Tugas Kosmo Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SATELIT ALAM

Citation preview

SATELIT ALAM

MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KOSMOGRAFI Dosen Pengampu: Danang Endarto, S.T, M.Si.

Disusun Oleh: 1. Alfi Khoirinnisa P 2. Danna Aziz Marta W 3. Iven Wiraga 4. Marizha Ayu J 5. Radita Karnila Sari 6. Risma Yusuf Pramono 7. Wahyu Purwanto 8. Wenty Ismayni 9. Yuwono Mukti W 10. Ika Putri K5409004 K5409017 K5409032 K5409037 K5409047 K54090 K5409061 K54090 K5409068 K5408073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pengetahuan manusia tentang alam semesta (antariksa) umumnya dan alam perbintangan khususnya sudah ada sejak zaman purba. Pada masa itu bangsa-bangsa persia, sumeria, babylonia, asyria dan lain-lainnya sudah mempunyai pengetahuan yang dalam tentang Ilmu bintang-bintang. Baru kira-kira dalam tahun 1500 M ilmu bintang (astronomi) berkembang dengan sebenarnya sebagai ilmu pengetahuan, karena mulai mengambil kedudukan di dalam masyarakat umum. Ilmu bintang ini dipelajari dengan tekun hingga sekarang dan tidak dapat disangkal lagi bahwa berkat ilmu pengetahuan ini pula manusia sekarang ini telah berhasil dengan sukses dalam usahanya untuk menaklukkan ruang angkasa. Ilmu kosmografi adalah bagian ilmu bintang. Pada umunya yang diperbincangkan dalam ilmu kosmografi hanya keadaan-keadaan yang telah ada dalam alam raya, dengan tak mengingat kejadian-kejadian mengenai perubahan-perubahan fisis dalam bendabenda langit. Hal yang terakhir ialah tugas ilmu kosmografi yang memberi pelajaran kepada kita tentang riwayat pertumbuhan kosmos. Kosmografi memberi pengetahuan tentang hubungan matematis dalam alam

semesta antara benda-benda langit : matahari, bulan, bintang-bintang, bumi dan sebagainya, tetapi obyek-obyek langit ini hanya dipandang sebagai bagian-bagian alam yang amat kecil terhadap kosmos yang maha besar itu. Seandainya berada didalam ruang angkasa beribu-ribu juta kilometer jauhnya dari planet, maka akan melihat bumi itu seperti sebuah bola kecil sekali yang bergerak sepanjang lintasan luas di sekeliling sebuah bintang yang mungkin dikenal sebagai Matahari. Bergerak disekeliling beberapa dari planet-planet itu tampak bola-bola yang lebih kecil, satelit atau bulan dari planet-planet itu.

Perkembangan teknologi telah membawa dampak terhadap perkembangan penelitian mengenai antariksa. Selain planet, berbagai benda angkasa telah menarik perhatian peneliti. Salah satu benda langit yang sering menjadi obyek kajian adalah satelit alam. Satelit alam merupakan benda langit yang menjadi pengikut planet. Mekanisme gerak satelit alam inilah yang kemudian menjadi prinsip kerja satelit buatan yang dimanfaatkan manusia untuk berbagai kepentingan, misalnya observasi sumberdaya bumi, monitoring cuaca dan lain sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan satelit alam? 2. Apa sajakah satelit alam yang ada di tata surya?

C. TUJUAN PENULISAN 1. Mendeskripsikan pengertian satelit alam dan karakteristiknya 2. Mendeskripsikan berbagai satelit alam yang ada di tata surya.

PEMBAHASAN1. SATELIT ALAM 1. Pengertian Satelit Alam Satelit adalah benda langit yang mengorbit planet. Satelit dibagi ke dalam dua kelompok yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam merupakan benda langit yang telah sejak dulu menjadi pengikut planet dalam berevolusi. Sedangkan satelit buatan merupakan satelit yang dibuat manusia untuk mengorbit bumi dengan tujuan tertentu, misalnya satelit inventaris sumberdaya bumi, satelit cuaca dan lain sebagainya. Pada makalah ini yang akan dibahas adalah satelit alam pada planet di tata surya.

Gambar 1. Planet dan Satelitnya

Secara umum, klasifikasi satelit meliputi 173 satelit planet yang mengorbit enam dari delapan planet besar, dan tujuh satelit yang mengorbit tiga dari lima planet kecil. Dari delapan planet besar yang dikenal di tata surya kita, dua planet dalam yaitu Merkurius dan Venus tidak memilki satelit. Bumi memiliki satu satelit yaitu Bumi, Mars memiliki dua satelit kecil yaitu Phobos dan Deimos. Jupiter memiliki Sembilan satelit dengan yang terbesar adalah Titan, Uranus memiliki enam satelit dan Neptunus memiliki tiga satelit. Di antara planet-planet kecil, Ceres tidak memiliki satelit, Pluto memiliki satelit yang relative besar yaitu Charon dan tiga satelit yang lebih kecil lainnya. Haumea memiliki dua satelit, dan Eris memiliki satu satelit.

2. Asal Usul dan Karakteristik Orbit Satelit Satelit alam yang memiliki orbit dekat dengan planet induknya (regular orbit), diyakini terbentuk dari pecahan protoplanet sama yang membentuk planet induknya. Sedangkan, satelit planet yang memiliki orbit agak jauh dari planet induknya (irregular orbit) diyakini terbentuk sebagai sisa pecahan asteroid. Sebagian besar satelit dalam system tata surya memiliki orbit yang teratur, sementara satelit planetplanet kecil memiliki orbit yang tidak teratur. Bulan dan Charon diyakini sebagai satelit yang terbentuk dari hasil penggabungan dua pecahan protoplanet yang besar.

