Upload
dwi-andri-yatmo
View
5.622
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS STATISTIKA DASAR
“SOAL DAN PEMBAHASAN
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 MASALAH DISTRIBUSI FREKUENSI”
Disusun oleh:
1. Agus Dwi Cahyani (09310041)
2. Anton Prasetyo (09310043)
3. Asa Dian Dewi (09310044)
4. Bambang Surya Cipta (09310046)
5. Diana Rahmawati (09310047)
6. Dwi Andri Yatmo (09310048)
Kelas 2B
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN
IKIP PGRI SEMARANG
2010
0
Bab 1
PENDAHULUAN
SOAL
1. Di dalam uraian di muka, dikemukakan adanya empat macam pengertian
tentang statistika. Keempat pengertian itu berbeda satu dengan yang lain.
Terangkan keempat macam pengertian tersebut, dengan mengemukakan contoh
jika dirasa perlu.
Pembahasan:
Empat pengertian Statistika:
a. Statistika kadang diberi pengertian sebagai”data statistik” yaitu kumpulan
bahan yang keterangannya berupa angka atau bilangan. Dan dengan istilah
lain “Statistik” adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukkan
keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu.
Misalnya: statistika penduduk, statistika pertanian, statistika perdagangan,
statistika pendidikan, statistika keagamaan. Dalam hal ini statistika
penduduk terkandung pengertian “kumpulan bahan keterangan yang
berwujud angka yang berhubungan dengan bidang kependudukan “ (angka
kelahiran, angka kematian, angka perkawinan, angka perpindahan
penduduk).
b. Statistika diberi pengertian sebagai “kegiatan statistik” atau “kegiatan
perstatistikan” atau “kegiatan penstatistikan” yang mencakup 4 hal, yaitu:
- Pengumpulan data
- Penyusunan data
- Pengumuman dan pelaporan data
- Analisis data
Misalnya: “Biro Pusat Statistik”, terkandung pengertian: sebuah biro pada
timgkat pusat, yang mempunyai keguiatan pokok dalam bidang:
pengumpulan data, penyajian data, dan penganalisisan data.
c. Statistika sebagai metode statistik yaitu cara – cara tertentu yang perlu
ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun/mengatur, menyajikan,
menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan
1
keterangan yang berupa angka sedemikian rupa sehingga kumpulan bahan
keterangan yang berupa angka “itu dapat berbicara” atau dapat memberikan
pengertian dan makna tertentu.
d. Statistika diberi pengertian sebagai ilmu statistik. Ilmu statistik tidak lain
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara
ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik
2. Berikan definisi tentang Ilmu Statistika. Bagaimanakah ilmu itu dapat dibagi?
Pembahasan:
Ilmu Statistika adalah ilmu pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan
mengembangkan prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang perlu ditempuh
atau dipergunakan dalam rangka: (a) pengumpulan data angka, (b) penyusunan
atau pengaturan data angka, (c) penyajian atau penggambaran atau pelukisan
data angka, (d) penganalisisan terhadap data angka, dan (e) penarikan
kesimpulan, pembuatan perkiraan, serta penyusunan ramalan secara ilmiah.
3. Ilmu Statistika berbeda dari ilmu-ilmu lainnya. Terangkan perbedaan ini!
Pembahasan:
Ilmu statistika berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistika sebagai
ilmu pengetahuan memiliki tiga cirri khusus, yaitu:
1. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat
melaksanakan tugasnya statistika memerlukan bahan keterangan yang
sifatnya kuantitatif.
2. Statistika bersifat objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau bekerja
menurut apaadanya.
3. Statistika bersifat universal, maksudnya bahwa ruang lingkup atau ruang
gerak dan bidang garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan
dalam hampir semua cabang kegiatan manusia.
4. Manfaat apakah yang dapat dipetik oleh mahasiswa selaku calon sarjana,
dengan mempelajari Statistika Pendidikan? Jelaskan jawaban Saudara!
