatan yang mendorong seseorang untuk memilih dan menggunakan

    strategi coping. Sumber coping tersebut terdiri dari self esteem dan optimisme.

    Fryor (dalam Hoeman, 2008) menyatakan bahwa sumber coping terdiri dari

    sense of coherence, self efficacy, hardiness, dan optimisme.

    Berbagai literature tersebut memahami sumber coping secara teoritis,

    parsial dan tanpa penjelasan empiris. Kenyataan ini mendorong penelitian

    memilih masalah sumber coping. Penelitian sumber coping sangat penting

    karena mengenalkan kualitas dan kekuatan pendorong pemilihan dan

    penggunaan strategi coping tertentu. Selanjutnya dengan mengenal kualitas

    dan pendorong pemilihan strategi coping maka dapat digunakan sebagai

    sarana mengembangkan strategi coping yang lebih adaptif melalui sumber

    coping yang terdapat pada setiap diri individu. Secara khusus pengetahuan

    mengenai sumber coping dapat digunakan sebagai sarana intervensi psikologis

    terhadap penggunaan strategi coping yang lebih adaptif.

    Penelitian ini memilih subjek remaja karena dua pertimbangan.

    Pertama, masa remaja merupakan masa transisi pada ranah kognitif, emosi,

    sosial, dan perubahan fisik (Seiffge, et all dalam Thorsteinsson, Riyan, dan

    Sveinbjorndottir, 2013., dan Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Pada masa

    ini, remaja menjadi lebih sensitif terhadap stres dibandingkan anak-anak dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dewasa. Hal tersebut dikarenakan terjadinya perubahan neuroendokrin yang

    menghasilkan perubahan hormon (Romeo dalam Thorsteinsson, Riyan, dan

    Sveinbjorndottir, 2013; dan Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Kedua, remaja

    juga mempunyai tugas-tugas perkembangan untuk mencapai hubungan yang

    lebih matang dengan teman sebaya; untuk menerima keadaan fisik; dan untuk

    mempersiapkan kemandirian secara ekonomi, pekerjaan, pernikahan,

    kehidupan keluarga serta pengembangan keterampilan (Havinghurt dalam

    Yusuf, 2011). Kondisi transisi perkembangan dan tugas-tugas perkembangan

    pada remaja tersebut menjadi sumber stres jika tidak ditangani dengan baik.

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sumber

    coping yang telah disebutkan dalam literatur diatas yaitu (optimisme, harga

    diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan

    hubungannya dengan strategi coping adaptif dan maladaptif pada remaja.

    A. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

    1. Apakah sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence, self

    efficacy, dan hardiness dan dukungan sosial) berkorelasi dengan

    strategi coping stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care,

    acting out, dan ruminasi pada remaja?

    B. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk

    1. Melihat korelasi antara sumber coping (optimisme, harga diri, sense of

    coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan strategi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    coping adaptif (stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care)

    dan maladaptif (acting out dan ruminasi) pada remaja

    2. Memberikan gambaran secara lebih jelas mengenai korelasi masing-

    masing sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence, self

    efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan masing-masing strategi

    coping stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care, acting

    out, dan ruminasi pada remaja.

    C. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis maupun manfaat teoritis.

    1. Manfaat Teoritis

    - Memberikan sumbangan informasi pada bidang psikologi

    mengenai hubungan antara sumber-sumber coping (optimisme,

    harga diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan

    dukungan sosial) dan strategi coping stoicism/distraksi, mencari

    dukungan sosial, self care, acting out, dan ruminasi pada remaja.

    2. Manfaat Praktis

    - Penelitian ini dapat memberi informasi kepada remaja terkait

    dengan sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence,

    self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) yang dimiliki dan

    strategi coping yang dipilih atau digunakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Bab ini menguraikan sub-sub bab strategi coping, sumber coping,

    remaja dan dinamika strategi coping dengan sumber coping.

    A. STRATEGI COPING

    Sub bab ini menguraikan pengertian strategi coping dan pendekatan

    strategi coping

    1. Pengertian Strategi Coping

    Strategi coping adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam

    meregulasi kognitif, emosi atau perilaku untuk mengelola tuntutan

    eksternal dan internal tertentu yang dinilai sebagai beban yang

    melebihi sumber daya dari orang tersebut (Lazarus dan Folkman dalam

    Hoeman, 2008). Peneliti menggunakan teori coping Lazarus dan

    Folkman (1984) karena teori tersebut mempunyai komponen lengkap

    dalam mendefinisikan coping pada aspek kognitif, emosi dan perilaku

    2. Pendekatan Strategi Coping

    Lazarus dan Folkman (dalam Compas, Smith, Compas, Saltzman,

    Thomsen dan Wadsworth, 2001) mengungkapkan 2 pendekatan

    strategi coping yaitu :

    a. Problem Focused Coping

    Problem Focused Coping adalah strategi coping yang mirip

    dengan taktik pemecahan masalah. Strategi ini mencakup upaya

    mendefinisian masalah, menghasilkan solusi alternatif,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    mempertimbangkan kerugian dan manfaat dari berbagai tindakan,

    mengambil tindakan untuk mengubah apa yang ingin diubah, dan

    belajar keterampilan baru.

    a. Emotion Focused Coping

    Emotion Focused Coping adalah strategi yang mengarah

    pada penurunan tekanan emosional. Strategi tersebut termasuk

    coping menjaga jarak, menghindari, menyalahkan, meminimalkan,

    berfantasi, mencari dukungan sosial, berolahraga, dan bermeditasi.

    Dalam penelitian ini, peneliti memilih teori strategi coping yang

    dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan teori

    Lazarus dan Folkman (1984). Sigrun Sveinbjornsdottir (2014)

    mengembangkan instrumen yang disebut The Measure Adolescent Coping

    Strategies (MACS). The Measure Adolescent Coping Strategies adalah

    instrumen yang dikembangkan untuk mengukur strategi coping. Instrumen

    MACS mempunyai 2 dimensi yaitu dimensi tingkat pertama dan tingkat

    kedua. Dimensi tingkat pertama terdiri dari jenis strategi-strategi coping

    MACS, sedangkan tingkatan kedua merupakan pengelompokan sifat dari

    jenis-jenis strategi coping.

    Dimensi tingkat pertama terdiri dari:

    a. Stoicism/Distraksi

    Stoicism atau distraksi adalah cara individu mengatasi

    peristiwa stres tanpa mencoba untuk menyelesaikan

    permasalahan atau secara langsung mengubah situasi menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    lebih baik. Individu sadar akan situasi stres tetapi mencoba untuk

    mendistraksi dirinya dengan cara menonton televisi atau

    bermain.

    b. Acting out

    Acting out adalah cara individu mengatasi stres dengan cara

    merusak orang lain dan diri sendiri. Perilaku ini misalnya

    perilaku agresif, menggunakan alkohol, narkoba, dan berteriak

    teriak. Acting out hampir mirip dengan stoicism, namun acting

    out tidak berusaha untuk mengatasi situasi stres.

    c. Ruminasi

    Ruminasi adalah cara individu mengatasi stres dengan

    memikirkan dan mengkhayalkan masalah, serta tidak

    menyelesaikan situasi stres.

    d. Mencari dukungan sosial

    Mencari dukungan sosial adalah cara mengatasi situasi stres

    dengan aktif pada masalah yaitu dengan bercerita ke orang lain,

    mencari nasihat dan mendapatkan ide dengan tujuan

    menghilangkan beban.

    e. Self care

    Self care adalah strategi coping yang melibatkan

    kepedulian pada fisik dan psikologis. Situasi stres tidak

    diselesaikan atau langsung mengatasi masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Dimensi tingkat kedua terdiri dari:

    a. Coping adaptif

    Coping yang melibatkan emosi dan masalah seperti

    mengubah situasi atau mengolah masalah, menyesuaikan atau

    mengkontrol emosi yang berkaitan dengan masalah. Coping

    adaptif MACS meliputi stoicism/distraksi, self care, dan

    mencari dukungan sosial.

    b. Coping maladaptif

    Coping yang berfokus pada emosi dan tidak berfokus pada

    masalah, menjauhi dan tidak mendekati masalah. Coping

    maladaptif MACS yaitu acting out dan ruminasi

    (Sveinbjornsdottir dan Thorsteinsson, 2014).

