KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul “KESEHATAN KELUARGA TN”S”
DENGAN ANGGOTA AN”S” DAN NY”S”KEBERSIHAN
LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH YANG TIDAK TERPELIHARA.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun
sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan
penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang
bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini.
Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg
tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya
ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta
kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Mamuju, Maret 2008
Penulis
RIWAYAT HIDUP
1. Identitas
Nama : Ni kadek Meisa Wahyu Dewi
Tempat/Tanggal Lahir : Baras 4 /4 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Alamat : Jln. Umar dar
Nama : Ni.luh Putu Widiasih
Tempat/Tanggal Lahir ; Baras 4/26 November 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Alamat : BTN Axuri Blok H No. 85
Nama : Anggun Sasmita
Tempat/Tanggal Lahir : Makassar/ 19 maret 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat :Jln.H.B.Lopa No.16
Nama : Hestin SosSong
Tempat/Tanggal Lahir : Palopo /16 November 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jln.Mangga No.16
Nama : Resky Agustina
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat :
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan mengakibatkan
permasalahan di bidang kesehatan berkembang kompleks. Di
samping itu meningkatkan pendidikan masyarakat secara
keseluruhan dan kesadaran masyarakat tentang pelaksanaan
kesehatan.
Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai
dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup
sehat sehingga menghasilkan ketenangan dan kebahagian yang
lebih bayak kepada individu dalam hidupnya. Akan tetapi,
kenyataan taklah demikian,individu dan keluarga masih diliputi
oleh berbagai macam permasalahan-permasalahan akibat
kurangnya pengetahaun tentang kebersihan lingkungan serta
hidup yang sehat dan kebiasaan yang menunjang syarat kesehatan,
salah satunya adalah radang akut saluran pernapasan atas yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,dan virus.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran pelaksanaan kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan fungsi ilmu kesehatan
2. Tujuan Khusus
Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui seberapa
penting kesehatan bagi kehidupan kita baik secara jasmani
maupun rohani.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran bahasa Indonesia
2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada
masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada masing-masing
anggota keluarga meraka
3. Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah
terpenuhi dengan baik atau sebaliknya
4. Sesuai dengan program study yang kami ambil yaitu ilmu
pengetahuan alam,karya ini akan membantu dalam pelaksanaan
program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut dibidang
kedokteran atau keperawatan.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data
yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode
penulisan sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan
kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga
melalui kunjungan rumah.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Defenisi
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga yang terkumpul di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan.
(Depkes RI 1998).
b Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup dalam suatu
atap karena ada hubungan darah ikatan perkawinan dan
pengangkatan yang didalamnya terjadi interaksi masing
masing mempunyai peran masing-masing.
2.Tipe dan Bentuk Keluarga
Beberapa bentuk tipe keluarga dikutip dari keluarga dasar
kesehatan Keluarga oleh Nasrul Efendi(1998)adalah sebagai
berikut :
a Keluarga inti adalah Keluarga inti ditambah dengan sanak
keluarga yang terdiri dari ayah ,ibu dan anak anak .
b Keluarga besar adalah keluarga inti di tambah sanak
saudara,sepupu paman,bibi ,dan saudara lain.
c. Keluarga duda /janda adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kamatian.
d Keluarga yang berkomposisi adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
e Keluarga kabitas adalah dua orang yang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
3.Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga.
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut dufal dikutip dari
buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut:
1. Tahap pembentukan keluarga :tahap ini dimulai dari
pernikahan yang dilanjutkan dalam bentuk rumah tangga.
2. Tahap menjelang kelahiran anak :tugas keluarga yang paling
terutama yang mendapat keturunan sebagai generasi penerus
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang
merupakan saat yang dinantikan.
3. Tahap menghadapi bayi :dalam hal ini keluarga mengasuh,
mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada
tahap bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang
tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.
4. Tahap menghadapi anak pra sekolah :pada tahap ini anak sudah
mulai bergaul dengan teman sebayanya tetapi,sangat rawan
dalam masalah kesehatan karena ,tak mengetahui mana yang
kotor dan yang bersih.
