63
LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO Tahun ke – 2 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL 1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. /0010125007 2. Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P./ 0004037802 3. Ir. Ni Made Yusa, M.Si /0031125749 Dibiayai oleh : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor : 173/UN 14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015 UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

LAPORAN AKHIRPENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUT DITINJAU

DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO

Tahun ke – 2 dari rencana 2 tahun

TIM PENGUSUL

1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. /00101250072. Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P./ 00040378023. Ir. Ni Made Yusa, M.Si /0031125749

Dibiayai oleh :Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal pendidikan TinggiKementerian Pendidikan dan kebudayaan

Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan PenelitianNomor : 173/UN 14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015

UNIVERSITAS UDAYANANopember 2015

Page 2: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

ii

Page 3: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

iii

RINGKASAN

Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia padasaat ini. Pengendalian tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitussangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Melalui diet yang cukup,aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan bahan yang bersifat hipoglikemik dan keseimbanganasupan makronutrien dan mikronutrien diharapkan dapat tetap menjaga konsentrasi glukosadarah pada level normal atau mendekati normalnya dan dapat mencapai serum lipid yangoptimal.Untuk itu maka mulai dipikirkan penggunaan berbagai jenis bahan pangan yangbersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita diabetes mellitus.

Kedelai dan rumput laut merupakan jenis bahan pangan yang mengandung proteindan serat tinggi serta sangat bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian tahap I tahun 2014 telahmembuktikan bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikusdiabetes injeksi alloxan (Suter et al., 2014). Oleh karena itu diupayakan pengembanganpangan fungsional berbasis kedua jenis bahan pangan tersebut agar bisa dikonsumsi olehpenderita penyakit degeneratif khususnya diabetes mellitus.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan fungsional berbasiskedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetesmellitus,sedangkan tujuan khusus dari penelitian lanjutan tahap II tahun 2015 adalahmengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut secara invivo.Dari informasi ini nantinya diharapkan bisa digunakan sebagai acuan dalam penyusunanmenu diet berbahan baku kedelai dan rumput laut bagi penderita diabetes mellitus.

Kedelai yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu kedelai varietas lokal,sedangkan rumput laut yang digunakan yaitu dari spesies Eucheuma cottoni. Penggunaanrumput laut jenis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa spesies tersebut banyakdibudidayakan oleh petani lokal yang ada di Bali dan memiliki kandungan serat lebih tinggijika dibandingkan spesies yang lainnya. Persiapan yang dilakukan pada tahap pertamadiantaranya pembuatan tepung kedelaidan tepung rumput laut, pembuatan pakan standar danpakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay menggunakan hewan coba yangdiabetes hiperkolesterolemik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis proksimat, padatepung kedelai, dan tepung rumput laut, serta analisis yang dilakukan meliputi analisis guladarah, total kolesterol, HDL dan LDL kolesterol,trigliserida darah, penimbanganberat tikusdan pengamatan konsumsipakan. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagipengembangan kedelai dan rumput laut sebagai pangan fungsional khususnya untuk terapidiet penderita diabetes mellitus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan proteinsebesar29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %.Komposisi terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar 62,54%. Bervariasinya komposisi gizi pada kedelai dan karbohidrat bisa disebabkan olehperbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.Pemberian pakan kedelai (PK), pakanrumput laut (PRL) dan pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) selama 30 hari mampumenurunkan gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum tikus diabetikhiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga kelompok tikus tersebutberturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %. Penurunan total kolesterol serum padatikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%,sedangkan prosentase penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%,16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL mampu menurunkan kadar LDLkolesterol dan meningkatkan kadar LDL kolesterol.Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek hipokolesterolemik yang lebih baik dibandingkelompok PK dan PRL.

Page 4: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

iv

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah

dan rahmat-Nyalah laporan akhirpenelitian ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini berjudul ”SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT

LAUT DITINJAU DARI EFEK HIPOGLIKEMIK DAN HIPOKOLESTEROLEMIK

SECARA IN VIVO. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Rektor Universitas Udayana selaku pemberi dana penelitan, dan Dekan Fakultas

Teknologi Pertanian atas ijin penelitian dan fasilitas yang diberikan

2. Staf Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana dan

Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana atas segala

bantuannya.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu

segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan

laporan ini.

Denpasar, Nopember 2015

Penyusun

Page 5: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………..... i

HALAMAN PENGESAHAN.……………………………………………………….. ii

RINGKASAN ................................................................................................................ iii

PRAKATA ..................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. viii

BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………........ 1

1.2. Masalah dan Tujuan ………………………………………………………… 3

1.3. Urgensi (keutamaan) Penelitian ……………………………………………... 3

BAB 2. TINJAUANPUSTAKA ……………………………………………………… 6

2.1. Diabetes Mellitus …………………………………………………………… 6

2.2. Manajemen Diet Diabetes Mellitus ………………………………………… 7

2.3. Kedelai ……………………………………………………………………… 7

2.4. Rumput Laut …………………………………………………………………. 9

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN .................................................... 10

3.1. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 10

3.2. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 10

BAB 4. METODE PENELITIAN …………………………………………………… 11

4.1. Bahan dan Peralatan …………………………………………………………. 11

4.2. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………… 12

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………............. 17

5.1. Analisis Proksimat ............................................................................................ 17

5.2. Bioassay ........................................................................................................... 18

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 25

LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………………….. 28

Personalia Tenaga Peneliti ...................................................................................... 28

Artikel Ilmiah .......................................................................................................... 48

Page 6: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi pakan standar ........ ........................................................................ 12

Tabel 2. Hasil analisis proksimat tepung kedelai tepung rumput laut ........................... 17

Tabel 3. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan ............................................... 18

Page 7: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir penelitian ................................................................................. 11

Gambar 2. Prosedur bioassay ......................................................................................... 14

Gambar 3. Aklimatisasi hewan coba .............................................................................. 18

Gambar 4. Perubahan kadar gula darah (mg/dL) ........................................................... 19

Gambar 5. Perubahan total kolesterol serum (mg/dL) ................................................... 20

Gambar 6. Perubahan trigliserida serum (mg/dL) .......................................................... 21

Gambar 7. Perubahan kadar HDL kolesterol (mg/dL) ................................................... 22

Gambar 8. Perubahan kadar LDL kolesterol (mg/dL) ................................................... 23

Page 8: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Personalia tenaga peneliti .......................................................................... 28

Lampiran 2. Artikel ilmiah ............................................................................................. 48

Page 9: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit diabetes mellitus kini telah menjadi penyakit epidemik. Berbagai survei

menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Diperkirakan bahwa pada tahun 2030 jumlah penderita diabetes mellitus di dunia mencapai

366 juta (Hartati, 2007).Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes mellitus juga

mengalami peningkatan dan pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 12,4 juta pasien.

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dimana terjadi gangguan

pengambilan gula darah oleh sel atau jaringan. Gangguan kesehatan yang timbul biasanya

ditandai dengan polyurea, polydipsia, polyphagia dan penurunan berat badan meskipun nafsu

makan bertambah. Kadar gula darah puasa biasanya lebih dari 140 mg/dL.

Pengendalian tingginya kadar glukosa darah dari penderita diabetes mellitus

sangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Secara umum

pengendalian konsentrasi glukosa darah dilakukan melalui terapi medis dan nutrisi. Menurut

American Diabetes Association(2006), tujuan khusus terapi medis dan nutrisi bagi penderita

diabetes mellitus adalah untuk mencapai dan mengontrol glukosa darah pada kondisi normal

atau mendekati kondisi normalnya (melalui diet yang cukup, aktivitas fisik yang sesuai,

penggunaan agent yang bersifat hipoglikemik), pencapaian level serum lipid yang optimal,

mencapai dan memelihara berat badan yang optimal, mencegah timbulnya komplikasi yang

kemungkinan disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus, dan menyeimbangkan asupan

antara makronutrien dengan mikronutrien. Namun, terapi medis pada penderita diabetes

mellitus terkadang menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Untuk mengantisipasi hal

tersebut mulai dipikirkan penggunaan berbagai jenis bahan pangan yang bersifat

hipoglikemik dalam managemen diet penderita diabetes mellitus.

Kedelai merupakan salah satu jenis bahan pangan yang banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat untuk pangan diet. Selain karena harganya yang tidak terlalu mahal, kedelai juga

mengandung zat gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Kedelai mengandung karbohidrat,

protein, lemak dan mineral seperti fosfor, kalsium, tembaga, kalium, besi dan seng (Garcia,

1998). Protein kedelai juga dilaporkan sangat baik untuk penderita diabetes. Zuheid (1998)

menunjukkan bahwa kedelai mempunyai potensi untuk digunakan sebagai makanan

fungsional bagi penderita diabetes yang tidak tergantung insulin karena sifat

hipoglikemiknya. Efek hipoglikemik dari protein kedelai terbukti dapat menurunkan kadar

Page 10: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

2

gula darah tikus diabetes (Dwiana, 2000). Selain itu pada tikus yang diberi diet protein

kedelai terjadi peningkatan konsentrasi insulin plasma (Iritani et al., 1997).

Selain kedelai, rumput laut juga mulai banyak menarik perhatian belakangan ini.

Rumput laut mengandung berbagai macam nutrisi penting serta mengandung senyawa

bioaktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan (MacArtain et al., 2007). Kandungan

seratnya yang tinggi yaitu berkisar antara 25 – 75 % (Lahaye, 1991) sangat berguna terutama

bagi mereka penderita hiperlipidemia (Murata et al., 1999), sehingga akan menguntungkan

pula bagi penderita diabetes mellitus. Kim et al., (2008) melaporkan bahwa pasien diabetes

mellitus yang diberi suplemen dalam bentuk tablet yang mengandung rumput laut dapat

menurunkan glukosa darah puasa dan posprandial, trigliserida serum, meningkatkan HDL

kolesterol dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan.

Berbagai spesies rumput laut dapat dijumpai di perairan Indonesia, namun tidak

semua dari spesies tersebut dibudidayakan. Spesies yang telah banyak dikembangkan yaitu

dari jenis Eucheuma cottoni. Menurut Herpandi et al., (2006), perbedaan spesies, tempat

hidup dan umur panen dari rumput laut tersebut akan mempengaruhi komposisi gizi rumput

laut.Spesies E. cottoni, memiliki kandungan serat 64,43 % dan lebih tinggi dari spesies

Gelidium sp. danSargasum sp. yang memiliki kandungan serat berturut – turut 53,05 % dan

56,00 %.

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar penderita diabetes

mengkonsumsi total serat 20 – 35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat tidak larut.

Dilaporkan juga bahwa diet tinggi serat dapat menurunkan glukosa darah dan level lipid pada

pasien diabetes mellitus tipe 2 (McIntos et al., 2001, Kim et al., 2008). Peneliti lain

melaporkan bahwa diet yang mengandung serat dalam bentuk natrium alginate dalam dosis

kecil dapat menurunkan respon glukosa posprandial dan insulin dan pada pasien diabetes

mellitus (Torsdotir et al., 1991).

Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka kedelai dan rumput laut memiliki

prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Pengembangan

produk atau jenis olahan berbahan baku kedelai dan rumput laut sangat perlu dilakukan

terutama untuk mereka yang mempunyai kebutuhan pangan khusus seperti penderita diabetes

mellitus. Oleh karena itu tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan pangan

fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi

penderita diabetes mellitus. Penelitian tahap I tahun 2014telah menunjukkan bahwa diet

campuran kedelai dan rumput laut terbukti bersifat hipoglikemik pada hewan coba yang

diinduksi diabetes (Suter et al., 2014). Oleh karena itu target khusus yang ingin dicapai pada

Page 11: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

3

penelitian lanjutan tahap II tahun 2015adalah mendapatkan informasi ilmiah tentang efek

hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut secara in vivo (pada hewan coba

diabetes hiperkolesterolemik).

Kedelai yang dipergunakan adalah varietas lokal dan spesies rumput laut yang

digunakan yaitu Eucheuma cottoni. Pemilihan jenis rumput laut ini adalah berdasarkan

pertimbangan bahwa rumput laut tersebut telah banyak dibudidayakan oleh petani lokal dan

memiliki kandungan serat yang tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

manfaat bagi masyarakat mengenai pemanfaatan kedelai dan rumput laut untuk terapi diet

dan pencegahan penyakit diabetes mellitus.

1.2. Masalah dan tujuan

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, maka masalah utama yang

ingin dibahas dalam penelitian ini adalah apakah diet campuran kedelai dan rumput laut pada

tikus diabetes hiperkolesterolemik mempunyai efek hipokolesterolemik ?

Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan percobaan secara in

vivo pada hewan coba dengantujuan umum dari penelitian ini adalahmengembangkan pangan

fungsional berbasis kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi

penderita diabetes mellitus, sedangkan tujuan khusus dari penelitan ini adalah mengetahui

efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut pada tikus diabetes

hiperkolesterolemik.

1.3.Urgensi (keutamaan) penelitian

Perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengkonsumsi pangan tinggi

lemak dan karbohidrat namun rendah serat memicu semakin meningkatnya prevalensi

penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus. Diperkirakan pasien diabetes mellitus selalu

meningkat dari tahun ke tahun.

Penderita diabetes mellitus apabila tidak mendapat penanganan yang baik cenderung

akan mengalami komplikasi kronis maupun akut. Oleh karena itu pengendalian konsentrasi

glukosa darah sangat penting dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui

terapi diet. Menurut Marsono (2002) melalui pengelolaan diet yang benar dan pemilihan

makanan yang sesuai merupakan langkah yang tepat dalam mencegah penyakit diabetes

mellitus. Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks

dan serat, dengan membatasi gula-gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa.American

Diabetes Association (ADA)menganjurkan diet penderita diabetes mellitus 4 % karbohidrat,

Page 12: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

4

30-38 % dari total kalori berupa lemak dengan catatan agar asam lemak jenuh dikurangi 10

%dari total kalori dan asam lemak tidak jenuh disarankan untuk ditingkatkan 10 % dari total

kalori,sedangkan 12 % - 20 % dari total kalori penderita harus berupa protein. Penderita juga

harus mengkonsumsi total serat 20 – 35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat

tidak larut.