Pembahasan:
2
Manfaat yang dapat dipetik oleh mahasiswa selaku calon sarjana dengan
mempelajari statistika pendidikan yaitu:
- Memperoleh gambaran (khusus ataupun umum) mengenai suatu
peristiwa, gejala.
- Mengikuti perkembangan mengenai peristiwa dari waktu ke waktu
- Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu dengan yang lain
berbeda, jika ada perbedaan apakah yang meyakinkan atau kebetulan.
- Mengetahui apakah ada hubungan antara gejala yang satu dengan yang
lain
- Menyusun laporan dengan data kuantitatif yang teratur, ringkas, jelas
- Dpaat menarik kesimpulan dengan logis dan mengambil keputusan
tepat juga mantap
- Dapat memperkirakan hal yang mungkin terjadi di masadepan, dan
langkah kongkret yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik.
5. Syarat apakah yang harus dipenuhi sekumpulan angka atau bilangan, sehingga
ia dapat disebut Data Statistika?
Pembahasan:
Data statistika adalah data yang berwujud angaka tau bilangan. Dan, tidak
semua angka dapat disebut data statistika.
Syarat yang harus dipenuhi oleh sekumpulan angka atau bilangan sehingga
dapat disebut data statistika yaitu angka tadi haruslah menunjukkan suatu ciri
dari suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta mencerminkan suatu
kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
Bersifat agregatif maksudnya:
- Penelitian itu boleh hanya mengenai satu individu saja, akan tetapi
pencatatannya harus dilakukan lebih dari satu kali, atau
- Penelitian hanya dilakukan satu kali saja, tetapi individu yang diteliti
harus lebih dari satu.
6. Jelaskan perbedaan tentang data kontinyu dan data diskrit.
Pembahasan:
3
Data kontinyu ialah data statistika yang angka – angkanya merupakan
deretan angka yang sambung-menyambung. Dengan kata lain, data kontinyu
ialah data yang deretan angkanya merupakan suatu kontinum.
Contoh:
1. Dat astatistika mengenai tunai badan (dalam ukuran centimeter): 150 –
150,1 – 150,2 – 150,3 – 150,4 – 150,5 – 150,6 – 150,7 – dan seterusnya.
2. Data statistika mengenai berat badan (dalam ukuran kilogram): 40 – 40,1 –
40,2 – 40,3 – 40,4 – dan seterusnmya.
Data diskrti ialah data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan.
Contoh:
1. Data statistika tentang jumlah anggota keluarga (dalam satuan orang): 1 – 2
– 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – dan sebagainya.
2. Data statistika tentang jumlah buku-buku perpustakaan (dalam satuan
eksemplar): 50 – 125 – 307 – 5113 – 12891 – dan sebagainya.
Di sini jelas bahwa tidak mungkin jumlah anggota keluarga = 1,25 – 3,50 dan
sebagainya, demikian pula tidak mungkin jumlah buku 50,75 – 125,33 –
209,67 dan sebagainya.
7. Jelaskan pula tentang perbedaan antara data internal dan data ordinal.
Pembahasan:
Data internal ialah data statistika dimana terdapat jarak yang sama di
antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan. Sebagai contoh
Tabel 1.2. Skor Hasil Penilaian Dewan Juri Terhadap Lima
Orang Finalis Lomba Baca Puisi
Nomor
UrutNomor Undian Nama Skor
Urutan
Kedudukan
1 031 Suprapto 451 4
2 115 Gunawan 497 2
3 083 Prabowo 427 5
4 024 Kurniawan 568 1
5 056 Martono 485 3
4
Dari tabel di atas angka 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah data ordinal; sedangkan angka
568, 497, 485, 451, dan 427 itulah yang kita sebut data interval.
Kita dapat mengetahui bahwa sekalipun kelima finlais itu mempunyai
perbedaan urutan kedudukan yang sama (yaitu masing – masing selisih
perbedaannya = 1), namun dengan perbedaan urutan kedudukan yang sama itu
tidak mesti menunjukkan perbedaan skor yang sama. Mislanya: perbedaan skor
antara Juara I dan Juara II adalah = 568 – 497 = 71; perbedaan skor antara
Juara II dan Juara III = 497 – 485 = 12; perbedaan skor antara Juara III dengan
Juara IV = 485 – 451 = 34; perbedaan skor antara Juara IV dengan Juara V =
451 – 427 = 24.
