Download docx - Mk Apendisitis

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenyakit inflamasi pada system pencernaan sangat banyak, diantaranya appendisitis dan divertikular disease. Appendisitis adalah suatu penyakit inflamasi pada apendiks diakibanya terbuntunya lumen apendiks. Divertikular disease merupakan penyakit inflamasi pada saluran cerna terutama kolon. Keduanya merupakan penyakit inflamasi tetapi penyebabnya berbeda. Appendisitis disebabkan terbuntunya lumen apendiks. dengan fecalit, benda asing atau karena terjepitnya apendiks, sedang diverticular disebabkan karena massa feces yang terlalu keras dan membuat tekanan dalam lumen usus besar sehingga membentuk tonjolan-tonjolan divertikula dan divertikula ini yang kemudian bila sampai terjepit atau terbuntu akan mengakibatkan diverticulitisInsiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara maju daripada Negara berkembang, namun dalam tiga sampai empat dasawarsa terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi 52 tiap 100.000 populasi. Kejadian ini mungkin disebabkan perubahan pola makan, yaitu Negara berkembang berubah menjadi makanan kurang serat. Menurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita, meningkat pada pubertas, dan mencapai puncaknya pada saat remaja dan awal 20-an, sedangkan angka ini menurun pada menjelang dewasa. Sedangkan insiden diverticulitis lebih umum terjadi pada sebagian besar Negara barat dengan diet rendah serat. Lazimnya di Amerika Serikat sekitar 10%. Dan lebih dari 50% pada pemeriksaan fisik orang dewasa pada umur lebih dari 60 tahun menderita penyakit iniApendisitis dan divertikulitis termasuk penyakit yang dapat dicegah apabila kita mengetahui dan mengerti ilmu tentang penyakit ini. Seorang perawat memiliki peran tidak hanya sebagai care giver yang nantinya hanya akan bisa memberikan perawatan pada pasien yang sedang sakit saja. Tetapi, perawat harus mampu menjadi promotor, promosi kesehatan yang tepat akan menurunkan tingkat kejadian penyakit ini.Sehingga makalah ini di susun agar memberi pengetahuan tentang penyakit apendisitis dan diverticulitis sehingga mahasiswa calon perawat dapat lebih mudah memahami tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, asuhan keperawatan, penatalaksanaan medis pada pasien dengan apendisitis dan diverticulitis.

B. Tujuan

2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiB. EtiologiC. Patofisiologi dan PathwayD. Manifestasi KlinisE. KomplikasiF. Penatalaksanaan

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

KASUS :Seorang wanita spanyol berusia 64 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kuadran kanan bawah selama 6 minggu. Nyeri berselang dan disertai dengan anoreksia, mual dan muntah keras. Hasilnya, bahkan Ia tidak dapat mentoleransi cairan dan kehilangan 7,7 kg (17 lb) dalam 6 minggu. Pasien mengalami distensi abdominal progresif selama 1 bulan. Riwayat kesehatan terdahulu biasa saja kecuali untuk kolesistektomi pada 1991 dan histerektomi. Ia tidak mempunyai riwayat merokok atau menkonsumsi alcohol. Riwayat keluarga yang signifikan dimana pamannya memiliki riwayat kanker perut. Pemeriksaan fisik menunjukkan perut buncit yang mencolok dan nyeri tekan fokal pada kuadran kanan bawah. Hasil dari pemeriksaan laboratorium ditemukan: leukosit 9,6 x 103/mm3; hematokrit 36,4%; platelet 405,000/mm3; sodium 139 mmol/L; potassium 3,9 mmol/L; kloride 98 mmol/L; karbon dioksida 32 mmol/L; BUN 9 mg/dL; waktu protrombine (PT) 13,3 detik; dan keratin 0,84 mg/dL. Laju endap darah meningkat pada 85; albumin menurun pada 3,3 g/dL. Serum aminotransferase, billirubin, amylase, dan lipase semua dalam batas normal. Hasil CT Scan pada perut menunjukkan ascites yang signifikan dan penebalan sedang pada dinding lambung. Tidak ada catatan abnormal pada hati, limpa atau nodus limfe. Berdasarkan paracentesis, analisis dari cairan serosa memperlihatkan bahwa jumlah dari leukosit 635/mm3 dengan polymorps (polymorphonuclear leukocytes) 2%; limfosit 25%; sel yang tidak terklarifikasi 37% dan level dari albumin 2,8 g/dL. Serum albumin pasien adalah 3,3 g/dL dan cairan albumin ascites 2,8 g/dL.