Dalam terapi diet penderita diabetes mellitus serat pangan memainkan peranan yang

sangat penting karena dapat menurunkan glukosa darah dan level lipid. Serat larut dapat

membantu memperbaiki kontrol glikemik melalui mekanisme penundaan pengosongan

lambung, menurunkan kecepatan absorpsi glukosa dan menurunkan level insulin plasma.

Respon ini juga akan memberikan kontribusi terhadap penurunan lipid darah (McIntos et al.,

2001). Selain serat, keberadaan protein dalam bahan pangan turut memegang andil dalam

pemeliharaan level konsentrasi glukosa darah penderita diabetes mellitus. Pemberian

hipoglikemik agent secara oral dan intake protein yang cukup dilaporkan dapat memperbaiki

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pada penderita DM(Gougeon et al., 2000).

Pemberian asam amino bebas dan campuran protein dilaporkan dapat meningkatkan sekresi

insulin pada pasien DM tipe 2 (van Loon et al., 2003). Namun demikian, tidak semua protein

pada bahan pangan menunjukkan sifat mampu memacu sekresi insulin. Demikian juga halnya

dengan serat pangan, dimana bahan pangan yang mengandung serat larut lebih potensial di

dalam menurunkan konsentrasi glukosa darah. Oleh karena itu dalam penyusunan diet pasien

DM perlu mempertimbangkan hal tersebut diatas.

Kedelai dan rumput laut merupakan contoh bahan pangan sumber protein dan serat

larut yang bisa digunakan sebagai komponen utama dalam terapi diet penderita diabetes

mellitus. Penelitian menunjukkan bahwa kedelai baik dalam bentuk mentah maupun dikukus

menunjukkan sifat hipoglikemik (Zuheid, 1998) dan kandungan asam amino arginin yang

lebih banyak mampu meningkatkan konsentrasi insulin plasma (Iritani et al., 1997). Protein

pada kedelai juga dilaporkan lebih bersifat hipokolesterolemik jika dibandingkan dengan

protein kasein, sehingga kedelai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pangan

fungsional. Selain kedelai, peran rumput laut bagi kesehatan juga mulai diperhitungkan.

Kandungan serat yang tinggi pada rumput laut terbukti efektif menurunkan kolesterol darah

pada penderita hiperlipidemia.

Mengingat kedelai dan rumput laut mempunyai potensi yang sangat besar untuk

dikembangkan menjadi pangan fungsional, maka ingin dikembangkan pangan fungsional

berbasis kedelai dan rumput laut untuk konsumsi penderita diabetes mellitus.Penelitian tahap

I tahun 2014yang mengevaluasi bagaimana efek hipoglikemik diet campuran kedelai dan

Page 13: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

5

rumput laut telah dilakukan dan ternyata bahwa diet campuran kedelai dan rumput laut

bersifat hipoglikemik pada tikus diabetes injeksi alloxan (Suter et al., 2014). Pada penelitian

lanjutanyaitu penelitian tahap II tahun 2015diharapkan perpaduan sifat fungsional masing-

masing komponen yang terdapatpada kedelai dan rumput laut tersebut disamping bersifat

hipoglikemik juga bersifat hipokolesterolemik dan mampu memperbaiki profil lipid pada

penderita diabetes mellitus.

Page 14: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diabetes Millitus

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang berhubungan dengan abnormalitas

metabolisme karbohidrat yang dapat pula mempengaruhi metabolisme protein dan lemak

(Kaplan et al., 1983). Diabetes biasanya ditandai dengan polyurea, polydipsia, polyphagia

(tetapi terjadi penurunan berat badan), hyperglycemia, glycosuria, ketosis, acidosis dan koma

(Ganong, 1990). Diabetes mellitus disebabkan karena kekurangan insulin baik relatif maupun

absolut. Defisiensi insulin absolut terjadi karena degenerasi sel pankreas atau sintesis insulin

yang tidak cukup,sedangkan defisiensi insulin relatif disebabkan karena produksi yang

berlebihan dari hormon – hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin seperti

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dan cortisol (Kaplan et al., 1983).

Dua faktor utama yang merupakan penyebab diabetes mellitus yaitu faktor genetik

dan lingkungan. Faktor genetik diyakini sebagai faktor penyebab diabetes mellitus meskipun

mekanismenya belum diketahui, sedangkan faktor lingkungan yang diduga sebagai pencetus

diabetes mellitus yaitu usia, asupan makanan yang berlebihan, stres, obesitas, obat – obatan

dan sebagainya. Stres yang berlebihan akan meningkatkan sekresi hormone glucoregulatory

yang mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa plasma. Glukagon dan catecholamin

akan menstimulasi pembentukan glukosa dari glikogen, asam amino dan asam laktat serta

menurunkan pengambilan glukosa oleh jaringan. Glukagon dan catecholamin juga akan

meningkatkan proses lipolisis. Selain itu penggunaan beberapa obat seperti glucocorticoid,

thiazide, phenytoin, dan sebagainya akan menurunkan sekresi dan kerja insulin (Jubiz, 1979).

Klasifikasi diabetes mellitus menurut Asdie (1990) adalah : diabetes mellitus

idiopatik, diabetes gestational, gangguan toleransi glukosa, toleransi glukosa pernah

abnormal, toleransi glukosa potensial abnormal dan diabetes sekunder. Diabetes mellitus

idiopatik dibagi lagi menjadi 2 yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan Non

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

Pada diabetes tipe 1, penderita sangat tergantung pada insulin eksogen. Hal ini

disebabkan oleh kerusakan sel atau faktor genetik sehingga insulin tidak dapat disekresikan

atau disekresikan dalam jumlah yang sangat sedikit. Diabetes tipe 1 ini pada umumnya terjadi

pada mereka yang lahir dari pasangan yang mengidap penyakit diabetes juga, sedangkan pada

diabetes tipe 2 penderitanya tidak tergantung pada insulin. Penyakit diabetes tipe 2 ini

disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau sel kurang sensitif terhadap glukosa yang

Page 15: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

7

masuk ke dalam darah. Kondisi ini pada umumnya terjadi pada mereka yang telah berusia

diatas 45 tahun.

2.2. Manajemen diet diabetes mellitus

Penderita diabetes mellitus perlu mendapatkan perhatian khusus terutama dalam hal

manajemen dietnya. Manajemen diet ini terutama bertujuan untuk memperbaiki kesehatan

secara keseluruhan dengan memberikan nutrisi yang tepat jenis, jumlah dan jadwalnya.

Sehingga penderita dibetes mellitus tetap dapat mempertahankan kadar glukosa darah yang

mendekati normal dan dapat mencegah berkembangnya komplikasi kronis yang mungkin

timbul. Oleh karena itu perlu diketahui kebutuhan kalori setiap penderita sehingga

dimungkinkan untuk memilih jenis bahan pangan apa saja yang cocok digunakan dalam

susunan menunya.

Penderita diabetes militus disarankan untuk memilih bahan pangan yang memiliki

nilai IG rendah karena akan menaikkan glukosa darah potsprandial dengan lambat. Selain itu

dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa.

Sebaliknya bahan pangan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat bisa menjadi

pilihan karena dapat menekan tingginya kenaikan glukosa postprandial (Graham et al., 1994).

Wannamethe et al., (2009) melaporkan bahwa diet yang mengandung serat rendah

(kurang dari 20 g / hari) secara signifikan meningkatkan resiko diabetes mellitus. Sebaliknya

dilaporkan bahwa diet dengan kandungan serat yang tinggi dihubungkan dengan pengurangan

resiko inflamasi (Wannamethee et al., 2009) serta secara nyata dapat memperbaiki kontrol

glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (Chandalia et al., 2000). Mekanisme yang bisa

menjelaskan tentang pengaruh konsumsi serat terhadap penurunan kadar glukosa darah

adalah melalui mekanisme pembentukan gel sehingga mengakibatkan penundaan

pengosongan lambung, dan pada akhirnya menurunkan kecepatan absorpsi glukosa dan level

insulin plasma,sedangkan peranan serat dalam menurunkan level lipid darah yaitu melalui

mekanisme penundaan pengosongan lambung dan menghambat biosintesis kolesterol di

dalam hati.

2.3. Kedelai

Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu bahan pangan yang telah banyak

dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Meningkatnya perhatian dunia terhadap kedelai

disebabkan karena selain secara ekonomi harganya murah, kedelai juga mengandung zat gizi

Page 16: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

8

dan sangat baik untuk kesehatan terutama untuk mencegah kanker hati, obesitas,

hiperkolesterolemia, diabetes mellitus dan osteoporosis.

Komposisi kimia kedelai sangat bervariasi tergantung varietas dan kondisi

pertumbuhannya. Selain itu komposisi kimia kedelai juga sangat dipengaruhi oleh cara

pengolahan yang digunakan dan ada tidaknya penambahan nutrien yang lain. Komposisi

kedelai terdiri dari 40 % protein, 20 % lipid, 35 % karbohidrat dan 5 % abu (Snyder et al.,

1987). Selain itu kedelai juga mengandung mineral seperti fosfor, kalsium, tembaga, kalium,

besi dan seng (Garcia, 1998).

Kandungan protein pada kedelai dapat ditingkatkan sampai diatas 50 % dengan

menghilangkan konstituen yang lain pada kedelai. Konsentrat protein kedelai merupakan

salah satu produk yang dapat dibuat dengan menghilangkan bagian karbohidrat terlarut.

Konsentrat protein kedelai mengandung sekitar 8,44 % karbohidrat, 61,92 % protein, 19,61

% lemak, 7,99 % air dan 2,73 % abu (Yusasrini, et al., 2005).

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menjawab hipotesis mengenai peran

kedelai terhadap kesehatan. Protein kedelai dilaporkan lebih bersifat hipokolesterolemik jika

dibandingkan dengan protein hewani. Kurowska et al., (1995), melaporkan bahwa efek

hipokolesterolemik dari protein kedelai disebabkan oleh komposisi asam aminonya. Namun

Poter, (1995) mencoba menjelaskan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap sifat

hipokolesterolemik protein kedelai yaitu melalui peningkatan ekskresi asam empedu,

metabolisme kolesterol hepatik dan efek endokrin. Beberapa peneliti lain juga melaporkan

kemungkinan pengaruh konstituen lain pada kedelai terhadap sifat hipokolesterolemiknya

diantaranya asam fitat, tripsin inhibitor, saponin, fiber dan isoflavon.

Protein kedelai juga sangat baik untuk penderita diabetes sehingga sangat potensial

untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional (Zuheid., 1998). Efek hipoglikemik protein

kedelai terbukti dapat menurunkan glukosa darah dan menghambat degradasi protein otot

pada tikus diabetes induksi alloxan (Yusasrini et al., 2010). Menurut Zuheid et al., (2000),

protein kedelai bersifat membantu penurunan gula darah melalui pemacuan pelepasan insulin

oleh asam – asam amino. Adanya antitripsin pada kedelai juga memberikan dua pengaruh

positif. Pengaruh yang pertama yaitu membantu merangsang sekresi insulin akibat

kandungan asam amino metionin, dan pengaruh yang kedua yaitu memacu kerja pankreas

untuk menghasilkan lebih banyak tripsin yang nampaknya juga memacu sekresi enzim dan

hormon pankreatik lain termasuk insulin.

Page 17: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

9

2.4.Rumput Laut

Rumput laut merupakan makroalga yang hidup di laut yang tidak memiliki akar,

batang dan daun sejati dan pada umumnya hidup di dasar perairan dan menempel pada

substrat atau benda lain. Rumput laut merupakan komoditi ekspor yang potensial untuk

dikembangkan. Jenis rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi diantaranya Eucheuma

cottoni, Eucheuma spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp dan sebagainya (Susanto dan

Saneto., 1994).

Komposisi utama pada rumput laut adalah karbohidrat yang sebagian besar berupa

gum yaitu polimer polisakarida yang berbentuk serat sehingga hanya sebagian kecil saja yang

dapat diserap dalam sistem pencernaan. Rumput laut juga mengandung berbagai macam

komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Murata et al., (1999) menunjukkan

bahwa rumput laut coklat Undaria pinnatifida (wakame) mengandung sejumlah vitamin,

mineral, serat dan elemen lain yang mampu meningkatkan aktivitas enzim – enzim pada jalur

β oksidasi sehingga sangat baik digunakan untuk mencegah hiperlipidemia. Mengkonsumsi

wakame yang dikombinasikan dengan minyak ikan juga dilaporkan akan dapat menurunkan

konsentrasi trigliserida di dalam serum darah dan hati sehingga sangat baik untuk mereka

yang menderita hypertriacylglycerolemia (Murata et al., 2002). Rumput laut juga telah

dibuktikan mampu mencegah terjadinya penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus.

Hasil penelitian Kim et al. (2008) menunjukkan bahwa pemberian suplemen rumput laut

pada penderita diabetes tipe 2 mampu mengendalikan kadar gula darah, menurunkan

konsentrasi lipid dalam darah dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan.

Rumput laut terdiri dari berbagai spesies dan masing – masing spesies mempunyai

karakteristik dan komposisi gizi yang berbeda. Spesies Himanthalia elongate dan Laminaria

digitata memiliki kandungan serat yang berbeda yaitu berturut – turut 9,8 g/100 g dan 8,8

g/100 g (MacArtain et al., 2007), sedangkan spesies E. cottoni, Gelidium sp. dan Sargasum

sp. memiliki kandungan serat berturut – turut 64,43 %, 53,05 % dan 56 %. Perbedaan

kandungan dan komposisi serat ini juga menyebabkan spesies E. cottoni bersifat lebih

hipokolesterolemik dibandingkan spesies Sargasum sp. dan Gelidium sp. (Herpandi et al.,

2006).

Page 18: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

10

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalahmengembangkan pangan fungsional berbasis

kedelai dan rumput laut untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita diabetes

mellitus, sedangkan tujuan khusus dari penelitan ini adalah : mengetahui efek

hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumput laut pada tikus diabetes

hiperkolesterolemik.

