TEORI ANALISIS FAKTOR

Embed Size (px)

Citation preview

1. TEORI ANALISIS FAKTOR Suatu teori empiris, yakni tehnik analisis faktor, dan pendirian teoritis yang perkembangannya sangat tergantung pada penggunaan metode tersebut,yakni teori kepribadian dari Raymond B. Cattell. Para teoritis lain yang berkecimpung dibidang kepribadian telah pula menggunakan tehnik ini; H.J Eysenck, J.P Guilford, Cyril Burt, L.L Thurstone dan W. Stephenson termasuk dalam jajaran para pelopor yang penting. Akan tetapi teori Cattell merupakan teori kepribadian yang paling komprehensif dan yang paling tuntas dikembangkan berdasarkan analisi faktor. Seorang psikolog inggris terkemika dan yang menjadi sangat terkenal karena karyanya tentang kemampuan-kemampuan mental ( Spearman,1927). Ia berpendapat bahwa jika kita menyelidiki dua tes kempuan yang paling berhubungan, maka kita bisa berharap menemukan dua macam faktor yang ikut menentukan performans pada dua tes tersebut pertama, terdapat faktor umum dan yang kedua terdapat faktor khusus. Metode analisis faktor dikembangkan sebagai sarana untuk menentukan adanya faktor-faktor umum dan membantu untuk mengenalinya. Analisis faktor dewasa ini memberikan tekanan khusus pada faktor-faktor kelompok ini. Suatu pemahaman terinci tentang analisis faktor tidak terlalu diperlukan untuk tujuan pemaparan dalam bab ini; akan tetapi penting bahwa pembaca menyadari logika umum yang melatarbelakangi tehnik tersebut. Teoritikus faktor biasanya memulai penelitian tentang tingkahlaku dengan sejumlah besar skor untuk masing-masing dari sejumlah besar subyek. Idealnya, pengukuran-pengukuran ini harus mencakup bermacam-macam aspek tingkahlaku. Berdasarkan indeks-indeks kasar ini, penelitian kemudian memakai tehnik analisis faktor untuk menentukan faktor-faktor pokok atau mengontrol variasi pada variabel-variabel permikaan tersebut. Hasil analisis faktor tidak hanya mengisolasikan faktor-faktor fundamental, tetapi juga memberikan pengukuran dan kumpulan skor sutu taksiran tentang sejauh manakah pengukuran dari masing-masing faktor. Taksir ini biasanya disebut muatan faktor ( factor loading ) atau serapan ( saturation) dari suatu pengukuran dan menunjukan seberapa banyak variasi pada suatu pengukuran tertentu disebabkan oleh masing-masing dari antara faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor hanya merupakan usaha untuk merumuskan

variabel-variabel yang dianggap akan menjelakan komleksitas aneka ragam tingkahlaku yang dapat diamati. Salah satu persoalan lain yang ternyata sedikit kontroversial di kalangan para analis faktor yang perlu dikemukakan di sini ialah pembedaan antara sistem-sistem faktor othogonal dan sistem-sistem faktor oblique ( besarta pengertian tentang faktor-faktor tingkat kedua atau second order factor). Penggunaan faktor-faktor olique mengandung suatu implikasi tambahan. Jika diperoleh faktor-faktor yang berkorelasi satu sama lain, maka dapat diterapkan lagi pada korelasi-korelasi diantara faktor-faktor tersebut, misalnya pemfaktoran tes-tes kemampuan ( abilitytests ) kerapkali menghasilkan faktorfaktor urutan pertama, seperti kelancaran verbal ( verbal fluency) kempuan numerik ( numerical ability), visualisasi ruang ( spatial visualization ) kemudian orang dapat melanjutkan memfaktor korelasi-korelasi antara faktor-faktor urutan pertama, sehingga mungkin menemukan suatu faktor urutan kedua inteligensi umum general intelligence faktor-faktor verbal dan non verbal yang luas. A. STRUKTUR KEPRIBADIAN Hakikat Kepribadian: Struktur Sifat-sifat Sistem konstruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan salah satu dari yang paling komleks dari teori yang kita bahas dalam buku ini. Akan tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap sebagai keadaan sementara, sebagaimana terungkap dari kutipan berikut:pengetahuan kami tenyang psikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan metode naturalistik dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol, sedangkan dalam proses penempatan pada sebuah basis yang lebih kokoh dengan memakai metode-metode statistikyang lebih canggih Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komleks dan terdiferensiasi, yang motivasinya sebagai besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits atau sifat-sifat dinamik. Sifat-sifat Sifat merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu struktur mental , suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini. Cattell menyatakan bahwa jika sifat-sifat campuran memang