5. Tahap menghadapi anak sekolah :dalam hal ini tugas keluarga
adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak untuk
mempersiapkan masa depannya.Membiasakan belajar secara
teratur ,mengontrol tugas tugas anak dan meningkatkan
pengetahuan anak.
6. Tahap menghadapi anak remaja :tahap ini adalah tahap yang
paling rawan ,karena dalam tahap ini anak akan mencari
identitas diri dalam membentuk kepribadiannya .Oleh karena
itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan .Komunikasi dan saling pengertian antara kedua
orang tua dengan anak perlu di pelihara dan dikembangkan
7. Tahap melepaskan anak ke masyarakat :dalam memenuhi
kehidupan yang sesungguhnya,dalam tahap ini anak akan
memulai kehidupan di rumah tangga.
8. Tahap berdua kembali:setelah anak besar dan menempuh
kehidupan sehari-hari,tinggallah suami istri berdua saja.Dalam
tahap ini keluarga merasa sepi,dan apabila tidak dapat
menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan
stress.
9. Tahap masa tua :tahap ini masuk ketahap lanjut usia dan kedua
orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang
fana ini.
4.Tugas – tugas Keluarga
Tugas – tusag keluarga yang di kutip Effendi(1998)adalah
sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggota sesuai dengan
kedudukan masing-masing.
4. Sosialisasi antara anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Memelihara Ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga
5.Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga yang dikutip dari buku Nasrul
Effendi (1998) adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Keluarga
1. Untuk meneruskan keturunan
2. Memelihara dan membesarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologi
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3. Membina kedewasaan,kepribadian anggota keluarga
4. Memberikan identitas anggota keluarga
c.Fungsi Sosialisasi
1. Memberikan sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat
Perkembangan anak
3. meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
d.Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang misalnya;
Pendidikan anak-anak,jaminan hari tua dsb.
Dalam menyusun masalah kesehatan keluarga seorang selalu
mengacu
Pada tipologi masalah- masalah kesehatan keluarga.
Ada tiga kelompok masalah kesehatan besar yaitu:
1. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan
kesehatan yang
termasuk didalamnya adalah keadaan sakit serta kegagalan
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai
dengan pertumbuhn normal
2. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat
memungkinkan
terjadinya penyakit,kesehatan dan kegagalan dalam mencapai
potensi
kesehatan.
3. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu
atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya
keluarga.
Masalah yang dapat muncul karena ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,yang disebabkan oleh;
a.Kurangnya pengetahuan tentang fakta
b.Rasa takut akibat masalah yang telah diketahui
c.Sikap dan filsafat hidup
d.Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
e.Tidak memahami mengenai sifat,berat dan luasnya masalah
f.Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
g.Ketidak tahuan untuk mnggunakan fasilitas kesehatan
h.Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan dan keuangan
Selain itu terdapat berbagai macam masalah-masalah yang dihadapi
suatu keluarga karena ketidak mampuan untuk merawat atau
menolong anggota keluarga yang sakit disebabkan oleh hal-hal sbb;
1. Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya
sifat,penyebab,penyebaran,perjalan penyakit.gejala,dan
perawatannya,serta pertumbuhan dan pertumbuhan anak,
2. Tidak mengetahui perkembangan kesehatan yang dibutuhkan,
3. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4. Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga
misalnya keuangan anggota keluarga yang bertanggung
jawab,fasilitas fisik untuk kesehatan.
Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota
keluarga disebabkan karena
a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup diantaranya
keuangan ,tanggung jawab dan keadaan fisik rumah yang tidak
memenuhi syarat.
b. Kurang dapat melihat keuntungan dan pemeliharan lingkungan
rumah.
c. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan
d. Ketidak tahuan tentang usaha pencegahan penyakit.
e. Sikap dan pandangan Hidup.
Ketidak mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna
memelihara kesehatan disebabkan karena;
a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
c. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlkan
d. sikap dan falsafah hidup
Prioritas masalah
Setelah menentukan masalah kesehatan,langkah selanjutnya adalah
menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga.Hal-hal yang
perluh diperhatikan dalam prioritas masalah adalah;
1. Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam
keluarga dapat
diatasi sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang data
mengancam kehidupan keluarga
3. Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga
terhadap asuhan kesehatan yang akan diberikan.