Jadi dengan mengetahui data interval, informasi yang diperoleh dari data
ordinal akan lebih jelas dan lengkap.
Data Ordinal juga sering disebut Data Urutan, yaitu data statistika yang
cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking).
Contoh:
Dari sejumlah 5 orang finalis dalam lomba baca puisi diperoleh skor hasil
penilaian dewan juri, sebagaimana tertera dalam tabel 1.2. Angka: 1, 2, 3, 4,
dan 5 yang tercantum pada kolom terakhir kita sebut data ordinal (Urutan 1 =
Juara Pertama. Urutan 2 = Juara Kedua. Urutan 3 = Juara Ketiga).
8. Berikan contoh demikian rupa sehingga menjadi cukup jelas apa yang
dimaksud dengan data primer dan data sekunder.
Pembahasan:
Data primer adalah data statistika yang diperoleh atau bersumber dari
tangan pertama (first hand data).
Contoh:
Data tentang alumni IAIN yang diperoleh atau bersumber dari Bagian
Kemahasiswaan dan Alumni IAIN.
Data sekunder adalah data statistika yang diperoleh atau bersumber dari
tangan kedua (second hand data).
Contoh:
5
Data tentang alumni IAIN yang diperoleh atau bersumber dari suart kabar
Masa Kini, Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional, dan sebagainya.
9. Data:
Usia Ahmad saat ini mencapai 8 tahun
Usia Badrun pada saat yang sama mencapai 15 tahun
Soal:
a. Berapakah Nilai Nyata usia Ahmad?
b. Sebutkan Batas Bawah Nyata (lower limit) usia Badrun, sebutkan pula
Batas Atas Nyata usia Badrun itu.
Pembahasan:
a. Daerah antara (8 – 0,5) sampai (8 + 0,5)
Jadi, nilai nyata dari usia Ahmad 7,5 – 8,5.
b. Batas bawah nyata (lower limit) = 15 – 0,5 = 14,5
Batas atas nyata (upper limit) = 15 + 0,5 = 15.
10.
a. Interval 40 – 49; tentukan Midpointnya!
b. Interval 37 – 40; berapakah Nilai Relatifnya?
c. Interval 59 – 78; berapakah Nilai Nyatanya?
d. Interval 35 – 40; berapakah lower limitnya?
e. Interval 71 – 75; berapakah upper limitnya?
Pembahasan:
a. 40 – 49 , midpointnya = 40+49
2=89
2=44,5
b. 37 – 40, nilai relatifnya, 37 – 40 (bilangan itu sendiri)
c. 59 – 78, nilai nyatanya: batas bawah nyatanya 59 – 0,5 = 58,5. Batas atas
nyatanya : 78 + 0,5 = 78,5. Nilai nyatanya: 58,5 – 78,5.
d. 35 – 40, lower limitnya: 35 – 0,5 = 34,5
e. 71 – 75, upper limiynta: 75 + 0,5 = 75,5
6
11. Bulatkanlah sampai dengan tiga angka dibelakang tanda desimal
a. 0,11150789
b. 0,00063087
c. 0,78550699
d. 1,70051895
e. 9,91178650
f. 5,55550067
Pembahasan:
a. 0,11150789 = 0,112
b. 0,00063087 = 0,001
c. 0,78550699 = 0,786
d. 1,70051895 = 1,701
e. 9,91178650 = 9,912
f. 5,55550067 = 5,556
12. Tiga prinsip yang harus dipegang dalam rangka pengumpulan data statistika
adalah
Pembahasan:
Tiga prinsip yang harus dipegang dalam rangka pengumpulan data statistika
adalah
1. Lengkapnya data
Kita harus semaksimal mungkin untuk dapat menghimpun data yang
selengkap-lengkapnya dan bukan data yang sebanyak – banyaknya sebab
data yang banyak belum menjamin kalau data itu lengkap.
