Upload
wahyu
View
241
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan
(pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga
akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan. Jadi, setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan
penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Sedangkan struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang
mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar (BAIN, 1952).
Pasar menjadi hal yang penting dalam suatu kegiatan ekonomi, karena di
tempat inilah kegiatan ekonomi akan berlangsung. Setiap hal yang menyangkut
tentang perekonomian pasti tak akan dapat terlepas dengan pasar. Pasar
digolongkan menjadi dua macam, pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna. Menururt Boediono (1982), struktur pasar
digolongkan menjadi 4 jenis yaitu: pasar persaingan sempurna, pasar monopoli,
pasar persaingan monopolistik, dan pasar oligopoli.
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ditandai dengan
penjual dan pembeli yang sangat banyak, penjual dan pembeli tidak dapat
menentukan harga karena harga ditentukan oleh pasar, dan umumnya pasar
persaingan sempurna ini terjadi pada pasar tradisional yang menjual berbagai
macam produk pertanian. Sejalan dengan studi yang dipelajari yaitu mengenai
ekonomi pertanian, maka dipilihlah tema struktur pasar yang difokuskan untuk
membahas ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan video dengan tema pasar persaingan
sempurna ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri dari pasar persaingan
sempurna.
2) Untuk mengetahui deskripsi cerita terkait dengan tema yang diangkat.
1
3) Untuk mengetahui gambaran umum wilayah tempat pengambilan gambar
terkait dengan tema yang diangkat.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pengambilan video dengan tema
Pasar Persaingan Sempurna ini adalah mahasiswa dan pembaca dapat
mengerti dan memahami pengertian dan ciri-ciri dari pasar persaingan
sempurna, deskripsi cerita terkait dengan tema yang diangkat, serta
mengetahui gambaran umum wilayah tempat pengambilan gambar terkait
dengan tema yang diangkat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan
dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya
kegiatan transaksi atau jual beli. Pasar memiliki sekurang-kurangnya tiga fungsi
utama, yaitu fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi.
Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari
produsen ke konsumen melalui transaksi jual beli. Sebagai fungsi pembentukan
harga, di pasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang dibutuhkan.
Sebagai fungsi promosi, pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan
produk baru dari produsen kepada calon konsumennya (Fuad, 2000).
2.2 Struktur Pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan suatu model pasar yang
paling tua dan paling sering digunakan dalam ekonomi. Pasar persaingan
sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar yang didalamnya
banyak terdapat penjual dan pembeli dan setiap penjual dan pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan pasar (Sukirno, 1990). Menurut Hendar dan
Kusnadi (2005), struktur pasar persaingan sempurna dianggap sebagai
struktur pasar yang paling ideal, karena mampu mengalokasikan sumber
daya secara optimal.
Menurut Arsyad (1997), ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut:
1. Adanya banyak penjual dan pembeli di pasar sehingga penjual dan
pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan mengubah
volume penjualan maupun volume pembeli.
3
2. Semua barang dan faktor produksi bersifat homogen atau memiliki
subtitusi sempurna. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk lebih
menyukai barang yang satu dari pada barang lainnya.
3. Setiap produsen dan konsumen memiliki informasi atau pengetahuan
yang sempurna tentang keadaan pasar yang meliputi perubahan harga,
kuantitas barang, kualitas, dan lain-lain.
4. Setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar
masuk. Faktor produksi bergerak sempurna dalam jangka panjang.
5. Produsen mencari keuntungan maksimum, sedangkan konsumen
mencari kepuasan maksimum.
6. Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga atau price taker.
2. Pasar Monopoli
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah tidak mempunyai barang
pengganti. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis yang saperti itu
dan tidak terdapat barang yang mirip (close substitute). Ciri yang kedua
adalah tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri. Dan
ciri pasar monopoli yang terakhir adalah dapat mempengaruhi penentuan
harga (Sukirno, 2009).
3. Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan
dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup
perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar mempunyai unsur
kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu
pasaran persaingan monopolistis. Maka, pasar persaingan monopolistis
dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differential product).
