Author
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
i
STUDI KORELASI SUMBER COPING DAN STRATEGI COPING
PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Dwi Agnes Setiani
119114157
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati,
sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan
Allah-Ku
-Wahyu 3: 2
Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan
-Mazmur 16:11
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan kepada yang
telah mengasihi Dia
-Yakobus 1: 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kasih dan
kekuatan bagi saya sepanjang perjalanan hidup yang
telah saya dilalui
Keluarga saya yang telah memberikan makna yang
luar biasa bagi kehidupan saya
Sahabat, teman , orang-orang yang mendukung,
mendoakan dan membantu saya dalam penyelesaian
karya tulis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
STUDI KORELASI SUMBER COPING DAN STRATEGI COPING
PADA REMAJA
Dwi Agnes Setiani
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara sumber coping (optimisme, harga diri,
sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dengan strategi coping adaptif
(stoicism/distraksi, seeking social support, self care) dan maladaptif (acting out dan ruminasi) pada
remaja. Penelitian berjenis kuantitatif korelasi menggunakan teknik analisis korelasi Spearman Rho.
Subjek penelitian adalah 50 remaja laki-laki dan 50 remaja perempuan pelajar dan mahasiswa dari
berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Ungaran, Jawa Tengah. Analisis hasil menunjukkan
hubungan signifikan antara masing-masing sumber coping dengan masing-masing strategi coping
adaptif dan maladaptif (p < 0,05).
Kata kunci: Sumber coping, Strategi Coping, Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Corelation Study Source of Coping and Coping Strategy among Adolescents
Dwi Agnes Setiani
Abstract
This research aims to find out correlation between source of coping (optimism, self esteem,
sense of coherence, self efficacy, hardiness and social support) and adaptif coping strategies
(stoicism/distraction, seeking social support, and self care) as well as maladaptive coping strategies
(acting out and rumination). The Research design used for this research is quantitative corelation,
using Spearman Rho Corelation. Subjects are 50 adolescent males and 50 female or both high schools
and universities in Ungara. The Results show there are significant correlations between each source
of coping and each adaptif coping strategies or maladaptive coping strategies (p
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi dengan judul “Studi Korelasi Sumber Coping dan Strategi Coping” Puji
Tuhan dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
3. Dr. A. Priyono Marwan, S. J., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan, bimbingan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Carolus Wijoyo Adinugroho, M.Psi. selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan arahan dan bimbingan selama masa studi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan banyak pengalaman, pelajaran dan pengetahuan selama masa
studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
banyak membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Kedua Orang tua penulis, Budiono Kumala dan Kumarsih. Terimakasih atas kasih
sayang, kesabaran, doa, dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
8. Adikku, Dwi Agnes Setiana. Terimakasih telah menjadi teman seperjuangan
dalam perjalanan hidup ini. “Mari Wujudkan Cita-Cita Kita”
9. Tante Tjitra Sasanti dan tante Sri Hartati. Terimakasih atas perhatian dan
dukungan yang diberikan kepada penulis.
10. Para suster-suster AK (Sr. M Ambrosia, Sr. M. Don Bosco, Sr. M. Angelina, Sr.
M. Theresida, Sr. M. Bertha, Sr. M. Yacobi, Sr. M. Felisitas, dan Sr. M. Rosari
yang selalu mendampingi dan memberikan pembelajaran hidup pada penulis.
11. Teman-teman UKF Basket Psikologi, Ex. Pelangi, BEMF 2013-2014, RASS, dan
Angkatan 2011
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 15 Oktober 2015
Penulis
Dwi Agnes Setiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIA ....................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1. Manfaat Teoritis................................................................................ 5
2. Manfaat Praktis ................................................................................. 6
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA .................................. 7
A. Strategi Coping ...................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Pengertian Strategi Coping .............................................................. 7
2. Pendekatan Strategi Coping .............................................................. 7
B. Sumber Coping ....................................................................................... 10
1. Pengertian dan Macam-Macam Sumber Coping .............................. 10
C. Remaja ................................................................................................... 13
1. Pengertian Remaja ............................................................................ 13
2. Ciri-Ciri Masa Remaja ...................................................................... 13
3. Tugas Perkembangan Masa Remaja ................................................. 14
D. Dinamika Variabel ................................................................................. 15
E. Skema Penelitian .................................................................................... 22
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 24
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 25
D. Subjek Penelitian .................................................................................... 25
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 26
F. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 27
G. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ................................................. 37
1. Validitas ............................................................................................. 37
2. Seleksi Item ....................................................................................... 38
3. Reliabilitas ......................................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 44
B. Deskripsi Subjek ..................................................................................... 44
C. Hasil Penelitian ....................................................................................... 45
1. Uji Asumsi ........................................................................................... 45
a. Uji Normalitas .................................................................................. 45
b. Uji Linearitas ................................................................................... 47
D. Pembahasan ............................................................................................ 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 54
1. Kesimpulan ............................................................................................. 54
2. Saran ....................................................................................................... 54
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................ 54
2. Bagi Remaja........................................................................................ 55
3. Bagi Pendamping Remaja................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Item Positif Skala Harga Diri ................................................ 28
Tabel 2. Blue Print Skala Harga Diri Sebelum Seleksi Item ....................... 28
Tabel 3. Skor Item Positif Skala Optimisme ............................................... 29
Tabel 4. Skor Item Negatif Skala Optimisme .............................................. 29
Tabel 5. Blue Print Skala Optimisme Sebelum Seleksi Item ...................... 30
Tabel 6. Skor Item Positif Skala Hardiness ................................................ 30
Tabel 7. Blue Print Skala Hardiness Sebelum Seleksi Item ........................ 31
Tabel 8. Skor Item Positif Skala Self Efficacy ............................................. 32
Tabel 9. Blue Print Skala Self Efficacy Sebelum Seleksi Item .................... 32
Tabel 10. Skor Item Positif Skala Sense of Coherence ............................... 33
Tabel 11. Skor Item Negatif Skala Sense of Coherence .............................. 33
Tabel 12. Blue Print Skala Sense of Coherence Sebelum Seleksi Item....... 34
Tabel 13. Skor Item Positif Skala Dukungan Sosial.................................... 35
Tabel 14. Blue Print Skala Dukungan Sosial Sebelum Seleksi Item ........... 35
Tabel 15. Skor Item Positif Skala Strategi Coping MACS ......................... 36
Tabel 16. Blue Print Skala Strategi Coping MACS Sebelum Seleksi Item. 39
Tabel 17. Blue Print Skala Optimisme Setelah Seleksi Item....................... 39
Tabel 18. Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Seleksi Item .................... 39
Tabel 19. Blue Print Skala Harga Diri Setelah Seleksi Item ....................... 40
Tabel 20. Blue Print Skala Dukungan Sosial Setelah Seleksi Item ............. 40
Tabel 21. Blue Print Skala Sense of Coherence Setelah Seleksi Item ......... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 22. Blue Print Skala Hardiness Setelah Seleksi Item ........................ 41
Tabel 23. Blue Print Skala Strategi Coping MACS Setelah Seleksi Item ... 42
Tabel 24. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................... 45
Tabel 25. Uji Normalitas ............................................................................. 45
Tabel 26. Uji Linearitas ............................................................................... 47
Tabel 27. Uji Hipotesis ................................................................................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian A-B ............................................................... 61
Lampiran 2. Skala Penelitian B-A ............................................................... 83
Lampiran 3 Relibilitas ................................................................................. 105
Lampiran 5 Uji Normalitas .......................................................................... 114
Lampiran 6 Uji Linearitas ............................................................................ 115
Lampiran 6 Uji Hipotesis............................................................................. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang
Stres merupakan bagian pengalaman manusia (Webber, 2013). Stres
dialami di dunia pekerjaan, pendidikan, olahraga dan kehidupan sehari-hari.
Survei menunjukkan bahwa 62% dari 14.387 sampel pekerja di 12 negara
menderita stres tingkat tinggi (Prihantoro, 2015). Artiyono (2015)
menyebutkan bahwa tingkat stres yang tinggi dialami oleh pekerja dengan
profesi tertentu: tingkat stres pemadam kebakaran 71,59%, angkatan
bersenjata 70,78% , pilot 60,46%, polisi 50,82%, selebriti 50,33%, penyiar
radio 50,30%, event organizer 49,93%, jurnalis foto 49,22% dan reporter
koran 48,76%. Delisa (2013) menuliskan bahwa 80% anak didik Indonesia
mengalami stres akibat pendidikan. Moeslim (2015) juga melaporkan bahwa
50% pemain club sepak bola Sriwijaya FC mengalami stres berat karena PSSI
(Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dibekukan.