4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang
meraka hadapi
5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan
masalah kesehatan keluarga.
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
7. Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan keluarga perluh
disusun skala prioritas.
Perencanaan
Langkah setelah menyusun pengkajian adalah perencanaan
kesehatan.Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan
yang ditentukan untuk dilaksanaan dalam memcahkan masalah
kesehatan yang telah didentifikasi.Penyusun rencana kesehatan
tergantung dari kondisi masing-masing keluarga yang dihadapi.
Menurut Nasrul Effendi (1998) cirri-ciri rencana kesehatah keluarga
adalah ;
1. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau
meringankan masalah yang sedang dihadapi
2. Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis
3. Berkautan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasi
4. Rencana ksehatan merupakan cara untuk mencapai tujuan
5. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus
menerus.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis melakukan
perencanaan dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan di
mulai dari pengertian penyebab, dan pelaksanaan kesehatan serta
memotifasi keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat dan dapat menyeimbangkan antara aktivitas dan
istirahat.
Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang
telah ditentukan dengan tujuan agar masalah kesehatan keluarga
dapat terpenuhi.Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan
dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga di sebabkan oleh
banyak faktor,yakni:
1. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
2. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
3. Tidak mau menghadapi situasi
4. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan
yang melekat
5. Adat istiadat yang berlaku
6. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan .
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan
kesehatan terhadap keluarga adalah :
1. Sumber daya Keluarga (keuangan)
2. Tingkat pendidikan keluarga
3. Adat istiadat yang berlaku
4. Respond an penerimaan keluarga
5. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.
Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai.Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan,apabila dalam
penilaian tidak tercapai maka perlu dicari penyababnya.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor ,seperti :
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan kesehatan yan tidak tepat
3. Ada fakor lingkungan yang tida dapat diatasi .
Alasan pentingnya Penilaian yaitu ;
1. Menghentikan tindakan /kegiatan yang tidak berguna
2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan kesehatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan
4. Untuk mengembagkan dan menyempurnakan praktek
kesehataan pada rumah sakit terdekat pada wilayah tersebut.
Hasil penilaian dapat di ukur dari tiga dimensi, yaitu :
1. Keadaan Fisik
2. Psikologis dan sikap
3. Pengetahuan dan perubahaan prilaku.
Metode Penelitian yang dapat dilakukan yakni ;
1. Observasi langsung,mengamati secara langsung perubahaan
yang terjadi
2. Wawancara ,mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan
perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang
diberikan
3. Memeriksa laporan ,dapat dilihat dari rencana asuhan
kesehatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana
D) Konsep dasar Kesehatan Lingkungan
1.Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau
keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal
pula.Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain
mencakup : Perumahan,Pembuangan kotoran
manusia(tinja),penyediaan air bersih,pembuangan air
kotoran (air limbah ) ,rumah hewan ternak
(kandang).Adapun yang dimaksud usaha kesehatan
lingkungan adalah suatu usaha usaha untuk memperbaiki
atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar
merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan
yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
2.Tujuan Menjaga Kesehatan Lingkungan
1. Dapat menghindari terjadinya penyakit menular
2. Memberikan keindahan untuk dipandang
Dampak yang ditimbulkan bila lingkungan tidak
memenuhi syarat kesehatan seperti :
1. Dapat Terjangkit penyakit menular
2. Secara estetika menimbulkan bau tidak enak dan
tidak nyaman untuk dilihat (Boto Atmojo,2003)
3.Konsep Rumah
Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam membangun
rumah adalah:
1. Faktor lingkungan (fisik,biologis,maupun sosial) maksudnya
membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana
rumah didirikan.
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat,hal ini dimaksudkan
rumah dibangun berdasarkan kemampuan misalnya
bambu,kayu ,atap rumbia adalah bahan pokok membuat rumah.
3. Teknologi perumahan yang dimiliki masyarakat pada dewasa
ini sudah begitu maju dan sudah semakin modern, akan tetapi
teknologi modern ini sangat mahal dan bahkan tidak
dimengerti oleh masyarat.
