75
BUKU AJAR KONSEP KEBIDANA N [Document subtitle] ANGESTI NUGRAHENI, S.ST, M.Kes IKA SUMIYARSI S, S.SiT, M.Kes

KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BUKU AJAR

KONSEP KEBIDANAN [Document subtitle]

ANGESTI NUGRAHENI, S.ST, M.Kes IKA SUMIYARSI S, S.SiT, M.Kes

Page 2: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BUKU AJAR

KONSEP KEBIDANAN TIM PENYUSUN: ANGESTI NUGRAHENI, S.ST, M.Kes IKA SUMIYARSI S, S.SiT, M.Kes

Page 3: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Nya atas begitu banyak nikmat dan rahmat yang dilimpahkan kepada tim penyusun, sehingga bahan ajar Konsep Kebidanan ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Buku ini merupakan acuan materi pembelajaran mata kuliah Konsep Kebidanan yang dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut membantu terselesaikannya bahan ajar Konsep Kebidanan ini, diantaranya:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 2. Kaprodi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret 3. Dosen Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 4. Staff dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu.

Dalam penyusunan buku ini tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini. Semoga buku ini dapat memberi banyak manfaat bagi para pembaca. Surakarta, desember 2018 Tim penyusun

Page 4: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

TINJAUAN MATA KULIAH

A. Deskripsi Singkat Mata kuliah Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran dan fungsi, standar kompetensi, profesionalisme, model konseptual, manajemen kebidanan, penghargaan dan sanksi, pengembangan karir bidan serta reflektif practice, evidanced based, women centre, midwifery model of care, continuity of care.

B. Kegunaan Mata kuliah Mata kuliah konsep kebidanan memberikan kesempatan belajar dalam mengenal konsep, pembentukan karakter diri sebagai bidan yang handal, berwibawa, bertanggung jawab dalam mengelola asuhan kebidanan sesuai dengan filosofi kebidanan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.

C. Standar Kompetensi Mata kuliah Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL): Mampu mengaplikasikan asuhan kebidanan pada wanita sepanjang daur kehidupannya pada kondisi normal (ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi), deteksi dini penyulit sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif, aman dan holistik serta bermutu tinggi) berdasarkan konsep keilmuan biomedik dasar, kode etik, standar praktek profesi, standar asuhan kebidanan, mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan mendokumentasikannya secara tepat serta dapat memanfaatkan IPTEKS berdasar bukti (evidence based) dengan menggunakan manajemen kebidanan pada tatanan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tertier. Deskripsi capaian pembelajaran:

1. S3,5,8 2. KU1,2,6,7 3. P1,4,7,9 4. KK3,4,6

D. Susunan Bahan Ajar BAB I Konsep Dasar Bidan BAB II Sejarah Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan BAB III Paradigma Asuhan Kebidanan BAB IV Peran dan Fungsi Bidan BAB V Standar Profesi Bidan BAB VI Profesionalisme Bidan BAB VII Model Konseptual Asuhan Kebidanan BAB VIII Manajemen Kebidanan BAB IX Penghargaan dan Sanksi BAB X Pengembangan karir bidan BAB XI Reflektif practice BAB XII Evidanced based midwifery

Page 5: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB XIII Women centre and midwifery model of care BAB XIV Continuity of care

E. Petunjuk bagi Mahasiswa untuk Mempelajari Bahan Ajar Dalam mempelajari bahan ajar mata kuliah konsep kebidanan ini, mahasiswa mendapatkan materi secara urut dan runtut dari BAB I sampai BAB XIV.

Page 6: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB I

KONSEP DASAR BIDAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar bidan dengan tepat 2. INDIKATOR:

a. Mahasiswa mampu menjelaskan filosofi kebidanan b. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi bidan c. Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup kerja bidan

B. DESKRIPSI SINGKAT Topik konsep dasar bidan ini merupakan dasar-dasar yang perlu dipahami untuk mengenal dan membentuk karakter seorang bidan meliputi filosofi, definisi dan ruang lingkup kerja bidan.

C. MATERI Menjadi seorang bidan dan mengenali profesi bidan ini perlu beberapa konsep dasar yang penting untuk dipahami, diantaranya: 1. Filosofi Kebidanan

Apa itu filosofi? Berasal dari kata falsafah yang berarti pandangan, pedoman dasar. Filosofi adalah keyakinan dan nilai yang dianut oleh sesorang yang mempengaruhi perilaku sesorang (Astuti, 2016). Filosofi bidan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Dalam menjalankan perannnya, bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi : a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin

merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit. b. Keyakinan tentang perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik

mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.

c. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyakit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraaan perempuan dan janin atau bayinya.

d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.

Page 7: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

e. Keyakinan tentang tujuan asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli. Bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan, asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.

f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

g. Sebagai profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.

h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatan.

i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.

j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.

k. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah atau daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun di dalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.

2. Definisi Bidan Siapakah bidan? Definisi seorng bidan akan kita bahas pada sub bab ini.

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikat dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (IBI, 2007).

Bidan merupakan tenaga profesional yang bertanggungjawab dan akuntabel, bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasihat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggungjawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan ibu.

Page 8: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medis lainnya. Bidan mempunyai tugas konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tetapi termasuk keluarga.

Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal dan persiapan untuk menjadi orangtua, dan meluas ke daerah tertentu dari gynekologi, keluarga berencana, dan asuhan anak.

3. Ruang lingkup kerja bidan Ruang lingkup kerja bidan diantaranya di rumah sakit, klinik, unit

kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain. Pelayanan yang diberikan berorientasi pada asuhan kebidanan.

Kesimpulan : ! Filosofi bidan dapat diartikan sebagai keyakinan/cara pandang dan nilai yang

dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. ! Bidan adalah perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah

dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikat dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (asuhan kebidanan holistik).

! Ruang lingkup kerja bidan di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN

Astuti, K.H.Endah. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan RI www.ibi.or.id

E. SOAL 1. Apakah yang dimaksud dengan filosofi kebidanan? 2. Jelaskan definisi bidan? 3. Sebutkan ruang lingkup kerja bidan?

F. TUGAS

1. Lakukan observasi kepada bidan di lingkungan sekitar tempat tinggal anda, deskripsikan penerapan tentang filosofi, definisi serta ruang lingkup bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan

2. Hasil observasi ditulis sebagai laporan observasi dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

3. Beberapa mahasiswa akan mempresentasikan hasil observasinya (Secara acak) 4. Tugas ini merupakan tugas individu

Page 9: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB II SEJARAH PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEBIDANAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:

Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan

2. INDIKATOR: a. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah pendidikan dan pelayanan

kebidanan di Indonesia b. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah pendidikan dan pelayanan

kebidanan di luar negeri c. Mahasiswa mampu menjelaskan peraturan terkait pelayanan kebidanan

B. DESKRIPSI SINGKAT Topik sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan ini merupakan pengetahuan yang perlu dipahami untuk mengetahui latar belakang sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan baik di dalam maupun di luar negeri serta peraturan yang terkait dengan pelayanan kebidanan.

C. MATERI 1. Sejarah perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan di Indonesia

a. Tahun 1807 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Hendrik William Deandels, para dukun dilatih untuk melakukan pertolongan persalinan, namun tidak berlangsung lama karena tidak tersedianya pelatih kebidanan.

b. Tahun 1849, dibuka pendidikan Dokter Jawa di Batavia tepatnya di rumah sakit militer Belanda (RSPAD Gatot Subroto)

c. Tahun 1851, dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavi oleh Dr. W. Bosch, lulusan sekolah ini dapat bekerja di rumah sakit dan juga di masyarakat. Pendidikan ini tidak berlangsung lama karena kurangnya peserta didik

d. Tahun 1902, Pendidikan bidan dibuka kembali bagi wanita pribumi di Rumah Sakit militer di Batavia dan tahun 1904 pendidikan bidan bagi wanita Indo dibuka di Makasar. Lulusan dari pendidikan ini harus bersedia ditempatkan dimana saja tenaganya dibutuhkan dan mau menolong msyarakat yang tidak/kurang mampu secara cuma-cuma. Lulusan ini mendapat tunjangan dari pemerintah kurang lebih 15-25 Gulden per bulan. Kemudian dinaikkan menjadi 40 Gulden perbulan (tahun 1922).

e. Pada tahun 1904, pendidikan bidan bagi wanita Indonesia juga dibuka di Makassar. Lulusan sekolah ini harus bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia dengan tunjangan pemerintah 15-25 Gulden/bulan, dan naik menjadi 40 Gulden/bulan pada tahun 1922.

f. Tahun 1911/1912, Dimulai pendidikan tenaga keperawatan secara terencana di CBZ (RSUP) Semarang dan Batavia. Calon yang diterima dari HIS ( SD 7

Page 10: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Tahun) dengan pendidikan keperawatan 4 tahun dan pada awalnya hanya menerima peserta didik pria pada tahun 1914 telah diterima juga peserta didik wanita pertama , bagi perawat wanita yang lulus bisa melanjutkan kependidikan bidan selama 2 tahun. Untuk perawat pria dapat meneruskan pendidikan keperawatan lanjutan selama dua tahun juga.

g. Pada tahun 1914, para peserta didik wanita mulai diterima untuk mengikuti program pendidikan tenaga keperawatan diatas, dimana setelah tamat perawat wanita dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke pendidikan kebidanan selama 2 tahun sedangkan perawat pria dapat meneruskan pendidikan perawat lanjutan juga selama 2 tahun.

h. Tahun 1935-1938, Pemerintah colonial Belanda mulai mendidik bidan lulusan Mulo (setingkat SLTP bagian B) dan hampir bersamaan di buka sekolah bidan di beberapa kota besar antara lain : di Jakarta di Rumah Sakit BersalinBudi Kemulyaan, RSB Palang Dua, dan RSB mardi Waluyo di Semarang. Pada tahun itu dikeluarkan peraturan yang membedakan lulusan bidan berdasarkan latar belakang pendidikan. Bidan dengan latar pendidikannya Mulo dan pendidikan kebidanan selam 3 tahun disebut bidan kelas satu. Bidan dari lulusan perawat (mantri) disebut bidan kelas dua. Perbedaan ini menyangkut gaji pokok dan tunjangan bagi bidan.

i. Pada tahun 1952, mulai diadakan pelatihan bidan secara profesional agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan.

j. Pada tahun 1953, mulai diadakan Kursus Tambahan Bidan(KTB) di Yogyakarta, dan diikuti kota-kota lainnya di nusantara sehingga terbentu Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dengan bidan sebagai penanggung jawab pelayanan kepada masyarakat

k. Pada tahun 1957, berawal mula dari BKIA, terbentuk suatu pelayanan terintegrasi bagi masyarakat yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

l. Mulai tahun 1990, pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) yang disampaikan secara lisan pada saat Sidang Kabinet Tahun 1992 mengenai perlunya mendidik bidan unruk ditempatkan di desa.

m. Tahun 1993 dibuka program pendidikan bidan B (PBB/B) yang peserta didiknya lulusan AKPER dengan lama pendidkan 1 tahun. Tujuan penidikan ini dalah untuk mempersiapkan tenaga pengajaran pada PPB A. Pendidikan ini hanya berlangsung 2 angkatan (1995 dan 1996) kemudian ditutup.

n. Tahun 1993 juga dibuka pendidikan bidan program C (PPB/C) yang menerima masukan dari lulusan SMP. Pendidikan ini dilakukan di 11 provinsi yaitu Aceh, Bengkulu, Lampung dan Riau (untuk wilayah Sumatra) Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan (wilayah selatan) Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya

o. Selain pendidikan bidan diatas sejak tahun 1994-1995 pemerintah juga menyelnggarakan uji coba pendidkan bidan jarak jauh (Distance Laerning) di tiga provinsi yaitu Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur

Page 11: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

p. Tahun 1996 IBI bekerjasama dengan Depkes dan American College of Nursing Midwife (ANCM) dan Rumah Sakit swasta mengadakan training of trainer kepada anggota IBI sebanyak 8 orang untuk LSS yang kemudian menjadi tim pelatihan inti LSS di PP IBI. Tom peltihan LSS ini mengadakan TOT dan pelatihan baik untuk bidan di desa maupun bidan praktek swasta. Pelatihan praktek dilaksanakan di 14 propinsi dan selanjutnya melatih BPS secara swadaya, begitu juga guru atau dosen dari D3 kebidanan.

q. Tahun 1995-1998 IBI bekerja langsung dengan Mother Care ,melakukan pelatihan dan peer review bagi bidan RS, bidan Puskesmas, dan bidan di desa di propinsi Kalimantan selatan.

r. 2000, dibuka program Diploma IV kebidanan s. 2000, ada tim pelatih APN,koordinator MNH t. 2000,dibuka Program DIV kebidanan di UGM, 2 smt u. 2001 tercatat ada 65 institusi yang menyelenggarakan pendidikan diploma

III kebidanan di seluruh Indonesia v. 2002, DIV kebidanan Unpad w. 2004, DIV kebidanan di USU x. 2003, D IV kebidanan di Stikes NWU Semarang y. 2003, DIV Kebidanan di STIKIM Jakarta z. 2004, S1 kebidanan di Unair

Kesimpulan : ! Filosofi bidan dapat diartikan sebagai keyakinan/cara pandang dan nilai yang

dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. ! Bidan adalah perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah

dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikat dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (asuhan kebidanan holistik).

