Upload
ke-ditha
View
807
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
H a l a m a n | 1
TUGAS BAHASA INDONESIA KARYA ILMIAH
“Usaha Kuliner Bakso Pak Inggih”
DISUSUN OLEH
Nama : RismalaPramuditha
Kelas : XI – IPA 1
No. Absen : 28
Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram
Jalan Pendidikan Nomor 25 Mataram
2014
H a l a m a n | 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
3. Tujuan ....................................................................................................................... 3
4. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4
BAB III :METODE PENELITIAN................................................................................... 8
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................................ 8
2. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 8
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................................ 9
BAB V : PENUTUP.......................................................................................................... 21
1. Kesimpulan............................................................................................................. 21
2. Saran ........................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 23
H a l a m a n | 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bakso atau baso merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di telinga
kita.Ketika menyebut kata bakso saja, orang Indonesia pasti langsung tahu apa
maksud dari kata itu. Di luar negeri juga mengenal makanan ini namun dalam
bahasa yang berbeda yaitu meatballs atau bola daging atau dikenal dengan kata
Bakso.Bakso atau baso merupakan makanan berkuah yang didalamnya terdapat
pentolan bakso yang terbuat dari daging dan di dalamnya juga terdapat tambahan
lain seperti mi maupun sayur dengan menambahkan saos, kecap, dan sambal
sesuai selera.
Pentolan bakso yang biasanya berbentuk bulat, pentolan bakso inilah yang
menjadi bahan utama atau bahan yang harus ada, karena jika pentolan bakso ini
tidak ada maka makanan tersebut belum bisa dikatakan sebagai bakso.Setiap
akan membuat pentolan bakso, orang Indonesia apalagi mayoritas beragama
Islam pasti akan menggunakan daging sapi sebagai bahan utama dalam
pembuatan pentolnya.
Namun semakin banyaknya warung atau restoran yang menyajikan bakso ke
dalam menunya, para penjual kini banyak yang mengganti daging sapi dengan
yang lain sebagai isian maupun bahan utama karena banyak faktor. Beberapa
diantaranya mungkin akibat dari keluhan para konsumen yang mulai bosan
dengan menu yang itu-itu saja, dan juga karena persaingan antara pedagang yang
H a l a m a n | 4
satu dengan pedagang yang lain karena semakin banyak pedagang yang menjual
bakso.
Daging ikan menjadi salah satu bahan alternatif pengganti daging sapi yang
digunakan penjual karena harga daging sapi tiap tahunnya semakin mahal dan
tiap penjual bakso belum tentu ada yang bisa mengimbangi antara pemasukan
dan pengeluarannya.
Untuk itu pada karya ilmiah kali ini saya telah melakukan wawancara kepada
seorang pedagang bakso yaitu narasumber saya yang bernama pak Inggih yang
sudah lama membuka usaha kuliner bakso.
Untuk menjawab rasa penasaran bagi yang belum mengetahui sekaligus
belum mencicipi bakso di warung bakso pak Inggih ini, maka saya akan
menyajikan dan menjelaskan bagaimana usaha yang dijalankan pak Inggih,
apakah membuahkan hasil atau tidak dan apa saja bumbu-bumbu yang
digunakan pak inggih sehingga bakso yang dijual oleh beliau ini berbeda dengan
bakso yang dijual oleh pedagang lain.
Semoga dengan tulisan ini dapat memperkaya pengetahuantentang aneka
masakan Indonesia sebagai pilihan kuliner bagi para maniak wisata kuliner
budaya Indonesia asli.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana perjalanan usaha bakso pak Inggih selama ini ?
2) Apa saja bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso khas pak Inggih ?
3) Bagaimana proses pembuatan bakso khas pak Inggih ?
4) Hasil dan keuntungan apa saja yang diperoleh sekaligus dirasakan pak Inggih
selama membuka usaha bakso ini ?
H a l a m a n | 5
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui perjalanan usaha bakso pak Inggih selama ini.
2) Untuk menambah wawasan tentang bahan yang digunakan dalam pembuatan
bakso khas pak Inggih.
3) Agar mengetahui proses pembuatan bakso khas pak Inggih.