Lengkap di sini artinya bahwa volume data sebagaimana yang
direncanakan, dapat dicapai dengan sebaik – baiknya, tidak ada data yang
tercecer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga mengakibatkan kesulitan
dalam penganalisisannya.
2. Tepatnya data
Prinsip yang kedua ini berarti data yang dihimpun hendaknya merupakan
data yang tepat yakni tepat dalam:
a. Jenis / macam datanya
7
b. Waktu pengumpulannya
c. Kegunaan atau relevansinya sesuai dengan tujuan pengumpulan data
atau tujuan penelitian, maupun
d. Alat atau instrument yang dipergunakan untuk menghimpun data
3. Kebenaran data yang dihimpun
Bahwa data yang dihimpun hendaklah data yang benar – benar dapat
dipercaya atau dapat dijamin akan kesahihannya, dan juga merupakan data
yang benar (bukan data palsu atau data yang dipalsukan). Juga data yang
memang bersumber dari pihak yang berkompeten untuk dimintai datanya.
13. Cara yang dapat ditempuh dan alat yang dapat digunakan dalam rangka
menghimpun data statistika:
Pembahasan:
Cara yang dapat ditempuh:
1. Sensus
Adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat / meneliti seluruh
elemen yang menjadi objek penelitian.
2. Sampling
Adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat/ meneliti sebagian
kecil dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian.
3. Angket
Yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis
melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
4. Pemeriksaan Dokumentasi (study documenter)
Dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai
relevansi dengan tujuan penelitian.
5. Tes
Ialah tes hasil belajar, tes kepribadian, tes kesehatan, tes minat dan
perhatian dan sebagainya.
14. Ubahlah ke dalam sistem desimal:
a. 1/7
b. 5/39
c. 135/411
8
Pembahasan:
a. 1/7 = 0,143
b. 5/39 = 0,128
c. 135/411= 0,328
15. Kuadratkan, kemudian bulatkan sampai dengan tiga angka dibelakang tanda
desimal:
a. 0,9971
b. 123,567
c. 596,116
Pembahasan:
a. 0,9971
= (0,9971)2
= 0,99420841
= 0,994
b. 123,567
= (123,567)2
= 15268,80349
= 15268,803
c. 596,116
= (596,116)2
= 355354,2855
= 355354,286
9
BAB 2
MASALAH DISTRIBUSI FREKUENSI
SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi!
Pembahasan:
Kata “frekuensi” yang dalam bahasa Inggrisnya adalah frequency berarti
“kerapan”, “keseringan”, atau “jarang-kerapnya”. Dalam statistika,
“frekuensi” mengandung pengertian: Angka (bilangan) yang menunjukkan
seberapa kali suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka – angka itu)
berulang dalam deretan angka tertentu; atau berapa kalikah suatu variabel
(yang dilambangkan dengan angka itu) muncul dalam deretan angka
tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil diperoleh oleh 10 orang siswa SMA dalam Tes Hasil
Belajar bidnag studi Ilmu Pengetahuan Alam adalah:
60 50 75 60 80 40 60 7 0 100 75
Jika kita amati deretan hasil tes tersebut, nilai 60 muncul sebanyak 3 kali,
atau bahwa siswa yang memperoleh nilai 60 itu sebanyak 3 orang. Maka
dari sini dapat kita katakan bahwa nilai 60 itu berfrekuensi 3.
Nilai 70 hanya muncul sebanyak 1 kali saja, ini berarti bahwa nilai 70 itu
berfrekuensi 1.
Nilai 75 dicapai oleh 2 orang siswa, atau nilai 75 itu ada sebanyak 2 buah,
di sini kita katakana bahwa nilai 75 berfrekuensi 2. Demikian seterusnya.
2. Jelaskan pula pengertian dan macam Tabel Distribusi Frekuensi!
Pembahasan:
Apa yang dimaksud tabel tidak lain adalah : alat penyajian data statistika
yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan lajur.