3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi mengenai manfaat kedelai dan

rumput laut bagi kesehatan dan hasil penelitian ini juga diharapkan bisa digunakan sebagai

acuan dalam penyusunan menu diet berbahan baku kedelai dan rumput laut khususnya bagi

penderita diabetes mellitus.

Page 19: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

11

BAB 4. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan penelitian. Secara garis besar tahapan

penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 1.

Mengacu pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa campuran kedelai

dan rumput laut memiliki sifat hipoglikemik pada hewan coba yang diinduksi diabetes, maka

penelitian ini dilanjutkan dengan penelitian tahap II yaitu pengujian sifat

hipokolesterolemikcampuran kedelai dan rumput laut pada hewan coba diabetes

hiperkolesterolemik.

3.1. Bahan dan PeralatanBahan yang digunakan dalam penelitian yaitu rumput laut jenis E. cottoni dan

kedelai varietas lokal. Bahan lain yang digunakan yaitu pakan tikus yang mengacu pada

standar yang telah ditetapkan oleh American Institut of Nutrition (AIN, 1993). Bahan untuk

pakan tikus meliputi pati jagung, CMC, minyak kedelai, sukrosa, kasein (Sigma, AS),

campuran vitamin dan campuran mineral (ICN Biomedical, Inc. Aurora, Ohio, Amerika).

Reagen kimia yang digunakan untuk analisis yaitu NaOH, H2SO4, asam borat, HgO, Na2SO4,

HCl pekat, alloxan monohidrat (Sigma), glukosa kit dan hexan (Sigma).

Peralatan yang digunakan untuk penelitian diantaranya homogenizer, vortex,

sentrifugasi kecil (Hettich EBA III), satu unit alat untuk analisis protein, satu unit alat untuk

analisis lemak, grinder, blender (Philips), kandang tikus dan perlengkapannya, muffle

Pengujian sifat hipokoleserolemiksecara bioassay

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Rumput laut, kedelai dan KonsentratProtein Kedelai

Analisis proksimat

Pengujian sifat hipoglikemiksecara bioassay

Penelitian Tahap I Penelitian Tahap II

Analisis proksimat

Análisis gula darah, HDL, LDL, totalkolesterol, trigliserida darah

Análisis gula darah, gula urin,konsumsi pakan, berat badan

Page 20: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

12

furnance (Heraeus Instrument), oven, kabinet dryer, timbangan kasar (Sartorius), neraca

analitik (Sartorius), syringe injeksi, micro-hematokrite tube (Becton Dickinson & Company),

mikro pipet, Kit “Glucoce GOD FS”, Kit “Cholesterol FS” , Kit “Triglycerides FS” dan HDL

Precipitant.

3.2. Pelaksanaan penelitian

3.2.1. Pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut.

Sebelum pelaksanaan bioassay, dilakukan persiapan berupa pembuatan tepung

kedelai dan tepung rumput laut. Tepung kedelai dibuat dengan cara sebagai berikut : kedelai

setelah disortir dilakukan pencucian selanjutnya dikeringkan sampai diperoleh kadar air kira–

kira 10 %. Kedelai yang telah kering digiling atau ditepungkan dan diayak dengan ayakan 60

mesh.

Tepung rumput laut dibuat dengan cara merendam terlebih dahulu rumput laut

dalam air tawar selama 9 jam dan dilanjutkan dengan perendaman dalamlarutan NaOCl 1 %

selama 30 menit, selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran dan dikeringkan dengan cara

dijemur di bawah sinar matahari. Rumput laut yang telah kering digiling dan diayak dengan

ayakan 32 mesh (Herpandi et al., 2006).

3.2.2. Pembuatan pakan standar dan pakan perlakuan.

Pakan standar dibuat dengan cara mencampurkan bahan – bahan yang mengacu pada

pembuatan pakan standar menurut AIN 1993 (Reeves et al., 1993). Komposisi bahan untuk

pakan standar dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi pakan standar.

Bahan Pakan standar(g / kg)

Pati jagungKaseinSukrosaMinyak kedelaiCMCCampuran mineralCampuran vitaminL-sistinKolin bitrartratTotal

620,69140.100405035101,82,5999,99

Sumber : Reeves et al., (1993)

Page 21: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

13

Pakan perlakuan kedelaidibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada

pakan standar dengan protein kedelaidengan pertimbangan isokalori dan iso nitrogen,

sedangkan pakan perlakuanrumput laut dibuat dengan cara menambahkan tepung rumput laut

sebanyak 10 % ke dalam pakan standar. Pakan perlakuan campuran (kedelai dan rumput laut)

dibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada pakan standar dengan protein

kedelai dan menambahkan 10 %tepung rumput laut. Pakan hiperkolesterol dibuat dengan cara

menambahkan 10 % lemak sapi dan 2 % kuning telor bebek pada pakan standar.

Cara pembuatan pakan standar yaitu bahan – bahan selain vitamin, mineral, kholin

bitartrat dan L-sistin dicampur terlebih dahulu dan diperoleh Campuran 1. Sementara

vitamin, mineral, kholin bitartrat dan L-sistin dicampur secara terpisah (Campuran 2). Setelah

diperoleh dua macam campuran maka Campuran 2 dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam

Campuran 1 sambil diaduk hingga rata. Adonan selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin

pencetak hingga diperoleh pakan standar berbentuk silinder panjang.Pakan standar yang telah

dicetak selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 50 oC selama 8 jam.

3.3.3. Bioassay

Pada pengujian bioassay digunakan tikus Wistar jantan berumur ± 3 bulan dengan

berat 100 – 200 g, sebanyak 30 ekor.Tikus ditempatkan pada kandang individual dan

diadaptasikan dengan pakan standar selama seminggu, setelah itu diberi pakan

hiperkolesterol (kecuali kelompok placebo). Tikus hiperkolesterol selanjutnya diinjeksi

alloxan 100 mg/kg bb dan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberi

pakan perlakuan yang berbeda. Prosedur bioassay dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 22: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

14

Pengujian dilakukan selama 30 hari. Pengamatan konsumsi pakan dilaksanakan

setiap hari. Penimbangan berat badan, pengamatan gula darah,HDL, LDL, total kolesterol dan

trigliserida serumdilakukan 1 hari setelah injeksi alloxan selanjutnya dilakukan pada hari ke

0, 1 dan 30 setelah injeksi alloxan.Selama pengujian, kandang tikus dibersihkan setiap hari,

pakan dan minumnya diganti.

PS (-)A PS

Keterangan :PS : Pakan Standar Negatif / PositifPK : Pakan KedelaiPRL : Pakan Rumput LautPKRL : Pakan Kedelai Rumput Laut

Gambar 2. Prosedur Bioassay

Adaptasi 1 minggu

Tikus

Dipuasakansemalam,

Análisis gula darah, HDL, LDL,total kolesterol dan trigliserida

serum

Kontrol /placebo

Analisis(Hari ke 0,1, dan 30)

Análisis gula darah,HDL, LDL, totalkolesterol dantrigliserida serum.

Kelompok hiperkolesterol

Pakanstandarstandar

Análisis gula darah, HDL, LDL,total kolesterol dan trigliserida

serum

Dipuasakansemalam,

Injeksi alloxanTanpa injeksialloxan

PS (+) PK PKRLAPS

APS

PRL

Page 23: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

15

3.3.4. Rancangan Percobaan

Rancangan Percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap yang terdiri

dari 5 perlakuan yaitu :

1. Tanpa injeksi alloxan – pakan standar[PS (-)]

2. Hiperkolesterol injeksi alloxan – pakan standar[PS (+)]

3. Hiperkolesterol injeksi alloxan – pakan tepung kedelai[PK]

4. Hiperkolesterol injeksi alloxan – pakan tepung rumput [PRL]

5. Hiperkolesterol injeksi alloxan – pakan tepung kedelai dan rumput laut[PKRL]

Pengamatan dan análisis dilakukan secara berulang dari hari ke 0, 1, dan 30. Disamping itu

dilakukan pula análisis proksimat pada bahanpakan. Hasil yang telah diperoleh selanjutnya

dilakukan analisis statistik. Adanya beda nyata dari masing–masing perlakuan dilanjutkan

dengan uji DMRT (Duncans Multiple Range Test ) (Gomes & Gomes, 1995).

3.3.5. Pengamatan

a. Analisis proksimat

Analisis proksimat dilakukan terhadaptepung kedelai dantepung rumput laut yang

meliputi kadar air dengancara pemanasan oven (AOAC, 1990), kadar abu dengan pemijaran

dalam muffle (AOAC, 1990), kadar protein dengan cara semi mikro kjeldahl (AOAC, 1990),

lemak dengan metode soxhlet (AOAC, 1990) dan kadar karbohidrat dengan carbohydrate by

difference.

b. Analisis serum darah tikus.

Darah tikus diambil secara reorbital flexus. Gula darah ditentukan dengan metode

GOD-PAP. Prinsip dari metode ini yaitu glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase

menghasilkan asam glukonat dan H2O2. Selanjutnya H2O2 direaksikan dengan

amynophenasone dan phenol dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan

quinoneimine. Warna yang dihasilkan dibaca absorbansinya, kemudian dihitung konsentrasi

glukosanya

c. Analisis Profil Lipid

Analisis profil lipid meliputi analisis terhadap total kolesterol serum dengan metode

GOD PAP (Deeg et al., 1983 dan Artiss et al., 1997), HDL kolesterol dengan metode CHOD-

PAP (Lopes-Virella et al. 1977), trigliserida dengan metode GPO-PAP (Fossati and Principe,

Page 24: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

16

1982 ; Mc Gowan et al. 1983). LDL kolesterol dihitung dengan menggunakan persamaan

Friedewald (Friedewald et al., 1972).

Page 25: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

17

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Proksimat

Tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan tepung rumput laut dianalisis

proksimat yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil analisis proksimat ini selanjutnya

digunakan sebagai acuan dalam penyusunan formula pakan perlakuan.

Tabel 2. Hasil analisis proksimat tepung kedelai dan tepung rumput laut.

Komposisi Tepung Kedelai Tepung Rumput LautKarbohidrat (%)Protein (%)Lemak (%)Air (%)Abu (%)

35,4429,9722,667,154,66

62,545,731,968,2821,46

Dari hasil tersebut di atas dapat dilihat bahwa tepung kedelai mempunyai kandungan

protein sebesar29,97 % sedangkan tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu

5,73 %. Menurut Liu (1999), bervariasinya kadar protein kedelai bisa disebabkan oleh

perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhannya.

Rumput laut memiliki kandungan protein yang rendah. Komposisi utama rumput laut

adalah karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut spesies E. cottoni

memiliki kadar karbohidrat 62,54 %. Karbohidrat pada rumput laut sebagian besar berupa

gum yaitu polimer polisakarida yang berbentuk serat. Gum merupakan serat pangan larut air

yang memiliki kegunaan bagi penderita diabetes mellitus.

Berdasarkan hasil analisis proksimat, maka disusun komposisi pakan perlakuan

seperti tercantum dalam Tabel 3.

Page 26: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

18

Tabel 3. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan.

Bahan PS *(g / kg)

PK(g/kg)

PRL(g/kg)

PKRL(g/kg)

Pati jagungKaseinKedelaiKonsentrat protein kedelaiSukrosaMinyak kedelaiCMCCampuran mineralCampuran vitaminL-sistinKolin bitrartratRumput laut

620,69140

--

100405035101,82,5-

479,99-

396,99-

100--

16,48101,82,5-

620,69140

--

10040-

35101,82,5100

474,99-

396,99-

100--

16,48101,82,5100

5.2. Bioassay

Pelaksanaan bioassay dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh pemberian

dietperlakuan terhadap kadargula darah, profil lipid dan kenaikan berat badan pada tikus

diabetes hiperkolesterolemik. Pelaksanaan bioassay dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pelaksanaan bioassay

a. Gula Darah

Hasil analisis gula darah pada hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-30 pada semua

kelompok hewan coba disajikan pada Gambar 4.

Page 27: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

19

129,

42

91,9

2

105,

23

99,2

2

181,

41

202,

06

89,2

4

171,

88

166,

66

104,

11

186,

50

183,

53

112,

46

210,

41

184,

74

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

0 1 30

KADA

RGL

UKO

SA D

ARAH

(mg/

dL)

HARI PENGAMATAN

PS (-)

PS (+)

PK

PRL

PKRL

Gambar 4. Perubahan kadar gula darah (mg/dL)

Pada hari ke-0, kadar glukosa darah tikus berkisar antara 99,22 mg/dL – 129,42

mg/dL. Kondisi hiperkolesterolemia yang dialami oleh tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan

PKRL tidak memicu terjadinya hiperglikemia. Hal ini bisa dilihat dari kadar gula darah

keempat kelompok tikus tersebut yang berada pada kisaran gula darah normal.

Injeksi alloxan menaikkan kadar gula darah pada semua kelompok tikus diabetes

hiperkolesterolemik. Pada hari ke-1 setelah injeksi alloxan, kadar gula darah tikus kelompok

PS(+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 181,41 mg/dL, 171,88 mg/dL, 186,50

mg/dL dan 210, 41 mg/dL. Alloxan merupakan senyawa toksik yang dapat mengakibatkan

kerusakan pada sel beta pankreas, sehingga menurunkan respon insulin dan menyebabkan

kenaikan glukosa darah (Okamoto, 1996).

Pemberian pakan kedelai, pakan rumput laut dan pakan campuran kedelai-rumput laut

selama 30 hari menurunkan kadar gula darah pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL

berturut-turut menjadi 166,66 mg/dL, 183,53 mg/dL dan 184,74 mg/dL, sedangkan tikus

kelompok PS(+) gula darah tetap naik sampai akhir perlakuan. Penurunan gula darah

tertinggi terjadi pada tikus kelompok PKRL yaitu sebesar 12, 19 %.

Pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik, pemberian pakan yang mengandung

campuran kedelai dan rumput laut memberikan efek hipoglikemik yang lebih baik jika

dibandingkan dengan pemberian pakan kedelai atau rumput laut secara individual. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh keberadaan komponen yang bersifat hipoglikemik pada

masing-masing bahan yang menunjukkan efek saling melengkapi sehingga mampu menekan

kenaikan gula darah lebih baik. Diabetes hiperkolesterolemik merupakan salah satu

komplikasi metabolik yang bisa muncul pada diabetes mellitus dan memerlukan terapi diet

yang yang tepat sehingga mampu memberikan efek hipoglikemik dan juga

hipokolesterolemik. Kandungan serat larut yang tinggi pada rumput laut E. cottoni

Page 28: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

20

93,8

2

87,6

2

101,

26

91,0

9 117,

72

117,

31

130,

89

142,

77

104,

62

100,

43

115,

15

108,

39

129,

89

131,

93

97,9

0

020406080

100120140160

0 1 30

KADA

R KO

LEST

ERO

L (m

g/dL

)

HARI PENGAMATAN

PS(-)PS(+)PKPRLPKRL

menunjukkan kecenderungan efek sinergis dengan protein kedelai sehingga mampu

menurunkan gula darah pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik.

b. Total Kolesterol Serum

Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap kadar total kolesterol serum dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Perubahan total kolesterol serum (mg/dL)

Berdasarkan data pada Gambar, kadar kolesterol serum pada awal perlakuan (hari ke-

0) berkisar 91,09 mg/dL – 130,89 mg/dL. Injeksi alloxan meningkatkan total kolesterol

serum pada tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 117,72

mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15 mg/dL dan 131,93 mg/dL. Menurut Wisaniyasa et al., 2005,

peningkatan kadar kolesterol serum setelah injeksi alloxan memperkuat pendapat bahwa

kondisi diabetik dapat memicu terjadinya hiperlipidemia.

Pemberian pakan perlakuan (PK, PRL dan PKRL) selama 30 hari, mampu

menurunkan total kolesterol serum berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%,

sedangkan pada tikus kelompok PS(+) kadar kolesterol serum relatif konstan sampai pada

akhir perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pakan PK, PRL dan PKRL lebih

bersifat hipokelesterolemik dibandingkan dengan pakan standar (PS) pada tikus diabetik

hiperkolesterol.

Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung asam amino esensial

yang lebih rendah dibandingkan dengan protein hewani, dimana asam amino esensial lebih

berpeluang dalam meningkatkan kolesterol (Kurowska dan Carol, 1990). Asam-asam amino

esensial lebih cepat diserap dibandingkan dengan asam amino non esensial, terlebih-lebih

asam amino ketogenik yang lebih mudah mengalami perubahan menjadi asetil CoA yang

merupakan bahan dasar sintesis kolesterol (Linder, 1985). Oleh karena itu pemberian pakan

Page 29: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

21

34,6

2

113,

88

125,

46

52,6

5

124,

56 161,

66

68,9

6

125,

04

117,

83

45,2

1

155,

51

129,

26

87,2

7 121,

79

86,7

0

020406080

100120140160180

0 1 30

KADA

R TR

IGLI

SERI

DA (m

g/dL

)

HARI PENGAMATAN

PS (-)

PS (+)

PK

PRL

PKRL

kedelai (PK) mampu menurunkan kolesterol dibandingkan dengan pemberian pakan standar

(PS) dimana sumber protein pada pakan standar adalah kasein yang bersifat lebih

hiperkolesterolemik.

Pemberian pakan rumput laut (PRL) juga mampu menurunkan kolesterol pada

kondisi diabetik hiperkolesterol meskipun prosentase penurunan tidak sebesar pada kelompok

PK dan PKRL. Namun pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) mampu

menurunkan total kolesterol serum sebesar 25,79 %. Rumput laut E. cottoni mengandung

komponen serat pangan yaitu karagenan yang memilik efek hipokolesterolemik lebih baik

dari alginat dan agar (Herpandi et al., 2006). Kedelai juga mengandung serat pangan larut

1,89% dan serat pangan tidak larut 24,16% (Leswati et al., 2000). Keberadaan komponen

serat pada rumput laut E. cottoni dan pada kedelai menunjukkan efek komplementer dalam

menurunkan kadar kolesterol serum tikus diabetik hiperkolesterolemik.

Astawan dan Wresdiyati (2004) melaporkan, mekanisme penurunan kolesterol oleh

serat pangan yaitu serat pangan dapat mengikat asam empedu sehingga akan menurunkan

penyerapan kembali asam empedu oleh dinding usus halus karena terbuang melalui feses. Hal

ini menyebabkan ukuran pool asam empedu akan berkurang sehingga akan meningkatkan

perubahan kolesterol dari darah ke dalam hati untuk selanjutnya disintesis kembali menjadi

asam empedu tambahan. Dengan demikian konsentrasi kolesterol di dalam darah akan

berkurang.

c. Trigliserida Serum

Profil perubahan trigliserida serum pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Perubahan trigliserida serum (mg/dL)

Page 30: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

22

51,2

5

57,0

2

54,4

1

61,5

6

68,7

9

65,4

6

46,1

5

70,1

4

78,0

1

68,2

3

73,3

3

79,4

3

69,7

9

71,7

0

78,0

1

0102030405060708090

0 1 30

HDL

KOLE

STER

OL

(mg/

dL)

HARI PENGAMATAN

PS (-)

PS (+)

PK

PRL

PKRL

Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL selama 30 hari menurunkan trigliserida serum

berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81 % pada tikus diabetik kolesterolemik.

Penurunan konsentrasi trigliserida serum pada kelompo PK kemungkinan disebabkan oleh

pengaruh asam amino arginin yang dapat menstimulir sintesis glukagon (Eaton, 1973 dalam

Wisaniyasa et al., 2005). Menurut Kaplan dan Szabo (1983) glukagon yang terbentuk akan

memacu hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, dengan demikian terjadi

penurunan trigliserida di dalam darah. Pemberian pakan rumput laut juga mampu

menurunkan konsentrasi trigliserida serum. Mekanisme yang bisa menjelaskan hal ini adalah

serat pangan larut pada rumput laut dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, akibatnya

penyerapan lemak/trigliserida akan terganggu sehingga kadar trigliserida serum akan

menurun. Prosentase penurunan kadar trigliserida tertinggi terjadi pada kelompok PKRL. Hal

ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan asam amino arginin pada kedelai dan serat larut

pada rumput laut mampu bekerja secara bersama-sama di dalam menurunkan trigliserida

serum.

d. HDL Kolesterol

Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap perubahan profil HDL kolesterol dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Perubahan kadar HDL kolesterol

Kadar HDL kolesterol awal berkisar antara 46,15 mg/dL – 69,79 mg/dL. Injeksi alloxan tidak

terlalu berpengaruh terhadap perubahan kadar HDL kolesterol kelompok tikus diabetes.

Perlakuan selama 30 hari menunjukkan bahwa pada tikus kelompok PS (-) terjadi penurunan

kadar HDL kolesterol, sedangkan pada kelompok PK, PRL dan PKRL kadar HDL kolesterol

cenderung mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi diabetes

Page 31: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

23

35,6

5

7,83

21,7

6

19,0

0 24,0

2

12,5

2

31,1

6

47,6

2

3,04

23,1

7

10,7

2

3,11

42,6

4

35,8

7

2,55

0

10

20

30

40

50

60

0 1 30

LDL

KOLE

STER

OL

(mg/

dL)

HARI PENGAMATAN

PS (-)PS (+)PKPRLPKRL

hiperkolesterolemik pemberian ketiga jenis pakan tersebut tidak mengakibatkan terjadinya

penurunan kadar HDL kolesterol.

e. LDL Kolesterol

Pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap perubahan kadar LDL kolesterol tikus

diabetes hiperkolesterolemik dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Perubahan kadar LDL kolesterol

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa pada kondisi normal kadar LDL kolesterol berkisar

antara 19,00 mg/dL – 42,64 mg/dL. Perlakuan selama 30 hari dapat menurunkan kadar LDL

kolesterol terutama pada kelompok PK, PRL dan PKRL. Kadar LDL kolesterol terendah

terjadi pada kelompok PKRL. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian diet campuran kedelai-

rumput laut mampu menurunkan kadar LDL kolesterol serum lebih baik dibandingkan

dengan diet PK dan PRL. Hasil ini juga menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan sinergis

antara penurunan kadar total kolesterol serum dengan LDL kolesterol. Mekanisme yang

mampu menjelaskan penurunan kadar LDL kolesterol diduga sama dengan mekanisme

penurunan total kolesterol, dimana keberadaan serat dalam diet mengikat asam empedu,

sehingga katabolisme LDL meningkat, dengan demikian kadar LDL dalam darah menurun.

Page 32: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

24

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan sementara dapat disimpulkan bahwa :

1. Tepung kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 29,97 % sedangkan

tepung rumput laut mempunyai kandungan protein yaitu 5,73 %. Komposisi

terbesar dari rumput laut spesies E. Cottoni adalah karbohidrat yaitu sebesar

62,54 %.

2. Pemberian pakan kedelai (PK), pakan rumput laut (PRL) dan pakan

campuran kedelai-rumput laut (PKRL) selama 30 hari mampu menurunkan

gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum tikus diabetik

hiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga

kelompok tikus tersebut berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %.

Penurunan total kolesterol serum pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL

berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan prosentase

penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%,

16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL mampu

menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar LDL kolesterol.

3. Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek

hipokolesterolemik yang lebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.

Page 33: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

25

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2006. Nutrition Recommendation and Principles for PeopleWith Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 23 S43 – S46

AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15th ed. Vol. 2. Virginia

Artiss, J.D. and Zak, B. 1997. Measurement of Cholesterol Concentration In : Rifai N.,Warnick, G.R., Dominiczak, M.H. eds. Hanbook of Lipoprotein Testing Washington: ACCC Press : 99 – 114

Asdie, A.H. 1990. Genetika Diabetes Mellitus. Berkala Ilmu Kedokteran. XXII, No 2 49-58

Asp, N.G., Johansson, C.G., Halimer, H. and Silijestom, M. 1983. Rapid Enzimatic Asay ofInsoluble and Soluble Fiber Dietary Fiber. J. Agric Food Chem 31 : 476 – 482

Chandalia, M. Abhimanyu, G., von Bergenmann, K. 2000. Beneficial Effect of High DietaryFiber Intake in Patiens with Type II Diabetes Mellitus. New Engl. J. Med.42 : 1392– 1398

Dwiana-Amrita-Dewi. 2000. Efek Hipoglisemik Diet Protein Kedelai dan Asam FitatTerhadap Tikus Diabetes. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas GadjahMada Yogyakarta.

Deeg, R. and Ziegenhorn, J. 1983. Kinetic Enzimatic Method for Automated Determinationof Total Cholesterol in Serum. Clin. Chem. : 29 : 1978 – 1802

Fossati, P. and Principe, L., 1982. Serum Triglycerides Determined Colorimetrically with anEnzyme that Produces Hydrogen Peroxide. Clin. Chem. 28 : 2077 – 2080

Friedewald, W.T., Revy L.I., and Fredrickson, D.S. 1972. Estimation of the Concentration ofLow Density Lipoprotein Cholesterol in Plasma, without use of the PreparativeUltracentrifuge. Clin. Chem. 28 : 499 – 502.

Garcia, M.C., Mariana, M.L., Laborda, F. dan Torre, M. 1997. Chemical Characterization ofComercial Soybean Product. Food Chem. :62 (3):325-331.

Ganong, W.F. 1980. Review of Medical Physiology Lange Medical Publication. SanFransisco, California.

Gomes,K.A. dan Gomes, A.T. 1995. terjemahan E. Sjamsudin dan J.S. Baharsyah. ProsedurStatistik Untuk Penelitian Pertanian. UI Press. Jakarta.

Graham, P.A., Maskel dan A.S. Nash. 1994. Canned High Fiber Diet and Post Glycemic inDogs with Naturally Occuring Diabetes Mellitus. J. Nutr. 124:2712S-2715S

Page 34: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

26

Herpandi, Made, A., Tutik, W., dan Nurheni, S.P. 2006. Perubahan Profil Lipida, KolesterolDigesta dan Asam Propionat pada Tikus dengan Diet Tepung Rumput Laut. Jurnalteknol. Dan Industri Pangan. XVII No 3, 227 – 232

Iritani, N., Sugimoto, T., Fukuda, H., Komiya, M. dan Ikeda, H. 1997. Dietary SoybeanProtein Increases Insulin Reseptor Gene Expression in Wistar Fatty Rats whenDietary Polyunsaturated Fatty Acid Level is Low. J. Nutr.127 : 1077-1083.

Jubiz, W. 1979. Endocrinology, a Logical Approach for Clinicions. Mc. Graw-HillKogakusha, LTD.

Kaplan, A. dan Szabo, L. 1983. Clinical Chemistry : Interpretation and Techniques. Lea danFebiter. Philadelphia.

Kim, M.S., Kim, J.Y., Choi, W.H., dan lee, S.S. 2008. Effect of Seaweed Suplementation onBlood Glucose Concentration, Lipid profile and antioxidant Enzyme Activities inPatient with Type 2 Diabetes mellitus. Nutrition Research and Practice. 292), 62 –67

Kurowska, E.M dan Carrol, K.K. 1994. Hypercolesterolemic Responses in Rabbits toSelected Groups of Dietary Essential Amino Acids. J. Nutr. 124 : 364-370.

Lahaye, M. 1991. Marine Alga as Sources of Fibre Determination of Soluble and InsolubleDietary Fiber Contents in Some Sea Vegetable. J. Science Food Agri 54 : 587 – 594.

Lopes-Virella, M.F., Stone, P., Ellis, S. and Cowell, J.A., 1977. Cholesterol Determination inHigh Density Lipoprotein Separated by Three Defferent Methods. Clin. Chem ; 23882 – 884.