! Ruang lingkup kerja bidan di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN

Astuti, K.H.Endah. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan RI www.ibi.or.id

E. TUGAS

1. Masing-masing mahasiswa mencari referensi sejarah perkembangan bidan di luar negeri dan memaparkan hasil diskusi di kelas.

2. Mahasiswa yang memaparkan hasil diskusi akan memperoleh nilai tambahan

Page 12: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB III PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang paradigm asuhan kebidanan 2. INDIKATOR

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian paradigma b. mahasiswa mengetahui komponen paradigma asuhan kebidanan c. mahasiswa paham mengenai paradigma sehat d. mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam asuhan kebidanan e. mahasiswa mengetahui manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan

kebidanan.

B. DESKRIPSI SINGKAT Paradigma Asuhan Kebidanan adalah hal-hal yang perlu dipahami mahasiswa bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan agar tepat dan mampu menjadikan lingkungan sebagai ruang lingkup praktek kebidanan.

C. MATERI 1. Pengertian paradigma kebidanan

Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia /wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.

2. Komponen paradigma kebidanan a) Wanita : Wanita/manusia adalah mahluk bio- psiko – sosio – kultural dan

spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang beramacam – macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan / kondisi dari wanita/ ibu dalam keluarga. Para wanita dimasyarakat adalah penggerakan dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.

b) Lingkungan : Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.

c) Perilaku : Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.

d) Pelayanan kebidanan : Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan

Page 13: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.

e) Keturunan : Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.

3. Macam – macam Asuhan Kebidanan a) Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil

Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu hamil utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara dini kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.

b) Asuhan kebidanan pada ibu bersalin Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi pada Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.

c) Asuhan kebidanan pada ibu nifas Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas. Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan ini Bidan memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan Kondisi Ibu dan Anak. Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga mengalami perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu, diperlukan juga komunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi: proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb).

d) Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta, memandikan, mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan dsb dan memakaikan pakaian dan membendong dengan kain. Komunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran sejak bayi mulai menangis sampai lancar berbicara. Fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi bayi meliputi : (1) fase prelinguistic; (2) kata pertama; (3) kalimat pertama; (4) kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat; (5) perkembangan semantic.

e) Asuhan kebidanan pada neonatus dan balita Asuhan kebidanan pada neunatus dan balita adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada Neunatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan, informasi tentang Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.

f) Asuhan pelayanan pada KB Asuhan Kebidanan pada pelayanan KB adalah Asuhan yang diberikan Bidan pada Ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan

Page 14: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

asuhan tentang macam-macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan wewenang terhadap IBu untuk memilih macam-macam KB yang akan di gunakan.

g) Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan reproduksi Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan Reproduksi adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan memberikan KIE (Konseling Informasi Edukasi) tentang gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang tidak teratur. Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis yang terjadi seperti keputihan, gangguan haid, penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-masalah yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan. Pelaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah penjelasan kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi dini terhadap kelainan sehubungan dengan gangguan reproduksi, pemberian informasi tentang layanan kesehatan, membantu dalam pengambilan keputusan dan pemberian support mental

4. Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan a) Orang/individu/manusia adalah fokus paradigma. b) Orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri. c) Manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat. d) Lingkungan /masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan. e) Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetahui

bagaimana diri sendiri. f) Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat

memahami orang lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.

g) Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan.

h) Interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.

i) Bidan–pasien saling membutuhkan. j) Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik,

menumbuhkan ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan–pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.

Kesimpulan : ! Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan

pelayanan.

Page 15: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

! Komponen paradigma kebidanan yaitu wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.

! Macam-macam asuhan kebidanan yaitu Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil, Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Asuhan kebidanan pada ibu nifas, Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, Asuhan kebidanan pada neonatus dan balita, Asuhan pelayanan pada KB, Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan reproduksi

! Manfaat paradigma terkait dengan asuhan kebidanan yang paling utama bahwa bidan dan pasien saling membutuhkan.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Astuti, K.H.Endah. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan RI www.ibi.or.id

E. SOAL

1. Jelaskan yang dimaksud dengan paradigma asuhan kebidanan 2. Jelaskan dan beri contoh mengenai macam-macam asuhan kebidanan 3. Jelaskan manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan

F. TUGAS

1. Bagi kelas menjadi 6 kelompok 2. Tiap kelompok mencari kasus nyata yang berhubungan tentang paradigma

asuhan kebidanan yang tidak diterapkan dengan baik di lingkungan sekitarmu 3. Kasus harus berbeda pada tiap kelompok 4. Tugas dikumpulkan dalam bentuk makalah dan tiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas pada pertemuan berikutnya.

Page 16: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB IV PERAN FUNGSI BIDAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPPETENSI Mahasiswa memahami tentang peran dan fungsi bidan

2. INDIKATOR a. Mahasiswa menjelaskan Peran bidan b. Mahasiswa mengetahui Fungsi dan tugas bidan c. Mahasiswa mengetahui Kompetensi bidan di Indonesia

B. DESKRIPSI SINGKAT

Peran dan fungsi bidan adalah tugas bidan dalam menjalankan profesinya dan kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat serta lingkungan.

C. MATERI 1. Peran dan tugas pokok bidan

Tugas pokok bidan merupakan tugas utama yang harus dijalankan oleh seorang bidan. Tugas pokok tersebut berkaitan dengan ruang lingkup bidan dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari. Dimana tugas pokok bidan yang dikerjakan mencerminkan kompetensi yang dimiliki oleh bidan tersebut. Berikut adalah tugas pokok bidan yang antara lain adalah a. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (antenatal care) b. Melakukan asuhan persalinan fisiologi kepada ibu bersalin (postnatal care) c. Menyelenggarakan pelayan terhadap bayi baru lahir (kunjungan neonatal

care) d. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin diwilayah kerja

puskesmas e. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan

kebidanan f. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana (KB) kepada wanita usia

subur g. Melakukan pelacakan keluarga berencana (KB) kepada wanita usia subur h. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada kematian

ibu dan bayi i. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu

2. Tugas Bidan Sebagai Pelaksana a. Tugas mandiri • Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang

diberikan • Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan

melibatkan mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama klien.

Page 17: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

• Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal • Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan

melibatkan klien / keluarga • Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir • Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien / keluarga • Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan

pelayanan keluarga berencana • Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem

reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause • Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan

keluarga dan pelaporan asuhan.

b. Tugas Kolaborasi • Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. • Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan

pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

• Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

• Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

• Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga

• Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.

• Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.

c. Tugas ketergantungan • Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga. • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus

kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan, • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa

persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga. • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam

masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.

Page 18: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

• Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga.

• Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.

3. Tugas Bidan Sebagai pengelola Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan. Bidan bertugas; mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja. Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan sektor lain melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.

4. Tugas Bidan sebagai Pendidik • Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien • Melatih dan membimbing kader.

5. Tugas Bidan Sebagai Peneliti / Investigator • Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan. • Menyusun rencana kerja pelatihan. • Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana. • Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi. • Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut. • Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan

program kerja atau pelayanan kesehatan.

6. Fungsi Bidan a. Fungsi Pelaksana • Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta

masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan. • Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan

dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi. • Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu. • Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi. • Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas. • Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui. • Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah • Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya. • Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan

sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.

Page 19: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

b. Fungsi Pengelola • Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,

keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

• Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dilingkungan unit kerjanya.

• Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan. • Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait

dengan pelayanan kebidanan • Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

c. Fungsi Pendidik • Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok

masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.

• Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan.

• Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.

• Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.

d. Fungsi Peneliti • Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan

sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan. • Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

Kesimpulan : ! Bidan memiliki tugas dan fungsi pokok dalam melaksanakan asuhan kebidanan. ! Tugas bidan sebagai pelaksana yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas

ketergantungan. ! Tugas bidan sebagai pengelola yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan. ! Tugas bidan sebagai pendidik dan peneliti yaitu memberi pendidikan dan

penyuluhan kesehatan pada klien serta mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

! Fungsi bidan ada 4 yaitu fungsi pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.

D. BACAAN TAMBAHAN Heni, P.W. dan Asmar, Y.Z. 2005. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Utami, R. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda. Mustika, S. 2003. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia- Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Pengurus Pusat IBI

Page 20: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

E. SOAL 1. Jelaskan pengertian peran dan fungsi bidan 2. Sebutkan peranan dan fungsi bidan serta berikan contoh!

F. TUGAS

1. Buatlah kelompok kemudian lakukan simulasi mengenai peran bidan dalam masyarakat serta lakukan dokumentasi dan deskripsi tentang cerita yang kelompokmu perankan.

2. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang

Page 21: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB V STANDAR KOMPETENSI DAN PRAKTIK PROFESIONAL BIDAN

A. KOMPETENSI DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI

Mahasiswa paham mengenai profesi Bidan di Indonesia 2. INDIKATOR

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian standar b. Mahasiswa mampu menyebutkan macam standar kompetensi kebidanan c. Mahasiswa mampu menjelaskan praktik profesional bidan

B. DESKRIPSI SINGKAT

Standar profesi bidan adalah keahlian yang harus dimiliki oleh seorang bidan yang menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan sebagai tenaga profesi Bidan.

C. MATERI Dasar hukum penerapan SPK Undang-undang kesehatan Nomor 23 tahun

1992 Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomer 23 tahum 1992 kewajiban tenaga kesehatan adalah mematuhi standar profesi tenaga kesehatan, menghormati hak pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien, memberikan informasi dan meminta persetujuan (Informed consent), dan membuat serta memelihara rekam medik. Ruang Lingkup Ruang lingkup SPK meliputi 24 standar yaitu : a. Standar pelayanan (2 standar), b. Standar pelayanan antenatal (6 standar), c. Standar pertolongan persalinan (4 standar), d. Standar pelayanan nifas (3 standar), e. Standar penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatal (9 standar) (Depkes RI,

2001:3).

1. Standar Pelayanan umum a. Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

Persyaratan standar : Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala halyang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan baik

b. Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan Persyaratan standar : Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan, yaitu registrasi. Semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian yan yg diberikan kpd setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masy. Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masy yg berkaitan dg ibu dan BBL. Bidan meninjau scr teratur cat tsb

Page 22: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

untukmenilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan pelayanannya.

2. Standar Pelayanan Antenatal a. Standar 3 : Identifikasi Ibu hamil

Persyaratan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur.

b. Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal Persyaratan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal. Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujukuntuk tindakan selanjutnya.

c. Standar 5 : Palpasi Abdomen Persyaratan standar : Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bilaumur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepalajanin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan tepat waktu

d. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknnya

f. Standar 8 : Persiapan Persalinan Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

3. Standar Pelayanan Kebidanan Terdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan a. Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I.

Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai,

Page 23: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

b. Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman. Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

c. Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga. Pernyataan standar : Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

d. Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi. Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

4. Standar Pelayanan Nifas Terdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas a. Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir.

Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.

b. Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan. Pernyataan standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelasan tentangan hal-hal mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

c. Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas. Pernyataan standar : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.

5. Standar Penanganan Kegawatan Obstetri Dan Neonatal a. Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan, Pada Tri-

mester III Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

b. Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia.

Page 24: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

c. Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama/Macet Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

d. Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum Ekstraktor Pernyataan standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin

e. Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai dengan kebutuhan.

f. Standar 21 : Penangan Perdarahan Postpartum Primer Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan

g. Standar 2 2 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya

h. Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya

i. Standar 24 : Penanganan Asiexsia Neonatorum Pernyaan standar : Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan

6. Pengaturan Mengenai Malpraktik yang Dilakukan Oleh Bidan Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus

diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari didalam masyarakat.

Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan

Page 25: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

baik yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya.

Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII tahun 1998. Secara umum kode etik bidan berisi 7 bab. Ketujuh bab ini dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu : a. Kewajiban Bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir) b. Kewajiban Bidan terhadap tugasnya (3 butir) c. Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir) d. Kewajiban Bidan terhadap profesinya (3 butir) e. Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri (2 butir) f. Kewajiban Bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir) g. Penutup (1 butir)

Pelanggaran terhadap kode etik bidan inilah yang disebut sebagai malpraktek etik. Misalnya dalam melakukan prakteknya bidan membeda-bedakan setiap pasien berdasarkan pangkat, kedudukan,golongan, bangsa atau agama. Hal ini melanggar salah satu kode etik bidan pada Bab I tentang kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat, yaitu pada butir (1) yang berbunyi: “setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya”. Sedangkan dalam sumpah jabatannya bidan tersebut telah bersumpah bahwa dalam melaksanakan tugas atas dasar kemanusiaan tidak akan membedakan pangkat, kedudukan, keturunan, golongan, bangsa dan agama.

Kesimpulan : ! Stamdar pelayanan kebidanan terdapat 24 standar yang harus dipatuhi dan

dilaksanakan oleh bidan profesional ! Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh

setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.

! Kode etik bidan Indonesia disempurnakan dan disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII tahun 1998 yang berisi 7 bab.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Astuti, Puji Hutari. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press Benson, Ralph C; Pernoll, Martin L. 2009. Buku saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Dinas Kesehatan. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Jawa Tengah: Dinas Kesehatan.

Page 26: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

E. TUGAS 1. Buatlah makalah tentang kasus malpraktik yang dilakukan oleh bidan disekitar

lingkunganmu. Jika tidak ada dapat mengambil kasus yang masih diperbincangkan saat ini.

2. Tugas ini merupakan tugas individu

Page 27: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB VI KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI DAN STANDAR PROFESI

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPPETENSI

Mahasiswa memahami tentang peran dan fungsi bidan sebagai tenaga profesi kesehatan

2. INDIKATOR a. Mahasiswa memahami Kebidanan sebagai profesi b. Mahasiswa mampu menyebutkan Macam standar profesi kebidanan c. Mahasiswa mengetahui Ruang lingkup standar praktik kebidanan d. Mahasiswa memahami Lahan praktik pelayanan kebidanan

B. DESKRIPSI SINGKAT

Peran dan fungsi bidan adalah tugas bidan dalam menjalankan profesinya dan kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat serta lingkungan.

C. MATERI Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi : bidang hukum, kedokteran 1. Karakteristik profesi • Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis • Asosiasi profesional • Pendidikan yang ekstensif • Ujian kompetensi • Pelatihan institutional • Lisensi • Otonomi kerja • Kode etik • Mengatur diri • Layanan publik dan altruisme • Status dan imbalan yang tinggi

Bidan mempunyai tugas yang sangat unik, yaitu: a. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya. b. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat

melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu c. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas

meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, d. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap

memegang teguh kode etik profesi

Page 28: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

2. Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu a. Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat

melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara professional

b. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik,dan etika kebidanan

c. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya

d. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya e. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat f. Bidan memiliki organisasi profesi g. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan

masyarakat h. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama

penghidupan

3. Syarat Bidan Sebagai Jabatan Professional a. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis. b. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan Keberadaanya diakui dan

diperlukan masyarakat c. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas d. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah e. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah f. Memiliki kode etik bidan g. Memiliki etika bidan h. Memiliki standar pelayanan i. Memiliki standar praktik j. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi

sebagai kebutuhan masyarakat k. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan

kompetensi 4. Macam Standar Profesi Kebidanan

standar profesi bidan merupakan penampilan atau keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal yang dilakukan oleh seorang bidan. Standar profesi bidan ini diatur dalam permenkes nomor 369 tahun 2007. Standar profesi bidan ini mengatur tentang standar kompetensi bidan, standar pendidikan bidan, standar pendidikan bidan berkelanjutan, standar pelayanan kebidanan dan standar praktik kebidanan. Isi dari standar profesi bidan dalam Permenkes 369 tahun 2007: a. Standar Kompetensi Bidan

Standar kompetensi bidan terdiri dari 9 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang bidan. Standar kompetensi tersebut meliputi:

Page 29: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

1) Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya

2) Pra konsepsi, KB, dan ginekologi; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

3) Asuhan dan konseling selama kehamilan; bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi; deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu

4) Asuhan selama persalinan dan kelahiran; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

5) Asuhan pada ibu nifas dan menyusui; bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.

6) Asuhan apda bayi baru lahir; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.

7) Asuhan pada bayi dan balita; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun)

8) Kebidanan komunitas; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

9) Asuhan apda ibu/wanita dengan gangguan reproduksi; melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi.

b. Standar Pendidikan Bidan Standar profesi bidan yang kedua yaitu standar pendidikan bidan. Standar ini berisikan: 1) Standar I : Lembaga pendidikan 2) Standar II : Falsafah 3) Standar III : Organisasi 4) Standar IV : Sumber Daya Pendidikan 5) Standar V : Pola Pendidikan Kebidanan 6) Standar VI : Kurikulum 7) Standar VII : Tujuan Pendidikan 8) Standar VIII : Evaluasi Pendidikan 9) Standar IX : Lulusan

Page 30: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

c. Standar Pendidikan Berkelanjutan Standar profesi bidan yang ketiga membahas tentang standar pendidikan berkelanjutan. Standar tersebut berisikan: 1) Standar I : Organisasi 2) Standar II : Falsafah 3) Standar III : Sumber Daya Pendidikan 4) Standar IV : Program Pendidikan 5) Standar V : Fasilitas 6) Standar VI : Dokumen Penyelenggaraan Pendidikan 7) Standar VII : Pengendalian Mutu

d. Standar Pelayanan Kebidanan Standar profesi bidan yang keempat membahas tentang standar pelayanan kebidanan. Standar tersebut berisikan: 1) Standar I : Falsafah dan tujuan 2) Standar II : Administrasi dan pengelolaan 3) Standar III : Staf dan pimpinan 4) Standar IV : Fasilitas dan peralatan 5) Standar V : Kebijakan dan prosedur 6) Standar VI : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan 7) Standar VII : Standar Asuhan 8) Standar VIII : Evaluasi dan pengendalian mutu

e. Standar Praktik Kebidanan Standar profesi bidan yang kelima membahas tentang standar praktik kebidanan. Standar tersebut berisikan: 1) Standar I : Metode asuhan 2) Standar II : Pengkajian 3) Standar III : Diagnosa kebidanan 4) Standar IV : Rencana asuhan 5) Standar V : Tindakan 6) Standar VI : Partisipasi klien 7) Standar VII : Pengawasan 8) Standar VIII : Evaluasi 9) Standar IX : Dokumentasi

5. Lingkup Praktik Kebidanan Lingkup Praktik Kebidanan meliputi Pemberian Asuhan pada : Bayi baru

lahir (BBL), bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita pranikah, wanita selama masa hamil, persalinan dan nifas, wanita pada masa interval dan wanita menopause. Ruang lingkup praktik kebidanan meliputi standar minimal yang telah ditentukan dalam SPK. Standar Praktik Kebidanan (SPK) tersebut telah bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi bidan itu sendiri (Ikatan Bidan Indonesia atau IBI).

Page 31: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab, maka setiap bidan harus memiliki kompetensi utama yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan mencakup kategori, yaitu : kompetensi inti atau utama dan kompetensi lanjutan adalah pengembangan dari pengetahuan dan keterampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan masyarakat yang dinamis.

6. Lingkup Praktik Bidan Kewenangan yang bisa dilakukan oleh bidan dalam menjalankan praktik kebidanan berdasarkan Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002. a. Lingkup pelayanan kebidanan kepada anak meliputi (KEPMENKES RI No

900 pasal 18) 1) Pelayanan neonatal esensial 2) Pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi 3) Perawatan tali pusat 4) Resusitasi pada bayi baru lahir 5) Penanganan hipotermi pada BBL 6) Pemberian ASI 7) Pemantauan tumbuh kembang anak 8) Pengobatan penyakit ringan 9) Pemberian imunisasi 10) Pemberian penyuluhan

b. Lingkup pelayan kebidanan kepada wanita meliputi (KEPMENKES RI No 900 pasal 16) 1) Penyuluhan dan konseling 2) Pemeriksaan fisik 3) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal 4) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan

abortus imminens, hipertensi gravidarum tingkat I, preeklamsi ringan dan anemia ringan.

5) Pertolongan persalinan normal 6) Pertolongan normal yang mencakup letak sungsang, infeksi, pendarahan

post partum, laserasi jalan lahir, partus, macet kepala didasar panggul, ketuban pecah dini, distosia karena inseria uteri primer, postterm, dan preterm.

7) Pelayanan ibu nifas ringan 8) Pelayanan ibu nifas abnormal yang meliputi retensio plasenta, rejentan

dan infeksi ringan 9) Pelayanan dan pengobatan pada klien ginekologis yang meliputi

keputihan, perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid c. Lingkup pelayanan Keluarga Berencana

1) Memberikan pelayanan KB yakni : pemasangan IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit), pemberian suntikan, tablet, kondom, diagfragma, jelly.

Page 32: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

2) Memberikan konseling pemakaian kontasepsi dan semua informasi tentang kontrasepsi

3) Memberikan pelayanan efek samping pemakaian kontrasepsi 4) Melakukan pencabutan AKDR letak normal 5) Melakukan pencabutan AKBK tanpa penyulit

d. Lingkup pelayanan kesehatan masyarakat 1) Pembinaan Peran serta masyarakat dalam bidang KIA 2) Memantau tumbuh kembang anak 3) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas 4) Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama merujuk

dan memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (IMS), penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA)

Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 berwenang untuk : a. Memberikan imunisasi b. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas c. Mengeluarkan plasenta secara normal d. Bimbing senam hamil e. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi f. Episiotomi g. Penjahitan luka episotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II h. Amniotomi pada pembukaan seviks lebih dari 4 cm i. Pemberian infus j. Pemberiaan suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedative k. Kompresi bimanual l. Versi ekstrasi gemelli pada kelahiran bayi ke II dan seterusnya m. Vacum ekstrasi dengan bayi didasar panggul n. Pengendalian anemia o. Meningkatkan pemeliharaan dan pengeluaran ASI p. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia q. Penanganan hipotermi r. Pemberian obat obatan terbatas melalui lembar permintaan obat s. Pemberian minum sonde atau pipet t. Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian u. Memberikan obat atau alat kontrasepsi oral, suntikan, alat kontrasepsi dalam

rahim, alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom v. Memberikan penyuluhan dan konseling pemakaian KB w. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim x. Melakukan pencabutan alat kkontrasepsi dibawah kulit tanpa penyulit y. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, KB dan kesehatan

masyarakat Sesuai dengan Kepmenkes RI No. 900 pasal 21, Lingkup praktik bidan dapat berubah apabila dalam keadaan darurat bidan berwenang melakukan pelayanan kebidanan selain dalam kewenangan yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa.