Ciri-ciri dari pasar monopolistis adalah terdapat banyak penjual
dalam pasar monopolistis, perusahaan dalam pasar monopolistis
mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini yang
4
menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit dibandingkan
keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar. Di dalam pasar
monopolistis barang yang dijual bersifat berbeda coraknya (differentiated
product) dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu
perusahaan dengan perusahaan lain. Ciri selanjutnya adalah mempunyai
sedikit kekuasaan mempengaruhi harga. Pengaruh ini relatif kecil kalau
dibandingkan dengan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi
harga bersumber dari sifat yang dihasilkan, yaitu bersifat berbeda corak
atau differentiated product. Pada pasar monopolistik kemasukan ke dalam
industri relatif mudah. Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan
usaha tidak banyak mendapat kesukaran seperti di oligopoli dan monopoli,
tetapi juga tidak semudah pada pasar prsaingan sempurna, karena
diperlukannya modal yang relatif besar dan barang yang dihasilkan harus
berbeda corak dengan yang ada di pasaran. Ciri selanjutnya adalah
persaingan promosi penjualan sangat aktif (bukan harga). Pengusaha
melakukan persaingan bukan harga (non-price), yaitu dengan cara
memperbaiki mutu dan desain barang, yaitu dengan kegitan iklan, syarat
penjualan yang menarik dan sebagainya (Sukirno, 2009).
4. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari
beberapa perusahaan uang mempunyai ukuran dan modal yang relatif
besar, ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan
pasar seperti itu dinamakan duopoli.
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan.
Biasanya struktur dari industri oligopoli adalah terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli. Pasar
oligopoli menghasilkan barang standar maupun berbeda corak. Perusahaan
dalam oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product),
contohnya adalah industri yang menghasilkan bahan mentah (bensin, baja,
alumunium) dan industri bahan baku (semen dan bahan bangunan).
Sedangkan bahan berbeda corak (differentiated product) pada umumnya
adalah barang yang dihasilkan menjadi barang akhir (industri mobil,
5
rokok, industri sabun mandi, dan sebagainya). Pada pasar oligopoli
kekuasaan menetukan harga, kemungkinan lemah maupun tangguh. Tanpa
adanya kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas.
Tetapi kalau perusahaan dalam oligopoli bekerjasama dalam menentukan
harga, maka harga dapat di stabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
Pada pasar oligopoli, iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh
perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak,
tujuanya yaitu agar menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli
lama (Sukirno, 2009).
6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pelaku Pemeran dan Pembuatan Video
Seluruh anggota kelompok 3 Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian
kelas A, berperan dalam video tersebut. Pengambilan gambar dalam video dan
proses pembuatan video juga dilakukan oleh seluruh anggota kelompok 3.
Berikut peran yang dimainkan anggota kelompok 4:
No Nama Peran
1 Inayatur Rohmah Narator/PembawaAcara
2 Reni Dewi Kumalasari Pembeli
3 Setiyowati Pembeli
4 David Hermawan Pembeli
5 Wahyu EkoWidodo Pembeli
6 Alfiana Damayanti Teman
7 Yanis Maria Ulfa Teman
8 Modesta Putri Teman
3.2 Tempat dan Waktu
Lokasi yang dipilih adalah pasar tradisional yang menjual berbagai
jenis barang khususnya produk pertanian. Lokasi yang diambil ini merupakan
lokasi yang cukup luas dengan dengan tempat yang tidak terlalu jauh dari
lokasi tempat tinggal. Dengan ciri-ciri tersebut, lokasi yang kami pilih adalah
pasar Merjosari yang mana pasar ini banyak menjual jenis barang terutama
produk dari pertanian. Lokasi yang tidak jauh juga menjadi alasan untuk
memilih lokasi tersebut. Waktu pengambilan gambar dilakukan pada tanggal
10 Desember 2014.
3.3 Alat yang Digunakan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan video adalah:
a. Kamera
b. Software video
c. Laptop
7
3.4 Diagram Alur Pembuatan Video
Diskusi bersama
Menentukan topik/tema
Memilih salah satu jenis struktur pasar
Membuat ide cerita
Menuangkan ide cerita ke dalam draft/naskah
Survei tempat pengambilan gambar video
Meminta izin kepada kantor pusat pasar untuk proses wawancara
Menyiapkan perlengkapan pengambilan gambar video, mengingat isi naskah
video dan mempersiapkan diri
Menuju lokasi pengambilan gambar video
Sampai di lokasi lalu mempersiapkan kamera
Meminta izin kepada salah satu penjual di pasar tersebut untuk diwawancarai
Pengambilan adegan video di pasar Merjosari
Pengambilan adegan video di taman Merjosari
Editing video
8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Film
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua
subyek pokok, yaitu produsen (penjual) dan konsumen (pembeli). Kedua subyek
tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap
pembentukan harga barang di pasar. Di dalam pasar, penjual dan pembeli bertemu
dan melakukan transaksi secara langsung maupun tidak langsung. Peristiwa ini
terjadi baik dalam pasar tradisional, pasar modern, online shop, dan sebagainya.