3. Aktivitas Geologi Dari Sembilan belas satelit yang diketahui cukup massif untuk kehilangan

keseimbangan ekuilibrium, beberapa diantaranya menunjukkan aktivitas geologi hingga saat ini. Io adalah satelit dengan aktivitas geologi yang intensif dalam tata surya, sementara Europa, Enceladus, Titan, dan Triton menunjukkan bukti aktivitas tektonis dan kriovolkanis yang sedang berlangsung. Alasan pertama, aktivitas geologi ini disebabkan oleh pemanasan pasang surut (tidal heating) yang dihasilkan oleh orbit aneh satelit yang mendekati atmosfer raksasa planet induknya (Mekanisme ini bekerja serupa pada Triton pada masa lalu, sebelum eorbitnya berubah menjadi sirkuler). Satelit lain seperti Bulan, Ganymede, Tethys dan Miranda, menunjukkan bukti aktivitas geologi yang telah lampau, menghasilkan bentukan sumber energy seperti

lubang-lubang dan perbedaan pembekuan permukaan luarnya. Enceladus dan Triton keduanya memiliki fitur aktif yang membentuk geyser, walaupun pada Triton sbenarnya matahari merupakan sumber energy utama yang menghangatkan. Titan dan Triton memiliki atmosfer, Titan juga memiliki danau hidrkarbon yang berasal dari hujan metan. Empat satelit besar, Europa, Ganymede, Callisto, dan Titan, diperkirakan memiliki laut bawah permukaan yang berisi air, sedangkan Enceladus yang berukuran lebih kecil memiliki air tanah bawah permukaan.

4. Klasifikasi Satelit Alam Tujuh satelit alam terbesar di Tata Surya (memiliki diameter lebih dari 2500 km) adalah satelit Jupiter (Ganymede, Callisto, Io, dan Europa), satelit Saturnus yaitu Titan, satelit Bumi yaitu Bulan, dan satelit Neptunus yaitu Triton. Triton, yang paling kecil diantaranya, memiliki massa lebih besar dari semua massa satelit kecil lainnya. Sedangkan pada kelompok selanjutnya terdapat Sembilan satelit yang berdiamater antara 1000 1600 km, Titania, Oberon, Rhea, Lapetus, Charon, Ariel, Umbriel, Dione, dan Tethys. Yang terkecil, Thetys, memiliki massa yang lebih besar dari semua planet kecil. Sama seperti satelit pada berbagai planet, juga terdapat 80 satelit lain yang dimiliki planet-planet kecil, asteroid lain. Di bawah ini merupakan tabel perbandingan yang mengklasifikasikan satelit planet di tata surya berdasarkan ukuran diameternya. Tabel 1. Klasifikasi Planet dan Satelitnya berdasarkan ukuran diameter Rata-rata Satelit dari Planet diameter (km) 4000-6000 Ganymede Callisto 3000-4000 Bulan Io Europa 2000-3000 Triton Titan Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus

1000-2000

Rhea

Titania

Lapetus Dione Tethys 500-1000 250-500 Enceladus Mimas Hyperion 100-250 Amalthea Himalia Thebe 50-100 Elara Pasiphae` Phoebe Janus Epimetheus Promotheus Pandora

Oberon Umbriel Ariel

Miranda

Proteus Nereid

Sycorax Puck Portia Caliban Juliet Belinda Cressida Rosalind Desdemona Bianca

Larissa Galatea Despina Thalassa Halimede Neso Naiad

25-50

Carme Metis Sinope Lysithea Ananke

Siarnaq Helene Albiorix Atlas Pan

Ophelia Cordelia Setebos Prospero Perdita Stephano

Sao Laomedeia Psamathe

10-25

Phobos Deimos

Leda Adrastea

Telesto Paaliaq Calypso Ymir Kiviuq Tarvos Ijiraq Erriapus

Mab Cupid Francisco Ferdinand Margaret Trinculo

< 10

50 satelit

36 satelit

2. MACAM MACAM SATELIT ALAM 1. Satelit Bumi Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi dan satelit terbesar kelima di tata surya. Bulan merupakan satelit terpadat setelah Io, satelit Jupiter. Bulan mengorbit bumi secara sinkron dan selalu menghadap bumi dengan permukaan yang sama, dimana permukaan yang telihat ditandai dengan kubah vulkan dan retakan-retakan tua. Bulan merupakan obyek paling terang di langit setelah matahari, walaupun sebenarnya permukaan bulan sangat gelap, dengan pantulan batubara.

Kenampakannya di langit membuat bulan, sejak jaman dahulu, menjadi bagian budaya penting yang mempengaruhi bahasa, penanggalan dan mitologi. Gravitasi bulan menyebabkan pasang surut air laut dan penambahan menit dalam satu hari. Jarak orbit bulan saat ni, sekitar tiga puluh kali diameter bumi, menyebabkan kenampakannya yang seolah berukuran sama dengan matahari, sehingga

memungkinkan tutupan total bayangan bulan terhadap matahari ketika terjadi gerhana.

Gambar 2. Kanan: Bulan dipoteret dari langi selatan. Kiri: Bumi dipotret dari bulan

Topografi bulan telah diukur menggunakan Altimeter LASER dan Stereo Image Analysis. Kenampakan topografis terbesar yang terlihat adalah Kutub SelatanCekungan Aitken, berdiameter sekitar 2.240 km, kawah terbesar di Bulan dan tentunya di tata surya. Bulan mengorbit searah dengan rotasi bumi sehingga kenampakannya selalu sama jika dilihat dari bumi. Rotasi bulan mengakibatkan beragam variasi kenampakan bentuk bulan di bumi dan menjadi dasar penanggalan islam, yaitu kalender Hijriyah.

Gambar 3. Posisi bulan terhadap bumi yang menjadi dasar penanggalan hijriyah

2. Satelit Mars Mars memiliki dua satelit kecil yaitu Phobos dan Deimos , yang dianggap berasal dari asteroid. Kedua satelit ditemukan pada 1877 oleh Asaph Hall , dan namanya diambil dari nama anak Ares (Dewa Perang Yunani), dimana Mars dianggap sebagai Ares. Kedua satelit tersebut memiliki bentuk tidak teratur dan sangat kecil. Deimos, bulan luar, berukuran sekitar 9 sampai 11 km. Phobos, bulan dalam , berukuran 16 sampai 22 km. Keduanya berputar di sekeliling daerah khatulistiwa mars dalam orbit hampir bulat. Phobos kira kira berada hanya 6000 km di atas permukaan Mars. Phobos mengorbit mars dalam waktu 7 jam 39 menit. Karena Phobos mengelilingi

Mars lebih cepat dari rotasi Mars, hal ini menyebabkan phobos terlihat dua kali dalam sehari di mars.