Lazarus (dalam Carver dan Smith, 2010) mendefinisikan stres sebagai
keadaan individu ketika menghadapi beban atau situasi mengancam yang
melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Maramis (dalam Sunaryo,
2004) menjabarkan mengenai sumber-sumber yang dapat menyebabkan stres.
Sumber-sumber tersebut antara lain adalah frustasi, konflik, tekanan, dan
krisis. Frustasi adalah kondisi seseorang ketika merasa terhalang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Konflik adalah
kondisi seseorang ketika tidak bisa memilih antara dua atau lebih tujuan atau
keinginan. Tekanan adalah kondisi seseorang ketika merasa terbebani. Krisis
adalah kondisi mendadak yang dialami oleh seseorang.
Manusia menghadapi stress dengan aneka strategi coping. Strategi coping
tersebut dilakukan dengan meregulasi pikiran, emosi, perilaku, fisiologi atau
lingkungan. Lazarus dan Folkman (dalam Compas, Smith, Saltzman, Thomsen
dan Wardsword, 2001) mengungkapkan 2 pendekatan strategi coping yaitu
problem focused coping dan emotion focused coping.
Penelitian mengenai strategi coping oleh Lapierre dan Allen (2006),
Hamdiana (2009) dan Zur (2005) berfokus pada pendekatan strategi problem
focused coping dan emotional focused coping serta mengidentifikasi jenis
strategi coping. Zur (2005) mengungkapkan bahwa dalam menghadapi stres
penggunaan strategi problem focused coping lebih sering dibandingkan
dengan emotion focused problem coping. Lapierre dan Allen (2006) menilai
problem focused coping lebih efektif dalam menyelesaikan konflik kerja-
keluarga. Penelitian Hamdiana (2009) menunjukkan bahwa strategi problem
focused coping dan emotion focused coping lebih banyak digunakan oleh
lansia yang tinggal di panti jompo daripada lansia yang tinggal dengan
keluarga.
Setiap orang aktif memilih strategi coping (Welten, Iloyd, Dunn dan
Hammer, 2009). Lazarus dan Folkman 1984 (dalam Brannon dan Feist, 2013)
menyatakan seseorang memilih dan menggunakan strategi coping dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bergantung pada sumber yang coping personal dan eksternal yang tersedia di
lingkungannya. Sumber coping personal tersebut adalah personal hardiness
dan sumber coping eksternal adalah dukungan sosial. Lazarus (dalam Geldard
dan Geldard, 2010) mendefinisikan sumber coping sebagai kualitas dan
kekuatan yang mendorong seseorang untuk memilih dan menggunakan
strategi coping. Sumber coping tersebut terdiri dari self esteem dan optimisme.
Fryor (dalam Hoeman, 2008) menyatakan bahwa sumber coping terdiri dari
sense of coherence, self efficacy, hardiness, dan optimisme.
Berbagai literature tersebut memahami sumber coping secara teoritis,
parsial dan tanpa penjelasan empiris. Kenyataan ini mendorong penelitian
memilih masalah sumber coping. Penelitian sumber coping sangat penting
karena mengenalkan kualitas dan kekuatan pendorong pemilihan dan
penggunaan strategi coping tertentu. Selanjutnya dengan mengenal kualitas
dan pendorong pemilihan strategi coping maka dapat digunakan sebagai
sarana mengembangkan strategi coping yang lebih adaptif melalui sumber
coping yang terdapat pada setiap diri individu. Secara khusus pengetahuan
mengenai sumber coping dapat digunakan sebagai sarana intervensi psikologis
terhadap penggunaan strategi coping yang lebih adaptif.
Penelitian ini memilih subjek remaja karena dua pertimbangan.
Pertama, masa remaja merupakan masa transisi pada ranah kognitif, emosi,
sosial, dan perubahan fisik (Seiffge, et all dalam Thorsteinsson, Riyan, dan
Sveinbjorndottir, 2013., dan Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Pada masa
ini, remaja menjadi lebih sensitif terhadap stres dibandingkan anak-anak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dewasa. Hal tersebut dikarenakan terjadinya perubahan neuroendokrin yang
menghasilkan perubahan hormon (Romeo dalam Thorsteinsson, Riyan, dan
Sveinbjorndottir, 2013; dan Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Kedua, remaja
juga mempunyai tugas-tugas perkembangan untuk mencapai hubungan yang
lebih matang dengan teman sebaya; untuk menerima keadaan fisik; dan untuk
mempersiapkan kemandirian secara ekonomi, pekerjaan, pernikahan,
kehidupan keluarga serta pengembangan keterampilan (Havinghurt dalam
Yusuf, 2011). Kondisi transisi perkembangan dan tugas-tugas perkembangan
pada remaja tersebut menjadi sumber stres jika tidak ditangani dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sumber
coping yang telah disebutkan dalam literatur diatas yaitu (optimisme, harga
diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan
hubungannya dengan strategi coping adaptif dan maladaptif pada remaja.
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence, self
efficacy, dan hardiness dan dukungan sosial) berkorelasi dengan
strategi coping stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care,
acting out, dan ruminasi pada remaja?
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Melihat korelasi antara sumber coping (optimisme, harga diri, sense of
coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
coping adaptif (stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care)
dan maladaptif (acting out dan ruminasi) pada remaja
2. Memberikan gambaran secara lebih jelas mengenai korelasi masing-
masing sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence, self
efficacy, hardiness dan dukungan sosial) dan masing-masing strategi
coping stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial, self care, acting
out, dan ruminasi pada remaja.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis maupun manfaat teoritis.
1. Manfaat Teoritis
- Memberikan sumbangan informasi pada bidang psikologi
mengenai hubungan antara sumber-sumber coping (optimisme,
harga diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan
dukungan sosial) dan strategi coping stoicism/distraksi, mencari
dukungan sosial, self care, acting out, dan ruminasi pada remaja.
2. Manfaat Praktis
- Penelitian ini dapat memberi informasi kepada remaja terkait
dengan sumber coping (optimisme, harga diri, sense of coherence,
self efficacy, hardiness dan dukungan sosial) yang dimiliki dan
strategi coping yang dipilih atau digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan sub-sub bab strategi coping, sumber coping,
remaja dan dinamika strategi coping dengan sumber coping.
A. STRATEGI COPING
Sub bab ini menguraikan pengertian strategi coping dan pendekatan
strategi coping
1. Pengertian Strategi Coping
Strategi coping adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam
meregulasi kognitif, emosi atau perilaku untuk mengelola tuntutan
eksternal dan internal tertentu yang dinilai sebagai beban yang
melebihi sumber daya dari orang tersebut (Lazarus dan Folkman dalam
Hoeman, 2008). Peneliti menggunakan teori coping Lazarus dan
Folkman (1984) karena teori tersebut mempunyai komponen lengkap
dalam mendefinisikan coping pada aspek kognitif, emosi dan perilaku
2. Pendekatan Strategi Coping
Lazarus dan Folkman (dalam Compas, Smith, Compas, Saltzman,
Thomsen dan Wadsworth, 2001) mengungkapkan 2 pendekatan
strategi coping yaitu :
a. Problem Focused Coping
Problem Focused Coping adalah strategi coping yang mirip
dengan taktik pemecahan masalah. Strategi ini mencakup upaya
mendefinisian masalah, menghasilkan solusi alternatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mempertimbangkan kerugian dan manfaat dari berbagai tindakan,
mengambil tindakan untuk mengubah apa yang ingin diubah, dan
belajar keterampilan baru.
a. Emotion Focused Coping
Emotion Focused Coping adalah strategi yang mengarah
pada penurunan tekanan emosional. Strategi tersebut termasuk
coping menjaga jarak, menghindari, menyalahkan, meminimalkan,
berfantasi, mencari dukungan sosial, berolahraga, dan bermeditasi.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih teori strategi coping yang
dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan teori
Lazarus dan Folkman (1984). Sigrun Sveinbjornsdottir (2014)
mengembangkan instrumen yang disebut The Measure Adolescent Coping
Strategies (MACS). The Measure Adolescent Coping Strategies adalah
instrumen yang dikembangkan untuk mengukur strategi coping. Instrumen
MACS mempunyai 2 dimensi yaitu dimensi tingkat pertama dan tingkat
kedua. Dimensi tingkat pertama terdiri dari jenis strategi-strategi coping
MACS, sedangkan tingkatan kedua merupakan pengelompokan sifat dari
jenis-jenis strategi coping.
