104
Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD ISLAM ATHIRAH KOTA MAKASSAR Oleh: RAHAYU PERDANI RUMALUTUR C 121 09 109 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Skripsi

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI DENGAN KEJADIAN

OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR

DI SD ISLAM ATHIRAH KOTA MAKASSAR

Oleh:

RAHAYU PERDANI RUMALUTUR

C 121 09 109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI DENGAN KEJADIAN

OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR

DI SD ISLAM ATHIRAH KOTA MAKASSAR

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

ujian akhir dan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)

OLEH :

RAHAYU PERDANI RUMALUTUR

C 121 09 109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 3: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …
Page 4: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …
Page 5: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : RAHAYU PERDANI RUMALUTUR

Nomor Mahasiswa : C121 09 109

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pemikiran orang lain.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi yang seberat-beratnya atas perbuatan tidak terpuji tersebut.

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan sama sekali.

Makassar, MEI 2013

Yang membuat pernyataan,

RAHAYU PERDANI RUMALUTUR

Page 6: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat, kasih dan penyertaan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi ini.

Skripsi ini penulis beri judul “HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI

DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD ISLAM ATHIRAH KOTA

MAKASSAR”.

Adapun tujuan penulisan Skripsi ini dimaksudkan sebagai pengaplikasian konsep-

konsep manajemen keperawatan serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh ujian sarjana program strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak

terdapat kesalahan, baik dalam struktur dan sistematika penulisan, EYD, materi yang

dipaparkan penulis dan sebagainya. Hal tersebut terjadi akibat keterbatasan dalam

pengontrolan waktu, kemampuan serta sumber-sumber yang menjadi pedoman penulis

dalam mencermati setiap kejadian dan perubahan yang terjadi selama penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu, masukan atau kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis

harapkan dari semua pihak yang terkait demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Page 7: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Dalam proses penyusunan skripsi ini, dimulai pada tahap persiapan pengajuan judul

sampai tahap persiapan ujian skripsi, penulis memperoleh banyak bantuan dan kerjasama

berupa sumbangsih pemikiran, saran begitu pula dorongan semangat yang luar biasa, serta

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan berbahagia ini penulis ingin

mengucapkan rasa hormat, simpati serta terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof.,Dr.,dr. H. Idrus Paturusi, SpBO, selaku Rektor Universitas Hasanuddin

Makassar.

2. Dr.Irawan Yusuf,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

3. Ibu Dr.Dra. Werna Nontji,S.Kp.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp, M.Kes selaku dosen pembimbing pertama penulis yang

telah meluangkan perhatiannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kadek Ayu Erika,S.Kep,Ns,M.Kes selaku pembimbing kedua penulis yang membantu

dalam merampungkan penyusunan skripsi ini. Ucapan beribu terima kasih atas

bantuan dan kerjasama yang baik selama penulis menjadi anak bimbingan dari

kedua ibu.

6. Hapsa, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Erfina, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku tim penguji yang telah

memberikan sumbang saran yang membangun untuk kelanjutan penyusunan skripsi

ini.

7. Kepala sekolah serta guru-guru SD Islam Athirah Kota Makassar.

Page 8: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, kedua saudaraku Fitriyani dan Reza yang telah

memberikan dukungan doa serta dorongan semangat sehingga penyusunan skripsi

ini dapat selesai.

9. Adik-adik SD Islam Athirah Kota Makassar yang telah membantu peneliti dalam

pengumpulan data

10. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu Keperawatan yang

telah membantu penulis selama ini serta Teman-teman PSIK UNHAS angkatan 2009

FIDELITY yang telah membantu memberi masukan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan segala karunia-Nya kepada kita

semua. Dan semoga pada kesempatan mendatang kita bisa dipertemukan kembali dalam

situasi yang berbeda.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat diterima dan memenuhi syarat dalam

melanjutkan penelitian dan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

terutama dibidang Keperawatan.

Makassar, Mei 2013

Penulis

Page 9: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

ABSTRAK

RAHAYU PERDANI RUMALUTUR. Hubungan pola makan dan waktu santai dengan kejadian obesitas pada anak SD di SD Islam Athirah kota Makassar Tahun 2013 (dibimbing oleh Ariyanti Saleh dan Kadek Ayu Erika)

Latar belakang; Obesitas atau kelebihan berat badan dari normal, biasanya terjadi ketika jumlah cadangan lemak dalam tubuh berlebih. Diseluruh dunia prevalensi kelebihan berat badan, obesitas meningkat tajam dan telah mencapai tingkatan yang membahayakan. Obesitas pada masa anak beresiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari.

Tujuan untuk mengetahui hubungan faktor pola makan dan waktu santai dengan kejadian obesitas pada anak SD Islam Athirah Kota Makassar.

Metode Penelitian: adalah case control dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel 150 anak yang terdiri dari 75 anak obesitas dan 75 anak normal. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disajikan dengan pertanyaan dan observasi. Data diuji statistik Chi-square dengan tingkat kemaknaan p≤ 0,005 untuk menguji antara variabel.

Hasil : penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara (1) pola makan dengan kejadian obesitas pada anak SD; dengan penerapan nilai p= 0,006 (2) waktu santai dengan kejadian obesitas pada anak SD; dengan penerapan nilai p=0,034..

Penutup: dari 2 variabel yang di dapat keduanya variabel berhubungan dalam faktor resiko obesitas, dan saran ditujukkan untuk peneliti, pemerintah, sekolah, dan orang tua.

Kata kunci : Faktor-faktor, Kejadian Obesitas

Daftar Pustaka :

Page 10: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

ABSTRACK

RAHAYU PERDANI RUMALUTUR. Relationship to diet and leisure time with the incidence of obesity in elementary school children in Islam Athirah Makassar in 2013 (guided oleh Ariyanti Saleh dan Kadek Ayu Erika).

Background; Obesity or being overweight than normal, usually occurs when the amount of excess body fat reserves. Worldwide prevalence of overweight, obesity has increased sharply and reached a dangerous level. Obesity in childhood are at high risk of becoming obese adults and potentially future metabolic disease and degenerative diseases in the future.

Purpose: to determine the relationship of dietary factors and relaxing time with the incidence of obesity in elementary school children Islam Athirah Makassar.

Methods: This was a case control using purposive sampling method. Number of samples 150 children consisting of 75 obese children and 75 normal children. Collecting data using questionnaires presented with questions and observations. Data statistic Chi-square test with a significance level of p ≤ 0.005 for the test between the variables.

Results: The study showed that there is a relationship between (1) the diet and the incidence of obesity in elementary school children: by applying the value of p = 0.006 (2) relaxing time with the incidence of obesity in elementary school children: by applying p-value = 0.034 .

Closing: of 2 variables in both variables related to the risk factors of obesity, and ditujukkan suggestions for researchers, governments, schools, and parents.

Key words : Factors, Genesis Obese

References :

Page 11: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

LEMBARAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN………………………………… iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………… v

ABSTRAK……………………………………………………………………. viii

ABSTRACT…………………………………………………………………... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

Page 12: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Obesitas ............................................ 8

B. Tinjauan Umum Tentang Pola Makan ..................................... 20

C. Tinjauan Umum Tentang Waktu Santai ................................... 27

D. Tinjauan Umum Tentang Anak ................................................. 31

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka konsep ..................................................................... 35

B. Hipotesis .................................................................................. 36

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu .................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 37

D. Alur Penelitian .......................................................................... 40

E. Defenisi Operasional ................................................................ 41

F. Instrument Penelitian ................................................................ 43

G. Pengolahan dan Analisa Data .................................................... 44

H. Etika penelitian ......................................................................... 45

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ……………………………………………………………. 46

Page 13: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

B. Pembahasan ……………………………………………………... 54

C. Keterbatasan Peneliti ……………………………………………. 58

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 57

B. Saran …………………………………………………………… 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Konsep…………………………………………..... 35

Bagan 2 Alur Penelitian………………………………………………. 40

Page 14: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Karakteristik Individu di SD Islam

Athirah Kota Makassar

Tabel 1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Obesitas di SD Islam

Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Tabel 1.3 Distribusi Faktor Jenis Kelamin Berdasarkan Status Obesitas pada

Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Tabel 1.4 Distribusi Faktor Saudara Kandung Berdasarkan Status Obesitas pada

Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Tabel 1.5 Distribusi Faktor Pendapatan Orang Tua Perbulan Berdasarkan Status

Obesitas pada Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun

2013 (n=150)

Tabel 1.6 Distribusi Faktor Pola Makan Berdasarkan Status Obesitas pada Anak

SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Tabel 1.7 Distribusi Faktor Waktu Santai Berdasarkan Status Obesitas pada

Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Page 15: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Tabel 2.1 Analisa Faktor Pola Makan Berdasarkan Kejadian Obesitas pada Anak

SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Tabel 2.2 Analisa Faktor Waktu Santai Berdasarkan Obesitas pada Anak SD di

SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Grafik persentil BB laki-laki menurut umur dan TB menurut umur

dari CDC 2000

Lampiran 2: Grafik persentil BB perempuan menurut umur dan TB menurut umur

dari CDC 2000

Lampiran 3: Lembaran persetujuan menjadi responden

Lampiran 4: Kuesioner

Lampiran 5: Persuratan

Lampiran 6: Master Data

Lampiran 7: Tabel Distribusi SPSS 16

Page 16: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan nasional khususnya dalam bidang gizi dan

kesehatan, beberapa tahun belakangan ini berdampak baik bagi penurunan jumlah

penderita kasus gizi kurang di Indonesia dan dunia. Namun keberhasilan tersebut

diikuti oleh peningkatan prevalensi gizi lebih pada masyarakat. Berdasarkan

catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, tidak kurang dari 1,2

miliar pendududk dunia mengalami obesitas. Data survei yang dikumpulkan oleh

WHO sejak tahun 1983 hingga 2004 menggambarkan bahwa 12 dari 28 negara di

dunia ( dua negara Afrika, satu negara di Amerika Utara, satu negara di Amerika

Latin, 3 negara di Asia, 8 negara di Eropa, dan dua negara di Oceania),

mengalami peningkatan prevalensi obesitas (Nishida & Mucavalen, 2005).

Obesitas merupakan suatu keadaan terjadinya kelebihan berat badan

melebihi 20% dari berat badan normal. Obesitas ditandai dengan penimbunnan

lemak yang berlebihan pada berbagai bagian tubuh, terutama pada pinggang,

panggul, dan lengan atas (Slagian, 2004). Obesitas mulai menjadi masalah

kesehatan di seluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah

merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu

masalah kesehatan yang harus segera ditangani (WHO, 2000).

Page 17: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik negara maju

maupun negara yang sedang berkembang. Berdasarkan data Kementrian

Kesehatan tahun 2007, prevalensi obesitas pada anak-anak usia 6- 14 tahun

mencapai 9,5% untuk pria, sedangkan pada perempuan mencapai 6,4%. Kondisi

ini meningkat dari tahun 1990-an yang berkisar 4% (RISKESDAS, 2007).

Menurut RISKESDAS (2010) secara nasional masalah kegemukan pada

anak 6-12 tahun masih tinggi yaitu 9,2% atau masih di atas 5,0%. Prevalensi

kegemukan pada anak laki-laki umur 6-12 tahun lebih tinggi dari prevalensi pada

anak perempuan yaitu berturut-turut sebesar 10,7% dan 7,7%. Berdasarkan

tempat tinggal prevalensi kegemukan lebih tinggi di perkotaan dibandingkan

dengan prevalensi di pedesaan yaitu berturut-turut sebesar 10,4% dan 6,1%.

Peningkatan prevalensi obesitas dapat dikaitkan dengan beberapa faktor

yang mempengaruhi antara lain, sosial ekonomi keluarga, konsumsi energi

berlebih, aktifitas fisik, konsumsi makan berlemak,konsumsi sayuran, konsumsi

buah-buahan, juga bisa karena faktor lingkungan. Hasil penelitian Kusumajaya

(2007), menyebutkan bahwa anak yang dengan kategori gemuk,ternyata

olahraganya < 3 kali/minggu, untuk makan sayur,remaja gemuk,lebih sedikit,

mengkonsumsi sayur dibandingkan dengan yang tidak gemuk, untuk makanan

berlemak, anak gemuk mengkonsumsi makanan berlemaknya lebih banyak

(11%), dibanding anak yang tidak gemuk(9,7%).

Page 18: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Obesitas pada masa anak beresiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa

dan berpotensi mengalami oenyakit metabolik dan penyakit degeneratif di

kemudian hari. Profil lipid darah anak obesitas menyerupai profil lipid pada

penyakit kardiovaskular dan anak yang obesitas mempunyai resiko hipertensi

lebih besar. Penelitian (Syarif, 2003) menemukan hipertensi pada20-30% anak

yang obesitas, terutama obesitas tipe abdominal. Ancaman obesitas di kalangan

anak-anak juga melanda Indonesia (Hidayat, 2009).

Faktor utama terjadinya obesitas adalah ketidakseimbangan asupan

energi dengan keluaran energi. Asupan energi tinggi bila konsumsi makanan

berlebih, sedangkan keluaran energi menjadi lebih rendah bila metabolisme

tubuh dan waktu santai (IOTF, 2004). Hal tersebut banyak dialami oleh golongan

masyarakat tingkat menengah ke atas. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar,

dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan

sedentary berakibat pada perubahan pola makan atau konsumsi masyarakat yang

merujuk pada pola makn tinggi kalori, tinggi lemak, dan kolesterol, terutama

terhadap penawaran makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan

risiko obesitas ( Heird, 2002).

Obesitas yang terjadi pada masa anak-anak, memiliki konsekuensi medis

jangka pendek, meliputi efek yang merugikan terhadap pertumbuhan, dan

konsekuensi medis jangka panjang meliputi resik yang lebih besar untuk terkena

Page 19: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

hipertensi,diabetes,penyakit kardiovaskular, dan penyakit lainya pada masa

dewasa. Obesitas pada masa anak-anak juga menimbulkan konsekuensi

psikososial jangka pendek dan jangka panjang seperti image diri yang negatif,

penurunan kepercayaan diri, gangguan makan, dan kesehatan yang lenih rendah

hubungannya dengan kualitas hidup (Thorpe et al.2004).

Salah satu penyebab obesitas pada anak dapat terjadi karena faktor genetik. Hal

ini merupakan faktor keturunan dari orang tua yang sulit dihindari. Bila ayah atau

ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.

