17
Page LBM 3 – IMUNODEFISIENSI STEP 1 - VCT : proses konselig testing HIV secara sukarela yang bersifat kontidental untuk mengetahui status orag yang tetrkena HIV. - Imunodefisiensi : keadaan sistem imun yang tidak mampu melawan antigen yang masuk kedalam tubuh. STEP 2 1. Apa macam macam penyakit imunodefisiensi? 2. Apa penyebab imunodefisiensi? 3. Apa diagnosis pada skenario tersebut? 4. Bagaimana hubungan pelaku hubungan seksual sejenis dengan skenario? 5. Mengapa timbul bercak merah? 6. Mengapa pasien mengalami diare dan penurunan berat badan? 7. apa hubungannya penyakit imunodefisiensi (sesuai skenario) dengan batuk lama? 8. Bagaiman mekanisme imunodefisiensi berdasarkan kasus skenario? 9. Bagaimana gejala dan tanda dari imunodefisiensi berdasarkan diagnosis pada skenario? 10. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk imunodefisiensi pada skenario? 11. Bagaimana penata laksanaan pada kasus tersebut? STEP 3 1. Apa macam macam penyakit imunodefisiensi? Primer genetik. ex. Defisiensi IgA (tidak terbentuk sel B, T,fagosit dan komplemen). Contoh defisiensi sel B : Radang pada telinga, pneumonia . def.sel T : penyakit akibat virus dan jamur (diasis) tidak ada daya fagosit : infeksi bakteri pyogenik. Faktor komplemen : infeksi bakteri dan autoimun. Ex : (sindrom was yang biasa terjadi pada anak anak karena respon anak anak untuk menghadapi polisakarida masih kurang sempurna sehingga rentan terjadi leukimia)

Ukkie - Lbm 3 Sgd 20 Imun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd imun

Citation preview

Ukkie modul imun kulit lbm 3

Ukkie modul imun kulit lbm 32015LBM 3 IMUNODEFISIENSISTEP 1 VCT : proses konselig testing HIV secara sukarela yang bersifat kontidental untuk mengetahui status orag yang tetrkena HIV. Imunodefisiensi : keadaan sistem imun yang tidak mampu melawan antigen yang masuk kedalam tubuh.

STEP 21. Apa macam macam penyakit imunodefisiensi?2. Apa penyebab imunodefisiensi?3. Apa diagnosis pada skenario tersebut?4. Bagaimana hubungan pelaku hubungan seksual sejenis dengan skenario?5. Mengapa timbul bercak merah?6. Mengapa pasien mengalami diare dan penurunan berat badan?7. apa hubungannya penyakit imunodefisiensi (sesuai skenario) dengan batuk lama?8. Bagaiman mekanisme imunodefisiensi berdasarkan kasus skenario?9. Bagaimana gejala dan tanda dari imunodefisiensi berdasarkan diagnosis pada skenario?10. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk imunodefisiensi pada skenario?11. Bagaimana penata laksanaan pada kasus tersebut?STEP 31. Apa macam macam penyakit imunodefisiensi? Primer genetik. ex. Defisiensi IgA (tidak terbentuk sel B, T,fagosit dan komplemen). Contoh defisiensi sel B : Radang pada telinga, pneumonia . def.sel T : penyakit akibat virus dan jamur (diasis) tidak ada daya fagosit : infeksi bakteri pyogenik. Faktor komplemen : infeksi bakteri dan autoimun. Ex : (sindrom was yang biasa terjadi pada anak anak karena respon anak anak untuk menghadapi polisakarida masih kurang sempurna sehingga rentan terjadi leukimia)

disfungsi. Kelainan fungsi ( sel B, T, fagosit dan komplemen)sel B , ex : gamopatimonoklonalsel T, ex : penyakit akibat peningkatan limfopolifagosit, ex : hipersensitivitas dan beberapa penyakit autoimunkomplemen, ex : edema angio neuro genik

Sekunder Faktor luar ( HIV, obat-obatan, malnutrisi, kanker, infeksi )

2. Apa penyebab imunodefisiensi? Primer : akibat genetik Sekunder : akibat malnutrisi, penyakit berat, kanker, ifeksi virus, obat-obatan

3. Apa diagnosis pada skenario tersebut?HIV : dilihat dari pasien tersebut gampang sakit, menurunnya berat badan secara drastis.Penyakit yang menyerang leukosit yang dapat menular secara langsung atau tidak langsung.