Dimensi tingkat pertama terdiri dari:
a. Stoicism/Distraksi
Stoicism atau distraksi adalah cara individu mengatasi
peristiwa stres tanpa mencoba untuk menyelesaikan
permasalahan atau secara langsung mengubah situasi menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lebih baik. Individu sadar akan situasi stres tetapi mencoba untuk
mendistraksi dirinya dengan cara menonton televisi atau
bermain.
b. Acting out
Acting out adalah cara individu mengatasi stres dengan cara
merusak orang lain dan diri sendiri. Perilaku ini misalnya
perilaku agresif, menggunakan alkohol, narkoba, dan berteriak
teriak. Acting out hampir mirip dengan stoicism, namun acting
out tidak berusaha untuk mengatasi situasi stres.
c. Ruminasi
Ruminasi adalah cara individu mengatasi stres dengan
memikirkan dan mengkhayalkan masalah, serta tidak
menyelesaikan situasi stres.
d. Mencari dukungan sosial
Mencari dukungan sosial adalah cara mengatasi situasi stres
dengan aktif pada masalah yaitu dengan bercerita ke orang lain,
mencari nasihat dan mendapatkan ide dengan tujuan
menghilangkan beban.
e. Self care
Self care adalah strategi coping yang melibatkan
kepedulian pada fisik dan psikologis. Situasi stres tidak
diselesaikan atau langsung mengatasi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dimensi tingkat kedua terdiri dari:
a. Coping adaptif
Coping yang melibatkan emosi dan masalah seperti
mengubah situasi atau mengolah masalah, menyesuaikan atau
mengkontrol emosi yang berkaitan dengan masalah. Coping
adaptif MACS meliputi stoicism/distraksi, self care, dan
mencari dukungan sosial.
b. Coping maladaptif
Coping yang berfokus pada emosi dan tidak berfokus pada
masalah, menjauhi dan tidak mendekati masalah. Coping
maladaptif MACS yaitu acting out dan ruminasi
(Sveinbjornsdottir dan Thorsteinsson, 2014).
B. SUMBER COPING
Sub bab ini menguraikan tentang pengertian sumber coping dan
macam-macam sumber coping beserta pengertiannya.
Adler, Repetti, Taylor, dan Seeman (dalam Taylor dan
Stanton, 2007) juga mengungkapkan mengenai sumber coping
personal dan sosial yaitu optimisme, harga diri, dan dukungan
sosial. Fryor (dalam Hoeman, 2008) menyatakan sumber coping
adalah sense of coherence, self efficacy, hardiness, dan optimisme.
Folkman et al (dalam Brannon dan Feist, 2013) mengungkapkan
sumber coping terdiri dari personal hardiness dan dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Geldard dan Geldard (2010) mengungkapkan bahwa sumber
coping adalah kualitas dan kekuatan yang mempengaruhi atau
mendorong seseorang untuk memilih dan menggunakan coping.
Sumber coping tersebut terdiri dari harga diri dan optimisme .
Sumber coping tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Konsep pertama adalah harapan. Harapan tidak dapat menentukan
terjadinya hasil. Namun ditentukan oleh internalisasi keyakinan/
sikap diri sendiri dan kekuatan eksternal. Selanjutnya muncul
konsep sense of coherence yang merupakan cara seseorang
memahami dan mengelola rangsangan yang berasal dari
lingkungan internal dan eksternal. Konsep tersebut dinilai
tumpang tindih dengan hardiness karena memiliki komponen yang
mirip dengan tantangan, kontrol dan komitmen.
Konstruk tersebut kemudian dikembangkan secara lebih
multidimensional yang disebut dengan kompetensi diri.
Kompetensi diri merupakan konstruk yang berkaitan dengan
keterampilan dan kemampuan diri untuk menyelesaikan masalah.
Keterampilan dan kemampuan diri merupakan konstruk yang
berkaitan dengan self efficacy, yaitu kepercayaan bahwa seseorang
mampu menyelesaikan pencapaian hasil tertentu.
Self efficacy juga erat kaitannya dengan harga diri. Harga diri
dibentuk dari penilaian atau perbandingan sosial dan atribusi diri
yaitu evaluasi dan atribusi terhadap pengalaman self efficacy yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
keberhasilan dan kegagalan dalam diri. Individu mengevaluasi diri
dengan melibatkan emosi dan koneksi sosial. Demikian evaluasi
diri melibatkan dukungan sosial. Dukungan sosial mampu
memberikan tuntutan peran bagi individu, yang akhirnya
membentuk identitas sosial (Turner dan Roszell, 1994).
Dapat disimpulkan bahwa sumber coping menurut Adler,
Repetti, Taylor, dan Seeman (dalam Taylor dan Stanton, 2007;
Fryor dalam Hoeman, 2008; Folkman et al dalam Brannon dan
Feist, 2013; serta Geldard dan Geldard, 2010) adalah
a. Harga diri
b. Self efficacy
c. Sense of coherence
d. Optimisme
e. Personal hardiness
f. Dukungan Sosial
Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sumber
coping:
a. Harga diri
Harga diri didefinisikan sebagai sikap positif atau
negatif terhadap diri (Rosenberg dalam Taylor dan Stanton,
2007).
b. Self efficacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Self efficacy didefinisikan sebagai kepercayaan pada
kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan
tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian
(Bandura dalam Hoeman, 2008).
c. Sense of coherence
Sense of coherence (SOC) adalah orientasi global
terhadap dunia. Individu memandang dunia secara
kontinum yaitu sebagai sesuatu yang dipahami, dikelola
dan dimaknai (Antonovsky dalam Hoeman, 2008).
d. Optimisme
Optimisme adalah harapan bahwa hal-hal yang baik
akan terjadi pada dirinya (Scheier dalam Brannon dan
Feist, 2013).
e. Hardiness
Hardiness didefinisikan sebagai sumber daya yang
tahan terhadap situasi stres. Hardiness memiliki tiga
dimensi yang saling terkait, yaitu komitmen, kontrol dan
tantangan (Kobasa, Maddi dan Khan dalam Hoeman,
2008).
f. Dukungan sosial
Dukungan sosial didefinisikan sebagai persepsi atau
pengalaman individu untuk dicintai, dipedulikan, dihargai
oleh orang lain (Wills dalam Taylor dan Stanton, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. REMAJA
Sub bab ini menguraikan tentang pengertian remaja, ciri-ciri masa
remaja, tugas-tugas perkembangan masa remaja.
1. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh
menjadi matang. Papalia, Olds dan Feldman (2009) menyatakan bahwa
remaja adalah transisi perkembangan yang terjadi kira-kira pada umur
10 atau 11 tahun sampai awal dua puluh tahun yang meliputi transisi
pada ranah fisik, kognitif dan psikososial.
2. Ciri-Ciri Masa Remaja
Papalia, Olds dan Feldman (2009) menyebutkan bahwa ciri-ciri
masa remaja adalah :
a. Masa Peralihan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa. Peralihan merupakan perpindahan dari satu
tahap ketahapan berikutnya.
b. Masa Pubertas
Masa ini ditandai dengan adanya perubahan biologis pada
bentuk badan, tinggi badan, berat badan serta tercapainya
kematangan seksual. Selain perubahan fisik, terjadi juga perubahan
secara psikososial dan kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Masa Krisis
Tugas utama remaja adalah menghadapi masa krisis dari
identitas vs kebingungan identitas. Apabila remaja mengalami
kebingungan identitas maka akan menghambat tercapainya
kedewasaan secara psikologis.
d. Masa Ambang Dewasa
Kecenderungan remaja gelisah ketika mendekati usia dewasa.
e. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
Streotipe dari lingkungan yang memperngaruhi konsep diri
remaja dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri, sehingga
menimbulkan ketakutan.
f. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik
Remaja memandang dirinya dan orang lain seperti apa yang
diharapkannya bukan seperti kenyataanya.
g. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa
Remaja semakin mendekati usia kematangan yang sah,
sehingga remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang
dihubungkan dengan status dewasa.
3. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja menurut Havinghurs
dalam Yusuf (2011) adalah sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
b. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Menerima keadaan fisik
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi
f. Memilih dan mempersiapkan karier atau pekerjaan
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga
h. Mengembangkan keterampilan
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggungjawab secara sosial
D. DINAMIKA VARIABEL
Stres adalah keadaan individu ketika menghadapi beban atau
situasi mengancam yang melebihi kemampuan individu untuk
mengatasinya (Lazarus dalam Carver dan Smith, 2010). Dalam merespon
stres dibutuhkan usaha-usaha yang disebut strategi coping. Strategi coping
adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam meregulasi kognitif, emosi
atau perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal tertentu yang
dinilai sebagai beban yang melebihi sumber daya dari orang tersebut
(Lazarus dan Folkman dalam Hoeman, 2008).
Secara umum strategi coping bersifat adaptif dan maladaptif.
Svenbjorndottir dan Thorsteinsson (2008) menyatakan strategi coping
adaptif melibatkan emosi dan masalah seperti mengubah situasi atau
mengolah masalah, menyesuaikan atau mengkontrol emosi. Strategi
coping maladaptif berfokus pada emosi dan tidak berfokus pada masalah.
Svenbjorndottir dan Thorsteinsson (2008) mengkelompokkan jenis-jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
strategi coping yang termasuk strategi coping yang bersifat adaptif dan
strategi coping yang bersifat maladaptif. Strategi coping yang bersifat
adaptif meliputi stoicism/distraksi, mencari dukungan sosial dan self-care.
Strategi coping yang bersifat maladaptif meliputi ruminasi dan acting-out.
Setiap orang aktif memilih strategi untuk menghadapi stres
(Welten, Iloyd, Dunn, dan Hammer, 2009). Lazarus dan Folkman (dalam
Brannon dan Feist, 2013) menyatakan seseorang memilih dan
menggunakan strategi coping dengan bergantung sumber yang tersedia
dari lingkungan.
Geldard dan Geldard (2010) menyatakan kualitas dan kekuatan
yang mempengaruhi atau mendorong individu dalam memilih dan
menggunakan coping disebut sumber coping. Sumber coping tersebut di
antaranya adalah optimisme, harga diri, hardiness, sense of coherence, self
efficacy, dan dukungan sosial (Adler, Repetti, Taylor, dan Seeman dalam
Taylor dan Stanton, 2007; Folkman et al dalam Brannon dan Feist, 2013;
Fryor dalam Hoeman, 2008; serta Geldard dan Geldard, 2010).
Individu optimis mempunyai ekspektasi positif terhadap sesuatu
hal (Scheier dan Carver dalam Hoeman 2008) dan lebih merasa didukung
secara sosial serta mengalami tingkat depresi rendah dibandingkan dengan
individu pesimis (Scheier dan Carver (dalam Morton et all 2014). Individu
optimis lebih mampu untuk menyelesaikan permasalahan, membuat
rencana atau mengelola secara lebih efektif permasalahan yang
dihadapinya (Van Dinter, Dochy dan Segers dalam Morton, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Individu pesimis cenderung mempunyai ekspektasi rendah, merasa gagal
dan mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi (Coving dalam
Bembenutty, 2011). Oleh karena itu, individu optimis ketika berhadapan
dengan stres lebih memilih untuk mengatasi peristiwa atau langsung
mengubah situasi menjadi lebih baik, sedangkan individu pesimis tidak
berusaha untuk menyelesaikan situasi stres. Demikian diasumsikan bahwa
individu yang optimis akan mempunyai skor yang tinggi pada strategi
coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, self care, dan mencari
dukungan sosial. Individu yang pesimis diprediksi mempunyai skor yang
tinggi pada strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu ruminasi, dan
acting out.
Maddi (dalam Kardun, Knezevic, dan Krapic, 2012) menjelaskan
bahwa individu dengan hardiness yang tinggi terlibat secara aktif dalam
menghadapi peristiwa di kehidupannya, baik peristiwa positif atau negatif.
Di sisi lain, individu yang mempunyai hardiness rendah lebih cenderung
untuk menarik diri dari situasi kehidupannya, mempersepsikan bahwa
situasi tersebut merupakan ancaman dan tidak berusaha mengatasi atau
menyelesaikan situasi tersebut. Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et
al, 2015) menyatakan bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi
lebih mampu menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor
sebagai tantangan yang harus dihadapi. Individu dengan hardiness yang
tinggi juga mau terlibat dalam situasi apapun, sehingga lebih mampu
mencari dukungan sosial dibandingkan dengan individu yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
hardiness rendah. Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang
mempunyai hardiness tinggi mempunyai skor yang tinggi pada strategi
coping adaptif yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care.
Individu yang mempunyai hardiness rendah mempunyai skor yang tinggi
pada strategi coping maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.
Individu yang memiliki self efficacy tinggi percaya terhadap
kemampuannya sendiri untuk melakukan atau menyelesaikan segala
sesuatu. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi mampu
melakukan coping efektif dalam menghadapi situasi atau stresor (Hoeman,
2008). Van Dinter, Dochy dan Segers (dalam Morton, 2014) menyatakan
bahwa individu yang mempunyai self efficacy tinggi mampu
menyelesaikan permasalahan, membuat perencanaan atau mengelola
secara lebih efektif serta mempunyai ekspektasi lebih positif. Individu
dengan self efficacy yang rendah ketika menghadapi stres (misal: stres
akibat pekerjaan rumah) akan cenderung melakukan prokrastinasi dan
memiliki pemikiran dan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri/
ruminasi (Burka, Schraw, Wadkins, Olafson dalam Bembenutty, 2011).
Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang memiliki self efficacy
tinggi mempunyai skor tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif
yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care, sedangkan individu
yang memiliki self efficacy rendah diprediksi mempunyai skor tinggi pada
strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Rosenberg (dalam Rosenberg, Morris, dan Owens, 2001)
menyatakan bahwa individu dengan harga diri tinggi bersikap menghargai
dirinya dan merasa layak, bangga dan puas terhadap dirinya. Individu
dengan harga diri rendah bersikap tidak menghargai dirinya, merasa
bersalah, lemah dan merasa tidak berguna. Fairburn et al (dalam Bardone,
Abramson, Vohs, dan Hatherton, 2000) menyatakan bahwa individu
dengan harga diri rendah diasosiasikan dengan ketidakpuasan diri
misalnya perilaku diet. Lebih lanjut, individu yang mempunyai harga diri
rendah lebih ruminatif dibandingkan dengan individu yang mempunya
harga diri tinggi (Neff, Vonk dalam Hill, 2011). Kuster, Orth dan Meier
(2012) juga menyatakan bahwa individu yang mempunyai harga diri tinggi
ketika berhadapan dengan situasi stres merasa kompeten dan percaya diri
untuk menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu diasumsikan bahwa
individu yang mempunyai harga diri tinggi mempunyai skor yang tinggi
pada strategi coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, mencari
dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu yang mempunyai harga
diri rendah diprediksi mempunyai skor yang tinggi pada strategi coping
yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.
Individu dengan sense of coherence (SOC) kuat ketika berhadapan
dengan stresor akan termotivasi untuk melakukan coping, mengatasi
stresor, menghadapi stressor, percaya bahwa hal tersebut adalah tantangan.
Sebaliknya individu dengan sense of coherence lemah ketika berhadapan
dengan stres akan kurang termotivasi untuk mengatasi, menghadapi stresor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
serta mengganggap bahwa stresor tersebut adalah ancaman (Antonovsky
dalam Hoeman 2008). Individu dengan sense of coherence kuat mampu
menghadapi stres karena individu tersebut mampu memahami peristiwa
dan menemukan makna didalam setiap peristiwa yang dialami
(Antonovsky dalam Tedeschi dan Calhoun, 2004). Oleh karena itu dapat
diasumsikan bahwa individu yang mempunyai sense of coherence tinggi
mempunyai skor yang tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif
yaitu stoicism, mencari dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu
yang mempunyai sense of coherence rendah diprediksi mempunyai skor
yang tinggi pada strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out
dan ruminasi.