harus merupakan hasil campuran dari kedua faktor ini, maka sekurang-kurangnya ada kemungkinan bahwa sifat-sifat sumber dapat dibagi atas sifat-sifat yang merupakan hasil pengaruh hereditas, dan sifat-sifat yang berasal dari faktor-faktor lingkungan. Sifat-sifat Abilitas dan Temperamen Dalam pandangan Cattell, ada tiga sumber data utama tentang keptibadian, yakni: life record atau catatan riwayat hidup atau data L; self-rating queslionncire atau kuesioner penelitian-diri atau data-Q; dan objective test atau tes objektif atau data-T. Hal penting yang menetukan hasil analisis faktor adalah titik tolaknya, yakni variabel-veriabel permukaan dengan mana seorang peneliti mulai, dan Cattell sangat menekankan pentingnya mentepkan sampel yang memadai dari seluruh bidang kepribadian pada awal penelitian penjajakan. Faktor-faktor kepribadian utama oleh Cattell dipandang terdapat secara mantap baik pada data-L maupun data-Q perlu dicatat bahwa banyak dari nama-nama faktor mengambarkan kegemaran khas Cattell untuk menciptakan istilah-istilah baru, Parmia,Premsia,Autin. Contoh Faktor data-T, (T) 24, Kecemasan Muatan pengukuran a. Kesediaan untuk mengakui kelemahan-kelemahan biasa. b. Kecendrungan untuk setuju. c. Sifat rendah hati dalam melakukan perbuatan yang belumpernah dicoba. d. Sifat keras serba mencari kesalahan yang tertinggi. e. Sedikit kegemaran terhadap bacaan yang patut dipertanyakan. f. Emosionalitas yang tinggi dalam menyatakan pendapat. g. Banyak simtom ketegangan kecemasan yang tertahan. Cattell berpendapat bahwa sebagian dari langkah kecocokan antar sumber-sumber data mungkin hanya berati bahwa pendekatan-pendekatan pengukuran yang berbeda mengambil sampel data pada tingkat generalitas yang berlainan, akibatnya kesesuaian satu-lawan satu antar faktor tidak berhasil ditemukan, sebaliknya hanya terdapat kecocokan antar tingkat pada taraf sedang. Sifat-sifat Dinamis