Dengan demikian Tabel Distribusi Frekuensi dapat kita beri pengertian
sebagai: Alat penyajian data statistika yang berbentuk kolom dan lajur,
yang di dalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau
10
menggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang
sedang menjadi objek penelitian.
Dalam sebuah tabel distribusi frekuensi akan kita dapati: (1) variabel, (2)
frekuensi, (3) jumlah frekuensi.
Macam – macam Tabel Distribusi Frekuensi:
1. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel
statistika yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka, angka
yang ada itu tidak dikelompok-kelompokan (ungrouped data).
Contoh:
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi
Pendidikan Moral Pancasila dari 40 Orang Siswa MTsN
Nilai hasil THB dalam bidang
studi PMP dari sejumlah 40 orang
siswa MTsN berbentuk Data
Tunggal, sebab nilai tersebut
tidak dikelompok – kelompokan
(ungrouped data).
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Data Kelompokan
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis
tabel statistika yang di dalamnya disjaikan pencaran frekuensi dari data
angka, di mana angka – angka tersebut dikelompok – kelompokkan
(dalam tiap unit terdapat sekelompok angka).
Contoh:
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 50 Orang
Guru Agama Islam yang Bertugas Pada Sekolah Dasar Negeri
11
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
8 6
7 9
6 19
5 6
Total 40 = N
Data yang disajikan melalui Tabel di atas berbentuk Data Kelompokan (Grouped
Data). Adapun huruf N yang terdapat pada lajur “Total” adalah singkatan dari
Number atau Number of Gases, yang berarti “jumlah frekuensi” atau “jumlah hal
yang diselidiki”, atau “jumlah individu”.
3. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud dengan Tabel Distribusi Kumulatif ialah salah satu jenis
tabel statsitika yang di dalamnya disajikan frekuensi yang dihitung
terus meningkat atau selalu ditambah-tambahkan, baik dari bawah ke
atas maupun dari atas ke bawah.
Contoh:
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi
Pendidikan Moral Pancasila dari 40 Orang Siswa MTsN
Nilai
(X)f fk(b) fk(a)
8 8 40 = N 6
7 9 34 15
6 19 25 34
5 6 6 40 = N
Total 40 = N
12
UsiaFrekuensi
(f)
50 – 54 6
45 – 49 7
40 – 44 10
35 – 39 12
30 – 34 8
25 – 29 7
Total 50 = N
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 50 Orang
Guru Agama Islam yang Bertugas Pada Sekolah Dasar Negeri
Tabel 2.3 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data
Tunngal, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang
tidak dikelompok-kelompokkan.
Sedangkan pada Tabel 2.4, kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi
Kumulatif Data Kelompok, sebab data yang disajikan dalam tabel ini
berbentuk data kelompokkan.
4. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif juga dinamakan Tabel Persentase.
Dikatakan “frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini
bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang
dituangkan dalam bentuk angka persenan.
Contoh:
13
Usia f fk(b) fk(a)
50 – 54 6 50 = N 6
45 – 49 7 44 13
40 – 44 10 37 23
35 – 39 12 27 35
30 – 34 8 15 43
25 – 29 7 7 50 = N
Total 50 = N
Jika data yang disajikan pada tabel 2.1 kita sajikan kembali dalam
bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Relatif atau Tael Persentase, maka
keadaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil THB Dalam Bidang Studi
Pendidikan Moral Pancasila dari 40 Orang Siswa MTsN
Nilai
(X)f
Persentase
(p)
8 6 15,0
7 9 22,5
6 19 47,5
5 6 15,0
Total 40 = N 100 = ∑ p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) sebagaimana
tertera pada kolom 3 Tabel 2.5, digunakan rumus:
p= fNX100 %
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Gases (jumlah frekuensi /banyaknya individu)
P = angka persentase
Jadi angka persenan sebesar 15,0 itu diperoleh dari:
6/40 x 100% = 15,0; p sebesar 22,5 diperoleh dari: 9/40 x 100% = 22,5,
demikian seterusnya.
3. Jelaskan langkah yang sebaiknya ditempuh dalam membuat Tabel
Distribusi Data Tunggal!
