THT ISI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAHKegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana harus dilakukan tindakan

    secara cepat dan segera. Dimana dalam kedaruratan Telinga Hidung dan

    Tenggorok ini memerlukan prosedur baku. Prosedur baku ini meliputi

    pemasangan tampon pada epistaksis baik epistaksis anterior ataupun epistaksis

    posterior, sedangkan prosedur baku untuk pengambilan benda asing di liang

    telinga dapat digunakan larutan rivanol untuk benda asing yang masih hidup

    dalam telinga guna untuk membunuh benda hidup tersebut, sedangkan benda mati

    dapat dilakukan tindakan langsung menggunakan pengait atau cunam untuk

    mengambil benda tersebut.

    1.2 TUJUAN PEMBAHASAN

    Dalam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan

    berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Di mana

    manfaatnya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini

    bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menguraikan suatu

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    2/23

    persoalan secara holistik dan tepat,yang kedua melatih pemikiran ilmiah seorang

    mahasiswa!i "akultas Kedokteran,dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat di

    butuhkan bagi seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara

    cepat dan tepat. #edangkan tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut$

    .melengkapi tugassmall group discussionskenario kelima modul enam belas

    %.menambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca dan penulis.

    &.sebagai bahan referensi mahasiswa!i "akultas Kedokteran '(#' #emester

    kelima dalam menghadapi ujian akhir modul.

    1.3 SKENARIO

    HIDUNG BAU

    )nak laki*laki umur + tahun dibawa ibunya ke poliklinik, anak mengeluh

    nyeri, ingusan pada hidung dan tercium bau busuk. Pada rinoskopi anterior

    tampak corpus alienum, bentuknya bulat dan menutup lubang hidung sebelah kiri.

    %

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    3/23

    Dokter poliklinik mengambil tindakan sesuai prosedur baku, ternyata korpus

    alienum tersebut kacang tanah.

    1.4 Pembatasan Masaa!

    Dalam penyusunan makalah ini,kami di hadapkan pada suatu sistem yaitu

    masalah yang harus di susun dalam suatu strukturisasi,dimana penyusunan

    makalah ini yang menjadi pembatasan masalah akan di bahas pada makalah

    ini,berikut ini

    &

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    4/23

    SKEMA

    #kema diatas merupakan gambaran dari skenario pertama, dimana dari

    skema tersebut menjadi dasar dari proses menuju pembelajaran

    1." Met#$e $an Te%n&%

    Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode dan teknik

    secara deskriptif dimana mencari sumber data dan menganalisisnya sehingga

    diperoleh informasi tentang masalah setelah itu berbagai referensi yang

    +

    Prosedur baku

    )nak*anak umur +tahun

    yeri, ingus pada

    hidung, dan tercium

    bau

    -inoskopi anterior orpus alienum

    Ke'a(at$a)*)atan

    THT

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    5/23

    didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulkan sesuai dengan judul

    makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah ini.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    /

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    6/23

    2.1 Lea)n&n' Ob+e,t&-e

    2.1.1 Ben$a As&n'

    A. H&$*n'

    0enda asing di hidung dapat berupa benda hidup atau benda mati. Myasis

    hidung disebabkan oleh lalat, seperti lalat 1common blow2 31screw*worm24 dan

    lalat botol hijau, yang bertelur di dalam kavum nasi. 5alat*lalat ini terutama hidup

    di iklim hangat, kering, dan peningkatan rendah. 5alat 1screw*worm2 3Cochlioma

    americana4 adalah serangga yang tersering mengganggu di )merika. Telur*

    telurnya biasanya menetas dalam %+ jam setelah diletakkan di dalam hidung.

    #ebagian mukosa yang melapisi hidung dan sinus dapat rusak, sehingga

    tulang dan kartilago menjadi terpapar. -ongga cranial dapat diinvasi meskipun

    jarang, menyebabkan meningitis yang fatal.