4. Bagaimana relasi pelaku hubungan seksual sejenis dengan skenario?Terjadi penyakit HIV akibat adanya hubungan seksual, perlukaan akibat hubungan seksual sesama jenis.

5. Mengapa timbul bercak merah?Akibat imunodefisiensi

6. Mengapa pasien mengalami diare dan penurunan berat badan?Disebabkan oleh perubahan metabolisme dan kurangnya asupan kalori dalam tubuh. Bakteri pada usus jumlahnya meningkat dan mengganggu penyerapan cairan yang menyebabkan diare.Akibat imunodefisiensi yang mengakibatkan antigen mudah masuk salah satunya melalui makanan yang mengandung bakteri yang dapat meng infeksi usus atau sistem pencernaandan terjadi diare lalu mengalami penurunan berat badan.

7. apa hubungannya penyakit imunodefisiensi (sesuai skenario) dengan batuk lama?Akibat Bakteri TB masuk dalam tubuh yang megakibatkan imunodefisiensi

8. Bagaiman mekanisme imunodefisiensi berdasarkan kasus skenario?Dipengaruhi oleh helter seperti penyakit autoimunitas. Sementara dari imunodefisiensi bisa terjadi karena autoimunitas.Virus hiv masuk ke tubuh -> mendeteksi sel t cd4 -> mengikat cxcr4 dan ccrs reseptor-> protein masuk ke sitoplasma-> menyebar -> peluruhan mhc oleh rna -> merubah rna menjani dna -> mengikat dna dari sel host ->9. Bagaimana gejala dan tanda dari imunodefisiensi berdasarkan diagnosis pada skenario?10. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk imunodefisiensi pada skenario?11. Bagaimana penata laksanaan pada kasus tersebut?

STEP 71. Apa macam macam penyakit imunodefisiensi?Penyakit imunodefisiensi kongenital

1. Penyakit dimana terdapat kadar antibodi yang rendah- Common variable immunodeficiency- Kekurangan antibodi selektif (misalnya kekurangan IgA)- Hipogammaglobulinemia sementara pada bayi- Agammaglobulinemia X-linked2. Penyakit dimana terjadi gangguan fungsi sel darah putih* Kelainan pada limfosit T- Kandidiasis mukokutaneus kronis- Anomali DiGeorge* Kelainan pada limfosit T dan limfosit B- Ataksia-teleangiektasia- Penyakit imunodefisiensi gabungan yang berat- Sindroma Wiskott-Aldrich- Sindroma limfoproliferatif X-linked3. Penyakit dimana terjadi kelainan pada fungsi pembunuh dari sel darah putih- Sindroma Chediak-Higashi- Penyakit granulomatosa kronis- Kekurangan leukosit glukosa-6-fosfatas dehidrogenasi- Kekurangan mieloperoksidase4. Penyakit dimana terdapat kelainan pergerakan sel darah putih- Hiperimmunoglobulinemia E- Kelainan perlekatan leukosit5. Penyakit dimana terdapat kelainan pada sistem komplemen- Kekurangan komplemen komponen 3 (C3)- Kekurangan komplemen komponen 6 (C6)- Kekurangan komplemen komponen 7 (C7)- Kekurangan kompleman komponen 8 (C8)

Beberapa penyebab dari immunodefisiensi yang didapat:

1. Penyakit keturunan dan kelainan metabolisme- Diabetes- Sindroma Down- Gagal ginjal- Malnutrisi- Penyakit sel sabit2. Bahan kimia dan pengobatan yang menekan sistem kekebalan- Kemoterapi kanker- Kortikosteroid- Obat immunosupresan- Terapi penyinaran3. Infeksi- Cacar air- Infeksi sitomegalovirus- Campak Jerman (rubella kongenital)- Infeksi HIV (AIDS)- Mononukleosis infeksiosa- Campak- Infeksi bakteri yang berat- Infeksi jamur yang berat- Tuberkulosis yang berat4. Penyakit darah dan kanker- Agranulositosis- Semua jenis kanker- Anemia aplastik- Histiositosis- Leukemia- Limfoma- Mielofibrosis- Mieloma5. Pembedahan dan trauma- Luka bakar- Pengangkatan limpa6. Lain-lain- Sirosis karena alkohol- Hepatitis kronis- Penuaan yang normal- Sarkoidosis- Lupus eritematosus sistemik.UKU ILMU PENYAKIT DALAM jilid 2Repository.usuBuku ajar patologi Robin Edisi 7Imunologi Dasar FKUI edisi 10

2. Apa penyebab imunodefisiensi?Kelainan imunodefisiensi kombinasi berat dapat disebabkan oleh berbagai kelainan genetik yang bersifat diturunkan. Salah satu bentuk kelainannya adalah defisiensi enzim adenosine deaminase (ADA), yaitu enzim yang penting untuk perkembangan limfosit. Karena tidak ada limfosit T, maka limfosit B tidak dapat membuat immunoglobulin. Dengan demikian pada penyakit ini ditemukan kadar immunoglobulin yang rendah.

Jenis kelainan imunodefisiensi kombinasi berat yang sering terjadi adalah akibat kelainan gen pada kromosom X dan hanya terjadi pada laki-laki. Pada wanita biasanya hanya sebagai karier (pembawa) karena wanita juga mewarisi kromosom X yang normal, sehingga sistem imunitas tubuhnya masih dapat melawan infeksi dengan normal. Laki-laki hanya memiliki satu kromosom X, sehingga jika gen tersebut abnormal maka ia akan terkena kelainan tersebut.BUKU AJAR PATOLOGI,ROBBINS,VOL 1,ED 7KLASIFIKASIImmunedeficiency merupakan defisiensi respon imun atau gangguan yang ditandai dengan kurangnya respons imun terhadap antigen, diklasifikasikan sebagai antibodi ( sel B), seluler ( sel T), atau combined immunodeficiency, atau phagocytic dysfunction disorders.Kamus Kedokteran Dorland ed. 29

Disebabkan menurunnya atau gagalnya fungsi salah satu atau lebih komponen sistem imun.Sumber : Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium Ed. 4 FKUI hal 233. Perkembangan sistem imun yang dipengaruhi oleh kerusakan herediter atau dapat terjadi akibat efek sekunder penyakit lain( misalnya malnutrisi, infeksi, penuaan, imunosupresi, autoimunitas, atau kemoterapi).

BUKU AJAR PATOLOGI,ROBBINS,VOL 1,ED 7 Defek salah satu komponen sistem imun dapat menimbulkan penyakit berat bahkan fatal yang secara kolektifBUKU IMUNOLOGI DASAR EDISI KE-8 Pembagian imunodefisiensi Etiologi :a. Imunodefisiensi primer Disebabkan faktor genetik dan mempengaruhi mekanisme imunitas spesifik( misalnya humoral dan selluar) ataupun mekanisme pertahanan penjamu non spesifik yang diperantarai oleh protein komplemen dan sel seperti sel fagosit dan NKb. Imunodeficiensi skunder Disebabkan oleh hilangnya imunoglobulin(seperti pada penyakit ginjal proteinurik), sintesis imunoglobulin yang tidak memadai(misalnya pada malnutrisi) atau deplesi limfosit(karena obat atau infeksi berat)BUKU AJAR PATOLOGI,ROBBINS,VOL 1,ED 7

Secara Umum dibagi jadi :a) Defisiensi imun kongenital/primerDefek genetik yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi yang sering sudah bermanifestasi pada bayi dan anak tetapi kadang secara klinis baru ditemukan pada usia lanjut.b) Defisiensi imun didapat/sekunderTimbul akibat malnutrisi, kanker yang menyebar, pengobatan dengan imunosupresan, infeksi sel sistem imun yang nampak jelas pada infeksi virus HIV, yang merupakan sebab AIDS.