4. Kebijakan (peraturan – peraturan pemerintah yang menyangkut
tata guna tanah untuk kali ini, bagi perumahan masyarakat
pedesaan belum merupakan problem,namun dikota sudah
menjadi masalah besar)
5. Syarat-syarat yang sehat :
1. bahan bangunan meliputi:lantai ubin atau semen adalah
baik.
Namun tidak cocok untuk ekonomi
pedesaan.dinding tembok adalah baik ,namun
disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok
untuk didaerah tropis.atap genteng umum dipakai
baik didaerah perkotaan maupun di pedesaan.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi,fungsi
utama untuk menjaga agar aliran udara di dalam
rumah tersebut tetap segar.sedangkan dari ventilasi
rumah adalah untuk membersikan rumah dari
bakteri-bakteri terutama bakteri pathogen,karena
disitu selalu terjadi aliran udara scara secara terus
menerus dan fungsi lain adalah untuk menjaga agar
ruangan rumah agar sulalu tetap didalam
kelembaban yang optimum.
6. Luas bangunan rumah,luas lantai bangunan rumah sehat harus
sesuai cukup untuk penghuninya.
7. Fasilitas-fasilitas dirumah sehat dirumah sehat adalah sbb :
1. Penyadiaan air bersih yang cukup
2. Pembuangan tinja (jamban keluarga)
3. Pembuangan keluarga (spar)
4. Pembuangan sampah
5. Fasilitas dapur
6. Ruang lingkup keluarga
7. Gudang tempat penyimpanan hasil panen
8. Kandang ternak
4.Penyadiaan Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia ,manusia akan
lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada
kekurangan makanan.Kebutuhan manusia akan air sangat
komplek untuk mandi ,minum, mencuci.menurut WHO di
Negara-negara maju tiap orang memerlukan sekitar 60-120
L/hari. Sedangkan Negara berkembang termasuk di Indonesia
sekitar 30-60 L/hari. Syarat air bersih :
1. Syarat fisik: bening(tidak berwarna,tidak berasa,suhu
berada di bawah suhu udara diluar.)
2. Syarat bakteri liogis: cara untuk mengetahui air minum
tersebut bebas dari bakteri pathogen adalah ambil sample,
bila 100 cc air terdapat kurang dari empat bakteri E coli
syarat kesehatan.
3. Syarat kimia: jika di dalam air mengandung zat-zat
tertentu,maka akan menyebabkan gangguan psikologis
pada manusia.
5. Sampah dan pengolahannya
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah
tidak di pakai lagi oleh manusia. Jenis sampah sebenarnya ada 3
jenis yaitu; padat, cair, dan gas.
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalam sampah di
bagi menjadi:
1. Sampah anorganik, yang tidak dapat membusuk
( logam,pecahan gelas,dan platik)
2. Sampah organik, yang dapat membusuk(sisa
makanan,daun-daunan dan buah-buahan)
2. Berdasarkan dapat tidaknya di bakar yaitu:
1. Mudah terbakar seperti kertas,karet,plastic,kayu,dan kain
bekas.
2. Yang tidak dapat terbakar seperti kaleng-kaleng bekas,
besi logam,dan pecahan gelas.
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena
dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab
penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betul-betul dapat
diolah agar tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah
meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung
jawab msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah
harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan
sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara,
lalu ketempat pembuangan akhir).
2. Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain :
1. Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah
kemudian ditimbun dalam tanah.
2. Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam
incinerator
3. Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan
menjadi pupuk kompos.
6.Air limbah dan pengolahannya
Air limbah adalah sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri
sumber. Air limbah dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Air buangan yang berasal dari rumah tangga( domestic wastes)
yang berasal dari permukiman penduduk(tinja,air seni,bekas
cucian dari dapurdan kamar mandi).
2. Air buangan industri (industrial wastes water) berasal dari
berbagai Jenis industri akibat dari proses produksi. Zat yang
terkandung diidalamnya sangat bervariasi antara lain nitrogen,
logam berat,garam-garam, sulfida,lemak dan zat pewarna.
