Upload
kaiz-abdul-ghofur
View
1.063
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS OLAHRAGA
Novarani Afifah
X3/15
1. Pengertian dan kapan dilakukannya
a) Lemparan ke dalam (Throw in)
Lemparan ke dalam adalah melemparkan bola dengan menggunakan kedua tangan dari
belakang dan melewati atas kepala. Lemparan ke dalam tidak boleh membuat gol. Dalam
sepak bola throw in dilakukan jika bola keluar lapangan melalui sisi samping (bukan sisi
dimana terletak gawang). Throw in terjadi karena Out.
b) Offside
Seorang pemain sepak bola berada dalam posisi offside jika saat bola dimainkan berada lebih
dekat garis gawang lawan daripada pemain lawan. Kecuali berada di lapangan permainan
sendiri, menerima bola langsung dari tendangan gawang, tendangan sudut, lemparan ke dalam,
atau bola yang disahkan oleh wasit.
c) Corner Kick (Tendangan sudut)
Tendangan yang dilakukan di pojok lapangan sebagai hukuman karena sebelum bola keluar,
bola menyentuh pemain lawan. Diberikan pada team untuk kesempatan mencetak gol pada
permainan sepak bola.
d) Hands ball
Adalah istilah dalam sepakbola apabila seorang pemain menyentuh bola denan menggunakan
tangan. Kecuali kiper, pemain lain tidak dibenarkan menyentuh bola dengan tangan. Kiper pun
dibatasi hanya boleh memegang bola dalam kotak penaltinya. Apabila itu dilakukan maka tim
lawan akan mendapatkan tendangan bebas. Jika dilakukan di kotak penalti maka ganjarannya
adalah tendangan penalti.
Ada 2 jenis hands ball. Yang pertama adalah saat posisi tangan tidak aktif. Artinya posisi
tangan yang terkena bola berada rapat dengan badan, baik di depan dada maupun di samping.
Ini sering dilakukan pemain untuk melindungi bagian-bagian vital tubuhnya. Untuk yang satu
ini, wasit dapat memutuskan tidak terjadi pelanggaran.
Yang kedua adalah posisi tangan aktif. Maksudnya, tangan yang terkena bola berada pada
posisi memperlebar jangkauan seorang pemain, seperti terangkat ke atas maupun melebar ke
samping. Pelanggaran adalah mutlak untuk hands ball ini. Jika pemain dengan sengaja
melakukan hands ball, maka wasit akan memberikan kartu kuning. Bahkan kartu merah akan
diberikan jika itu dilakukan untuk mencegah terjadinya sebuah gol.
e) Kartu merah
Seorang pemain dalam sepak bola yang diberikan kartu merah, diharuskan untuk
meninggalkan lapangan pertandingan dan tidak diperbolehkan bermain lagi.
Kartu merah diberikan jika:
* Bersalah, bermain sangat kasar.
* Bersalah, berkelakuan kasar.
* Meludahi lawan atau orang lain.
* Menghalangi gol yang dibuat tim lawan dengan menggunakan tangan.
* Secara jelas menggagalkan secara ilegal kesempatan lawan untuk mencetak gol.
* Menggunakan kata-kata yang bersifat menghina.
* Menerima kartu kuning kedua.
f) Back ball
Merupakan pelanggaran dalam permainan bola basket ,karena pemain yang membawa bola
kembali ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah. Apabila hal itu dilakukan, maka
hukumannya adalah bola diberikan kepada tim lawan mulai dari pinggir garis tengah
(lemparan samping).
g) Double
Merupakan pelanggaran dalam permainan bola basket, karena setelah berhenti mendribble,
kemudian melakukan dribble lagi.
h) Rebound
Adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang pemain menangkap atau
mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain.
Pebasket yang melakukan Rebound kebanyakan adalah yang berada posisi Center (tengah) dan
Power Forward.
i) Travelling
Pelanggaran dalam permainan bola basket, karena membawa bola tidak di dribble, lebih dari 2
langkah.
j) Walking
Sama dengan travelling. Pelanggaran dalam permainan bola basket, karena membawa bola
tidak di dribble, lebih dari 2 langkah.
k) Tie break
Tie Break terjadi pada skor game 6-6 dan pemain yang memiliki giliran serve memulainya
dari sisi lapangan sebelah kanan pemain (deuce court) satu kali dan kemudian pindah serve
pada lawannya yang memulai dari sisi kiri lapangan (ad court) dengan dua kali kesempatan
dan selanjutnya masing-masing memperoleh dua kesempatan serve.