Marsono, Y. 2002. Indeks Glikemik Umbi-umbian. Agritech, vol.22 (1): 13-16

MacArtain, P., Christopher, I.R., Grill, Mariel, B., Ross, C. and Ian, R.R. 2007. NutritionalValue of Edible Seaweeds. Nutrition Reviews 65 (12) 535 – 543

MacIntosh, M., Carla, M. 2001. A Diet Containing Food Rich in Soluble and Insoluble FiberImproves Glycemic Control and Reduce Hyperlipidemia among Patiens with Type 2Diabetes Mellitus. Nutrition Review 59 (2) : 52 – 55

Murata, M., Kenji, I., dan Hiroaki, S. 1999. Hepatic Fatty Acid Oxidation Enzyme Avtivitiesare Stimulated in Rats Fed the Brown Seawed Undaria pinnatifida (wakame). J.Nutr. 129 (1) 146 – 151

Murata, M., Sano,Y. Ishihara, K. dan Uchida, M. 2002. Dietary Fish Oil and Undariapinnatifida (wakame) Synergistically Decrease rat Serum and Liver Triacylglycerol.J. Nutr. 132 : 742 – 747

Potter, S.M. 1995. Overview of proposed Mechanism for the Hypocholesterolemic Effect ofSoy. J. Nutr. 125 : 606S-611S

Page 35: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

27

Reeves, P.G., Nielsen, F.H. dan Fahey, G.C. 1993. AIN-93. Purified Diets for LaboratoryRodents : Final Report of the American institute of Nutrition Ad Hoc writingCommittee on the Reformulation of AIN-76 Rodent Diet. J. Nutr. 123 : 1939-1953

Snyder, H.E. dan Kwon, T.W. 1987. Soybean Utilization. An Avi Book, Van NostrandReinhold Company New York.

Torsdottir, I., Magne, A., Garan, H., Ann-Sofi, S. and Jukka, T. 1991. A Small Dose ofSoluble Alginat – Fiber Affects Postprandial Glycemia and Gastric Emptying inHuman with Diabetes. J. Nutr. 121 : 795 -799

van Loon, L.J.C., Kruijshoop, M., Menheere, P.P.C.A., Wagenmakers, A.J.M., Wim, H.M.S.dan Hans, A. K. 2003. Amino Acid Ingestion Strongly Enhances Insulin Secretion inPatiens With Long-Term Type 2 Diabetes. Diabetes care :26 (3), 625-630.

Wannamethee, S.G., Peter, H.W., Mary, C.T. and Naved, S. 2009. Association betweenDietary Fiber and Imflamation, Hepatic Function and Risk of Type 2 Diabetes inOlder Men. Diabetes Care 32 (10) : 1823 – 1825

Yusasrini, A., Zuheid-Noor, Suparmo. 2010. Effect of Soybean Protein Diet on MuscleProtein Degradation in Alloxan-Induced Diabetic Rats. Proceeding The 2nd

International Conference on Bioscience and Biotechnology.

Zuheid-Noor. 1998. Penjajagan Kemungkinan Penggunaan Kedelai Sebagai KomponenMakanan Fungsional. Proseding Seminar Nasional Teknologi Pangan dan Gizi. PAUPangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Zuheid-Noor. 2000. Sifat Hipoglisemik Komponen Kedelai. Proseding Seminar NasionalIndustri Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Page 36: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

28

LAMPIRAN

Lampiran 1. Personalia Tenaga Peneliti

Ketua Peneliti

A.Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, M.S. L2 Jabatan Fungsional Guru Besar3 Jabatan Struktural -4 NIP 19501231 197602 1 0035 NIDN 00101250076 Tempat dan Tanggal Lahir Gianyar, 31 Desember 19507 Alamat Rumah Br.Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan

Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.8 Nomor Telepon/Faks (0361) 297172/ -9 Nomor HP 0812463302310 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 65 orang; S-2= 2 orang; S-3= 1 orang14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Metode Ilmiah (S-1)

2. Pangan Fungsional (S-1)3. Analisis Pangan (S-1)4. Pangan Tradisional Bali (S-1)5. Pengawasan Mutu Pangan (S-1)6. Aplikasi HACCP pada Industri Pangan (S-1)7.Teknologi Pengawetan pangan (S-1)8. Nutraceutical dan Pangan Fungsional (S-2)9. Evaluasi Nilai Gizi Pangan (S-2)10. Mutu dan Keamanan Pangan (S-3)11 Komponen Bioaktif Pangan (S-3)

B Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi

Fakultas PertanianUniversitas Udayana

Sekolah PascasarjanaInstitut Pertanian Bogor.

Fakultas PascasarjanaInstitut Pertanian Bogor.

Bidang Ilmu TeknikPertanian/TeknologiHasil Pertanian

Ilmu Pangan Ilmu Pangan

Tahun Masuk-Lulus

1970 – 1978 1979 – 1981 1984 – 1988

Judul Skripsi/ Pengujian Produksi Mempelajari Stabilitas Telaah Sifat Buah Salak

Page 37: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

29

Tesis/Disertasi Brem Dari BeberapaJenis Beras SebagaiBahan Baku.

Suspensi Sari Buah JerukManis (Citrus sinensisOsb.)

di Bali Sebagai DasarPembinaan Mutu Hasil

Nama Pembim-bing/ Promotor

1. Ir.W.Sudjatha2. Drh.I.B.Arka,

Dip.Food.Tech.

1. Prof.Dr.SoewarnoT.Soekarto.

2. Dr.F.G.Winarno3. Ir.Betty Sri

Laksmi Jenie,M.S.

4. Suhadi Hardjo,M.Sc.

1. Prof.Dr.Soewarno T.Soekarto.

2. Prof.Dr.Ir.H.Achmad Surkati.

3. Dr.Ir.DediFardiaz, M.Sc.

4. Dr.Ir.Aunuddin5. Dr. Subijanto

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)

No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

1 2013 1. Aplikasi Teknik PemasakanBertekanan (Presure Cooker) danPembekuan Sebagai UpayaMeningkatkan Mutu danMemperpanjang Umur Simpan LedokInstan.(L.P. Wrasiati, I M.Anom S.W.,dan I K.Suter; FTP Unud)

2.Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizidan Daya Antioksidan Ledok InstanDengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.Penelitian tahun ke 2 :Suti Cara Penyimpanan Ledok Instanyang Ditambahkan Ubi Jalar Ungu.( IK.Suter, Ni M.Yusa, Ni L. AriYusasrini dan K.A. Nocianitri; FTPUnud)

3. Kajian Pangan Tradisional BaliDalam Rangka PengembangannyaMenjadi Produk Unggulan diKabupaten Gianyar. (Ni M.Yusa dan IK.Suter; PPMT LPPM Unud).

4. Kajian Pangan Tradisional DalamRangka Pengembangannya MenjadiProduk Unggulan Daerah Bali.(IN.Kencana P., I K.Suter dan NiM.Yusa; PPMT LPPM Unud).

5. Karakterisasi Sifat Fungsional danRheologi Tepung Kacang Gude

DIPA Unud(Desentralisasi)

DIPA Unud(Desentralisasi)

BOPTN

DIPA Unud(Desentralisasi)

DIPA Unud(Hibah

50

50

49,85

50

50

Page 38: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

30

Nikstamal Serta Aplikasinya MenjadiBubur Instan. (Ni W.Wisaniyasa, IK.Suter dan GAK. Diah Puspawati;FTP Unud).

6. Strategi Pengembangan PanganTradisional Sebagai Produk WisataKuliner di Pasar Tradisional ProvinsiBali.(LP.Wrasiati, AAPA.Suryawan, IM.Anom SW. dan I K.Suter; FTPUnud).

UnggulanUnud)

DIKTI(MP3EI)

153,975

2 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan DenganPenambahan Ubi Jalar Ungu (KetuaPeneliti)

DIPA Unud(Desentralis

asi)

40

3 2011 1. Pengolahan Keladi Menjadi Tepungdan Pemanfaatannya SebagaiPensubstitusi Tepung Beras PadaPengolahan Kue Tradisional Bali(Anggota peneliti)2. Aktivitas Antioksidan Bekatul BerasMerah dari Kabupaten Tabanan(Anggota peneliti)

BPMPDProv.Bali

HibahUnggulanUdayana

50

45

4 2010 1. Penentuan Masa Kedaluwarsa LedokInstan (Ketua peneliti)

2. Kajian Sifat-sifat Fisik dan KimiawiBahan Kemasan Alami dan AplikasinyaPada Makanan Tradisional (Anggotapeneliti)

BPMPDProv.Bali

HibahBersaing

50

47

5 2009 1. Optimasi Proses dan MetodePengemasan Ledok Instan Instan(Ketua peneliti)

2. Kajian Formulasi, Nilai Gizi, SifatSensorik dan Keamanan Ledok InstanYang Dikemas Selama Penyimpanan(Ketua peneliti)

BPMPDProv.Bali

Univ.Udayana

50

100

Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

Page 39: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

31

1 2013 Pelatihan Pembuatan Selai Rumput lautdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar. .( I K.Suter, Ni M. Yusa, K.A.Nocianitri, NiW.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati dan IN.Kencana Putra ; FTP Unud)

Pelatihan Pengolahan Sari Buah Sirsakdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar. ( NiMade Yusa, I K. Suter, K.A.Nocianitri,Ni W.Wisaniyasa, Ni N.Puspawati danI N.Kencana Putra ; FTP Unud)

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

2 2012 Pelatihan Pembuatan MakananTradisional Ledok di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar.(Ketua).

Pelatihan Pengolahan Sari Buah JambuBiji di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar(Anggota)

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

3 2011 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumputlaut di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (Ketuapelaksana).

UniversitasUdayana

4,0

4 2010 Pelatihan Pembuatan Dodol Rumputlaut di Desa Batur Utara, KecamatanKintamani, Kabupaten Bangli (Ketuapelaksana)

UniversitasUdayana

2,0

5 2009 Desiminasi hasil penelitian : KajianFormulasi, Nilai Gizi, Sifat Sensorikdan Keamanan Ledok Instan yang DiKemas Selama Penyimpanan (Ketuapelaksana).

UniversitasUdayana

4,0

Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atausumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir.

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 2013

Combination of Tempeh and CarrotPrevent Atherosclerosis Wistar Rat :Indicated by Increase of HDL andTotal Antioxidant, Decrease LDL, F2-Isoprostan, and IL-6. (PenulisAnggota)

Vol. 7, No.1,Tahun 2013

IndonesianJournal ofBiomedicalSciences.

Page 40: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

32

2 2012 - - -

3 2011 Formulasi Ledok Instan YangDitambahkan Ikan Tongkol danRumput Laut. (Penulis Utama)

Evaluasi Kepatuhan Produsen danPedagang Tahu di Kota DenpasarTerhadap larangan PemakaianFormalin.

Pengaruh Lama Pengukusan danPerubusan Terhadap KarakteristikBeras Umbi Ketela Pohon Instan.

Vol.XXII, No.2, Tahun 2011

Vol.16,No.1

Vol.16,No.1

JurnalTeknologi danIndustriPangan.(Terakreditasi)

JurnalAgrotekno.(Tidakterakreditasi)

JurnalAgrotekno.(Tidakterakreditasi)

4 2010 - - -5 2009 Produksi Bubuk Inokulum Urutan

Dari Kultur Murni Pediococcusacidilactici U318 Dengan BeberapaJenis Bahan Pengisi.(Penulis Anggota)

Pengaruh Penutupan dan Suhiu padaProses Perebusan terhadapKarakteristik Sirup Wortel (Daucuscarota L.).(Penulis Anggota)

Vol. 15, No.1, Tahun 2009

Vol. 15, No.1, Tahun 2009

JurnalAgrotekno(Tidakterakreditasi)

JurnalAgrotekno(Tidakterakreditasi)

F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/SeminarIlmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama PertemuanIlmiah/Seminar

Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat

1 Seminar SehariIkatan KeluargaMahasiswa (IKM)Jurusan GiziPoltekkesDenpasar.Seminar NasionalPATPI.

Pangan Fungsional dan ProspekPengembangannya (PenulisMandiri)

Aktivitas Antioksidan EkstrakBekatul Beras Merah Dalam SistemPangan (Penulis Anggota)

Tgl.18 Agustus2013, di Denpasar.

Tgl.26-29 Agustus2013, di Jember.

2 Seminar Nasional:Peran TeknologiIndustri PertanianDalam

Peningkatan Sifat Sensorik, ZatGizi dan Daya Antioksidan LedokInstan dengan penambahan UbiJalar Ungu.(Penulis Utama)

Tgl. 2-3 Nopember2012, di Denpasar.

Page 41: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

33

PembanguananAgroindustri YangBerkelanjutan diIndonesia.

4 th InternationalConference onBiosciences andBiotechnology

Study on Storage Method of InstantLedok. (Penulis Utama) *)

Tgl.20-21September 2012.

3 The 3rdInternationalConference onBiosciences andBiotechnology

The Effects of Packaging Materialson Sensory Characteristics andNutrition Fact of Instant LedokDuring Storage (Penulis Utama)*)

Tgl. 21-22September 2011, diDenpasar.

4 The 2nd

InternationalConference onBioscience andBiotechnology.

Optimation of Instant LedokProcessing Method (PenulisUtama)*)

Tgl. 23-24September 2010, diDenpasar.

5 Seminar NasionalPerhimpunan AhliTeknologi PanganIndonesia (PATPI).

Optimasi Formulasi Ledok Instanyang Ditambahkan Ikan Tongkoldan Rumput Laut. (Penulis Utama)

Tgl. 3 – 4 Nopember2009, di Jakarta.

*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster

G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun JumlahHalaman

Penerbit

1 PENDAHULUAN.(hal.1-10). dan JAJABANTAL (hal. 11-17).Dalam Buku : PanganTradisional Bali; Kajian Aspek Sosial-Budaya, Pengolahan, Gizi dan Keamanan.

