29
MENGENAL TEORI ARSITEKTUR 1. Definisi Teori Teori secara umum memiliki banyak arti. Beberapa pengertian dan fungsi teori antara lain merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Sebagian ahli menyatakan bahwa hakekatnya teori bukanlah pernyataan yang absolut benar melainkan kebenaran yang bermanfaat dalam kurun waktu tertentu. Oleh John Lang mendefinisikan teori dalam Alan Johnson,1994 mengajukan dua dasar berpijak bagi beberapa teori. Yang satu berkaitan dengan dunia “sebagaimana adanya” (disebut Positif Teori) sedangkan yang lain berkaitan dengan dunia “sebagamana mestinya” (disebut Normatif Teori). a. Teori Positif Merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan mampu untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan dimasa datang. Fungsi utama dari teori itu adalah membuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bernilai besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu pernyataan tertentu. b. Teori Normatif Teori normatif berisi preskripsi-preskripsi (petunjuk- petunjuk) untuk bertindak melalui standar-standar (norma- norma), manifesto dan prinsip-prinsip perancangan dan filosofi-filosofi (Alan Johnson,1994) 2. Definisi Arsitektur Menurut Oxford: Arsitektur adalah seni dan praktik perancangan dan kontraksi bangunan Menurut Francis DK Ching (1994): Arsitektur dipikirkan dan diwujudkan sebagai tanggapan terhadap sekumpulan kondisi yang ada. Arsitektur sebagai seni. Arsitektur terbagi menjadi fungsi dan citra. Membuat karya arsitektur adalah proses pemecahan masalah atau proses perancangan Menurut Snyder (1997): Arsitektur berkepentingan dengan lingkungan buatan pada tiga skala, yaitu : lebih kecil dari bangunan, bangunan dan lebih besar dari bangunan.

Teori Arsitektur 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume materi kuliah

Citation preview

Page 1: Teori Arsitektur 1

MENGENAL TEORI ARSITEKTUR

1. Definisi Teori

Teori secara umum memiliki banyak arti. Beberapa pengertian dan fungsi teori antara lain merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.

Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Sebagian ahli menyatakan bahwa hakekatnya teori bukanlah pernyataan yang absolut benar melainkan kebenaran yang bermanfaat dalam kurun waktu tertentu.

Oleh John Lang mendefinisikan teori dalam Alan Johnson,1994 mengajukan dua dasar berpijak bagi beberapa teori. Yang satu berkaitan dengan dunia “sebagaimana adanya” (disebut Positif Teori) sedangkan yang lain berkaitan dengan dunia “sebagamana mestinya” (disebut Normatif Teori).

a. Teori PositifMerupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan

mampu untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan dimasa datang. Fungsi utama dari teori itu adalah membuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bernilai besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu pernyataan tertentu.

b. Teori NormatifTeori normatif berisi preskripsi-preskripsi (petunjuk-petunjuk) untuk bertindak

melalui standar-standar (norma-norma), manifesto dan prinsip-prinsip perancangan dan filosofi-filosofi (Alan Johnson,1994)

2. Definisi Arsitektur Menurut Oxford: Arsitektur adalah seni dan praktik perancangan dan kontraksi

bangunan Menurut Francis DK Ching (1994): Arsitektur dipikirkan dan diwujudkan sebagai

tanggapan terhadap sekumpulan kondisi yang ada. Arsitektur sebagai seni. Arsitektur terbagi menjadi fungsi dan citra. Membuat karya arsitektur adalah proses pemecahan masalah atau proses perancangan

Menurut Snyder (1997): Arsitektur berkepentingan dengan lingkungan buatan pada tiga skala, yaitu : lebih kecil dari bangunan, bangunan dan lebih besar dari bangunan. Arsitektur lebih memperhatikan wujud fisik dari perancangan.

Menurut Vitruvius: Bangunan yang baik harus memiliki tiga aspek yaitu keindahan/estetika (Venustas),  kekuatan (Firmitas), dan  kegunaan/fungsi (Utilitas).