4) Untuk mengetahui hasil dan keuntungan yang diperoleh sekaligus dirasakan
pak Inggih selama membuka usaha bakso.
4. Manfaat Penelitian
Dengan dibuatnya karya ilmiah ini dapat menambah wawasan dan dapat
bermanfaat kepada semua orang yang membacanya khususnya orang yang ingin
mencoba membuka usaha bakso yang nantinya karya ilmiah ini akan dapat
dijadikan contoh.
H a l a m a n | 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung
tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang.
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia, hal ini ditunjukkan dari
istilah 'bakso' yang berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara
harfiah berarti 'daging giling'.
Pada awal abad ke -17 akhir Dinasti Ming di Fuzhou, Hidup seorang pria
bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo sangat baik dan
sangat berbakti kepada orang tuanya. Kebaikan dan bakti kepada ibunya sudah
dikenal di kalangan tetangganya.Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah
tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu
yang agak keras.Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat
lagi.Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa
dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras
ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung
pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya
dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya
menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah.
Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.
H a l a m a n | 7
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya.Sang ibu merasa gembira
karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan.Meng Bo
sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.
Cerita bakti Meng Bo cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk
berdatangan terus menerus untuk belajar membuat bakso yang di buat Meng Bo.
Dan resep terus menyebar dari keluarga ke keluarga lain, kota ke kota lain dan
bahkan sekarang di Indonesia.
Mungkin bentuk dan rasa yang di buat Meng Bo dan kita makan sehari-hari
pasti berbeda, mungkin hanya sama-sama berasa daging yang empuk yang di buat
bulat-bulat. Di Indonesia bakso sudah dikembangkan resepnya menjadi beda-
beda.Dari segi warna bakso, resep sup dan lain-lain sudah berbeda dari dulu sampai
sekarang.
Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah
kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang
goreng dan seledri.
Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia, dari gerobak
pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di
tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall.
Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng,
nasi goreng, atau cap cai.
Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan
Malang.Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang
disebut Bakso Malang.Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan
disajikan dengan khas Jawa.Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso
Malang dan Solo.Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan
H a l a m a n | 8
warnanya agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali.Karena kebanyakan
penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging
halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.
Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu
abu dan bentuknya bulat sekali.Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah
melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah
melimpah.
Adapun variasi stsu macam-macam bakso diantaranya :
1. Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar.
2. Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur
ayam rebus.
3. Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih.
4. Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan.
5. Bakso udang: bakso berbahan dari udang.
6. Bakso keju: bakso resep baru berisi keju.
7. Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung (tanpa
arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat
dan bumbu kacang.Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah
satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar.
8. Bakso kerikil : bahan daging relatif sama dengan bakso-bakso pada
umumnya, namun ukuran bakso ini lebih kecil hingga disebut bakso kerikil.
9. Bakso Balungan: bahan dasarnya tulang.
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng
untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet. Hal ini
membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM
H a l a m a n | 9
mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun
5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan
diwajibkan bebas boraks.Karena bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso
disimpan dalam kondisi beku sebelum direbus untuk dikonsumsi.Karena alasan
itulah di supermarket bakso dijual dalam kondisi beku untuk menjaga temperatur
agar bakso dapat terjaga kualitasnya dan tidak tercemar bakteri.
Konsumen perlu berhati-hati dalam memilih bakso yang dijual oleh pedagang
bakso keliling.Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada temperatur ruang
rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare atau salmonela penyebab
tifus.Pilihlah bakso yang tengah direbus.
H a l a m a n | 10
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
A. Tempat : Warung Bakso Pak Inggih di Pasar Rembiga, Mataram.
B. Waktu : Minggu, 23 Februari 2014
2. Populasi dan Sampel
A. Populasi
Penelitian ini diambildari masyarakat di sekitar Rembiga.
B. Sampel
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 2 orang di Warung Bakso Pak
Inggih di Pasar Rembiga, Mataram.