Gambar 4. Perbandingan Skala abuabu gambar Phobos (atas) dan Deimos (bawah).

Gerakan Phobos dan Deimos akan muncul sangat berbeda dari bulan kita sendiri. Phobos terbit di barat dan terbenam di timur, dan naik lagi hanya dalam waktu sebelas jam, sementara Deimos, yang hanya di luar orbit sinkron, naik seperti yang diharapkan di timur tetapi sangat lambat. Meskipun orbit 30 jamnya, dibutuhkan 2,7 hari untuk mengatur di barat sebagai perlahan-lahan jatuh di belakang rotasi Mars, dan memiliki panjang lagi naik. Kedua bulan ini pasang surut terkunci , selalu menghadirkan wajah yang sama menuju Mars. Sejak Phobos mengorbit Mars lebih cepat dari planet itu sendiri berputar, gaya pasang surut secara perlahan namun terus berkurang radius orbitnya. Pada beberapa titik di masa depan, ketika mendekati Mars dengan cukup teliti (lihat batas Roche ), Phobos akan rusak oleh kekuatan-kekuatan pasang surut string Beberapa kawah di permukaan Mars, cenderung jauh dari khatulistiwa yang lebih tua mereka , menunjukkan bahwa mungkin ada bulan kecil lainnya yang mengalami nasib yang diharapkan dari Phobos, dan juga bahwa kerak Mars secara keseluruhan bergeser antara peristiwa ini. Deimos, di sisi lain, cukup jauh yang mengorbit adalah perlahan-lahan mendorong sebaliknya, seperti dalam kasus bulan kita sendiri.

Tabel 2.Karakteristik Satelit Mars Nama Satelit Gambar Diameter (km) (kg) Massa Semi-besar sumbu (km) Orbital periode (h) 7.66

1,08 10 16 9 377 km Phobos 22,2 km (27 21,6

18,8)

Deimos

12,6 km (10 2 10 15 12 16)

23 460 km

30.35

3. Satelit Jupiter Planet Jupiter atau Yupiter ialah planet terbesar dalam gugusan planet pada tata surya. Merupakan planet terdekat yang kelima dari Matahari, setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Nama Jupiter sendiri berasal dari sebutan astronomi purba yang merupakan nama raja Dewa Romawi kuno. Diameter planet Jupiter yang termasuk dalam kelompok planet besar (major planets, diantaranya Saturnus, Uranus, dan Neptunus) ini, yaitu sepanjang 142.984 kilometer, lebih dari 11 kali lipat diameter planet Bumi, dan sekitar 1/10 diameter yang dimiliki oleh matahari. Dengan jarak rata-rata terhadap Matahari sejauh 778,57 juta kilometer, lebih jauh lima kali dari planet Bumi. Mengelilingi Matahari (revolusi) pada orbit sedikit elips (oval) dalam waktu 11,9 tahun (nyaris 12 tahun), yaitu sepadan dengan 4.333 hari bumi. Rotasi planet Jupiter pada porosnya lebih kecil dari Bumi dan Mars, yakni 9 jam 56 menit.

Layaknya Bumi dan Mars, planet Jupiter pun memiliki Atmosfer yang sebagian besar mengandung hidrogen (H) dan helium (He), selain unsur gas lain yang lebih kecil jumlahnya. Mempunyai 16 satelit alami dengan diameter paling kecil sepanjang 10 kilometer.

Gambar 5. Jupiter dan empat satelit besarnya dilihat dari Teleskop Meade LX200

Jupiter memiliki 66 satelit, menjadikannya sebagai planet dengan jumlah satelit terbesar di tata surya. Empat planet terbesarnya, Satelit Gallilean, ditemukan pada tahun 1960 oleh Galileo Galilei dan merupakan obyek pertama selain obyek Bumi dan matahari yang pernah ditemukan. Delapan dari seluruh satelit Jupiter adalah satelit regular dengan gerak prograde. Sedangkan satelit lainnya merupakan satelit irregular yang memilki gerak prograde maupun rektograde.

Gambar 5. The Gallilean Satellites (kiri-kanan): Io, Europa, Ganymede,Callisto

Empat satelit besar Jupiter yang dikenal luas adalah Ganymede, Io, Callisto dan Europa. Berikut ini uraian mengenai empat satelit besar Jupiter.

a.

Ganymede Ganymede adalah satelit alam dari planet Jupiter dan satelit alami terbesar dalam Tata Surya. Mengitari planetnya kira-kira dalam tujuh hari, ia merupakan satelit ketujuh dan satelit Galilean ketiga dari Jupiter. Ganymede turut serta dalam resonansi orbit 1:2:4 masing-masing dengan satelit Europa dan Io. Ia lebih besar diameternya daripada planet Merkurius namun massanya hanya sekitar setengahnya. Ganymede sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air. Ia merupakan benda langit yang berdiferensiasi sepenuhnya dengan inti yang cair, kaya akan besi. Samudra air asin dipercaya ada pada hampir 200 km di bawah permukaan Ganymede, diapit lapisan-lapisan es.Permukaannya terdiri dari dua macam bentuk medan permukaan. Daerah gelap, yang jenuh akan kawah tubrukan yang berasal dari hingga empat milyar tahun yang lalu, menutupi sepertiga permukaan satelit itu. Daerah yang lebih terang, dilewati oleh alur-alur dan punggung bukit yang besar dan hanya sedikit lebih tua, menutupi sisanya. Penyebab kacaunya geologi medan permukaan terang itu tidak sepenuhnya diketahui, namun mungkin karena aktivitas teknonik yang ditimbulkan oleh pemanasan pasang-surut.

