Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    1/25

    BAB I

    KLARIFIKASI ISTILAH

    1.1. Bengkak  

    Bengkak atau edema adalah adanya cairan dalam jumlah berlebihan di ruang

     jaringan antar sel tubuh, biasanya merujuk ke jaringan subkutis. Edema dapat

     bersifat lokal (misal disebabkan oleh obstruksi vena atau saluran limfe atau

    oleh peningkatan permeabilitas vaskular) atau bersifat sistemis (misal akibat

    gagal jantung atau penyakit ginjal) (Dorland, 2!2).

    BAB II

    IDENTIFIKASI MASALAH

    !. "engapa mata Dodo merah #

    2. "engapa Dodo merasa seakan ada benda asing di matanya#

    $. %pa hubungan keluhan dengan berenang #

    &. "engapa penglihatan Dodo tidak terganggu#

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    2/25

    '. "engapa setelah bangun tidur matanya sulit dibuka#

    . "engapa setelah menggunakan obat tetes mata, matanya tambah merah dan

     bengkak#

    . Diagnosis banding kasus#

    *. Bagaimana fisiologi mata#

    BAB III

    ANALISIS MASALAH

    3.1. Penyebab mata Dodo mera

    "enurut +oit -yl (2!$) pada umumnya mata merah dapat disebabkan

    oleh beberapa penyakit infeksi mata seperti pada tabel dibaah.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    3/25

    /umber 0 +oit -yl (2!$)

    "elihat manifestasi klinis yang diderita pasien, maka mata merah tersebut

    nampaknya diakibatkan oleh penyakit mata konjungtivitis, dengan etiologi

    meliputi dilatasi pembuluh darah konjngtiva dan pendarahan episkelera (1ames,

    he Bron, 23 4lyas et al ., 2!).

    5lochart untuk peraatan primer dari mata merah

    /umber 0 +oit -yl (2!$)

    3.!.  Penyebab "eakan ada benda a"#ng d#matanya

    "enurut 1ames, he Bron (2) dan 4lyas et al . (2!) penyebab

    seakan ada benda asing pada mata adalah karena adanya pembentukan papila,

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    4/25

    folikel atau flikten pada jaringan konjungtiva, dimana bentuk tersebut merupakan

    tonjolan sehingga pasien akan merasakan sensasi seperti ada benda asing

    dimatanya. .

    3.3.  H$b$ngan ke%$an dengan berenang

    "enurut %6% (22) salah satu faktor resiko terjangkitnya konjungtivitis

    adalah berenang di kolam renang yang terkontaminasi oleh mikroorganisme baik 

     bakteri ataupun virus penyebab konjungtivitis. /ehingga hubungan antara keluhan

     pasien dengan berenang adalah pada saat berenang tersebut nampaknya

    mikroorganisme penyebab infeksi konjungtivitis masuk ke dalam mata pasien.

    4lyas et al . (2!) menyatakan baha sejak masuknya mikroorganisme

     patogen masuk kedalam mata pasien terjadilah peristia patogenesis yang

    menyebabkan terjadinya gejala7gejala keluhan pada pasien akibat infeksi

    konjungtivitis.

    3.&. Peng%#atan 'a"#en t#dak tergangg$

    "enurut 1ames, he Bron (2) tidak terganggunya pengelihatan

    dikarenakan infeksi tidak terjadi pada kornea tetapi hanya terbatas pada

    konjungtiva, seperti terlihat pada gambar dibaah. 

    3.(. Sete%a bang$n t#d$r mata "$%#t d#b$ka

    8al tersebut dapat terjadi karena selama tidur banyak terbentuk sekret

     purulen, menyebabkan sulit membuka mata saat bangun tidur di pagi hari karena

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    5/25

    kelopak mata yang saling melekat akibat penumpukan sekret purulen yang lengket

    (%6%, 223 4lyas et al ., 2!).

    3.). Sete%a mengg$nakan obat tete" mata* matanya tamba mera dan

    bengkak 

     9ampaknya obat tetes mata yang dipakai pasien adalah obat tetes mata yang tidak 

    mengandung bahan aktif antibiotik seperti 4nsto atau :isine. 6bat tetes mata 4nsto

    maupun :isine mempunyai indikasi meredakan mata merah karena iritasi

    (masuknya debu atau asap) mata yang ringan, dengan kandungan ;at aktif 

    +etrahidro;olin 8l yang bukan senyaa antibiotik. "engingat baha mata

    merah pasien merupakan konjungtivitis yang diakibatkan oleh infeksimikroorganisme, maka apabila diberikan obat tetes mata yang tidak mengandung

    senyaa antibiotik, penyakit infeksinya tidak terbasmi yang membuat tambah

     berkembang yang mengakibatkan mata bertambah merah dan bengkak. /eperti

    dinyatakan oleh %6% (22) dan Bae Brink (2!!) baha infeksi konjngtivitis

    yang diakibatkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik spektrum luas.