Waktu santai anak juga mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak. Dulu

permainan anak yang umumnya dilakukan adalah permainan fisik yang

mengharuskan anak berlari, melompat, atau gerakan lainya, namun kinidigantika

dengan permainan anak yang kurang melakukan gerak badannya seperti game

elektronik, komputer, internet, atau televisi yang cukup dilakukan hanya duduk di

depanya tanpa harus bergerak. Obesitas tidak hanya disebabkan oleh kebanyakan

makan dalam hal karbohidrat, lemak, maupun protein, tetapi juga karena

kebiasaan waktu santai (Almasler, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian Hendrawati dan Talib pada tiga SD swasta

di Makassar, diperoleh bahwa prevalensi obesitas di SD Islam Athirah berada di

posisi kedua yaitu 27 siswa obesitas dari 144 siswa(18,8%) setelah SD Nusantara

yang dari 149 siswa ternyata 45 siswa Obesitas (Hendrawati, 2002). Dan dari data

Page 20: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

yang diperoleh peneliti memilih untuk memilih SD Athirah sebagai tempat

dimana peneliti akan melakukan penelitian karena SD Athirah merupakan sekolah

yang memperoleh posisi kedua kejadian obesitas di Makassar

Diagnosis dan penanganan obesitas pada anak tidaklah mudah.

Pengelolaan penurunan berat badan pada anak harus dilakukan berhati-hati,

karena anak masih dalam proses pertumbuhan. Oleh karena itu, upaya yang lebih

penting adalah mencegah terjadinya obesitas pada anak sedini mungkin dan untuk

itu dibutuhkan peran orang tua dalam pengawasan pertumbuhan anak. Hal-hal di

atas yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Masalah kegemukan pada usia dini, harus menjad perhatian serius,

mengingat prevalensi kegemukan pada usia dini cukup tinggi, kondisi kegemukan

pada usia anak-anak akan dibawah sampai dewasa, yang berdampak terhadap

peningkatan resiko penyakit degeneratif.

Meningkatnya status sosial ekonomi masyarakat saat ini, ditambah lagi

dengan gaya hidup yang kurang baik, seperti pola makan yang tidak teratur dan

kurangnya aktifitas fisik pada saat waktu santai anak cenderung meningkatkan

kejadian gizi lebih.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan rumusan

masalahnya adalah apakah ada hubungan pola makan dan waktu santai dengan

kejadian obesitas pada anak Sekolah Dasar Islam Athirah Kota Makassar ?

Page 21: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan waktu

santai terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah Dasar.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya kejadian obesitas pada anak di SD Islam Athirah kota

Makassar.

b. Teridentifikasinya hubungan faktor pola makan terhadap kejadian obesitas

pada anak di SD Islam Athirah kota Makassar.

c. Teridentifikasinya hubungan waktu santai terhadap kejadian obesitas pada

anak di SD Islam Athirah kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan tentang akibat dari kebiasaan

mengkonsumsi makanan dan menghabiskan waktu santai.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Sebagai sumbangan dalam mengkaji masalah obesitas pada anak sekolah dasar

dan faktor resiko terjadinya obesitas.

3. Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam menambah pengetahuan

dan wawasan tentang faktor penyebab terjadinya obesitas pada anak.

Page 22: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

4. Bagi penelitian

Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya dan menjadi

acuan untuk meningkatkan penelitian di bidang kesehatan.

5. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan sebagai bahan dan pengetahuan tentang pentingnya

mengurangi konsumsi lemak dan protein dalam pengaturan makanan

seimbang dan aktifitas seimbang.

Page 23: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Obesitas

1. Defenisi

Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya

penimbunan lemak yang berlebih daripada yang diperlukan untuk fungsi

tubuh, sehingga mengganggu kesehatan atau setidaknya berada dalam risiko

mengalami gangguan kesehatan. Obesitas merupakan masalah klinik yang

tidak sederhana, karena etiologinya yang kompleks atau multifaktorial dan

banyaknya faktor berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Kondisi sosial,

perilaku, dan faktor-faktor biologi akan berpengaruh terhadap masukan dan

pengeluaran energi dan akhirnya akan mempengaruhi regulasi homeostasis

cadangan energi tubuh (Faizah ,2004).

Obesitas pada anak didefinisikan secara fungsional sebagai

maladaptasi peningkatan masa lemak tubuh. Anak-anak dengan nilai

BMI(Body Mass Index) di atas persentil 95 menunjukkan obesitas, dan anak-

anak dengan BMI di atas persentil beresiko mengalami obesitas.

2. Etiologi

Penyebab obesitas adalah multi faktoral, interaksi kompleks antara

genetik, metabolik, perilaku, faktor psikososial, lingkungan (sosial dan

kultur).

Page 24: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Overweight dan obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan

energi(energy imbalance) untuk waktu yang lama. Hal ini dapat terjadi karena

terlalu banyak masuka kalori tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik yang

cukup. Penyebab energy imbalance bisa karena beberapa faktor, termasuk di

dalamnya adalah kebiasaan hidup, faktor lingkungan, dan genetik. Berat

badan seseorang melibatkan faktor-faktor genetik,metabolisme, kebiasaan,

lingkungan, kultur, dan status sosial ekonomi. Komposisi diet juga

berpengaruh besar terhadap terjadinya overweight dan obesitas, dankedua

faktor ini banyak digunakan untuk mencegah dan mengobati obesitas (Smith,

1996).

Faktor genetik yang secara langsung menyebabkan obesitas adalah

pada penyakit seperti Bardet-Biedl syndrome dan Prader-willisyndrome.

Beberapa penyakitjuga dapat berpengaruh terhadap terjadinya obesitas, seperti

Cushing’s disease, dan polycystic ovary syndrome, dan hipotiroidisme.

Individu yang mengalami obesitas mempunyai kesamaan genetik, sehingga

hal ini berguna untuk mencegah atau memberikan terapi pada individu yang

mempunyai faktor predisposisi obesitas. Beberapa kasus obesitas

berhubungan dengan mutasi genetik, gen yang terlibat adalah MC4R, yang

merupakan kependekan dari reseptor melanocortin-4. Beberapa penelitian

menyebutkan bahwa MC4R berperan dalam pengaturan nafsu makan.

Reseptor MC4R banyak terdapat di hipotalamus, yang berfungsi mengontrol

Page 25: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

nafsu makan. Penelitian sebelumnya mendapatkan bahwa tikus yang

kehilangan reseptor MC4R akan mengalami obesitas dan makan berlebihan.

Beberapa obat seperti steroid dan anti depresan juga dapat menyebabkan

peningkatan berat badan (Faizah, 2004).

a. Faktor Genetik

Banyak laporan yang menunjukkan adanya hubungan antara pola

keturunan dengan obesitas. Jika salah satu orang tua dengan obesitas mka

peluang anaknya menjadi obesitas adalah 40%. Jika kedua orang tua

dengan obesitasmaka peluang anaknya menjadi obesitas yaitu 80%.

Peluang tersebut makiin kecil jika kedua orang tua tidak mengalami

obesitas,yaitu 7%. Obesitas berhubungan dengan pertumbuhan pada satu

tahun pertama yang akan berpengaruh terhadap terjadinya obesitas pada

masa dewasa beserta komoditas (Smith, 1996).

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor penentu pertumbuhan dan

perkembangan anak karena penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan

mencakup lingkungan fisik, biologik dan fisikobiopsokososial.

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan perlindungan kesehatan anak

3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan stimulasi

Page 26: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

c. Faktor Neuro-psikologik

Nafsu makan dikendalikan oleh stimulus sensorik yang akan merangsang

korteks serebri serta pusat otonom di hipotalamus. Gangguan yang

menyebabkann perubahan pada pola makan sangat luas, mulai dari

kerusakan di hipotalamus bagian ventromedial yang mengakibatkan

peningkatan konsumsi makanan sampai pada reaksi individu dalam

menanggapi stimulus.

3. Patofisiologi dan patogenesis

Pada hakekatnya obesitas terjadi jika terhadap kelebihan energi yang

dikonsumsi melebihi penggunaan energi oleh tubuh, antara lain akibat

masukan energi tinggi sedangkan penggunaan energi normal/rendah atau

masukan energi normal tetapi penggunaan energi rendah.

Akumulasi lemak dalam tubuh berlebihan terjadi masukan energi total

melebihi total energy expenditure, termasuk energi yang digunakan untuk

pertumbuhan normal. Ketidakseimbangan energi in didapat terjadi karena

masukan energi yang berlebih dan atau berkurang energy expenditure yang

digunakan untuk metabolisme, termolregulasi, dan aktivitas fisik. Peningkatan

masukan energy tampak pada sindrome genetik, seperti prader-will syndrome,

cushing syndrome , dan obesitas akibat obat. Menurunya energy expenditure

ditandai dengan defisiensi hormonal termasuk hipotiroidisme dan defisiensi

hormon pertumbuhan. Kelainan genetik dan hormonal seringkali tidak dapat

menjelaskan kelebihan berat badan yang dialami pasien-pasien tersebut.

Page 27: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Sebagian besar anak dengan overweight memiliki riwayat keluarga obesitas

yang terjadi akibat multifaktor. Terdapat hubungan antara petilaku orang tua

dalam memperbaharui terjadinya obesitas di samping faktor genetik (Wang,

2001).

Akumulasi lemak terutama di organ viseral akan mengakibatkan

resistesnsi, yang merupakan faktor predisposisi intoleransi glukosa dan

hipertrigliseridemia. Peningkatan kadar insulin dan insulin like growth factor

akan meningkatkan tekanan darah dan memacu produksi androgen, sehingga

dapat mengakibatkan dismonore dan virilasi pada wanita, dan ginekomastia

pada pria. Resistensi insulin,dislipidemia, dan hipertensi merupakan faktor

predisposisi diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Komposisi diet yang kuat yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat

akan mengakibatkan termoregulasi yang rendah dibandingkan isoenergik dan

isoprotek pada diet rendah lemak. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan

berat badan yang progresif.

Hiperflipidemia atau dislipidemia yang banyak dijumpai pada obesitas

dapat menyebabkan renal injury, akibat proliferasi sel mesangial dan matriks

sekstraseluler yang diinduksikan oleh kolesterol LDL (Smith, 1996).

Terdapat tiga periode kritis dalam masa tumbuh kembang anak dalam

kaitanya dengan perkembangan lemak dan terjadinya obesitas,yaitu ;

1. Periode pra-natal, sel lemak mulai dibentuk pada minggu ke-16 kehamilan

sedangkan deposit lemak baru terjadi pada minggu ke-30 kehamilan.

Page 28: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Berarti antara minggu ke-16 sampai minggu ke-30 pembentukan lemak

terjadi terutama melalui hiperplasi sel lemak. Sejak minggu ke-30, sel

lemak mulai mengalami hipertrofi disamping mengalami hiperplasi,

sehingga pada trimester ke-3 kehamilan terjadi akumulasi lemak yang

cepat. Karena proses hipertrofi melebihi hiperplasia, akhirnya saat lahir

pada neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan jumlah lemak

merupakan 16% berat badan atau kurang lebih 400 gram.

2. Masa adipositi rebound (usia 6-7 tahun) selama 6 bulan pertama lahir,

jumlah lemak total meningkat sampai 1500 gram, hal ini terutama karena

terjadinya hipertrofi lemak. Puncak penimbunan lemak terjadi pada umur

6-8 bulan. Setelah periode tersebut pembentukan lemak mulai menurun

dan berhenti pada umur 28 bulan. Penurunan ini terjadi karena mulai usia

1 tahun terjadi demobilisasi lemak sehingga pada usia 6 tahun, seorang

anak mempunyai kandungan lemak tubuh paling sedikit. Setelah periode

tersebut akibat pengaruh sistem endokrin masa puberitas, penimbunan sel

lemak akan meningkat kembali(rebound), yang berarti deposit sel lemak

kembali. Usia mulai terjadinya rebound ini sangat menentukan untuk

terjadinya obesitas yangmenetap. Apabila proses rebound terjadi dini,

maka kemungkinan untuk menetapnya obesitas makin besar dan biasanya

rebound dini sangat mungkin bersifat genetik(Faizah, 2004).

3. Masa adolesen, masa ini merupakan masa kritis terakhir dalam terjadinya

obesitas. Risiko ini lebih besar pada anak perempuan daripada anak laki-

Page 29: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

laki. Baik dalam onset maupun menetapnya obesitas. Sekitar 30% wanita

dewasa yang menderita obesitas berasal dari obesitas yang timbul sejak

masa remaja sedangkan pada laki-laki kemungkinan ini terjadi hanya

sekitar 10% (Salbe, 2002).

Pada tahun 1995 ditemukan leptin yang merupakan protein yang

dihasilkan oleh sel lemak, dan mempunyai peranan penting dalam metabolisme

lemak. Zat ini dilepaskan ke dalam sirkulasi untuk menurunkan ambilan makanan

melalui perangsangan pada neuropeptida Y di hipotalamus. Penelitian

menyebutkan bahwa leptin juga meningkatkan penggunaan energy. Pada

penelitian yang digunakan pada manusia atau binatang percobaan menunjukkan

adanya korelasi antara leptin di sirkulasi dengan masa jaringan lemak. Kadar

leptin dipengaruhi oleh hormon insulin, kortikosteroid, dan masukan tinggi

lemak. Kekurangan leptin menyebabkan terjadinya peningkatan ambilan makanan

dan penurunan penggunaan energi meningkat sehingga timbul obesitas (Salbe,

2002).

4. Dampak Obesitas

Dari segi kesehatan ada beberapa hal yang menyebabkan kegemukan dapat

menjadi masalah yaitu (Agoes, 2003):

Page 30: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

1. Resiko terserang penyakit.

Anak yang mengalami kegemukan memiliki risiko tinggi terserang

berbagai penyakit. Berikut ini beberapa risiko penyakit yang sering

menyerang anak-anak yang menderita kegemukan:

1) Penyakit Kardiovaskuler

Faktor risiko ini meliputi peningkatan : kadar insulin, trigliserida, LDL-

kolesterol dan tekanan darah sistolik serta penurunan HDL-kolesterol.

Risiko penyakit kardiovaskuler di usia dewasa pada anak obesitas sebesar

1,7 – 2,6. IMT mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar insulin.

Anak dengan IMT > persentil ke 99,40% diantaranya mempunyai kadar

insulin tinggi, 15% mempunyai kadar HDL-kolesterol yang rendah dan

33% dengan kadar trigliserida tinggi. Anak obesitas cenderung

mengalami peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, serta 20-30%

menderita hipertensi.