Menurut Brinckmann: Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk. Arsitektur adalah penciptaan ruang dan bentuk.

Menurut Djauhari Sumintardja: Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).

Menurut Benjamin Handler: Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri.

Menurut Banhart CL. Dan Jess Stein: Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan.

Menurut  Van Romondt : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh

Page 2: Teori Arsitektur 1

manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain

Menurut  JB. Mangunwijaya (1992) : Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana)

Menurut  Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur

Menurut  Francis DK Ching (1979) : Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi

3. Teori dalam Arsitektur Teori dan sejarah penting untuk menlaah dan memahami arsitektur membicarakan

apakah arsitektur itu, apa yang harus dilakukan dan bagaimana merancangnya (Attoe dalam Snyder, 1997)

Ruang merupakan unsur pokok dalam teori arsitektur. Memahami ruang mengetahui bagaiman melihatnya merupakan kunci untuk mengerti bangunan ( Bruno Zevi dalam Snyder, 1997)

Arsitektur tergantung pada susunan penataan, keselarasan dalam pergerakan, simetri, kesesuaian dan ekonomi (Vitruvius)

Tradisi penyusunan teori ditandai oleh empat alasan penting (Ven, 1991: XV) :a) Dengan ditandainya kemunduran peranan agamab) Adanya pengakuan masyarakat terhadap kedudukan arsitek secara

independentc) Adanya perubahan sikap antara klien dan arsitek, sehingga terciptanya dialog

kultural yang kuat (sikap klien tidak memaksakan kehendak) dand) Adanya revolusi industri

Teori dalam pendidikan arsitektur lebih difokuskan pada pengertian bahwa perancang adalah pencipta dan pada perolehan rumusan-rumusan dalam melakukan tindakan merancang. Selanjutnya ditegaskan bahwa teori adalah suatu perangkat aturan-aturan yang memandu arsitek dalam membuat keputusan tentang persoalan-persoalan yang muncul saat menterjemahkan suatu informasi kedalam disain bangunan. ( John Lang dalam Johnson, 1994)

ASPEK ARSITEKTUR

Page 3: Teori Arsitektur 1

Unity/KesatuanUnity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.  Dalam hal ini seluruh unsur saling menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Kesatuan dapat menciptakan pemandangan yang tenang dan menarik.

ProporsiMenurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Proporsi berhubungan dengan skala dalam hubungan vertikal dan horizontal. Proporsi dapat memberikan kesan sesuai.

SkalaSkala adalah suatu system pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur  yang dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: 1. Skala besar -> kesan megah2. Skala manusia3. Skala kecil -> kesan intim

KeseimbanganKeseimbangan/balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian visuil dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama. Keseimbangan dapat meningkatkan keindahan, keteraturan dan kesatuan. Keseimbangan terbagi menjadi 3 jenis yaitu :1. Simetri : beraturan/sama, formal2. Asimetri : tak beraturan, non formal3. Keseimbangan radial : memiliki titik pusat

IramaIrama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang terdalam. Didalam seni visuil irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan sistim pengulangan secara teratur dan harmoni. Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan irama adalah dengan memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu. Pola yang dapat dikenal dan diingat dengan mudah. Irama dapat diciptakan melalui bentuk, gradasi warna dan tekstur.

Urut-Urutan/SequenceMenurut H.K Ishar (1992 : 110-121) urut-urutan adalah suatu peralihan atau perubahan pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi.urut-urutan yang baik peralihan atau perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak terduga, tanpa perubahan yang mendadak. Tujuan penerapan prinsip urut-urutan seperti dalam arsitektur adalah untuk membimbing pengunjung ketempat yang dituju dan sebagai persiapan menuju klimaks.

Page 4: Teori Arsitektur 1

Tekanan/Point Of Interest/KlimaksTekanan adalah fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah komposisi/bangunan, yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata dan merupakan suatu penyempurnaan keindahan dalam suatu desai ataupun karya. Tekanan ini sangat dominan, bagian-bagian atau kelompok lain dari komposisi atau bangunan berkaitan padanya. Tekanan dapat diciptakan melalui ukuran maupun jumlah.