    B. SUMBER COPING

    Sub bab ini menguraikan tentang pengertian sumber coping dan

    macam-macam sumber coping beserta pengertiannya.

    Adler, Repetti, Taylor, dan Seeman (dalam Taylor dan

    Stanton, 2007) juga mengungkapkan mengenai sumber coping

    personal dan sosial yaitu optimisme, harga diri, dan dukungan

    sosial. Fryor (dalam Hoeman, 2008) menyatakan sumber coping

    adalah sense of coherence, self efficacy, hardiness, dan optimisme.

    Folkman et al (dalam Brannon dan Feist, 2013) mengungkapkan

    sumber coping terdiri dari personal hardiness dan dukungan sosial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Geldard dan Geldard (2010) mengungkapkan bahwa sumber

    coping adalah kualitas dan kekuatan yang mempengaruhi atau

    mendorong seseorang untuk memilih dan menggunakan coping.

    Sumber coping tersebut terdiri dari harga diri dan optimisme .

    Sumber coping tersebut saling berhubungan satu sama lain.

    Konsep pertama adalah harapan. Harapan tidak dapat menentukan

    terjadinya hasil. Namun ditentukan oleh internalisasi keyakinan/

    sikap diri sendiri dan kekuatan eksternal. Selanjutnya muncul

    konsep sense of coherence yang merupakan cara seseorang

    memahami dan mengelola rangsangan yang berasal dari

    lingkungan internal dan eksternal. Konsep tersebut dinilai

    tumpang tindih dengan hardiness karena memiliki komponen yang

    mirip dengan tantangan, kontrol dan komitmen.

    Konstruk tersebut kemudian dikembangkan secara lebih

    multidimensional yang disebut dengan kompetensi diri.

    Kompetensi diri merupakan konstruk yang berkaitan dengan

    keterampilan dan kemampuan diri untuk menyelesaikan masalah.

    Keterampilan dan kemampuan diri merupakan konstruk yang

    berkaitan dengan self efficacy, yaitu kepercayaan bahwa seseorang

    mampu menyelesaikan pencapaian hasil tertentu.

    Self efficacy juga erat kaitannya dengan harga diri. Harga diri

    dibentuk dari penilaian atau perbandingan sosial dan atribusi diri

    yaitu evaluasi dan atribusi terhadap pengalaman self efficacy yaitu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    keberhasilan dan kegagalan dalam diri. Individu mengevaluasi diri

    dengan melibatkan emosi dan koneksi sosial. Demikian evaluasi

    diri melibatkan dukungan sosial. Dukungan sosial mampu

    memberikan tuntutan peran bagi individu, yang akhirnya

    membentuk identitas sosial (Turner dan Roszell, 1994).

    Dapat disimpulkan bahwa sumber coping menurut Adler,

    Repetti, Taylor, dan Seeman (dalam Taylor dan Stanton, 2007;

    Fryor dalam Hoeman, 2008; Folkman et al dalam Brannon dan

    Feist, 2013; serta Geldard dan Geldard, 2010) adalah

    a. Harga diri

    b. Self efficacy

    c. Sense of coherence

    d. Optimisme

    e. Personal hardiness

    f. Dukungan Sosial

    Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sumber

    coping:

    a. Harga diri

    Harga diri didefinisikan sebagai sikap positif atau

    negatif terhadap diri (Rosenberg dalam Taylor dan Stanton,

    2007).

    b. Self efficacy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Self efficacy didefinisikan sebagai kepercayaan pada

    kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan

    tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian

    (Bandura dalam Hoeman, 2008).

    c. Sense of coherence

    Sense of coherence (SOC) adalah orientasi global

    terhadap dunia. Individu memandang dunia secara

    kontinum yaitu sebagai sesuatu yang dipahami, dikelola

    dan dimaknai (Antonovsky dalam Hoeman, 2008).

    d. Optimisme

    Optimisme adalah harapan bahwa hal-hal yang baik

    akan terjadi pada dirinya (Scheier dalam Brannon dan

    Feist, 2013).

    e. Hardiness

    Hardiness didefinisikan sebagai sumber daya yang

    tahan terhadap situasi stres. Hardiness memiliki tiga

    dimensi yang saling terkait, yaitu komitmen, kontrol dan

    tantangan (Kobasa, Maddi dan Khan dalam Hoeman,

    2008).

    f. Dukungan sosial

    Dukungan sosial didefinisikan sebagai persepsi atau

    pengalaman individu untuk dicintai, dipedulikan, dihargai

    oleh orang lain (Wills dalam Taylor dan Stanton, 2007).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    C. REMAJA

    Sub bab ini menguraikan tentang pengertian remaja, ciri-ciri masa

    remaja, tugas-tugas perkembangan masa remaja.

    1. Pengertian Remaja

    Remaja berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh

    menjadi matang. Papalia, Olds dan Feldman (2009) menyatakan bahwa

    remaja adalah transisi perkembangan yang terjadi kira-kira pada umur

    10 atau 11 tahun sampai awal dua puluh tahun yang meliputi transisi

    pada ranah fisik, kognitif dan psikososial.

    2. Ciri-Ciri Masa Remaja

    Papalia, Olds dan Feldman (2009) menyebutkan bahwa ciri-ciri

    masa remaja adalah :

    a. Masa Peralihan

    Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak

    menuju masa dewasa. Peralihan merupakan perpindahan dari satu

    tahap ketahapan berikutnya.

    b. Masa Pubertas

    Masa ini ditandai dengan adanya perubahan biologis pada

    bentuk badan, tinggi badan, berat badan serta tercapainya

    kematangan seksual. Selain perubahan fisik, terjadi juga perubahan

    secara psikososial dan kognitif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    c. Masa Krisis

    Tugas utama remaja adalah menghadapi masa krisis dari

    identitas vs kebingungan identitas. Apabila remaja mengalami

    kebingungan identitas maka akan menghambat tercapainya

    kedewasaan secara psikologis.

    d. Masa Ambang Dewasa

    Kecenderungan remaja gelisah ketika mendekati usia dewasa.

    e. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

    Streotipe dari lingkungan yang memperngaruhi konsep diri

    remaja dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri, sehingga

    menimbulkan ketakutan.

    f. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik

    Remaja memandang dirinya dan orang lain seperti apa yang

    diharapkannya bukan seperti kenyataanya.

    g. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

    Remaja semakin mendekati usia kematangan yang sah,

    sehingga remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang

    dihubungkan dengan status dewasa.