    3.+. DD ka"$"

    "enurut 1ames, he Bron (2) dan 4lyas et al . (2!) diagnosis banding

    dari kasus pasien ini adalah 0

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    6/25

    fosfodiesterase  penurunan pelepasan transmitter sinaps  respon sel bipolar 

    dan unsur sel syaraf lain  penjalaran impuls melalui serabut saraf n.optikus

    dihantarkan ke korteks optik di otak melihat

    DAFTAR P-STAKA "te' 1/30

    %6%. (22). Care of The Patientwith Conjunctivitis. /t. ?ouis, @/% 0 %merican

    6ptometric %ssociation

    Bae, esources.

    Dorland, A.%.9. (2!2). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. 1akarta0 =enerbit

    Buku

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    7/25

    BAB II

     BERBA2I INFRMASI

    BERDASARKAN PEN4EBAB 5

    1. ALL AB-T KN6-N2TIITIS ALER2I

    a. Definisi

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    8/25

    1, Konjun'tivitis aler'i musiman) merupakan suatu bentuk reaksi alergik 

    terhadap alergen lingkungan seperti serbuk sari tumbuh7tumbuhan  yang

    timbul pada aktu7aktu tertentu.

    2)  Konjun'tivitis vernal) yang biasanya disebabkan oleh lingkungan yang panas

    dan kering seperti di %frika Barat.

    $)  Konjn'tivitis ato&ik) yang sering terjadi pada pasien dengan riayat

    dermatitis atopik.

    &)  Konjun'tivitis &a&ilar -iant &a&illar conjunctivitis/PC,) sering terjadi

     pada pengguna lensa kontak dan mata buatan dari plastik.

     

    c. Etiologi"enurut Bielory, 6CBrien Bielory (2!2) dan %;ari Barney (2!$) dapat

    disebabkan oleh berbagai alergen seperti serbuk sari, bulu binatang, dan alergen

    lingkungan lainnya seperti udara panas dan kering, debu, lensa kontak dan

    kosmetik. =engguna lensa kontak dapat mengalami reaksi alergi terhadap lensa

    yang digunakan atau bahan pembersih lensa yang meneyebabkan konjungtivitis

     papilar raksasa dengan sekret mukoid (1ames, he Bron, 2).

    d. Patogenesis

    osa,

    2!$).

    e. Manifestasi Klinis

    "enurut 1ames, he Bron (2) dan %%6 (2!$) manifestasi klinis

    adalah sebagai berikut 0

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    9/25

    1, Konjun'tivitis musiman

    >asa gatal

    4njeksi dan pembengkakan konjungtiva (kemosis)

    ?akrimasi

    Berlendir ringan

    0, Konjun'tivitis vernal 

    >asa gatal

    5otofibia

    ?akrimasi

    osa et al ., 2!$)

     g. Penatalaksanaan

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    10/25

    =enggunaan pelumas mata seperti air mata artifisial

    "enurut %6% (22) terapi farmakologis pengobatan alergi konjungtivitis

    didasarkan pada identifikasi antigen spesifik dan penggunaan obat7obat yang

    mengurangi atau memediasi respon imun. %gen farmakologis berikut ini berguna

    dalam mengobati konjungtivitis alergi 0

    /umber 0 %6% (22).