Page 5: Teori Arsitektur 1

UNSUR-UNSUR DALAM DESAIN

1. TitikTitik merupakan unsur seni rupa yang paling dasar. Titik adalah sebuah bintik yang ada pada desain, baik itu banyak maupun sedikit tetap juga disebut dengan 'titik'. Titik merupakan ujung sebuah garis, persilangan antara garis dan titik pusat. Dengan Titik kita dapat menciptakan suatu ide untuk mewujudkan unsur yang baru seperti ; garis, bentuk, atau bidang.

2. GarisGaris adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, ekspresive, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari setiap macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur, garis vertikal berkesan diam dan tenang, garis horizontal berkesan stabil dan garis ekspresive berkesan kokoh.

a. Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti :o Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;o Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;o Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;o Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan,

kewanitaan.

b. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi :o Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan

lengkung.o Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada

bidang, warna atau ruang

Macam-Macam Garis

3. Bidang

Page 6: Teori Arsitektur 1

Bidang merupakan salah satu unsur yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna.

4. BentukBentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun atau bentuk plastis. Bangun ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai dari benda tersebut. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual yaitu ( ching, 1979 ) :

1. Wujud : adalah hasil konfugurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk

2. Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Demensi-demensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya.

3. Warna : corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkunganya. Warna juga mempengaruhi bobot visual pada bentuk.

4. Tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan benda tersebut.

5. Posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.

6. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasat, arah mata angin atau terhadap pandangan seseotang yang melihatnya.

7. Inersia visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.

Semua ciri-ciri visual bentuk diatas pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya , seperti perspektif/sudut pandang kita, jarak kita terhadap bentuk tersebut, keadaan pencahayaan, lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut.

Sedangkan Eppi, dkk (1986:52,53) menguraikan bahwa bentuk-bentuk arsitektur memiliki unsur-unsur : garis, lapisan, volume, tekstur, dan warna. Kombinasi atau perpaduan dari kesemua unsure akan menghasilkan ekspresi bangunan.

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:1. Bentuk geometris :

Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

2. Bentuk nongeometris :Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

Page 7: Teori Arsitektur 1

Bentuk Geometris & Nongeometris

5. RuangDalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.Ruang secara umum dibagi menjadi 2 yaitu : a. Ruang dalam

Ruang dalam di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :1. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung

segala aktifitas kita di dalam ruangan.2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur

perancangan bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.

3. Bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung utama dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.

b. Ruang luarRuang luar yaitu ruang yang tidak memiliki atap.

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: - Melalui penggambaran gempal.- Penggunaan perspektif.- Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur.- Pergantian ukuran.- Penggambaran bidang bertindih.- Pergantian tampak bidang.- Pelengkungan atau pembelokan bidang.- Penambahan bayang-bayang.

Page 8: Teori Arsitektur 1

FENOMENA RUANG DAN IDE RUANG DALAM ARSITEKTUR

Pada tahun 1890-an hilderbrand dan schmarsow mengkristalkan ruang sebagai hal yang hakiki bagi seni plastis. Pada akhir abad ke-18 muncul istilah ruang gothic atau cahaya gothic, teori cahaya itu sendiri disebut sebagai “witelo” yang mengidentifikasikan ruang dengan Tuhan yang berada diman-mana. Kemudian pada abad 20 arsitek-arsitek terkemuka mengikuti ide sejarawan yaitu ruang merupakan hal fundamental bagi seorang arsitek. Setelah revolusi industri filosofi arsitektur adalah minat terhadap teknik-teknik material.

Arsitektur akan selalu memasalahkan konsep “ruang” dan “massa” bangunan, karena bagaimanapun juga keduanya akan selalu berkaitan. Meskipun pada kenyataannya kedua konsep tersebut selalu menjadi pertentangan para arsitek waktu itu. Pemikiran ruang pun sudah ada sejak filsuf Lao Tzu dan Plato. Lao Tzu bertitik tolak dari dasar filsafat TAO (The way of becoming) menekankan, “yang tiada itu, adalah yang utama dalam membuat sesuatu bentuk nyata”, sedangkan Plato mendasarkan filsfatnya pada kenyataan bahwa “hanya sesuatu yang dapat diraba yang dianggap nyata”. Perbedaan pendapat antara filsafat Timur dan Barat, hanya untuk arsitektur Barat banyak ditekankan pada tata massa bangunannya, sedangkan arsitektur Timur banyak ditekankan pada tata ruangnya.