    3. Tugas Perkembangan Masa Remaja

    Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja menurut Havinghurs

    dalam Yusuf (2011) adalah sebagai berikut:

    a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

    b. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    c. Menerima keadaan fisik

    d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

    lainnya

    e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi

    f. Memilih dan mempersiapkan karier atau pekerjaan

    g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga

    h. Mengembangkan keterampilan

    i. Mencapai tingkah laku yang bertanggungjawab secara sosial

    D. DINAMIKA VARIABEL

    Stres adalah keadaan individu ketika menghadapi beban atau

    situasi mengancam yang melebihi kemampuan individu untuk

    mengatasinya (Lazarus dalam Carver dan Smith, 2010). Dalam merespon

    stres dibutuhkan usaha-usaha yang disebut strategi coping. Strategi coping

    adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam meregulasi kognitif, emosi

    atau perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal tertentu yang

    dinilai sebagai beban yang melebihi sumber daya dari orang tersebut

    (Lazarus dan Folkman dalam Hoeman, 2008).

    Secara umum strategi coping bersifat adaptif dan maladaptif.

    Svenbjorndottir dan Thorsteinsson (2008) menyatakan strategi coping

    adaptif melibatkan emosi dan masalah seperti mengubah situasi atau

    mengolah masalah, menyesuaikan atau mengkontrol emosi. Strategi

    coping maladaptif berfokus pada emosi dan tidak berfokus pada masalah.

    Svenbjorndottir dan Thorsteinsson (2008) mengkelompokkan jenis-jenis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    strategi coping yang termasuk strategi coping yang bersifat adaptif dan

    strategi coping yang bersifat maladaptif. Strategi coping yang bersifat

    adaptif meliputi stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial dan self-care.

    Strategi coping yang bersifat maladaptif meliputi ruminasi dan acting-out.

    Setiap orang aktif memilih strategi untuk menghadapi stres

    (Welten, Iloyd, Dunn, dan Hammer, 2009). Lazarus dan Folkman (dalam

    Brannon dan Feist, 2013) menyatakan seseorang memilih dan

    menggunakan strategi coping dengan bergantung sumber yang tersedia

    dari lingkungan.

    Geldard dan Geldard (2010) menyatakan kualitas dan kekuatan

    yang mempengaruhi atau mendorong individu dalam memilih dan

    menggunakan coping disebut sumber coping. Sumber coping tersebut di

    antaranya adalah optimisme, harga diri, hardiness, sense of coherence, self

    efficacy, dan dukungan sosial (Adler, Repetti, Taylor, dan Seeman dalam

    Taylor dan Stanton, 2007; Folkman et al dalam Brannon dan Feist, 2013;

    Fryor dalam Hoeman, 2008; serta Geldard dan Geldard, 2010).

    Individu optimis mempunyai ekspektasi positif terhadap sesuatu

    hal (Scheier dan Carver dalam Hoeman 2008) dan lebih merasa didukung

    secara sosial serta mengalami tingkat depresi rendah dibandingkan dengan

    individu pesimis (Scheier dan Carver (dalam Morton et all 2014). Individu

    optimis lebih mampu untuk menyelesaikan permasalahan, membuat

    rencana atau mengelola secara lebih efektif permasalahan yang

    dihadapinya (Van Dinter, Dochy dan Segers dalam Morton, 2014).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Individu pesimis cenderung mempunyai ekspektasi rendah, merasa gagal

    dan mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi (Coving dalam

    Bembenutty, 2011). Oleh karena itu, individu optimis ketika berhadapan

    dengan stres lebih memilih untuk mengatasi peristiwa atau langsung

    mengubah situasi menjadi lebih baik, sedangkan individu pesimis tidak

    berusaha untuk menyelesaikan situasi stres. Demikian diasumsikan bahwa

    individu yang optimis akan mempunyai skor yang tinggi pada strategi

    coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, self care, dan mencari

    dukungan sosial. Individu yang pesimis diprediksi mempunyai skor yang

    tinggi pada strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu ruminasi, dan

    acting out.

    Maddi (dalam Kardun, Knezevic, dan Krapic, 2012) menjelaskan

    bahwa individu dengan hardiness yang tinggi terlibat secara aktif dalam

    menghadapi peristiwa di kehidupannya, baik peristiwa positif atau negatif.

    Di sisi lain, individu yang mempunyai hardiness rendah lebih cenderung

    untuk menarik diri dari situasi kehidupannya, mempersepsikan bahwa

    situasi tersebut merupakan ancaman dan tidak berusaha mengatasi atau

    menyelesaikan situasi tersebut. Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et

    al, 2015) menyatakan bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi

    lebih mampu menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor

    sebagai tantangan yang harus dihadapi. Individu dengan hardiness yang

    tinggi juga mau terlibat dalam situasi apapun, sehingga lebih mampu

    mencari dukungan sosial dibandingkan dengan individu yang mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    hardiness rendah. Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang

    mempunyai hardiness tinggi mempunyai skor yang tinggi pada strategi

    coping adaptif yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care.

    Individu yang mempunyai hardiness rendah mempunyai skor yang tinggi

    pada strategi coping maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.

    Individu yang memiliki self efficacy tinggi percaya terhadap

    kemampuannya sendiri untuk melakukan atau menyelesaikan segala

    sesuatu. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi mampu

    melakukan coping efektif dalam menghadapi situasi atau stresor (Hoeman,

    2008). Van Dinter, Dochy dan Segers (dalam Morton, 2014) menyatakan

    bahwa individu yang mempunyai self efficacy tinggi mampu

    menyelesaikan permasalahan, membuat perencanaan atau mengelola

    secara lebih efektif serta mempunyai ekspektasi lebih positif. Individu

    dengan self efficacy yang rendah ketika menghadapi stres (misal: stres

    akibat pekerjaan rumah) akan cenderung melakukan prokrastinasi dan

    memiliki pemikiran dan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri/

    ruminasi (Burka, Schraw, Wadkins, Olafson dalam Bembenutty, 2011).

    Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang memiliki self efficacy

    tinggi mempunyai skor tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif

    yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care, sedangkan individu

    yang memiliki self efficacy rendah diprediksi mempunyai skor tinggi pada

    strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Rosenberg (dalam Rosenberg, Morris, dan Owens, 2001)

    menyatakan bahwa individu dengan harga diri tinggi bersikap menghargai

    dirinya dan merasa layak, bangga dan puas terhadap dirinya. Individu

    dengan harga diri rendah bersikap tidak menghargai dirinya, merasa

    bersalah, lemah dan merasa tidak berguna. Fairburn et al (dalam Bardone,

    Abramson, Vohs, dan Hatherton, 2000) menyatakan bahwa individu

    dengan harga diri rendah diasosiasikan dengan ketidakpuasan diri

    misalnya perilaku diet. Lebih lanjut, individu yang mempunyai harga diri

    rendah lebih ruminatif dibandingkan dengan individu yang mempunya

    harga diri tinggi (Neff, Vonk dalam Hill, 2011). Kuster, Orth dan Meier

    (2012) juga menyatakan bahwa individu yang mempunyai harga diri tinggi

    ketika berhadapan dengan situasi stres merasa kompeten dan percaya diri

    untuk menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu diasumsikan bahwa

    individu yang mempunyai harga diri tinggi mempunyai skor yang tinggi

    pada strategi coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, mencari

    dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu yang mempunyai harga

    diri rendah diprediksi mempunyai skor yang tinggi pada strategi coping

    yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.