2) Diabetes Melitus tipe-2

Diabetes melitus tipe-2 jarang ditemukan pada anak obesitas.

Perevelemsi penurunan glukosa toleransi test pada anak obes adalah 25%

sedang diabetes melitus tipe-2 hanya 4%. Hampir semua anak obesitas

dengan diabetes melitus tipe-2 mempunyai IMT >+3SD.

3) Obstructive sleep apnea

Obstruktive sleep apnea sering dijumpai pada anak obesitas dengan

kejadian satu berbanding seratus dan ditujukan dengan gejala menggorok.

Page 31: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada

dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada dan diafragma,

sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru

serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat tidur terjadi

penurunan tonus otot dinding dada CO2, serta penurunan tonus otot yang

mengatur pergerakan lidah dan menyebabkan lidah jatuh ke arah dinding

belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermitten

dan menyebabkan tidur gelisah, sehingga keesokan harinya anak

cenderung mengantuk dan kurangnya suplay oksigen ke otak

(hipoventilasi). Gejala ini berkurang seiring dengan penurunan berat

badan.

4) Gangguan ortopedik

Anak obesitas cenderung beresiko mengalami gangguan ortopedik yang

disebabkan kelebihan berat badan, yaitu tergelincirnya epifisis kaput

femoris yang menimbulakan gejala nyeri penggung atay lutut dan

terbatasnya gerakan panggul.

5) Pseudotumor serebri

Pseudotumor serebri akibat peningkatanringan tekanan intrakranial pada

anak obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-paru yang

menyebabkan peningkatan kadar CO2 dan memberikan gejala sakit

kepala.

Page 32: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

2. Resiko aspek psikologis

Selama beresiko tinggi terserang penyakit, kegemukkan pada anak bisa

berpengaruh pada aspek psikologisnya. Berikut ini beberapa resiko

psikologis akibat kegemukan.

a. Anak yang gemuk akan bergerak lebih lambat (kurang lincah) dari

teman seusianya dengan berat badan yang normal, sehingga kurang

merasa percaya diri dalam bersosialisas

b. Kegemukan pada anak balita dan berlanjut terus pada usia remaja akan

beresiko terjadinya gangguan psikologi seperti rasa rendah diri atau

kurang percaya diri karena adanya anggapan bahwa orang gemuk

tampak lebih menarik.

Hartoyo (2007), kegemukan (obesitas) berdampak terhadap penyakit

jantung koroner, diabetes, darah tinggi, ginjal, mudah lelah dan lainya.

Samsudin (1994), dampak obesitas pada anak terhadap kesehatan pada

umumnya lebih ringan jika dibandingkan pada orang dewasa yang biasanya

telah menimbulkan gangguan kesehatan atau sekurang-kurangnya merupakan

faktor risiko untuk penyakit pernafasan dan kardiovaskular. Dijelaskan lebih

lanjut, dampak obesitas pada anak antara lain karena pertumbuhan dan

perkembangan fisik yang lebih cepat matang, sehingga pada anak wanita lebih

cepat menarche (haid untuk pertama kali) pada usia yang lebih dini. Obes

pada bayi dan anak balita umumnya belum termasuk masalah medis, namun

bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja, karena kemungkinan untuk menjadi

Page 33: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

obesitas pada usia dewasa relatif lebih besar jika dibandingkan dengan anak

yang bergizi baik.

Manuaba (2004) dampak obesitas pada kesehatan umunya mungkin

masih terbatas pada gangguan psikososial, yaitu keterbatasan dalam

pergaulan,aktivitas fisik, lebih suka menyendiri, dan memuaskan dirinya

dengan bersantai dan makan. Akan tetapi pada obesitas berat, mungkin telah

disertai gangguan pernafasan, hipertensi, eksima pada lipatan kulit akibat

timbunan lemak dibawah kulit yang mengakibatkan bau badan yang

tidaksedap sehingga tidak disukai teman pergaulanya.

5. Cara Menentukan Obesitas pada Anak

a. Antropometri

Obesitas pada anak dapat dinilai melalui beberapa metode. Menurut (Sjarif,

2011) berdasarkan antropometri, umumnya obesitas pada anak ditentukan

berdasarkan pengukuran sebagai berikut:

1) Berat Badan.

Ukuran ini merupakan yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan

memeriksa anak pada setiap kelompok umur. Berat badan merupakan

hasil peningkatan seluruh jaringan tulang, otot, lemak, jaringan tubuh

lainnya. Ukuran ini merupakan indikator tulang yang terbaik pada waktu

ini untuk keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang.

Page 34: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

2) Tinggi Badan.

Ukuran ini merupakan ukuran antropometrik kedua yang penting. Perlu

diketahui bahwa nilai TB meningkat terus, walaupun laju tumbuh

kembang berubah dari pesat pada masa bayi muda kemudian melambat

dan menjadi pesat lagi pada masa remaja.

3) Pengukuran lemak

Pengukuran langsung lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit

(TLK). Terdapat empat macam pengukuran TLK yang ideal untuk

mendapatkan proporsi lemak tubuh yaitu TLK biseps, triseps, subkapular,

dan suprailiaka. Bila TLK triseps di atas sentil ke-85, merupakan indicator

obesitas.

b. Indeks Masa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

Pengukuran IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan

overweight serta berkorelasi tinggi dengan masa lemak tubuh.

Underweight : IMT Persentil <5

Overweight : IMT Persenril 5-<94

Normal : IMT persentil 5-< 84

Obesitas : IMT Persentil ≥ 95

c. Grafik pertumbuhan CDC 2000

Pada tahun 2000 Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat

menerbitkan grafik pertumbuhan yang tersedia untuk anak lelaki dan

perempuan mulai dari umur 0 sampai 36 bulan untuk BB, PB, dan LK.

Page 35: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Disamping itu juga grafik berdasarkan umur dan BB/TB mulai umur 2

sampai 20 tahun umtuk BB,TB, dan IMT menurut umur dan BB/TB2 x

10.000 (Hendarto dan Sjarif, 2011).

B. Tinjauan Umum Pola Makan

1. Pengertian Pola makan

Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan

jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada

waktu yang tertentu (Baliwati, 2004).

Pola makan merupakan berbagai informasi yang memeberi gambaran

mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh

suatu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat

tertentu (Soegeng, 2004).

Pendapat pakar yang berbeda-beda dapat diartikan sevara umum

bahwa pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atas

sekelompok orang dalam memilih, menggunakan bahan makanan dalam

konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makannan, jumlah makanan,

frekuensi makan yang berdasarkan pada faktor-faktor sosial, budaya dimana

mereka hidup, pola makan terdiri dari :

a. Frekuensi Makan

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik

kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh

Page 36: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama

makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika dirata-

ratakankan,umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal

makan ini pun menyesuaikan dengan kososngnya lambung.

Porsi makan pagi tidak perlu sebanyak porsi makan siang dan

makan malam secukupunya saja, untuk memenuhi energi dan sebagian zat

gizi sebelum tiba makan siang. Lebih baik lagi jika makan makanan

ringan sekitar pukul 10.00. menu sarapan yang baik harus mengandung

karbohidrat, protein dan lomak, serta cukup air untuk mempermudah

pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Pilihan menu yang praktis

dan mudah disiapkan dan usahakan selalu untuk makan pagi karena

penting dan mempersiapkan energi dalam beraktivitas dalam sehari.

b. Jenis makanan

Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan,

diverna dan diserap akan menghasilkan paling sedikit sususnan menu

sehat dan seimbang. Menyediakan variasi makanan merupakan salah satu

cara untuk menghilangkan rasa bosan. Sehingga mengurangi selera

makan. Menyususn hidangan sehat memerlukan keterampilan dan

pengetahuan gizi. Variasi menu yang tersususunoleh kombinasi bahan

makanan yang diperhitungkan dengan tepat akan memberikan hidangan

sehat baik secara kualitas maupun kuantitas. Teknik pengolahan makanan

adalah guna memperoleh intake yang baik dan bervariasi (Uripi, 2002).

Page 37: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Jenis makanan yang biasa dikonsumsi dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu makanan utama dan makanan selingan

1). Makanan Utama

Makanan utama adalah makanan yang dikonsumsi seseorang

berupa makan pagi, makan siang dan makan malam yang terdiri dari

makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah dan minuman.

Makanan pokok adalah makanan yang dianggap memegang

peranan penting dalam susunan hidangan. Pada umumnya makanan

pokok berfungsi sebagai sumber energi (kalori) dalam tubuh dan

memberi rasa kenyang ( Sediaotama, 2004). Makanan pokok yang

biasa dikonsumsi yaitu nasi, roti, dan mie atau bihun.

2). Makanan selingan

Makanan selingan adalah makanan kecil yang dibuat sendiri

maupun yang dijual di depan rumah maupun di sekolah. Makanan

selingan menurut bentuknya terdiri dari :

1. Makanan selingan berbentuk kering. Pada umumnya keripik

pisang, keripik singkong, kacang telur, pop corn dan

sebagainya.

2. Makanan selingan berbentuk basah. Pada umumnya lemper,

semar mendem, tahu isi, pastel, pisang goreng dan sebagainya.

Page 38: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

3. Makanan selingan berbentuk kuah. Pada umumnya bakso, mie

ayam, empek-empek dan sebagainya.

4. Makanan selingan yang dijual di sekolah. Makanan sering

dijual antara lain siomay, batagor, tempura, hamburger, hotdog

dan sebagainya.

c. Jumlah Makanan

Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran maupaun takaran makanan

yang dikonsumsi pada setiap kali makan. Jumlah standar antara lain :

a) Makanan pokok

Makanan pokok berupa nasi, roti tawar dan mie instan. Jumlah

atau posris makanan pokok antara lain : nasi 100 gram, roti tawar

50 gram, mie instan untuk ukuran besar 100 gram dan ukuran kecil

60 gram.

b) Lauk pauk

Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk nabati dan lauk hewani.

Jumlah atau porsi makanan antara lain : daging 50 gram, telur 50

gram, ikan 50 gram, tempe 50 gram ( dua potong), tahu 100 gram (

dua potong.

Page 39: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

c) Sayur

Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, jumlah atau porsi sayuran dari berbagai jenis masakan

sayuran antara lain sayur 100 gram.

d) Buah

Buah merupakan suatu hidangan yang disajikan setelah makanan

utama yang berfungsi sebagai pencuci mulut, jumlah atau porsi

buah ukuran buah 100 gram, ukuran potongan 75 gram.

e) Makanan selingan

Makanan selingan atau kecil biasanya dihidangkan antara waktu

makan pagi, makan siang maupun sore hari. Porsi atau jumlah

untuk makanan selingan tidak terbatas jumlahnya ( bisa sedikit

atau banyak)/

f) Minuman

Minuman mempunyai fungsi membantu proses metabolisme

tubuh, tiap jenis minuman berbeda-beda pada umumnya jumlah

atau ukurannya untuk air putih dalam sehari lima kali atau lebih

per gelas ( 2 liter perhari), sedangkan susu 1 gelas (200 gram).

Jumlah makanan tersebut yang dianjurkan ( Soediaoetama, 2004).

Page 40: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

2. Pola makan terhadap Obesitas

Kenaikan berat badan dan lemak pada anak juga dipengaruhi oleh lama

makan, waktu pertama kali mendapat makan padat pada tahun petama kehidupan.

Peranan diet terhadap terjadinya obesitas sangat besar terutama diet tinggi kalori yang

berasal dari karbohidrat dan lemak (Subardja D, 2002). Penyebab tersering, dan

merupakan penyebab langsung, bahkan pada anak obesitas yang benar-benar di

sebabkan oleh kelainan endokrin. Terlalu banyak makan bahkan jajan di luar

menyebabkan lingkaran setan pada obesitas, karena mengakibatkan aktifitas

berkurang, kemudian mengakibatkan obesitas semakin berat (Short dkk, 2009).

Anak yang obesitas cenderung memiliki kebiasaan pola makan berlebih

serta mengkonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak setiap kalinya. Anak yang

obesitas sangat menyukai aktifitas makan. Anak makan lebih banyak daripada

kebutuhan energi sesungguhnya yang mereka butuhkan. Mengunyah makanan dalam

jumlah yang sama dalam sehari dapat menyebabkan sistem enzim tubuh untuk

menggunakan energi lebih dan akhirnya disimpan menjadi lemak(Anonymous 2007).

Peranan faktor gizi dimulai sejak dalam kandungan dimana jumlah lemak

tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh: waktu pertama kali mendapatkan

makanan padat, asupan tinggi energi dari karbohidrat dan lemak serta kebiasaan

mengkonumsi makanan yang mengandung energi tinggi(Hidayat et.al2006)

Page 41: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk

dengan energi yang dikeluarkan sehingga terjadilah kelebihan energi yang

selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pola makan tidak teratur sering

ngemil atau makan camilan, sementara aktivitas kurang(Hartono 2007)

Menurut Popkin (2007), akar masalah kegemukan di masa anak-anak

terjadi antara umur satu sampai lima tahun. Camilan sebenarnya penting bagi anak,

sebab perutnya kecil dan ia perlu ngemil lebih sering. Namun apapun camilanya

dalam sehari seharusnya hanya memberikan 20 persen dari total energinya.

Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik diperkotaan maupun di pedesaan.

Konsumsi makanan jajanan masyarakat diperkirakan terus meningkat mengingat

makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri.

Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasanya

yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan masyarakat.

Menurut WHO (2000), perkembangan food industry yang salah satunya

berkembangnya makanan cepat saji, yaitu makanan yang tinggi lemak tetapi rendah

karbohidrat kompleks merupakan salah satu faktor risiko obesitas. Banyaknya jenis

fast food akan beresiko 11 kali mengalami obesitas jika dibandingkan mereka yang

tidak mengkonsumsinya.

Page 42: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Fast food atau ready-to-eat-food jadi pilihan utama orang tua yang sibuk

atau konsumsi ketika menghabiskan waktu bersama keluarga pada masyarakat

modern. Hal ini disebabkan karena menggunakan tenaga mesin, terlihat bersih karena

penjamahnya adalah mesin, restoran yang mudah ditemukan serta karena

pelayananya yang selalu sedia setiap saat, bagaimanapun cara pemesanannya

(Worthington & William 2000)

C. Tinjauan Umum Waktu luang

1. Waktu Luang

Dalam bahasa inggris waktu luang dikenal dengan sebutan

Leisure. Kata leisure sendiri berasal dari bahasa latin yaitu licere yang

berarti diizinkan atau menjadi bebas. Jadi secara umum wakru luang dapat

diidentifikasikan sebagai waktu yang terlepas dari tekanan.