Selanjutnya Hoeman (2008) mengungkapkan individu yang merasa
menerima dukungan sosial akan menerima banyak dorongan dan nasehat
kearah yang lebih baik atau sehat. Dukungan sosial juga memberikan
penyangga bagi seseorang untuk menghadapi stres. Nolem dan Larson
(dalam Tedeschi dan Calhoun, 2004) menyatakan individu dengan
dukungan sosial rendah adalah orang yang melakukan coping ruminatif,
karena individu tersebut merasa tidak nyaman untuk bercerita kepada
orang lain. Lebih lanjut, Bolger, Zuckerner, dan Kessler (dalam Taylor et
al, 2004) menyatakan bahwa dukungan sosial sering diasosiasikan dengan
distres yang rendah karena individu mengekspresikan kebutuhannya
kepada orang lain. Oleh karena itu diasumsikan bahwa individu yang
mempunyai dukungan sosial tinggi diprediksi mempunyai skor yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pada strategi coping yang bersifat adaptif yaitu stoicism, mencari
dukungan sosial dan self care. Sedangkan individu yang mempunyai
dukungan sosial rendah diprediksi mempunyai skor yang tinggi pada
strategi coping yang bersifat maladaptif yaitu acting out dan ruminasi.
Berdasarkan uraian di atas diasumsikan bahwa sumber coping
berkorelasi dengan strategi coping. Individu yang mempunyai sumber
coping (self esteem, hardiness, sense of coherence, self efficacy,
optimisme dan dukungan sosial) yang tinggi diprediksi mempunyai skor
yang tinggi pada strategi coping yang bersifat adaptif (stoicsm, mencari
dukungan sosial dan self care).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. SKEMA PENELITIAN
Sub bab ini menggambarkan skema penelitian korelasi sumber coping dan strategi coping
Korelasi Positif
Korelasi Negatif
a. Harga Diri
b. Optimisme
c. Hardiness
d. Self efficacy
e. Sense of coherence
f. Dukungan Sosial
Strategi coping
Adaptif Coping
-Stoicism/distraction
- Self care
- Mencari dukungan
sosial.
Sumber Coping
Maladaptif Coping
- Ruminasi
- Acting Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy, sense of
coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi positif dengan strategi
coping adaptif (distraksi/stoicism, self care, dan mencari dukungan
sosial)
2. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy, sense of
coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi negatif dengan strategi
coping maladaptif (ruminasi dan acting out).
Maladapti f Coping
- Acting out
- Ruminasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, variable penelitian, definisi
operasional variable penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data,
alat pengumpulan data, dan metode analisis data.
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi (Santoso,
2010) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber coping
(optimisme, harga diri, self efficacy, hardiness, sense of coherence, dan
dukungan sosial) dengan strategi coping pada remaja.
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Pertama :
Variabel pertama dalam penelitian ini adalah sumber coping
yang terdiri dari : harga diri, optimisme, personal hardiness,
self efficacy, sense of coherence dan dukungan sosial
2. Variabel Kedua :
Variabel kedua dalam penelitian ini adalah strategi coping yang
terdiri dari : coping adaptif dan coping maladaptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Sumber Coping
Sumber coping adalah kekuatan dan kualitas yang mempengaruhi
atau mendorong individu dalam memilih dan menggunakan coping.
Sumber coping tersebut yaitu optimisme, self efficacy, personal
hardiness, sense of coherence, dan dukungan sosial diukur dengan
skala yang disusun oleh Rosenberg (1965), Scheier dan Carver (1994),
Matthias Jerusalem dan Ralf Schwarzer (1979), Kobasa Quellete
(1985), Antonovsky (1987) serta Pracidano dan Heller (1983).
Perolehan skor yang tinggi pada skala sumber coping menunjukkan
bahwa subjek mempunyai sumber coping optimisme, harga diri, self
efficacy, personal hardiness, sense of coherence, dan dukungan sosial
yang tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah pada skala sumber
coping menunjukkan bahwa subjek mempunyai sumber coping
optimisme, harga diri, self efficacy, personal hardiness, sense of
coherence, dan dukungan sosial yang rendah.
2. Strategi Coping
Strategi coping adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam
meregulasi kognitif, emosi atau perilaku untuk mengelola tuntutan
eksternal dan internal tertentu yang dinilai sebagai beban yang
melebihi sumber daya dari orang tersebut, yang diukur dengan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
MACS (The Measure Coping Strategies) yang disusun oleh Sigrun
Sveinbjornsdottir (2014).
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek adalah remaja yang berusia 11 sampai 20 tahun (Papalia,
Olds, dan Feldman, 2009). Mereka adalah pelajar dan mahasiswa dari
berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Ungaran, Jawa Tengah.
Pemilihan subjek memakai metode non probability purposive sampling
yaitu pemilihan subjek berdasarkan ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ary, Jacobs,
Sorensen, Walker, 2014).
Peneliti menggunakan pusposive sampling sebagai metode
pengambilan subjek karena peneliti mempunyai kriteria-kriteria tertentu
untuk dijadikan sampel penelitian yaitu remaja usia 13-20 tahun yang
berpendidikan. Pemilihan subjek tersebut dikarenakan remaja dengan
pendidikan yang lebih tinggi diindikasikan lebih stress dibandingkan
dengan remaja yang pendidikannya rendah. Remaja dengan pendidikan
yang tinggi lebih mempunyai beban dan tanggungjawab yang lebih besar
dibandingkan dengan remaja yang pendidikannya rendah (Suldo et all,
2009).
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan adalah metode survei. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala sumber coping yang terdiri
dari skala harga diri, skala self efficacy, skala sense of coherence, skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
optimisme, skala hardiness, dan skala dukungan sosial. Peneliti
berpedoman dan mengadaptasi skala sumber coping dari Rosenberg Self
Estem Scale (RSES) yang dikembangkan oleh Rosenberg, General Self
Efficacy (GSE) yang dikembangkan oleh Matthias Jerusalem dan Ralf
Schwarzer (1979) berdasarkan teori bandura, Sense of Coherence (SOC)
versi 29 yang dikembangkan oleh Antonovsky (1987), Life Orientation
Test (1994) dikembangkan oleh Scheier dan Carver (1994), Hardiness
Scale dikembangkan oleh Kobasa Quellete (1985), dan Perceived Social
Support dikembangkan oleh Pracidano dan Heller (1983).
Skala strategi coping yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala yang diadaptasi dari The Measure Adolescent Coping Scale (MACS)
yang dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan
teori coping Lazarus dan Folkman (1984).
Skala sumber coping dan strategi coping dalam penelitian ini
menggunakan metode skala likert. Skala sumber coping optimisme
menggunakan respon jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Skala sumber coping harga diri, self efficacy,
hardiness dan sense of coherence menggunakan respon jawaban sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala sumber coping
dukungan sosial menggunakan respon jawaban ya, tidak dan tidak tahu.
Skala strategi coping menggunakan respon sering, jarang, kadang-kadang
dan tidak menggunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. ALAT PENGUMPULAN DATA
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Skala-skala sumber coping
a. Skala Harga Diri
Skala harga diri versi bahasa Indonesia diadaptasi dari
Rosenberg Self-Esteem Scale (Rosenberg, Morris dan Owens,
2001). Skala ini memuat 10 item yang menggunakan format likert
dengan 4 kategori yang di skor 1 sampai 4. Kategori respon yang
diberikan adalah: sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat
tidak setuju.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print skala
harga diri.