Pembahasan:
Langkah yang perlu ditempuh adalah:
14
1. Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan
Nilai Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L).
2. Menghitung frekuensi masing – masing nilai yang ada dengan bantuan
jari-jari (tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom yang kita
persiapkan.
3. Mengubah jari-jari menjadi angka biasa, setelah selesai keseluruhan
angka yang menunjukkan frekuensi masing – masing nilai yang ada itu
kita jumlahkan, sehingga diperoleh jumlah frekuensi (∑ f) atau Number
of Gases = N.
4. Apa yang dimaksud dengan Frekuensi Kumulatif?
Pembahasan:
Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dihitung terus meningkat atau
selalu ditambah-tambahkan, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke
bawah.
5. Apa pula yang dimaksud dengan Frekuensi Relatif?
Pembahasan:
Frekuensi relatif adalah frekuensi yang disajikan bukanlah frekuensi yang
sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka
persenan. Sehingga tabel distribusi frekuensi relatif juga dinamakan tabel
persentase.
6. Sebutkan langkah yang perlu ditempuh dalam rangka penyajian data
statistika melalui Polygon Frekuensi?
Pembahasan:
Polygon Data Tunggal
a. Membuat sumbu horizontal (absis), lambing x
b. Membuat sumbu vertical (ordinal), lambing y
c. Menetapkan titik nol yaitu perpotongan x dengan y.
d. Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada
absis x, berturut-turut dari kiri ke kanan. Mulai dari nilai terendah
sampai dengan nilai tertinggi.
e. Menempatkan frekuensi pada ordinal y.
f. Melukiskan grafik poligonnya.
15
Polygon Data Kelompok
a. Menyiapkan sumbu horizontal / absis x.
b. Menyiapkan sumbu vertical atau ordinal y.
c. Menetapkan titik nol (perpotongan x dengan y)
d. Menetapkan atau mencari nilai tengah (midpoint) masing-masing
interval yang ada.
7. Terangkan apa yang dimaksud dengan Histogram Frekuensi?
Pembahasan:
Histogram frekuensi adalah jenis grafik batangan yang khusus untuk
penyajian data yang merupakan tabel distribusi frekuensi.
8. Langkah apa sajakah yang perlu ditempuh dalam rangka melukiskan data
statistika melalui Histogram Frekuensi?
Pembahasan:
Histogram Data Tunggal:
a. Menyiapkan sumbu horizontal/ absis x.
b. Menyiapkan sumbu vertical atau ordinal y.
c. Menetapkan titik nol (perpotongan x dengan y)
d. Menetapkan atau menghitung nilai nyata (true volue) tiap-tiap interval.
e. Menempatkan nilai nyata masing-masing skor (nilai) yang ada pada
absis x.
f. Menempatkan frekuensi tiap-tiap skor (nilai) yang ada pada ordinal y.
g. Membuta garis pertolongan (koordinat).
h. Melukiskan garis histogramnya.
Histogram Data Kelompok
a. Menyiapkan sumbu horizontal/ absis x.
b. Menyiapkan sumbu vertical atau ordinal y.
c. Menetapkan titik nol (perpotongan x dengan y)
d. Menetapkan atau menghitung nilai nyata masing-masing interval.
16
e. Menempatkan nilai nyata masing-masing skor (nilai) yang ada pada
absis x.
f. Menempatkan frekuensi tiap-tiap skor (nilai) yang ada pada ordinal y.
g. Membuta garis pertolongan (koordinat).
h. Melukiskan garis histogramnya.
9. Sebutkan dan lukiskan sehingga menjadi jelas tentang bagian-bagian utama
dari sebuah grafik!
Pembahasan:
Bagian – bagian utama dari sebuah grafik adalah:
1. Nomor Grafik
2. Judul Grafik
3. Sub-Judul Grafik
4. Unit Skala Grafik
5. Angka Skala Grafik
6. Tanda Skala Grafik
7. Ordinat atau Ordinal atau Sumbu Vertikal.
8. Koordinat (Garis-garis pertolongan = Garis Kisi-kisi)
9. Abscis (Sumbu Horizontal = Sumbu Mendatar =Garis Nol = Garis
Awal = Garis Mula).