Sebagai Editor dan Penulis

2013 Xi, 117 PusatPenelitianMakananTradisionalLPPM Unudbekerjasamadengan BukuArti.

ISBN: 978-979-1145-75-6

2 - 2012 - -

3 - 2011 - -

4 Pangan Tradisional Bali : Kajian AspekSosial Budaya, Ekonomi,

2010 xi, 117 Pusat KajianMakanan

Page 42: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

34

Pengolahan,Khasiat dan Keamanan(Sebagai Editor dan Penulis dua Bab. Bab:Pendahuluan, Halaman 1 – 4; dan Bab :Lawar, halaman 5 - 26)

TradisinalLembagaPenelitianUniversitasUdayanaISBN : 978-602-97608-0-4

5 Pemikiran Kritis Guru Besar UniversitasUdayana(Penulis satu Bab dengan judul : PerananTeknologi Pascapanen dalamMempertahankan Mutu dan MemperpanjangUmur Simpan Buah Salak Segar.Halaman 72– 90)

2009 xi, 276 UdayanaUniversityPressISBN.978-602-8566-21-6

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

123

Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan

Tahun TempatPenerapan

ResponsMasyarakat

123

Dst.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan

Tahun

1 Satyalancana Karya Satya XXX Tahun Presiden Republik Indonesia. 20072 Dosen Teladan III Universitas Udayana Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia1984

3 Dosen Teladan I Fakultas PertanianUniversitas Udayana

Fakultas Pertanian UniversitasUdayana.

1984

4 Reviewer di Jurnal Teknologi dan IndustriPangan. No. 19/JTIP/24/2013

Perhimpunan Ahli TeknologiPangan (PATPI) dan DepartemenIlmu dan Teknologi Pangan FatetaIPB, Bogor.

2013

Dst.

Page 43: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

35

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul,

(Prof. Dr.Ir. I Ketut Suter, M.S).

Page 44: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

36

Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Luh Ari Yusasrini, S.TP., M.P . P2 Jabatan Fungsional Lektor3 Jabatan Struktural -4 NIP 1978030420080120205 NIDN 00040378026 Tempat dan Tanggal Lahir Yehembang Kauh, 4 Maret 19787 Alamat Rumah Perum Graha Anyar Blok B No 14, Bukit

Jimbaran, Badung, BALI8 Nomor Telepon/Faks -9 Nomor HP 081805527898 /08786046255210 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 3 orang14 Mata Kuliah yang Diampu Kimia Organik

Teknologi Hasil PerairanPangan dan GiziEvaluasi SensorisKimia AnalitikBiokimia Pangan

B Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi

Universitas WidyaMataram Yogyakarta

Universitas Gadjah MadaYogyakarta

-

Bidang Ilmu Teknologi Pangan Ilmu dan TeknologiPangan

-

Tahun Masuk-Lulus

1996 – 2001 2003 – 2005 -

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Stabilitas SelProbiotik pada TapeKetan SelamaPenyimpanan

Peranan Protein KedelaiDalam PenghambatanDegradasi Protein OtotTikus Diabetes InduksiAlloxan

-

Nama Pembim-bing/ Promotor

1. Dr. Ir. EndangSutriswati Rahayu

2. Ir. Siti NurPurwandani, M.P.

1.Prof. Dr. Ir. ZuheidNoor, M.Sc

2.Dr. Ir. Suparmo, M.Sc

-

Page 45: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

37

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)

No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

1 2010 Degradasi Karoten pada RefinedBleached Deodorized Palm Oil(RBDPO) Selama Penggorengan BahanPangan

DIPA Unud 7,5

2 2010 Aktivitas Sacharomyces bayanus EC118 pada Perbaikan Mutu BremTradisional Bali Berbahan Ubi JalarUngu

DIPA Unud 7,5

3 2011 Ketahanan Bakteri Asam Laktat yangdiisolasi dari Susu Sapi Bali untukmenghambat pertumbuhan bakteripatogen Vibrio Cholera biotype El Tordan Eschericia coli O157.

DIPA Unud 7,5

4 2011 Optimalisasi suhu blansing dan suhupenggorengan terhadap karakteristik oilroasted peanut.

DIPA Unud 7,5

5 2012 Inventarisasi dan Analisis Zat GiziMinuman Tradisional Bali. PenelitianDosen Muda, 2012. (Ketua)

DIPA Unud 7,5

6 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan denganPenambahan Ubi Jalar Ungu. HibahUnggulan Udayana, 2012. (Anggota)

DIPA Unud(Desentralis

asi)

40

Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

1 2012 Pelatihan Pengolahan Buah StroberiMenjadi Sirup di Desa Candikuning,Kabupaten Tabanan, 2012

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

2 2011 Pelatihan Pemanfaatan Ampas Kelapamenjadi Tepung dan Chip Kelapa diDesa Pengotan, Kabupaten Bangli, 22Oktober 2011

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

3 2010 Pelatihan Pembuatan Mie Basah dariCampuran Tepung Sagu dan Tepung

DIPA BLUUniversitas

4,0

Page 46: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

38

Jagung di Desa Taro, KabupatenGianyar, 2010

Udayana

4 2009 a. Kursus singkat pengolahan buahsalak menjadi dodol salak, 19Oktober 2009

b. Kursus singkat pembuatan abon ikantongkol di Desa Medewi KecamatanPekutatan, 28 September 2009

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

5 2008 a. Usaha – usaha yang dilakukan dalamupaya peningkatan mutu kopi berasdi Desa Pupuan, Kabupaten Tabanan,13 Agustus 2008

b. Introduksi dan perbaikan pengolahanbumbu kacang tanah di DesaTimuhun, Kecamatan Banjarangkan,Kabupaten Klungkung, 15 September2008

c. Introduksi pemanfaatan wijensebagai sumber kalsium padapengolahan enting kacang tanah diDesa Timuhun, 15 September 2008

d. Pengenalan produk sari kelapa diDesa Gumbrih, KecamatanPekutatan, Kabupaten Jembrana,2008

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

4,0

4,0

Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atausumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir.

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 2012 - - -2 2011 Regenerasi Minyak Goreng Bekas

dengan Menggunakan Adsorben dariAmpas dan Daun Tebu

Volume 16Nomor 2

Tahun 2011

JurnalAgrotekno

3 2010 - - -4 2009 - - -5 2008 - - -

F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/SeminarIlmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

Page 47: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

39

No. Nama PertemuanIlmiah/Seminar

Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat

1 Seminar Nasional:Peran TeknologiIndustri PertanianDalamPembanguananAgroindustri YangBerkelanjutan diIndonesia.

Peningkatan Sifat Sensorik, ZatGizi dan Daya Antioksidan LedokInstan dengan penambahan UbiJalar Ungu.(Anggota)

Tgl. 2-3 Nopember2012, di Denpasar.

2 The 3rd

InternationalConference ofIndonesian Societyfor Lactic AcidBacteria (3rd IC-ISLAB)

The 3 rdInternationalConference onBiosciences andBiotechnology

Isolation, Identification andApllication of Lactic Acid Bacteriaof Sumbawa Wild Horse Milk inDadih Making for BloodCholesterol ReducingEffect(Anggota*)

a. Change of Chemical Propertiesand Carotene Degradation ofRefined Bleached DeodorizedPalm Oil (RBDPO) during fryingof Tofu (Anggota *)

b. The Effect of SugarConcentration and Use ofSaccharomyces bayanus EC 118on Total Population of Fungi inPurple Sweet Potato Brem(Anggota *).

21-23 Januari 2011Universitas GadjahMada, Yogyakarta

21 – 22 September2011, UniversitasUdayana DenpasarBali

3 The 2nd

InternationalConference onBioscience andBiotechnology.

Effect of Soybean Protein Diet onMuscle Protein Degradation inAlloxan-Induced Diabetic Rats(Penulis Utama) *)

Tgl. 23-24September 2010, diDenpasar.

*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster

G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun JumlahHalaman

Penerbit

1 - - - -2 - - - -3 - - - -4 - - - -5 - - - -

Page 48: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

40

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1234

Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan

Tahun TempatPenerapan

ResponsMasyarakat

1234

Dst.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan

Tahun

1234Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul,

(Ni Luh AriYusasrini, S.TP., M.P.)

Page 49: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

41

Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Ni Made Yusa, M.Si. P2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala3 Jabatan Struktural -4 NIP 19571231 198603 2 0025 NIDN 00311257496 Tempat dan Tanggal Lahir Bangli, Tahun 19577 Alamat Rumah Br.Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan

Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.8 Nomor Telepon/Faks (0361) 297172/ -9 Nomor HP 08133895457010 Alamat Kantor Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasUdayana,Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

11 Nomor Telepon/Faks (0361) 701801/(0361) 70180112 Alamat e-mail [email protected] Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 17 orang; S-2= - orang; S-3= - orang14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Biokimia Pangan(S-1)

2. Pangan Fungsional (S-1)3. Analisis Pangan (S-1)4. Pangan dan Gizi(S-1)5. Pengawasan Mutu Pangan (S-1)6. Kimia Pangan(S-1)7. Industri Jasa Boga (S-1)

B Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3NamaPerguruanTinggi

Fakultas PertanianUniversitas Udayana

Program PascasarjanaInstitut PertanianBogor.

Bidang Ilmu TeknikPertanian/TeknologiHasil Pertanian

Ilmu Gizi Masyarakatdan SumberdayaKeluarga

Tahun Masuk-Lulus

1978 - 1984 1993 - 1996

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Analisis Kadar KafeinaKasar dan UjiOrganoleptik DariBeberapa Jenis MerkKopi YangDiperdagangkan di Bali.

Studi TentangKandungan Gizi danKeamanan PanganMakanan TradisionalLawar Bali.

Nama Pembim-bing/ Promotor

3. Ir.W.Sudjatha4. Drs. I GP.

Tengah,

5. Prof. Dr.Ir.H.Suhardjo,M.Phil.

6.

Page 50: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

42

Apt.,M.App.Sc.5. Ir.W. Redi

Aryanta, M.Sc..

6. Prof. Dr. Ir. M.Khumaidi,M.Sc.

7. Dr. Rimbawan.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupunDisertasi)

No. Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

1 2013 1.Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizidan Daya Antioksidan Ledok InstanDengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.Penelitian tahun ke 2 :Studi Cara Penyimpanan Ledok Instanyang Ditambahkan Ubi JalarUngu.(Anggota Peneliti)

2. Kajian Pangan Tradisional BaliDalam Rangka PengembangannyaMenjadi Produk Unggulan diKabupaten Gianyar. (Peneliti Utama).

3. Kajian Pangan Tradisional DalamRangka Pengembangannya MenjadiProduk Unggulan Daerah Bali.(AnggotaPeneliti).

DIPA Unud(Desentralisasi)

BOPTN

DIPA Unud(Desentralis

asi)

50

49,850

50

2 2012 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi danDaya Antioksidan Ledok Instan DenganPenambahan Ubi Jalar Ungu (AnggotaPeneliti)

DIPA Unud(Desentralis

asi)

40

3 2011 Pengolahan Keladi Menjadi Tepung danPemanfaatannya Sebagai PensubstitusiTepung Beras Pada Pengolahan KueTradisional Bali (Anggota peneliti)

BPMPDProv.Bali

50

4 2010 1. Penentuan Masa Kedaluwarsa LedokInstan (Anggota peneliti)

BPMPDProv.Bali

50

5 2009 1. Optimasi Proses dan MetodePengemasan Ledok Instan Instan(Anggota peneliti)

2. Kajian Formulasi, Nilai Gizi, SifatSensorik dan Keamanan Ledok InstanYang Dikemas Selama Penyimpanan(Anggota peneliti)

BPMPDProv.Bali

Univ.Udayana

50

100

Page 51: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

43

Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW,Pemula, Fundamental,, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana,Hikom, Stranas, Kerjasama Luar negeri dan Publikasi Internasional,RAPID,Unggulan Stranas atausumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)

1 2013 Pelatihan Pengolahan Sari Buah Sirsakdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar.( KetuaPelaksanan)

Pelatihan Pembuatan Selai Rumput lautdi Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (Anggota)

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

2 2012 Pelatihan Pembuatan MakananTradisional Ledok di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar(Anggota)

Pelatihan Pengolahan Sari Buah JambuBiji di Desa Singapadu, KecamatanSukawati, Kabupaten Gianyar (KetuaPelaksana)

DIPA BLUUniversitasUdayana

DIPA BLUUniversitasUdayana

4,0

4,0

3 2011 Pelatihan Pembuatan Biskuit DariTepung Tempe di Desa Singapadu,Kecamatan Sukawati, KabupatenGianyar (Ketua Pelaksana).

UniversitasUdayana

4,0

4 2010 Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai DesaSingapadu, Kecamatan Sukawati,Kabupaten Gianyar (Ketua Pelaksana)

UniversitasUdayana

2,0

5 2009 Desiminasi hasil penelitian :KajianFormulasi, Nilai Gizi, Sifat Sensorikdan Keamanan Ledok Instan yang DiKemas Selama Penyimpanan (Anggota)

UniversitasUdayana

4,0

Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atausumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir.

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 2013 - - -

Page 52: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

44

2 2012 - - -

3 2011 Formulasi Ledok Instan YangDitambahkan Ikan Tongkol danRumput Laut. (Penulis Anggota)

Vol.XXII, No.2, Tahun 2011

JurnalTeknologi danIndustriPangan.(Terakreditasi)

4 2010 - - -5 2009 - - -

F. Pengalaman penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/SeminarIlmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama PertemuanIlmiah/Seminar

Judul artikel Ilmiah Waktu dan tempat

1 Seminar Nasional:Peran TeknologiIndustri PertanianDalamPembanguananAgroindustri YangBerkelanjutan diIndonesia.

4 th InternationalConference onBiosciences andBiotechnology

4 th InternationalConference onBiosciences andBiotechnology

Peningkatan Sifat Sensorik, ZatGizi dan Daya Antioksidan LedokInstan dengan penambahan UbiJalar Ungu.( Penulis anggota)

Study on Storage Method of InstantLedok. (Penulis anggota) *)

The Influence of Solvent Type andRatio of Material With Solvent onAntioxidant Activity of PulpTamarillo Extract (Chyphomandrabetacea Sendth) (Penulis utama) *)

Tgl. 2-3 Nopember2012, di Denpasar.

Tgl.20-21September 2012.

Tgl.20-21September 2012.