Dari sejarah filsafatnya pun sudah nampak jelas perbedaan sikap terhadap alam. Barat melawan atau menguasai alam sedang Timur adalah kesatuan dan harmoni dengan alam. Hal ini pun juga didukung oleh pendapat To Thi Anh yang menyatakan bahwa, “Seni lukis dan arsitektur dapat berbicara lantang mengenai para Taois akan harmoni dengan alam. Kuil-kuil, rumah tidak didirikan terpisah dari pemandangan alam. Mereka menempel dikaki bukit, di bawah pohon, menyatu dengan lingkungan. Beberapa menara pagoda dengan atapnya yang melengkung sangat harmonis dengan alam sekitar”.

Pengertian Ruang Menurut Ahli Filsuf :

Menurut Lao TzuRuang adalah ” kekosongan ” yang ada di sekitar kita maupun disekitar obtek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang materialnya/masannya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada Tiga Tahapan hirarki ruang :1. Ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik2. Ruang yang dilingkupi bentuk3. Ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam dan dunia di luar.

Menurut PlatoRuang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, mejadi teraba karena memiliki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. Plato menginginkan : kini, segala sesuatunya harus berwadaq, kasat mata, dan teraba.Ruang adalah sebagai tempat, tempat sebagai suatu dimana, atau suatu place of belonging, uang menjadi lokasi yang tepat diman setiap elemen fisik cenderung berada.

Arsitoteles mengatakan : wadaq- wadaq sementara bergerak keatas dan kebawah menuju tempatnya yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat. ” suatu tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadaq. ( cornelis van de ven, 1995 ).Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :1) Tempat melingkupi objek yang ada padanya2) Tempat bukan bagian yang di linkunginya

Page 9: Teori Arsitektur 1

3) Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek tersebut4) Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek5) Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak

Menurut Josef PrijotomoRuang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh pendengaran, penciuman dan perabaan.

Menurut Rudolf AmheimRuang adalah sesuatu yang dapat di bayangkan sebagai suatu kesatuan terbatas atau tak terbatas, seperti keadaan yang kosong yang sudah di siapkan untuk mengisi barang.

Menurut Imanuel KantRuang bukanlah merupakan sesuatu yang objektif atau nyata merupakan sesuatu yang subjektif sebagai hasil pikiran manusia.

Page 10: Teori Arsitektur 1

PRINSIP PERANCANGAN

Proporsi Proporsi adalah suatu prinsip, tidak hanya dari arsitek tetapi dari kehidupan sehari-hari, misalnya: hukum proporsi alam bahwa bintang bersinar di malam hari, air sungai mengalir ke laut, dan sebagainya. Dari kenyataan ini bahwa arsitektur adalah sesuatu yang berkualitas baik seni dan proporsi. Dalam arsitektur, proporsi dijelaskan sebagai berikut: 1. Menurut Vitruvius (1486), proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar.2. Menurut Alberti, proporsi berasal dari kata concinnities, yang artinya suatu keberhasilan kombinasi dari angka dan ukuran.