H a l a m a n | 11
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah melakukan sebuah wawancara kepada salah satu narasumber, dalam
pembahasan karya ilmiah kali ini, sayaakanmembahas mengenaiusaha yang
dilakukan oleh seorang pengusaha kuliner. Nama narasumber saya adalah pak
Inggih alias Suwanto.Beliau lahir di Solo, Jawa Timur pada tahun 1951, berarti
umurnya sekarang sekitar 63 tahun. Sekarang pak Inggih tinggal di Rembiga Utara,
Mataram.Pak Inggih memiliki seorang istri yang bernama Hariati dan memiliki
empat orang anak, yaitutiga perempuan dan seorang laki-laki.Semua anaknya sudah
berumah tangga kecuali putra bungsunya.
(Gambar 1 : dibelakang, pak Inggih dan paling depan sang istri, bu Hariati )
H a l a m a n | 12
Pak Inggih adalah seorang penjual bakso, ia memiliki tempat usaha di Pasar
Rembiga yang bernama Warung Bakso Pak Inggih. Dulu beliau belum mempunyai
tempat tetap seperti warung miliknya sekarang. Karena dulu ia pada awal merintis
usaha hanya mempunyai satu grobak yang selalu ia dorong untuk menuju ketempat
pangkalannya, yaitu di seberang jalan raya lapangan Rembiga. Namun, karena kerja
kerasnya selama bertahun-tahun,iaakhirnya dapat membeli tanah di Pasar Rembige
dan membuka usaha bakso tetapnya disana.
Pak Inggih membuka usahanya sudah sangat lama yaitu hampir 29 tahun
yang lalu, tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1985. Pada awal berjualan, bakso
menjadi satu-satunya menu yang ditawarkan oleh Pak Inggih kepada
konsumen.Sekarang Pak Inggih menjual baksonya seharga Rp10.000 per
mangkuk.Beliau menjual baksonya sekitar dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam.
Biasanya ia ditemani bersama sang istri, bu Hariati dan anak-anaknya secara
bergantian. Dalam sehari pak Inggih dapat menjual baksonya saja sebanyak 20 porsi
H a l a m a n | 13
belum lagi dihitung dengan makanan maupun minuman lain yang dibeli pembeli,
jika di total, rata-rata penghasilan pak Inggih kurang lebih sekitar 3 juta rupiah.
Dalam permangkuknya pak Inggih menaruh berbagai macam bahan yang
harus dimasukkan dan juga disiapkan. Pertama kita harus membeli segala bahan
yang diperlukan pada pagi hari di Pasar. Setelah itu, kita dapat membuat bakso dan
kuahnya di Rumah.Setelah semua bahan yang diperlukan sudah lengkap, tinggal
menuju warung untuk dijual. Adapun resep bakso atau pentol yang diberitahukan
pak Inggih kepada saya.
Bahan-bahan pentol (bulatan bakso)
1 Daging sapi giling
2 Tepung kanji
3 Tepung terigu
4 Bawang putih
5 Garam dan merica
Cara Membuat Bakso
1 Haluskan bawang putih. Lalu campurke dalam adonan daging sapi giling,
merica, garam, sekaligus tepung kanji dan tepung terigu.
2 Aduk dan uleni adonan tersebut hingga tercampur merata kurang lebih 10
menit.
3 Setelah adonan tercampur rata selanjutnya bentuk menjadi bulatan-bulatan
dengan menggunakan tangan sesuai dengan ukuran yang sesuai, usahakan
agar ukurannya tidak terlalu besar supaya bisa matang secara lebih merata
dan cepat.
H a l a m a n | 14
4 Masukkan bulatan bakso yang tadi dibuat ke dalam air panas, kemudian
rebuske dalam air yang mendidih hingga matang. Tanda bakso yang telah
matang adalah mengapung di permukaan air yang mendidih. Proses
perebusan biasanya 10-15 menit.
5 Setelah itu, apbila terlihat bakso sudah ada yang terapung, angkat yang telah
matang dan tiriskan.
Itu merupakan cara untuk membuat bakso biasa. Namun, untuk bakso atau
pentol yang memiliki isian yang dijual oleh pak Inggih, adonan tadi tidak
bisalangsung dibentuk bulat begitu saja.Untuk bakso tenes, isiannya berupa telur
ayam rebus yang dibuat hanya dengan melapisi telur dengan adonan bakso dengan
berbentuk bulat-bulat juga.Lalu untuk bakso urat, adonan bakso tadi hanya tinggal
dicampur dengan urat sapi.