Apabila pemain telah memenangkan game-nya hingga 6 atau seperti tersebut di atas, maka
pemain tersebut dikatakan merebut 1 set.
l) Rally point
Sistem poin dalam permainan bulutangis, yang diadopsi dari cabang tenis meja. Dengan
sistem rally point, pertandingan bulu tangis memakai sistem “pemenang dua dari tiga set”
(best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin secara rally point.
2. Tingkatan dan teknik bela diri silat, karate, taekwondo.
a) Silat
Tingkat kemahiran
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran,
yaitu:
1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan,
tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar
perguruan dan jurus standar IPSI
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar,
pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan
disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula,
dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka
akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan
kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena
biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam
melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka
akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Teknik Silat
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
b) Karate
Tingkatan dalam Karate
Sebagai seni bela diri Jepang pada umumnya, dalam IKGA pun dibedakan dua kelompok
thngkatan, masing-masing: KYU dan DAN. Secara harfiah, 'kyu' berarti level, kelas, tingkat,
yang digunakan dalam tingkatan di bawah sabuk hitam. Sedangkan 'DAN' mengandung arti :
tingkatan sabuk hitam, yang merupakan tingkatan lanjutan sesudah melewati tingkatan KYU.
Tingkatan KYU dimulai dari yang paling rendah KYU 10 hingga yang paling tinggi KYU 1,
sedangkan tingkatan DAN dimulai dari DAN 1 hingga yang paling tinggi DAN 10.
Urutan Tingkatan KYU :
A. KYU 10 : shirobi (sabuk putih)
B. KYU 9 : kiirobi (sabuk kuning)
C. KYU 8 : kiirobi (sabuk kuning)
D. KYU 7 : modoriobi (sabuk hijau)
E. KYU 6 : modoriobi (sabuk hijau)
F. KYU 5 : aiobi (sabuk biru)
G. KYU 4 : aiobi (sabuk biru)
H. KYU 3 : chaobi (sabuk coklat)
I. KYU 2 : chaobi (sabuk coklat)
J. KYU 1 : chaobi (sabuk coklat)
Urutan tingkatan DAN :
A. DAN 1 : shodan
B. DAN II : nidan
C. DAN III : sandan
D. DAN IV : yondan
E. DAN V : godan
F. DAN VI : rokdan
G. DAN VII : sichidan
H. DAN VIII : hachidan
I. DAN IX : kyudan
J. DAN X : judan
Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus) dan
Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti
tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus
menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan
(sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh
kihon dengan baik.
Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya
merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip
bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari
gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai
contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu.
Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh
murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang
mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite
bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku
kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite
Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai
tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak
mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk
melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk
melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan
Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang
dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite
atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti
bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
c) Taekwondo
Teknik Tangan : Kuda-kuda Apkoobi, Joosum Seogi
Tangkisan ( Makki )
- Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah
- Momtong An Makki : Tangkisan ke arah perut dari luar ke dalam
- Momtong Bagkat Makki : Tangkisan ke arah perut dari dalam ke luar
- Eolgol Makki : Tangkisan ke arah kepala
- Batangson Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah dengan telapak tangan
Pukulan ( Jireugi )
- Momtong Jireugi : Pukulan ke arah perut
- Eolgol Jireugi : Pukulan ke arah kepala
- Gabrion / Dobeon : Pukulan dua kali ke arah perut
- Sambion : Pukulan tiga kali ke arah kepala, leher, perut
Cekikan / Sodokan ( Chireugi )
- Ageum son keut chireugi : Cekikan ke arah leher
- Gawison keut chireugi : Sodokan ke arah mata dengan dua jari
- Ape son keut chireugi : Sodokan ke arah leher dengan ujung jari
- Pionson keut chireugi : Sodokan ke arah ulu hati dengan ujung jari
Sabetan ( Chigi )
- Sonal Mok Chigi : Sabetan ke arah leher/pelipis
Teknik Tendangan (Chagi)
- Momtong Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah perut dengan Apchook
- Eolgol Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah kepala dengan Apchook
- Noppi Ap Chagi : Tendangan melompat lurus dengan Apchook
- Dello / Ball Chagi : Tendangan mencangkul arah kepala
- Dollyo Chagi : Tendangan melingkar
TINGKAT SABUK : KUNING POLOS – KUNING STRIP GEUP : IX-VIII
Teknik Tangan :
- Doopalmok Makki : Tangkisan dua tangan kearah perut
- Dobeon Jireugi : Pukulan dua kali arah perut
- Sambion : Pukulan tiga kali arah kepala, leher, perut.