    6ejalanya mirip sinusitis akut, yaitu $

    a. secret mukopurulen unilateral yang banyak, biasanya dengan bau

    yang menusuk

    b. stenosis hidung, biasanya total pada sisi yang terkena

    c. sakit atau nyeri kepala dalam beberapa bentuk

    d. dan sering kali perdarahan atau secret mukopurulen yang

    mengandung darah

    e. pada kasus yang berat dapat terjadi banyak destruksi jaringan disertai

    pembengkakan dinding

    Diagnosis dibuat dari penemuan telur atau ulat dalam secret atau dalam

    secret atau dalam rongga hidung atau sinus

    7

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    7/23

    Benda matiadalah segala jenis substansi yang tidak bergerak yang cukup

    kecil untuk dapat dimasukkan ke dalam hidung dan beberapa yang terlalu besar

    untuk dapat dimasukkan ke dalam melalui lubang hidung, seperti yang terjadi

    pada kecelakaan dan luka tembak.

    Pada kasus benda asing di hidung atau saluran napas dapat dilakukan

    pemeriksaan radiologic dan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnose.

    0enda asing yang bersifat radioopak dapat dibuat -o foto segera setelah kejadian,

    sedangkan benda asing radiolucent 3seperti kacang*kacangan4 dibuat -o foto

    setelah %+ jam kejadian, karena sebelum %+ jam kejadian belum menunjukkan

    gambaran radiologis yang berarti. 0iasanya setelah %+ jam baru tampak tanda

    atelektasis atau emfisema.

    0enda asing dapat dikeluarkan melalui nares anterior tanpa anastesi

    umum, meskipun pada beberapa kasus mungkin diperlukan. unam yang

    ujungnya dapat dipegang dengan baikdapat digunakan untuk objek yang kasar dan

    mudah dipegang, tetapi pada manic*manik dan merjan, pengait yang bengkok

    lebih berguna. 0agian yang bengkok dari pengait dimasukkan dibelakang objek

    dan ditarik kedepan. 8bjek akan terdorong keluar. 9ungkin terjadi perdarahan

    sedikit.

    B. Te&n'a

    0enda asing yang ditemukan di liang telinga bervariasi sekali. #eperti

    halnya di hidung,di liang telinga benda tersebut bisa berupa benda mati atau benda

    hidup, binatang, komponen tumbuh*tumbuhan atau mineral.

    :

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    8/23

    Pada anak kecil sering ditemukan kacang hijau, manic, mainan, karet

    penghapus dan terkadang baterai. Pada orang dewasa yang relative sering

    ditemukan adalah kapas cotton budyang tertinggal, potongan korek api, patahan

    pensil, kadang*kadang ditemukan serangga kecil seperti kecoa, semut atau

    nyamuk

    'saha untuk mengeluarkan benda asing sering kali malah lebih

    mendorongnya lebih kedalam. 9engeluarkan benda asing harus hati*hati. 0ila

    kurang hati*hati atau pasien tidak kooperatif, beresiko trauma yang akan merusak

    membrane timpani atau struktur telinga tengah. )nak harus dipegang sedemikian

    rupa sehingga tubuh dan keepala tidak dapat bergerak bebas.

    0ila masih hidup, benda di liang telinga harus dimatikan terlebih dahulu

    dengan cara memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan

    3misalnya larutan rivanol atau obat anastesi lokal4 lebih kurang ; menit. #etelah

    binatang mati, dikeluarkan dengan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang

    hangat.

    0enda asing berupa baterai, sebaiknya jangan dibasahi mengingat efek

    korosif yang ditimbulkan.

    0enda asing yang besar dapat ditarik derngan pengait serumen, sedangkan

    untuk benda yang kecil bias di ambil menggunakan cunam atau pengait.

    2.1.2 E&sta%s&s

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    9/23

    sendiri tanpa memerlukan bantuan medis, tetapi epistaksis yang berat, walaupun

    jarang sering menimbulkan masalah kedaruratan yang dapat berakibat fatal jika

    tidak diobati dengan segera.