Tanggal / Jam masuk Rumah Sakit: 13 Maret 2015 / 12.30Tanggal / Jam Pengkajian: 13 Maret 2015 / 12.40Metode Pengkajian: AutoanamnesaDiagnosa Medis: ApendisitisNo. Registerasi : 15234670A. PENGKAJIAN I. BIODATA1. Identitas Klien Nama Klien: Ny. SJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Madrid, SpanyolUmur: 64 tahunAgama: IslamStatus Perkawinan: Menikah

Pendidikan: D35

Pekerjaan: Wiraswasta

2. Identitas PenanggungjawabNama: Ny. Y Jenis Kelamin: PerempuanUmur: 40 tahunPendidikan: S1Pekerjaan: SwastaAlamat: Madrid, SpanyolHubungan klien dengan pasien: Anak pasien

II. RIWAYAT KESEHATAN1. Keluhan Utama Nyeri pada perut kuadran kanan bawah2. Riwayat Penyakit SekarangKlien mengeluh nyeri pada kuadran kanan bawah selama 6 minggu. Nyeri berselang dan disertai dengan anoreksia, mual dan muntah keras. Hasilnya, bahkan Ia tidak dapat mentoleransi cairan dan kehilangan 7,7 kg (17 lb) dalam 6 minggu. Pasien mengalami distensi abdominal progresif selama 1 bulan. 3. Riwayat Penyakit DahuluKlien pernah dilakukan kolesistektomi pada 1991, dan juga pernah dilakukan histerektomi. Ia tidak mempunyai riwayat merokok atau menkonsumsi alcohol. 4. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat keluarga yang signifikan dimana pamannya memiliki riwayat kanker perut. 5. Genogram

Ny. S

Keterangan :: Laki - laki: Perempuan: KlienNy. S

: Menikah: Mempunyai anak`: Tinggal satu rumah dengan klien

III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan KesehatanKlien mengatakan sehat itu sangat penting baginya. Klien merasa sedih jika sakit. Klien selalu menjaga makanannya dengan makan makanan yang bergizi. Klien juga tidak pernah merokok dan tidak pernah mengkonsumsi alcohol. Namun, klien jarang berolahraga. Saat ini, klien mengalami nyeri di perut bagian kuadran kanan bawah, klien merasa sedih dengan kondisinya saat ini.

2. Pola Aktivitas dan LatihanKemampuan Perawatan DiriSebelum SakitSelama Sakit

0123401234

Makan dan Minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / ROM

Keterangan :0 : Mandiri, 1 : Dengan alat bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : Dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total3. Pola Istirahat dan TidurKeteranganSebelum SakitSelama Sakit

Jumlah jam tidur siang2 jamTidak pernah

Jumlah jam tidur malam+ 8 jam+ 6 jam

Pengantar tidur (Penggunaan obat tidur)Tidak adaTidak ada

Gangguan tidurTidak adaTidur tidak nyenyak, karena nyeri pada perut di kuadran kanan bawah

Perasaan waktu bangunNyamanNyaman

4. Pola Nutrisi/MetabolikKeteranganSebelum SakitSelama Sakit

Frekuensi3 x sehari2 x sehari

JenisNasi, lauk, sayur, air putihMakanan lunak (bubur)

Porsi / Jumlah1 porsi habis1/2 porsi habis

KeluhanTidak adaAnoreksia, mual, dan muntah keras

Pengkajian Nutrisi (ABCD) A : AntropometriBerat badan (BB) : 45 kgTinggi Badan (TB): 155 cm = 1,55 kg45