- Chiq Jireugi : Pukulan kearah dagu.
- Batangson momtong Makki : Tangkisan dengan telapak tangan kearah perut.
- Sonnal Momtong Makki : Tangkisan kearah perut dgn telapak tangan bentuk sonal.
- Hansonal Momtong Makki : Tangkisan tangan menyilang di dada, satu dikepal yang
menangkis membentuk sonal.
- Momtong yeoup jireugi : Pukulan menyodok dari arah samping kearah perut.
Tendangan ( Chagi )
- Momtong Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah perut
- Eolgol Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah kepala
- Dwi Chagi : Tendangan balik menyodok kearah perut
- Yeoup chagi : Tendangan balik menyodok kepala dengan pisau kaki
- Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait arah kepala
- Idan Dollyo chagi : Tendangan melingkar dengan kaki depan.
- Puti Chagi : Tendangan menampar dari luar kedalam
- Puti Chumagi : Tendangan menampar dari dalam keluar
TINGKAT SABUK : HIJAU – HIJAU STRIP GEUP : VII-VI
Teknik Tangan :
- Pionsonkeut sewo chirugi : Sodokan kearah perut dengan dibarengi tangkisan
- Dollyo Jireugi : Pukulan melingkar kearah pelipis
- Jibibem sonal mok chigi : Sabetan kearah kepala dibarengi dengan tangkisan
- Bagat Palmok Makki : Tangkisan dengan dua telapak tangan mengepal kerah perut.
Tendangan ( Chagi )
- Dolke chagi : Tendangan berputar 180 derajat, dengan punggung kaki
- Dwi yeoup chagi : Tendangan balik menyodok leher dengan pisau kaki
- Idan Yeoup chagi : Tendangan menyodok dengan kaki depan, membentuk pisau kaki kearah
leher.
- Idan Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait kearah kepala dengan menggunakan telapak kaki
depan.
- Pekta Chagi : Tendangan kaki depan ditarik setengah menggunakan punggung kaki.
- Twio Dollyo Chagi : Tendangan melompat /slaiding ditempat / kebelakang
- Mad badad chagi : Tendangan melompat / slaiding kesamping
- Ball Badad : Tendangan mendorong dengan seluruh bagian telapak kaki
TINGKAT SABUK : BIRU – BIRU STRIP GEUP : V-IV
Teknik Tangan :
- Jibibeum Sonnal mok chigi : Sabetan dan tangkisan secara bersamaan arah kepala telapak
terbuka.
- Jibibeum Theok chigi : Sodokan arah dagu dan tangkisan secara bersamaan kearah kepala
telapak tangan terbuka.
- Palkop piojok chigi : Serangan menggunakan sikut dengan satu tangan sementara tangan lain
meraih kepala.
- Dollyo palkop : Serangan melingkar dengan menggunakan sikut.
- Yeoup Palkop : Serangan menyodok dengan menggunakan sikut.
- Dwi Palkop : Serangan dari arah bawah dengan menggunakan sikut.
- Ollio Palkop : Serangan balik kearah belakang dengan menggunakan sikut.
Tendangan ( Chagi ) :
- Twio Dwi Chagi : Tendangan lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah perut
- Dwi Khurigi : Tendangan berbalik mengkait dengan menggunakan telapak kaki.
- Narae chagi : Tendangan dengan menggunakan punggung kaki secara langsung 2 kali atau
lebih.
- Idan Ap Khurigi : Tendangan mengkait arah depan/muka dengan telapak kaki.
- Idan Palko Dwi Chagi : Tendangan lompat sejajar kaki depan diangkat dan kaki belakang
menendang balik dengan tumit kaki.