Waktu luang adalah kesempatan untuk memilih (opportunity to

choose), waktu yang tersisa sehabis bekerja (time left over often work), atau

waktu setelah mengerjakan segala tugas sosial yang menjadi sumber

kewajiban( free time aftr obligatory social duties have been met) (George,

2005).

Page 43: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

a. Pandangan Tentang Waktu Luang

1) Waktu luang dilihat sebagai waktu (leisure as time).

Berdasarkan kamus sosiolog waktu luang sebagai waktu senggang setelah

segala kebutuhan hidup selesai dilakukan. Hal ini memberikan tambahan

waktu untuk melakukan segala hal sesuai dengan keinginan.

2) Waktu Luang Sebagai Aktifitas

Adanya waktu luang dikarenakan adanya berbagai macam kegiatan, baik itu

yang sifatnya mendidik atau menghibur. Waktu luang berisikan berbagai

macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri

baik itu untuk beristrirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan

atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau meningkatkan

keikutsertaan dalam bermasyarakat setelau ia melepaskan diri dari

pekerjaanya,keluarga dan kegiatan sosial.

3) Waktu Luang Sebagai suatu Suasana hati atau Sikap mental yang positif.

Menurut Torkildsen, George (digilib.petra.ac.id, 2005) waktu luang harus

dimengerti sebagai suasana hati dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal

keagamaan. Hal ini bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir

pekan. Sejak awal merupakan suatu keadaan dalam jiwa atau sikap dalam suatu

pola pemikiran.

Page 44: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

4) Waktu luang yang memiliki arti luas

Dumazdezier, 1992 (digilib.petra.ac.id, 2005) mengatakan bahwa waktu luang

adalah relaksasi, hiburan dan pengembangan diri. Dalam ketiga aspek tersebut

akan menemukan kesembuhan dari rasa capek,pelepasan dari rasa bosan, dan

kebiasaan dari hal-hal yang bersifat menghasilkan.

b. Faktor-faktor yang melatarbelakangi Terjadinya waktu luang

a. Usia dan urutan dalam keluarga

Usia mempunyai pengaruh yang sangat menonjol dalam mempengaruhi

seseorang untuk turut berpartisipasi dalam suatu aktivitas leisure. Contohnya

adalah ketika masa kanak-kanak, ada suatu perubahan yang sangat besar baik

dalam waktu dan ruangan dimulai dari masa balita, sekolah dasar hingga

remaja. Dalam hal ini dijelaskan semakin tinggi tingkat usianya, semakin

menurun tingkat keaktifanya.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam

membedakan jenis aktovitas waktu luang yang sama. Pada kelanjtanya

perempuan saling berbagi aktivitas waktu luas untuk melakukan aktivitas

waktu luang (Hanna, 2005).

c. Tingkat Pendidikan

Jenis dan lamanya pendidikan seseorang berhubungan erat dengan tingkat

pendidikan, tingkat sosial, jenis pekerjaan dan lain-lainya. Dalam

keikutsertaannya, laki-laki dengan tingkat usia yang relatif muda memiliki

Page 45: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

pekerjaan yang non-manual dan memiliki gaji yang tinggi lebih berkulifikasi

untuk melakukan aktifitas leisure. Torklidsen (George, 2005).

d. Pendapatan

Pilihan kegiatan dan jumlah uang yang dibayarkan untuk biaya masuk,

peralatan, perjalanan dan lain-lainya adalah tergantung dari besarnya uang

yang dikeluarkan. Semakin tinggi level pekerjaan seseorang maka akan

semakin besar pula pendapatanya yang diperoleh sehingga mampu memilih

berbagai aktiitas dalam mengisi waktu luang.

3. Pengaruh Waktu Santai terhadap Obesitas anak

Anak dengan obesitas biasanya kurang melakukan aktifitas dan

cenderung bersantai. Hal yang terjadi pada anak-anak dengan sedentary life,

anak-anak menhabiskan waktunya hanya dengan banyak bermain dengan

peralatan elektronik,mulai dari computer, televisi, hingga video game

dibandingkan bermain diluar. Anak-anak dibawah usia 8 tahun

menghabiskan waktu rata-rata 2,5 jam untuk menonton televisi, dan anak

yang berusia di atas delapan tahun menhabiskan 4,5 jam di depan televisi

atau video game. Anak-anak yang menonton televisi lebih dari empat jam

sehari, lebih muda menjadi gemuk daripada anak yang menonton televisi

dua jam sehari atau kurang (Gavin 2005).

Penelitian di Amerika pada anak-anak, menunjukkan bahwa anak

dengan lama waktu menonton televisi 5 jam per hari, memiliki risiko

Page 46: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar daripada anak dengan lama waktu

menonton 2 jam per hari (Hidayati et al, 2006).

Selain aktifitas menonton TV, jumlah waktu tidur juga berhubungan

dengan kegemukan. Anak dengan waktu tidur lebih banyak beresiko lebih

tinggi untuk mengalami kegemukan (Chaput et al. 2006). Kemungkinan

tersebut disebabkan karena orang gemuk memiliki kualitas tidur yang

buruk, hal ini berhubungan dengan gangguan dari hormone dan kelenjar

neuroendokrin (vioque et al. 2000). Penurunan titik berat pada pelajaran

olahraga di sekolah dibarengi dengan penurunan fitness pada anak-anak.

Kurangnya aktifitas dan cenderung bersantai merupakan resiko utama untuk

perkembangan obesitas pada anak-anak dan dewasa (Institute of Medicine of

National Academelees 2001).

D. Tinjauan Umum Tentang Anak

1. Pengertian Anak

Pengertian anak menurut UU No 39 tahun 2009, Anak adalah setiap

manusia yang berusia di bawah 18 tahun dan belum menikah, termasuk

anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi

kepentingannya. Yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum

mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum kawin.

Pengertian anak sehat menurut Santoso (2004) Anak yang sehat akan

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar, yaitu

sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memiliki

Page 47: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

kemampuan anak seusianya. Selain itu, anak yang sehat tampak senang,

mau bermain, berlari, berteriak, meloncat, memanjat, tidak berdiam diri

saja.

Asnak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik

dan teratur, jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif,

gembira, makannya teratur, bersih, dan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkunganya.

Setiap orang baik itu anak-anak, remaja dan dewasa sangat mengidam-

idamkan berat badan yang normal agar tercapai tingkat kesehatan yang

optimal. Dengan demikian berat badan yang normal maka akan memberikan

penampilan yang baik, dapat bergerak dengan lincah dan resiko sakit juga

rendah.

2. Karakteristik Anak usia 6-12 Tahun

Definisi anak usia 6-12 tahun adalah usia masa peralihan dari

balita menjadi anak-anak dan remaja, ditandai dengan perubahan fisik dan

mental. Perubahan fisik ditandai membesar dan meningginya organ tubuh.

Anak usia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah, klub

olahraga, dan tempat mainya. Anak usia ini juga sangat mudah

terpengaruh oleh lingkungan teman sebaya,guru,instruktur olahraga, dan

idolanya ( Mahan & Escott-Stump 2004).

Anak yang berusia 6-12 tahun mengalami masa perkembangan

dan pertumbuhan yang lebih stabil dibandingkan bayi dan balita.

Page 48: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Pertumbuhan fisiknya terlihat lebih lambat, tetapi perkembangan motorik,

kognitif dan emosi sosial mulai matang. Pada periode ini ditandai dengan

masa puber, anak perempuan lebih dulu mengalami masa ini dibandingkan

anak laki-laki. Kelompok anak memiliki growth spurt dengan

pertumbuhan yang pesat sehingga berbagai masalh gizi lebih seperti

obesitas sering terjadi pada usia ini.

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa anak laki-laki

memiliki risiko mengalami obesitas sebesar 1,4 kali dibandingkan anak

perempuan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh anak perempuan lebih

sering membatasi makan untuk alasan penampilan. Hasil penelitian

berbeda dinyatakan oleh Malik & Bakir, proporsi kelebihan berat badan

pada anak perempuan (5-17 tahun) lebih tinggi dibanding laki-laki.

Obesitas merupakan faktor pemungkin bagi pubertas anak perempuan.

Sedangkan pengaruhnya bagi anak laki-laki adalah peningkatan masa

tubuh. Hasil analisis antara jenis kelamin dengan asupan energi dan

karbihidrat menunjukkan bahwa rerata asupan energi dan karbohidrat

menunjukkan bahwa rerata asupan energi total dan karbohidrat pada laki-

laki lebih tinggi dibandingkan perempuan (p<0,05). Kebutuhan zat gizi

anak laki-laki usia 10-12 tahun lebih besar dibandingkan anak perempuan

karena pengaruh aktivitas fisik dan growth spurt anak laki-laki lebih

besar, akibatnya kebutuhan energi menjadi lebih banyak.

Page 49: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. KERANGKA KONSEP

Prevalensi anak yang menderita obesitas di Indonesia makin meningkat.

Banyak faktor yang memicu makin meningktanya angka obesitas pada

anak,diantaranta pengaruh pola makan dan aktivitas fisik anak dalam waktu

santai.

Kebiasaan pola makan mencakup riwayat makan anak,konsumsi pangan dan

konsumsi camilan. Sedangkan aktivitas fisik anak dalam waktu santai menyoroti

banyaknya waktu yang dihabiskan anak untuk tidur,menonton televisi dan

bermain di luar rumah dalam satu hari.

Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan : = Variabel yang diteliti

Gambar 1.Kerangka Konsep

Obesitas

Waktu Santai Anak :

Jumlah waktu tidur Menonton Televisi

Pola makan anak:

Riwayat Makan

Riwayat Cemilan

Page 50: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

B. HIPOTESIS

Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang akan dibuktikan kebenaranya

dengan penelitian yang akan dilakukan.

1. Ada hubungan antara Waktu Santai dengan kejadian obesitas pada anak

2. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian obesitas pada anak

Page 51: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desaian Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian case control

yaitu rancangan penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dengan

kelompok control untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada

tidaknya riwayat.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan mengunakan

pedekatan dimana anak yang mengalami obesitas sebagai kasus dan anak yang

tidak mengalami obesitas (gizi normal) sebagai control.

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi penelitian : SD Islam Athira Makassar

2. Waktu : 25 Februari- 26 Maret 2013

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SD Islam Athirah Kota Makassar..

Populasi yang akan dijadikan sampel adalah siswa SD kelas 4 dan 5 yang

berjumlah 243 siswa yang mengalami obesitas sebagai kasus dan yang tidak

mengalami obesitas (status gizi normal) sebagai control atau kelompok

pembanding (Notoatmodjo, 2002).

Page 52: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi

(Murti, 2006). Cara pengambilan sampel adalah menggunakan metode

purposive sampling. Penentuan sampel ini didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan memilih hanya

kelas 4 dan 5 sebagai sampel, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang

sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2002). Pemilihan sampel

berdasarkan kriteria.

a. Kriteria inklusi dan Ekslusi :

Kriteria Inklusi

1) Siswa yang pintar membaca dan menulis.

2) Siswa yang tercatat di kelas 4 dan 5

3) Siswa yang bersedia menjadi responden.

4) Siswa yang mengalami obesitas dan gizi normal

Kriteria eksklusi

1) Siswa yang tidak hadir pada saat penelitian berlangsung.

2) Menolak untuk dijadikan responden

b. Estimasi salmpel dalam penelitian ini adalah :

Rumus Slovin :

= ேଵାே(ௗమ)

=243

1 + 243 (0.05ଶ)

Page 53: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

= ଶସଷଵ,ଵ

= 150

Ket : : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d : Nilai presisi

Jadi besar sampel untuk penelitian ini adalah 150 yang minimal akan menjadi

sampel penelitian sebagai kelompok kasus dan menjadi kelompok pembanding..

Page 54: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

D. Alur Penelitian

Bagan 2. Alur penelitian

Populasi semua anak obesitas dan gizi normal di SD Islam

Athyra Makassar

purposive sampling

(150)

Sampel Semua anak kelas 4 & 5 yang

memenuhi kriteria inklusi

Pengumpulan data Menggunakan kuesioner dan

pengamatan langsung

Analisa data

Penyajian data

Pengukuran IMT semua anak kelas 4 & 5 yang memenuhi

kriteria inklusi

Page 55: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

E. Defenisi Operasional

1. Identifikasi variabel

Variabel adalah karekteristik subjek penelitian yang berubah dari suatu

subjek ke subjek lainnya, sehingga variabel dapat pula disebut sebagai

karakteristik suatu benda atau subjek. Menurut fungsinya dalam konteks

penelitian secara keseluruhan khususnya dalam hubungan antara variabel

terdapat beberapa jenis yaitu:

a. Variabel independen

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah ,

aktivitas fisik pada waktu santai, pola makan.

b. Variabel dependen

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah obesitas.

2. Defenisi Operesional dan Kriteria Objektif

a. Obesitas

Obesitas adalah kejadian (kasus) kelebihan berat badan (kegemukan)

siswa menurut umur berdasarkan Indeks Masa Tubuh dari Centre for

Disiase Control and Prevention 2000 (IMT-CDC 2000).

Kriteria Objektif :

Tidak mengalami Obesitas : IMT persentil 5- < 84

Obesitas : IMT Persentil ≥ 95

Page 56: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

b. Pola makan

Yang dimaksud dalam penelitin ini adalah pola makan dalam satu hari

yang dinilai dengan menggunakan

Kriteria Objektif :

Berlebihan : Jika skor responden ≥ 17

Tidak Berlebihan : Jika skor responden < 17

Skala : Nominal

c. Waktu santai

Yang dimaksud dengan waktu santai dalam penelitian ini adalah

pernyataan tentang kejadian yang sering dilakukan oleh anak selama di

rumah, sekolah dan di luar sekolah.

Kriteria objektif :

Aktif : Jika skor waktu santai ≥ 17

Kurang aktif : jika skor waktu santai < 17

Page 57: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

F. Instrumen Penelitian

1. Obesitas adalah kejadian (kasus) kelebihan berat badan (kegemukan) siswa.

Alat yang digunakan yaitu pengukuran tinggi badan yaitu microtoice dengan

ketelitian 0,1 cm yang dipasang pada dinding yang rata. Pengukuran berat

badan melalui penimbangan yang menggunakan timbangan injak digital yang

sudah ditera dengan ketelitian 0,1 kg dan dihitung menggunakan rumus

Indeks Masa Tubuh dari Centre for Disiase Control and Prevention 2000

(IMT-CDC 2000). Skala yang digunakan yaitu nominal

2. Pola makan adalah frekuesi makan dalam satu hari. Metode yang digunakan

adalah kuesioner, berupa pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan makan.