Pasar ialah sarana terbaik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. Di
dalam pasar terjadi interaksi antara penjual dan pembeli. Pada hari Rabu, tanggal
10 Desember 2014 kami melakukan pembuatan film yang berlokasi di pasar
Merjosari, Malang. Film ini menceritakan tentang sebuah gambaran pasar
tradisional. Dalam pasar ini dijual berbagai macam produk pertanian. Pasar
tradisional merupakan contoh dari salah satu struktur pasar, yaitu Pasar
Persaingan Sempurna. Banyak orang yang belum mengetahui tentang ciri-ciri dari
Pasar Persaingan Sempurna. Sehingga dalam film ini dibahas tentang ciri-ciri
Pasar Persaingan Sempurna yang mengambil contoh pasar tradisional Merjosari,
Malang.
Suasana pasar Merjosari yang sangat ramai dengan banyaknya penjual dan
pembeli. Banyaknya penjual dan pembeli inilah yang merupakan ciri pertama dari
Pasar Persaingan Sempurna. Ciri tersebut dalam film ini digambarkan pada
cuplikan film yang pertama. Sekelompok remaja kos yang akan membeli
kebutuhan sayur dan sejenisnya untuk makan mereka sehari-hari.
Cuplikan yang kedua menggambarkan ciri Pasar Persaingan Sempurna yaitu
produk yang homogen. Ciri ini digambarkan oleh dua orang remaja putri yang
akan membeli sayur berupa sawi. Barang bersifat homogen ialah barang yang
dihasilkan oleh perusahaan merupakan barang serupa sehingga tidak mudah untuk
dibeda-bedakan. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara barang yang
dihasilkan oleh perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam pasar
ini tidak ada gunanya perusahaan melakukan persaingan yang berbentuk
9
persaingan bukan harga, seperti iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
efektif karena para pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan
berbagai produsen bersifat homogen atau serupa.
Selanjutnya menggambarkan tentang ciri ketiga dari Pasar Persaingan
Sempurna yaitu penjual dan pembeli bertindak sebagai penerima harga (Price
Taker). Harga pada Pasar Persaingan Sempurna dipengaruhi oleh mekanisme
pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan. Sehingga penjual dan
pembeli pada Pasar Persaingan Sempurna tidak dapat mempengaruhi harga dan
hanya sebagai penerima harga (Price Taker). Dalam pasar ini produsen
mempunyai peran kecil sehingga tidak dapat menentukan harga atau tingkat
produksi di pasar.
Cuplikan keempat yang merupakan cuplikan terakhir dari film ini
menggambarkan tentang ciri Pasar Persaingan Sempurna yaitu pembeli memiliki
pengetahuan yang sempurna mengenai harga. Para pembeli mengetahui tingkat
harga yang berlaku dan perubahan-perubahan harga yang terjadi di pasar.
Akibatnya para produsen tidak mampu menjual barang dengan tingkat harga yang
lebih tinggi dari harga yang berlaku di pasar. Peristiwa ini digambarkan oleh
sekelompok remaja kos yang telah selesai membeli barang di pasar dan akan
pulang ke kos masing-masing. Ketika di perjalanan pulang mereka bertemu
dengan tiga orang temannya dan melakukan percakapan seputar barang yang telah
di beli dan tingkat harga dari barang tersebut.