Jadi proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Oleh karena itu suatu perbandingan akan merupakan dasar dari setiap sistem proporsi yaitu suatu nilai yang memiliki harga tetap, dapat digunakan sebagai pembanding yang lain. Bahwa, suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagian-bagian suatu bangunan atau antara bagian bangunan dengan bangunan secara keseluruhan. Hal ini menumbuhkan satu sistem proporsi yang menarik untuk dikembangkan yaitu golden section. Dalam sistem ini mempunyai dua arti, secara matematis dan geometris.Secara matematis, golden section merupakan sistem proporsi yang berasal dari konsep Pythagoras dimana “semua ukuran adalah angka”. Dan merupakan kepercayaan keharmonisan bagi seluruh struktur bangunan. Secara geometris, golden section dapat diartikan sebagai sebuah garis yang dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga bagian yang lebih pendek dibanding dengan bagian yang panjang adalah sama dengan bagian yang panjang berbanding dengan panjang keseluruhan atau dapat dijabarkan dalam persamaan A : B = B : (A + B)

. Keseimbangan

Keseimbangan menggambarkan keharmonisan atau kesesuaian dalam pengaturan atau proporsi dari bagian suatu elemen di dalam desain atau komposisi suatu situasi, atau keadaan yang seimbang diantara bagian-bagian yang berlainan.Keseimbangan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:1. Keseimbangan formal (simetris) 

Contoh keseimbangan formal misalnya peletakan bangunan dengan bobot dan jarak visual sama terhadap titik pusat imajiner. Dengan keseimbangan formal, ruangan berkesan luas atau suasana resmi, dan tenang. Agar kesan monoton dan kaku dapat dihilangkan, dapat digunakan perbedaan warna, bentuk, atau ukuran pada benda yang disimetriskan.

2. Kesimbangan informal (asimetris)Contoh keseimbangan informal misalnya peletakan benda yang berbeda bobot visualnya di sekitar titik pusat atau sumbu. Perimbangan benda berat, dengan meletakkan benda ringan dengan jarak jauh dari sumbu (tekstur kasar, warna hangat, ukuran besar dan motif ramai akan berkesan berat). Dalam kondisi tertentu, yang tidak bisa dihindarkan, keseimbangan dapat dibuat dengan cara perabot berat dikombinasi dengan warna dan tekstur ringan, atau perabot ringan dikombinasi dengan warna dan tekstur berat.

Page 11: Teori Arsitektur 1

Irama Irama memerupakan suatu pergerakan yang ditampakkan/diakibatkan oleh adanya elemen-elemen lain misalnya: garis bentuk dan pola, arus pergerakan yang diperlihatkan melalui bayangan-bayangan sinar yang terjadi, dan penekanan yang ada, mirip seperti irama musik yang diulang-ulang.Irama dapat dibentuk atau diciptakan dengan cara:1. PerulanganPemakaian 2 elemen atau lebih dengan tujuan untuk mengarahkan mata bergerak menuju arah tertentu. Misalnya: Hitam – Putih Besar – Kecil 2. GradasiEfek pemakaian gradasi akan terasa lebih dinamis dari pada pemakaian perulangan sehingga mengarahkan pandangan menuju pada satu titik tertentu. Misalnya: Gradasi dari warna gelap – terang, gradasi Bentuk dan Ukuran

Page 12: Teori Arsitektur 1

RUANG DARI BIDANG HORIZONTAL DAN VERTIKAL

Unsur horizontal

a. Bidang Dasar :

Sebuah bidang datar horizontal yang terletak sebagai suatu figur di atas latar belakang yang kontras membentuk suatu daerah ruang sederhana.Agar bidang datar horizontal dapat dilihat sebagai suatu figur, maka harus ada perbedaan yang menyolok dalam hal warna, gelap terang, atau tekstur antara bidang datar tersebut dengan sekelilingnya.

b. Bidang Dasar Dinaikkan:

Bidang datar horizontal yang diangkat atau dinaikkan dari permukaan tanah akan menimbulkan permukaan vertikal sepanjang sisi-sisinya yang memperkuat pemisahan visual daerah tersebut dari dasar di sekitarnya. Memberi kesan ekstrovert.

• Sisi bidang-bidang ditetapkan dengan baik.• Kesinambungan ruang dan visual dipertahankan.• Pencapaian secara fisik mudah dilakukan.

• Kontinuitas visual dipertahakan.• Kesinambungan ruang terputus.• Pencapaian secara fisik menuntut penggunaan tangga atau ramp  (landaian).