Jumlah pertanyaan 7 dan dinilai menggunakan skala Linkert yaitu selalu,

sering, kadang-kadang, tidak pernah. Dibuat dalam chek list dengan skor

tertinggi bernilai (4) dan skor terendah bernilai (1). Skala yang digunakan

yaitu: nominal.

3. Waktu santai adalah frekuensi waktu anak tanpa aktifitas, bergerak. Metode

yang digunakan adalah kuisioner, berupa pertanyaan-pertanyaan tentang

kebiasaan anak pada saat santai/luang. Jumlah pertanyaan 7 dan dinilai

menggunakan skala Linkert yaitu selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.

Dibuat dalam chek list dengan skor tertinggi (4) dan skor terendah (1). Skala

yang digunakan yaitu : nominal

Page 58: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Editing

Setelah kuesioner diisi oleh anak, kemudian dikumpulkan dalam bentuk

data, data tersebut dilakukan pengecekan dan memeriksa kelengkapan

data, kesinambungan dan memeriksa keseragaman data.

b. Koding

Untuk memudahkan kelengkapan data, semua data atau jawaban

disederhanakan dengan memberikan simbol untuk setiap jawaban.

c. Tabulasi

Data dikelompokan dalam satu table menurut sifat-sifat yang dimiliki,

kemudian data di analisa secara statistik.

2. Analisa Data

a. Analisa univariate

Analisa univariate dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil

penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap

variabel yang diteliti.

b. Analisa bivariate

Analisa bivariate dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebes

terhadap independen dengan menggunakan uji statistik Chi-Squaere

Test dengan menggunakan computer program SPSS 16,0.

Page 59: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat rekomendasi dari

institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada

institusi/lembaga tempat penelitian dan dalam pelaksanaan penelitian, peneliti

tetap memperhatikan etik penelitian sesuai Pedoman Nasional Etik Penelitian

Kesehatan (Loadin A, 2003), meliputi :

1. Respec for people (Menghormati seseorang)

Penelitian yang dilakukan harus menghormati otonomi responden dan

melindungi responden terhadap otonominya yang terganggu atau kurang.

Peneliti menghormati hak subjek penelitian, apakah subjek tersebut bersedia

untuk ikut serta dalam penelitian atau tidak, dengan memberikan Informed

Consent (lembar persetujuan) pada subjek penelitian.

2. Beneffience (Kemanfaatan)

Penelitian yang dilakukan dapat memberi manfaat maksimal dengan

meminimalkan risiko, memenuhi persyaratan ilmiah, peneliti mampu

meneliti dan menjaga kesejahteraan subjek penelitian serta tidak

mencelakakan atau melakukan hal-hal yang merugikan (nonmaleficence, do

no harm) subjek penelitian.

3. Justice (Keadilan)

Penelitian yang dilakukan memperlakukan subjek penelitian dengan moral

yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek penelitian serta

Page 60: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

distribusi seimbang dan adil antara beban manfaat keikutsertaan dalam

penelitian.

Page 61: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 25 Februari 2013 sampai

tanggal 26 Maret 2013 dan dilaksanakan di SD Islam Athirah Kota Makassar.

Pengumpulan data dilakukan dua tahap, tahap pertama dilakukan

pengumpulan data antropometri, umur anak, dan jenis kelamin sebagai data

screening dalam rangka untuk menentukan anak tergolong obesitas. Jumlah

anak yang di ukur sebanyak 243 orang yang terdiri dari kelas empat dan lima.

Dari hasil pengukuran tersebut dipilih sampel sebanyak 150 anak yang terdiri

dari 75 anak yang mengalami obesitas dan 75 anak yang tidak mengalami

obesitas.

Setelah terpilih sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi, maka

dilakukan pengambilan data tahap kedua melalui penyebaran lembaran

kuesioner yang memuat tentang identitas responden dan pertanyaan yang

mencakup tentang faktor-faktor penyebab obesitas.

Pertanyaan pada angket meliputi pertanyaan yang berhubungan dengan

kebiasaan anak dalam keseharian. Sedangkan data untuk pendapatan orang tua

dan keturunan didapatkan dari orang tua. Kemudian data diolah dengan

tahap, editing, coding dan tabulasi. Penyajian data dikelompokan menjadi data

umum dan data khusus, data umum menjelaskan tentang karakteristik

Page 62: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

responden meliputi: jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badan,

pendapatan orang tua, dan jumlah saudara kandung. Data khusus meliputi,

pola makan dan waktu santai. Hubungan antar variable diuji dengan uji Chi-

square dengan tingkat pemaknaan (p = < 0,05).

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei analitik dengan

pendekatan case control. Data yang terkumpulkan selanjutnya melalui tahap

editing, koding, dan tabulasi. Kemudian ditentukan frekuensi dan

presentasinya dalam bentuk tabel dan dianalisa sesuai dengan variabel yang

telah ditemtukan.

1. ANALISIS UNIVARIAT

a. Distribusi responden menurut karakteristik individu

Karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi status gizi anak,

umur, dan jenis kelamin. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari 150 anak

yang menjadi responden dalam penelitian ini, terdapat 75 anak (50%)

obesitas dan 75 anak (50%) normal. Untuk umur terdapat 32 anak

(21,3%) yang berumur 9 tahun, 64 anak (42,7%) yang berumur 10

tahun, dan 50 anak (33,3%) yang berumur 11 tahun dan 4 anak (2,7%)

yang berumur 12 tahun, sedangkan untuk jenis kelamin, responden

laki-laki sebanyak 80 anak (53,3%) dan perempuan sebanyak 70

anak(46,7%).

Page 63: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Karakteristik Individu Kejadian

Obesitas di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Kejadian Obesitas Frekuensi Presentase

Obesitas

Non Obesitas

75

75

50 %

50 %

Jumlah 150 100%

Umur Anak (tahun) Frekuensi Presentase

9

10

11

12

32

64

50

4

21,2%

42,7%

33,3%

2,7%

Jumlah 150 100%

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki

Perempuan

80

70

53,3 %

46,7 %

Jumlah 150 100%

Page 64: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

b. Tabel distribusi faktor Kejadian Obesitas pada Anak SD islam

Athirah Kota Makassar

Tabel 1.2 Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan Status Obesitas pada Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150) Jenis Kelamin Obesitas Tidak Obesitas Ferekuensi

Laki-laki

Perempuan

40

35

40

35

80

70

Jumlah Saudara

Kandung

Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

≤ 2 19 37 56

≥ 2 56 38 94

Pendapatan Perbulan Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

Tinggi 65 67 132

Rendah 10 8 18

Pola Makan Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

Berlebihan 56 40 96

Tidak Berlebih 19 35 54

Waktu Santai Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

Aktif 38 38 76

Tidak aktif 37 37 74

Table 1.2 dari 150 anak yang diteliti terdapat anak laki-laki

yang mengalami obesitas sebanyak 40 anak (26,7%) yang mengalami

obesitas. Anak perempuan sebesar 35 anak (23,3%) mengalami

obesitas.

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa dari 150 anak yang menjadi

responden terdapat anak yang memiliki saudara yang ≤ anak

Page 65: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

memiliki resiko untuk mengalami obesitas sebanyak 94 anak

(62,7%) bila dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara ≥ 2,

sebesar 56 anak (37,3%).

Table 1.2 menunjukkan bahwa dari 150 responden yang

diteliti, anak dengan tingkat pendapatan keluarga tinggi sebanyak

132 anak (88%) dan anak dengan orang tua yang berpenghasilan

rendah sebanyak 18 anak (12%).

c. Faktor Pola Makan Berdasarkan Kejadian Obesitas Pada Anak SD di SD

Islam Athirah Kota Makassar (n= 150)

Tabel 1.3 memperlihatkan bahwa dari 150 persponden yang diteliti,

persentase anak dengan pola makan berlebih yang mengalami obesitas

sebesar 96 anak (62,7%), sedangkan anak dengan pola makan tidak

berlebih sebesar 54 anak (36%).

Tabel 1.3

Distribusi Faktor Pola Makan Berdasarkan Status Obesitas pada Anak

SD di Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

Pola Makan Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

Berlebihan

Tidak berlebihan

56

19

40

35

96

54

Total 75 75 150

Page 66: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

d. Faktor Waktu Santai Berdasarkan Kejadian Obesitas Pada Anak SD di SD

Islam Athirah Kota Makassar (n= 150)

Tabel 1.4 memperlihatkan bahwa dari 150 persponden yang diteliti,

persentase anak dengan waktu santai baik baik yang mengalami obesitas

sebesar 75 anak (50%), sedangkan anak dengan waktu santai kurang baik

sebesar 75 anak (50%).

Tabel 1.4

Distribusi Waktu Santai Berdasarkan Status Obesitas pada Anak SD di

Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

2. Analisis Bivariat

Untuk melihat hasil analisis antara hubungan masing-masing variabel dengan

kejadian Obesitas akan dilakukan uji statistic Pearson Chi-Square (Yates

Corrected) sebagai berikut.

a. Hubungan Pola Makan dengan kejadian Obesitas pada anak SD.

Tabel 2.1 menunjukkan dari 150 responden yang diteliti terdapat, 96

anak yang mengalami pola makan berlebihan, tetapi anak yang mengalami

riwayat obesitas sebanyak 56 anak (74,7%) dan anak yang tidak mengalami

obesitas sebanyak 40 anak (53,3%). Bila dibandingkan dengan anak yang

Waktu Santai Obesitas Tidak Obesitas Frekuensi

Aktif

Kurang Aktif

38

37

38

37

76

74

Total 75 75 150

Page 67: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

kurang baik pola konsumsi makananya sebanyak 54, yang menglami obesitas

sebanyak 19 anak (25,3%) dan 35 anak (46,7%) yang tidak mengalami

obesitas. Artinya anak yang pola konsumsi makananya berlebihan

cenderung mengalami obesitas. Hasil uji statistik ditemukan bahwa nilai p>α

(0,006) yang berarti bahwa faktor pola makan ada hubungan dengan

kejadian obesitas, dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,579.

Tabel 2.1

Analisa Pola Makan Berdasarkan Kejadian Obesitas

pada Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

N

o Pola Makan

Obesitas Tidak Obesitas Jumlah p OR

N % N % N %

1 Berlebihan 56 74,7% 40 53,3% 95 50%

0,006 2,579 2

Tidak

Berlebihan 19 25,3% 35 46,7% 54 50%

Total 75 100% 75 100% 150 100

%

b. Hubungan Waktu Santai dengan kejadian Obesitas pada anak SD.

Tabel 2.2 menunjukkan dari 150 responden yang diteliti terdapat, 75

anak yang aktif dalam aktifitas fisik, tetapi anak yang mengalami riwayat

obesitas sebanyak 38 anak (60,0%) dan anak yang tidak mengalami obesitas

sebanyak 38 anak (41,3%). Bila dibandingkan dengan anak yang kurang aktif

sebanyak 75, yang menglami obesitas sebanyak 37 anak (41,3%) dan 44 anak

(58,7%) yang tidak mengalami obesitas. Artinya anak yang beraktifitas tinggi

Page 68: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

maupun rendah cenderung mengalami obesitas. Hasil uji statistik ditemukan

bahwa nilai p>α (0,022) yang berarti bahwa faktor waktu santai ada

hubungan dengan kejadian obesitas, dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar

2,129

Tabel 2.2

Analisa Faktor Waktu Santai Berdasarkan Kejadian Obesitas

pada Anak SD di SD Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013 (n=150)

N

o Waktu Santai

Obesitas Tidak Obesitas Jumlah p OR

N % N % N %

1 Kurang Aktif 38 60,0% 38 41,3% 76 50% 0,022 2,129

2 Aktif 37 40,0% 35 58,7% 74 50%

Total 75 100% 75 100% 150 100

%

B. PEMBAHASAN

a. Faktor pola makan dengan kejadian obesitas pada anak SD Islam Athirah

Kota Makassar

Dari hasil analisa statistik, menunjukkan bahwa pola makan dengan

kejadian obesitas ada hubungan yang bermakna dimana hasil uji Chi-

square test dengan nilai p=0,006

Adapun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang mengalami

obesitas memiliki pola makan yang berlebihan sebanyak 96 anak (64%)

dibandingkan dengan anak yang memiliki pola makan yang tidak

berlebihan sebanyak 54 anak (36%) yang beresiko untuk obesitas. Dan

Page 69: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

pada anak dengan kategori normal juga beresiko mengalami obesitas

karena di dapat bahwa anak dengan kategori normal juga mempunyai

riwayat pola makan yang berlebih dibandingkan anak yang pola

makananya tidak berlebih.

Pola makan adalah tingkah laku manusia dalam memenuhi

kebutuhannya akan makanan meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan

makanan dalam kelompok yang dapat memberikan dampak pada distribusi

makanan anggota keluarga (Khumaidi, 2007). Dari hasil penelitian yang

didapat dilapangan, sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hendrayati,(2010) yang mengatakan bahwa pola makan anak yang

berlebihan menentukan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak, sehingga anak cenderung untuk obesitas.

Menrut hasil penelitian, Popkin (2007) akar masalah kegemukan di

masa anak-anak terjadi pada anak umur pada masa sekolah dasar. Camilan

sebenarnya penting bagi anak, sebab perutnya kecil dan anak perlu ngemil

lebih sering. Namun apapun camilanya dalam sehari, seharusnya hanya

memberikan 20% dari total energinya. Kebiasaan mengkonsumsi camilan

biasanya dilakukan saat anak menonton televisi, bermain game dan saat

belajar. Ketiga kegiatan tersebut merupakan aktivitas fisik yang sangat

rendah, namun dalam waktu bersamaan anak mengkonsumsi makanan

yang mengandung cukup banyak energi. Tidak seimbang antara konsumsi

Page 70: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

energi dengan aktivitas fisik yang dilakukan merupakan salah satu

penyebab obese pada anak.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Ana medawati dkk (2005 ) di

Yogyakarta yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi asupan energi

semakin tinggi kemungkinan untuk terjadinya obesitas pada remaja dan

semakin tinggi asupan lemak semakin tinggi untuk terjadinya obesitas.