    Individu dengan sense of coherence (SOC) kuat ketika berhadapan

    dengan stresor akan termotivasi untuk melakukan coping, mengatasi

    stresor, menghadapi stressor, percaya bahwa hal tersebut adalah tantangan.

    Sebaliknya individu dengan sense of coherence lemah ketika berhadapan

    dengan stres akan kurang termotivasi untuk mengatasi, menghadapi stresor

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    serta mengganggap bahwa stresor tersebut adalah ancaman (Antonovsky

    dalam Hoeman 2008). Individu dengan sense of coherence kuat mampu

    menghadapi stres karena individu tersebut mampu memahami peristiwa

    dan menemukan makna didalam setiap peristiwa yang dialami

    (Antonovsky dalam Tedeschi dan Calhoun, 2004). Oleh karena itu dapat

    diasumsikan bahwa individu yang mempunyai sense of coherence tinggi

    mempunyai skor yang tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif

    yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu

    yang mempunyai sense of coherence rendah diprediksi mempunyai skor

    yang tinggi pada strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out

    dan ruminasi.

    Selanjutnya Hoeman (2008) mengungkapkan individu yang merasa

    menerima dukungan sosial akan menerima banyak dorongan dan nasehat

    kearah yang lebih baik atau sehat. Dukungan sosial juga memberikan

    penyangga bagi seseorang untuk menghadapi stres. Nolem dan Larson

    (dalam Tedeschi dan Calhoun, 2004) menyatakan individu dengan

    dukungan sosial rendah adalah orang yang melakukan coping ruminatif,

    karena individu tersebut merasa tidak nyaman untuk bercerita kepada

    orang lain. Lebih lanjut, Bolger, Zuckerner, dan Kessler (dalam Taylor et

    al, 2004) menyatakan bahwa dukungan sosial sering diasosiasikan dengan

    distres yang rendah karena individu mengekspresikan kebutuhannya

    kepada orang lain. Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang

    mempunyai dukungan sosial tinggi diprediksi mempunyai skor yang tinggi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    pada strategi coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, mencari

    dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu yang mempunyai

    dukungan sosial rendah diprediksi mempunyai skor yang tinggi pada

    strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.

    Berdasarkan uraian di atas diasumsikan bahwa sumber coping

    berkorelasi dengan strategi coping. Individu yang mempunyai sumber

    coping (self esteem, hardiness, sense of coherence, self efficacy,

    optimisme dan dukungan sosial) yang tinggi diprediksi mempunyai skor

    yang tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif (stoicsm, mencari

    dukungan sosial dan self care).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    E. SKEMA PENELITIAN

    Sub bab ini menggambarkan skema penelitian korelasi sumber coping dan strategi coping

    Korelasi Positif

    Korelasi Negatif

    a. Harga Diri

    b. Optimisme

    c. Hardiness

    d. Self efficacy

    e. Sense of coherence

    f. Dukungan Sosial

    Strategi coping

    Adaptif Coping

    -Stoicism/distraction

    - Self care

    - Mencari dukungan

    sosial.

    Sumber Coping

    Maladaptif Coping

    - Ruminasi

    - Acting Out

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    F. HIPOTESIS PENELITIAN

    Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

    1. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy, sense of

    coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi positif dengan strategi

    coping adaptif (distraksi/stoicism, self care, dan mencari dukungan

    sosial)

    2. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy, sense of

    coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi negatif dengan strategi

    coping maladaptif (ruminasi dan acting out).

    Maladapti f Coping

    - Acting out

    - Ruminasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Bab ini menguraikan jenis penelitian, variable penelitian, definisi

    operasional variable penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data,

    alat pengumpulan data, dan metode analisis data.

    A. JENIS PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi (Santoso,

    2010) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber coping

    (optimisme, harga diri, self efficacy, hardiness, sense of coherence, dan

    dukungan sosial) dengan strategi coping pada remaja.

    B. VARIABEL PENELITIAN

    Variabel dalam penelitian ini adalah

    1. Variabel Pertama :

    Variabel pertama dalam penelitian ini adalah sumber coping

    yang terdiri dari : harga diri, optimisme, personal hardiness,

    self efficacy, sense of coherence dan dukungan sosial

    2. Variabel Kedua :

    Variabel kedua dalam penelitian ini adalah strategi coping yang

    terdiri dari : coping adaptif dan coping maladaptif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

    Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

    1. Sumber Coping

    Sumber coping adalah kekuatan dan kualitas yang mempengaruhi

    atau mendorong individu dalam memilih dan menggunakan coping.

    Sumber coping tersebut yaitu optimisme, self efficacy, personal

    hardiness, sense of coherence, dan dukungan sosial diukur dengan

    skala yang disusun oleh Rosenberg (1965), Scheier dan Carver (1994),

    Matthias Jerusalem dan Ralf Schwarzer (1979), Kobasa Quellete

    (1985), Antonovsky (1987) serta Pracidano dan Heller (1983).

    Perolehan skor yang tinggi pada skala sumber coping menunjukkan

    bahwa subjek mempunyai sumber coping optimisme, harga diri, self

    efficacy, personal hardiness, sense of coherence, dan dukungan sosial

    yang tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala sumber

    coping menunjukkan bahwa subjek mempunyai sumber coping

    optimisme, harga diri, self efficacy, personal hardiness, sense of

    coherence, dan dukungan sosial yang rendah.

    2. Strategi Coping

    Strategi coping adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam

    meregulasi kognitif, emosi atau perilaku untuk mengelola tuntutan

    eksternal dan internal tertentu yang dinilai sebagai beban yang

    melebihi sumber daya dari orang tersebut, yang diukur dengan skala

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    MACS (The Measure Coping Strategies) yang disusun oleh Sigrun

    Sveinbjornsdottir (2014).

    B. SUBJEK PENELITIAN

    Subjek adalah remaja yang berusia 11 sampai 20 tahun (Papalia,

    Olds, dan Feldman, 2009). Mereka adalah pelajar dan mahasiswa dari

    berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Ungaran, Jawa Tengah.

    Pemilihan subjek memakai metode non probability purposive sampling

    yaitu pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan

    sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ary, Jacobs,

    Sorensen, Walker, 2014).

    Peneliti menggunakan pusposive sampling sebagai metode

    pengambilan subjek karena peneliti mempunyai kriteria-kriteria tertentu

    untuk dijadikan sampel penelitian yaitu remaja usia 13-20 tahun yang

    berpendidikan. Pemilihan subjek tersebut dikarenakan remaja dengan

    pendidikan yang lebih tinggi diindikasikan lebih stress dibandingkan

    dengan remaja yang pendidikannya rendah. Remaja dengan pendidikan

    yang tinggi lebih mempunyai beban dan tanggungjawab yang lebih besar

    dibandingkan dengan remaja yang pendidikannya rendah (Suldo et all,

    2009).