Noppi Dwi Chagi : Tendangan kaki belakang laiding diangkat ke depan sedangkan kaki depan
balik menendang dengan tumit kaki.
Noppi Dwi Khurigi : Sama dengan Noppi Dwi Chagi namun menendangnya dengan telapak
kaki secara mengkait.
3. Ukuran lapangan dan gaya lompat tinggi, lompat jauh, tolak peluru, dan
lempar lembing.
a) Lompat Tinggi
Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang
mistar 3.15 m.
Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya
dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.
Cara melakukan:
Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan
pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.
Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian
yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun
itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat
usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan
bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan
berakhir pada bahu.
Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan
langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni,
harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh
badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah
kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping
kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-
sama.
Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar
dengan busur melintang.
Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi
60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang
mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang
terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang
cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat
take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna
dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki
segera sesudah membuat lengkungan.
b) Lompat jauh
Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m,
kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gaya lompat jauh:
o Gaya berjalan di udara (walking in the air)
o Gaya menggantung/ melenting (schnepper/hang style)
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan lompat jauh gaya menggantung:
Tolakan, yaitu menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan.
Sikap badan di udara, yaitu badan harus diusahakan melayang selama mungkin di
udara serta dalam keadaan seimbang.
Sikap badan pada waktu mendarat. Mendarat yang baik adalah ketika jatuhnya
dengan kedua kaki dan tangan ke depan.
o Gaya jongkok (kauer)
c) Tolak Peluru
Gaya tolak peluru:
o Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
o Ortodox : gaya menyamping
Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam
lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari
bibir atas lingkaran besi.
o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan
kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum
6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan
sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
d) Lempar lembing
Gaya dalam lempar lembing
Dalam gaya lempar lembing dibagi 2 gaya yaitu :
1. Gaya Jingkat (hop-step)
2. Gaya Silang (cross-step)
Lapangan lempar lembing.
Daerah Lemparan
Lintasan awal
Dibatasi garis 5 cm. Lebar lintasan 4 m dan panjang minimal 30 m.
Lengkung lemparan
Dibuat dari kayu atau metal yang dicat putih dengan lebar 7 cm, datar dengan
tanah dan merupakan busur (lengkungan) dari lingkaran yang berjari-jari 8 m.
Garis 1,5 m. dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung
lemparan dan menyiku keluar.
Sektor lemparan
Tebal garis sektor lingkaran 5 cm. Sektor dibentuk oleh dua garis yang dibuat
dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29O.
4. Teknik jalan cepat, start jongkok, start melayang, start berdiri
a) Jalan Cepat
Teknik Jalan Cepat.
Perhatikan Togok
Saat bergerak maju badannya cenderung lebih condong kedepan atau kebelakang oleh
karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan pundak jangan terangkat pada
waktu lengan mengayun yang berakibat anggota badan bagian atas terasa cepat lelah.
Kepala
Saat gerakan maju seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan kepalanya ke kiri
dan ke kanan. namun gerakan tersebut hendaknya tidak mengganggu lajunya gerak jalan
tersebut.
Kaki waktu melangkah
Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan/ garis
khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke luar atau ke dalam. pada saat
menumpu tumit harus mendarat lebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teatur.
Lengan dan Bahu
Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari90º
kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
b) Start jongkok (crouching start)
Digunakan untuk lari jarak pendek dan pelari pertama pada lari sambung.
Teknik melakukan start jongkok.
o Start pendek
Sikap start ini adalah letak jari-jari kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan.
Jarak antara kaki satu kepal, tangan membentuk huruf V.
o Start menengah
Sikap start ini adalah lutut kaki belakang berada segaris dengan ujung jari-jari kaki
depan. Jarak antara kaki satu kepal, tangan membentuk huruf V.
o Start panjang
Sikap start ini adalah lutut kaki belakang sejajar dengan sisi belakang tumit kaki
depan. Jarak antara kaki satu kepal, tangan membentuk huruf V.