Tabel 1
Skor Item Positif Skala Harga Diri
Respon Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 2
Blue Print Skala Harga Diri Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah
Item
1 Harga Diri 1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 , 10 10
Jumlah 10
b. Skala Optimisme
Skala optimisme diadaptasi dari Life Orientation Test
Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier dan Carver
(Scheier dan Bridges, 1994). Life Orientation Test Revised berisi
10 item yang menggunakan format likert dengan 5 kategori
respon yang di skor 0 sampai 4. Kategori respon yang diberikan
adalah: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print
skala optimisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3
Skor Item Positif Skala Optimisme
Respon Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Netral 2
Tidak Setuju 1
Sangat Tidak Setuju 0
Tabel 4
Skor Item Negatif Skala Optimisme
Respon Skor
Sangat Setuju 0
Setuju 1
Netral 2
Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 5
Blue Print Skala Optimisme Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah
Item
1 Optimisme 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
c. Skala Hardiness
Skala Hardiness dikembangkan oleh Kobasa Quellete
(Yamauchi, 2013). Skala Hardiness memuat 12 item yang
menggunakan format likert dengan 4 kategori yang di skor 1
sampai 4. Kategori respon yang diberikan adalah: sangat setuju,
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 6
Skor Item Positif Skala
Respon Skor
Sangat Setuju 3
Setuju 2
Tidak Setuju 1
Sangat Tidak Setuju 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 7
Blue Print Skala Hardiness Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah
Item
1 Kontrol 1, 7, 2, 8 4
2 Komitmen 3, 9, 4, 10 4
3 Tantangan 5, 11, 6, 12 4
Jumlah 12
d. Skala Self Efficacy
Skala Self Efficacy diadaptasi dari General Self Efficacy
scale (GSE) dikembangkan oleh Matthias Jerusalem and Ralf
Schwarzer (Schwarzer dan Jerusalem, 1995). General Self
Efficacy scale berisi 10 item dengan 4 respon yaitu sangat
setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. General Self
Efficacy scale telah diadaptasi kedalam 25 bahasa, termasuk
indonesia dengan koofisien internal berkisar antara 0,78 sampai
0,91 (Juárez dan Contreras, 2008).
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print
skala Self Efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 8
Skor Item Positif Skala Self Efficacy
Respon Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 9
Blue Print Skala Self Efficacy Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah
Item
1 Self Efficacy 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
Jumlah 10
e. Skala Sense of Coherence
Skala Sense of Coherence diadaptasi dari Sense of
Coherence scale (SOC) versi 29 item yang dibuat oleh
Antonovsky (Jegges dan Varga, 2006). SOC berisi 29 item
dengan menggunakan format rating dari rentang 1-5.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan blue print
skala Sense Of Coherence.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 10
Skor Item Positif Skala Sense of Coherence
Respon Skor
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
Tabel 11
Skor Item Negatif Skala Sense of Coherence
Respon Skor
5 1
4 2
3 3
2 4
1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 12
Blue Print Skala Sense of Coherence Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah
Item
1 Comprehensibility 1, 3, 5, 10, 12, 15, 17, 21,
24, 26
10
2 Manageability 2, 6, 9, 13, 18, 20, 23, 25,
27, 29
10
3 Meaning 4, 7, 8, 11, 14, 16, 19, 22, 28 9
Jumlah 29
f. Skala Dukungan Sosial
Skala dukungan sosial diadaptasi dari Perceive Social
Support Scale (PSSS) yang dikembangkan oleh Pracidano dan
Heller (1983 dalam Lopez dan Cooper, 2011). Skala PSSS
berisi 20 item dengan respon jawaban ya dan tidak.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan Blue Print skala
Dukungan Sosial (PSSS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 13
Skor Item Positif Skala Dukungan Sosial
Respon Skor
Ya 1
Tidak 0
Tidak Tahu 0
Tabel 14
Blue Print Skala Dukungan Sosial Sebelum Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Dukungan Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
20
Jumlah 20
2. Skala Strategi Coping
Skala strategi coping dalam penelitian ini diadaptasi dari The
Measure Adolescent Coping Strategies (MACS). The Measure
Adolescent Coping Strategies (MACS) adalah instrumen yang
dikembangkan oleh Sigrun Sveinbjornsdottir (2014) berdasarkan teori
coping Lazarus dan Folkman (1984). Skala MACS berisi 34 item
dengan 4 respon yaitu sering, jarang, kadang-kadang dan tidak
menggunakan. Tujuan penggunaan skala ini untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kecenderungan remaja menggunakan strategi coping yang adaptif atau
maladaptif dalam menghadapi stres.
Berikut merupakan tabel pemberian skor dan Blue Print skala strategi
coping MACS.
Tabel 15
Skor Item Positif Skala Strategi Coping MACS
Respon Skor
Sering 3
Jarang 2
Kadang-kadang 1
Tidak Menggunakan 0
Tabel 16
Blue Print Skala Strategi Coping MACS Sebelum Seleksi Item
No Jenis Strategi Coping Item Jumlah
Item
1 Stoicism/ Distraksi 9, 11, 13, 14, 17, 24, 27,
28
8
2 Acting out 3, 10, 16, 22, 23, 26 6
3 Ruminasi 5, 7, 18, 31, 32, 33 6
4 Mencari dukungan sosial 2, 6, 8, 19, 25, 30, 34 7
5 Self care 1, 4, 12, 15, 20, 21, 29 7
Jumlah 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. VALIDITAS, SELEKSI ITEM, DAN RELIABILITAS
1. Uji Validitas
Validitas merupakan penjelasan mengenai sejauhmana alat
ukur mampu mengukur secara tepat dan cermat dalam melaksanakan
fugsi ukurnya (Azwar, 2003). Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi
sebagai validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes
dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Validitas
konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana tes
mengungkap suatu trait atau konstruk teoretik yang hendak diukurnya
(Allen dan Yen dalam Azwar, 2003).
Pengujian validitas konstuk ini menggunakan SPSS degan
mencari koefisien korelasi item total. Pengujian validitas isi pada skala
sumber coping dan strategi coping melalui langkah sebagai berikut :
Item-item skala sumber coping diadaptasi dari item-item
Rosenberg Harga diriscale (RSE) yang dibuat oleh Rosenberg (1965),
Life Orientation Test Revised (LOT-R) yang dibuat oleh Scheier dan
Carver (1994), Hardiness Scale yang dibuat oleh Kobasa Quellete
(1987), General Self Efficacy scale (GSE) yang dibuat oleh Matthias
Jerusalem dan Ralf Schwarzer (1979), Sense of Coherence Scale
(SOC) yang dibuat oleh Antonovsky (1987), dan Perceive Social
Support (PSSS) yang dibuat oleh Pracidano dan Heller (1983). Item-
item skala strategi coping diadaptasi dari item-item The Measure
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
skala self efficacy menghasilkan 10 item yang memuaskan dari 10
item, skala dukungan sosial teman menghasilkan 20 item yang
memuaskan dari 20 item, dan skala sense of coherence menghasilkan
29 item yang memuaskan dari 29 item. Seleksi item pada skala
strategi coping MACS menghasilkan 34 item yang memuaskan dari
34 item. Berikut ini merupakan tabel blue print dari skala sumber
coping dan skala strategi coping MACS.
Tabel 17
Blue Print Skala Optimisme Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Optimisme 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
Tabel 18
Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Self Efficacy 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
Jumlah 10
Tabel 19
Blue Print Skala Harga Diri Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Harga Diri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
Jumlah 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 20
Blue Print Skala Dukungan Sosial Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Dukungan Sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
20
Jumlah 20
Tabel 21
Blue Print Skala Sense of Coherence Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Comprehensibility 1, 3, 5, 10, 12, 15, 17, 21,
24, 26
10
2 Manageability 2, 6, 9, 13, 18, 20, 23, 25,
27, 29
10
3 Meaning 4, 7, 8, 11, 14, 16, 19, 22,
28
9
Jumlah 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 22
Blue Print Skala Hardiness Setelah Seleksi Item
No Skala Item Jumlah Item
1 Kontrol 1, 7, 2, 8 4
2 Komitmen 3, 9, 4, 10 4
3 Tantangan 5, 11, 6, 12 4
Jumlah 12
Tabel 23
Blue Print Skala Strategi Coping MACS Setelah Seleksi Item
No Jenis Strategi Coping Item Jumlah Item
1 Stoicism/ Distraksi 9, 11, 13, 14, 17, 24, 27,
28
8
2 Acting out 3, 10, 16, 22, 23, 26 6
3 Ruminasi 5, 7, 18, 31, 32, 33 6
4 Mencari dukungan sosial 2, 6, 8, 19, 25, 30, 34 7
5 Self care 1, 4, 12, 15, 20, 21, 29 7
Jumlah 34
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil alat ukur
yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2012).