    1. Et#'&

    #eringkali epistaksis timbul spontan tanpa dapat diketahui penyababnya,

    kadang*kadang jelas diketahui karena trauma.

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    10/23

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    11/23

    &. Pe)*ba!an *$a)a ata* te%anan atm#s&)

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    12/23

    Prinsip pengobatan adalah perbaiki keadaan umum, cari sumber

    perdarahan, hentikan perdarahan, cari factor penyebab untuk mencegah terulang

    kembali.

    0ila pasien datang dengan epistaksis, perhatikan keadaan umumnya, nadi,

    pernafasan, serta tekanan darahnya. 0ila ada kelaianan, atasi terlebih dahulu

    misalnya dengan memasang infuse. @alan napas dapat tersumbat oleh darah atau

    bekuan darah, perlu dibersihkan atau dihisap.

    'ntuk menghentikan perdarahn perlu dicari sumbernya, seidaknya dilihat

    apakah perdarah berasal dari anerior atau posterior.

    )lat*alat yang diperlukan untuk pemeriksaan ialah lampu kepala,

    speculum hidung, dan alat penghisap. )namnesis yang lengkap sangat membantu

    untuk menentukan sebab perdarahan.

    Pasien dengan epistaksis diperiksa dalam posisi duduk, biarkan darah

    mengalir keluar dari hidung sehingga bias dimonitor. Kalau keadaannya lemah

    bias setengah duduk atau berbaring dengan kepala ditinggikan. Harus diperhatikan

    jangan sampai darah mengalir ke saluran napas bagian bawah.

    Pasien anak, duduk dipangku badan dan tangan dipeluk, kepala dipegangi

    agar tidak bergerak*gerak.

    #umber perdarah dicari untuk membersihkan hidung dari darah dan

    bekuan hidung dengan bantuan alat pengisap. Kemudian pasang tampon

    sementara yaitu kapas yang telah dibasahi dengan adrenalin !/;;;*!;.;;; dan

    pantocain atau lidocain %B dimasukkan kedalam rongga hidung untuk

    menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri pada saat dilakukan tindakan

    %

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    13/23

    selanjutnya. Tampon itu dibiarkan selama ;*/ menit. #etelah terjadi

    vasokontriksi biasanya dapat dilihat apakah perdarahan berasal dari bagian

    anterior atau posterior hidung.

    4. K#m&%as&

    Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat dari epistaksisnya sendiri atau

    akibat dari usaha penanggulangan epistaksis.

    )kibat perdarahan yang hebat dapat terjadi aspirasi darah ke dalam saluran

    napas bawah, juga dapat menyebabkan syok, anemia, dan gagal ginjal. Turunnya

    tekanan darah secara mendadak dapat menimbulkan hipotensi dan hipoksia,

    iskemia serebri, insufisiensi koroner, sampai infark miokard sehingga dapat

    menyebabkan kematian. Dalam keadaan ini harus secepatnya dilakukan

    pemberian infuse atau transfuse darah.

    )kibat pembuluh darah yang terbuka dapat terjadi infeksi, sehingga perlu

    diberikan antibiotic.

    Pemasangan tampon dapat menyebabkan rinosinusitis, otitis media,

    septicemia, atau toxic shock syndrome. 8leh karena itu harus selalu diberikan

    antibiotic pada setiap pemasangan tampon hidung, dan setelah %*& hari tampon

    dicabut. 0ila perdarahan masih berlanjut, maka di pasangkan tampon baru.

    Pemasangan tampon posterior 3tampon 0elloC4 dapat menyebabkan

    laserasi palatum molle atau sudut bibir, jika benang yang keluar dari mulut terlalu

    ketat dilekatkan pada pipi. Kateter balon atau tampon balon tidak boleh di pompa

    terlalu keras karena dapat menyebakan nekrosis mukosa hidung atau septum.

    &

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    14/23

    ". Pen,e'a!an be)*an'

    #etelah perdarahan sementara dapat diatasi dengan pemasangan tampon,

    selanjutnya perlu dicari penyebabnya. Perlu dilakukan pemehriksaan laboratorium

    darah lengkap, pemeriksaan fungsi ginjal, gula darah, hemostasis. Pemeriksaan

    foto polos atau T #can bila dicurigai ada sinusitis.