Gambar 6. Satelit Jupiter, Ganymede

Ganymede adalah satu-satunya satelit dalam Tata Surya yang diketahui memiliki magnetosfer, yang mungkin timbul karena konveksi dalam inti besi cairnya. Magnetosfer yang kecil itu terkubur oleh medan magnet Jupiter yang jauh lebih besar dan terhubung dengannya lewat garis medan terbuka. Satelit itu mempunyai atmosfir oksigen tipis yang termasuk O, O2, dan mungkin O3 (ozon). Hidrogen atomik adalah penyusun atmosfer yang sedikit. Apakah satelit itu mempunyai ionosfer yang berkaitan dengan atmosfernya masih belum diketahui. Penemuan Ganymene ditujukan kepada Galileo Galilei, yang

mengamatinya pada tahun 1610. Nama satelit itu segera diusulkan oleh astronom Simon Marius, dari Ganymede yang mitologis, pembawa cangkir Dewa-dewi Yunani dan kesayangan Zeus. Dimulai dengan Pioneer 10, wahana angkasa telah mampu memeriksa Ganymede dari dekat. Wahana Voyager memperbaiki pengukuran terhadapnya, sedangkan wahana Galileo menemukan samudera bawah tanah dan medan magnetnya. Misi baru ke bulan-bulan es Jupiter, Europa Jupiter System Mission (EJSM) diusulkan untuk diluncurkan pada tahun 2020. b. Io

Gambar 7. Satelit Jupiter, Io

Io memiliki banyak gunung berapi aktif, yang menghasilkan gas yang mengandung belerang, diameternya sebesar 3.930 km. Permukaan kuning-oranye dari Io, kemungkinan sebagian besar terdiri dari belerang padat yang diendapkan oleh letusan. Europa memiliki peringkat terkecil dari satelit Galilea, dengan diameter 3.130 km, memiliki retak halus dan permukaan es.

c.

Callisto

Gambar 8. Satelit Jupiter, Callisto

Callisto adalah satelit planet Yupiter yang ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei. Callisto merupakan satelit ketiga terbesar di Tata Surya dan kedua terbesar di sistem Yupiter, setelah Ganymede. Callisto memiliki sekitar 99% diameter dari planet Merkurius tetapi hanya sekitar sepertiga dari massanya. Berdasarkan jaraknya, Callisto adalah satelit Galileo keempat dari Yupiter, dengan jari-jari orbit sekitar 1.880.000 km. Satelit Jupiter lainnya yang jauh lebih kecil dari bulan Galilea, yaitu Amalthea dan Himalia, yang merupakan urutan terbesar berikutnya. Amalthea berbentuk seperti kentang, sekitar 262 kilometer dalam dimensi panjang. Himalia 170 kilometer diameternya. d. Europa Europa adalah satelit keenam dari planet Jupiter. Europa ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei (dengan pembantahan dari Simon Marius, yang mengklaim bahwa ia telah menemukannya pada tahun 1609). Satelit ini dinamakan atas seorang wanita bangsawan Phoenicia yang bernama Europa, yang kemudian dinikahi oleh Zeus dan menjadi ratu dari Kreta. Satelit ini adalah satelit terkecil dari empat satelit Galilean.

Gambar 9. Satelit Jupiter, Europa

Diameternya hanya sejauh 3,100 kilometer, Europa berbentuk lebih kecil dari Bulan milik Bumi, dan satelit terbesar keenam di Tata Surya. Meskipun dengan batasan-batasan yang lebar, massa Europa lebih kecil daripada satelit Galilea lainnya, massanya lebih besar dari seluruh satelit yang lebih kecil darinya jika disatukan. Satelit ini terbuat secara primer dari batuan silikat dan diperkirakan memiliki inti besi. Europa memiliki atmosfer yang terdiri atas oksigen. Permukaannya terdiri atas es dan diperkirakan yang paling rata di seluruh Tata Surya. Permukaannya telah dirusak banyak oleh retakan-retakan dan goresan-goresan, tapi kawah akibat meteor amat sedikit terjadi di Europa. Kemudaan dan kerataan dari permukaan Europa telah membuat beberapa ilmuwan berspekulasi atas keberadaan samudera di bawahnya, yang bisa saja menyimpan kehidupan.Hipotesis ini berjalan atas dasar bahwa kehangatan dari inti menyebabkan samudera ini tetap dalam bentuk cair dan menyebabkan aktivitas geologis.

Gambar 10. Mosaik dari pesawat Galileo menunjukkan fitur-fitur yang tercipta akibat aktivitas geologis: lineae, kubahkubah, jurang-jurang dan Conamara Chaos.

Europa adalah salah satu obyek angkasa dengan permukaan paling rata di Tata Surya. Tanda-tanda dan garis-garis yang meliputi muka dari Europa tampaknya terjadi akibat fitur albedo, yang lebih mengindikasikan topografi rendah. Ada beberapa kawah di satelit akibat permukaannya yang secara tektonis aktif dan masih muda. Permukaan es Europa memberikannya pemantulan cahaya sebesar 0.64, satu dari yang paling tertinggi dari seluruh satelit. Ini juga tampaknya mengindikasikan permukaan yang masih muda dari Europa; didasarkan pada penghitungan banyaknya bombardir komet yang telah dialami oleh Europa, permukaannya diperkirakan baru berumur 20 hingga 180 juta tahun. Hingga saat ini belum terjadi konsensus penuh atas penjelasan-penjelasan yang banyak dan kontradiktif terhadap permukaan Europa. Level radiasi di permukaan Europa diperkirakan sama dengan dosis sebesar 540 rem (5400 mSv) per hari, sebuah jumlah radiasi yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. 4. Satelit Saturnus Saturnus adalahsebuahplanet di tatasurya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi,

Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas ammonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun,tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup massif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.

