13
TEORI DAN KONSEP ILMU SEJARAH MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial Makalah ditulis oleh, 1. Resa Sri Ratna Sari (142165167) 2. Rinda Marshita G (142165168) 3. Rika Susilawati (142165169) 4. Evi Nursoliah (142165172) 5. Nopi Kholipah (142165177) 6. Sandina Maulana (142165183) 7. Dita Maharani S (142165185) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI/ TATA NIAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ILMU SEJARAH

Citation preview

Page 1: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

TEORI DAN KONSEP ILMU SEJARAH

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pengantar Ilmu Sosial

Makalah ditulis oleh,

1. Resa Sri Ratna Sari (142165167)

2. Rinda Marshita G (142165168)

3. Rika Susilawati (142165169)

4. Evi Nursoliah (142165172)

5. Nopi Kholipah (142165177)

6. Sandina Maulana (142165183)

7. Dita Maharani S (142165185)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI/ TATA NIAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2015

Page 2: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

BAB I : PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang Masalah.

Sejarah sebagai ilmu pengetahuan memiliki cirri-ciri yang sepertihalnya kategori ilmu pengetahuan yakni bersifat Empirik dimana berdasarkan pengetahuan-pengetahuan dan pengalama manusia baik dari jaman prasejarah, proto sejarah sampai ke jaman sejarah. Disamping itu sejarah juga memiliki Objek Kajian yakni manusia pada perkembanganya dari waktu ke waktu dan ruang-ruang kehidupan manusia itu sendiri. Sejarah juga memiliki Metode yakni metode sejarah dimana dalam menyusun pengetahuan-pengetahuan dan kebenaran-kebenaran dari suatu peristiwa, dalam melakukan penelitian sejarah memiliki beberapa metode yakni, heuristik tahap mengumpulkan sumber, kritik sumber untuk menguji keabsahan dan kebenaran dari sumber yang di kumpulkan, interpretasi menyusun sumber berdasarkan subyek kajianya, dan yang terkhir historiografi yakni menulis sejarah itu sendiri.

Sebagi sebuah disiplin ilmu pengetahuan lahir kritikan dari kaum post modernism dimana menurutnya bahwa sebuah disiplin ilmu mestilah memiliki obyek, teory, dan kebenaran eksplaansinya dimana pada objek kajian sejarah yakni tingkah laku masa lalu yang terus berubah dan tidak memiliki hukum tetap sehingga kebenaran pasti dari masa lalu tidak akan bisa di buktikan secara pasti, dan kalaupun bisa dibuktikan maka kemudian tentu kejadian dari masa lalu tersebut akan jauh dari kebenaran aslinya.

Kritikan inilah yang akan coba dijawab dalam makalah ini, apakah kemudian konstruksi masa lalu yang menjadi obyek kajian sejarah tidak bisa di konsepkan menjadi sebuah teori ataukah memang gerak sejarah memiliki konsep tetap yang kemudian menjadi teori sejarah.

B. Rumusan Masalah.

1. Apa pengertian teori, konsep, ilmu dan sejarah itu sendiri ……………. ?

2. Sebutkan dan jelaskan konsep – konsep sejarah …………………………?

3. Jelaskan teory – teory sejarah……………….?

C. Tujuan Pembuatan Makalah.

Makalah ini di buat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok matakuliah metode penelitian sejarah dengan judul makalah “Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah”. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk menjelaskan teori-teori serta konsep – konsep dasar sejarah

Page 3: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

BAB II : PEMBAHASAN.