Reliabilitas dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Azwar (2003) menyatakan
suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien
alpha minimal 0,60.
Penghitungan reliabilitas alat ukur pada penelitian ini
menggunakan penghitungan statistik melalui program SPSS for
windows versi 16.00. Berikut merupakan penjabaran penghitungan
reliabilitas skala sumber coping dan strategi coping.
1. Skala Sumber Coping
Koefisien alpha yang diperoleh dari masing-masing skala
sumber coping adalah sebagai berikut :
a. Skala Optimisme : 0,778
b. Skala Self Efficacy : 0,759
c. Skala Harga Diri : 0,737
d. Skala Dukungan Sosial : 0,741
e. Skala Sense of Coherence : 0,732
f. Skala Hardiness : 0,695
Koefisien alpha di atas menunjukkan bahwa reliabilitas skala
sumber coping memiliki reliabilitas yang cukup tinggi.
2. Skala Strategi Coping MACS
Koefisien alpha skala strategi coping MACS sebesar 0,743.
Koefisien tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas skala strategi
coping MACS memiliki reliabilitas yang cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian, deskripsi
subjek, hasil penelitian dan pembahasan.
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Uji coba dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Juni 2015. Peneliti
menyebarkan 46 skala pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penelitian dilaksanakan pada hari Senin-Kamis, tanggal 6-16 Juli
2014. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dan dibantu asisten.
Pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu skala sumber coping dan
skala strategi coping. Pemberian skala kepada subjek dilakukan dengan
sistem urutan skala sumber coping-strategi coping dan skala strategi
coping-sumber coping. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kesalahan. Peneliti dan asisten peneliti
menyebarkan 100 skala kepada 100 subjek.
B. DESKRIPSI SUBJEK
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian berjumlah 100 remaja yang terdiri dari 50 remaja
laki-laki dan 50 remaja perempuan. Subjek penelitian sebagian besar
berusia 20 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 25
Berikut merupakan tabel deskripsi subjek penelitian
No Jenis
Kelamin
Usia Jumlah
17 18 19 20
1 Laki-laki - 6 17 27 50
2 Perempuan 2 9 10 29 50
A. HASIL PENELITIAN
Sebelum melakukan uji analisis data, peneliti melakukan uji asumsi
terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
linearitas (Santoso, 2010).
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
distribusi data bersifat normal atau tidak (Santoso, 2010). Uji
normalitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov test yang terdapat pada program
SPSS versi 16.00. Distribusi data dikatakan normal apabila nilai
p>0,05 (Santoso, 2010)
Tabel 26
Berikut merupakan hasil uji normalitas variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b
erdasarkan hasil tersebut di atas didapatkan taraf signifikansi
variabel sumber coping optimisme sebesar 0,000 (p
47
(p
48
Tabel 27
Berikut merupakan hasil uji linearitas variabel penelitian.
F p(2-
tailed)
Optimisme*Distraksi 30,443 0,000
Self efficacy*Distraksi 22,164 0,000
Harga Diri*Distraksi 25,959 0,001
Hardiness*Distraksi 23,957 0,000
Sense of coherence*Distraksi 16,905 0,000
Dukungan Sosial*Distraksi 33,888 0,000
Optimisme* Acting out 61,714 0,000
Self efficacy* Acting out 64,587 0,000
Harga Diri* Acting out 49,757 0,000
Hardiness* Acting out 68,432 0,000
Sense of coherence* Acting out 39,063 0,000
Dukungan Sosial* Acting out 37,869 0,000
Optimisme* Ruminasi 41,469 0,000
Self efficacy* Ruminasi 53,512 0,000
Harga Diri* Ruminasi 39,350 0,000
Hardiness* Ruminasi 88,476 0,000
Sense of coherence* Ruminasi 26,487 0,000
Dukungan Sosial* Ruminasi 56,304 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (p
50
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis korelasi Spearman Rho pada SPSS for Windows Versi
16.00 karena sebagian besar data tidak berdistribusi normal. Pengujian
korelasi ini akan menguji variabel sumber coping (optimisme, harga
diri, sense of coherence, self efficacy, hardiness dan dukungan sosial)
dengan strategi coping adaptif (stoicsm, mencari dukungan sosial dan
self care) dan coping maladaptif (ruminasi dan acting out).
Pengujian korelasi kedua variabel dilakukan dengan cara
membandingkan probability value (p) dengan tingkat signifikansi (a).
Nilai a yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Jika nilai p
51
H
a
s
Tabel 27. Hasil Korelasi
Distraksi
Actingou
t
Rumina
si SeekingSS SelfCare
Optimisme Correlation
Coefficient .399
** -.396
** -.293
** .415
** .429
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Self_Effica
cy
Correlation
Coefficient .293
** -.455
** -.309
** .368
** .426
**
Sig. (2-
tailed) .003 .000 .002 .000 .000
N 100 100 100 100 100
HargaDiri Correlation
Coefficient .396
** -.332
** -.260
** .382
** .291
**
Sig. (2-
tailed) .000 .001 .009 .000 .003
N 100 100 100 100 100
Hardiness Correlation
Coefficient .334
** -.441
** -.458
** .367
** .251
**
Sig. (2-
tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
SOC Correlation
Coefficient .300
** -.322
** -.216
* .305
** .272
**
Sig. (2-
tailed) .002 .001 .031 .002 .006
N 100 100 100 100 100
PSS Correlation
Coefficient .366
** -.199
* -.300
** .293
** .402
**
Sig. (2-
tailed) .000 .047 .002 .003 .000
N 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman
Rho menunjukkan bahwa sumber coping optimisme berkorelasi positif
secara signifikan (p
53
strategi coping distraksi (0,366), mencari dukungan sosial (0,293), dan self
care (0,402), serta berkorelasi negatif secara signifikan (p
54
Bolger, Zuckerner, dan Kessler (dalam Taylor et al, 2004)
mengungkapkan bahwa dukungan sosial sering diasosiasikan dengan
distres yang rendah karena individu mengekspresikan kebutuhannya
kepada orang lain. Antonovsky (dalam Hoeman, 2008) menyatakan bahwa
individu dengan sense of coherence (SOC) kuat ketika berhadapan dengan
stresor akan termotivasi untuk melakukan coping, mengatasi stresor,
menghadapi stresor; percaya bahwa hal tersebut adalah tantangan. Kuster,
Orth dan Meier (2012) juga menerangkan bahwa individu yang
mempunyai harga diri tinggi ketika berhadapan dengan situasi stres merasa
kompeten dan percaya diri untuk menghadapi situasi tersebut. Selanjutnya,
Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et al, 2015) mengungkapkan
bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi lebih mampu
menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor sebagai
tantangan yang harus dihadapi.
Hasil ini juga menunjukkan korelasi tertinggi terdapat antara sumber
coping hardiness dan strategi coping ruminasi sebesar – 0,458. Hal ini
berarti sumber coping hardiness mempunyai kekuatan paling besar untuk
mendorong individu tidak menggunakan strategi coping ruminatif. Hasil
ini didukung oleh Kobasa dan Pucceti (dalam Thomasson et al, 2015) yang
menyatakan bahwa individu yang mempunyai hardiness tinggi lebih
mampu menghadapi stres karena mereka mempersepsikan stresor sebagai
tantangan yang harus dihadapi. Lebih lanjut, hardiness mempunyai
komponen tantangan yang mendorong individu tidak melakukan ruminasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
namun individu tersebut akan menerima secara natural suatu peristiwa
sebagai bagian dari hidup dan peluang untuk belajar serta mengembangkan
diri.
Korelasi terendah terdapat antara sumber coping dukungan sosial dan
acting out sebesar -0,199. Hal ini berarti dukungan sosial mempunyai
kekuatan paling lemah untuk mendorong individu tidak menggunakan
strategi acting out. Hasil ini didukung oleh Servellen (2009) yang
menyatakan bahwa banyaknya dukungan sosial tidak selalu adekuat
mendorong penggunaan coping adaptif. Namun kualitas dari dukungan
sosial juga ikut menentukan.