• Kesinambungan visual maupun ruang diputuskan• Daerah bidang yang ditinggikan tersolir dari bidang tanah atau bidang lantai• Bidang yang ditinggikan diubah menjadi unsur pelindung atap dari ruang dibawahnya.

Page 13: Teori Arsitektur 1

c. Bidang Dasar Diturunkan

Sebuah bidang datar horizontal yang diturunkan ke bawah permukaan tanah, menggunakan permukaan-permukaan vertikal pada daerah yang direndahkan untuk membentuk suatu volume ruang. Meberikan kesan inrovert.Derajat kontinuitas ruang antara kawasan yang diturunkan dan daerah di sekelilingnya tergantung pada skala perbedaan tinggi bidang-bidang tersebut.

d. Bidang Atas (Overhead)

Sebuah bidang datar horizontal yang diletakkan tinggi di atas membentuk volume ruang di antara bidang tersebut dan permukaan tanah di bawahnya.Suatu bidang atas membentuk suatu daerah ruang di antara bidang tersebut dengan bidang dasarnya.

Unsur Vertikal

a. Unsur Linier Vertikal

Sebuah bidang vertikal yang membentuk sisi-sisi tegak lurus dari suatu volume ruang.Ruang ini tidak memerlukan ruang lingkup yang luas untuk pendefinisian tetapi terkait secara bebas dengan lingkup tersebut. Semakin rapat kolom yang ada maka unsur linear akan semakin jelas terlihat.

b. Bidang Vertikal Tunggal

Sebuah bidang vertikal akan mempertegas ruang di hadapannya.

Page 14: Teori Arsitektur 1

Daerah ruang di mana hanya terdapat satu bidang vertikal kurang jelas batas-batasnya. Bidang tersebut dapat membentuk hanya satu buah sisi dari daerah tersebut. Untuk membentuk suatu volume ruang 3-dimensi, bidang tersebut harus berinteraksi dengan unsur-unsur bentuk yang lainnya.

c. Bidang Berbentuk L

Suatu konfigurasi bentuk-L dari bidang-bidang vertikal menimbulkan suatu daerah ruang dan arah sudut keluar sepanjang diagonalnya.Bidang-bidang dengan konfigurasi L tampak stabil dan mampu menyangga diri sendiri, serta dapat berdiri tegak di dalam ruang. Bentuk ini memiliki ujung-ujung terbuka yang merupakan unsur pembentuk ruang yang fleksibel.

d. Bidang-bidang Sejajar

Dua buah bidang vertikal sejajar membentuk suatu volume ruang di antaranya yang berorientasi aksial terhadap kedua ujung terbuka dari konfigurasinyaFungsi terpenting dalam penggunaan dinding vertikal adalah sebagai unsur penyangga dalam suatu sistem struktur dinding penahan. Dinding-dinding penahan akan membentuk ruang dengan kualitas arah yang kuat.Ruang-ruang ini dapat dihubungkan satu dengan lainnya hanya dengan menyisipkan dinding penahan lain untuk menciptakan daerah ruang yang tegak lurus.

e. Bidang Berbentuk U

Suatu konfigurasi bentuk-U dari bidang-bidang vertikal membentuk suatu volume ruang yang orientasi utamanya menghadap ujung yang terbuka dari konfigurasinya. Sebuah konfigurasi bentuk U dari bidang-bidang vertikal membentuk daerah ruang yang memiliki fokus ke arah dalam serta orlentasi ke arah luar. Pada sisi tertutup dan konfigurasi itu, daerah tersebut terentuk dengan baik. Terhadap tepi yang terbuka, daerah terseut bersifat terbuka keluar (ekstrovert).

Page 15: Teori Arsitektur 1

f. Empat Bidang Tertutup

Empat bidang vertikal membentuk batas-batas dari suatu ruang introvert dan mempengaruhi daerah ruang di sekeliling pagar tersebut.

Page 16: Teori Arsitektur 1

BENTUK-BENTUK GEOMETRIS

Ditinjau dari bentuk arsitektur, bentuk-bentuk geometris : Titik Garis lurus Garis lengkung Bidang-bidang serta ruang

Garis lengkung, lingkaran dan bola memberikan kesan lebih mencolok dari bentuk-bentuk yang lain. Contohnya yaitu lengkungan pada jendela, kubah masjid dan bentuk bola..