A. DEFISIENSI IMUN NONSPESIFIK1) Defisiensi Komplemen2) Defisiensi interferon dan lisozim3) Defisiensi sel NK4) Defisiensi sistem fagositB. DEFISIENSI IMUN SPESIFIK1) Defisiensi kongenital / primer2) Defisiensi imun spesifik fisiologik C. DEFISIENSI IMUN DIDAPAT / SEKUNDER1) Infeksi2) Obat, trauma, tindakan, kateterisasi dan bedah3) Penyinaran4) Penyakit berat5) Kehilangan imunoglobulin6) Agamaglobulinmia dengan timomaD. AICQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME1) Struktur HIV2) Siklus hidup HIV3) Patogenesis4) SerologiBUKU IMUNOLOGI DASAR EDISI KE-8

3. Apa diagnosis pada skenario tersebut?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol) (KPA, 2007c).

Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus atau retroviridae. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim reverse transcriptase untuk dapat menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing grup mempunyai lagi berbagai subtipe, dan masing-masing subtipe secara evolusi yang cepat mengalami mutasi. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 (Zein, 2006).

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16725/4/Chapter%20II.pdf4. Bagaimana hubungan pelaku hubungan seksual sejenis dengan skenario?

Melalui pertukaran cairan tubuh scara langsung : tranfusi darah, dan hubungan seksual, jarum sunti yg terkontaminasi, ibu hamil dg janin . Virus HIV ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan sperma dan darah, sedangkan dalam jumlah kecil ditemukan dalam air liur dan air mataIlmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi IV. 2006. Jakarta: FK UICara penularan HIV dapat melalui :A. Hubungan seksual tanpa perlindungan (kondom) dengan orang yang terinfeksi HIV.B. Transfusi darah yang tercemar HIV.C. Penggunaan jarum suntik, tindik, tato, pisau cukur secara bersama-sama / yang sebelumnya telah digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV.(Cara-cara ini dapat menularkan HIV karena terjadi kontak darah).D. Ibu Hamil kepada anak yang di kandungnya. Antenatal : saat bayi masih berada di dalam rahim melaluiplasenta. Intranatal : saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina. Postnatal : setelah proses persalinan, melalui proses menyusui. Di negara berkembang, 25 35 % dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV tercatat tertular HIV, dan 90 % bayi dan anak yang tertular HIV tertular dari ibunya. Perilaku beresiko tinggi yang menularkan HIV / AIDS Memiliki banyak pasangan seksual / berganti ganti pasangan atau mempunyai pasangan yang memiliki banyak pasangan lain. Berhubungan seks melalui dubur/ anus, oral maupun vagina tanpa perlindungan. Menggunakan jarum dan peralatan yang sudah tercemar HIV secara bersama-sama, yang tidak steril /belum disterilkano Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah yaitu hubungan seks yang tidak aman dan beresiko IMS (infeksi menular seksual). IMS memperbesar resiko penularan HIV /AIDS.Gema BKKBN - Artikel Kesehatan Reproduksi Detail.htm

5. Mengapa timbul bercak merah?6. Mengapa pasien mengalami diare dan penurunan berat badan?7. apa hubungannya penyakit imunodefisiensi (sesuai skenario) dengan batuk lama?8. Bagaiman mekanisme imunodefisiensi berdasarkan kasus skenario?