Latihan teknik
1) Latihan Sikap Start pada Aba-aba “Bersedia”
2) Latihan Sikap Start pada Aba-aba “Siap”
3) Latihan Sikap Start pada Aba-aba “Ya”
4) Latihan Gerakan Lari
5) Latihan Gerakan Memasuki Garis Finish
c) Start melayang (flying start)
Digunakan untuk lari sambung, yaitu pada pelari II, III, dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Teknik melakukan start melayang.
d) Start berdiri (standing start)
Start berdiri digunakan untuk lari jarak menengah untuk jarak 1500 m (jarak menengah)
Teknik Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah ( 1.500 m )
Teknik start berdiri untuk lari jarak menengah adalah :
a. Aba –aba “ bersedia”
Dengan sikap tenang tetapi menyakinkan melangkah maju ke depan, berdiri tegak di
belakang garis start.
b.Aba –aba “ siap “
Mengambil sikap kaki kiridi depan dan kaki kanan di belakang, tidak menginjak garis start,
badan condong ke depan.
c. Aba –aba “ ya “
Mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukup setengah atau tiga
perempat dari kecepatan maksimal.
5. Macam-macam PMS (Penyakit Menular Seksual)
a) Gonore
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada
wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul
sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Kuman : Neisseria gonorrhoea Perantara : manusia tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut cara penularan : kontak seksua langsung tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman
b) Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema
pallidum.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak
langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira
penyakit lainnya. Menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal sebagai lues, Raja Singa.
c) Herpes genital
Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.
tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
penyebab : virus Herpes Simpleks
perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan : kontak langsung
tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
d) Hepatitis
Hepatitis diindikasi sebagai salah satu penyakit akibat infeksi virus DNA (hepatitis B) atau
RNA (hepatitis C) yang terjadi pada (organ) hati, yang menyebabkan perasangan pada sel hati
dengan segala akibatnya. Terdeteksi adanya hepatitis virus ABCDEF, namun yang berkaitan
dengan PMS adalah B dan C.
e) Infeksi Jamur (candida)
Candida adalah jamur yang biasa pada mulut dan usus besar sebagai flora normal. Pada
wanita, jamur ini juga ditemukan pada vagina yang jumlahnya berlipat ganda dan tak
terkendali.
f) Bacterial Vaginosis
Kondisi dimana jumlah bakteri dalam vagina berlipat dan tak terkendali, bahkan tidak lagi
berperan sebagai flora normal malah menimbulkan infeksi yang serius.
g) Trichomoniasis (trich)
Infeksi ini disebabkan parasit kecil pada tempat-tempat yang hangat dan lembab pada tubuh
manusia terutama di vagina.
h) Kutu Mons Pubis (ketam)
Dispesialisasi untuk ketam yang hidup di bagian tubuh manusia yang lembab dan berambut,
terutama mons pubis. Kutu jenis ini sering ditemukan pada selangkangan dan bisa bertahan
hidup tanpa makanan (darah manusia) selama 24 jam. Kutu yang dimaksud berwarna abu-abu
kekuningan dan membutuhkan waktu 1 minggu untuk menetaskan telur mereka yang terdapat
pada masing-masing helai mons pubis.
i) Molluscum Contagiosum
Infeksi yang disebabkan oleh virus molluscum contagiosum yang bisa tumbuh di bagian tubuh
manapun.
j) Chancroid
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau
anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat
menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit.
k) AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus
(HIV), yaitu virus yang hidup di dalam darah manusia, tidak dalam darah setiap orang tetapi
hanya dalam darah seseorang yang terinfeksi.
l) LIMFOGRANULOMA VENERIUM
kuman : Chlamydia trachomatis
perantara : manusia
tempat kuman keluar : penis, vagina. mulut
cara penularan : kontak seksual
tempat kuman masuk : penis, vagina, anus , mulut
yang bisa terkena : orang yang berhub. seks tak aman dg penderita
m) Kondiloma Akuminata
nama lain :Jengger ayam (genital warts)
penyebab :Papilloma Virus
perantara : manusia
tempat kuman keluar : penis, vagina, anus
cara penularan : hubungan seksual
tempat virus masuk : penis, vagina, anus
n) Kutuan Kelamin
Adalah suatu penyakit kelamin yang ditandai gatal pada kemaluan yang disebabkan oleh
sejenis kutu.
penyebab : Pubic lice, Pediculus pubis, kutupubis
perantara : rambut kelamin, pakaian dalam, alat tercemar kutu & telurnya
tempat keluar kutu : rambut alat kelamin
penularan : hubungan seksual, terkena bahan tercemar