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    11/25

     

    !. ALL AB-T KN6-N2TIITIS IR-S

    a. Definisi

    iordan7Eva,

    2).

    b. Klasifikasi

    . "enurut %6% (22) konujungtivitis virus diklasifikasikan sebagai

     berikut 0

    1, Konjun'tivitis adenovirus) yang disebabkan oleh adenovirus, teridentifikasi

    & serotipe adenovirus yang dapat menyebabkan konjungtivitis

    0, Konjun'tivitis her&etik) merupakan infeksi yang disebabkan oleh anggota dari

    genus 8erpes :irus (misalnya, her&es sim&leks, varicella2oster , atau virus

     E&stein2Barr ) dapat mengakibatkan konjungtivitis akut. 4nfeksi oleh herpes

    simpleks lebih jarang terjadi dibanding adenovirus, namun gejala yang

    ditimbulkan terasa lebih berat karena sering melibatkan kornea yang

    menyebabkan kebutaan.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    12/25

    d. Faktor resiko

    =enyakit ini sering terjadi pada orang yang sering kontak dengan

     penderita dan kontak dengan benda7benda yang menyebarkan virus (fomites) dan

     berada di kolam renang yang terkontaminasi (%6%, 22).e. Manifestasi Klinis

    "anifestasi klinis pada konjungtivitis virus berbeda7beda sesuai dengan

    etiologinya. =ada keratokonjungtivitis epidemik yang disebabkan oleh adenovirus

     biasanya dijumpai demam dan mata seperti kelilipan, mata berair berat dan

    kadang dijumpai pseudomembran. /elain itu dijumpai infiltrat subepitel kornea

    atau keratitis setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan selama lebih dari 2 bulan

    (:aughan, %sbury >iordan7Eva, 2). =ada konjungtivitis ini biasanya pasien

     juga mengeluhkan gejala pada saluran pernafasan atas dan gejala infeksi umum

    lainnya seperti sakit kepala dan demam.

    =ada konjungtivitis her&etic yang disebabkan oleh virus herpes simpleks

    (8/:) yang biasanya mengenai anak kecil dijumpai injeksi unilateral, iritasi,

    sekret mukoid, nyeri, fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    13/25

    gejala sistemik maupun okular, keparahan dan frekuensi gejala, faktor7faktor 

    resiko dan keadaan lingkungan sekitar untuk menetapkan diagnosis konjungtivitis

    virus (%6%, 22).

    h. Penatalaksanaan

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    14/25

    hari0 trifluridine setiap 2 jam seaktu bangun atau salep vida rabine lima kali

    sehari, atau idoGuridine ,! , ! tetes setiap jam seaktu bangun dan ! tetes

    setiap 2 jam di aktu malam. iordan7Eva, 2).

    3. ALL AB-T KN6-N2TIITIS BAKTERI

    a. Definisi

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    15/25

    d. Faktor resiko

    5aktor predisposisi yang paling penting untuk konjungtivitis bakteri akut

    adalah kontak dengan yang terinfeksi, kelainan mata seperti obstruksi duktus

    nasolakrimalis, malposisi, dan kekurangan air mata yang parah, juga dapat

    meningkatkan kemungkinan konjungtivitis bakteri karena penurunan mekanisme

    resistensi alami dari mata. 4munosupresi dan trauma dapat melemahkan sistem

    kekebalan tubuh inang, yang memungkinkan peluang untuk infeksi. =enularan

    konjungtivitis bakteri akut dapat dikurangi melalui praktik kebersihan yang baik 

    (Bae Brink, 2!!).

    e. Man#9e"ta"# k%#n#"

    "enurut %6% (22) manifestasi klinis sebagai berikut 0

    4njeksi konjungtiva, mata merah

    /ekret purulen, menyebabkan sulit membuka mata saat bangun tidur di pagi

    hari karena kelopak mata yang saling melekat

    6edema pada kelopak mata

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    16/25

    "enurut Bae >ink (2!!) konjungtivitis bakteri akut didiagnosis dengan

    riayat pasien dan evaluasi mata yang komprehensif. +es diagnostik tambahan

    seperti biopsi konjungtiva tidak diperlukan, tetapi dapat membantu konjungtivitis

     purulen berat dan konjungtivitis yang tidak responsif terhadap obat. %dapun

    menurut :aughan, %sbury >iordan7Eva (2) pemeriksaan penunjang dapat

    dilakukan pemeriksaan kultur konjungtiva, yaitu pemeriksaan dengan pearnaan

    gram pada sekret untuk mengidentifikasi organisme penyebab maupun adanya

    infeksi sekunder.

    h. Penatalaksanaan

    "enurut Bae Brink (2!!) konjungtivitis bakteri akut secara empirisdiobati dengan antibiotik spektrum luas secara topikal. =engobatan dengan

    antibiotik spektrum luas topikal selama '7 hari biasanya efektif. %pabila

    konjungtivitis bakteri akut dapat sembuh secara spontan, pengobatan tidak 

    diperlukan. 9amun, pengobatan dengan antibiotik spektrum luas topikal dapat

    mengurangi gejala, durasi penyakit, dan kemungkinan kekambuhan. =ada setiap

    konjungtivitis purulen yang pulasan gramnya menunjukkan diplokokus gram

    negative, dugaan neisseria, harus segera dimulai terapi topical dan sistemik. 1ika

    kornea tidak terlibat, ceftriaGone !g diberikan dosis tunggal per intramuscular 

     biasanya merupakan terapi sistemik yang adekuat. 1ika kornea terkena,

    dibutuhkan ceftriaGone parental, !72g perhari selama ' hari.