H a l a m a n | 15
Adapun proses pembuatan kuah untuk bakso
Bahan membuat kuah bakso
1. Tulang sapi
2. Air
Bumbu kuah bakso
1. Bawang putih, goreng dan haluskan
2. Bawang merah, goreng dan haluskan
3. Bawang goring, haluskan
4. Gula 2 sdt
5. Garam dan merica
6. Daun bawang 4 batang, ambil bagian putihnya, iris halus
Cara Membuat Kuah Bakso
1. Rebus air bersama tulang dan semua bumbunya sampai mendidih dan
tulangnya menjadi matang.
2. Jika sudah matang, kecilkan apinya dan selanjutnya sudah bisa disajikan
bersama bakso tadi.
H a l a m a n | 16
Adapun cara mengisi dan macam-macam isian dalam satu mangkuk bakso pak
Inggih diantaranya sebagai berikut :
1. Pertama, siapkan mangkuk, sendok, dan garpu.
H a l a m a n | 17
2. Masukkan mi kuning dan mi putih (bihun) kedalam mangkuk tadi. Pembeli
dapat meminta kepada pak Inggih untuk memakai mi atau tidak, sesuai selera.
3. Lalu, masukkan irisan sayur, daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
H a l a m a n | 18
4. Masukkan bakso sesuai pesanan yang telah dipesan oleh pembeli. Jumlah bakso
tidak menentu, tergantung jenis menu bakso apa yang akan di pesan nanti.
5. Setelah semua bahan siap, tinggal di siram menggunakan kuah kaldu yang masih
hangat.
H a l a m a n | 19
Konsumen juga dapat menggunakan bumbu tambahan berupa saos, kecap,
sambal, maupun cuka.Disini juga menjual lontong sebagai makanan tambahannya
sebagai pengganti nasi.
Selain menjual bakso Pak Inggih juga menawarkan beberapa menu lain
seperti yang terlihat oleh daftar menu dibawah yaitu Soto Ayam, Rawon Daging,
Nasi Goreng, Mi Goreng atau kuah, Bihun Goreng dan Capcay Goreng atau kuah
yang harganya dari 10 ribu sampai 14 ribu rupiah.
( gambarbumbu dan bahan,kiridan Menu,kanan )
H a l a m a n | 20
Lalu untuk minumnya ada berbagai macam pilihan seperti Es Campur, Es
Kelapa, Es Jeruk, Es Sirup, Kopi, Soft Drink (minuman ringan) dan lain-lain, yang
harganya berkisar antara 2 ribu sampai 5 ribu rupiah yang terlihat pada gambar
daftar menu diatas.
Minuman andalannya adalah es campur yang berharga Rp5000 karena
pembeli lebih sering membeli minuman ini dan pak Inggih juga banyak menerima
pujian karena minuman ini enak. Bahan dan proses pembuatan es campur adalah
pertama-tama siapan kelapa muda (yang sudah dikerok dagingnya), Buah Alpukat
(yang sudah di kerok), Buah nangka (yang sudah dikupas dan dipotong kecil-kecil),
cincau (potong dadu), sirup rasa stroberi susu, santan kelapa, sedikit garam, daun
pandan, dan es serut atau es batu. Setelah semua bahan ada, dilanjutkan dengan
memasak santan beserta garam dan daun pandan, lalu aduk dan masak hingga
mendidih.Setelah itu, angkat dan dinginkan.
H a l a m a n | 21
Lalu dilanjutkan dengan menyiapkan mangkuk yang telah berisi kelapa
muda, nangka, alpukat,cincau, setelah itu tuangkan santan dan tambahkan dengan
sirup stroberi susu beserta es batu atau es serut. Dan es campur siap dinikmati.
Saya tidak hanya mewawancarai pak Inggih, namun pengunjung warung
baksonya pun saya wawancarai agar saya mengetahui bagaimana komentar para
pembeli tentang bakso, makanan lainnya, dan beserta minumannya.