2 The 3rd

InternationalConference onBiosciences andBiotechnology

The 3rd

InternationalConference onBiosciences andBiotechnology

The Effect of Soybean andEucheuma Spinosum Seaweed Ratioon Characteristics of Tempeh(Penulis utama) *)

The Effects of Packaging Materialson Sensory Characteristics andNutrition Fact of Instant LedokDuring Storage(Penulis anggota)*)

Tgl. 21-22September 2011, diDenpasar.

Tgl. 21-22September 2011, diDenpasar

3 The 2nd

InternationalOptimation of Instant LedokProcessing Method. (Penulis

Tgl. 23-24September 2010, di

Page 53: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

45

Conference onBioscience andBiotechnology.

anggota)*) Denpasar.

5 Seminar NasionalPerhimpunan AhliTeknologi PanganIndonesia (PATPI).

Optimasi Formulasi Ledok Instanyang Ditambahkan Ikan Tongkoldan Rumput Laut. (Penulis anggota)

Tgl. 3 – 4 Nopember2009, di Jakarta.

Seminar Nasionaldan KongresPerhimpunan AhliTeknologi PanganIndonesia (PATPI)

Seminar Nasionaldan KongresPerhimpunan AhliTeknologi PanganIndonesia (PATPI)

Seminar NasionalPangan 2008.

Seminar NasionalPangan 2008

Seminar NasionalPangan 2008

Studi Pengolahan Beras Umbi KetelaPohon Instan.(Penulis anggota)

Pengkajian Karakteristik LedokTradisional dan Ledok Instan(Penulis utama)

Studi Pengolahan Beras Umbi KetelaRambat Instan.(Penulis anggota)

Studi penggunaan tepung umbiketela rambat untuk substitusiterigu dalam pembuatan mi kering.(Penulis utama).

Karakteristik tepung umbi-umbianyang dihasilkan dengan beberapapengolahan. (Penulis Anggota)

Tgl. 14 – 16Oktober 2008, diPalembang.

Tgl. 14 – 16Oktober 2008, diPalembang.

Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.

Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.

Tgl. 17 Januari2008, diYogyakarta.

*) Artikel disajikan dalam bentuk Poster

G. Pengalaman Penulian Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun JumlahHalaman

Penerbit

1 Pangan Tradisional Bali Jaja :Kajian AspekSosial-Budaya, Pengolahan, Gizi danKeamanan.[Sebagai Penulis Bab: JajaLaklak (Hal.40-46) dan Bab Jaja Kaliadrem(Hal.18-24)]

2013 vi,127 PusatPenelitianMakananTradisionalUniversitasUdayanabekerjasamadengan BukuArti.ISBN :978-979-1145-75-6

Page 54: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

46

2 - 2012 - -

3 - 2011 - -

4 Pangan Tradisional Bali : Kajian AspekSosial Budaya, Ekonomi,Pengolahan,Khasiat dan Keamanan(Sebagai Penulis satu Bab.Bebean, halaman75 - 81)

2010 xi, 117 Pusat KajianMakananTradisinalLembagaPenelitianUniversitasUdayanaISBN : 978-602-97608-0-4

5 - 2009 - -

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1234

Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5Tahun Terkhir.

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan

Tahun TempatPenerapan

ResponsMasyarakat

1234

Dst.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan

Tahun

1 Satyalancana Karya Satya XX Tahun Presiden Republik Indonesia. 2007234Dst.

Page 55: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

47

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan HibahPenelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Denpasar, 30 Juni 2015Pengusul

Ir. Ni Made Yusa, M.Si.

Page 56: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

48

SIFAT FUNGSIONAL CAMPURAN KEDELAI DAN RUMPUT LAUTDITINJAU DARI EFEK HIPOKOLESTEROLEMIK SECARA IN VIVO

I Ketut Suter1),Ni Made Yusa1)N.L. Ari Yusasrini1)1JurusanIlmu dan Teknologi Pangan,Fakultas Teknologi Pertanian,UniversitasUdayana, Bukit

Jimbaran,Denpasar, 80361,Telp/Fax: (0361)701801, [email protected]

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hipokolesterolemik diet campuran kedelai dan rumputlaut secara in vivo. Tahapan penelitian yang dilakukanyaitu pembuatan tepung kedelaidan tepung rumput laut,pembuatan pakan standar dan pakan perlakuan dan dilanjutkan dengan pengujian bioassay menggunakanhewan coba diabetik hiperkolesterolemik. Analisis yang dilakukan meliputi analisis gula darah, totalkolesterol,dan analisis trigliserida serum Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darahtikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL setelah injeksi alloxan berturut-turut yaitu 181,40 mg/dL, 171,88mg/dL, 186,50 mg/dL dan 210,41 mg/dL Kadar total kolesterol setelah injeksi alloxan berturut-turut 117,72mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15 mg/dL dan 131, 93 mg/dL sedangkan konsentrasi trigliserida serum berturut-turut124,55 mg/dL, 125,03 mg/dL, 155,5 mg/dL dan 121, 79 mg/dL. Perlakuan selama 30 hari menunjukkan tidakterjadi penurunan kadar gula darah, total kolesterol dan trigliserida serum pada kelompok PS(+). Penurunankadar gula darah terjadi pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan12,20 %. Prosentase penurunan total kolesterol serum pada ketiga kelompok tikus tersebut berturut-turutsebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan penurunan penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81%. Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL)menunjukkan efek hipokolesterolemik yang lebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.

Kata kunci: diabetes, hipokolesterolemik, kedelai, rumput laut

1. PENDAHULUAN

Perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengkonsumsi pangan tinggi lemakdan karbohidrat namun rendah serat memicu semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratifseperti diabetes mellitus. Diperkirakan pasien diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ketahun.Oleh karena itu pengendalian konsentrasi glukosa darah sangat penting dilakukan. Salah satuupaya yang bisa dilakukan adalah melalui terapi diet. Menurut Marsono (2002) melalui pengelolaandiet yang benar dan pemilihan makanan yang sesuai merupakan langkah yang tepat dalam mencegahpenyakit diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidratkompleks dan serat, dengan membatasi gula-gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa.AmericanDiabetes Association (ADA) menganjurkan diet penderita diabetes mellitus mengandung4 %karbohidrat, 30-38 % dari total kalori berupa lemak dengan catatan agar asam lemak jenuh dikurangi10 % dari total kalori dan asam lemak tidak jenuh disarankan untuk ditingkatkan 10 % dari totalkalori,sedangkan 12 % - 20 % dari total kalori penderita harus berupa protein. Penderita juga harusmengkonsumsi total serat 20 – 35 g/hari yang berasal dari serat larut maupun serat tidak larut.

Penderita diabetes mellitus apabila tidak mendapat penanganan yang baik cenderung akanmengalami komplikasi kronis maupun akut yang bisa terjadi pada mata, jantung, ginjal dansebagainya (Ranakusuma, 1992). Komplikasi lain yang juga bisa muncul adalah komplikasi metabolikseperti hiperlipidemia yaitu suatu kondisi dimana terjadi akumulasi berlebih salah satu atau lebihlipida utama (kolesterol, trigliserida, phospholipida dan asam lemak) dalam plasma (Ranakusuma,1992). Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan penanganan diet yang tepat melalui pemilihanbahan makanan yang tidak hanya bersifat hipoglikemik tetapi juga bersifat hipokolesterolemik.

Kedelai merupakan salah satu jenis bahan pangan yang banyak dimanfaatkan olehmasyarakat untuk pangan diet.Kedelai memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah yaitu 30 (Marsono etal., 2002) sehingga sangat baik digunakan sebagai komponen utama terapi diet penderita diabetesmellitus. Protein kedelai dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah melaluipemacuan pelepasan insulin oleh asam-asam amino (Zuheid et al., 2000). Peneliti lain jugamelaporkan bahwa diet residu hasil ekstraksi protein kedelai yang sebagian besar komponennya

Page 57: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

49

adalah serat pangan, dapat menurunkan kadar glukosa darah pada hewan coba diabetes (Leswati et al.,2000).

Selain kedelai, rumput laut juga mulai banyak menarik perhatian belakangan ini. Rumput lautmengandung berbagai macam nutrisi penting serta mengandung senyawa bioaktif yang sangatbermanfaat bagi kesehatan (MacArtain et al., 2007). Eucheuma cottoni merupakan salah satu spesiesrumput laut yang banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. Rumput laut E. cottoni memilikikandungan serat sebesar 64,43 % dan dilaporkan bersifat lebih hipokolesterolemik dibandingkanspesies Sargasum sp. danGelidium sp. (Herpandi et al., 2006). Kandungan serat yang tinggi padarumput laut E. cottoni akan sangat berguna terutama bagi mereka penderita hiperlipidemia sehinggaakan memberirikan efek fisiologis yang positif pula bagi penderita diabetes mellitus.Karena itu,kedelai dan rumput laut memiliki peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai panganfungsional. Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan yang menunjukkan bahwa dietcampuran kedelai dan rumput laut bersifat hipoglikemik pada tikus diabetes injeksi alloxan (Suter etal., 2014), maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek hipokolesterolemik diet campurankedelai dan rumput laut pada tikus diabetes induksi alloxan.

2. BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan dan PeralatanBahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut spesies E. cottoni dan

kedelai varietas local, meliputi pati jagung, CMC, minyak kedelai, sukrosa, kasein, campuran vitamindan campuran mineral. Reagen kimia yang digunakan untuk analisis yaitu NaOH, H2SO4, asam borat,HgO, Na2SO4, HCl pekat, alloxan monohidrat (Sigma), Kit “Glucoce GOD FS”, Kit “CholesterolFS” , dan Kit “Triglycerides FS”. Peralatan yang digunakan untuk penelitian diantaranya vortex,sentrifugasi kecil (Hettich EBA III), satu unit alat untuk analisis protein, satu unit alat untuk analisislemak, grinder, blender (Philips), kandang tikus dan perlengkapannya, muffle furnance (HeraeusInstrument), oven, kabinet dryer, timbangan kasar (Sartorius), neraca analitik (Sartorius), syringeinjeksi, micro-hematokrite tube (Becton Dickinson & Company), dan mikro pipet.

2.2 Metode

Penelitian ini diawali dengan pembuatan tepung kedelai dan tepung rumput laut dandilanjutkan dengan pelaksanaan bioassay. Tepung kedelai dibuat dengan cara sebagai berikut : kedelaidisortir, dicuci, dikeringkan (kadar air ± 10%), digiling, ditepungkan, dan diayak dengan ayakan 60mesh. Tepung rumput laut dibuat dengan cara merendam terlebih dahulu rumput laut dalam air tawarselama 9 jam dan larutan NaOCl 1% selama 30 menit, selanjutnya dilakukan pengecilan ukuransebelum dikeringkan. Rumput laut yang telah kering digiling dan diayak dengan ayakan 32 mesh(Herpandi et al., 2006). Tepung kedelai dan tepung rumput laut selanjutnya digunakan sebagaikomponen utama pakan perlakuan yang dibuat dengan cara mencampurkan kedua bahan bakutersebur ke dalam pakan standar.

Pakan standar (PS) dibuat mengacu pada pembuatan pakan standar menurut AIN 1993(Reeves et al., 1993). Pakan perlakuan kedelai (PK) dibuat dengan cara mengganti sumber proteinkasein pada pakan standar berturut-turut dengan tepung kedelaidengan pertimbangan isokalorisedangkan pakan perlakuan rumput laut (PRL)dibuat dengan cara menambahkan tepung rumput lautsebanyak 10 % dari jumlah pakan standar. Pakan perlakuan campuran kedelai - rumput laut (PKRL)dibuat dengan cara mengganti sumber protein kasein pada pakan standar dengan tepung kedelai danmenambahkan 10 % tepung rumput laut.Komposisi bahan untuk pakan standar dan pakan perlakuandapat dilihat pada Tabel 1.

Page 58: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

50

Tabel 1. Komposisi pakan standar dan pakan perlakuan.

Bahan PS *(g / kg)

PK(g/kg)

PRL(g/kg)

PKRL(g/kg)

Pati jagungKaseinKedelaiSukrosaMinyak kedelaiCMCCampuran mineralCampuran vitaminL-sistinKolin bitrartratRumput laut

620,69140

-1004050

35101,82,5-

479,99-

396,99100

--

16,48101,82,5-

620,69140

-10040-

35101,82,5100

474,99-

396,99100

--

16,48101,82,5100

*Sumber : Reeves et al., (1993)

BioassayPelaksanaan bioassay menggunakan tikus wistar jantan dengan berat 100 – 200 g sebanyak

30 ekor. Tikus ditempatkan pada kandang individual dan diadaptasikan dengan pakan standar selamaseminggu, setelah itu diberi pakan hiperkolesterol (kecuali kelompok placebo). Tikus hiperkolesterolselanjutnya diinjeksi alloxan 100 mg/kg bb dan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masingkelompok diberi pakan perlakuan yang berbeda. Prosedur bioassay dapat dilihat pada Gambar 1.

PS

Keterangan :PS : Pakan StandarPK : Pakan KedelaiPRL : Pakan Rumput LautPKRL : Pakan Kedelai Rumput Laut

Gambar 1. Prosedur Bioassay

Adaptasi 1minggu

Tikus

Dipuasakansemalam

Análisis gula darah, totalkolesteroldan trigliserida serum

Kontrol/placebo

Analisis(Hari ke 0,1, dan 30)

Análisis gula darah,total kolesterol dantrigliserida serum

Kelompokhiperkolesterol

Pakanstandarstandar

Analisis gula darah, total kolesteroldan trigliserida serum

Dipuasakansemalam

Injeksialloxan

Tanpa injeksialloxan

PS PK PKRL

PRL

Page 59: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

51

129,

42

91,9

2

105,

23

99,2

2

181,

41

202,

06

89,2

4

171,

88

166,

66

104,

11

186,

50

183,

53

112,

46 210,

41

184,

74

0

50

100

150

200

250

0 1 30

KADA

RGL

UKO

SADA

RAH

(mg/

dL)

HARI PENGAMATAN

PS (-)

PS (+)

PK

PRL

PKRL

AnalisisAnalisis proksimat dilakukan terhadap tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan tepung

rumput laut yang meliputi kadar air dengan cara pemanasan oven (AOAC, 1990), kadar abu denganpemijaran dalam muffle (AOAC, 1990), kadar protein dengan cara semi mikro Kjeldahl (AOAC,1990), lemak dengan metode soxhlet (AOAC, 1990), dan kadar karbohidrat dengan carbohydrate bydifference.Guladarah ditentukan dengan metode GOD-PAP, kolesterol total dengan metode CHOD-PAP, trigliserida serum dengan metode GPO – PAP.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Proksimat

Hasil analisis proksimat tepung kedelai dan tepung rumput laut disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil analisis proksimat tepung kedelai, dan tepung rumput laut.Komposisi Tepung Kedelai Tepung Rumput LautKarbohidrat (%)Protein (%)Lemak (%)Air (%)Abu (%)

35,4429,9722,667,154,66

62,545,731,968,28

21,46

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa komponen terbesar dari tepung kedelai adalah karbohidrat.Selain itu tepung kedelai juga mengandung protein sebesar 29,97 %. Liu (1999), melaporkan bahwakadar protein kedelai sangat bervariasi yang bisa disebabkan oleh perbedaan varietas dan kondisipertumbuhannya.