Teori arsitektur modern memiliki dimensi ke-4 yaitu waktu. Berdasarkan pandangan eropa yang lebih berpusat pada aktivitas. Sedangkan pandangan jepang lebih berpusat pada waktu yang sekaligus mempengaruhi suasana.

Keindahan arsitektur bukan hanya dilihat dari keindahannya saja tetapi juga kepuasaan dari segi kegunaan dan maksudnya yang didalamnya termasuk juga perilaku.

Arsitektur adalah ilmu dan seni yang penilaiannya dinilai dari aspek keindahan, kekuatan, keawetan dan efisiensi yang berkaitan. Juga dapat memberikan pengaruh psikologis seperti perilaku ataupun kebiasaan.

Page 17: Teori Arsitektur 1

WARNA

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Warna secara psikologis dapat mempengaruhi emosi secara tidak disadari.Dalam perancangan warna berfungsi sebagai:

1. Menambah kualitas dan dapat memberikan nilai tambah pada sebuah rancangan2. Sebagai media komunikasi yang memiliki arti untuk memberikan kesan dan

menyalurkan informasi kepada pengamat3. Untuk menutupi kelemahan atau kekurangan suatu permukaan bentuk atau benda

yang dianggap kurang menarik

Pembagian warna : Warna primer

Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:1. Merah (seperti darah)2. Biru (seperti langit atau laut)3. Kuning (seperti kuning telur)

Warna sekunderMerupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

Page 18: Teori Arsitektur 1

Warna tersierMerupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

Warna netralWarna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dinginLingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungukemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

Hubungan antar warna : Monokromatik

Adalah penggunaan 1 warna dalam komposisi. Kontras komplementer

Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

1. Kontras split komplemenAdalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

Page 19: Teori Arsitektur 1

2. Kontras tetrad komplementerDisebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

3. Kontras direct komplemenAdalah 2 warna yang berhadapan langsung dan letaknya menyudut. Contoh : merah >< biru

Berurutan Yaitu 2 warna yang letaknya berurutan dan sifatnya sama.

PolikromatikYaitu komposisi banyak warna dari biasanya.

Page 20: Teori Arsitektur 1

DAFTAR PUSTAKA

Gary t More – D.Paul Tuttle & Sandra C.Howell, 1985. Enviromental Design Reaserch

Direction: Praeger Publishers . New York

Jon Lang, 1987. Creating Architectural Theory : Van Nostrand Reinhold Company. New

York

Paul – Alan Johson, 1994. The Theory Of Architecture : Van Nostrand Reinhold Company.

New York

http://andreas-surya.blogspot.com/2014/03/teori-arsitektur-dan-teori-arsitektur.html

http://ariehamzahiskandar.blogspot.com/2014/09/dunia-arsitek.html

http://antariksaarticle.blogspot.com/2007/08/arsitektur-dan-kebudayaannya-sebuah.html

https://fantastikfive.wordpress.com/arsitektur/

https://ingo1.wordpress.com/2011/06/16/elemen-%E2%80%93-elemen-dasar-dalam-perancangan-arsitektur/

https://othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-dalam-arsitektur/

http://asmanakbarfitrial.blogspot.com/2011/01/bentuk-dalam-arsitektur.html

http://www.omasae.com/2012/10/prinsip-perancangan-proporsi.html

http://www.zulmaseke.web.id/2010/12/arsitektur-dan-kebudayaannya-sebuah.html

http://intaneryska.blogspot.com/2010/02/ruang-dari-bidang-horizontal.html

http://juansyahblog.blogspot.com/2012/05/pengertin-warna-dalam-arsitektur.html

http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html

Page 21: Teori Arsitektur 1

TEORI ARSITEKTUR “RESUME MATERI PERKULIAHAN”

DISUSUN OLEH : NIDYA NURHASANAH

NPM : 1415012028

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS LAMPUNG2015