Gambar 10. Saturnus, cincinnya, dan Satelitnya dari Mimas hingga Rhea

Gambar 11. Beberapa satelit Saturnus. Kiri-Kanan: Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea; Titan; Iapetus (atasp) dan bentuk tak beraturan merupakan Hyperion (bawah). Beberapa satelit kecil juga nampak. Semua dalam skala.

a. Mimas

Gambar 12. Satelit Saturnus, Mimas

Mimas adalah satelit alami dari Planet Saturnus yang ditemukan pada tanggal 17 September1789 oleh William Herschel. Mimas adalah anak dari Gaia dalam mitologi Yunani.

b. Enceladus

Gambar 13. Satelit Saturnus, Enceladus

Enceladus adalah satelit alami Saturnus terbesar ke-6, ditemukan pada 1789 oleh William Herschel. Meskipun ukurannya yang kecil, Enceladus memiliki jenis permukaan yang beragam mulai dari permukaan "crater" yang banyak dan tua sampai terain yang dibentuk-tektonik muda. Enceladus adalah salah satu dari tiga badan tata surya (bersama dengan satelit Jupiter Io dan satelit Neptunus Triton di mana letusan aktif dapat diamati. c. Tethys

Gambar 14. Satelit Saturnus, Tethys

Tethys adalah sebuah satelit alami Saturnus yang ditemukan oleh Giovanni Domenico Cassini tahun 1684. Nama Tethys berasal dari mitologi Yunani. Satelit ini juga disebut Saturnus III atau S III Tethys. Cassini menamai 4 bulan yang ia temukan tahun 16711684 (Tethys, Dione, Rhea dan Iapetus) Sidera Lodoicea ("bintang Louis") untuk menghormati Raja Louis XIV dari Perancis, Louis XIV.

d. Dione

Gambar 15. Satelit Saturnus, Dione

Dione adalah sebuah satelit alami planet Saturnus yang ditemukan oleh Giovanni Cassini tahun 1684. Satelit alami ini memiliki nama yang berasal dari mitologi Yunani, dimana Diona dan Zeus membuat Aphrodite. e. Titan

Gambar 16. Satelit Saturnus, Titan

Titan adalah satelit alami terbesar milik Saturnus. Ditemukan pada 25 Maret 1655 oleh ahli astronomi Belanda Christiaan Huygens, dan merupakan satelit pertama di Tata Surya yang ditemukan setelah satelit Galileo milik Jupiter. Titan adalah salah satu dari sedikit satelit (bersama dengan satelit Saturnus Enceladus) di tata surya kita

yang ditemukan mempunyai atmosfer yang signifikan. Huygens dengan mudah menamakan penemuannya Saturni Luna ("bulanSaturnus"). Belakangan, JeanDominique Cassini menamakan empat satelit yang ditemukannya (Tethys, Dione, RheadanIapetus) SideraLodoicea ("bintang-bintang Louis") untukmenghormati Raja Louis XIV. Ahli astronomi menjadi terbiasa menyebut mereka Saturnus 1 hingga Saturnus 5. Julukan lain yang dipakai adalah "Satelit Saturnus Huygen" (atau "Huyghenian"), atau "satelit keenam Saturnus" (dalam urutan jaraknya dari Saturnus, saat Mimas dan Enceladus juga ditemukan tahun 1789). Nama "Titan" dan namanama dari ketujuh satelit milik Saturnus kemudian diketahui berasal dari John Herschel (anak dari William Herschel, penemu Mimas dan Enceladus) dalam terbitan 1847nya Results of Astronomical Observations made at the Cape of Good Hope], di mana ia mengusulkan nama-namaTitans, saudara kandung dari Cronos (Saturnus Yunani), untukdigunakan. f. Iapetus

Gambar 17. Satelit Saturnus, Iapetus

Iapetus adalah satelit alami terbesar ketiga di Saturnus, ditemukan oleh Giovanni Domenico Cassini tahun 1671. Iapetus diketahui untuk pewarnaannya, namun penemuan oleh misi Cassini telah membuka beberapa karakteristik fisikal.Misteri ini masih diselidiki oleh ilmuwan, dan informasi tentang Iapetus masih terus diakumulasi.

5. Satelit Uranus Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Planet ini dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus, ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus dapat terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, planet ini tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781 tentang planet ini yang menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.

Gambar 18 Planet Uranus

Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka. Jika dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan satelitsatelitnya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi.

Gambar 19. Satelit Uranus, dalam perbandingan ukuran satu sama lain. Kiri-kanan: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania and Oberon Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tandatanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam). menurut Tanudidjaja (1995), dari hasil pencatatan terakhir, dan berdasarkan pemantauan melalui kendaraan ruang angkasa Voyager ternyata planet Uranus memilki 15 satelit alam diantaranya yaitu Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda dan 10 lagi belum bernama. Berikut ini adalah definisi lima satelit alam yang terbesar pada planet Uranus. a. Ariel Ariel adalah bulan Uranus, diabadikan melalui Voyager 2 pada tahun 1986, menunjukan sejumlah lembah panjang yang dianggap bukti aktivitas tektonik masa lalu, dari letusan gunung berapi es (cyrovolcanism), dengan komposisi 70% (es air, es karbon dioksida, dan es metana dan batuan silikat 30 %. Ariel (Uranus's icy moon Ariel is a fractured world) ditemukan pada 24 Oktober tahun 1851 oleh astronom Inggris William Lassell. Ariel memiliki permukaan termuda dengan kawah tabrakan paling sedikit dan Umbriel memiliki permukaan yang tertua.

Gambar 20. Satelit Uranus, Ariel

Ariel mengorbit dan berputar di bidang ekuator Uranus, yang hampir tegak lurus dengan orbit Uranus, dan memiliki siklus musiman yang ekstrim. Ariel terdiri dari es dan material batuan yang kurang lebih sama. Seperti semua bulan Uranus, Ariel mungkin terbentuk dari cakram akresi yang mengelilingi planet ini tak lama setelah pembentukannya dan seperti bulan besar lainnya, ini biasanya dibedakan dengan inti batuan dikelilingi oleh mantel es. Ariel memiliki permukaan kompleks yang terdiri dari dataran kawah yang luas dan dipotong oleh sistem scarps , lembah dan pegunungan. Permukaan ariel menunjukkan tanda - tanda aktivitas geologi lebih baru daripada bulan Uranian lain, kemungkinan besar karena pemanasan pasang surut. Di antara Uranus lima bulan utama , Ariel adalah yang kedua paling dekat dengan planet, mengorbit pada jarak sekitar 190.000 km. Orbitnya memiliki kecil eksentrisitas dan cenderung sangat sedikit relatif terhadap ekuator Uranus. Orbit periode adalah hari Bumi sekitar 2,5, yang bertepatan dengan periode rotasi. Ini berarti bahwa satu sisi bulan selalu menghadap uranus, sebuah kondisi yang dikenal sebagai kunci pasang surut. Orbit Ariel terletak sepenuhnya di dalam magnetosfer Uranian . Ariel juga menangkap partikel bermuatan magnetospheric, menghasilkan dip partikel energik dekat orbit bulan diamati oleh Voyager 2 pada tahun 1986. Karena Ariel mengorbit Matahari hampir pada sisinya relatif terhadap rotasi, belahan utara dan selatan

menghadapi baik secara langsung atau langsung ke arah menjauh dari matahari.