    2.1.3 *)*n%*#s&s H&$*n'

    a. De&n&s&

    +

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    15/23

    "urunkulosis hisung adalah pembentukan abses superficial yang dapat

    tumbuh disetiap bagian hidung. Paling sering organism yang menginfeksi adalah

    Stafilokokkus aureus.

    b. Et#'&

    #uatu pintu masuk harus ada sebelum Stafilokokkus aureus dapat masuk ke

    jaringan subepitelial, tempat infeksi terjadi. 5uka kecil, seperti akibat mengorek

    hidung, menyebababkan luka pada folikel rambutv dari vibrise hidung, sudah

    cukup untuk masuknya bakteri. Penyakit diabetes dan penyakit*penyakit lain yang

    menurunkan daya tahan tubuh seringkali disertai oleh furunkulosis rekuren.

    ,. Ge+aa

    Kulit vestibulum seperti juga yang melapisi apeks khas melekat erat pada

    kartilago di bawahnya. @adi tampak sebagai daerah yang agak bengkak, agak

    kemerahan 3furunkelnya4 nyeri tekan dan menyebabkan rasa nyeri berdenyut yang

    dapat hebat. @ika masih ada ruang untuk membengkak3misalnya epitel yang tidak

    begitu melekat4, rasa nyeri dan nyeri tekan tidak begitu hebat. @ika kondisi

    menjadi lebih lanjut, pertengahan furunkel menjadi kuning dan mengeluarkan

    nanah.

    )danya pembengkakan di kelopak mata, kemosis, perubahan pupil, nyeri

    kepala yang letak dalam, eksoftalmus, selain juga menggigil, demam, dan gejala

    dari penyebaran sistemik.

    $. Te)a&

    Harus diperhatikan bahwa furunkel hidung dan bibir atas jangan dianggap

    ringan, tetapi harus diperlakukan sebagai penyakit serius. )bses tidak boleh

    /

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    16/23

    dipencet*pencet atau dimanipulasi, karena akan meningkatkan bahaya

    kemungkinan penyebaran intracranial. Pengobatan utama ialah dengan

    memanaskan daerah tersebut dan pemberian antibiotic.

    2.1.4 R&n#&t

    #inonimnya adalah batu nasal dan kalkuli nasal.

    7

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    17/23

    0entuk ini jarang terjadi di dalam rongga hidung. 0iasanya mempunyai inti benda

    asing yaitu bakteri, darah, sel*sel pus, mucus, krusta, atau materi asing dari luar

    tubuh. 0iasanya unilateral dan local tersering dibagian bawah kavum nasi, dimana

    garam anorganik dapat melekat pada inti sedemikian rupa, sehingga dapat

    menyesuaikan diri mengisi rongga yang ada. 'kurannya bermacam*macam, mulai

    dari granul yang kecil sampai yang besar dengan berat satu ons atau lebih.

    Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa daripada anak*anak.

    6ejala rinorit bervariasi mulai dari yang ringan dengan keluarnya sedikit

    secret atau sumbatan dari salah satu sisi hidung sampai yang berat dengan

    perubahan struktur yang hebat. 6ejala yang sering di dapat adalah secret yang

    berbau busuk, perdarahan dan sumbatan napas.

    2.1." At)es&a ata* Sten#s&s Nas#a)&n'

    a. Et#'&

    :

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    18/23

    #tenosis nasofaring biasanya terjadi pascabedah atau setelah suatu proses

    penyakit akut, seperti difteri dan tuberculosis. 0ermacam*macam granuloma

    kronik dapat berperan juga.

    b. Pat#&s#'&

    Palatum dan pilar posterior melekat pada dinding faring belakang pada

    berbagai derajat, sehingga antara faring dan nasofaring hanya tertinggal sedikit

    hubungan. 0ila ditemukan keadaan membrane timpani yang normal biasanya

    dapat menyingkirkan adanya stenosis nasofaring.