Penelitian ini menemukan hasil tidak terduga (serendipity) bahwa
8% subjek remaja laki-laki maupun perempuan masih cenderung
menggunakan coping maladaptif. Hasil ini didukung oleh Drug and
Alchohol Rehab Asian (DARA-Alchohol Rehab) Thailand yang
mengungkapkan bahwa remaja memilih menggunakan coping maladaptif
karena coping tersebut dinilai sebagai coping yang sementara waktu
efektif untuk mengatasi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan
penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan :
1. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy,
sense of coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi positif
dengan strategi coping adaptif (distraksi/stoicism, self care, dan
mencari dukungan sosial)
2. Sumber coping (optimisme, hardiness, harga diri, self efficacy,
sense of coherence, dan dukungan sosial) berkorelasi negatif
dengan strategi coping maladaptif (ruminasi dan acting out).
B. Keterbatasan Penelitian
1. Try out skala dilakukan di Yogyakarta sedangkan pengambilan data
penelitian di Ungaran dengan kemungkinan kualitas pendidikan yang
berbeda di kedua tempat.
C. Saran
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Hendaknya subjek try out dan pengambilan data yang berasal dari
tingkat pendidikan yang sama juga berasal dari daerah yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Bagi Remaja
a. Remaja disarankan untuk mengembangkan sumber coping
optimisme, self efficacy, hardiness, sense of coherence, harga diri
dan dukungan sosial agar mampu menghasilkan strategi coping
yang lebih adaptif dengan cara pembekalan diri mengenai
pengetahuan sumber coping diri dan penyadaran diri.
2. Bagi Pendamping Remaja
a. Pendamping remaja disarankan untuk memahami sumber coping
(optimisme, self efficacy, hardiness, sense of coherence, harga diri
dan dukungan sosial) dan mengembangkan sumber coping pada
remaja agar mampu mendorong remaja untuk mengembangkan
strategi coping yang lebih adaptif dengan cara pembekalan
pengetahuan serta pembinaan mengenai sumber coping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Alcoholrehab.com. Why Alcohol & Drug Rehab in Thailand?.
http://alcoholrehab.com/why-alcohol-rehab-thailand/ . Diunduh pada tanggal
19 Maret 2015.
Artiyono, S. (2015). 9 Pekerja yang paling stress di tahun 2015. Brilio.net.
http://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-
profesi-stres-2015-1504077.html. Diunduh pada tanggal 19 Maret 2015.
Ary, D., Jacobs, L. C., Sorensen, C., & Walker, D. A. (2014). Introduction To
Research In Education. Wardworth: Nelson Education, Ltd.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bardone, A. M., Abramson, L. Y., Vohs, K. D., Hatherton, T. F., & Joiner, T. E.
(2000). The confluence of perfectionism, body dissastisfaction and low self
esteem predicts bulimic symptoms. Behavior Therapy, 31, 265-280.
Bembenutty, H. (2011). Meaningful and maladaptive homework practices: The
role of self efficacy and self regulation. Journal of Advanced Academics, 22,
3, 448-473.
Brannon, L., Feist, J. (2013). Health Psychology: An Introduction to Behavior and
Health. Wadswort: Nelson Education Ltd.
Carver, C. S., & Smith, J. C. (2010). Personality and coping. Annu. Rev. Psychol,
61, 679-704.
Compas, B. E., Smith, J. K., Saltzman, H., Thomsen, A. H., & Wadsworth, M. E.
(2001). Coping with stress during childhood and adolescence: Problem,
progress, and potential in theory and research. Psychological Bulletin, 127,
1, 87-127.
CYFAR Life Skills Project at Texas A&M. (1965). Rosenberg self esteem scale.
https://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-
esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdf. Diunduh
pada tanggal 19 Maret 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-profesi-stres-2015-1504077.htmlhttp://www.brilio.net/life/9-pekerjaan-yang-paling-stres-di-tahun-2015-profesi-stres-2015-1504077.htmlhttps://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdfhttps://cyfernetsearch.org/sites/default/files/PsychometricsFiles/Self-esteem%20scale,%20Rosenberg%20(high%20school)_0.pdf
59
Delisa, A. (2013). 80% anak Indonesia Stres akibat Pendidikan. Medan Bisnis.
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/03/02/15818/80persen-
anak-indonesia-stres-akibatpendidikan/. Diunduh pada tanggal 19 Maret
2015.
Geldard, K., & Geldard., D. (2010). Counseling Adolescent: The Proactive
Approach for Young People. Cornwall: Tj International Ltd.
Hamdiana. (2009). Perbedaan tingkat stress dan strategi koping pada lansia yang
tinggal di rumah bersama keluarga dan di panti sosial tresna wredha
kecamatan peusangan kabupaten bireuen naggroe aceh darussalam
[skripsi]. Jakarta. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia. 1-
153.
Hill, V. Z. (2011). The connections between self esteem and psychopatology. J.
Contemp Psychother, 41, 157-164.
Hoeman, P. S. (2008). Rehabilitation Nursing: Prevention, Intervention, and
outcomes. St. Louis: Elsevier.
Jegges, S., & Varga, K. (2006). Unravelling the mystery of the sense of
coherence. European Journal of Mental Health, 45–71, DOI:
10.1556/EJMH.1.11–2.3
Juarez, F., & Conteras, F. (2008). Psychometric properties of the general self-
efficacy scale in a colombian sample. International Journal of
Psychological Research, 2, 1,1-6.
Kardun, I., Hudek-Knezevic, J., & Krapic, N. (2012). The structure of hardiness,
its measurement in variance across gender and relationships with
personality traits and mental health outcomes. Phsihologijske Teme, 21, 3,
487-507.
Kuster, F., Orth, U., & Meier, L. (2012). Rumination mediates the prospective
effect of low self esteem on depression: A five wave longitudinal study.
Personality and Social Psychology Bulletin, 38, 6, 747-759.
Lapierre, L. M., & Allen, T. D. (2006). Work supportive family, family
supportive supervision, use of organizational benefits, and problem focused
coping: Implications for work-family conflict and employee well-being.
Journal of Occupational Health Psychology, 11, 2, 169-181.
Lopez, L. M., & Cooper, L. (2011). Social support measures review. National
Center for Latino Child and Family Research. 5-47.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Moeslim, M., (2015). Gawat, Pemain Sriwijaya FC Divonis Stres Berat.
SindoNews.com. http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-
pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598. Diunduh pada tanggal
19 Maret 2015.
Morton, Stephen, Mergler, G, A., & Peter, B. (2014). Managing the transition:
The role of optimism and self efficacy for first year australian university
student. Australian Journal of Guidance and Counselling, 24, 1, 90-108.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development
Eleventh Edition. New York: Mc Graw Hill.
Prihantoro, Y. (2015, Desember). Jangan terlalu gila kerja. Inspiration at Work,
38-40.
Rosenberg., Morris., & Owens, T. J. (2001). Low self-esteem people: A collective
portrait. dalam extending self-esteem theory and research: Sociological and
psychological currents, 400–36 edited by T. J. Owens, S. Stryker, and N.
Goodman. New York: Cambridge University Press.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized Self-Efficacy scale. In J.
Weinman, S. Wright, & M. Johnston, Measures in health psychology: A
user’s portfolio. Causal and control beliefs (pp. 35-37). Windsor, England:
NFER-NELSON.
Scheier, M. F., & Bridges, M.W. (1994). Distinguised optimism from neuroticism
(and trait anxiety, self mastery, and self esteem): A reevaluation of the life
orientation test. Journal of Personality and Social Psychology, 67, 1063-
1078.
Servellen, V. (2009). Communication Skills for the Health Care Professional:
Concepts, Pratcice, and Evidence. London: Jones and Bartlet Publisher.
Suldo, S. M., Shaunessy, Elizabeth, Thalji, Amanda, Michalowski, Jessica, &
Shaffer, E. (2009). Sources of stress for students in high school college
preparatory and general education programs: group differences and
associations with adjustment. Academic Journal, 44, 176.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598http://soccer.sindonews.com/read/1003850/58/gawat-pemain-sriwijaya-fc-divonis-stres-berat-1432208598
61
Sveinbjorndottir, S., & Thorsteinsson, E. B. (2008). Adolescent coping scales : A
critical psychometric review personality and social sciences. Scandinavian
Journal of Psychology, 49, 533-548.
Sveinbjorndottir, S., & Thorsteinsson, E. B. (2014). Psychometric properties of
the measure of adolescent coping strategies (MACS). Psychology, 5