Page 33: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

7. Lahan Praktik Kebidanan Lahan praktik pelayanan kebidanan merupakan tempat dimana bidan menerapkan ilmu dalam memberikan pelayanan kebidanan atau asuhan kebidanan pada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. a. BPS atau dirumah b. Masyarakat c. Puskesmas d. Polindes atau PKD e. RS atau RB f. Balai pengobatan (BP) : dokter, perawat g. RB atau BPS (Bidan Praktik Swasta) h. Bidan didesa i. Rs (swasta atau pemerintah j. Klinik dan unit pemerintah lainnya

8. Tanggung jawab professional a. Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus mengembangkan

keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang bidan

b. Mengenali batas–batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktik klinik

c. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan tersebut

d. Berkomunikasi dengan tim kesehatan lainnya (dokter dan perawat ) dengan rasa hormat dan martabat

e. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal

f. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit maternal/ perinatal

g. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik, meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan

h. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.

Kesimpulan : ! Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap

suatu pengetahuan khusus. ! Seorang bidan memiliki dan ciri dan syarat tertentu ! Bidan memiliki tanggung jawab profesional yang harus dilaksanakan D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN

Kepmenkes RI NOMOR. 369/MENKES/SK/III/2007 tentang standar Profesi Bidan

Page 34: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Khumaira, Marsha. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka

E. SOAL 1. Apakah yang dimaksud dengan standar profesi bidan?

2. Berilah contoh standar profesi bidan yang kadang masih dilanggar oleh bidan di masyarakat!

Page 35: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB VII MODEL KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Model konsep kebidanan sebagai acuan para bidan dalam menjalankan tugasnya serta memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuannya.

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian konseptual model asuhan

kebidanan b. Mahasiswa mengetahui model asuhan pelayanan kebidanan di Indonesia

dan luar negeri 1) Teori Reva Rubin 2) Teori Ramona T Mercer 3) Teori Ela Joy Lerhman 4) Teori Ernestin 5) Teori Jean Ball

B. DESKRIPSI SINGKAT

Model konsep asuhan kebidanan adalah upaya dalam mengetahui model yang dikemukakan oleh beberapa ahli di bidang ilmu kebidanan untuk dijadikan referensi bagi bidan dalam menjalankan tugas sebagai seorang bidan.

C. MATERI 1. Model Konseptual Asuhan Kebidanan

Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites dalam suatu observasi atau penelitian. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan yang normal. Model konseptual kebidanan adalah: a. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. b. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerja, sistem dan skema, yaitu

menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu.

c. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi

Page 36: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster).

Kegunaan Model Konseptual adalah sebagai berikut : a. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak).

• Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang membantu ilmu-ilmu sosial mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social.

• Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan displin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.

b. Dalam asuhan kebidahan termasuk: • Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun sosial dalam

siklus kehamilan dan persalinan. • Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan

prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post partum. • Intervensi teknologi seminimal mungkin. • Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan. • Ruang lingkup praktek kebidanan

- Menolong persalinan - Konseling - Penyuluhan - Asuhan pada saat hamil, melahirkan; nifas dan BBL - Deteksi dini penyakit - Pengobatan terbatas ginekologi - Pertolongan gawat darurat - Pengawasan tumbuh kembang - Supervisi - Praktek kebidanan, managemen kesehatan wanita secara mandiri

berfokus pada kehamilan, persalinan , nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi wanita.

2. Pengantar Teori Kebidanan Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas

menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu. Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat. (50 Tahun IBI 2001).

Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan ilmu, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketepatan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran

Page 37: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

bayi dengan mengikutsertakan keluarga dan orang yang berarti bagi dirinya. (Lang, 1979).

Jadi Teori Kebidanan merupakan seperangkat konsep yang dapat menguraikan secara jelas tentang disiplin ilmu kebidanan. Pengantar teori dalam praktek kebidanan dituangkan dalam standar pelayanan kebidanan yang berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Penerapan standar pelayanan akan melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan jelas. Dengan adanya standar pelayanan dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh masyarakat akan memberikan kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana pelayanan. Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi, diakui, realistic, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan maka diperlukan standar pelayanan kebidanan untuk peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan disebut berkualitas bila tingkat pelayanan tersebut seorang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan.

Masalah yang ditemukan dalam penyusunan standar pelayanan kebidanan adalah bahwa diantara apa. yang telah biasa dilakukan dalam praktek kebidanan sebenamya merupakan tindakan ritualistic yang tidak diriasarkan pada pengalaman praktek yang terbaik. Dalam standar praktek kebidanan tindakan yang bersifat ritualistic seperti melakukan episiotomi secara rutin dan memandikan bayi setelah lahir sudah tidak dianjurkan lagi. Perubahan standar pelayanan seperti ini diriasarkan pada pengalaman yang terbaik dari para praktisi di seluruh dunia.

Standar praktek kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai standar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan mengembangkan kurikulum pendidikan. Juga dapat untuk membantu dalam menentukan kebutuhan operasional dalam penerapannya, misalnya kebutuhan akan pengorganisasian, mekanisme peralatan dan obat yang diperpukan. Ketika audit terhadap pelayanan kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditentukan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih spesifik. a. Teori Ramona T. Mercer

Mercer banyak memfokuskan teorinya pada pengembangan teori dengan menerapkan hasil penelitian dalam asuhan ibu. Dalam teorinya Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Penilaian orang; teori ini lebih ke arah praktek, ia memperlihatkan wanita saat melahirkan, wanita pada awaf post partum, lebih mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai ibu. Teori Mercer banyak digunakan dalam keperawatan dalam bentuk Text Book Obstetri. Pokok bahasan salam teori ini adalah :

Page 38: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

1) Efek stress antepartum 2) Pencapaian peran ibu Efek Stress Antepartum

Tujuan : memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan diri.

Dalam penelitiannya ia menemukan 6 faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan : • Hubungan interpersonal • Peran keluarga • Stress antepartum; komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman

negatif dalam hidup. • Dukungan sosial. • Rasa percaya diri. • Penguasaan rasa takut, depresi dan keraguan.

Mercer memberikan 3 model yang saling berhubungan antara peran individu, peran timbal baik dan peran keluarga terhadap status kesehatan. Famili sistem yang dinamik termasuk sub sistem individu dan pasangan. Penting memperhatikan subsistem dan hubungan timbal baik antara ibu-bapak, ibu - janin, ibu-orang lain. Peran ibu (matemal role) menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri. Satu-dua juta ibu di amerika yang gagal memerankan peran ibu terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakukan kejam (Mercer, 1981).

Menurutnya menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi ibu, tetapi ia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi ibu dalam melaksanakan peran ibu. Peran dan partisipasi suami sangat penting untuk menyakinkan dan memberikan penghargaan terhadap peran baru ini. Pencapaian peran ibu dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi dekat dengan bayinya yang membutuhkan pendekatan yang berkompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain.

Menurut Mercer, stress yang disebabkan oleh adanya resiko kehamilan akan mempengaruhi penilaian diri terhadap status kesehatan. Penghargaan diri, status kesehatan dan dukungan sosial mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan. Dan mempunyai efek negatif terhadap ketakutan dan depresi yang mempunyai efek negatif yang langsung terhadap fungsi keluarga.

Hasil penelitian wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal daripada wanita dengan kehamilan resiko rendah. Ekspresi peran banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mercer menguraikan 4 langkah dalam pencapaian peran ibu: 1) Anticipatory

Page 39: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

adalah suatu masa sebelum menjadi ibu, memulai penyesuaian sosial dan psikologi terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

2) Fonnal Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu. Pada masa ini bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari wanita.

3) Informal Dimulai pada saat wanita telah seorang menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya sebagai ibu lahir telah seorang menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan peran bainya ini.

4) Personal Dimulai pada saat wanita telah sepenuhnya seorang melaksanakan perannya sebagai ibu. Bila Rubin menyatakan bahwa pencapaian peran ibu ini dimulai sejak mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan. Mercer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam pencapaian peran ini umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan post partum.

Mercer menemukan 11 faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran ibu yaitu: • Factor ibu • Umur ibu pada waktu melahirkan. • Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali. • Memisahkan ibu dan anak secepatnya. • Stress sosial • Dukungan sosial • Konsep diri • Sifat pribadi • Sikap terhadap membesarkan anak • Status kesehatan ibu. • Factor bayi • Temperamen • Kesehatan bayi • Factor-Faktor Lain • Latar Belakang Etnik • Status Perkawinan • Status Ekonomi

Suatu hal yang sangat menarik yang dikemukakan oleh Mercer adalah penekanannya pada pengaruh bayi (infant personality) pada waktu ibu melaksanakan perannya sebagai ibu. Dengan mengambil factor sosial suppport, Mercer mengidentifikasi 4 faktor pendukung yaitu : 1) Emosional Support

Adalah perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya diri dan mengerti.

Page 40: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

2) Informational Support Yaitu membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah situasi.

3) Physical Support Adalah pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan dana.

4) Appraisal Support Merupakan informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan, bagaimana ia menampilkan dalam peran. Hal ini memungkinkan individu seorang mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain. Menurutnya factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran fungsi ibu adalah : umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri.

Mercer menguraikan 4 faktor dalam masa adaptasi yaitu : 1) Physical Recovery Phase (Lahir-1 Bulan)

Merupakan adaptasi terhadap fungsi tubuh. Selain pemulihan sendiri juga termasuk di dalamnya perkembangan bayi. Secara psikologis ibu khawatir terhadap resiko menjadi seorang ibu. Masa pemulihan sangat penting karena bila fungsi tubuh tidak kembali seperti semula akan menimbulkan keluhan psikologis dan sosiologis yang berkepanjangan bagi ibu.

2) Achievement Phase (Z- 4/5 Bulan) 3) Disruption phase (6-8 bulan) 4) Reorganisation Phase (8 -12 Bulan)

Bidan yang diharapkan mercer dalam teorinya membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan adaptasi peran ibu dan mengidentifikasi factor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran ibu dalam pencapaian peran, fungsi dan kontribusi dari stress antepartum.

b. Teori Reva Rubin Penekanan Rubin dalam teori maupun penelitian yang dilakukannya

adalah pencapaian peran ibu. Whurut Rubin untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktifitas berupa tafihan-latihan. dalam proses ini wanita diharapkan seorang mengidentifikasi bagaimana seorang wanita mampu mengambil peran seorang ibu. Walaupun proses ini mungkin dapat mengakibatkan efek yang negatif misalnya dalam intervensi atau tindakan, namun teori ini sangat berarti bagi seorang wanita terutama calon ibu untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia seorang beradaptasi dengan perubahan yang akan dihadapinya, khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah melahirkan.

Page 41: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut: 1) Kesejahteraan ibu dan bayi 2) Penerimaan masyarakat 3) Penentuan identitas diri 4) Mengerti tentang arti memberi dan menerima. Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil : 1) Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih

untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan seorang memperhatikan perkembangan janinnya.

2) Membutuhkan sosialisasi. Tahapan psikososial (psikososial stage): 1) Anticipatory Stage

Pada tahap ini ibu-ibu. melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.

2) Honeymoon Stage Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan anggota keluarga lain.

3) Plateu Stage Pada tahap ini ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah seorang menjadi ibu. Tahap ini membutukan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.

4) Disengagement Tahap ini merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahap ini berperan sebagai orang tua belum jelas.

Reaksi yang umum pada kehamilan: 1) Trimester I : Ambivalen, takut; fantasi, khawatir. 2) Trimester II : Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk

mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang kelihatan egosentrik dan self centered.