    ./umber 0 %6% (22)

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    17/25

    ALL AB-T KN6-N2TIITIS KLAMIDIA

    a. Definisi

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    18/25

    minggu dianjurkan untuk mengurangi risiko terjadi pneumonia klamidia,

    dengan dosis ! mgkg BB diberikan setiap !2 jam pada minggu pertama

    kelahiran dan selanjutnya diberikan setiap * jam (%6%, 22).

    !0   !rakoma"  merupakan infeksi penyebab kebutaan tersering di dunia. ?alat

    rumah merupakan vektor penyakit ini, yang mudah berkembang pada kondisi

    higiene yang buruk dan penduduk yang padat pada iklim kering dan panas.

    +anda penting manifestasi klinis penyakit ini adalah fibrosis subkonjungtiva

    yang disebabkan oleh reinfeksi yang sering terjadi pada kondisi tidak 

    higienis.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    19/25

    meningkat terutama pada musim kemarau. =enyakit ini umumnya terjadi pada

    anak berusia antara '72' tahun. =asien dengan atopi mempunyai risiko lebih besar 

    untuk menderita

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    20/25

     f. Manifestasi klinis

    "enurut Aidyastuti /iregar (2&) gejala klinis utama adalah rasa gatal

    yang terus menerus pada mata, mata sering berair, rasa terbakar atau seperti ada

     benda asing di mata. ejala lainnya fotofobia, ptosis, sekret mata berbentuk 

    mukus seperti benang tebal berarna hijau atau kuning tua.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    21/25

    10 Tera'# $tama  0 berupa penghindaran terhadap semua kemungkinan alergen

     penyebab.

    !0 Tera'# to'#ka%*  pemberian vasokonstriktor topikal dapat mengurangi gejala

    kemerahan dan edema pada konjungtiva. Beberapa hasil penelitian

    menunjukkan baha penggunaan kombinasi obat vasokonstriktor dan

    antihistamin topikal (vasocon %) mempunyai efek yang lebih efektif 

    dibanding pemberian yang terpisah. =emberian stabilisator sel mast yaitu

    natrium kromoglikat 2 atau sodium kromolyn & atau iodoksamid

    trometamin dapat mencegah degranulasi dan lepasnya substansi vasoaktif,

    sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan kortikosteroid topikal.

    =emakaian iodoksamid dikatakan mempunyai efek yang lebih baik dibandingkan dengan natrium kromoglikat 2 maupun sodium kromolyn

    &. Bila obat7obatan topikal seperti antihistamin, vasokonstriktor, atau

    sodium kromolyn tidak adekuat maka dapat dipertimbangkan pemberian

    kortikosteroid topikal.

    30 Tera'# "#"tem#k* pengobatan dengan antihistamin sistemik bermanfaat untuk 

    menambah efektivitas pengobatan topikal. =emberian aspirin dan indometasin

    (golongan antiinflamasi non7steroid) yang bekerja sebagai penghambat en;im

    siklooksigenase dilaporkan dapat mengurangi gejala

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    22/25

    !. ALL AB-T KN6-N2TIITIS KATARAL

    a. Etiologi 

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    23/25

    mata penisilin. apabila keadaan radang sudah tenang, diberikan tiap jamselain itu

    diberikan injeksi penisilin atau tetrasiklin (resisten penisilin) sesuai umur (4lyas

    et al ., 2!)

    :.  Prognosis

      "enurut 4lyas et al . (2!) prognosis jika tidak ada komplikasi dapat

    sembuh dalam ' hari.