    C. METODE PENGUMPULAN DATA

    Metode yang digunakan adalah metode survei. Skala yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah skala sumber coping yang terdiri

    dari skala harga diri, skala self efficacy, skala sense of coherence, skala

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    optimisme, skala hardiness, dan skala dukungan sosial. Peneliti

    berpedoman dan mengadaptasi skala sumber coping dari Rosenberg Self

    Estem Scale (RSES) yang dikembangkan oleh Rosenberg, General Self

    Efficacy (GSE) yang dikembangkan oleh Matthias Jerusalem dan Ralf

    Schwarzer (1979) berdasarkan teori bandura, Sense of Coherence (SOC)

    versi 29 yang dikembangkan oleh Antonovsky (1987), Life Orientation

    Test (1994) dikembangkan oleh Scheier dan Carver (1994), Hardiness

    Scale dikembangkan oleh Kobasa Quellete (1985), dan Perceived Social

    Support dikembangkan oleh Pracidano dan Heller (1983).

    Skala strategi coping yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    skala yang diadaptasi dari The Measure Adolescent Coping Scale (MACS)

    yang dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan

    teori coping Lazarus dan Folkman (1984).

    Skala sumber coping dan strategi coping dalam penelitian ini

    menggunakan metode skala likert. Skala sumber coping optimisme

    menggunakan respon jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,

    dan sangat tidak setuju. Skala sumber coping harga diri, self efficacy,

    hardiness dan sense of coherence menggunakan respon jawaban sangat

    setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala sumber coping

    dukungan sosial menggunakan respon jawaban ya, tidak dan tidak tahu.

    Skala strategi coping menggunakan respon sering, jarang, kadang-kadang

    dan tidak menggunakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    D. ALAT PENGUMPULAN DATA

    Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Skala-skala sumber coping

    a. Skala Harga Diri

    Skala harga diri versi bahasa Indonesia diadaptasi dari

    Rosenberg Self-Esteem Scale (Rosenberg, Morris dan Owens,

    2001). Skala ini memuat 10 item yang menggunakan format likert

    dengan 4 kategori yang di skor 1 sampai 4. Kategori respon yang

    diberikan adalah: sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat

    tidak setuju.

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print skala

    harga diri.

    Tabel 1

    Skor Item Positif Skala Harga Diri

    Respon Skor

    Sangat Setuju 4

    Setuju 3

    Tidak Setuju 2

    Sangat Tidak Setuju 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Tabel 2

    Blue Print Skala Harga Diri Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah

    Item

    1 Harga Diri 1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 , 10 10

    Jumlah 10

    b. Skala Optimisme

    Skala optimisme diadaptasi dari Life Orientation Test

    Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier dan Carver

    (Scheier dan Bridges, 1994). Life Orientation Test Revised berisi

    10 item yang menggunakan format likert dengan 5 kategori

    respon yang di skor 0 sampai 4. Kategori respon yang diberikan

    adalah: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak

    setuju.

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print

    skala optimisme.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Tabel 3

    Skor Item Positif Skala Optimisme

    Respon Skor

    Sangat Setuju 4

    Setuju 3

    Netral 2

    Tidak Setuju 1

    Sangat Tidak Setuju 0

    Tabel 4

    Skor Item Negatif Skala Optimisme

    Respon Skor

    Sangat Setuju 0

    Setuju 1

    Netral 2

    Tidak Setuju 3

    Sangat Tidak Setuju 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Tabel 5

    Blue Print Skala Optimisme Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah

    Item

    1 Optimisme 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

    c. Skala Hardiness

    Skala Hardiness dikembangkan oleh Kobasa Quellete

    (Yamauchi, 2013). Skala Hardiness memuat 12 item yang

    menggunakan format likert dengan 4 kategori yang di skor 1

    sampai 4. Kategori respon yang diberikan adalah: sangat setuju,

    setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

    Tabel 6

    Skor Item Positif Skala

    Respon Skor

    Sangat Setuju 3

    Setuju 2

    Tidak Setuju 1

    Sangat Tidak Setuju 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Tabel 7

    Blue Print Skala Hardiness Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah

    Item

    1 Kontrol 1, 7, 2, 8 4

    2 Komitmen 3, 9, 4, 10 4

    3 Tantangan 5, 11, 6, 12 4

    Jumlah 12

    d. Skala Self Efficacy

    Skala Self Efficacy diadaptasi dari General Self Efficacy

    scale (GSE) dikembangkan oleh Matthias Jerusalem and Ralf

    Schwarzer (Schwarzer dan Jerusalem, 1995). General Self

    Efficacy scale berisi 10 item dengan 4 respon yaitu sangat

    setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. General Self

    Efficacy scale telah diadaptasi kedalam 25 bahasa, termasuk

    indonesia dengan koofisien internal berkisar antara 0,78 sampai

    0,91 (Juárez dan Contreras, 2008).

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print

    skala Self Efficacy.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Tabel 8

    Skor Item Positif Skala Self Efficacy

    Respon Skor

    Sangat Setuju 4

    Setuju 3

    Tidak Setuju 2

    Sangat Tidak Setuju 1

    Tabel 9

    Blue Print Skala Self Efficacy Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah

    Item

    1 Self Efficacy 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

    Jumlah 10

    e. Skala Sense of Coherence

    Skala Sense of Coherence diadaptasi dari Sense of

    Coherence scale (SOC) versi 29 item yang dibuat oleh

    Antonovsky (Jegges dan Varga, 2006). SOC berisi 29 item

    dengan menggunakan format rating dari rentang 1-5.

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print

    skala Sense Of Coherence.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Tabel 10

    Skor Item Positif Skala Sense of Coherence

    Respon Skor

    5 5

    4 4

    3 3

    2 2

    1 1

    Tabel 11

    Skor Item Negatif Skala Sense of Coherence

    Respon Skor

    5 1

    4 2

    3 3

    2 4

    1 5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 12

    Blue Print Skala Sense of Coherence Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah

    Item

    1 Comprehensibility 1, 3, 5, 10, 12, 15, 17, 21,

    24, 26

    10

    2 Manageability 2, 6, 9, 13, 18, 20, 23, 25,

    27, 29

    10

    3 Meaning 4, 7, 8, 11, 14, 16, 19, 22, 28 9

    Jumlah 29

    f. Skala Dukungan Sosial

    Skala dukungan sosial diadaptasi dari Perceive Social

    Support Scale (PSSS) yang dikembangkan oleh Pracidano dan

    Heller (1983 dalam Lopez dan Cooper, 2011). Skala PSSS

    berisi 20 item dengan respon jawaban ya dan tidak.

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan Blue Print skala

    Dukungan Sosial (PSSS).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 13

    Skor Item Positif Skala Dukungan Sosial

    Respon Skor

    Ya 1

    Tidak 0

    Tidak Tahu 0

    Tabel 14

    Blue Print Skala Dukungan Sosial Sebelum Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Dukungan Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

    11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

    18, 19, 20

    20

    Jumlah 20

    2. Skala Strategi Coping

    Skala strategi coping dalam penelitian ini diadaptasi dari The

    Measure Adolescent Coping Strategies (MACS). The Measure

    Adolescent Coping Strategies (MACS) adalah instrumen yang

    dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan teori

    coping Lazarus dan Folkman (1984). Skala MACS berisi 34 item

    dengan 4 respon yaitu sering, jarang, kadang-kadang dan tidak

    menggunakan. Tujuan penggunaan skala ini untuk melihat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    kecenderungan remaja menggunakan strategi coping yang adaptif atau

    maladaptif dalam menghadapi stres.

    Berikut merupakan tabel pemberian skor dan Blue Print skala strategi

    coping MACS.