10. Titik Nol (Titik Awal)
11. Lukisan Grafik (Gambar Grafik)
12. Kunci Grafik (Keterangan Grafik)
13. Sumber Grafik (Sumber Data)
10. Data II.A. Nilai Hasil Ulangan Harian dari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
7 5 8 3 6 4 6 7 5 9
4 6 8 6 8 5 7 5 9 7
3 4 6 5 5 4 8 6 5 6
9 7 5 8 6 4 6 7 8 10
7 6 3 9 5 7 6 3 8 7
17
10 8 7 6 6 5 7 7 6 6
Soal: Aturlah (susunlah) dan kemudian sajikanlah data tersebut di atas
dalam bentuk:
a. Tabel Distribusi Frekuensi, dengan mengindahkan persyaratan tertentu
sehingga dapat disebut Tabel Distribusi Frekuensi yang baik.
b. Tabel Persentase
c. Tabel Persentase Kumulatif
Pembahasan:
a. Tabel Distribusi Frekuensi
R = nilai maksimal – nilai minimal = 10 – 3 = 7
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 60 = 6,874
C = 7/6,874 = 1,02
Tabel 1.1 Nilai Hasil Ulangan Harian dari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
3 4
4 5
5 10
6 15
7 12
8 8
9 4
10 2
Jumlah 60
b. Tabel Persentase
18
Tabel 1.2 Nilai Hasil Ulangan Harian dari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
Persentase
(P)
3 4 6,7
4 5 8,3
5 10 16,7
6 15 25
7 12 20
8 8 13,3
9 4 6,7
10 2 3,3
Jumlah 60 ∑p = 100
c. Tabel Persentase Kumulatif
Tabel 1.3 Nilai Hasil Ulangan Harian dari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia
Nilai
(X)
Persentase
(P)
Pk(b) Pk(a)
3 6,7 100,0 6,7
4 8,3 93,3 15,0
5 16,7 85,0 31,7
6 25 68,3 56,7
7 20 43,3 76,7
8 13,3 23,3 90,0
9 6,7 10,0 96,7
10 3,3 3,3 100,0
Jumlah ∑p = 100
11. Lukiskan Data No. II.A di atas dalam bentuk Histogram Frekuensi!
Pembahasan:
19
2,50
3,5 4,5 7,5 9,56,55,5 8,5 10,5
Y
X
2
4
6
8
10
12
14
16
Melukis Histogram Frekuensi
Tabel 1.4 Nilai Hasil Ulangan Harian dari sejumlah 60 orang siswa
Madrasah Tsanawiyah dalam bidang studi Bahasa Indonesia
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
Nilai Nyata
3 4 2,5 – 3,5
4 5 3,5 – 4,5
5 10 4,5 – 5,5
6 15 5,5 – 6,5
7 12 6,5 – 7,5
8 8 7,5 – 8,5
9 4 8,5 – 9,5
10 2 9,5 – 10,5
Grafik Histogram
20
12. Sejumlah 75 orang calon, menempuh tes seleksi dalam bidang studi Bahasa
Inggris. Setelah tes berakhir, diperoleh skor tes seperti pada Data II.B.
