42
TUGAS PROYEK PEMODELAN STATISTIKA GENERALIZED LINEAR MODEL MENGGUNAKAN FUNGSI LINK PROBIT UNTUK DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL NAMA : NIRWANA DASWAN NIM : H12112253 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tugas Pemodelan Statistika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Generalized Linear Model

Citation preview

20

TUGAS PROYEKPEMODELAN STATISTIKA

GENERALIZED LINEAR MODEL MENGGUNAKAN FUNGSI LINK PROBIT UNTUK DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

NAMA:NIRWANA DASWANNIM:H12112253

PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015AbstrakModel probit merupakan model nonlinier yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dependen dengan beberapa variabel prediktor dengan variabel dependennya berupa data kualitatif dikotomi yang bernilai 0 dan 1. Penelitian ini mengkaji tentang model regresi probit untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit. Untuk estimasi parameter digunakan metode Maksimum Likelihood yang kemudian dilanjutkan dengan metode Newton Raphson. Untuk pengujian parameter secara parsial digunakan uji Wald dan secara serentak digunakan uji likelihood ratio test. Dengan model probit diperoleh variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi tingkat pengembalian kredit ressponden adalah jumlah pinjaman, tingkat suku bunga, penghasilan bersih, bencana, dan penghasilan di luar usaha. Sehingga di dapatkan persamaan probit.

BAB I PENDAHULUANModel statistika (statistical model) yang sering disebut sebagai analisis regresi, merupakan suatu model yang menggambarkan pola hubungan fungsional antara dua peubah atau lebih. Bentuk fungsi yang dihasilkan sering disebut sebagai model matematika atau secara lebih khusus model statistika. Model linier sudah berkembang sangat luas dan telah digunakan selama bertahun-tahun dalam analisis statistika, khususnya untuk menganalisis data dengan distribusi kontinu. Dalam pemodelan statistika ada dua komponen yang dipisahkan yaitu yang bersifat tetap yang biasa disebut sebagai komponen tetap, dan komponen lain yang bersifat acak disebut sebagai komponen acak atau dalam hal ini secara khusus disebut sebagai komponen kesalahan. Dari segi komponen tetapnya, bentuk yang paling sederhana adalah hubungan linier, sehingga model yang paling sederhana adalah model linier. Sedangkan dari segi komponen acaknya, yang paling sederhana adalah asumsi bahwa kesalahannya berdistribusi normal dan saling prediktor antara satu respon dengan respon lainnya. Kondisi lain yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak dapat ditangani langsung oleh model linier normal adalah adanya kenyataan bahwa distribusi respon tidak harus normal. Untuk menangani kondisi dimana respon yang ada tidak berdistribusi normal, tetapi masih saling bebas, para statistisi yang dipelopori oleh Nelder dan Wedderburn (1972) telah mengembangkan model linier yang dikenal dengan generalized linear model (GLM). Model ini di Indonesia dikenal dengan model linier tergeneralisir. Model ini berasumsi bahwa respon memiliki distribusi keluarga eksponensial. Distribusi keluarga eksponensial adalah distribusi yang sifatnya lebih umum, dimana distribusi-distribusi Normal, Gamma, Poisson termasuk di dalamnya (Purnamasari, 2012).Dalam berbagai bidang penelitian yang menggunakan prosedur statistika, seperti dalam bidang agronomi, pertanian, sosial dan ekonomi, politik, kesehatan, biologi, dan teknik, data yang diamati dibuat pada unit percobaan yang mengambil nilai salah satu dari dua kategori yang mungkin. Sebagai contoh, suatu benih akan berkecambah atau gagal berkecambah di bawah kondisi percobaan tertentu; suatu peralatan listrik yang diproduksi oleh sebuah pabrik elektronik dapat cacat atau tidak cacat. Data semacam itu dikatakan sebagai data biner dan dua kategori yang mungkin untuk masing-masing observasi secara umum dinyatakan dengan istilah sukses atau gagal. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan untuk memodelkan data respons binomial, diantaranya yaitu: model logistik, model probit, dan model log-log komplementer. Makalah ini akan mengkhususkan menggunakan model probit.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Model Linear Tergenalisir

Para statistisi yang di dipelopori oleh Nelder dan Wedderburn (1972) telah mengembangkan model linier yang dikenal dengan generalized linear model (GLM). Distribusi data tidak lagi terbatas pada distribusi normal tetapi merupakan keluarga dari distribusi Kelurga Eksponensial. Dalam model linier tergeneralisir (MLT) atau generalized linear model (GLM), asumsi model lebih longgar dan digeneralisir dengan cara berikut:a. asumsi berdistribusi normal dan saling bebas dengan ragam konstan, diperluas untuk mungkin mempunyai distribusi yang sama dan saling bebas dari distribusi keluarga eksponensial; danb. hubungan antara komponen prediktor () dan komponen acak () tidak harus identitas, tetapi diperluas untuk suatu fungsi monoton dan diferensiabel, g, yaitu . Fungsi g disebut fungsi link atau link function..Jadi dalam model linier tergeneralisir ada tiga komponen penting yaitu:a. komponen distribusi, yaitu y berdistribusi keluarga eksponensial; b. komponen prediktor linier, yaitu ; danc. fungsi link yaitu fungsi monoton dan diferensiabel g sehingga Adanya fungsi link memungkinkan prediktor linier memiliki daerah rentang seluruh bilangan riil tetapi respon y memiliki rentang tertentu (misalnya 0