    Tabel 15

    Skor Item Positif Skala Strategi Coping MACS

    Respon Skor

    Sering 3

    Jarang 2

    Kadang-kadang 1

    Tidak Menggunakan 0

    Tabel 16

    Blue Print Skala Strategi Coping MACS Sebelum Seleksi Item

    No Jenis Strategi Coping Item Jumlah

    Item

    1 Stoicism/ Distraksi 9, 11, 13, 14, 17, 24, 27,

    28

    8

    2 Acting out 3, 10, 16, 22, 23, 26 6

    3 Ruminasi 5, 7, 18, 31, 32, 33 6

    4 Mencari dukungan sosial 2, 6, 8, 19, 25, 30, 34 7

    5 Self care 1, 4, 12, 15, 20, 21, 29 7

    Jumlah 34

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    E. VALIDITAS, SELEKSI ITEM, DAN RELIABILITAS

    1. Uji Validitas

    Validitas merupakan penjelasan mengenai sejauhmana alat

    ukur mampu mengukur secara tepat dan cermat dalam melaksanakan

    fugsi ukurnya (Azwar, 2003). Validitas yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi

    sebagai validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes

    dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Validitas

    konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana tes

    mengungkap suatu trait atau konstruk teoretik yang hendak diukurnya

    (Allen dan Yen dalam Azwar, 2003).

    Pengujian validitas konstuk ini menggunakan SPSS degan

    mencari koefisien korelasi item total. Pengujian validitas isi pada skala

    sumber coping dan strategi coping melalui langkah sebagai berikut :

    Item-item skala sumber coping diadaptasi dari item-item

    Rosenberg Harga diriscale (RSE) yang dibuat oleh Rosenberg (1965),

    Life Orientation Test Revised (LOT-R) yang dibuat oleh Scheier dan

    Carver (1994), Hardiness Scale yang dibuat oleh Kobasa Quellete

    (1987), General Self Efficacy scale (GSE) yang dibuat oleh Matthias

    Jerusalem dan Ralf Schwarzer (1979), Sense of Coherence Scale

    (SOC) yang dibuat oleh Antonovsky (1987), dan Perceive Social

    Support (PSSS) yang dibuat oleh Pracidano dan Heller (1983). Item-

    item skala strategi coping diadaptasi dari item-item The Measure

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    skala self efficacy menghasilkan 10 item yang memuaskan dari 10

    item, skala dukungan sosial teman menghasilkan 20 item yang

    memuaskan dari 20 item, dan skala sense of coherence menghasilkan

    29 item yang memuaskan dari 29 item. Seleksi item pada skala

    strategi coping MACS menghasilkan 34 item yang memuaskan dari

    34 item. Berikut ini merupakan tabel blue print dari skala sumber

    coping dan skala strategi coping MACS.

    Tabel 17

    Blue Print Skala Optimisme Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Optimisme 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

    Tabel 18

    Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Self Efficacy 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

    Jumlah 10

    Tabel 19

    Blue Print Skala Harga Diri Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Harga Diri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

    Jumlah 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 20

    Blue Print Skala Dukungan Sosial Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Dukungan Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

    11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

    18, 19, 20

    20

    Jumlah 20

    Tabel 21

    Blue Print Skala Sense of Coherence Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Comprehensibility 1, 3, 5, 10, 12, 15, 17, 21,

    24, 26

    10

    2 Manageability 2, 6, 9, 13, 18, 20, 23, 25,

    27, 29

    10

    3 Meaning 4, 7, 8, 11, 14, 16, 19, 22,

    28

    9

    Jumlah 29

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 22

    Blue Print Skala Hardiness Setelah Seleksi Item

    No Skala Item Jumlah Item

    1 Kontrol 1, 7, 2, 8 4

    2 Komitmen 3, 9, 4, 10 4

    3 Tantangan 5, 11, 6, 12 4

    Jumlah 12

    Tabel 23

    Blue Print Skala Strategi Coping MACS Setelah Seleksi Item

    No Jenis Strategi Coping Item Jumlah Item

    1 Stoicism/ Distraksi 9, 11, 13, 14, 17, 24, 27,

    28

    8

    2 Acting out 3, 10, 16, 22, 23, 26 6

    3 Ruminasi 5, 7, 18, 31, 32, 33 6

    4 Mencari dukungan sosial 2, 6, 8, 19, 25, 30, 34 7

    5 Self care 1, 4, 12, 15, 20, 21, 29 7

    Jumlah 34

    3. Reliabilitas

    Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil alat ukur

    yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2012).

    Reliabilitas dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Azwar (2003) menyatakan

    suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien

    alpha minimal 0,60.

    Penghitungan reliabilitas alat ukur pada penelitian ini

    menggunakan penghitungan statistik melalui program SPSS for

    windows versi 16.00. Berikut merupakan penjabaran penghitungan

    reliabilitas skala sumber coping dan strategi coping.

    1. Skala Sumber Coping

    Koefisien alpha yang diperoleh dari masing-masing skala

    sumber coping adalah sebagai berikut :

    a. Skala Optimisme : 0,778

    b. Skala Self Efficacy : 0,759

    c. Skala Harga Diri : 0,737

    d. Skala Dukungan Sosial : 0,741

    e. Skala Sense of Coherence : 0,732

    f. Skala Hardiness : 0,695

    Koefisien alpha di atas menunjukkan bahwa reliabilitas skala

    sumber coping memiliki reliabilitas yang cukup tinggi.

    2. Skala Strategi Coping MACS

    Koefisien alpha skala strategi coping MACS sebesar 0,743.

    Koefisien tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas skala strategi

    coping MACS memiliki reliabilitas yang cukup tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian, deskripsi

    subjek, hasil penelitian dan pembahasan.

    A. PELAKSANAAN PENELITIAN

    Uji coba dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Juni 2015. Peneliti

    menyebarkan 46 skala pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    Penelitian dilaksanakan pada hari Senin-Kamis, tanggal 6-16 Juli

    2014. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dan dibantu asisten.

    Pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu skala sumber coping dan

    skala strategi coping. Pemberian skala kepada subjek dilakukan dengan

    sistem urutan skala sumber coping-strategi coping dan skala strategi

    coping-sumber coping. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi

    kemungkinan terjadinya kesalahan. Peneliti dan asisten peneliti

    menyebarkan 100 skala kepada 100 subjek.

    B. DESKRIPSI SUBJEK

    1. Deskripsi Subjek Penelitian

    Subjek penelitian berjumlah 100 remaja yang terdiri dari 50 remaja

    laki-laki dan 50 remaja perempuan. Subjek penelitian sebagian besar

    berusia 20 tahun.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 25

    Berikut merupakan tabel deskripsi subjek penelitian

    No Jenis

    Kelamin

    Usia Jumlah

    17 18 19 20

    1 Laki-laki - 6 17 27 50

    2 Perempuan 2 9 10 29 50

    A. HASIL PENELITIAN

    Sebelum melakukan uji analisis data, peneliti melakukan uji asumsi

    terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji

    linearitas (Santoso, 2010).

    1. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

    distribusi data bersifat normal atau tidak (Santoso, 2010). Uji

    normalitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One

    Sample Kolmogorov-Smirnov test yang terdapat pada program

    SPSS versi 16.00. Distribusi data dikatakan normal apabila nilai

    p>0,05 (Santoso, 2010)

    Tabel 26

    Berikut merupakan hasil uji normalitas variabel penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    b

    erdasarkan hasil tersebut di atas didapatkan taraf signifikansi

    variabel sumber coping optimisme sebesar 0,000 (p

  • 47

    (p

  • 48

    Tabel 27

    Berikut merupakan hasil uji linearitas variabel penelitian.