b. Umbriel

Gambar 21. Satelit Uranus, Umbriel

Umbriel adalah bulan Uranus ditemukan pada 24 Oktober, 1851 oleh William Lassell. Umbriel sebagian besar terdiri dari es dengan sebagian besar dari batu , dan dapat dibedakan menjadi berbatu inti es dan mantel. Permukaan adalah yang paling gelap di antara bulan Uranian. Namun,

kehadiran ngarai menunjukkan awal endogen proses, dan bulan mungkin telah mengalami suatu peristiwa pelaburan endogenically didorong awal yang dilenyapkan permukaannya lebih tua. Ditutupi oleh banyak kawah mencapai 210 km (130 mil) di diameter, Umbriel adalah satelit paling banyak memiliki kawah kedua setelah Uranus Oberon. Fitur permukaan yang paling menonjol adalah sebuah cincin dari material yang cerah di lantai Wunda kawah. Bulan ini, seperti semua bulan Uranus, mungkin terbentuk dari sebuah disk akresi yang mengelilingi planet ini tepat setelah pembentukannya. Umbriel mengorbit Uranus pada jarak sekitar 266.000 km (165.000 mil), menjadi terjauh ketiga dari planet ini antara yang lima bulan utama. Orbit Umbriel memiliki eksentrisitas yang kecil dan cenderung sangat sedikit relatif terhadap ekuator Uranus. Orbit Umbriel terletak sepenuhnya di dalam magnetosfer Uranian. Umbriel juga berfungsi sebagai penyerap dari partikel

bermuatan magnetospheric, yang menciptakan dip pada jumlah partikel energik dekat orbit bulan sebagai diamati oleh Voyager 2 pada tahun 1986.

c. Titania

Gambar 22. Satelit Uranus, Titan

Satelit yang terbesar, Titania, radiusnya hanya 788,9 km atau kurang dari setengah jari-jari Bulan, tetapi sedikit lebih besar daripada Rhea, satelit kedua terbesar Saturnus, menjadikan Titania satelit berukuran terbesar kedelapan dalam tata surya. Titania terdiri dari es dan batu yang jumlahnya yang kurang lebih sama, dan mungkin dibedakan menjadi berbatu inti es dan mantel. Sebuah lapisan air cair dapat berada di batas inti-mantel . Permukaan Titania, yang relatif gelap dan sedikit berwarna merah, tampaknya telah dibentuk oleh kedua dampak dan endogen proses. Hal ini ditutupi dengan banyak kawah mencapai hingga 326 kilometer (203 mil) dengan diameter, namun kurang berat dari kawah permukaan bulan terluar Uranus, Oberon. Titania mungkin menjalani peristiwa pelaburan awal endogen yang dilenyapkan yang lebih tua, permukaan permukaan berkawah-kawah. Permukaan titania yang dipotong oleh sistem besar lembah dan scarps, hasil perluasan interiornya selama tahap akhir dari evolusinya. Seperti semua bulan utama Uranus, Titania mungkin terbentuk dari sebuah disk akresi yang dikelilingi planet setelah pembentukannya. Titania mengorbit Uranus pada jarak sekitar 436.000 kilometer (271.000 mil), yang terjauh kedua dari planet ini antara lima bulan utama. Orbit Titania

memiliki kecil eksentrisitas dan cenderung sangat sedikit relatif terhadap ekuator Uranus. Periode orbit sekitar 8,7 hari, yang bertepatan dengan periode rotasi . Dengan kata lain, Titania adalah sinkron atau pasang surut terkunci satelit, dengan satu wajah selalu menunjuk ke arah planet ini. Orbit Titania terletak sepenuhnya di dalam Uranian magnetosfer. Hal ini penting, karena belahan trailing satelit yang mengorbit di dalam magnetosfer dipukul oleh plasma magnetospheric, yang berputar dengan planet ini. Karena Uranus mengorbit Matahari hampir pada sisinya, dan orbit bulan-bulannya di bidang ekuator planet tersebut, mereka (termasuk Titania) belum termasuk siklus musiman yang ekstrim. Kedua utara dan selatan kutub menghabiskan 42 tahun dalam gelap gulita, dan satu lagi 42 tahun di bawah sinar matahari terus menerus, dengan matahari terbit dekat dengan puncak di atas salah satu kutub pada setiap titik balik matahari. Di antara bulan - bulan Uranus, Titania memiliki kecerahan yang tidak begitu cerah dibandingkan Umbriel, Ariel, dan Miranda. sedangkan Oberon cenderung gelap. Permukaan titan menunjukkan kuat gelombang oposisi : reflektifitas merosot dari 35% pada sudut fase 0 ( geometris Albedo ) menjadi 25% pada sudut sekitar 1. Titania memiliki Albedo Obligasi yang rendah sekitar 17%. Permukaannya umumnya sedikit berwarna merah, tapi kurang merah dibandingkan dengan Oberon. Warna kemerahan pada permukaan mungkin hasil dari ruang pelapukan yang disebabkan oleh penembakan partikel bermuatan dan mikrometeorit berusia lebih dari Tata Surya. Namun, warna asimetri Titania lebih berhubungan dengan

pertambahan bahan kemerahan yang berasal dari bagian luar dari sistem Uranian. Geologi Titania dipengaruhi oleh dua kekuatan yang bersaing : Dampak kawah pembentukan dan resurfacing endogen. Yang pertama bertindak atas seluruh sejarah bulan dan mempengaruhi semua permukaan. Proses yang terakhir juga global di alam, tetapi aktif terutama untuk jangka waktu setelah pembentukan bulan. Proses endogen terbaru terutama tektonik di alam dan menyebabkan pembentukan dari lembah, yang sebenarnya retakan raksasa di

kerak es. Retakan tersebut berasal dari kerak disebabkan oleh ekspansi global Titania sekitar 0,7%.