3. Air buangan kota praja( municipal waste water) berasal dari
daerah perkotaan,perdagangan, hotel,restoran,tempat-tempat
umum dan tempat ibadah pada umumnya kandungan
limbahnya sama-sama dengan kandungan limbah rumah
tangga.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I.Data umum
1.Nama KK : Tn.”S”
2.Umur : 38
3.Pendidikan : Tamat SD
4.Pekerjaan : Tukang Becak
5.Alamat : Jl.Tuna
6. Tipe Keluarga : Extendet Famili (keluarga besar). Tipe keluarga
Tn.”S” termasuk dalam tipe keluarga besar yang terdiri dari
suami, istri, anak dan adik ipar.
7. Suku Bangsa
Suku bangsa Tn. ‘S’’ adalah suku mamuju, bangsa Indonesia
8. Agama
Keluarga Tn. “S” menganut agama islam.
9.Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn”S” memiliki mata pencaharian sebagai tukang becak
dengan penghasilan ±Rp.20.000,-per hari.pengeluaran
keluarga Tn.”S” per hari ±Rp.15.000,-per hari. Menurut Ny.
“S” kondisi ekonomi keluarganya bisa terpenuhi, hanya ntuk
kebutuhan makan sehari-hari saja.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga
Keluarga Tn.”S” tidak pernah mengunjungi rekreasi, waktu senggang
hanya digunakan untuk menonton televisi.
II. Riwayat Tahap Perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.”S’’pada saat ini sedang
menghadapi anak usia balita. Dalam hal ini keluarga
mengasuh,mendidik,memberikan kasih sayang kepada
anak,karena pada tahap bayi kehidupannya sangat
tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya
masih sangat lemah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga Tn.”S” yang belum terpenuhi, yaitu
tahap menghadapi anak pra sekolah,tahap menghadapi anak
sekolah , tahap menghadapi anak remaja, tahap melepaskan
anak ke masyarakat,tahap kedua kembali, tahap masa tua.
3. Riwayat Keluarga inti
Pada saat di kaji terdapat masalah kesehatan fisik, pada keluraga
Tn.’’S’’ dimana An.”E” berumur 1tahun 4 bulan dalam
keadaan demam S 37,2˚C sejak 5 hari yang lalu belum
pernah dibawa berobat ke puskesmas dan hanya diberi obat
penurun panas yang dibeli di apotik,batuk,pilek, hidung
tersumbat,malas makan , terkadang muntah perut sedikit
buncit,BB 7 Kg An “E” tampak kurus.N y.”S”mengatakan
makanan sehari –hari anaknya hanya nasi sama sayur jarang
makan ikan atau telur
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari pihak keluarga Tn. “S”ibu dan ayah dari Tn.”S” masih
hidup dalam keadaan sehat.
Dari keluarga Ny “S”, ibu dan ayah dari Ny.”S” masih dalam
keadaan sehat.
III. Lingkungan
1. Krakteristik Rumah
Tipe rumah : Rumah papan
Komposisi ruangan terdiri dari 2 ruangan ruang depan
digunakan sebagai ruang tamu sekaligus kamar tidur,ruang
belakang digunakan sebagai dapur dan kamar tidur.
2. Sanitasi lingkung
Sumber air minum PAM dan tidak dimasak
Keluarga Tn. “S” menggunakan air sumur hanya untuk mandi
dan mencuci.
Sampah dibuang didepan rumah ( banyak sampah
berserakan ).Lingkungan dalam rumah : perabotan rumah
tangga tidak tertata rapi ( berantakan).
3. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi RW
Hubungan keluarga Tn. “S” dengan tetangga lain cukup
harmonis karena menjalin kekerabatan yang cukup baik.
Tetangga saling menghargai satu dengan yang lainnya sehingga
terbina hubungan baik dalam masyarakat.
IV. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
o Keluarga Tn. “S” menggunakan bahasa mamuju sebagai
bahasa sehari-hari
o Pola komunikasi antara Tn.”S” dan istri serta adik
iparnya saling menghargai
2. Struktur Peran dalam keluarga
Tn. “S” berperan sebagai pencari nafkah seorang suami dari
istri dan ayah dari anak –anaknya.