IMT : : : 18,73 kg/m2 (TB)2(1,55)2BB

(nilai normal: 18,5-22,9 ) B : BiomechanicalPemeriksaan Laboratorium : 1) Albumin : 3,3 g/dL2) Leukosit : 9,6 x 103/mm3 C : Clinical SignKonjungtiva anemis D : Diet

5. Pola Eliminasia. Eliminasi BABKeteranganSebelum SakitSelama Sakit

Frekuensi1 kali sehari (pagi)1 kali sehari (pagi)

KonsistensiLunak berbentukKeras

BauKhasKhas

WarnaKuning kecoklatanCoklat pekat

KeluhanTidak adaKonstipasi

Penggunaan obat pencaharTidak adaTidak ada

b. Eliminasi UrineKeteranganSebelum SakitSelama Sakit

Frekuensi5-6 kali/hari5-6 kali/hari

PancaranKuatLemah

Jumlah+ 200 cc sekali BAK+ 220 cc sekali BAK

BauAmoniakAmoniak

WarnaJernihJernih

Perasaan sebelum BAKLegaLega

KeluhanTidak adaTidak ada

Total Produksi Urine (per hari)+ 1100 1300 cc/hari+ 1200 1400 cc/hari

Analisa Kesimbangan Cairan Selama PerawatanIntakeOutputAnalisa

Minuman 1900 ccUrine : 1300 ccFeses : 200 ccIWL : 750 ccIntake : 2200 ccOutput : 2250 cc

Makanan300 cc

Total 2200 ccTotal 2250 ccBalance : - 50 cc

6. Pola Kognitif dan PerceptualKlien dapat berbicara lancar, mampu menjawab pertanyaan perawat dengan tepat, dapat mengidentifikasi bau makanan, dapat meraba dan memegang anggota tubuhnya. 7. Pola Konsep Diria. Gambaran Diri / Citra DiriKlien mengatakan malu dengan kondisi perutnya yang nyeri dan terlihat buncit yang menonjol.b. Ideal DiriKlien mengatakan, Saya ingin cepat sembuh, saya merasa tidak nyaman dengan penyakit ini.c. Harga DiriKlien mengatakan, Saya merasa malu dengan perutnya yang terlihat buncit yang mencolok ini.d. Peran DiriKlien mengatakan, Selama saya sakit, saya tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari sebagai nenek bagi cucu cucu saya.e. Identitas DiriKlien mengatakan, Saya menyadari bahwa saya adalah perempuan, dan saya sudah menikah, sudah mempunyai anak dan cucu.8. Pola Seksual dan SeksualitasKlien sudah mengalami menopause dan sudah pernah dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim). 9. Pola Peran dan HubunganHubungan klien dengan keluarga harmonis. Selain itu dengan masyarakat juga baik.10. Pola manajemen dan Koping StresSelama sakit klien sering mengalami kecemasan akibat penyakitnya, klien takut jika harus dilakukan operasi. Keluarga pun selalu mendukungnya agar cepat sembuh.11. Sistem Nilai dan KeyakinanKlien selalu menjalankan sholat 5 waktu. Karena tidak ada halangan untuk menjalankan ibadah sholat.

3) PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan / Penampilan Umum : a. Kesadaran : Composmentisb. Tanda Tanda Vital : Tekanan darah: 130/80 mmHg Nadi: 95 kali/menit Suhu: 37o C RR: 25 kali/menit2. Pemeriksaan Head To Toe :a. Kepala, rambut : warna rambut hitam, bersih, tidak ada uban, tidak ada ketombeb. Muka : Mata : Kebersihan : Bersih Palpebra: Tidak ada pembesaran palpebra Konjungtiva : Anemis Pupil: Isokor 2 mm Sclera : Tidak ikterik Reflek terhadap cahaya: +/+ Penggunaan alat bantu penghilatan : Tidak menggunakan Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret Mulut: Simetris, bersih, bibir lembab, tidak ada Stomatitis Telinga: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar mastoidc. Leher : Bersih, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.d. Dada (Thorax) : Paru paru :Inspeksi: SimetrisPalpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormalPerkusi: Suara paru sonorAuskultasi: Vesikuler Jantung :Inspeksi: IC tidak tampakPalpasi : tidak ada nyeri tekanPerkusi: redupAuskultasi: Bunyi jantung I II murnie. Abdomen :Inspeksi: Bersih, distensi abdomenAuskultasi: bising ususPalpasi: Nyeri tekan fokal di kuadran kanan bawahPerkusi: thympanif. Genitalia : tidak ada kelainang. Anus, Rektum : tidak ada kelainanh. Ekstremitas : Kekuatan Otot kanan dan Kiri55