Penelitian yang dilakukan di Brazil tentang hubungan antara tingkat

pengetahun dan kebiasaan makan dengan kejadian obesitas pada anak

sekolah dasar kelas 4 dan 5 oleh Rozane dan Elsa (2003), juga

menentukan bahwa pola makan merupakan variabel paling berpengaruh

terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar, dan besarnya

pengaruh pola makan dengan nilai OR sebesar 5,3.

Dari beberapa hasil penelitian tersebut, didukung pula oleh pendapat

suhardjo (2004) yang menyatakan bahwa kebiasaan makan yang salah

pada anak akan mempertinggi resiko terjadinya obesitas. kebiasaan

tersebut meliputi frekuensi makan, kebiasaan makan makanan camilan,

atau jajanan. Pendapt ini, lebih dipertajam oleh Musaiger (2004) yang

menyatakan bahwa pola makan di Wilayah Mediterania Timur mengalami

perubahan pada empat dekade. Perubahan ini menunjukkan terjadinya

peningkatan pada asupan energi dan lemak pehari di seluruh negara dan

ini memiliki peran dalam peningkatan resiko terjadinya pergeseran dari

kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional ke makanan ala barat

Page 71: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

dengan karakteristik kandungan lemak, kolesterol, garam yang tinggi dan

rendah serat.

Anak yang obesitas cenderung memiliki kebiasaan pola makan

berlebih serta konsumsi makanan dalam jumlah banyak setiap kalinya.

Anak yang obese sangat menyukai aktivitas makan. Anak makan lebih

banyak daripada kebutuhan energi seseungguhnya yang dibutuhkan.

Mengunyah makanan dalam jumlah yang sama dalam sehari dapat

menyebabkan sistem enzim tubuh untuk menggunakan energi lebih efisien

dan akhirnya disimpan menjadi lemak (Anonymous, 2007).

a. Faktor Waktu santai dengan kejadian Obesitas pada anak SD di SD Islam

Athirah Kota Makassar

Dari hasil analisa statistik, menunjukkan bahwa pola makan dengan

kejadian obesitas ada hubungan yang bermakna dimana hasil uji Chi-

square test dengan nilai p=0,022

Nilai OR yang diperoleh lebih besar dari 1 dan nilai p lebih kecil dari

α 0,005 baik pada uji bivariat, menunjukkan bahwa variabel waktu santai

beresiko secara bermakna terhadap kejadian obesitas pada anak SD di SD

Islam Athirah Kota Makassar.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa anak dengan kegiatan waktu

santai kurang aktif maupun aktif sama-sama memiliki resiko mengalami

obesitas. Dari hasil uji bivariat menunjukkan bahwa anak dengan dengan

Page 72: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

kasus obesitas merupakan salah satu faktor yang beresiko obesitas,

sedangkan anak dengan tidak obesitas atau kontrol mempunyai sedikit

kemungkinan untuk mengalami obesitas.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang mengatakan bahwa salah

satu penyebab utama terjadinya obesitas pada anak adalah waktu santai

yang tidak diseimbangkan oleh aktifitas yang baik selain dari kebiasaan

makan yang tidak seimbang. (Rosembaum, 2008).

Hasil analisa tersebut atas didukung oleh data penunjang yang

mengungkapkan bahwa sebagian besar responden baik kelompok obesitas

maupun tidak obesitas melakukan jenis aktifitas waktu santai yang kurang

seperti membaca, nonton, bermain di dalam rumah, memiliki teman yang

sedikit dan cenderung menutup diri karena tidak diijinkan orang tua untuk

bergaul sembarangan orang.

Penelitian deskritif analitik yang dilakukan oleh Subardja Dedi dkk

2000 di kota bandung pada siswa taman kanak-kanak (TK) dan anak SD

mengungkapkan jika membandingkan besarnya hubungan antara pola

makan dan pola waktu santai lebih berhubungan erat dengan kejadian

obesitas pada anak.

Beberapa studi menyimpulkan bahwa tingkat waktu santai secara

bermakna berbanding terbalik dengan tingkat perlemakan dalam tubuh (

Rosenbaum & Leibel, 2008).

Page 73: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Penelitian yang dilakukan oleh Mustelin menunjukkan bahwa terdapat

hubungan bermakna antara waktu santai dengan obesitas pada anak. Hasil

uji bivariat menunjukkan bahwa respon yang tidak rutin berolahraga

memiliki resiko obesitas sebesar 1,35 kali dibandingkan dengan responden

yang rutin berolahraga. Selain itu terntyata anak yang tidak rutin

berolahraga justrul cenderung memiliki asupan energi yang lebih tinggi

dibandingkan anak yang rutin berolahraga. Makanan dan aktivitas pada

saat santai mempengaruhi timbulnya obesitas baik secara bersamaan

maupun masing-masing.

Pendapat-pendapat dari hasil penelitian di atas memperkuat

ditemukanya data waktu santai pada penelitian sebagaimana telah

dilampirkan dalam tabel 2.2 dimana kegiatan waktu santai anak yang

obesitas maupuntidak obesitas sama-sama memiliki resiko besar dalam

kejadian obesitas pada anak-anak.

Page 74: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

C. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini hendaknya diperhatikan,

agar tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaan hasil penelitian. Selain itu

didasari juga dalam pelaksanakan penelitian ini pun tidak terlepas dari

beberapa kelemahan dan hambatan selama melakukan penelitian.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Persiapan ujian tengah semester pendidikan, sehingga ada banyak siswa

yang tidak masuk sekolah.

2. Pertanyaan yang digunakan pada Kuesioner merupakan pertanyaan umum

yang mungkin belum sepenuhnya memberikan gambaran faktor-faktor

yang mempengaruhi obesitas pada anak SD.

Page 75: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

BAB VI

SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, peneliti dapat menarik beberapaa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Ada hubungan antara faktor pola makan (p=0,006) dengan kejadian

obesitas pada anak di SD Islam Athirah Kota Makassar.

2. Ada hubungan antara faktor waktu santai (p=0,034) dengan kejadian

obesitas pada anak di SD Islam Athirah Kota Makassar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diberikan beberapa

saran kepada pihak yang terkait yang berhubungan dengan:

1. Diharapkan bagi peneliti perlu melakukan penelitian dengan metode

yang lain serta jumlah sampel yang lebih besar agar hasil penelitian

dapat lebih optimal.

2. Diharapkan bagi SD Islam Athirah Kota Makassar agar selalu menjaga

mutu pendidikan, dan kesehatan anak perlu dipantau setiap saat dengan

memberikan pendidikan olah raga setiap pagi untuk mengurangi anka

kejadian Obesitas pada anak di sekolah.

3. Bagi masyarakat sebagai bahan informasi sehingga dapat memberikan

pengetahuan tentang nutrisi yang baik pada anak secara dini.

Page 76: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

4. Diharapkan kepada siswa-siswi yang mengalami Obesitas agar

mengurangi konsumsi lemak dan protein, sehingga dalam pengaturan

makanan seimbang antara sumber karbohidrat, protein, dan lemak.

Page 77: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, 2003, Pronsip Dasar Ilmu Gizi.,Jakarta : PT Gramedia

Agoes, D & Poppy, Maria. (2003). Mencegah dan Mengatasi Kegemukan Pada Balita. Puspa Swara Anggota IKAPI: Jakarta.

Ana Medawati, Hanan hadi, I.D.P. Pramantara, 2005. Hubungan Antara Asupan Energi, Asupan Lemak dan Obesitas pada Remaja SLTP di kota yogyakarta dan di Kabupaten Bantul, jurnal Gizi Klinik Indonesia.

Anam, MS. (2010). Pengaruh Intervensi Diet dan Olahraga Terhadap Indeks Massa Tubuh, Kesegaran Jasmani, hsCRP dan Profil Lipid Pada Anak Obesitas. Semarang: Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang.

Anonymous. 2007. Obesitas Mengancam anak-anak. www.kompas.com. Diakses

pada 27 maret 2012 Baliwati,Y.F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I.Jakarta : penerbit

Swadaya Dahlan S. (2009). Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran

dan kesehatan. Sagung Seto: Jakarta.

Faizah, Zainatul. (2004). Faktor resiko obesitas pada murid sekolah dasar usia 6-7 tahun di semarang : Semarang

Gavin ML. 2005. Overweight and Obesity .www.kidshealth.org. Diakses 13 Desember 2012

Hana Hadi dkk, (2005). Hubungan antara Asupan Emergi, Asupan Lemak dan Obesitas Pada Anak Remaja. Pramantra: Yogyakarta.

Hartoyo E. 2007. Gemuk Belum Tentu sehat. www.indamedia.com. Diakses pada 20 November 2012

Hidayat, A.A.A. (2009). Metode Penelitian Keperawatandan Teknik Analisis Data.

Salemba Medika: Jakarta.

Heird WC, 2002. Parental Feeding Behavior and Children’s Fat Mass am J Clin Nutr

Hendarto A dan Sjarif D9. (2011). Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I. Badan Penerbit IDAI: Jakarta.

Page 78: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Hendrayati, Salmuah, Rant, S.(2010). Pengetahuan Gizi, Pola Makan dan Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Jurnal Media Pangan dan Gizi edisi 1

Khumaidi m. 1989. Gizi Masyarakat. Pusat Antar Universitas pangan & Gizi : IPB Bogor

Mahan K. Escott-Stump S, 2004. Krause’s : Food, Nutrition, & Diet Therapy. West Philadelpia, Pennsylvania: Saunders.

Malik M, bakir A. Prevalence of Overweight and Obesity among Children in the United Arab Emirates: 2006.

Manuaba, 2004.Obesitas jaringan dianggap Remeh. www.smallcrab.com. Diakses 25 november 201.

Musadat, Anwar (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegemukan Pada Anak Usia 6-14 tahun di Provinsi Sumatera Selatan, Bogor : Bogor

Musaiger, A.O., 2004 Overweight and obesity in the Eastern Mediteranian Region : Can We Control it?., Eastern Mediterania Health Journal

Mustelin L, Silventinen. Physical Activity Reduces the Influence og genetic Effects on BMI and Waist Circurumferens : a study in young Adult Twins. Int.J.Obes. 2009

Moore, C dan Mary. (2007). Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi Edisi 2. Hipokrates: Jakarta.

Nishida C, Mucavelen P. 2005. Monitoring The Rapidly Emerging Public Health Problem of Overweight and Obesity. The WHO Global database on Body mass Index. SCN News

Notoatmodjo S. (2005). Metododogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.

Popkin B. 2007. Ubah Kebiasaan ngemil anak sekarang juga. www.parenting.co.id. Diakses pada 25 November 2012

Rinjani C. 2006. Perilaku makan dan Aktivitas fisik Anak TK Berstatus Gizi Lebih

dan Gizi Baik di Kota Bogor : Bogor.

Page 79: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007Laporan hasil Riset Kesehatan dasar. 2007. Jakarta : Badan Litbangkes, Depkes RI, 2007

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Laporan hasil Riset Kesehatan dasar. 2010. Jakarta : Badan Litbangkes, Depkes RI, 2010

Rozane Marcia Triches, Alsa Regina justo giugliani, 2003. Obesity, Eating Habits and Nutritional Knowledge among School Children

Sabe AD, Weyer C, Lindsay RS, Ravussin E, Tataranni PA. Assesing Risk Factor for Obesity between Childood and Adolecence: Birt Weight, Childresn Adyposity, Parental Obesity, Insulin and Leptin, Pediatric : 2002

Samsuddin, 1993, Obesitas Pada Anak, Penanggulangan dan Pencegahan, Disampaikan Pada Kongres Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) IX : Semarang

Santoso, Soegeng., Ranti, A. L. (2004). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta: Jakarta. Siagian, A.(2010). Epidemiologi gizi. Jakarta : Erlangga Sjarif, D.R.,2003. Child Hood Obesity : Evaluation and Managemen. Naskah

Lengkap National Obesity Symposium II, Perkeni, DNC : Surabaya Smith SR, the endocronology of obesity. Endocrinol Metab clin North Am. 1996

Soediaoetama. 2004. Ilmu Gizi, untuk Profesi dan mahasiswa, Jakarta : PT dian Rakyat

Subardja, Dedi. (2004). Obesitas Primer Pada Anak. Kiblat Buku Utama: Bandung.

Suhardjo,2004. Sosial Budaya gizi, Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor

Thorpe et al . 2004. Chilhood obesity in New York City elementary school student. The American Journal of Public Healt. Diakses pada 21 November 2012

Uripi Vera, 2004. Menu sehat untuk balita, Puspa Swara, Jakarta

UUD No 39 tahun 2003 http://id.shvoong.com/pengertian-anak/com

Wang Y, Cross-national Comparisan Of Childood Obesity . The Epidemic and the Relationship between obesity and socioecanme status.international Journal of epidemiology : 2001

WHO. 2007. Physical Status: the Use and Interpretation of Antropometry. Geneva: Technical Report Series

Page 80: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Worthington B and Williams RSR.2000. nutrition thought out the Life Cyle, Fourth Edition. Mc Graw Hill Companies, Boston

Page 81: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …
Page 82: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …
Page 83: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Statistics

umur

responden jenis kelamin

Berat

badan

tinggi

badan

Status

Gizi

jumlah

saudara

kandung

Pendapatan

perbulan

N Valid 150 150 150 150 150 150 150

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0

umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 9 32 21.3 21.3 21.3

10 64 42.7 42.7 64.0

11 50 33.3 33.3 97.3

12 4 2.7 2.7 100.0

Total 150 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 80 53.3 53.3 53.3

perempuan 70 46.7 46.7 100.0

Total 150 100.0 100.0

Page 84: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Berat badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 22 4 2.7 2.7 2.7