Ny.”S”sebagai seorang istri, ibu rumah tangga, pengasuh dan
pendidik bagi anak –anaknya.
An.”S” ipar dari Tn.”S”sebagai pelajar serta pengasuh dan
pendidik keponakannya, dan terkadang juga membantu
mencari nafkah.
3. Nilai dan Norma keluarga
Nilai keseharian yang dianut oleh keluarga Tn.”S” rendah. Hal ini
dapat dilihat dari kebiasaan keluarga membuang sampah
disamping rumah dan ketidaktahuan anggota keluarga
tentang masalah kesehatan yang bisa timbul akibat
lingkungan yang buruk.
V. Fungsi Keluarga
1.Fungsi Efektif
Keluarga Tn. “S” dapat menerima satu sama lain karena interaksi
keluarga Tn. “S” sangat baik.Dalam keluarga bilamana ada
masalah diselesaikan secara bersama.
2. Fungsi Sosial
Hubungan sosial antara anggota keluarga kurang mampu mengenal
masalah penularan penyakit. Namun hubungan tiap anggota
keluarga saling menghormati satu sama lain.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn .”S” mempunyai 1anak perempuan
Istri Tn. “S”yaitu Ny.”S” menggunakan program KB
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga Tn.”S” bisa mencukupi kebutuhan sehari –hari
karena belum membiayai sekolah untuk anaknya.
VI. Harapan Keluarga
Keluarga berharap An.”E” cepat sembuh dan keluarga selalu
dalam keadaan sehat.
Keluarga berharap Tn.”S” dapat memperoleh pekerjaan yang
lebih baik sehingga perokonomian keluarga dapat lebih baik.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas tentang kesenjangan yang
penulis temukan dengan cara membandingkan antara konsep dasar
kesehatan keluarga dengan kasus yang kami dapatkan dalam
keluarga Tn.”S” di Jln Tuna kelurahan binanga.
Dalam melaksanaan asuhan kesehatan keluarga sebelumnya telah
dilaksanakan pendekatan proses kesehatan keluarga dengan 4 tahap
yaitu: pengkajian, perencanaan, implementasi dan avaluasi.
A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar dalam kesehatan. pengumpulan data yang
akurat dan sistimatis dalam merencanakan diagnosa kesehatan
keluarga. Pada saat melakukan pengkajian, penulis mendapatkan data
dari keluarga melalui wawancara dan observasi.
1.Kesehatan lingkungan
Berdasarkan teori kebersihan dan sanitasi lingkungan yang
sehat yaitu dari luas bangunan ,luas lantai, tidak tergenang
dan tidak menimbulkan bau, pakaian bersih dan peralatan
rumah tangga tertata rapi, yaitu tempat samah dalam
keadaan tertutup,dan keadaan air minum memenuhi syarat
kesehatan ( Soekidjo Notoadmojo, 2003 Ilmu Kesehatan
Masyarakat )
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. “S” ditemukan
perabot dan alat rumah tangga tidak tertata rapi, yaitu kamar
mandi dan WC milik umum nampak kotor dan berbau.
Terjadi kesenjangan antara teori dan kasus sehingga
dikatakan lingkungan rumah keluarga Tn.”S”belum
memenuhi syarat kesehatan, hal ini di sebabkan kerena
kurang menyadari dan ketidakmampuan keluarga
memandang pentingnya kesehatan lingkungan bagi
keluarga.
2. Ketidak sanggupan Mengambil Tindakan kesehatan yang tepat disebabkan
karena :
a. Tidak mengerti mengenai sifat berat dan luasnya masalah
b. Masalah tidak begitu menonjol
c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena
kurang pengetahuan , dan kurangnya sumber daya keluarga
d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa
pilihan.
e. Takut dari akibat tindakan
f. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
g. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau.
h. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan.
B. Perencanaan
Didalam membuat rencana penulisan melibatkan keluarga , hal ini perlu
adanya kerja sama sehingga tindakan yang dilakukan berdampak
positif. Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang
berorientasi pada kesehatan keluarga . perencanaan yang perlu
dibahas antara lain :
1. Berpusat pada tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan
masalah yang sedang dihadapi.