3) Trimester III : Berperasaan aneh, sembrono / jelek, menjadi lebih introvert, merealisasikan terhadap pengalaman masa kecil.

c. Teori Ela Joy Lehrman Dalam menjalankan profesi kebidanan, Ela Joy Lehrman melihat makin

banyaknya tugas yang dibebankan pada bidan yang harus dilaksanakan dengan penuh profesionalisme dan tanggung jawab. Dengan pandangan Ela Joy Lehrman tersebut menjadi latar belakang munculnya teori kebidanan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Teori Lehrman ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik pemberian asuhan pada wanita hamil dan memberi pertolongan persalinan.

Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukan perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan serta manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang diterima wanita di klinik kebidanan.

Page 42: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Hubungan antara identifikasi faktor risiko dan keefektifan dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi. Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan keseorangan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Lehrman yaitu mengidentifikasi kompenen - komponen yang saling mempengaruhi dalam praktek kebidanan. Hasil dari penelitiannya adalah Teori yang dikemukakan oleh Lehrman mencakup 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal, diantaranya: 1) Asuhan yang berkesinambungan 2) Keluarga sebagai pusat asuhan 3) Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan 4) Tidak ada intervensi dalam asuhan 5) Fleksibilitas dalam asuhan 6) Keterlibatan dalam asuhan 7) Advokasi dari klien 8) Waktu

d. Teori Ernestine Wiedenbach Ernestine adalah seorang perawat kebidanan lulusan Fakultas

Keperawata Universitas Yale, yang sangat tertarik pada masalah seputar keperawatan maternitas yang terfokus pada keluarga ( Family – Centered Maternity Nursing ). Selain berpengalaman sebagai perawat dengan bekerja di klinik selama puluhan tahun, ia juga seorang penulis yang telah menghasilkan beberapa buku dan berpartisipas dalam beberapa penelitian salah satunya bersama ahli filsafat bernama Dickoff. Konsep yang dihasilkan oleh Ernestine bukan hasil penelitiaan melainkan hasil pemikirannya yang dituangkan dalam bukunya Family – Centered Marternity Nursing. Konsep yang luas Wiedenbach yang nyata ditemukan dalam keperawatan : 1) The agent ( Perantara )

Meliputi perawat, bidan dan orang lain. Ernestine mengutarakan empat konsep yang mempengaruhi praktik keperawatan yaitu filosofi, tujuan, praktik dan seni. Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera mengembangkan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.

2) The recipient ( Penerima ) Meliputi wanita, keluarga, masyarakat. Menurut Wiedenbach adalah untuk memenuhi kebutuhannya terhadap bantuan. Individu penerima harus dipandang sebaga seseorang yang kompeten dan mampu melakukan segalannya sendiri. Jadi perawat atau bidan memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalam kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.

3) The goal / purpose Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan bantuan. Perawat atau bidan harus bisa mengidentifikasi

Page 43: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

kebutuhan pasien yang terlihat melalui perilakunya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan fisik, emosional dan fisiogikal. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien / klien, bidan atau perawat harus menggunakan mata, telinga, tangan serta pikirannya.

4) The Means Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahap yaitu: a) Identifikasi kebutuhan klien, memerlukan keterampilan dan ide b) Memberikan dukugan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan

(ministion) c) Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation) d) Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuaan

(coordination) Untuk mengindentifikasi kebutuhan ini diperlukan : a) Pengetahuan : untuk bisa memahami kebutuhan pasien / klien b) Judgement (penilaian) : kemampuan pengambilan keputusan c) Keterampilan : kemampuan perawat / bidan memenuhi kebutuhan

pasien

e. Teori Jean Ball Menurut Jean Ball, respon terhadap perubahan setelah melahirkan akan

mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan mereka akan mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persiapan yang sudah dilakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian. Sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas. Ball mengemukakan teori kursi goyang yang dibentuk 3 elemen : 1) pelayanan maternitas 2) pandangan masyarakat terhadap keluarga 3) Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita

Kesimpulan: ! Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan

kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan ! Model asuhan pelayanan kebidanan di Indonesia dan luar negeri menggunakan teori Reva

Rubin, Ramona T Mercer, Ela Joy Lerhman, Ernestin, Jean Ball.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Suryani, Evi Sri. 2011.Buku ajar konsep kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

E. TUGAS

1. Bagi kelas menjadi 5 kelompok

Page 44: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

2. Masing-masing kelompok membahas teori tentang model asuhan pelayanan kebidanan dan penerapannya di Indonesia dan luar negeri.

3. Tugas dikumpulkan dalam bentuk makalah dan presentasi tiap kelompok pada pertemuan berikutnya.

Page 45: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB VIII MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Bidan mampu melakukan menajemen dalam memberikan pelayanan kebidanan

2. INDIDKATOR a. Mahasiswa mengetahui pengertian manajemen asuhan kebidanan b. Mahasiswa mengetahui tujuan manajemen asuhan kebidanan c. Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip manajemen asuhan kebidanan d. Mahasiwa mampu menyebutkan langkah-langkah manajemen asuhan

kebidanan

B. DESKRIPSI SINGKAT Manajemen asuhan kebidanan merupakan langkah dalam memberikan asuhan kepada pasien agar pasien mendapatkan pelayanan yang tepat.

C. MATERI 1. Konsep dan Prinsip Manajemen

Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya. Prinsip-prinsip manajemen: a. Efisiensi

Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).

b. Efektivitas Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai, efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.

c. Rasional dalam mengambil keputusan Pengambilan keputusan yang rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen. Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.

2. Manajemen Kebidanan Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang

digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Page 46: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Depkes RI, 2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.

Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.

Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ACNM (1999) terdiri atas: 1) Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara

sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.

2) Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi data dasar.

3) Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.

4) Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.

5) Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien 6) Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana

individual 7) Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan

berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya 8) Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika

terdapat penyimpangan dari keadaan normal 9) Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan

dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan 3. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan

a. Langkah I : pengumpulan data dasar Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar : • Riwayat kesehatan • Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya • Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya • Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi

b. Langkah II : interpretasi data dasar Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di identifikasikan

Page 47: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.

c. Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.

d. Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

e. Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah-masalah yg berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis. Semua keputusan yg dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan oleh klien.

Page 48: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

f. Langkah VI : Melaksanakan perencanaan Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

g. Langkah VII : Evaluasi Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.

Kesimpulan: ! Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam

menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

! Manajemen kebidanan menurut Varney ada 7 langkah.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Astuti, Puji Hutari. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta; Rohima Press Benson, Ralph C; Pernoll, Martin L. 2009. Buku saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC. Dinas Kesehatan. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Jawa Tengah: Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2012. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2012. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang. Fraser, M. Diane. 2009. Buku Ajar Bidan. Edisi 14. EGC. Jakarta

E. TUGAS

1. Tugas ini merupakan tugas individu 2. Setiap mahasiswa membuat manajemen asuhan kebidanan pada satu kasus 3. Tugas dikumpulkan dalam bentuk makalah

Page 49: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB IX MODEL PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pelayanan sesuai dengan materi yang telah diperoleh selama perkuliahan

2. INDIKATOR a. Mahasisa mengetahui pengertian model pelayanan kebidanan b. Mahasiswa memahamai komponen model asuhan kebidanan

1) Midwifery care 2) Paradigma sehat 3) Bidan delima

c. Mahasiswa mampu menerapkan model pelayanan kebidanan di Indonesia

B. DESKRIPSI SINGKAT Model pelayanan kebidanan adalah suatu kegiatan melayani masyarakat sesuai dengan standar yang dimiliki oleh seorang bidan untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien.

C. MATERI 1. Medical model

Medical model merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini sering digunakan dalam bidang kedoteran dan lebih fokus pada proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan Yang tecakup dalam model ini adalah: a) berorientasi pada penyakit b) menganggap bahwa akal/pikiran dan badan terpisah c) manusia menguasai alam d) yang tidak biasa menjadi menarik e) pasien berperan pasif f) dokter yang menentukan

2. Paradigma sehat Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa derajat kesehatan di Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya pemerintah dalam upaya menurunkannya. Salah satu usaha pemerintah dalam menigkatkan derajat kesehatan, pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu paradigma sehat. Paradigma sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof.Dr.F.A.Moeloek (Menkes RI) Pada Rapat sidang DPR Komisi VI pada Tanggal 15 September 1998. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan

Page 50: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Jadi, pada paradigma sehat ini lebih menekankan pada pengobatan promotif, dan preventif. Secara garis besar, dengan adanya paradigma sehat maka pembangunan sector harus memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan. Secara khususnya, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, yaitu dengan adanya paradigma sehat mak pembangunan kesehatan menekankan pada upaya promotif dan preventif. Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan dalam asuhan kebidanan, hal ini karena: a) Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang tentang kesehatan

termaksuk kesehatan roproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif

b) Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk merupakan derajat kesehatan di Indonesia yang utamanya di nilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai model.

c) Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidanpun harus menjadikannya sebagai model atau acuan.

3. Midwifery care Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti memelihara, mengawasai, memperhatikan dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan dunia kebidanan maka “care” disini sering disebut dengan asuhan. Bidan dalam memegang prinsip Midwifery care yaitu: a) Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan

kultur sosial b) Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi c) Mendukung dan meningkatkan persalinan alami d) Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan

seni e) Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk

suatu pengambilan keputusan,tetapi wanita punya kontrol atau keputusan akhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya

f) Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik

4. Bidan Delima Bidan Delima merupakan suatu program dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidan dalam memberikan yang terbaik, agar dapat memenuhi keinginan masyarakat. Dengan misi membentuk Bidan Praktek Swasta (BPS) yang mampu memberikan pelayanan berkualitas terbaik dalam bidang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli terhadap kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan. Serta kegiatan pembinaan dan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan. Bidan Delima adalah sistem standarisasi kualitas pelayanan

Page 51: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

bidan praktek swasta, dengan penekanan pada kegiatan monitoring & evaluasi Bidan Delima melambangkan Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi. Bidan delima adalah suatu program yang terobosan yang strategis mencakup : a) Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup lingkungan

keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. b) Merk dagang/ brand c) Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan

memiliki hak paten d) Rekrutmen bidan dalam ditetapkan dengan kriteria, sistem dan proses baku

yang harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan e) Menganut prinsip pengembangan diri atau salf development, dan semangat

tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan meningkatkan kualitas dapat memuaskan klien beserta keluarganya

f) Jaringan yang mencakup seluruh bidan praktik swasta dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Kesimpulan : ! Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan

kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

! Bidan Delima merupakan suatu program dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidan dalam memberikan yang terbaik, agar dapat memenuhi keinginan masyarakat

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Pratami, E. 2014. Konsep Kebidanan berdasarkan kajian Filosofi dan Sejarah. Magetan: Forum Ilmiah Kesehatan. Saifudin, AB, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo

E. TUGAS

1. Buatlah essay mengenai model pelayanan kebidanan yang tepat dari sudut pandang Anda!

Page 52: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB X MODEL PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu menerapkan model pelayanan kebidanan yang ada di luar negeri

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mengetahui jenis model pelayanan kebidanan b. Mahasisa mampu menerapkan model pelayanan kebidanan di luar negeri.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Model pelayanan kebidanan di luar negeri adalah pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh orang luar dengan teori-teori yang mereka yakini.

C. MATERI 1. Perkembangan organisasi bidan di luar negeri

The International Confederation of Midwives (ICM) merupakan organisasi profesi bidan dunia. Pada saat ini ICM telah memiliki anggota lebih dari 100 organisasi profesi bidan dari berbagai negara di dunia ini. The ICM berfungsi bekerja secara global dengan bidan – bidan di seluruh dunia dan organisasi profesi bidan dari berbagai dunia untuk melindungi hak asasi perempuan dan memberikan akses layanan kebidanan pada masa antenatal, intranatal maupun post natal dan masa mengasuh anak. Dalam menjalankan tugasnya ICM banyak bekerjasama dengan organisasi dunia yaitu Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB) atau United Nation (UN), World Health Organization (WHO). Tugas utama ICM tentunya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak selama proses reproduksi dan pengasuhan anak. Dengan mencanangkan salah satunya dengan program safemotherhood dengan terus memperkuat akses perempuan terhadap layanan kebidanan yang aman.