55

Perabaan Akral : hangat Edema pitting: -i. IntegumenKulit bersih, warna sawo matang, tidak ada lesi.

4) PEMERIKSAAN PENUNJANG :a. Pemeriksaan Laboratorium : leukosit : 9,6 x 103/mm3 hematokrit : 36,4% platelet : 405,000/mm3 sodium : 139 mmol/L potassium : 3,9 mmol/L kloride : 98 mmol/L karbon dioksida : 32 mmol/L BUN : 9 mg/dL waktu protrombine (PT): 13,3 detik Keratin : 0,84 mg/dL. Laju endap darah : 85 Albumin: 3,3 g/dLb. CT Scan: ascites yang signifikan dan penebalan sedang pada dinding lambung.c. Parasentesis :analisis dari cairan serosa memperlihatkan bahwa jumlah dari leukosit 635/mm3 dengan polymorps (polymorphonuclear leukocytes) 2%; limfosit 25%; sel yang tidak terklarifikasi 37% dan level dari albumin 2,8 g/dL. Serum albumin pasien adalah 3,3 g/dL dan cairan albumin ascites 2,8 g/dL.

B. ANALISA DATANama: Ny. ZSNo. CM: 15234670Umur: 64 tahunDiagnosa Medis: ApendisitisNoHari/ Tanggal/ JamData FokusMasalahEtiologiDiagnosa Keperawatan

1Jumat/ 13 Maret 2015/ 12.40 WIBDS :Klien mengeluh nyeri pada perut bagian kuadran kanan bawah selama 6 minggu. Nyeri berselang.P : Nyeri bertambah saat berjalan, mengedan, bernapas dalam, dan saat perut ditekanQ : Nyeri seperti ditusuk - tusuk R : Nyeri pada perut bagian kuadran kanan bawahS : Skala Nyeri 7 dari 10T : Nyeri hilang timbulDO : Klien tampak meringis kesakitan. Tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi: 95 kali/menit, Suhu : 37o C, RR : 25 kali/menit

Nyeri Akut

2Jumat/ 13 Maret 2015/ 12.40 WIBDS :Klien mengatakan berat badannya turun 7,7 kg selama 6 minggu. Klien mengatakan tidak nafsu makan, mual dan muntah kerasDO :Terdapat distensi abdomen, perut buncit mencolok, Konjungtiva anemis.Berat badan : 45 kg, IMT : 18,73Kekurangan volume cairan

3Jumat/ 13 Maret 2015/ 12.40 WIBDS :Klien mengatakan tidak nafsu makan, mual dan muntah kerasDO :Badan tampak kurus, Berat badan : 45 kg, IMT : 18,73Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4Sabtu/ 14 Maret 2015/ 10.15 WIB (Post Operasi)Nyeri Akut

4Sabtu/ 14 Maret 2015/ 10.15 WIB (Post Operasi)Risiko Infeksi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN/INTERVENSINama: Ny. ZSNo. CM: 15234670Umur: 64 tahunDiagnosa Medis: Apendisitis

17

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanB. Saran

17

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, , Gloria M., , Howard K. Butcher, dan Joanne M. Dochteman, ed. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). St. Louis: Mosby Elsevier

Smeltzer, S.C., dan B.G. Bare. 2002. Keperawatan Medikal bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Volume 3. Jakarta: EGC

Herdman, T. Heather, ed. 2010. NANDA International, Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 201-2014. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2001.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi K3. Jakarta: Media Aesculapius

Moorhead, Sue., Marion Johnson, Meridean L. Maas, ed. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louis: Mosby Elsevier

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu penyakit kulit. Jakarta: Hipokrates.