Transcript

Perjalanan Nervus III, IV dan VI

Reymond Hendrikson P Sinaga

(1061050014)

Pembimbing : Dr. Chyntia M Sahetapy, Sp.S

Pendahuluan

• Otot-otot mata dipersarafi oleh nervus oculomotorius, nervus trokhlearis, dan nervus abdusens.

• Nervus oculomotorius dan trochlearis mempunyai fungsi motorik murni.

• Nervus abdusens merupakan saraf motorik kecil.

Nervus Oculomotorius (Saraf Otak III)

• Nervus oculomotorius muncul dari permukaan anterior mesencephalon.

• Nervus oculomotorius terbagi menjadi ramus superior dan ramus inferior yang memasuki rongga orbita melalui fissura orbitalis superior.

• Nervus oculomotorius mempersarafi otot-otot ekstrinsik mata : musculus levator palpebrae superioris, musculus rectus medialis, musculus rectus inferior, dan musculus obliqus inferior.

• Mempersarafi otot-otot intrinsik mata : musculus konstriktor pupillae iris dan musculus ciliaris.

Nervus Trokhlear (Saraf Otak IV)

• Satu-satunya saraf otak yang keluar melalui permukaan posterior batang otak.

• Nucleus yang berlokasi di sekitar kolikulus inferior, di depan massa kelabu periaquaduktal, tepat di bawah nucleus nervus III.

• Saraf ini memepersarafi musculus obliqus superior bola mata.

• Nervus trochlearis bersifat motorik murni dan membantu menggerakkan bola mata ke bawah dan lateral.

Nervus Abducens (Saraf Otak VI)

• Mempunyai nukleus yang terletak pada masing-masing sisi garis tengah bagian bawah tegmentum pons dekat medula oblongata, tepat di bawah dasar ventrikel IV.

• Nervus abducens berfungsi motorik murni dan mempersarafi musculus rectus lateralis.

• Berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke lateral.

• Paralisa total nervus III akan menampilkan gejala sindroma yang terdiri dari :– ptosis,– fixed position, dan– dilatasi pupil.

• Paralisa nervus IV terjadi bila pasien melihat ke depan, jarang terjadi dan biasanya disebabkan trauma akibat jatuh pada verteks.

• Paralisa nervus VI tampak pada penderita yang sedang melihat ke arah depan mata yang paralisa akan ke arah dalam atas karena predominasi musculus obligus internus.

• Gangguan pada ketiga saraf mata (oftalmoplegia totalis) akan menyebabkan mata tidak dapat melirik ke semua arah, pupilnya dilatasi dan reaksi cahaya negatif.

Persarafan Volunter dan Reflektoris Otot Mata

• Kooperasi sangat tepat dari keterpaduan gerakan masing-masing otot mata diatur oleh fasikulus longitudinalis medialis.

• Fasikulus ini juga menerima impuls dari medula spinalis (leher anterior dan posterior), nukleus nervus VIII, formasio retikularis yang mengontrol pusat penglihatan pons dan mesensefalik, dan dari korteks serebri basal ganglia.

• Mata dapat digerakkan secara volunter mata dan secara reflektoris.

• Serabut afferen refleks ini berjalan dari retina bersama dengan jaras visual menuju ke korteks area 17 dan selanjutnya diteruskan ke area 18 dan 19.

• Serabut eferennya dimulai dari area ini dan sementara bergabung dengan radiasio optika menuju ke pusat okulomotor mesensefalik dan pons kontralateral, serta bergabung dengan nukleus motorik mata yang bersangkutan.

• Gerakan mata volunter dibangkitkan pada area 8 yang terletak di girus pascasentral, area 6, dan area 9.

• Reaksi konvergensi, akomodasi, dan kontriksi pupil untuk memperoleh penglihatan yang baik dari suatu obyek yang dekat dapat dibangkitkan dengan fiksasi mata secara volunter.

• Impuls afferennya berjalan dari retina sampai di korteks kalkarina.

• Impuls eferen akan dihantarkan menuju ke nukleus parasimpatis Perlia (yang terletak dekat nukleus Edinger Westphal) lalu ke musculus rektus medialis (untuk konvergensi mata), ke nukleus Edinger Westphal (untuk ke ganglion siliaris dan menimbulkan akomodasi serta konstriksi pupil).

• Serabut penghubung antara musculus siliaris dan musculus sfingter pupil kemungkinan tidak sama.

• Kerusakan ganglion siliare akan menampilkan Sindroma Adie, yaitu reaksi pupil akan melambat, miotonik baik terhadap cahaya terang-gelap dan akomodasi.

Reaksi Cahaya Pupil

• Serabut aferen refleks pupil bersama nervus optikus dan traktus optikus sampai dekat korpus genikulatum lateralis.

• Lalu sendiri menuju ke kolikulus superior dan berakhir di nukleus area pretektal.

• Nukleus ini mempunyai neuron penghubung dengan nukleus Edinger Westphal pada kedua sisi mjd refleks cahaya yang konsensual.

• Serabut eferen dari nukleus Edinger Westphal berjalan bersama dengan nervus III memasuki orbita.

Gejala - gejala

1. Kelumpuhan pada M. Rectus Medialis (N.III)

- Strabismus Divergen

Gejala - gejala

2. Kelumpuhan pada M. Rectus Lateralis (N.IV)

- Strabismus Konvergen - Diplopia Horizontal

Gejala - gejala

4. Kelumpuhan M. Levator Palpebrae (N. III)

- Ptosis

Daftar Pustaka

• Listiono, Djoko. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara. Edisi Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama. 1998. Jakarta.

• Snell, Richard S. Neuroanatomi klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 5. EGC. 2007. Jakarta.

• www.Wikipedia.com


Recommended