A. Pengertian Teory Dan Konsep Sejarah.

Teori adalah suatu konsep berfikir tentang suatu bidang-bidang kehidupan yang tersusun berdasarkan fakta yang saling berkaitan dan saling mendukung, sehingga membentuk pemikiran yang dapat teruji kebenarannya. Sedangkan konsep juga bisa diartikan sebagai pemikiran atau rencana dasar yang dijadikan acuan dalam menentukan sesuatu. Jadi antara Teory dan konsep merupakan dua hal yang sailing berkaitan, dimana konsep merupakan penyusun sehingga terbentuklah teori tersebut maka, Secara umum bisa kiita simpulkan bahwa, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konsep untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

Moh. Nazir,Ph.D (1938:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natura ataupun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Sedangkan Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris. Sementara itu, Sikun Pribadi (1972:1-2) merumuskan pengertian ilmu secara lebih rinci (ia menyebutnya ilmu pengetahuan), bahwa : “Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (empiris) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya.

Sejarah secara etimologinya berasal dari bahasa arab yaitu syajarah (pohon kehidupan, keturunan dan asla usul,), dan dalam bahasa inggrisnya history yang artinya sejarah (sesuatu yang teah berlalu, suatu peristiwa/ kejadian, semua pengetahuan tentang masa lalu), jadi secara etimologi bisa kita simpulkan bahwa sejarah merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan, asal usul dari masa lalu.

Secara terminology ada beberapa pengertian sejarah yakni sbb :

1. E. Bernheim mengatakan bahwa “sejarah ialah suatu sains mengenai perkembangan kemanusiaan”.

2. R.G. Collingwood mengatakan bahwa reset sejarah ialah segala tindakan manusia pada masa lalu.

3. Ruslan Abdulgani sejarah ialah salah satu cabang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara siistematis keseluruhan perkembangan masyarakat, serta perkembangan kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadianya dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan tersebut untuk dijadikan pedoman masa sekarang dan proses yang akan datang.

Page 4: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

Dari beberappa pengertian sejarah diatas merajuk pada satu esensi yakni masa lalu, oeh karena itu bisa kita tarik garis merah mengenai pengertian sejarah secara umum adalah segalah bentuk pengetahuan hasil penyelidikan dari masa lalu yang akan menjadi acuan dan pedoman untuk masa sekarang dan proses untuk kemajuan masa akan datang.

Jadi teori dan konsep ilmu sejarah ialah konsep-konsep atau pemikiran-pemikirang tentang segala bentuk pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan terbukti kebenaranya berdasarkan pengalam empirik dari masa lalu yang akan kamudian menjadi acuan untuk masa sekarang dan proses yang akan datang.

B. Konsep Dasar Ilmu Sejarah.

Beberapa konsep yang di kembangkan dalam ilmu sejarah, seperti Perubahan, Peristiwa, Sebab Akibat, Nasionalisme, Kemerdekaan, Kolonialisme, Revolusi, Fasisme, Komunisme, Peradaban, Perbudakan, Waktu, Feminism, Liberalism, dan Konservatisme.

1. Konsep Perubahan merupakan istilah yang mengacu pada satu hal yang sifatnya tampil berbeda dari masa sebelumnya ke masa yang sesudahnya.

2. konsep peristiwa yang memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik maupun lluar biasa karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa lalu menjadi objek kajian mengingat salah satu karakteristik sejarah yakni mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada peristiwa tertentu dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.

3. Sebab akibat. Istilah sebab akibat mengacu pada adanya relasi dan singkronisasi dan kausalitas antara kejadian yang sebelumnya dan kejadian yang sesudahnya.

4. Nasionalisme. Konsep nasionalisme yang berarti kebangsaan dimana merupakan salah satu titik konsep sejarah dimana di dalamnya ada manusia dan bangsanya dan menjadi perhatian besar dalam kehidupan negara.

5. Kemerdekaan dan kebebasan. Konsep kemerdekaan dan kebebasan merupakan nilai dasar yang menjadi naluri setiap manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Koloniaisme. Konsep kolonialisme mengacu pada naluri penguasaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainya, bangsa yang satu dengan bangsa lainya, Negara yang satu denggan Negara lainya.