23 1 .7 .7 3.3

24 1 .7 .7 4.0

25 5 3.3 3.3 7.3

26 4 2.7 2.7 10.0

27 3 2.0 2.0 12.0

28 8 5.3 5.3 17.3

29 10 6.7 6.7 24.0

30 5 3.3 3.3 27.3

31 7 4.7 4.7 32.0

32 8 5.3 5.3 37.3

33 5 3.3 3.3 40.7

34 2 1.3 1.3 42.0

35 2 1.3 1.3 43.3

36 2 1.3 1.3 44.7

37 10 6.7 6.7 51.3

38 4 2.7 2.7 54.0

39 7 4.7 4.7 58.7

40 3 2.0 2.0 60.7

41 6 4.0 4.0 64.7

42 3 2.0 2.0 66.7

43 6 4.0 4.0 70.7

44 1 .7 .7 71.3

45 6 4.0 4.0 75.3

46 4 2.7 2.7 78.0

Page 85: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

47 3 2.0 2.0 80.0

48 4 2.7 2.7 82.7

49 3 2.0 2.0 84.7

49.9 1 .7 .7 85.3

50 5 3.3 3.3 88.7

51 2 1.3 1.3 90.0

52 1 .7 .7 90.7

54 2 1.3 1.3 92.0

55 4 2.7 2.7 94.7

59 1 .7 .7 95.3

66 1 .7 .7 96.0

67 1 .7 .7 96.7

70 1 .7 .7 97.3

72 2 1.3 1.3 98.7

83 2 1.3 1.3 100.0

Total 150 100.0 100.0

tinggi badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 124 1 .7 .7 .7

125 3 2.0 2.0 2.7

126 4 2.7 2.7 5.3

127 5 3.3 3.3 8.7

128 5 3.3 3.3 12.0

129 3 2.0 2.0 14.0

130 2 1.3 1.3 15.3

Page 86: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

131 2 1.3 1.3 16.7

131.3 1 .7 .7 17.3

132 5 3.3 3.3 20.7

133 7 4.7 4.7 25.3

134 8 5.3 5.3 30.7

135 11 7.3 7.3 38.0

136 9 6.0 6.0 44.0

137 5 3.3 3.3 47.3

138 10 6.7 6.7 54.0

139 13 8.7 8.7 62.7

140 8 5.3 5.3 68.0

141 5 3.3 3.3 71.3

142 11 7.3 7.3 78.7

143 12 8.0 8.0 86.7

144 3 2.0 2.0 88.7

145 2 1.3 1.3 90.0

147 5 3.3 3.3 93.3

148 1 .7 .7 94.0

149 3 2.0 2.0 96.0

150 1 .7 .7 96.7

152 1 .7 .7 97.3

155 1 .7 .7 98.0

157 3 2.0 2.0 100.0

Total 150 100.0 100.0

Page 87: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Kejadian obesitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid obesitas 75 50.0 50.0 50.0

tidak obesitas 75 50.0 50.0 100.0

Total 150 100.0 100.0

jumlah saudara kandung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedikit 56 37.3 37.3 37.3

banyak 94 62.7 62.7 100.0

Total 150 100.0 100.0

Pendapatan perbulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tinggi 132 88.0 88.0 88.0

rendah 18 12.0 12.0 100.0

Total 150 100.0 100.0

Page 88: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

POLA MAKAN*kejadian obesitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pola makan * kejadian 150 100.0% 0 .0% 150 100.0%

pola makan * kejadian Crosstabulation

kejadian

Total case control

pola makan berlebihan Count 56 40 96

Expected Count 48.0 48.0 96.0

Tidak berlebihan Count 19 35 54

Expected Count 27.0 27.0 54.0

Total Count 75 75 150

Expected Count 75.0 75.0 150.0

Page 89: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.407a 1 .006

Continuity Correctionb 6.510 1 .011

Likelihood Ratio 7.492 1 .006

Fisher's Exact Test .010 .005

Linear-by-Linear Association 7.358 1 .007

N of Valid Casesb 150

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pola makan

(berlebihan / tidak

berlebihan)

2.579 1.293 5.143

For cohort kejadian = case 1.658 1.112 2.472

For cohort kejadian = control .643 .473 .874

N of Valid Cases 150

Page 90: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Calon Responden

Di

Tempat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin:

Nama : Rahayu Perdani Rumalutur

Nim : C121 09 109

Alamat : Jl.Abdullah Dg.Sirua,Kompleks BTN Paropo Indah blok C.1 A

Akan melakukan penelitian dengan judul ”HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU

SANTAI DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD ISLAM ATHIRAH

KOTA MAKASSAR”.

Sehubungan dengan hal diatas saya mohon saudara dapat meluangkan waktu untuk

menjawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan benar. Pendapat/jawaban yang saudara

berikan akan saya jamin kerahasiaannya. Saudara berhak untuk menyetujui atau menolak

menjawab pertanyaan ini. Apabila setuju, saudara dipersilahkan untuk menandatangani

surat persetujuan yang tersedia.

Atas partisipasi dan kebijakannya yang baik saya mengucapkan banyak terima

kasih.

Peneliti

Rahayu Perdani R

Page 91: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi responden dalam

penelitian yang dilakukan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin dengan judul:” HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI

DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD ISLAM ATHIRAH KOTA

MAKASSAR ”.

Demikianlah surat pernyataan ini saya setujui dengan suka rela tanpa paksaan dari

pihak manapun semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Makassar, Januari 2013

( …………………………………….)

Responden

Page 92: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA OBESITAS

PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD) ISLAM ATHIRA

KOTA MAKASSAR

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama kelas : /

2. No Responden :

3. Nama Responden :

4. Alamat Rumah/tlp : /// :

5. Jenis Kelamin: 1. Laki-laki 2. Wanita :

6. Tgl Lahir/Umur :

7. Berat badan :

8. Tinggi badan :

9. Jumlah saudara kandung :

10. Pendapatan rata-rata orang tua perbulan :

Rp.

Page 93: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER POLA MAKAN

Beri tanda checklist b(√) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan yang anda alami.

Keterangan :

TP = Tidak Pernah

KD = Kadang-kadang

SR = Sering

SL = Selalu

NO Pertanyaan TP KD SR SL

1 Saya mengkonsumsi sarapan per minggu ?

2 Saya mengemil atau mengkonsumsi snack ?

3 Frekuensi makan saya yang lebih dari 3x sehari ?

4 Sering saya mengkonsumsi makanan jadi/jajanan/fastfood ?

5 Saya selalu makan sebelum tidur ?

6 Saya mengkonsumsi sayuran dan buahan sehari ?

7 Saya lebih senang minum susu dibandingkan dengan makan nasi

Page 94: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

KUESIONER WAKTU SANTAI

Beri tanda checklist b(√) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan yang anda alami.

Keterangan :

TP = Tidak Pernah

KD = Kadang-kadang

SR = Sering

SL = Selalu

NO PERTANYAAN TP KD SR SL

1 Apakah selama waktu santai saya berolahraga ?

2 Apakah pada saat waktu santai saya

menghabiskan waktu dengan tidur saja ?

3 Apakah pada saat waktu santai saya

menghabiskan waktu dengan hanya menonton

TV?

4 Apakah pada saat waktu santai saya

mengabiskan waktu diluar rumah dengan

teman-teman ?

5 Apakah pada saat waktu santai saya

menghabiskan waktu di rumah dengan bermain

game ?

6 Apakah saya sering bermain sepeda untuk

mengisi waktu luang?

7 Apakah saya menghabiskan waktu santai

dengan bermain computer ?