    &. ALL AB-T KN6-N2TIITIS MEMBRAN

    a. Manifestasi klinis

    Ditandai berupa membranselaput massa putih pada konjungtiva tarsal dan

    kandang7kadang menutupi konjungtiva bulbikonjungtivitis membran dapat

    disebabkan oleh bakteri stre&tokokushemolitik  dan difteria pada syndrome stevens

     johnson dapat disertai juga konjungtivitis membrankonjungtivitis pseudomembran

     biasa disebabkan oleh infeksi hiperakut seperti pneumokok ((4lyas et al ., 2!)

    b.  Penatalaksanaan

    =engobatan streptokok B hemolitik diberikan antibiotik yang sensitifdifteria

    diberikan salep mata penisilin tiap jam dan injeksi penisilin sesuai umur. deasa

    !,2 juta unit selama 2 hari, anak 7 anak '. unit kgBB untuk mencegah

    gangguan jantung karena difteria perlu diberikan antitoksin difteria 2. unit

    selama 2 haripada syndrome stevens johnson perlu diberikan air mata buatan

    setiap jam dan antibiotik sesuai kebutuhan (4lyas et al ., 2!)

    (. ALL AB-T KN6-N2TIITIS FLIK-LAR 

    "enurut 4lyas et al . (2!) dikenal beberapa jenis, yaitu konjungtivitis viral,

    klamidia, folikular toGic dan folikular yang tidak diketahui penyebabnya.+rakhoma termasuk salah satu jenis konjungtivitis folikular.

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    24/25

    ). ALL AB-T KN6-N2TIITIS FLIKTEN

    =enyakit konjungtivitis flikten paling banyak terdapat pada anak F anak.

    =enyakit lain yang dihubungkan dengan konjungtivitis flikten adalah +B paru

    dan helmintiasis (4lyas et al ., 2!).

    a.  Manifestasi klinis

    ejala pada mata ialah flikten pada limbus, konjungtiva bulbi, konjungtiva

    tarsal dan kornea. %pabila flikten pada kornea bisa mengakibatkan gangguan

     penglihatanjika peradangan berat maka dapat terjadi lakrimasi yang terus menerus

    sampai berakibat ekserna kulitkeluhan lain seperti silau dan mata berpasirbakteri

     basil koch eeks dan stafilokok penyebab infeksi sekunder apabila ada sekret

    maka perlu diperiksa dengan pearnaan gram (4lyas et al ., 2!).

    b. Penatalaksanaan

    "enurut 4lyas et al. (2!) yaitu 0

    ari penyebab primer dan obati

    +etessalep mata kortikosteroid lokal (perhatikan E/ dan

  • 8/19/2019 Step 1-7 Sken 1 Blok 10 Daru

    25/25

    %6%. (22). Care of The Patientwith Conjunctivitis. /t. ?ouis, @/% 0 %merican

    6ptometric %ssociation

    %;ari, %,%, Barney, 9.=. (2!$). onjuctivita 0 %. /ystematic revie of 

    diagnosis and the treatment. 6+!+, $!(!), !2!7!$

    Bae, esources.

    Bielory, B.=., 6CBrien, +.=. Bielory, ?. (2!2). "anagement of onjuctivita 0 %.

    /ystematic revie of diagnosis allergic conjunctivitis guide to therapy.

     +cta %&hthamolo'ica, I, $II7&.

    Bonini, /. (2). :ernal keratokunjunctivitis revisited 0 a case series of !I'

     patients ith long7term follo up. %&hthamol , !, !!'7!!$.

    4lyas, /., "ailangkay, 8.8.B., +aim, 8., /aman 8.8., /imarmata, ". Aidodo,

    =./. (2!). Ilmu Penakit !ata. 1akarta 0 /agung /eto.

    ?a7>osa, "., ?ionetti, E., >eibaldi, "., >usso, %., ?ongo, %., ?eonardi, /.,

    +omarchio, /., %vitabile, +. >eibaldi, %. (2!$). %llergic conjuctivitis 0

    a comprehensive revie of the literature.  Italian 6ornal of Pediatrics)

    $I(!*), !7.

    1ames, B., 1ames, he, . Bron, %. (2$).  "ecture #otes $ %&hthalmolo'.

    Bandung 0 =enerbit Erlangga.

    /cott, 4.@. (2!). 7iral Conjunctivitis. 9e Jork 0 Departement of 6pthalmology

    and =ublic 8ealth /ciences0

    :aughan, D.., %sbury, +. >iordan7Eva, =. (2). %ftalmolo'i 8mum. 1akarta

    0 Aidya "edika.

    Aidyastuti, /.B. /iregar, /.=. (2&).