7. Revolusi. Konsep revolusi meunjuk pada satu pengertian tentang peruahan social, politik, maupun ekonomi secara capat dan radikan.

8. Peradaban. Konsep yang merajuk pada suatu entitas cultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi.

9. Waktu. Waktu merupakan konsep esensial dari sejarah karna titik kajian sejarah merupakan periistiwa dan perubahan dari waktu ke waktu.

Page 5: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

C. Teori – Teori Sejarah.

Teori merupakan unsur esensial dari semua disiplin ilmu pengetahuan dimana dalam mengkaji sebuah fenomena empirik karena berlakunya teori akan menjadi hokum absolut terhadap fenomena yang diteliti oleh disiplin ilme tersebut.

Dalam ilmu sejarah persoalan teori di perdebatkan sangat sengit dari berbagai aliran, terutama dari aliran emppirisme dan idealism, khusunya mengenai penerapan hukum umum (generallaw), dan teori generalisasi (generalizing theory ). Adanya kontrofersi dari dua aliran ini berimplikasi pada sedikitnya teori-teori sejarah yang dihasilkan.

1. Teori Gerak Siklus Sejarah ( Ibnu Khaldun 1332-1406 )

Ibnu khaldun lahir di tunisiah 1332 M, beliau merupakann filsuf islam dan sekaligus penggagas pertama teory gerak siklus sejarah dalam bukunya al muqaddima ibn khadun dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

a. Kebudayaan adalah masyarakat yang memiliki landasan diatas hubungan antara manusia dengan tanah di satu sisi serta hubungan manusia dengan manusia dengan manusia lainaya di sisi yang lain yang menimbulkan upaya mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan lingkungan serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industry, menyusun hukum dan menertibkan transaksi.

b. Kebudayaan tersebut berkembang di semua bangsa mellalui empat fase yakni;

v Fase Primitif dimana manusia pada mulanya masih berkehidupan sederhana dan nomaden kemdian berkembang membentuk kelompok social yang terdiri dari beberapa kelompok social pada proses ini timbul keinginan dari kelompok yang satu ke kelompok yang lainya untuk menguasaiya dan proses penguasaan ini sangat di tentukann oleh kekuatan utuk bertahan dan menghancurkan.

v Fase Urbanisasi. pada fase ini menusia setelah mampu menguasai kelompok lain maka di mulailah proses pembangunan dan perkemabngan kebudayaanpun semakin meju dan terjadi pembangunan yang terus menerus dan berkelanjutan khususnya di kota-kota.

v Fase Kemewahan. pada fase ini merupakan puncak dari pembangunan tadi dengan beberapa indikator, seperti ketangguhan mempertahankan diri, memperoleh kemewhan dan kekayaan, keinginan untuk hidup bebas, serta mengejar nafsu kepuasan dan kesenangan.

v Fase Kemunduran Dan Kehancuran. Pada fase kelalaian pada urusan kerajaan dan Negara serta kemasyarakatanya mempengaruhi proses kemunduran dan menandai adanya ketidak mampuan mempertahankan diri dari serangan kelompok dan Negara lain.

2. Teori Daur Cultural Spiral Giambastita Vico (1668-1744)

Menurut teorinya Giambastita Vico membagi sejarah kedalam tiga periode yakni sebaga berikut :

Page 6: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

a. Periode para dewa.

Pada periode ini manusia manusia percaya bahwa manusia di kendalikan oleh kekuatan yang berada di uar dirinya, yakni tuhan. Pada periode ini manusia cenderung berpikir abstrak dan irrasional dimana mitos dijadikan pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Pada periode ini manusia da individu-individu yang di anggap bisa berkomunikasi dengan tuhan, mereka inilah yang di aklamsikan menjadi penguasa dalam kehidupan masyakat tersebut.

b. Periode kepahawanan.