57 53 57 60 54 57 56 61 57 54
59 53 60 57 57 58 54 57 55 56
62 59 55 56 60 56 56 60 53 57
60 56 57 54 63 57 56 58 63 58
57 58 56 58 56 58 59 54 57 58
55 60 58 57 57 55 58 59 55 56
58 57 61 55 61 62 55 62 61 59
61 59 62 59 59
Soal: Susunlah /aturlah dan kemudian sajikanlah data No.II.B di atas,
dalam bentuk:
a. Tabel Distribusi Frekuensi
b. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
c. Polygon Frekuensi
Pembahasan:
a. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 2.1 Hasil Tes Seleksi Sejumlah 75 Orang dalam Bidang Studi
Bahasa Inggris
21
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
53 3
54 5
55 7
56 10
57 15
58 10
59 8
60 6
61 5
62 4
63 2
Jumlah ∑ f =75
b. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel 2.2 Hasil Tes Seleksi Sejumlah 75 Orang dalam Bidang Studi
Bahasa Inggris
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
Persentase
(P)
Pk(b) Pk(a)
53 3 4 99,7 4
54 5 6,7 95,7 20,7
55 7 9 89 29,7
56 10 13,3 80 43
57 15 20 66,7 63
58 10 13,3 46,7 76,3
59 8 10,7 33,4 87
60 6 8 22,7 95
61 5 6,7 14,7
62 4 5,3 8
63 2 2,7 2,7
22
530
54 55 58 605756 59 61
Y
X
2
4
6
8
10
12
14
16
62 63
Jumlah ∑ f =75 100
c. Polygon Frekuensi
13. Data No.II.C
59 48 53 47 57 64 62 62 65 57 57 81 83
23
65 76 53 61 60 37 51 51 63 81 60 77 48
71 57 82 66 54 47 61 76 50 57 58 52 57
40 53 66 71 61 61 55 73 50 70 59 50 59
69 67 66 47 56 60 43 54 47 81 76 69 50
Soal: Lukiskan data tersebut dalam bentuk Poligon Frekuensi, dengan
ketentuan bahwa kelas intervalnya ditetapkan sebesar 3.
Pembahasan:
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai interval
(X)
Frekuensi
(f)
Midpoint
37 – 39 1 38
40 – 42 1 41
43 – 45 1 44
46 – 48 6 47
49 – 51 6 50
52 – 54 6 53
55 – 57 8 56
58 – 60 7 59
61 – 63 7 62
64 – 66 6 65
67 – 69 3 68
70 – 72 3 71
73 – 75 1 74
76 – 78 4 77
79 – 81 3 80
82 – 84 2 83
24
380
41 44 53 595047 56 62
Y
X
2
4
6
8
10
12
14
16
65 68 71 74 77 80 83
Jumlah 65
Grafik Poligon
25
36,50
41,5 46,5 61,5 71,556,551,5 66,5 76,5
Y
X
2
4
6
8
10
12
14
16
81,5 86,5
14. Sajinkalah Data No.II.C itu dalam bentuk Histogram Frekuensi, dengan
catatan bahwa interval kelasnya (i) ditetapkan sebesar 5.
Pembahasan:
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai interval
(X)
Frekuensi
(f)
Nilai Nyata
37 – 41 2 36,5 – 41,5
42 – 46 1 41,5 – 46,5
47 – 51 12 46,5 – 51,5
52 – 56 8 51,5 – 56,5
57 – 61 17 56,5 – 61,5
62 – 66 9 61,5 – 66,5
67 – 71 6 66,5 – 71,5
72 – 76 4 71,5 – 76,5
77 – 81 4 76,5 – 81,5
82 – 86 2 81,5 – 86,5
Jumlah 65
Grafik Histogram
26
15. Data II.D
43 62 52 48 46 65 43 48 52 51 57 48 48
38 42 44 46 43 35 42 42 45 44 46 40 40
47 62 38 51 45 38 51 40 46 45 54 55 41
50 59 42 39 56 44 43 47 51 43 50 34 40
53 42 31 44 51 43 48 41 43 48 41 55 40
Soal: Lukiskan data tersebut di atas dalam bentuk Poligon Frekuensi,
dengan ketentuan bahwa kelas intervalnya ditetapkan sebesar 3.
Pembahasan:
Tabel Frekuensi
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
Midpoint
31 – 33 1 32
34 – 36 2 35
37 – 39 4 38
27
320
35 38 47 534441 50 56
Y
X
2
4
6
8
10
12
14
16
59 62 65
40 – 42 13 41
43 – 45 14 44
46 – 48 12 47
49 – 51 7 50
52 – 54 5 53
55 – 57 4 56
58 – 60 1 59
61 – 63 1 62
64 – 66 1 65
Jumlah 65
Grafik Poligon
28
29