    F p(2-

    tailed)

    Optimisme*Distraksi 30,443 0,000

    Self efficacy*Distraksi 22,164 0,000

    Harga Diri*Distraksi 25,959 0,001

    Hardiness*Distraksi 23,957 0,000

    Sense of coherence*Distraksi 16,905 0,000

    Dukungan Sosial*Distraksi 33,888 0,000

    Optimisme* Acting out 61,714 0,000

    Self efficacy* Acting out 64,587 0,000

    Harga Diri* Acting out 49,757 0,000

    Hardiness* Acting out 68,432 0,000

    Sense of coherence* Acting out 39,063 0,000

    Dukungan Sosial* Acting out 37,869 0,000

    Optimisme* Ruminasi 41,469 0,000

    Self efficacy* Ruminasi 53,512 0,000

    Harga Diri* Ruminasi 39,350 0,000

    Hardiness* Ruminasi 88,476 0,000

    Sense of coherence* Ruminasi 26,487 0,000

    Dukungan Sosial* Ruminasi 56,304 0,000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil

    dari 0,05 (p

  • 50

    2. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

    teknik analisis korelasi Spearman Rho pada SPSS for Windows Versi

    16.00 karena sebagian besar data tidak berdistribusi normal. Pengujian

    korelasi ini akan menguji variabel sumber coping (optimisme, harga

    diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial)

    dengan strategi coping adaptif (stoicsm, mencari dukungan sosial dan

    self care) dan coping maladaptif (ruminasi dan acting out).

    Pengujian korelasi kedua variabel dilakukan dengan cara

    membandingkan probability value (p) dengan tingkat signifikansi (a).

    Nilai a yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Jika nilai p

  • 51

    H

    a

    s

    Tabel 27. Hasil Korelasi

    Distraksi

    Actingou

    t

    Rumina

    si SeekingSS SelfCare

    Optimisme Correlation

    Coefficient .399

    ** -.396

    ** -.293

    ** .415

    ** .429

    **

    Sig. (2-

    tailed) .000 .000 .003 .000 .000

    N 100 100 100 100 100

    Self_Effica

    cy

    Correlation

    Coefficient .293

    ** -.455

    ** -.309

    ** .368

    ** .426

    **

    Sig. (2-

    tailed) .003 .000 .002 .000 .000

    N 100 100 100 100 100

    HargaDiri Correlation

    Coefficient .396

    ** -.332

    ** -.260

    ** .382

    ** .291

    **

    Sig. (2-

    tailed) .000 .001 .009 .000 .003

    N 100 100 100 100 100

    Hardiness Correlation

    Coefficient .334

    ** -.441

    ** -.458

    ** .367

    ** .251

    **

    Sig. (2-

    tailed) .001 .000 .000 .000 .000

    N 100 100 100 100 100

    SOC Correlation

    Coefficient .300

    ** -.322

    ** -.216

    * .305

    ** .272

    **

    Sig. (2-

    tailed) .002 .001 .031 .002 .006

    N 100 100 100 100 100

    PSS Correlation

    Coefficient .366

    ** -.199

    * -.300

    ** .293

    ** .402

    **

    Sig. (2-

    tailed) .000 .047 .002 .003 .000

    N 100 100 100 100 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Hasil pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman

    Rho menunjukkan bahwa sumber coping optimisme berkorelasi positif

    secara signifikan (p

  • 53

    strategi coping distraksi (0,366), mencari dukungan sosial (0,293), dan self

    care (0,402), serta berkorelasi negatif secara signifikan (p

  • 54

    Bolger, Zuckerner, dan Kessler (dalam Taylor et al, 2004)

    mengungkapkan bahwa dukungan sosial sering diasosiasikan dengan

    distres yang rendah karena individu mengekspresikan kebutuhannya

    kepada orang lain. Antonovsky (dalam Hoeman, 2008) menyatakan bahwa

    individu dengan sense of coherence (SOC) kuat ketika berhadapan dengan

    stresor akan termotivasi untuk melakukan coping, mengatasi stresor,

    menghadapi stresor; percaya bahwa hal tersebut adalah tantangan. Kuster,

    Orth dan Meier (2012) juga menerangkan bahwa individu yang

    mempunyai harga diri tinggi ketika berhadapan dengan situasi stres merasa

    kompeten dan percaya diri untuk menghadapi situasi tersebut. Selanjutnya,

    Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et al, 2015) mengungkapkan

    bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi lebih mampu

    menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor sebagai

    tantangan yang harus dihadapi.

    Hasil ini juga menunjukkan korelasi tertinggi terdapat antara sumber

    coping hardiness dan strategi coping ruminasi sebesar – 0,458. Hal ini

    berarti sumber coping hardiness mempunyai kekuatan paling besar untuk

    mendorong individu tidak menggunakan strategi coping ruminatif. Hasil

    ini didukung oleh Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et al, 2015) yang

    menyatakan bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi lebih

    mampu menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor sebagai

    tantangan yang harus dihadapi. Lebih lanjut, hardiness mempunyai

    komponen tantangan yang mendorong individu tidak melakukan ruminasi,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    namun individu tersebut akan menerima secara natural suatu peristiwa

    sebagai bagian dari hidup dan peluang untuk belajar serta mengembangkan

    diri.

    Korelasi terendah terdapat antara sumber coping dukungan sosial dan

    acting out sebesar -0,199. Hal ini berarti dukungan sosial mempunyai

    kekuatan paling lemah untuk mendorong individu tidak menggunakan

    strategi acting out. Hasil ini didukung oleh Servellen (2009) yang

    menyatakan bahwa banyaknya dukungan sosial tidak selalu adekuat

    mendorong penggunaan coping adaptif. Namun kualitas dari dukungan

    sosial juga ikut menentukan.

    Penelitian ini menemukan hasil tidak terduga (serendipity) bahwa

    8% subjek remaja laki-laki maupun perempuan masih cenderung

    menggunakan coping maladaptif. Hasil ini didukung oleh Drug and

    Alchohol Rehab Asian (DARA-Alchohol Rehab) Thailand yang

    mengungkapkan bahwa remaja memilih menggunakan coping maladaptif

    karena coping tersebut dinilai sebagai coping yang sementara waktu

    efektif untuk mengatasi masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan

    penelitian dan saran.

    A. Kesimpulan

    Hasil penelitian menunjukkan :

    1. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy,

    sense of coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi positif

    dengan strategi coping adaptif (distraksi/stoicism, self care, dan

    mencari dukungan sosial)

    2. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy,

    sense of coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi negatif

    dengan strategi coping maladaptif (ruminasi dan acting out).

    B. Keterbatasan Penelitian

    1. Try out skala dilakukan di Yogyakarta sedangkan pengambilan data

    penelitian di Ungaran dengan kemungkinan kualitas pendidikan yang

    berbeda di kedua tempat.