Pada periode ini individu yang dianggap istimewah tadi kehilangan kekuasaanya dikarenakan obsolutnya penguasaan mereka dan sering menimbulkan ketidak adilan, hal ini kemudian menjadi dasar perubahan pola pikir masyarakat dari yang abstrak ke sesuatu yang material dimana masyarakat mulai menuntut adanya system politik yang bersifat manusiawi bukanlah dewa.

c. Periode manusia.

Pada periode ini seiring dengan pperkembangan pemikiran manusia yang material tadi maka kemudian berkembanlah penegtahuan untuk menciptakan lingkungan persemakmuran dan struktur organisasi yang jelas dalam bentuk Negara dan kerajaan.

3. Auguste Comte (1798-1857)

Auguste Comte dilahirkan di prancis pada tahun 1789 M, pemikiran auguste comte tentang sejarah ialah menempatkan sejarah sebuah hokum untuk memahami hukum-hukum dinamika sosial dimana sejarah akan mampu menjelaskan proses perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu. Aguste comte merumuskan hukum – hukum perkembangangan sejarah manusia menjadi stadia yakni :

a. Theologi.

Menurut comte manusia merupakan mahluk yang memiliki naluri ketuhanan dimana pada proses perkembanganya manusia meyakini adanya sebuah kekuatan supranatural yang di tempatkan pada semua aspek kehidupan di dunia dan merupakan asal dan tujuan dari kehidupanya, dimana masyarakat primitive mempercayai bahwa benda-benda yang ada masing-masing mmemiliki kekuatan supranatural (fetisisme), pada proses selanjutnya pemahaman supranatural mereka berkembang dengan mempercayai bahwa semua hukum-hukum alam seperti matahari, air, api, dll itu masing-masing ada yang mengaturnya (politeisme), titik terakhir kepercayaan manusia yakni dengan mengakui tuhan yang satu yakni (monoteisme).

b. Metafisik.

Pada tahap ini merupakan peraliihan pemahaman manusia dari bentuk yang supranatural ke dalam bentuk hukum-hukum alam yang abstrak dan benar-benar melekat pada semua benda-

Page 7: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

benda dan menghasilkan semua gejala. Akal budi merupakan fakultas utama untuk menjeaskan dan fenomena-fenomena abstrak dari hukum-hukum alam tersebut.

c. Positifistik.

Proses pencarian asal usul kehidupan yang dimulai dengan kepercayaan yang supranatural dan berkembang ke yang abstrak tadi, maka kemudian pada tahap ini proses pencarian kebenaran mengenai asal usul dan tujuan manusia yang di tempatkan pada yang absolut tadi berubah dan manusia mulai menempatkan sebuah kebenaran yang absolute dan hukum-hukum yang tetap tadi pada data empirik dan rasionalitas manusia.

4. Karl Marx.

Karl Marx merupakan seorang filsuf terkenal dengan dialektika materialismenya beliau lahir di jerman pada tahun 1818 M. menurut marx perkembangan masyakat dan sosial akan sangat bergantung pada pola perekonomianya maka kemudian lahirlah teori kapitalisme, sosialisme dan komunisme.

Perkembangan masyarakat dalam pandangan marx dapat dibagi ke dalam lima tahap yakni primitive, kuno, feudal, kapitalis dan komunis.

a. Masyarakat primitive dalam pandangan marx pola perekonomianya bersifat komunal dan berdasarkan atas kepemilikan bersama, dalam memenuhi kebutuhan perekonomianya pekerjaan kolektif dalam berburu dan mengumpulkan makanan di llakukan secara bersama.

b. Masyarakat kuno. Menurut marx pola perkembangan masyarakat primitive tersebut kemudian berkembang yang namanya proses produksi dan perdangan, seiring berkembangya produksi maka sedikit demi sedikit dibutuhkan pekerja yang kemudian terbentuk system perbudakan.

c. Masyarakat feodal. Menurut karl marx masyakat feodal ini lebih dulu lahir di desa, seiring dengan produksi pertanian maka kemudian terciptalah tuan- tuan tanah dan proses perkembangan perbudakan semakin berkembang.