    ,. Ge+aa

    6ejala tergantung dari derajat obstruksi, kasus yang paling berat jika

    pernapsan berlangsung ke seluruhnya melalui mulut dan saluran hidung tidak

    dipergunakan.

    $. Te)a&

    Prinsip terapi bedah pada keadaan ini adalah seperti pada stenosis koana,

    yaitu mengankat jaringan yang menyebabkan obstruksi 3pada kasus ini adalah

    jaringan parut4 dan menutupi semua permukaan yang telanjang dengan tandur alih

    kulit sebagian, karena jabir mukosa tidak ada. #inar laser 8 % telah membuka

    parameter baru dan problem akibat siktriks mungkin akan berkurang.

    BAB III

    =

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    19/23

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    20/23

    &4 "urunkulosis hidung

    Harus diperhatikan bahwa furunkel hidung dan bibir atas jangan dianggap

    ringan, tetapi harus diperlakukan sebagai penyakit serius. )bses tidak boleh

    dipencet*pencet atau dimanipulasi, karena akan meningkatkan bahaya

    kemungkinan penyebaran intracranial. Pengobatan utama ialah dengan

    memanaskan daerah tersebut dan pemberian antibiotic.

    +4 -inolit

    6ejala rinorit bervariasi mulai dari yang ringan dengan keluarnya sedikit

    secret atau sumbatan dari salah satu sisi hidung sampai yang berat dengan

    perubahan struktur yang hebat. 6ejala yang sering di dapat adalah secret yang

    berbau busuk, perdarahan dan sumbatan napas

    /4 )tresia atau stenosis nasofaring

    Prinsip terapi bedah pada keadaan ini adalah seperti pada stenosis koana,

    yaitu mengankat jaringan yang menyebabkan obstruksi 3pada kasus ini adalah

    jaringan parut4 dan menutupi semua permukaan yang telanjang dengan tandur alih

    kulit sebagian, karena jabir mukosa tidak ada. #inar laser 8 % telah membuka

    parameter baru dan problem akibat siktriks mungkin akan berkurang.

    3.2Sa)an

    %;

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    21/23

    . Pada pembuatan makalah hendaknya mencari referensi yang cukup dan

    memadai, sehingga mendapatkan informasi yang lengkap.

    %. #istematika penulisan juga harus diperhatikan, agar tidak ada kerancuan

    dalam penulisan.

    0eberapa poin diatas merupakan saran yang kami berikan apabila ada

    pihak pihak yang ingin melanjutkan penelitian terhadap makalah ini, demikian

    makalah ini disusun serta besar harapan nantinya makalah ini dapat berguna bagi

    para pembaca khususnya mahasiswa fakultas kedokteran '(#' semester E!%;%

    dalam penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan.

    Terima Kasih.

    DATAR PUSTAKA

    %

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    22/23

    @acob 0allenger, @ohn. Penyakit Telinga, Hidung,Tenggorok, Kepala, dan 5eher

    @ilid #atu. @akarta$ 0ina -upa )ksara Publisher

    Prof. Dr. )rsyad #oepardi, efiaty 3editor4,dkk. 0uku )jar (lmu Kesehatan Telinga

    Hidung Tenggorok Kepala dan 5eher.%;;:. @akarta$ "K '(

    Kuliah pakar "K '(#' 9

  • 7/21/2019 THT ISI.doc

    23/23

    1. KETUA 5 ANI RENITALIA

    2. SEKRETARIS 5 DELI DIANTIKA

    3. ANGGOTA 5 AIDIL ADHL

    ANGGIA D6I KORA

    7HINTA REIANA

    DINA HA8RINA

    EDHE NABULA

    GER SANJOO

    LEL DEBB AGUSTIA

    MUMTA88IMA

    TURINI HANDAANI

    TUTOR /Small Group Discussion 20 5 $). N*)* Utam&

    LEMBAR PENILAIAN

    %&