Beberapa cuplikan di atas telah mewakili ciri-ciri dari Pasar Persaingan
Sempurna. Di era globalisasi ini, semakin banyak berkembang supermarket yang
menjual produk-produk impor dengan harga yang murah. Hal ini menjadikan
pasar tradisional merasa kalah bersaing dan merasa terpunggungi. Rakyat seolah
lari dari negerinya sendiri. Banyak penjual atau pedagang yang dulunya berprofesi
sebagai seorang pedagang di pasar, sekarang lebih memilih menjadi seorang
distributor. Hal ini didasari oleh keuntungan yang didapat lebih besar daripada
memproduksi sendiri. Oleh karena itu, kewajiban mahasiswa sebagai generasi
penerus bangsa adalah merangkul rakyat untuk mencintai produk lokal dan
memberi pengetahuan tentang pemasaran yang baik.
10
4.2 Gambaran Umum Wilayah
Wilayah saat kami melakukan kegiatan lapang adalah pasar Merjosari. Pasar
Merjosari ialah salah satu pasar tradisional di Malang. Secara geografis, pasar
Merjosari terletak pada kelurahan Merjosari, Kabupaten Malang. Pasar Merjosari
merupakan pusat para warga yang melakukan transaksi antara para penjual dan
pembeli karena di sanalah terdapat pusat persediaan bahan pangan maupun
sembako lainnya yang menjadi kebutuhan warga sehari-hari.
Pasar Merjosari memiliki beberapa bagian. Pada bagian luar pasar Merjosari
terdapat tempat parkir bagi para pembeli. Pada bagian dalam pasar Merjosari
terdapat beberapa bangunan. Bangunan di pasar Merjosari berbentuk toko dan
kios. Toko biasanya digunakan untuk berjualan pakaian, kue, dan barang pecah
belah. Sedangkan kios digunakan untuk berjualan sayur-mayur, daging, buah-
buahan, dan ikan.
Pasar Merjosari merupakan pasar yang memiliki banyak penjual dengan
keragaman barang yang dijual. Para penjual di pasar Merjosari kebanyakan
menjual barang-barang hasil pertanian, seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan
sebagainya. Namun juga banyak barang-barang lain yang dijual di pasar Merjosari
seperti pakaian, barang pecah belah, dan sebagainya. Barang-barang yang
diperjualbelikan di pasar Merjosari bersifat homogen atau sejenis. Barang-barang
yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Kondisi pasar Merjosari sangat ramai dengan para penjual dan pembeli. Di
dalam pasar Merjosari terdapat banyak interaksi yang dilakukan oleh para penjual
dan pembeli. Para penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli. Tawar-
menawar juga terjadi antara para penjual dan pembeli.
Pembeli di pasar Merjosari mengetahui tentang informasi harga-harga yang
dijual secara sempurna. Para pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan akan harga barang yang dijual. Akibatnya para penjual tidak
dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di
pasar.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pasar Persaingan Sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri pasar tersebut ialah: (1)
banyaknya penjual dan pembeli, (2) barang bersifat homogen, (3) produsen dan
konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar, (4)
produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar masuk, (5)
produsen mencari keuntungan maksimum, sedangkan konsumen mencari
kepuasan maksimum, (6) perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga
atau price taker.
Film ini membahas tentang ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna dengan
memperagakan masing-masing dari ciri-ciri pasar tersebut melalui sebuah
cuplikan-cuplikan kecil. Dari beberapa ciri pasar persaingan sempurna, diambil
empat ciri yang sesuai, yaitu: banyaknya penjual dan pembeli, produk yang
homogen, penjual dan pembeli bertindak sebagai penerima harga, dan pembeli
memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai harga. Kondisi Pasar Merjosari
yang ramai dengan adanya interaksi antara penjual dan pembeli, sangat
mendukung untuk pengambilan gambar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil laporan dapat diperoleh beberapa saran untuk perbaikan.