Visi dari ICM adalah ICM membayangkan sebuah dunia di mana setiap wanita subur memiliki akses keperawatan bidan untuk dirinya sendiri dan bayinya. Sedangkan misi ICM berusaha untuk memperkuat asosiasi anggota dan untuk memajukan profesi kebidanan secara global dengan mempromosikan bidan otonom sebagai pengasuh yang paling tepat untuk melahirkan anak perempuan dan dalam menjaga persalinan normal, dalam rangka meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, dan kesehatan bayi dan keluarga. "ICM standar global untuk pendidikan kebidanan" adalah salah satu pilar penting dari upaya ICM untuk memperkuat kebidanan di seluruh dunia dengan mempersiapkan bidan yang memenuhi syarat untuk memberikan kualitas, standar pendidikan dikembangkan bersama-sama dengan update kompetensi penting untuk praktik kebidanan dasar, yang menentukan isi inti dari setiap program pendidikan kebidanan yang tersedia di Website ICM dalam bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol.

Page 53: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Nort American Registry Midwives (NARM) didedikasikan untuk memajukan profesi dengan mendukung upaya-upaya advokasi untuk pengakuan hukum di tingkat negara bagian dan federal. NARM mendedikasikan persentase yang signifikan dari anggaran tahunan untuk pengembangan pelatihan advokasi, menawarkan lokakarya, partisipasi dalam legislasi, kesehatan masyarakat, dan konferensi kebidanan, menciptakan materi promosi, dan melayani di komite penasehat untuk inisiatif tingkat negara bagian dan federal. The American Association of Naturopathic Midwives (AANM) adalah organisasi profesional untuk bidan naturopati. Bidan naturopati adalah bidan yang membantu kelahiran paling luas yang dilatih alami yang tersedia bagi Anda dan keluarga Anda. AANM ada untuk mendidik masyarakat tentang kebidanan naturopati dan untuk memberikan dukungan klinis, pendidikan berkelanjutan, standar perizinan dan program mentoring bagi para anggotanya.

Association Canada Midwives (CAM) adalah organisasi nasional yang mewakili bidan dan profesi kebidanan di Kanada. Misi dari CAM adalah untuk memberikan kepemimpinan dan advokasi untuk kebidanan sebagai bagian, diatur publik yang didanai dan penting dari sistem perawatan bersalin primer di seluruh provinsi dan wilayah. CAM mempromosikan pengembangan profesi untuk kepentingan umum dan memberikan kontribusi perspektif kebidanan terhadap agenda kebijakan kesehatan nasional. Visi Asosiasi Kanada Bidan adalah bahwa kebidanan merupakan dasar pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, dan bahwa setiap wanita di Kanada akan memiliki akses ke perawatan bidan untuk dirinya dan bayinya. New Zealand College of Midwives (NZCOM) adalah organisasi profesional dan diakui 'suara' untuk bidan dan bidan pelajar di Selandia Baru. Dengan tujuan untuk memajukan profesi kebidanan yang ada di negara tersebut.

2. Komponen dan Macam Model Pelayanan Kebidanan Komponen model kebidanan: a) Memonitor kesejahteraan ibu b) Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling c) Intervensi teknologi seminimal mungkin d) Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric e) Lakukan rujukan Macam-macam model kebidanan a) Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktik kebidanan.

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu: 1) Ibu dalam keluarga 2) Konsep kebutuhan 3) Partnership 4) Faktor kedokteran dan keterbukaan

b) Model Medical Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk pemahaman tindakan.

Page 54: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

c) Model sehat untuk semua (health for all) Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma Ata tahun 1978. Focus pelayanan ditujukan kepada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana komunikasi dari bidan-bidan Negara lain. Tema HFA menurut Euis dan Simment (1992) : 1) Mengurangi ketidaksamaan kesehatan 2) Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif 3) Partisipasi masyarakat 4) Kerjasama yang baik pemerintah dengan sector lain yang terkait 5) Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dari system

pelayanan kesehatan. PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktik ilmu pengetahuan yang logis dan metode sosial yang tepat serta teknologi universal yang dapat diperoleh oleh individu dan keluarga dalam komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam masyarakat dan Negara yang mampu menjaga setiap langkah perkembangan berdasarkan kepercayaan dan ketentuannya.

3. Model Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri (Belanda) Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terhadap

kelahiran dan kematian, pemerintah mengambil tindakan terhadap masalah tersebut. Wanita berhak memilih apakah ia mau melahirkan di rumah sakit, hidup atau mati. Belanda memilki angka kelahiran yang sangat tinggi sedangkan kematian perinatal relatif rendah. Satu dari tiga persalinan lahir di rumah dan ditolong oleh bidan dan perawat sedang yang lain lahir di rumah sakit juga dibantu oleh bidan.

Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toronto tahun 1984 menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal dan harus selalu dipantau dan mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah atau di rumah sakit dimana bidan yang sama akan memantau kehamilannya. Yang utama dan penting, kebidanan di Belanda melihat suatu perbedaan yang nyata antara kebidanan keperawatan. Astrid Limburg mengatakan : seorang perawat yang baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik karena perawat dididik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan bidan untuk kesehatan wanita. Tidak berbeda dengan ucapan Maria De Broer yang mengatakan bahwa kebidanan tidak memiliki hubungan dengan keperawatan, kebidanan adalah profesi yang mandiri. Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana memberi anastesi dan sedatif pada pasien barulah kita harus mengatakan pendekatan dan memberi dorongan pada ibu saat persalinan. Jadi pada prakteknya bidan harus memandang ibu secara keseluruhan dan mendorong ibu untuk menolong dirinya sendiri.

Pada kasus resiko rendah dokter tidak ikut menangani, mulai dari prenatal, natal, post natal, pada resiko menengah mereka selalu memberi job tersebut pada bidan dan pada kasus resiko tinggi dokter dan bidan saling bekerja sama.

Bidan di Belanda 75% bekerja secara mandiri, karena kebidanan adalah profesi yang mendiri dan aktif. Sehubungan dengan hal tersebut bidan harus menjadi role model dimasyarakat dan harus menganggap kehamilan adalah sesuatu

Page 55: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

yang normal sehingga apabila seorang wanita merasa dirinya hamil dia dapat langsung memeriksakan diri ke bidan. a) Pelayanan Antenatal

Bidan menurut peraturan Belanda lebih berhak praktek mandiri daripada perawat. Bidan mempunyai izin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan kepada wanita dengan resiko rendah, meliputi antenatal, intrapratum dan post natal. Tanpa ahli kandunagn yang menyertai mereka bekerja di bawah Lembaga Audit Kesehatan. Bidan harus merujuk wanita dengan resiko tinggi atau kasus patologi ke Ahli Kebidanan untuk dirawat dengan baik.

Untuk memperbaiki pelayanan kebidanan dan ahli kebidanandan untuk meningkatkan kerjasama antar bidan dan ahli kebidanan dibentuklah daftar indikasi oleh kelompok kecil yang berhubungan dengan pelayanan maternal di Belanda. Daftar ini berisi riwayat sebelum dan sesudah pengobatan. Riwayat kebidanan akan berguna dalam pelayanan kebidanan. Penelitian Woremever menghasilkan data tentang mortalitas dan mobilitas yang menjamin kesimpulan: dengan sistem pelayanan yang diterapkan Belanda memungkinkan mendapatkan hasil yang memuaskan melalui seleksi wanita. Suksesnya penggunaan daftar indikasi merupakan dasar yang penting mengapa persalinan di rumah disediakan dan menjadi alternatif karena wanita dengan resiko tinggi dapat diidentifikasi dan kemudian dirujuk ke Ahli Kebidanan.

Selama kehamilan bidan menjumpai wanita hamil 10-14 kali di klinik bidan. Sasaran utama praktek bidan adalah pelayanan komunitas. Jika tidak ada masalah, wanita diberi pilihan untuk melahirkan di rumah atau di rumah sakit. Karena pelayanan antenatal yang hati-hati sehingga kelahiran di rumah sama amannya dengan kelahiran di rumah sakit. Tahun 1969 pemerintah Belanda menetapkan bahwa melahirkan di rumah harus dipromosikan sebagai alternatif persalinan. Di Amsterdam 43% kelahiran (catatan bidan dan Ahli Kebidanan) terjadi di rumah. Di Holland, diakui bahwa rumah adalah tempat yang aman untuk melahirkan selama semuanya normal.

b) Pelayanan Intrapartum Pelayanan Intrapartum dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu jam setelah lahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan untuk melakukan episiotomi tapi tidak diizinkan menggunakan alat kedokteran. Baisanya bidan menjahit luka perineum atau episiotomi, untuk luka yang parah dirujuk ke Ahli Kebidanan. Syntomentrin dan Ergometrin diberikan jika ada indikasi. Kebanyakan kala III dibiarkan sesuai fisiologinya. Analgesik tidak digunakan dalam persalinan.

c) Pelayanan Postpartum Pada tahun 1988, persalinan di negara Belanda 80% telah ditolong oleh

bidan, hanya 20% persalinan di RS. Pelayanan kebidanan dilakukan pada community – normal, bidan sudah mempunyai indefendensi yuang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan anak pun semakin baik, bidan mempunyai tanggung jawab yakni melindungi dan memfasilitasi proses alami, menyeleksi kapan wanitya perlu intervensi, yang menghindari teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting. Pendidikan bidan digunakan sistem Direct Entry dengan

Page 56: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

lama pendidikan 3 tahun. Bidan mungkin tidak sebanyak dari pada pasien dokter untuk kematian demam nifas atau infeksi puerperalis, sebagian besar penting karena kesakitan maternal dan kematian saat itu.

Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad ke 18 banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric. Pendapat ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, uang tidak terorganisir dan tidak dianggap profesional. Pada pertengahan abad antara tahun 1770 dan 1820, para wanita golongan atas di kota-kota di Amerika, mulai meminta bantuan “para bidan pria” atau para dokter. Sejak awal 1990 setengah persalinan di AS ditangani oleh dokter, bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu membayar dokter. Dengan berubahnya kondisi kehidupan di kora, persepsi-persepsi bartu para wanita dan kemajuan dalam ilmu kedokteran, kelahiran menjadi semakin meningkat dipandang sebagai satu masalah medis sehingga di kelola oleh dokter.

Tahun 1915 dokter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran di dalamnya, dan diberlakukannya protap pertolongan persalinan di AS yaitu : memberikan sedatif pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasi memberikan ether pada kala dua, melakukan episiotomi, melahirkan bayi dengan forcep elstraksi plasenta, memberikan uteronika serta menjahit episiotomi. Akibat protap tersebut kematian ibu mencapai angka 600-700 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 30-50% wanita melahirkan di rumah sakit. Dokter Grantly Dicke meluncurkan buku tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialis obstetric berusaha meningkatkan peran tenaga diluar medis, termasuk bidan.

Kesimpulan: ! The International Confederation of Midwives (ICM) merupakan organisasi profesi

bidan dunia. ! Ada tiga model pelayanan kebidanan yaitu model dalam mengkaji kebutuhan dalam

praktik kebidanan, model medical dan model health for all ! Model pelayanan kebidanan di Belanda menyatakan bahwa seorang perawat yang

baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik karena perawat dididik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan bidan untuk kesehatan wanita.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN

Pratami, E. 2014. Konsep Kebidanan berdasarkan kajian Filosofi dan Sejarah. Magetan: Forum Ilmiah Kesehatan. Saifudin, AB, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo

E. TUGAS

1. Bagi kelas menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 mahasiswa

Page 57: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

2. Membuat makalah tentang model pelayanan kebidanan di luar negeri selain Belanda

3. Makalah dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Page 58: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB XI REFLECTIVE PRACTICE BIDAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa diharapkan mampu menjadi bidan dan melestarikan budaya dalam pelayanan kebidanan sesuai dengan yang telah dilakukan para bidan sebelumnya.