2. Merupakan hasil atau suatu proses yang sistematika dan telah dipelajari
dengan pikiran yang logis
3. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasikan
4. Rencana kesehatan keluarga berhubungan dengan masalah yang ada
5. Rencana kesehatan merpakan cara untuk mencapai tujuan
C. Inflementasi
Beberapa tindakan yang penulis telah lakukan pada
Tn.”S”adalah sebagai berikut :
a.Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
b.Memotifasi keluarga Tn.”S”untuk membawa anaknya untuk
dibawa kepuskesmas atau kerumah sakit
c.Memotifasi keluarga Tn. “S” untuk memelihara kebersihan
rumah dan sekitarnya.
D. Evaluasi
Evaluasi diharapkan bertujuan untuk apakah tindakan
kesehatan yang telah diberikan tercapai atau tidak,
berdasarkan buku ( Nasrul Evendi Halaman 58,tahun 1998 )
ada 3 kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur dalam
evaluasi, yaitu :
a. Kriteria keberhasilan
b. Standar kesehatan
c. Perubahan perilaku
Berdasarkan evaluasi ditemukan bahwa keluarga mampu mengerti
syarat-syarat lingkungan yang sehat, dampak yang timbul dari
lingkungan yang tidak sehat dan keluarga berjanji akan
menjagah lingkungan tetap bersih.
Masalah ini hanya sebagian teratasi disebabkan karena untuk
merubah perilaku kesehatan anggota keluarga memerlukan
waktu yang cukup lama dan sumber – sumber dalam tiap-tiap
keluarga berbeda – beda.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi kepada masyarakat khususnya keluarga binaan ,agar
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,mampu
merawat anggota keluarga yang sakit,mampu memanfaatkan
sumber dari masyarakat guna memelihara kesehatan dan
memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga
sehingga dapat mencapai tujuan kesehatan keluarga .
Berdasarkan tujuan yang telah di simpulkan oleh penulis ,maka
penlis dapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah melakukan pengkajian terhadap keluarga
Tn”S”,Penulis memperoleh data yang mengarah pada
anggota keluarga Tn”S” yaitu kurang menjaga kebersihan
lingkungan sehingga kesehatan keluarga tidak terjaga yang
di sebabkan kerena :
a. Ketidaktahuan mengenal masalah kesehatan Keluarga
b. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
2. Dalam melakukan asuhan kesehatan keluarga Tn”S”dengan
anggota keluarga yang mengalami Masalah Kesehatan
Lingkungan,penulis mampu memberikan solusi untuk
mengatasi masalah-masalah yang di hadapi anggota
keluarga.
3. Setelah melakukan pengkajian dan observasi / pengamatan
keluarga Tn”S”.penulis melihat berbagai masalah di luar
dan di dalam lingkungan rumah anggota keluarga
Tn”S”dengan masalah lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan :
a. Kurangnya Pengetahuan Keluarga mengenai pentingnya
Lingkungan Sehat
b. Keluarga kurang menyadari pentingnya lingkungan sehat.
B. Saran
1. Diharapkan agar keluarga binaan mampu mengenal masalah
kesehatan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit
dan mampu menggunakan sumber dimasyarakat guna
memelihara kesehatan,serta mengembangkan perilaku
hidup sehat yang telah dianjurkan melalui pembinaan dan
penyuluhan oleh penulis.
2. Hendaknya waktu yang digunakan di perpanjang guna keefektifan
evaluasi yang di laksanakan .
3. Hendaknya menggunakan pendekatan secara sistematis untuk
mengidentifikasi kesehatan secara tepat.
HALAMAN PENGESAHAN
KESEHATAN KELUARGA Tn”S” DENGAN ANGGOTA
KELUARGA An”S” DAN Ny”S” KEBERSIHAN LINGKUNGAN
SEKITAR
RUMAH YANG TIDAK TERPELIHARA
MAMUJU
Tanggal 14 Maret ―24 Maret 2008
Diposkan oleh udhi coekhy di 09.59 0 komentar Beranda
Langgan: Entri (Atom)