( gambar pembeli, di Warung Bakso pak Inggih )
Salah satu pengunjung yang saya wawancarai mengatakan makanan yang
diperjualbelikan di Warung Bakso Pak Inggih enak dan rasanya seperti masakan
rumahan jadi cocok dilidah orang yang baru mencoba menyicipi, tempat warungnya
pun besih begitu juga makanannya terlihat higenis.Namun, untuk ukuran satu porsi
bakso yang isinya hanya mi, daun bawang, seledri, bawang goreng dan bakso yang
H a l a m a n | 22
harganya Rp10.000 dengan ukuran mangkuk seperti penjelasan gambar sebelumnya,
mematok harga 10 ribu itu terlalu mahal karena harga tidak sesuai dengan isi
permangkuknya. Tapi walaupun begitu, khususnya pada rasa pentol baksonya, para
pengunjung paling suka karena rasa dari pentolnya itu kenyal dan rasa daging yang
ada didalamnya sangat terasa sekali.
Dari hasil usaha yang digeluti pak Inggih tersebut, ia dapat menghidupi
keluarganya dan mengembangkan ushanya dari nol hingga menjadi seorang
pengusaha yang terbilang cukup sukses. secara rincinya yaitu, pak Inggih dapat
membiayakan keempat anaknya bersekolah. Putri yang pertama dan kedua dapat di
sekolahkan pak Inggih sampai lulus kuliah sekarang keduanya telah mempunyai
pekerjaan yang pertama bekerja di bagian perikanan dan yang kedua seorang
pegawai swasta.
Lalu, dengan putri ketiganya, walaupun tidak mampu sampai bangku kuliah
namun anaknya yang ketiga ini membantu pak Inggih berjualan di Warung, ini pun
sama dengan putra bungsunya, walaupun lulus SMA namun ada yang dapat
melanjutkan usaha orangtuanya sebagai seorang pedagang bakso. Ketiga putri dari
pak Inggih telah berumah tangga, hanya putra bungsunya lah yang belum berumah
tangga.Jadi apabila dijumlahkan dari ketiga putrinya, pak Inggih sekarang sudah
mempunyai 8 orang cucu yang masi bayi dan balita.
Hasil lain yang didapat dari membuka usaha ini yaitu dapat mempunyai
rumah di lingkungan Rembiga Utaradan dapat membeli 2 motor beserta membiayai
hidup keluarga besarnya.
H a l a m a n | 23
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang seorang pengusaha bakso dapat saya
simpulkan bahwa walaupun hanya seorang penjual bakso, pak Inggih dapat
membuktikan bahwa kerja kerasnya selama bertahun-tahun dan usaha yang
selama ini yang ia rintis dapat membuahkan hasil yang maksimal yaitu dapat
membiayai sekolah anaknya hingga perguruan tinggi dan sekolah menengah
atas, lalu dapat mempunyai rumah sendiri yang sampai sekarang masih
ditempati, dan memiliki dua motor, sekaligus dapat menafkahi istri dan anak-
anaknya.
2. Saran
Saran saya untuk semua orang yang berniat untuk membuka usaha kuliner
seperti pak Inggih, lewat karya ilmiah ini kalian dapat menjadikannya
sebagai pelajaran atau contoh mengenai usaha yang digeluti oleh pak Inggih
agar menjadi sukses seperti beliau dan untuk itu seperti apa yang selalu
dilakukan pak Inggih, jangan pernah cepat puas terhadap sesuatu, teruslah
mencoba dan bekerja keraslah dalam melakukan hal apapun.
H a l a m a n | 24
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bakso
http://www.kioskaoscoupleku.com/page/7/Tahukah-Sejarah-Munculnya-Makanan-
Bakso
H a l a m a n | 25
LAMPIRAN
(gambar depan Warung Bakso Pak Inggih)
H a l a m a n | 26
(gambarkeadaan bagian dalam Warung Bakso Pak Inggih)
H a l a m a n | 27
(pengunjung yang sedang menikmati makanan di Warung Bakso Pak Inggih)
H a l a m a n | 28
(minuman yang dijual di Warung pak Inggih)
H a l a m a n | 29
(gambar bahan -bahan dalam pembuatan es campur yang berada tepat di depan warung)
(gambar bu Hariati yang sedang membuatkan es campur untuk dihidangkan kepada pembeli)