d. Masyarakat kapitalis. Perkembangan masyakat yang di pengeruhi oleh dinamika perekonomian tadi, kemudian memberikan memberikan ruang yang besar bagi kaum-kaum saudagar untuk memproduksi barang sebanyak mungkin dan menyediakan tempat kerja bagi kaum-kaum budak dan buruh tadi, maka kemudian lahirlah kelas – kelas sosial yakni kelas borjuis dan kelas buruh, pada tahap ini mulai timbulah kesenjangan sosial akibat adanya kelas sosial tadi, dimana terjadinya penguasaan yang besar dalam tatanan perekonomian masyarakat.

e. Masyarakat komunis. Masyarakat komunis ini lahir seiring dengan berkembangnya kaum kapitalis tadi, dimana kesenjangan sosial akibat dominasi kaum bojuis dan kelas – kelas sosialnya, maka kemudian lahirnya komunisme ini untuk meawan kapitalis dan menghapus kelas- kelas sosial yang di ciptakan tadi.

Page 8: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

5. Oswald Spengler.

Menurut Oswald Spengler sejarah merupakan serangkaian peristiwa dari kebudayaan yang transformasinya tak berkesudahan, dimana menurutnya dari semua kebudayaan yang ada pasti mengalami berbagai fase seperti hanya manusia, tumbuhan, waktu, bahkan musim pasti akan melalui empat fase tersebut.

Kebudayaan. Menurut Oswald Spengler empat fase yang akan di lalui oleh kebudayaan itu sendiri ialah pertumbuhan yang merupakan proses awal lahirnya kebudayaan tersebut, perkembangan, kejayaan dan kemuduran, proses seperti ini kemudian juga akan dialami oleh manusia seperti masa muda, masa tua, masa puncak, sampai masa tua.

6. Arnold joseph Toynbee (1889 – 1975 )

Menurut Arnold Joseph Toynbee sejarah dan hukum – hukumnya pasti akan melewati 4 proses yakni lahir, tumbuh, mandek dan hancur. Dimana proses tersebut sanagat di pengaruhi oelh proses interaksi antara manusia dengan alam dan lingkunaganya.

Page 9: Teori Dan Konsep Ilmu Sejarah

BAB III : PENUTUP.

A. KESIMPULAN.

Jadi teori dan konsep ilmu sejarah ialah konsep-konsep atau pemikiran-pemikirang tentang segala bentuk pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan terbukti kebenaranya berdasarkan pengalam empirik dari masa lalu yang akan kamudian menjadi acuan untuk masa sekarang dan proses yang akan datang. Konsep – konsep dasar yang diangkat dalam ilmu sejarah ialah perubahan, waktu, peristiwa, peradaban, dan konsep – konsep inilah yang esensial dan menjadi titik focus kajian sejarah.

Teori – teori sejarah yang jelaskan oleh para ahli secara absolute mengungkapkan bagaimana pola gerak sejarah yang terjadi dari masa lalu, dan secara umum memiliki pola siklus, dan spiral. Dari teori – teori tersebut mengungkapkan bagaimana proses perubahan kehidupan manusia dalam objek kajian sejarah yang dimulai pada tingkat awal, pertengahan, keemasan, dan akhir dari peradaban tersebut yang kemudian ini menurut para ahli menjadi pola dan konsep teori gerak sejarah.

B. KRITIK DAN SARAN

Makalah ini hanya menjelaskan beberapa poin dari konsep-konsep dasar sejarah, dan teori teori sejarah, hal ini di dasari oleh keterbatasan pengetahuan dan sumber penyusunan makalah ini, maka kemudian di pandang perlu tambahan – tambahan pengetahuan serta kritikan – kritikan yang kritisi yang kemudian makalah ini bisa berbenah dari kesederhanaanya dan keterbatasanya.