Dalam sistem Cattell ada 3 macam sifat-sifat dinamik yang penting yakni,sikap,Erg dan sentimen. Erg kira-kira serupa dengan dorongan-dorongan biologis, sedangkan sentimen serupa dengan struktur-struktur sikap yang dipelajari. Sikap. Bagi Cattell, siakap adalah variabel dinamik yang menjelma, ungkapan struktur dinamik dasar yang dapat diamati, dari mana erg dan sintimen serta hubungannya satu sama lain dapat disimpulkan. Intensitas tertentu untuk melakukan serangkaian tindakan terhadap suatu objek. Jadi, saya ingin sekali mengawini seorang wanita menunjukan suatu intensitas minat(ingin sekali) untuk melakukan suatu tindakan ( kawin) terhadap suatu objek (seorang wanita). Erg. Secara sangat sederhana, erg adalah suatu sifat sumber yang ditentukan oleh pengaruh konstitusi dan dinamik. Tekanan yang luar biasa pada motivasi ergik mencerminkan keyakinannya bahwa faktor-faktor hereditas tingkah laku telah diremehkan oleh para psikolog amerika masa kini. Sentimen. Sentimen adalah sifat sumber dinamik yang dibentuk oleh lingkungan. Jadi, sentimen sama dengan Erg, kecuali bahwa sentimen adalah akibat pengaruh faktor-faktor pengalaman dan sosio-kultural, bukan faktor-faktor konstitusi. Dari divinisi maupun pemakaian konsep sangat sesuai dengan konsep serupa dalam teori McDougall, yang juga disebut sentimen. Dalam pandangan Cattell, sentimen cendrung terorganisasi sekitar objek-objek budaya yang penting, seperti pranata-pranata sosial atau tokoh-tokoh. Ke arah mana berbagai konstelasi sikap yang rumit tumbuh dan terfokus selama pengalaman hidup individu. B. DINAMIKA KEPRIBADIAN Kisi-kisi Dinamika. (dinamic traits) saling berhubungan dalam satu pola subsidiation (Cattall meminjam istilah tersebut dari Murray). Hal ini berati bahwa unsur-unsur tertentu bersifat subsider terhadap unsur-unsur lainnya, atau berfungsi sebagai sarana bagi tercapainya tujuan dari unsur-unsur lainnya itu. Jalur-jalur yang beraneka ragam dan tumpang tindih antara erg dan sentiman serat sikap-sikap yang di ungkapnnya ini merupan dasar untuk menyimpulkan erg dari sentimen. Apabila kita amati bahwa sekumpulan sikap tertentu cenderung berlainan dalam hal kekuatan antara orang yang

satu dengan yang lain, atau dalam diri seseorang dari waktu ke waktu, maka kita dapat menyimpulkan adanya suatu struktur erg atau sentimen yang mendasarinya. Diri. Diri ( self) merupakan salah satu sentiman, tetapi yang istimewa yang penting, karena hampir semua sikap kurang lebih cenderung mencerminkan sentimen-diri. Dalam beberapa penelitian ( lihat misalnya, Cattell dan Horn,1963) sentimen-sentimen superegodan sentimen diri ideal yang berhubungan tetapi berbeda itu bahkan juga muncul, Cattell dipandang memainkan peranan menentukan dalam rangka integrasi kepribadian, dengan saling menghubungkan pengungkapan dari berbagai erg dan sentimen. Konflik dan Penyesuaian diri. Cattell telah mengemukakan bahwa suatu cara praktis untuk menyatakan tingkat konflik yang dimunculkan oleh suatu tindakan tertentu terhadap seseorang ialah dengan menggunakan persamaan spesifikasi ( specification equation ) yang menunjukkan keterlibatan sifat-sifat sumber dinamik orang itu ( erg dan sentimen ) dalam tindakan tersebut. Misalnya minat pemuda untuk kawin memiliki persamaan spesifikasi erg seks, sifat suka berteman, dan rasa ingin tahuannya; ia berfikir bahwa orang tuanya akan merestui dan hal itu akan berpengaruh baik bagi harga dirinya. Pemecahan teoritis yang dikemukakan Cattell ialah membagi situasi ( dan indeksindeks situasi dari unsur-unsur yang teletak pada belakan persamaan ) menjadi dua komponen; komponen pertama menunjukan stimulasi pokok, (focal stimulus),yakni aspek situasi yang direspon secara langsung oleh orang yang bersangkutan, sedangkan komponen lainnya menunjukan kondisi-kondisi latar

belakang(background conditions) ,yang menetukan keadaan organisme pada saat sedang berlangsung. Kondisi-kondisi latar belakang ini memainkan peranan formal modulator-modulator,yang untuk sementara waktu mengubah makna psikologis sesuai secara sistematis, sehingga respon individu bisa berubah.