Rumput laut memiliki kandungan protein yang rendah. Komposisi utama rumput laut adalahkarbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut spesies E. cottoni memiliki kadarkarbohidrat 62,54 %.Karbohidrat pada rumput laut sebagian besar berupa gum yaitu polimerpolisakarida yang berbentuk serat. Gum merupakan serat pangan larut air yang memiliki kegunaanbagi penderita diabetes mellitus.

3.2Bioassay

Pengujian bioassay dilaksanakan selama 30 hari dimaksudkan untuk mengkaji pengaruhpemberian pakan perlakuan terhadap kadar glukosa darah, kadar total kolesterol dan trigliseridaserum.

f. Gula DarahHasil analisis gula darah pada hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-30 pada semua kelompok

hewan coba disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Perubahan kadar gula darah (mg/dL)

Page 60: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

52

93,8

2

87,6

2

101,

26

91,0

9 117,

72

117,

31

130,

89

142,

77

104,

62

100,

43

115,

15

108,

39

129,

89

131,

93

97,9

0

020406080

100120140160

0 1 30

KADA

R KO

LEST

ERO

L(m

g/dL

)

HARI PENGAMATAN

PS(-)PS(+)PKPRLPKRL

Pada hari ke-0, kadar glukosa darah tikus berkisar antara 99,22 mg/dL – 129,42 mg/dL.Kondisi hiperkolesterolemia yang dialami oleh tikus kelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL tidakmemicu terjadinya hiperglikemia. Hal ini bisa dilihat dari kadar gula darah keempat kelompok tikustersebut yang berada pada kisaran gula darah normal.

Injeksi alloxan menaikkan kadar gula darah pada semua kelompok tikus diabeteshiperkolesterolemik. Pada hari ke-1 setelah injeksi alloxan, kadar gula darah tikus kelompok PS(+),PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 181,41 mg/dL, 171,88 mg/dL, 186,50 mg/dL dan 210, 41mg/dL. Alloxan merupakan senyawa toksik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel betapankreas, sehingga menurunkan respon insulin dan menyebabkan kenaikan glukosa darah (Okamoto,1996).

Pemberian pakan kedelai, pakan rumput laut dan pakan campuran kedelai-rumput laut selama30 hari menurunkan kadar gula darah pada tikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi166,66 mg/dL, 183,53 mg/dL dan 184,74 mg/dL, sedangkan tikus kelompok PS(+) gula darah tetapnaik sampai akhir perlakuan. Penurunan gula darah tertinggi terjadi pada tikus kelompok PKRL yaitusebesar 12, 19 %.

Pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik, pemberian pakan yang mengandung campurankedelai dan rumput laut memberikan efek hipoglikemik yang lebih baik jika dibandingkan denganpemberian pakan kedelai atau rumput laut secara individual. Hal ini kemungkinan disebabkan olehkeberadaan komponen yang bersifat hipoglikemik pada masing-masing bahan yang menunjukkanefek saling melengkapi sehingga mampu menekan kenaikan gula darah lebih baik. Diabeteshiperkolesterolemik merupakan salah satu komplikasi metabolik yang bisa muncul pada diabetesmellitus dan memerlukan terapi diet yang yang tepat sehingga mampu memberikan efek hipoglikemikdan juga hipokolesterolemik. Kandungan serat larut yang tinggi pada rumput laut E. cottonimenunjukkan kecenderungan efek sinergis dengan protein kedelai sehingga mampu menurunkan guladarah pada kondisi diabetes hiperkolesterolemik.

g. Total Kolesterol SerumPengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap kadar total kolesterol serum dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar 3. Perubahan total kolesterol serum (mg/dL)

Berdasarkan data pada Gambar, kadar kolesterol serum pada awal perlakuan (hari ke-0)berkisar 91,09 mg/dL – 130,89 mg/dL. Injeksi alloxan meningkatkan total kolesterol serum pada tikuskelompok PS (+), PK, PRL dan PKRL berturut-turut menjadi 117,72 mg/dL, 142,77 mg/dL, 115,15mg/dL dan 131,93 mg/dL. Menurut Wisaniyasa et al., 2005, peningkatan kadar kolesterol serumsetelah injeksi alloxan memperkuat pendapat bahwa kondisi diabetik dapat memicu terjadinyahiperlipidemia.

Pemberian pakan perlakuan (PK, PRL dan PKRL) selama 30 hari, mampu menurunkan totalkolesterol serum berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkan pada tikus kelompokPS(+) kadar kolesterol serum relatif konstan sampai pada akhir perlakuan. Hal ini menunjukkanbahwa pemberian pakan PK, PRL dan PKRL lebih bersifat hipokelesterolemik dibandingkan denganpakan standar (PS) pada tikus diabetik hiperkolesterol.

Page 61: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

53

34,6

2

113,

88

125,

46

52,6

5

124,

56

161,

66

68,9

6

125,

04

117,

83

45,2

1

155,

51

129,

26

87,2

7 121,

79

86,7

0

0

50

100

150

200

0 1 30

KADA

R TR

IGLI

SERI

DA(m

g/dL

)

HARI PENGAMATAN

PS (-)

PS (+)

PK

PRL

PKRL

Kedelai merupakan sumber protein nabati yang mengandung asam amino esensial yang lebihrendah dibandingkan dengan protein hewani, dimana asam amino esensial lebih berpeluang dalammeningkatkan kolesterol (Kurowska dan Carol, 1990). Asam-asam amino esensial lebih cepat diserapdibandingkan dengan asam amino non esensial, terlebih-lebih asam amino ketogenik yang lebihmudah mengalami perubahan menjadi asetil CoA yang merupakan bahan dasar sintesis kolesterol(Linder, 1985). Oleh karena itu pemberian pakan kedelai (PK) mampu menurunkan kolesteroldibandingkan dengan pemberian pakan standar (PS) dimana sumber protein pada pakan standaradalah kasein yang bersifat lebih hiperkolesterolemik.

Pemberian pakan rumput laut (PRL) juga mampu menurunkan kolesterol pada kondisidiabetik hiperkolesterol meskipun prosentase penurunan tidak sebesar pada kelompok PK dan PKRL.Namun pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) mampu menurunkan total kolesterolserum sebesar 25,79 %. Rumput laut E. cottoni mengandung komponen serat pangan yaitu karagenanyang memilik efek hipokolesterolemik lebih baik dari alginat dan agar (Herpandi et al., 2006).Kedelai juga mengandung serat pangan larut 1,89% dan serat pangan tidak larut 24,16% (Leswati etal., 2000). Keberadaan komponen serat pada rumput laut E. cottoni dan pada kedelai menunjukkanefek komplementer dalam menurunkan kadar kolesterol serum tikus diabetik hiperkolesterolemik.

Astawan dan Wresdiyati (2004) melaporkan, mekanisme penurunan kolesterol oleh seratpangan yaitu serat pangan dapat mengikat asam empedu sehingga akan menurunkan penyerapankembali asam empedu oleh dinding usus halus karena terbuang melalui feses. Hal ini menyebabkanukuran pool asam empedu akan berkurang sehingga akan meningkatkan perubahan kolesterol daridarah ke dalam hati untuk selanjutnya disintesis kembali menjadi asam empedu tambahan. Dengandemikian konsentrasi kolesterol di dalam darah akan berkurang.

h. Trigliserida SerumProfil perubahan trigliserida serum pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4. Perubahan trigliserida serum (mg/dL)

Pemberian pakan PK, PRL dan PKRL selama 30 hari menurunkan trigliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81 % pada tikus diabetik kolesterolemik. Penurunan konsentrasitrigliserida serum pada kelompo PK kemungkinan disebabkan oleh pengaruh asam amino argininyang dapat menstimulir sintesis glukagon (Eaton, 1973 dalam Wisaniyasa et al., 2005). MenurutKaplan dan Szabo (1983) glukagon yang terbentuk akan memacu hidrolisis trigliserida menjadi asamlemak dan gliserol, dengan demikian terjadi penurunan trigliserida di dalam darah. Pemberian pakanrumput laut juga mampu menurunkan konsentrasi trigliserida serum. Mekanisme yang bisamenjelaskan hal ini adalah serat pangan larut pada rumput laut dapat meningkatkan ekskresi asamempedu, akibatnya penyerapan lemak/trigliserida akan terganggu sehingga kadar trigliserida serumakan menurun. Prosentase penurunan kadar trigliserida tertinggi terjadi pada kelompok PKRL. Hal inikemungkinan disebabkan oleh kandungan asam amino arginin pada kedelai dan serat larut padarumput laut mampu bekerja secara bersama-sama di dalam menurunkan trigliserida serum.

Page 62: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

54

3.3KesimpulanPemberian pakan kedelai (PK), pakan rumput laut (PRL) dan pakan campuran kedelai-rumput

laut (PKRL) selama 30 hari mampu menurunkan gula darah, total kolesterol dan trigliserida serumtikus diabetik hiperkolesterolemik. Prosentase penurunan gula darah pada ketiga kelompok tikustersebut berturut-turut sebesar 3,04%, 1,60% dan 12,20 %. Penurunan total kolesterol serum padatikus kelompok PK, PRL dan PKRL berturut-turut sebesar 26,72%, 5,87% dan 25,79%, sedangkanprosentase penurunan konsentrasi gliserida serum berturut-turut sebesar 5,76%, 16,88% dan 28,81%.Pemberian pakan campuran kedelai-rumput laut (PKRL) menunjukkan efek hipokolesterolemik yanglebih baik dibanding kelompok PK dan PRL.

Ucapan TerimakasihUcapan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana selaku pemberi dana penelitian

sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan PenelitianNomor : 173/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 3 Maret 2015.

DAFTAR PUSTAKAAmerican Diabetes Association. 2006. Nutrition Recommendation and Principles for People With

Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 23 S43 – S46

AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15th ed. Vol. 2. Virginia

Astawan, M. Dan Wresdiyati, T. 2004. Diet Sehat Dengan Makanan Berserat. Cetakan I. TigaSerangkai, Solo.

Herpandi, Made, A., Tutik, W., dan Nurhaeni, S.P. 2006. Perubahan Profil Lipida, Kolesterol Digestadan Asam Propionat pada Tikus dengan Diet Tepung Rumput Laut. Jurnal Teknol. DanIndustri Pangan. XVII No 3, 227 – 232

Kaplan, A. dan Szabo, L. 1983. Clinical Chemistry : Interpretation and Techniques. Lea dan Febiter.Philadelphia.

Kurowska, E.M. and Carrol K.K., 1990. Esential Amino Acid in Relation to HypercholesterolemiaInduced in Rabits by Dietary Casein. J. Nutr. 120:831-836

Leswati, 2000. Pengaruh Diet Residu Ekstraksi Protein Kedelai pada Kadar Gula Darah TikusDiabetes. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Linder, M.C. 1985. Nutritional Biochemistry and Metabolism. Elsivier Science Publishing Company,Inc. California

Liu, K.S. 1999. Soybean ; Chemistry, Technology and Utilization. An Aspen Publication.

Marsono, Y., Wiyono, P., dan Zuheid, N. 2002. Penentuan Indeks Glikemik Kacang-kacangan, FaktorDeterminan dan Uji Efek Hipoglisemiknya. Laporan Akhir Penelitian Hibah BersaingPerguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, UGM Yogyakarta.

Marsono, Y. 2002. Indeks Glikemik Umbi-Umbian. Agritech, Vol.22 (1): 13-16

MacArtain, P., Christopher, I.R., Grill, Mariel, B., Ross, C. and Ian, R.R. 2007. Nutritional Value ofEdible Seaweeds. Nutrition Reviews 65 (12) 535 – 543

Okamoto, H. 1996. Okamoto Model for β-Cell Damage. Recent Advances. Lesson from AnimalDiabetes VI. 75th Anniversary of the Insulin Discovery. Ed Eleasar Shafir. Birkhausher, Berlin.

Page 63: UNIVERSITAS UDAYANA Nopember 2015

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek), Denpasar Bali 2015

55

Ranakusuma, B., 1992. Metabolik Endokrinologi Rongga Mulut. Universitas Indonesia. Jakarta

Reeves, P.G., Nielsen, F.H. dan Fahey, G.C. 1993. AIN-93. Purified Diets for Laboratory Rodents :Final Report of the American institute of Nutrition Ad Hoc writing Committee on theReformulation of AIN-76 Rodent Diet. J. Nutr. 123 : 1939-1953

Suter, K., Kencana Putra, N., N.L. Ari Yusasrini dan Yusa, M. 2014. Sifat Fungsional CampuranKedelai dan Rumput Laut Ditinjau dari Efek Hipoglikemik Secara In Vivo. Proseding SeminarNasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), Denpasar Bali.

Wisaniyasa, N.W., Y. Marsono dan Z. Noor. 2005. Pengaruh Diet Zuheid, N., Y. Marsono dan M.Astuti. 2000. Sifat Hipoglikemik Komponen Kedelai. Proseding Seminar Nasional IndustriPangan. Yogyakarta