    C. Saran

    1. Bagi Penelitian Selanjutnya

    a. Hendaknya subjek try out dan pengambilan data yang berasal dari

    tingkat pendidikan yang sama juga berasal dari daerah yang sama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    1. Bagi Remaja

    a. Remaja disarankan untuk mengembangkan sumber coping

    optimisme, self efficacy, hardiness, sense of coherence, harga diri

    dan dukungan sosial agar mampu menghasilkan strategi coping

    yang lebih adaptif dengan cara pembekalan diri mengenai

    pengetahuan sumber coping diri dan penyadaran diri.

    2. Bagi Pendamping Remaja

    a. Pendamping remaja disarankan untuk memahami sumber coping

    (optimisme, self efficacy, hardiness, sense of coherence, harga diri

    dan dukungan sosial) dan mengembangkan sumber coping pada

    remaja agar mampu mendorong remaja untuk mengembangkan

    strategi coping yang lebih adaptif dengan cara pembekalan

    pengetahuan serta pembinaan mengenai sumber coping.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 58

    DAFTAR PUSTAKA

    Alcoholrehab.com. Why Alcohol & Drug Rehab in Thailand?.

    http://alcoholrehab.com/why-alcohol-rehab-thailand/ . Diunduh pada tanggal

    19 Maret 2015.

    Artiyono, S. (2015). 9 Pekerja yang paling stress di tahun 2015. Brilio.net.

    http://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-

    profesi-stres-2015-1504077.html. Diunduh pada tanggal 19 Maret 2015.

    Ary, D., Jacobs, L. C., Sorensen, C., & Walker, D. A. (2014). Introduction To

    Research In Education. Wardworth: Nelson Education, Ltd.

    Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Bardone, A. M., Abramson, L. Y., Vohs, K. D., Hatherton, T. F., & Joiner, T. E.

    (2000). The confluence of perfectionism, body dissastisfaction and low self

    esteem predicts bulimic symptoms. Behavior Therapy, 31, 265-280.

    Bembenutty, H. (2011). Meaningful and maladaptive homework practices: The

    role of self efficacy and self regulation. Journal of Advanced Academics, 22,

    3, 448-473.

    Brannon, L., Feist, J. (2013). Health Psychology: An Introduction to Behavior and

    Health. Wadswort: Nelson Education Ltd.

    Carver, C. S., & Smith, J. C. (2010). Personality and coping. Annu. Rev. Psychol,

    61, 679-704.

    Compas, B. E., Smith, J. K., Saltzman, H., Thomsen, A. H., & Wadsworth, M. E.

    (2001). Coping with stress during childhood and adolescence: Problem,

    progress, and potential in theory and research. Psychological Bulletin, 127,

    1, 87-127.

    CYFAR Life Skills Project at Texas A&M. (1965). Rosenberg self esteem scale.

    https://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-

    esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdf. Diunduh

    pada tanggal 19 Maret 2015.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-profesi-stres-2015-1504077.htmlhttp://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-profesi-stres-2015-1504077.htmlhttps://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdfhttps://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdf

  • 59

    Delisa, A. (2013). 80% anak Indonesia Stres akibat Pendidikan. Medan Bisnis.

    http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/03/02/15818/80persen-

    anak-indonesia-stres-akibatpendidikan/. Diunduh pada tanggal 19 Maret

    2015.

    Geldard, K., & Geldard., D. (2010). Counseling Adolescent: The Proactive

    Approach for Young People. Cornwall: Tj International Ltd.

    Hamdiana. (2009). Perbedaan tingkat stress dan strategi koping pada lansia yang

    tinggal di rumah bersama keluarga dan di panti sosial tresna wredha

    kecamatan peusangan kabupaten bireuen naggroe aceh darussalam

    [skripsi]. Jakarta. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia. 1-

    153.

    Hill, V. Z. (2011). The connections between self esteem and psychopatology. J.

    Contemp Psychother, 41, 157-164.

    Hoeman, P. S. (2008). Rehabilitation Nursing: Prevention, Intervention, and

    outcomes. St. Louis: Elsevier.

    Jegges, S., & Varga, K. (2006). Unravelling the mystery of the sense of

    coherence. European Journal of Mental Health, 45–71, DOI:

    10.1556/EJMH.1.11–2.3

    Juarez, F., & Conteras, F. (2008). Psychometric properties of the general self-

    efficacy scale in a colombian sample. International Journal of

    Psychological Research, 2, 1,1-6.

    Kardun, I., Hudek-Knezevic, J., & Krapic, N. (2012). The structure of hardiness,

    its measurement in variance across gender and relationships with

    personality traits and mental health outcomes. Phsihologijske Teme, 21, 3,

    487-507.

    Kuster, F., Orth, U., & Meier, L. (2012). Rumination mediates the prospective

    effect of low self esteem on depression: A five wave longitudinal study.

    Personality and Social Psychology Bulletin, 38, 6, 747-759.

    Lapierre, L. M., & Allen, T. D. (2006). Work supportive family, family

    supportive supervision, use of organizational benefits, and problem focused

    coping: Implications for work-family conflict and employee well-being.

    Journal of Occupational Health Psychology, 11, 2, 169-181.

    Lopez, L. M., & Cooper, L. (2011). Social support measures review. National

    Center for Latino Child and Family Research. 5-47.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 60

    Moeslim, M., (2015). Gawat, Pemain Sriwijaya FC Divonis Stres Berat.

    SindoNews.com. http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-

    pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598. Diunduh pada tanggal

    19 Maret 2015.

    Morton, Stephen, Mergler, G, A., & Peter, B. (2014). Managing the transition:

    The role of optimism and self efficacy for first year australian university

    student. Australian Journal of Guidance and Counselling, 24, 1, 90-108.

    Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development

    Eleventh Edition. New York: Mc Graw Hill.

    Prihantoro, Y. (2015, Desember). Jangan terlalu gila kerja. Inspiration at Work,

    38-40.

    Rosenberg., Morris., & Owens, T. J. (2001). Low self-esteem people: A collective

    portrait. dalam extending self-esteem theory and research: Sociological and

    psychological currents, 400–36 edited by T. J. Owens, S. Stryker, and N.

    Goodman. New York: Cambridge University Press.

    Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog Menjadi Buku.

    Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized Self-Efficacy scale. In J.

    Weinman, S. Wright, & M. Johnston, Measures in health psychology: A

    user’s portfolio. Causal and control beliefs (pp. 35-37). Windsor, England:

    NFER-NELSON.

    Scheier, M. F., & Bridges, M.W. (1994). Distinguised optimism from neuroticism

    (and trait anxiety, self mastery, and self esteem): A reevaluation of the life

    orientation test. Journal of Personality and Social Psychology, 67, 1063-

    1078.

    Servellen, V. (2009). Communication Skills for the Health Care Professional:

    Concepts, Pratcice, and Evidence. London: Jones and Bartlet Publisher.

    Suldo, S. M., Shaunessy, Elizabeth, Thalji, Amanda, Michalowski, Jessica, &

    Shaffer, E. (2009). Sources of stress for students in high school college

    preparatory and general education programs: group differences and

    associations with adjustment. Academic Journal, 44, 176.

    Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598

  • 61

    Sveinbjorndottir, S., & Thorsteinsson, E. B. (2008). Adolescent coping scales : A

    critical psychometric review personality and social sciences. Scandinavian

    Journal of Psychology, 49, 533-548.

    Sveinbjorndottir, S., & Thorsteinsson, E. B. (2014). Psychometric properties of

    the measure of adolescent coping strategies (MACS). Psychology, 5


Recommended