d. Oberon

Gambar 23. Satelit Uranus, Oberon

Oberon juga disebut sebagai Uranus IV, adalah bulan terluar utama dari planet Uranus. Satelit alam ini adalah yang terbesar dan kedua kedua yang paling besar dari bulan - bulan Uranian, dan bulan yang paling besar kesembilan di Tata Surya. Ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1787. Oberon terbentuk dari disk akresi yang dikelilingi Uranus hanya setelah pembentukan planet. Bulan ini terdiri dari jumlah yang kurang lebih sama dari es dan batu, dan mungkin dibedakan menjadi berbatu inti es dan mantel. Sebuah lapisan air cair dapat hadir pada batas antara mantel dan inti. Permukaan Oberon, yang gelap dan sedikit berwarna merah, tampaknya telah dibentuk dari dampak atau bekas asteroid dan komet. Hal ini ditutupi oleh banyak kawah dengan diameter mencapai 210 km. Oberon memiliki sistem chasmata ( graben atau scarps ) yang terbentuk selama ekstensi kerak sebagai hasil dari ekspansi interiornya selama evolusi awal. Oberon mengorbit Uranus pada jarak sekitar 584.000 km, yang paling jauh dari planet ini antara lima bulan utama. Orbit Oberon memiliki

eksentrisitas orbital kecil dan kemiringan relatif terhadap ekuator Uranus. Periode orbit adalah sekitar 13,5 hari, yang bertepatan dengan periode rotasi . Dengan kata lain, Oberon adalah satelit sinkron , pasang surut terkunci , dengan satu wajah selalu menunjuk ke arah planet ini. Oberon menghabiskan

bagian penting dari orbitnya di luar Uranian magnetosfer. Sebagai hasilnya, permukaannya secara langsung terkena oleh angin matahari. Karena Uranus mengorbit Matahari hampir pada sisinya, dan orbit bulan-bulannya di bidang ekuator planet tersebut, mereka (termasuk Oberon) belum termasuk siklus musiman yang ekstrim. Kedua utara dan selatan kutub menghabiskan 42 tahun dalam gelap gulita, dan satu lagi 42 tahun di bawah sinar matahari terus menerus, dengan matahari terbit dekat dengan puncak di atas salah satu kutub pada setiap titik balik matahari. Para ilmuwan telah mengetahui dua kelas fitur geologi pada Oberon: kawah dan chasmata ('canyons'-dalam, memanjang, curam-sisi depresi yang mungkin akan digambarkan sebagai lembah keretakan atau tebing curam jika di Bumi). Oberon permukaan yang adalah yang paling berat dari semua kawah bulan - bulan Uranian, dengan kepadatan kawah mendekati saturasi-saat pembentukan kawah baru diimbangi oleh kerusakan yang lama.

e. Miranda Miranda yang terkecil dan terdalam dari lima bulan utama Uranus, ditemukan oleh Gerard Kuiper pada tanggal 16 Februari 1948, di McDonald Observatory, dan mempunyai bentuk kata sifat Mirandan, atau juga dinamakan sebagai Uranus V. Sejauh ini hanya gambar close-up Miranda berasal dari Voyager probe 2, yang melakukan observasi bulan selama Penerbangan Uranus di Januari 1986. Selama terbang lintas belahan selatan bulan itu ke arah Matahari, sehingga hanya sebagian saja dipelajari. Miranda lebih banyak menunjukan bukti aktivitas geologi masa lalu daripada satelit Uranian lainnya. Miranda memiliki ngarai patahan sedalam 20km, lapisan berpetak dan variasi yang kacau dalam umur&fitur permukaan. Permukaan Miranda mungkin sebagian besar air es, dengan kepadatan rendah, mengandung batuan silikat dan senyawa organik dalam interior, memiliki medan rusak yang menunjukan aktivitas geologi instens bulan di masa lalu, dan dilintasi ngarai besar racetrack. Miranda orbital kecenderungan 4,34. Pegunungan yang mungkin mewakili blok miring ekstensional.Lembah

mungkin mewakili graben yang dibentuk oleh faulting ekstensional. Fitur lain mungkin karena cryovolcanic (letusan magma dingin).

Gambar 24. Satelit Uranus, Miranda

Aktivitas geologi masa lalu Miranda diyakini telah didorong oleh pemanasan pasang surut pada saat orbitnya lebih eksentrik daripada saat ini. Pada awal sejarahnya, Miranda rupanya ditangkap menjadi resonansi orbital dengan Umbriel. Resonansi tersebut akan meningkat eksentrisitas orbit yang mengakibatkan gesekan pasang surut karena waktu dan berbagai gaya pasang surut dari Uranus akan disebabkan pemanasan interior satelit alam ini. Dalam sistem Uranian, karena tingkat yang lebih rendah planet dari oblateness, dan ukuran relatif lebih besar dari satelitnya dari resonansi gerakan yang berarti jauh lebih mudah daripada untuk satelit dari Yupiter atau Saturnus. Miranda mungkin juga pernah berada dalam resonansi dengan Ariel, yang akan juga memberikan kontribusi terhadap pemanasan internal. Namun, pemanasan

maksimum disebabkan oleh resonansi dengan Umbriel itu mungkin sekitar tiga kali lebih besar.

6. Satelit Neptunus Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa Bumi. Periode rotasi planet ini adaah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis

silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa. Neptunus ditemukan pada tanggal 23 September 1846. Planet ini merupakan planet pertama yang ditemukan melalui prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga di orbit Uranus membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh gangguan gravitasi dari planet yang tak dikenal. Neptunus selanjutnya diamati oleh Johann Galle dalam posisi yang diprediksikan oleh Urbain Le Verrier. Satelit alam terbesarnya, Triton, ditemukan segera sesudahnya, sementara 12 satelit alam lainnya baru ditemukan lewat teleskop pada abad ke-20. Neptunus telah dikunjungi oleh satu wahana angkasa, yaitu Voyager 2, yang terbang melewati planet tersebut pada tanggal 25 Agustus 1989. Komposisi penyusun planet ini mirip dengan Uranus, dan komposisi keduanya berbeda dari raksasa gas Jupiter dan Saturnus. Atmosfer Neptunus mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan "es" yang besar seperti es air, amonia, dan metana. Astronom kadang-kadang mengategorikan Uranus dan Neptunus sebagai "raksasa es" untuk menekankan perbedaannya. Seperti Uranus, interior Neptunus terdiri dari es dan batu. Metana di wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab kenampakan kebiruan Neptunus. Sementara atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan menunjukkan pola cuaca. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang melewatinya pada tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip dengan Titik Merah Besar di Yupiter. Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang sangat kencang, dengan kecepatan hingga 2.100 km/jam. Karena jaraknya yang jauh dari Matahari, atmosfer luar Neptunus merupakan salah satu tempat terdingin di Tata Surya, dengan suhu terdingin 218 C (55 K). Suhu di inti planet diperkirakan sebesar 5.400 K (5.000 C). Neptunus memiliki sistem cincin yang tipis. Sistem cincin tersebut baru dilacak pada tahun 1960-an dan dipastikan keberadaannya oleh Voyager 2 pada tahun 1989

Gambar 25 Neptunus (kiri); Neptunus dan Triton dibawahnya (kanan)

Neptunus memiliki tiga belas satelit dengan Triton sebagai satelit terbesar yang ditemukan oleh William Lassel pada 10 Oktober 1846, tepatnya tujuh belas hari setelah penemuan Planet Neptunus itu sendiri. Lebih dari seratus tahun setelahnya ditemukan satelit kedua yaitu Nereid. Satelit Neptunus diberi nama sesuai dengan nama Dewa-Dewi Laut minor dalam mitologi Yunani. Sejak Juli hingga September 1989, Voyager 2 menemukan enam satelit Neptunus baru. Dari enam satelit tersebut, Proteus yang berbentuk ireguler terkenal sebagai benda padat besar yang tidak tertarik menjadi bentuk sferoid akibat gravitasinya sendiri. Meski merupakan satelit terbesar kedua Neptunus, massa Proteus hanya 0,25% dari massa Triton. Orbit empat satelit terdalam Neptunus Naiad, Thalassa, Despina dan Galateasangat dekat dengan cincin Neptunus. Satelit terjauh selanjutnya, Larissa, ditemukan pada 1981 ketika satelit ini mengokultasi sebuah bintang. Okultasi ini terjadi pada busur cincin, namun ketika Voyager 2 mengamati Neptunus pada tahun 1989, okultasi ini dinyatakan terjadi akibat satelitnya. Lima satelit ireguler baru yang ditemukan antara tahun 2002 dan 2003 diumumkan pada tahun 2004.

Gambar 26 . Warna alami Neptunus bersama Proteus (atas), Larissa (kanan bawah) dan Despina (kiri), dari Teleskop Antariksa Hubble dan kanan: Proteus Satelit Neptunus dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yeitu satelit regular dan satelit iregular. Kelompok pertama merupakan satelit dalam yang mengikuti orbit prograde pada bidang ekuator Neptunus. Kelompok pertama ini meliputi Naiad, Thalasssa, Despina, Galatea, Larissa dan Proteus. Kelompok kedua merupakan satelit luar lainnya termasu Triton. Secara umum satelit pada kelompok kedua ini mengikuti orbit retrograde jauh dari Neptunus, dengan pengecualian Triton, yang mengorbit dekat dengan orbit planet. Satelit pada kelompok kedua ini meliputi Triton, Nereid, Helimede, Sao, Laomedeia, Neso dan Psamathe. Tabel 3. Karakteristik Satelit Neptunus No Nama Satelit Foto Diamete r (km) 1 Naiad 66 (96 60 52) Massa (1016 kg) 19 Tahun Penemua n 1989 Tim Ilmuwan Penemu

Voyager

2

Thalassa

82 (108

35

1989

Tim

Ilmuwan

Voyager

100 52) 3 Despina 150 (180 148 128) 4 Galatea 176 (204 184 144) 5 Larissa 194 (216 204 168) 6 Proteus 420 (436 416 402) 7 Triton 2,705.2 2,140,80 4.8 0 1846 W. Lassell 4,400 1989 460 1981 H. Reitsema, W. Hubbard, L. 212 1989 Tim Ilmuwan 210 1989 Tim Ilmuwan

Voyager

Voyager

Lebofsky, and D. J. Tholen Tim Ilmuwan

Voyager

(2,709 5200 2,706 2,705) 8 9 Nereid Halimede 340 50 ~62 2,700 16 1949 2002 G.P. Kuiper M. Holman, J. Kavelaars, T.

Grav, W. Fraser, and Milisavljevic D.

10

Sao

~44

6

2002

M. Holman, J. Kavelaars, T.

Grav, W. Fraser, and Milisavljevic 11 Laomedeia ~42 5 2002 M. Holman, J. Kavelaars, T. D.

Grav, W. Fraser, and Milisavljevic 12 Psamathe ~40 4 2003 S.S. Sheppard, D.

D.C. Jewitt, and J. Kleyna 13 Neso ~60 15 2002 M. Holman, J. Kavelaars, T.

Grav, W. Fraser, and Milisavljevic Keterangan: : Planet irregular yang geraknya prograde : Planet irregular yang geraknya rektograde

D.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Satelit alam merupakan benda langit yang menjadi pengikut planet. 2. Ada dua planet dalam tata surya yang tidak memiliki satelit yaitu Merkurius dan Venus. 3. Satelit planet memiliki sifat orbit yang berbeda sehingga antara satelit planet yang satu dengan satelit planet yang lain memiliki karakteristik tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danag.2009.Pengantar Kosmografi.Surakarta:UNS Press 1http://kasakusuk.com/bermacam-satelit-planet-di-tata-surya http://id.wikipedia.org/wiki/Uranus http://en.wikipedia.org/wiki/Titania_(moon) http://en.wikipedia.org/wiki/Miranda_(moon) http://en.wikipedia.org/wiki/Oberon_(moon) http://en.wikipedia.org/wiki/Umbriel_(moon) http://en.wikipedia.org/wiki/Ariel_(moon) http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_earth http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_mars http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_jupiter http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_uranus http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_saturnus http://en.wikipedia.org/wiki/moon_of_neptunus http://siradel.blogspot.com/2010/10/planet-jupiter.html