Yang pertama, diharapkan kepada mahasiswa dan pembaca untuk memahami
pengertian dan ciri-ciri struktur pasar, termasuk pasar persaingan sempurna. Yang
kedua, diharapkan kepada generasi muda untuk lebih mencintai produk dalam
negeri, agar tidak kalah saing dengan produk impor yang sekarang semakin
menguasai pasar dalam negeri. Yang ketiga, diharapkan kepada pelaku ekonomi,
yaitu penjual dan pembeli untuk lebih bijak dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Yang keempat, diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan sistem
ekonomi dan infrastruktur pasar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Boediono. 1982. Seri Sinopsis Pengantar Ekonomi No. 1 Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar
Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sukirno, Sadono. 1998 . Pengantar Teori Makro ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
14
Gambar 1. Pasar Merjosari tampak dari depan Gambar 2. Banyaknya penjual dan pembeli
Gambar 3. Sekelompok remaja memasuki pasar Gambar 4. Barang bersifat homogen
Gambar 5. Kegiatan tawar-menawar Gambar 6. Konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna
Gambar 8. Perjalanan pulang
Lampiran 2. Naskah Video
Tema : Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Judul : “Market in Action”
Tokoh :
1. Reni Dewi Kumala Sari
2. Alfiana Damayanti
3. Setiyowati
4. Inayatur Rohmah
5. Wahyu Eko Widodo
6. Yanis Maria Ulfa
7. Modesta Putri Novia
8. David Hermawan
Naskah :
Suasana pasar tradisional terlihat sangat ramai di pagi hari karena
banyaknya penjual dan pembeli. Sekelompok remaja kos akan membeli
kebutuhan sayur dan sejenisnya untuk makan mereka sehari-hari.
Narator: “Membacakan pengertian Pasar Persaingan Sempurna”.
*Menggambarkan ciri pertama Pasar Persaingan Sempurna.
Pertama: Banyaknya Penjual dan Pembeli
(Reni, Setiyo, David, dan Wahyu memasuki pasar).
David : “Widiihh..rame bener!”
Wahyu: “Ya iyalah, namanya juga pasar tradisional.
Oke, cus!”
__________________
*Menggambarkan ciri kedua Pasar Persaingan Sempurna*
Kedua: Barang Serupa
(Reni dan Setiyo ingin membeli mentimun).
Reni : “Kamu mau beli apa?”
Setiyo : “Mau beli mentimun nih, enaknya beli dimana yah?”
15
Reni : “Terserahlah, orang barang yang dijual sama saja kan? Itu ada banyak
yang jual timun.”
(Sambil menunjuk kearah pedagang-pedagang yang menjual timun).
*Sementara itu narator menjelaskan mengenai barang serupa*.
Narator: “Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan.
Barang yang dihasilkan memiliki kesamaan atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan.”
__________________
*Menggambarkan ciri ketiga Pasar Persaingan Sempurna*
Ketiga: Price Taker
Penjual : “Cari apa mbak? Ini sayurnya masih segar.”
(Reni dan Setiyo melihat-lihat sayur-mayur yang ditawarkan. Selanjutnya terjadi
tawar-menawar).
Setiyo : “Cabai rawit satu kilo berapa pak?”
Penjual : “Naik mbak harganya, Rp 80.000,-.Di mana-mana sudah segitu.”
*Sementara itu narrator menjelaskan tentang pengertian price taker*.
Narator: “Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di
dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.”
__________________
*Menggambarkan ciri keempat Pasar Persaingan Sempurna*
Keempat: Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sempurna Mengenai
Harga*
(Dalam perjalanan pulang,Reni, Setiyo, David, dan Wahyu bertemu dengan
Yanis, Tata, dan Alfin)
Tata : “Hei,,,,dari mana kalian?”.
Setiyo : “Kita dari pasar,… kalian mau kepasar? Harga cabe sekarang lagi naik
loh...”
Reni : “Iya,.. Rp.70.000 per kilo…”
Alfin : “Iya,,kita sudah tau kok... Ya kan yan???”
16
Yanis : “Iya,, kemarin aku sudah dikasih tau sama temenku yang udah dari pasar
duluan. Ya udah yuk, Tata, Alfin, keburu siang .. nanti pasarnya tutup”
Tata : “Ïya, iya .. yan ... cuss deh”
*Sementara itu narrator menjelaskan tentang pembeli memiliki pengetahuan yang
sempurna mengenai harga.*
Narator: “pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di
pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan atas harga tersebut.”
*Arus globalisasi semakin menjadi,
Para pembeli seolah lari dari negeri sendiri
Pasar dalam negeri menjadi hal yang terpunggungi
Terpunggungi oleh rakyatnya sendiri
Lalu apa kotribusi kita??
Menjadi mahasiswa pengubah bangsakah??
Atau hanya sebagai mahasiswa penerus bangsa??
Masa depan negara ada di pundak kita, merangkul rakyat, mencintai produk lokal.
17