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang reflective practice b. Mahasiswa mengetahui hak dan kewajiban bidan c. Mahasiswa memahami pengertian etikolegal d. Mahasiswa memahami sistem penghargaan dan sanksi bidan yang

berhubungan dengan hak, kewajiban dan etikolegal dalam praktik asuhan kebidanan

B. DESKRIPSI SINGKAT Kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan sehingga untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang menurut pencetus istilah, adalah salah satu karakteristik mendefinisikan praktek profesional.

C. MATERI 1. Pengertian Reflective Practice secara umum

Reflective Practice adalah kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan sehingga untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang menurut pencetus istilah, adalah salah satu karakteristik mendefinisikan praktek profesional. Refleksi juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93). Istilah refleksi di sini dipahami dalam pengertian khas, yaitu suatu upaya menyimak dengan penuh perhatian terhadap bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan untuk mengerti pentingnya pemahaman mendalam sampai pada makna dan konsekuensinya.

2. Pengertian Reflective Practice dalam Pelayanan Kebidanan Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk

pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Dalam praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan

Page 59: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien.

Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang berkuliatas dan sebagai tenaga kesehatan yang professional, bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya, yang berarti bidan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik komprehensif (berkesinambungan, terpadu, dan paripurna), yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat. Jadi seorang bidan dituntut untuk menjadi individu yang professional dan handal memberikan pelayanan yang berkualitas karena konsep kerjanya berhubungan dengan nyawa manusia.

3. Kode etik profesi bidan a. Definisi kode etik

Kode etik atau codex (Latin) adalah”himpunan” berarti usaha menghimpun apa yang tersebar. Kode etik adalah himpunan norma yang disepakati dan ditetapkan oleh dan untuk pengemban profesi. Kode etik harus memiliki sifat-sifat antara lain: 1) kode etik harus rasional, tetapi tidak kering dari emosi; 2) kode etik harus konsisten, tetapi tidak kaku; 3) kode etik harus bersifat universal. (Indar, 2010). Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

b. Kode etik bidan Kode etik bidan indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan disahkan pada kongres Nasional IBI ke XII Tahun 1998. Sebagai pedoman dalam berperilaku, Kode Etik Bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan bab. Secara umum Kode Etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu: 1) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir) 2) Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir) 3) Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2

butir) 4) Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir) 5) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir) 6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir) 7) Penutup (1 butir)

4. Hak dan Kewajiban Bidan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3, hak adalah

kewenangan untuk berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-undang

Page 60: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

atau aturan tertentu. Sebagai suatu profesi, bidan memiliki organisasi profesi yaitu Ikatan Bidan Indonesia atau disingkat IBI yang mengatur hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setiap bidan yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI. Hak bidan: a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan profesinya. b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap

tingkat jenjang pelayanan kesehatan. c. Bidan berhak menolak keinginan pasien atau klien dan keluarga yang

bertentangan dengan peraturan perundangan, dan kode etik profesi. d. Bidan berhak atas privasi atau kedirian dan menuntut apabila nama baiknya

dicemarkan baik oleh pasien,keluarga ataupun profesi lain. e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui

pendidikan maupun pelatihan. f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir

dan jabatan yang sesuai. g. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai. Wewenang Bidan: a. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan

pelayanan kegawatandaruratan obstetrik dan neonatal. b. Bidan harus melaksanakan tugas kewenagan sesuai standar profesi,

memiliki kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan, mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya dan bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.

c. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah termasuk remaja putri, prahamil, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, dan masa antara kehamilan. Dan masih banyak lagi.

Dalam lingkup IBI, setiap anggota memiliki beberapa hak tertentu sesuai dengan kedudukannya, yaitu: a. Anggota biasa

1) Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. 2) Berhak mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan

organisasi. 3) Berhak memilih dan dipilih.

b. Anggota Luar Biasa 1) Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi. 2) Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan

organisasi. c. Anggota kehormatan

Dapat mengemukakan pendapat,saran,dan usul untuk kepentingan organisasi.

Page 61: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

5. Sistem Sanksi dan Penghargaan Bidan a. Penghargaan bagi bidan

Penghargaan juga diberikan kepada bidan yang berprestasi (bidan teladan). Selain itu, bidan juga dapat diberi beasiswa. Bidan sebagai petugas kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip dan nilai etik.

b. Sanksi Bidan Tidak hanya memberikan penghargaan bagi bidan yang mampu melaksanakan prakteknya sesuai kode etik dan standar profesi bidan, Setiap penyimpangan baik itu disengaja atau tidak, akan tetap di audit oleh dewan audit khusus yang telah dibentuk oleh organisasi bidan atau dinas kesehatan di kabupaten tersebut. Dan bila terbukti melakukan pelanggaran atau penyimpangan maka bidan tersebut akan mendapat sanksi yang tegas, supaya bidan tetap bekerja sesuai kewenangannya. Sanksi adalah imbalan negatif, imbalan yang berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak/kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi. Bagi bidan yang melaksanakan pelayanan kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka akan diberikan sanksi sesuai dengan Permenkes RI No. 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Dalam organisasi profesi kebidanan terdapat Majelis Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA) yang memiliki tugas : 1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang sesuai dengan

ketetapan pengurus pusat. 2) Melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya secara berkala 3) Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas

pengurus pusat. 4) Membentuk tim teknis sesuai kebutuhan, tugas dan tanggung jawabnya

ditentukan pengurus. MPEB dan MPA merupakan majelis independen yang berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pengurus inti dalam organogram IBI tingkat nasional. MPEB secara internal memberikan saran, pendapat, dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota. MPEB dan MPA, bertugas mengkaji, menangani dan mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dan praktik kebidanan serta masalah hukum. Kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan anggota. MPA tingkat pusat melaporkan pertanggungjawabannya kepada pengurus pusat IBI dan pada kongres nasional IBI. MPA tingkat provinsi melaporkan pertanggungjawabannya kepada IBI tingkat provinsi (pengurus daerah).

Page 62: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Tugas dan wewenang MPA dan MPEB adalah memberikan bimbingan dan pembinaan serta pengawasan etik profesi, meneliti dan menentukan adanya kesalahan atau kelalaian bidan dalam memberikan pelayanan. Etika profesi adalah norma-norma yang berlaku bagi bidan dalam memberikan pelayanan profesi seperti yang tercantum dalam kode etik bidan. Anggota MPEB dan MPA, adalah: 1) Mantan pengurus IBI yang potensial. 2) Anggota yang memiliki perhatian tinggi untuk mengkaji berbagai aspek

dan perubahan serta pelaksanaan kode etik bidan, pembelaan anggota, dan hal yang menyangkut hak serta perlindungan anggota.

3) Anggota yang berminat dibidang hukum. Keberadaan MPEB bertujuan untuk: 1) Meningkatkan citra IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan yang

diberikan bidan. 2) Membentuk lembaga yang akan menilai ada atau tidaknya pelanggaran

terhadap Kode Etik Bidan Indonesia. 3) Meningkatkan kepercayaan diri anggota IBI. 4) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan dalam

memberikan pelayanan. Contoh sanksi bidan adalah pencabutan ijin praktek bidan, pencabutan SIPB sementara, atau bisa juga berupa denda. Penyimpangan yang dilakukan oleh bidan misalnya : 1) Bidan melakukan praktek aborsi,yang seharusnya tidak boleh dilakukan

oleh bidan karena termasuk tindakan kriminal. 2) Bidan tidak melakukan rujukan pada ibu yang mengalami persalinan

premature, bidan ingin melakukan persalinan ini sendiri. Ini jelas tidak boleh dilakukan, dan harus dirujuk. Karena ini sudah bukan kewenangan bidan lagi, selain itu jika dilakukan oleh bidan itu sendiri,persalinan akan membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya.

c. Alur Sanksi Bidan Malpraktek yang dilakukan oleh bidan dapat disebabkan oleh banyak

faktor, misalnya kelalaian, kurangnya pengetahuan, faktor ekonomi, rutinitas,dan juga perubahan hubungan antara bidan dengan pasien. Untuk dapat mencegah terjadinya malpraktek yang dilakukan oleh bidan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan tidak memberikan jaminan atau garansi akan keberhasilan usahanya, dalam melakukan tindakan harus ada informed consent, mencatat semua tindakan kedalam rekam medik, dan lain-lain.

Untuk penyelesaian tindak pidana malpraktek yang dilakukan oleh bidan yang telah masuk ke pengadilan, semua tergantung kepada pertimbangan hakim yang menangani kasus tersebut untuk menentukan apakah kasus yang ditanganinya termsuk kedalam malpraktek atau tidak.

Page 63: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Atau apakah si pelaku dapat dimintai pertanggung jawaban secara pidana atau tidak.

Melakukan malpraktek yuridis (melanggar hukum) berarti juga melakukan malpraktek etik (melanggar kode etik). Sedangkan malpraktek etik belum tentu merupakan malpraktek yuridis. Apabila seorang bidan melakukan malpraktek etik atau melanggar kode etik. Maka penyelesaian atas hal tersebut dilakukan oleh wadah profesi bidan yaitu IBI. Dan pemberian sanksi dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku didalam organisasi IBI tersebut. Sedangkan apabila seorang bidan melakukan malpraktek yuridis dan dihadapkan ke muka pengadilan. Maka IBI melalui MPA dan MPEB wajib melakukan penilaian apakah bidan tersebut telah benar-benar melakukan kesalahan. Apabila menurut penilaian MPA dan MPEB kesalahan atau kelalaian tersebut terjadi bukan karena kesalahan atau kelalaian bidan, dan bidan tersebut telah melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi, maka IBI melalui MPA wajib memberikan bantuan hukum kepada bidan tersebut dalam menghadapi tuntutan atau gugatan di pengadilan.

Kesimpulan: ! Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk

pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan).

! Kode Etik Bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan bab. Secara umum Kode Etik tersebut berisi 7 bab.

! Sebagai suatu profesi, bidan memiliki organisasi profesi yaitu Ikatan Bidan Indonesia atau disingkat IBI yang mengatur hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi bidan.

D. DATAR BACAAN TAMBAHAN PP IBI. 2006. 50 tahun Ikatan Bidan Indonesia: Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta. Bertens, K. 2007. Etika (cetakan kesepuluh). Jakarta: Gramedia Pustaka Indar. 2010. Etika Hukum Kesehatan. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin

E. TUGAS

1. Membuat essay tentang bidan-bidan di Indonesia yang memperoleh sanksi dan penghargaan berdasarkan kode etik bidan.

2. Tugas ini merupakan tugas individu

Page 64: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB XI PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR BIDAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIATOR

1. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki sebagai bidan dan memeberikan pelayanan sesuai dengan profesi yang dimiliki

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai profesi bidan b. Mahasiswa mengetahui profesionalisme bidan c. Mahasiswa mampu mengembangkan profesi dan jenjang karir bidan

B. DESKRIPSI SINGKAT

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus

C. MATERI

1. Pengertian Karir Karir mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, diantaranya : a. Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang

lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.

b. Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis.

c. Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseorang selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

2. Pengembangan Karir Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Pengembangan karir (career development) terdiri dari : a. Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses dimana indivudu

dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang.

Page 65: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

3. Pengembangan Karir Bidan Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja di organisasi tersebut. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.

b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.

c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.

Pengembangan karir bidan memiliki beberapa tujuan, diantaranya: a. Mendapatkan persyaratan menempati posisi / jabatan tertentu. b. Mengusahakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai,

tergantung pada lowongan / jabatan, keputusan, dan tergantung presensi pimpinan.

Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat pada: a. Permen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No:

01/PER/M.PAN/1/2008 b. Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional bidan dalam angka kredit.

Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural. Karir Fungsional Karir fungsional adalah karir yang dimilki oleh bidan berdasarkan peran fungsinya, dan sifatnya melekat pada sorang bidan. Karir fungsional meliputi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, koordinator, dan bidan penyelia. Karir Struktural Karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah di rumah sakit, puskesmas, bidan desa atau bidan di institusi swasta. Karir tesebut dapat dicapai oleh bidan tiap tatanan pelayanan kebidanan / kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan dan kebijakan yang ada. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kesimpulan: ! Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau

posisi yang pernah dipegang seseorang selama masa kerjanya. Oleh karena itu,

Page 66: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

! Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja di organisasi tersebut.

! Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Pratami, E. 2014. Konsep Kebidanan berdasarkan kajian Filosofi dan Sejarah. Magetan: Forum Ilmiah Kesehatan. Saifudin, AB, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo

E. SOAL

1. Jelaskan tentang pengembangan karir bidan!

Page 67: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB XIII EVIDENCE BASED PRACTICE DAN MIDWIFERY PRACTICE

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu melaksanakan praktek sesuai dengan evidence based

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mengetahui definisi evidence based b. Mahasiswa memahami mengenai evidence based practice c. Mahasiswa mengetahui definisi midwifery practice d. Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup midwifery practice

B. DESKRIPSI SINGKAT

Evidence based practice dan midwifery practice merupakan langkah dalam membentuk bidan yang professional dan sesuai dengan teori yang sudah ada.

C. MATERI 1. Pengertian Evidence-Based Practice

Gambril (2000) mendefinisikan EBP sebagai suatu proses yang melibatkan pembelajaran atas arahan diri sendiri yang mengharuskan pekerja profesional bisa mengakses informasi sehingga memungkinkan kita bisa: a. Menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki dalam memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang bisa kita jawab; b. Menemukan bukti-bukti terbaik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan; c. Menganalisis bukti-bukti terbaik itu untuk mendapatkan validitas penelitian

maupun kedayaterapannya pada pertanyaan-pertanyaan praktik yang kita ajukan;

d. Membuat agar klien bertindak sebagai partisipan dalam pembuatan keputusan dan

e. Mengevaluasi kualitas praktik pada klien. Tujuan EBP adalah memberi alat, berdasarkan bukti-bukti-bukti terbaik

yang ada, untuk mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan kepribadian (Stout & Hayes, 2005 & Haynes, 1998). Artinya bahwa dalam memilih suatu pendekatan pengobatan dan kepribadian, kita hendaknya secara empiris melihat-lihat kajian penelitian yang telah divalidasikan secara empiris yang menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri individu tertentu.

Adapun jenis penelitian yang harus dikuasai para praktisi dalam EBP adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif didasari pada ide bahwa suatu problem dapat diteliti dan menggunakan metodologi yang signifikan dimana masing-masing variabel menunjukan saling keterkaitan satu sama lainnya (Glicken, 2005). Untuk mengontrol variabel yang kompleks yang berhubungan dengan klien bisa jadi sangat sulit. Walaupun penelitian kualitatif terbatas pada fakta yang mana variabel penting lainnya tidak dapat dikontrol,

Page 68: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

penelitian ini di dasari pada keyakinan bahwa penemuan non empiris merupakan cara dalam memahami kefektifan treatmen. Meskipun penelitian kualitatif tidak dapat memperlihatkan hubungan sebab akibat sebagaimana penelitian kuantitatif, namun implikasi dari hubungan dan kelemahan hubungan dari variabel tersebut dapat diketahui.

2. Ciri-ciri Evidence-Based Practice Timmermans dan Angell (2001) menunjukkan bahwa pertimbangan klinis berbasis bukti memiliki lima ciri penting: a. Terdiri atas bukti penelitian dan pengalaman klinis. b. Ada keterampilan yang dilibatkan dalam membaca literatur yang

memerlukan kemampuan untuk mensintesakan informasi dan membuat pertimbangan mengenai kualitas bukti-bukti yang ada.

c. Cara penggunaan informasi merupakan fungsi tingkat otoritas praktisi di suatu organisasi dan tingkat keyakinannya terhadap keefektifan informasi yang digunakan.

d. Bagian dari penggunaan EBP adalah kemampuan mengevaluasi secara mandiri informasi yang digunakan dan menguji validitasnya dalam konteks praktik masing-masing.

e. Pertimbangan klinis berbasis bukti didasarkan pada gagasan tentang perilaku dan peran profesional dan terutama dipedomani oleh suatu sistem nilai bersama.

3. Kelebihan Evidence-Based Practice Kelebihan dari EBP dalam praktek profesional adalah: a. Helper dan klien bersama-sama memperoleh pengetahuan dan informasi

sebanyak-banyaknya terhadap suatu penyakit atau masalah yang dialami klien, sehingga akan membantu klien dalam membuat keputusan alternatif dari sejumlah pilihan penaganan masalah atau penyakit (Stout & Hayes, 2005).

b. Dengan EBP memungkinkan praktisi (a) mengembangkan pedoman praktis yang bermutu yang bisa diterapkan pada diri klien, (b) mengidentifikasi literatur yang cocok yang bisa dijadikan bahan diskusi bersama klien, (c) berkomunikasi dengan para profesional lain dari kerangka acuan atas panduan pengetahuan dan (d) meneruskan proses pembelajaran diri sendiri sehingga dihasilkan kemungkinan pengobatan terbaik bagi klien (Hines, 2000).

c. Selain itu menurut Straus dan Sackett (1998) EBP cukup berhasil di latar psikiatris dan medis umum dan bahwa para praktisi membaca penelitian itu secara akurat dan membuat keputusan yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53% pasien mengakui kalau dirinya mendapat penanganan primer yang telah dilaksanakan dengan randomized controlled trials (RCT) atau percobaan terkendali secara acak dan hasilnya sangat efektif.

Page 69: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

4. Keterbatasan Evidence-Based Practice Keterbatasan EBP dalam praktek profesional adalah: a. Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan

sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999).

b. Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal Medical Assosiation atau disingkat AMA, 1992).

5. Perkembangan Keilmuan Midwifery Yang Berhubungan Dengan Evidence Based Practice

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah. Asuhan Kesehatan Ibu selama dua dasawarsa terakhir terfokus pada: a. Keluarga Berencana

Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang diinginkan b. Asuhan Antenatal Terfokus

Memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya, menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi

c. Asuhan Pascakeguguran Menatalaksanakan gawat-darurat keguguran dan komplikasinya serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya

d. Persalinan yang Bersih dan Aman serta Pencegahan Komplikasi Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian

e. Penatalaksanaan Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya.

Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan komplikasi selama dan pascapersalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu

Page 70: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

dan bayi baru lahir. Beberapa contoh dibawah ini adalah perkembangan keilmuan kebidanan yang berhubungan dengan evidence based practice. a. Gentle Birth

Getntle birth adalah konsep persalinan yag santun, tenang, dan alami yang bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil agar tetap tenang dan rileks saat melahirkan. Konsep ini melibatkan praktik senam hamil, olah pernapasan, serta self hypnosis yang rutin dilakukan sjak awal masa kehamilan hingga menuju persalinan.

b. Water birth Persalinan di air (Inggris: waterbirth) adalah proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air hangat. Melahirkan dalam air (water birth), adalah suatu metode melahirkan secara normal melalui vagina di dalam air. Secara prinsip, persalinan dengan metode water birth tidaklah jauh berbeda dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada metode water birth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa dilakukan di atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan di atas tempat tidur, calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan persalinan menggunakan metode water birth. Ada yang mengatakan persalinan dengan water birth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%.

c. Lotus Birth Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.

Kesimpulan: ! Tujuan EBP adalah memberi alat, berdasarkan bukti-bukti-bukti terbaik yang ada,

untuk mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan kepribadian ! perkembangan keilmuan kebidanan yang berhubungan dengan evidence based

practice antara lain gentle birth, water birth, lotus birth.

D. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta. Saifuddin AB, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

E. SOAL

Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Practice Dan Midwifery Practice!

F. TUGAS

Page 71: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

1. Buatlah essay mengenai pendapatmu tentang perkembangan keilmuan kebidanan disertai dengan sumber bacaan yang kamu peroleh dalam menyusun essay!

Page 72: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

BAB XIV WOMEN CENTRE, MIDWIFERY PARTNERSHIP, CONTINUITY OF CARE

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa mampu memahami tentang women center, midwifery partnership, dan continuity of care dalam kehidupan sehari-hari.

2. INDIKATOR a. Mahasiswa mengetahui definisi, ruang lingkup Women Centre b. Mahasiswa mengetahui definisi, ruang lingkup Midwifery Partnership c. Mahasiswa mengetahui definisi, ruang lingkup Continuity of Care

B. DESKRIPSI SINGKAT

Dalam keseharian bidan diharapkan mampu menjadi pusat dalam memberdayakan wanita, mampu menjadi partner dalam kebutuhan wanita, dan peduli dengan keberlangsungan kehidupan wanita di masyarakat.

C. MATERI

1. Pengertian Women Center Care Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwifery

care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan yaitu House of commons Health commitee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita untuk memilih pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis asuhan maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnaya asuhan yang berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul kepuasan.

Hal ini juga menunjukan bahwa asuhan berorientasi pada wanita atau women Center Care amat penting untuk kemajuan praktik kebidanan. Visi women center care Women Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (Internasional Confederation of Midwifery) yang tertuang pada visinya yaitu: a. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan

kebidanan b. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai

kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga

c. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa mendatang termasukpelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.

Page 73: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini: a. Lakukan intervensi minimal b. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan c. Melakukan segala tindakan sesuai dengan standar, wewenang dan

kompetensi d. Memberikan inform konten e. Memberikan asuhan yang nyaman, aman, logis dan berkualitas f. Menerapkan asuhan sayang ibu Asuhan sayang ibu ini adalah a. Asuhan yang tidak menibulkan penderitaan bagi ibu b. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan c. Asuahan yang berorientasi dengan kebutuhan ibu d. Memberdayakan ibu / wanita dan keluarga.

2. Midwifery partnership Partnership menurut terjemahan Google adalah “kemitraan, persekutuan,

perseroan, perkongsian, kongsi, perekanan (Translate google, 2011). Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011).

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008).

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : a. Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang

sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. 1) Tugas mandiri 2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah

dengan melibat klien 3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal 4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan

dengan melibatkan klien/keluarga 5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien/keluarga 7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang

membutuhkan pelayanan keluarga berencana

Page 74: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium dan menopause

9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga

10) Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

b. Pelayanan Kolaborasi / kerjasama terdiri dari : 1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga 2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan

pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga

5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga

6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

7) Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

c. pelayanan Ketergantungan/Rujukan terdiri dari: 1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai

dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga 2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan 3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa

persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga 4) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan

tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

Page 75: KONSEP KEBIDANA N - civitas.uns.ac.id · Mata kuliah konsep kebidanan merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep dasar bidan mencakup definisi, sejarah, paradigma asuhan, peran

5) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

3. Continuity of care Continuity of care adalah asuhan kehamilan mengutamakan

kesinambungan pelayanan. Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan.

Continuity of care Diselenggarakan oleh sekelompok bidan dengan standard praktik yang sama filosofi dan proses pelayanannya adalah partneship dengan perempuan. Pelayanan berkesinambungan pada daur kehidupan wanita mulai prakonsepsi, konsepsi, prakelahiran 40 mgg, prapubertas, pubertas/remaja (13th-20th), reproduksi, menopouse, pasca menopouse, lansia (senium). Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : • Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang

sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. • Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan oleh

bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

• Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.

Kesimpulan: ! Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwifery care dan

asuhan ini berorientasi pada wanita !

4. DAFTAR BACAAN TAMBAHAN Abu, A., Kusumawati, Y., & Werdani, K. (2015). Hubungan Karakteristik Bidan dengan Mutu Pelayanan Antenatal Care Berdasarkan Standar Operasional. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Vol. 10, No. 1, Oktober 2015. Estiwidiani, D. (2008). “Konsep Kebidanan”. Yogyakarta : Fitramaya. Henderson, C., Jones, K. (2006). “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC.

5. SOAL Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang a. Women center care b. Midwifery partnership c. Continuity of care!

6. TUGAS Buatlah makalah mengenai women center care!