a. Virus melekat pada sel yang mengandung CD4+b. Virus berfusi dan masuk ke dalam selc. Selubung nukleokapsid terbuka dan terjadi transkripsi terbalik (reserve transcription) dari satu rantai tunggal RNA menjadi DNA salinan untai ganda (cDNA) d. DNA rantai ganda bermigrasi ke dalam inti sele. HIV terintegrasi ke dalam kromosom sel penjamu dan 2 rantai DNA menjadi provirusf. Provirus menghasilkan mRNA yang meninggalkan inti sel dan masuk ke sitoplasma g. mRNA ditranslansikan menjadi enzim enzim dan protein struktural virush. RNA genom virus dibebaskan ke dalam sitoplasmai. RNA virus bergabung dengan protein protein inti dan membentuk tunas virus melalui membran selj. Virion HIV baru dibebaskan dari limfo T CD4+ yang terinfeksi(A Price, Sylvia. Patofisiologi volume 1 edisi 6. 2006. Jakarta: EGC). a. Infeksiprimer pd sel langerhans yang ada di darah, mukosa rectum atau mukosa vaginab. Bereplikasi di kelenjar getah bening setempatc. Viremia (disertai sindrom dini akut : mialgia, atralgia, panas)d. Kontrol parsial replikasi virus oleh T CD8+ dan antibodye. Infeksi kronik; virus terjebak dlm jar limfoid oleh SD namun ia terus mendestruksi sel CD4+ f. Fase progresif kronis (AIDS); penderita rentan terhadap penyakit.Sumber: Imunologi Dasar Ed.7 FKUI.Perjalanan penyakit :1.1-3 minggu pasca infeksi,ditemukan respon imun spesifik HIV berupa antibody terhadap protein gp120, gp24, juga ditemukan sel Tc yang HIV spesifik. 2.Fase tidak disertai gejala (2-12 tahun)3.Penurunan jumlah CD4+ disertai gejala klinis . Antibodi HIV spesifik dan Tc menurun sedangkan P24 terus menerus naik4.Jumlah CD4+ dalam darah dibawah 200 mm3 normal nya 1500 mm3.5.Akibatnya akan terjadi rentan infeksi dimana mana : AIDS

Tissue tropisme : karena ada reseptor : system lock and key sehingga virus HIV tidak akan nyasar karena targetnya memang itu

Sumber : IMUNOLOGI DASAR FK UI

9. Bagaimana gejala dan tanda dari imunodefisiensi berdasarkan diagnosis pada skenario?HIV karena ciri HIV adalah :Gejala mayor : penurunan BB atau pertumbuhan lambat yang abnormal diare kronik > 1 bulan demam > 1 bulan Demensia (pelupa)Gejala minor limfadenopati umum kandidiasis orofaring infeksi umum yang rekuren (otitis, faringitis) Batuk batuk yang persisten Dermatitis umum Infeksi HIV yang maternal

Apa bila terdapat 4 tanda dari gejala diatas maka kemungkinan pasien menderita HIVBuku ajar patologi , Robin Kumar,Edisi 7 : EGC10. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk imunodefisiensi pada skenario?

Pemeriksaan laboratorium Umumnya ada 3 kelompok :1. Pembuktian adanya antibodi (Ab) atau antigen (Ag) HIV2. Pemeriksaan status imunitas3. Pemeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan keganasan Pembuktian adanya Ag dan Ab HIVTes untuk pembuktian ini ada berbagai macam cara : Tes untuk menguji Ab HIV contohnya :ELISA,Western blot,RIPA,dan IFA Tes untuk menguji Ag HIV contohnya :pembiakan virus,antigen P 24,dan PCR

Laboratorium: ELISA bereaksi terhadap adanya antibodi dalam serum dengan memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibodi virus dalam jumlah besar. Western blood dikonfirmasi dua kali. Prosedur-prosedur lain: biakan virus,pengukuran antigen p24,dan pengukuran DNA dan RNA HIV yang menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR) dan RNA HIV-1 plasma.Pemeriksaan pembantu diagnosis Pemeriksaan darah: LED meningkat Leukopenia Limfopenia Trombositepenia Rasio sel T CD4 dan sel T CD8 terbalik

Pemeriksaan serologi: Deteksi Ag virus Deteksi asam nukleat virus Identifikasi Ab protein virus Isolasi virus dengan kultur

(Patofisiologi Sylvia A.Price dan Lorraine M.Wilson.Volume 1.Ed 6 tahun 2006)

1. Pemeriksaan darah akan didapatLED meningkat, anemia (