Page 95: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

MASTER TABEL

Page 96: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

NO IR UMUR JK BB TB SG JSK PP POLA MAKAN WAKTU SANTAI

1 2 3 4 5 6 7 ∑ KT 1 2 3 4 5 6 7 ∑ KT

1 MT 9 1 45,6 141,5 OBESITAS 2 1 4 3 3 3 3 4 3 23 1 2 3 3 2 3 4 3 18 1

2 HN 9 2 37,7 130,4 OBESITAS 2 2 1 1 4 2 1 4 3 16 2 2 3 3 3 2 1 4 18 2

3 S 10 1 42,2 138,6 OBESITAS 2 1 4 4 2 2 4 3 1 20 1 2 3 4 4 3 3 4 22 1

4 AS 10 1 41,7 133,2 OBESITAS 2 1 3 4 4 4 4 2 4 25 1 2 1 4 1 4 1 2 14 2

5 K 9 2 50,5 140,2 OBESITAS 1 1 2 2 4 1 4 3 3 19 1 2 2 4 2 4 2 4 17 1

6 AF 9 2 45,9 149 OBESITAS 2 1 4 2 3 2 2 2 3 18 1 2 1 4 4 3 2 3 17 1

7 AP 11 2 48 142,7 OBESITAS 2 2 2 2 2 3 2 2 3 16 2 4 2 2 1 1 1 2 13 2

8 ZA 11 1 83,3 150,9 OBESITAS 2 1 4 3 4 1 1 4 1 18 1 2 1 3 4 4 4 4 19 1

9 A 11 2 72,3 155 OBESITAS 2 2 2 3 1 2 1 4 3 16 2 2 2 3 2 2 3 2 16 2

10 AZ 10 2 39,4 133,4 OBESITAS 2 1 4 3 2 2 3 2 2 18 1 2 2 3 3 2 2 1 15 2

11 AA 11 1 83,8 143,4 OBESITAS 2 2 3 2 2 2 2 2 2 15 2 2 1 2 3 3 2 3 15 2

12 MT 11 1 43,2 137,2 OBESITAS 2 1 4 2 3 3 4 4 2 22 1 2 2 3 2 4 4 4 18 1

13 A 10 1 67,5 147 OBESITAS 2 1 3 2 3 4 1 2 4 19 1 3 2 2 3 4 1 4 19 1

14 Z 11 2 72,5 157,7 OBESITAS 2 1 1 3 4 2 3 2 2 17 1 2 2 4 3 4 3 3 19 1

15 AA 10 1 59,1 157 OBESITAS 2 2 3 2 1 3 1 2 2 14 2 4 1 2 3 2 4 2 18 1

16 AW 10 2 43,3 138 OBESITAS 1 2 2 3 1 2 2 3 1 14 2 2 2 2 2 2 3 3 15 2

17 GW 10 1 55,5 148,8 OBESITAS 2 2 2 2 2 2 1 2 3 14 2 3 2 2 2 2 1 2 14 2

18 WQ 11 2 41,4 137,9 OBESITAS 2 2 4 2 1 3 3 2 1 16 2 4 2 2 2 1 3 2 16 2

19 GZ 10 1 42 140,4 OBESITAS 1 1 4 3 2 2 2 2 3 18 1 1 1 4 2 2 2 2 13 2

20 AR 10 1 48,8 139,9 OBESITAS 1 1 2 4 3 2 4 1 2 18 1 3 2 2 3 4 2 4 17 1

21 HA 9 1 41,9 134,8 OBESITAS 2 2 2 1 2 3 2 2 1 13 2 2 1 2 4 1 4 2 16 2

22 KH 9 2 41,6 133,4 OBESITAS 2 2 3 2 2 1 3 2 3 16 2 2 2 4 1 3 2 3 17 1

23 MA 9 1 40,1 138 OBESITAS 2 2 2 3 4 2 1 2 2 16 2 2 1 2 1 4 1 4 13 2

Page 97: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

24 F 10 2 39,1 124 OBESITAS 2 2 3 2 1 2 3 3 2 16 2 2 2 4 2 2 2 3 17 1

25 JR 11 1 47,9 136 OBESITAS 2 1 4 3 3 3 2 2 2 19 1 2 2 3 2 4 2 3 18 1

26 DW 11 1 47,6 141 OBESITAS 2 1 4 4 2 4 2 4 2 22 1 2 3 4 2 3 2 2 17 1

27 RM 10 1 52,7 144,3 OBESITAS 2 1 4 4 3 2 2 3 2 20 1 2 3 4 2 3 4 4 19 1

28 AG 10 1 45 135 OBESITAS 2 1 4 4 4 4 2 2 2 22 1 2 3 3 2 3 2 3 18 1

29 AA 10 1 55,5 144,4 OBESITAS 2 1 4 3 3 4 2 2 2 20 1 2 3 4 2 4 2 4 18 1

30 FT 11 1 54 140,7 OBESITAS 2 1 2 4 4 3 2 2 4 21 1 2 2 4 2 4 2 2 17 1

31 GJ 10 1 70 147 OBESITAS 2 1 3 3 3 3 4 2 1 19 1 3 2 4 3 4 2 2 19 1

32 AM 10 2 46,2 142 OBESITAS 2 1 3 3 2 3 2 3 2 18 1 2 3 3 1 2 1 2 13 2

33 AA 10 2 66,2 142 OBESITAS 2 1 2 2 2 3 4 2 2 17 1 3 1 2 1 1 1 2 10 2

34 FR 10 1 49.9 139,1 OBESITAS 1 1 3 2 2 2 3 2 3 17 1 2 3 3 2 3 2 3 18 1

35 FA 11 2 48,8 144 OBESITAS 1 2 2 2 2 2 2 4 2 16 2 2 1 2 3 2 2 2 14 2

36 VN 9 2 37,9 131.3 OBESITAS 1 1 4 3 3 3 3 2 3 21 1 2 3 3 3 3 2 4 17 1

37 MN 9 1 40,1 135 OBESITAS 1 1 4 4 3 2 2 4 3 22 1 2 3 3 3 2 1 3 17 1

38 FA 12 1 55,5 149 OBESITAS 2 1 4 4 3 3 3 4 2 23 1 2 3 3 2 3 2 3 18 1

39 RF 10 1 43,0 142 OBESITAS 1 1 3 4 3 3 3 4 3 23 1 3 2 3 3 3 1 3 18 1

40 IP 9 2 55,9 147,8 OBESITAS 2 1 4 4 3 3 3 4 2 23 1 3 2 3 2 4 1 3 18 1

41 FA 10 2 54,8 157 OBESITAS 1 1 4 4 3 3 2 4 2 22 1 2 3 3 3 3 2 4 17 1

42 MD 11 1 50,2 143,4 OBESITAS 2 1 4 4 3 3 2 4 2 22 1 2 2 4 4 3 2 3 18 1

43 MA 10 1 44,9 143,5 OBESITAS 2 1 4 4 3 3 2 3 2 21 1 2 3 3 2 4 2 3 17 1

44 GW 9 1 51,0 141,4 OBESITAS 2 1 4 4 3 3 2 3 2 21 1 2 3 4 2 3 2 3 17 1

45 AM 11 1 46,8 142 OBESITAS 2 1 4 4 4 4 2 3 4 25 1 2 3 3 2 3 2 3 18 1

46 AR 9 1 46 136,9 OBESITAS 2 1 2 2 2 4 3 2 4 19 1 1 2 2 3 2 1 2 12 2

47 MR 11 1 50,1 145,7 OBESITAS 2 1 2 2 3 4 4 4 4 23 1 2 4 4 4 4 2 3 21 1

48 AI 9 1 37,5 136 OBESITAS 2 2 1 3 2 2 2 3 2 15 2 4 3 3 2 3 1 3 18 1

49 MB 11 1 50,1 147,5 OBESITAS 1 1 4 2 3 2 1 2 3 17 1 3 2 2 2 2 2 1 14 2

Page 98: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

50 AA 9 2 42,5 138 OBESITAS 1 2 3 4 2 2 1 2 2 16 2 2 3 3 1 1 2 2 14 2

51 FA 12 2 49,9 145,8 OBESITAS 2 1 4 2 2 3 1 2 4 18 1 1 4 4 3 2 2 2 18 1

52 PR 11 2 50,1 139,7 OBESITAS 2 2 3 2 2 2 2 3 2 16 2 2 1 2 2 2 2 2 13 2

53 AA 11 2 45,8 135,4 OBESITAS 1 1 4 2 2 3 4 1 2 18 1 4 3 2 3 2 3 2 19 1

54 SA 10 2 37,7 126,9 OBESITAS 1 2 1 4 1 3 4 1 1 15 2 2 2 3 1 2 1 3 13 2

55 WS 11 2 49,9 134 OBESITAS 2 2 2 3 1 2 2 2 2 14 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2

56 YH 11 2 47,9 136,9 OBESITAS 2 1 3 2 2 2 2 3 3 17 1 2 2 3 2 2 2 2 14 2

57 FS 10 2 39,9 125,9 OBESITAS 2 1 3 2 2 2 2 2 4 17 1 2 2 3 4 3 4 4 19 1

58 AA 11 2 48,9 128,1 OBESITAS 1 1 3 2 2 2 2 2 4 17 1 1 3 4 2 2 2 4 18 1

59 AR 10 2 38,9 132 OBESITAS 1 1 1 2 1 3 4 2 4 17 1 2 3 4 2 4 3 4 19 1

60 AD 11 2 39,1 134 OBESITAS 2 1 3 2 2 3 2 2 4 18 1 1 2 3 2 2 1 3 12 2

61 RH 10 1 41,7 133 OBESITAS 2 2 4 3 1 2 1 2 2 15 2 1 3 2 3 4 2 4 17 1

62 SN 10 2 37,5 139,7 OBESITAS 2 1 4 2 2 2 2 2 3 17 1 2 1 3 1 2 2 3 12 2

63 FF 9 1 38,9 128,8 OBESITAS 1 1 1 2 3 4 4 1 4 19 1 2 1 2 2 1 4 1 13 2

64 NA 10 2 49,0 139,9 OBESITAS 1 1 2 2 4 2 2 2 4 18 1 4 4 3 1 2 2 1 17 1

65 FF 9 1 39,6 128,8 OBESITAS 2 1 4 2 4 2 4 2 1 19 1 3 2 2 1 4 1 3 14 2

66 BP 10 1 37,0 136,2 OBESITAS 2 1 4 4 2 4 4 3 4 25 1 4 4 4 3 3 3 2 22 1

67 RA 11 1 51,8 142,5 OBESITAS 2 1 4 1 1 3 3 3 3 18 1 2 3 2 1 3 1 2 13 2

68 AS 11 2 43,8 140 OBESITAS 2 1 2 4 4 4 2 4 4 24 1 2 1 3 3 3 4 2 17 1

69 AI 11 1 38,3 133,4 OBESITAS 1 1 4 2 4 3 4 4 2 23 1 4 2 3 3 4 2 4 19 1

70 AA 10 1 43,5 135,3 OBESITAS 2 1 2 3 4 2 3 4 4 22 1 4 1 3 4 2 3 3 18 1

71 RH 11 1 37,9 135 OBESITAS 2 1 3 2 3 2 2 4 4 20 1 2 2 2 2 2 3 3 14 2

72 AA 10 2 39 135,2 OBESITAS 2 1 3 1 3 2 1 4 3 17 1 2 2 2 2 2 2 2 13 2

73 AS 10 2 45,8 135,5 OBESITAS 2 1 3 2 3 2 1 4 3 18 1 3 2 2 2 1 2 2 13 2

74 MT 10 2 46,3 132,3 OBESITAS 2 1 3 3 3 3 2 3 3 20 1 3 2 2 3 2 3 3 18 1

75 SN 10 2 37,5 135,2 OBESITAS 2 1 3 3 3 2 2 3 3 19 1 2 2 2 3 2 1 3 13 2

Page 99: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

76 SA 11 2 32,7 132 TDK OBESE 1 1 2 2 1 4 2 2 4 17 1 2 2 4 2 2 2 2 15 2

77 MF 10 1 26,3 137 TDK OBESE 2 2 3 2 1 2 2 2 3 15 2 2 2 3 2 4 3 4 18 1

78 MM 11 1 32,3 143,4 TDK OBESE 2 1 4 3 1 2 2 2 2 15 2 2 2 3 2 4 1 4 18 1

79 MO 10 1 33,8 138,8 TDK OBESE 2 2 2 2 1 2 3 2 2 14 2 2 2 4 1 3 1 1 15 2

80 GG 10 1 26 128,8 TDK OBESE 2 2 2 3 2 3 2 2 2 16 2 2 1 3 1 4 2 2 15 2

81 ZI 10 2 29,2 136,9 TDK OBESE 1 1 2 4 2 2 2 2 1 15 2 2 2 4 2 1 3 3 17 1

82 MS 10 1 28,8 127 TDK OBESE 1 1 3 2 3 2 2 2 2 15 2 2 1 4 2 2 1 2 14 2

83 TP 10 2 32,8 127,6 TDK OBESE 1 1 3 2 1 2 3 2 3 16 2 2 2 3 2 2 2 2 15 2

84 AG 10 1 22,6 129,1 TDK OBESE 1 1 3 3 1 2 2 2 2 16 2 3 2 2 4 3 4 3 20 1

85 FA 9 2 28,4 142,2 TDK OBESE 1 2 4 3 2 2 1 3 1 16 2 2 2 2 2 2 2 3 14 2

86 MN 11 1 29,6 135,5 TDK OBESE 2 1 4 2 4 2 2 2 4 20 1 4 2 2 1 4 2 4 19 1

87 ZA 10 1 31,2 136,5 TDK OBESE 2 1 4 3 4 3 4 4 2 24 1 1 1 3 4 3 2 3 17 1

88 KS 9 2 26,4 129,6 TDK OBESE 2 1 3 2 2 3 4 2 2 18 1 2 2 3 4 1 4 2 17 1

89 NF 9 2 23,1 127,3 TDK OBESE 1 2 2 2 1 2 2 2 2 13 2 2 1 4 1 1 1 1 12 2

90 FR 9 2 25,4 134,5 TDK OBESE 1 2 3 2 2 2 1 3 1 14 2 2 2 3 1 3 1 2 14 2

91 E 9 1 32,6 139,0 TDK OBESE 1 1 4 3 3 2 2 3 4 21 1 3 1 2 4 4 4 3 19 1

92 AR 10 1 31 134 TDK OBESE 1 1 4 3 2 2 2 2 2 17 1 2 4 2 3 1 3 3 18 1

93 DP 9 1 22,6 125 TDK OBESE 1 2 4 1 2 1 1 2 3 14 2 2 2 2 1 3 2 2 14 2

94 AF 10 1 33,6 147,8 TDK OBESE 1 1 4 2 3 2 3 4 3 21 1 4 1 2 1 2 2 2 13 2

95 FA 10 2 29,8 135,9 TDK OBESE 2 1 4 2 2 2 4 2 2 18 1 2 3 2 1 2 4 4 18 1

96 PN 9 2 33,6 126,3 TDK OBESE 1 1 3 4 2 2 2 2 3 18 1 2 2 3 4 2 2 2 18 1

97 AY 9 2 29,8 132,9 TDK OBESE 2 1 4 3 2 2 2 2 2 17 1 2 2 4 2 3 2 2 17 1

98 K 9 2 24,8 129,9 TDK OBESE 1 2 4 2 1 2 4 2 1 16 2 1 1 4 1 2 2 2 13 2

99 FA 9 1 25,9 131 TDK OBESE 2 1 4 4 3 3 2 4 4 24 1 2 2 2 1 3 3 1 14 2

100 MR 9 1 28,3 135,4 TDK OBESE 2 1 4 2 4 2 2 2 4 20 1 2 2 3 2 2 3 2 15 2

101 PI 9 2 28,4 138,4 TDK OBESE 2 2 2 2 1 2 3 3 2 15 2 2 2 2 1 2 1 2 12 2

Page 100: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

102 AA 10 1 35 133,8 TDK OBESE 1 1 4 3 1 2 1 2 4 17 1 1 2 2 2 1 3 1 12 2

103 CB 10 1 31,5 143,5 TDK OBESE 2 2 2 3 2 2 2 3 2 16 2 2 2 3 3 3 2 1 16 1

104 NU 9 2 30,7 136,6 TDK OBESE 1 1 4 2 2 2 2 4 2 18 1 2 2 2 2 3 3 3 17 1

105 GA 9 1 29,1 139,1 TDK OBESE 1 2 2 2 1 2 1 2 2 12 2 2 2 2 1 2 1 1 12 2

106 MR 9 1 37,9 138 TDK OBESE 1 1 4 2 2 2 4 2 2 18 1 4 2 3 1 2 2 2 15 2

107 AB 10 2 29,7 143 TDK OBESE 1 1 4 2 2 2 2 2 4 18 1 2 2 3 2 1 1 2 12 2

108 MR 9 1 22,7 131,4 TDK OBESE 1 1 4 3 1 1 4 4 4 21 1 3 1 4 1 4 4 4 18 1

109 SW 10 2 28,4 138,4 TDK OBESE 2 1 3 3 2 2 2 3 4 19 1 4 1 3 2 2 4 2 17 1

110 NW 9 2 31,2 140 TDK OBESE 2 1 4 3 2 2 2 4 4 21 1 2 1 2 2 4 2 4 14 1

111 RK 9 1 25,9 130,2 TDK OBESE 2 1 4 2 2 2 3 4 1 18 1 3 2 1 1 2 2 1 12 2

112 SR 9 2 26,6 132,8 TDK OBESE 1 1 4 2 2 2 3 3 4 20 1 2 2 3 1 2 2 3 13 2

113 IR 10 2 30,1 134,8 TDK OBESE 2 2 4 2 2 2 3 2 1 16 2 2 2 2 2 4 1 2 15 2

114 MA 10 2 33,8 139,8 TDK OBESE 2 1 2 4 4 3 2 2 4 21 1 2 4 2 2 4 2 2 17 1

115 KH 10 2 37,3 140,2 TDK OBESE 1 1 2 4 4 4 2 2 3 21 1 2 4 4 2 3 4 4 22 1

116 NK 9 2 32 139 TDK OBESE 1 1 4 2 2 2 4 4 2 20 1 2 2 3 2 2 2 2 14 2

117 MR 9 1 30,1 142,5 TDK OBESE 2 2 2 2 1 4 2 3 2 16 2 4 1 4 2 2 1 1 16 2

118 SA 9 2 27,4 126,8 TDK OBESE 2 1 1 4 3 2 4 4 2 20 1 1 1 3 2 2 2 1 12 2

119 AR 9 1 38,2 139,5 TDK OBESE 2 2 1 2 2 2 4 3 2 16 2 2 2 4 3 4 2 1 19 1

120 AS 11 2 45,8 149,8 TDK OBESE 1 2 2 2 4 3 2 1 2 16 2 2 1 2 2 2 2 2 13 2

121 AA 10 2 28,2 133,8 TDK OBESE 2 2 1 2 2 2 2 3 3 15 2 1 2 3 1 3 2 2 14 2

122 ZI 10 2 29,7 137,5 TDK OBESE 2 1 2 3 2 2 3 2 3 17 1 2 2 3 1 2 2 3 13 2

123 RM 9 1 25,2 134 TDK OBESE 2 1 4 2 3 2 4 3 3 21 1 3 2 2 3 2 3 2 17 1

124 MA 10 1 40,3 152,6 TDK OBESE 2 1 4 2 2 2 4 3 3 20 1 3 1 2 2 1 1 2 11 2

125 MH 10 1 30,1 143,2 TDK OBESE 2 2 3 1 1 1 2 4 1 13 2 3 1 1 3 1 4 2 15 2

126 DA 10 2 31 139,5 TDK OBESE 1 1 3 1 3 4 2 3 2 18 1 1 2 3 2 2 2 2 13 2

127 AA 11 2 39 140,4 TDK OBESE 2 2 2 3 1 3 2 2 3 16 2 2 2 3 2 2 3 1 16 2

Page 101: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

128 FA 10 2 22,3 125,9 TDK OBESE 4 2 2 3 2 2 4 2 1 16 2 4 1 2 4 1 2 2 16 2

129 MF 11 1 32,1 142,8 TDK OBESE 2 2 3 2 2 2 2 2 2 15 2 2 1 2 2 4 2 2 15 2

130 MS 10 1 33,1 143,2 TDK OBESE 2 1 3 2 4 4 4 2 2 21 1 2 2 4 2 2 2 2 15 2

131 MR 10 1 32,9 134,2 TDK OBESE 1 2 4 2 2 2 2 1 1 14 2 4 4 4 4 4 4 4 26 1

132 RF 10 1 43,2 141,4 TDK OBESE 2 1 4 2 2 2 4 2 2 18 1 2 1 4 1 4 2 2 15 2

133 ZT 10 2 36,3 143,7 TDK OBESE 1 2 2 3 3 2 2 1 2 15 2 2 1 2 3 2 4 2 16 2

134 AM 10 2 41,5 138,5 TDK OBESE 2 1 3 3 2 2 2 4 2 18 1 4 2 3 3 2 3 2 18 1

135 ZT 10 2 36,3 143,7 TDK OBESE 1 2 3 3 1 2 1 3 2 15 2 2 2 3 1 2 1 2 13 2

136 A 11 1 34,2 143,1 TDK OBESE 1 2 2 2 1 2 3 1 4 15 2 2 3 2 1 3 2 3 16 2

137 AQ 9 1 34 141 TDK OBESE 2 1 2 2 1 3 4 4 1 17 1 2 1 4 2 2 3 1 15 2

138 DN 11 2 31 139,5 TDK OBESE 2 1 4 2 4 3 2 4 3 22 1 3 2 2 3 1 4 2 17 1

139 AM 10 1 27,8 127,7 TDK OBESE 2 1 4 3 4 2 2 4 3 22 1 2 2 3 2 4 2 3 18 1

140 DA 11 1 28,8 128 TDK OBESE 1 2 2 3 3 1 1 2 3 15 2 2 2 2 2 3 3 3 17 1

141 MR 11 1 29,3 142,2 TDK OBESE 2 1 4 4 3 2 2 4 2 21 1 2 3 3 2 3 2 3 18 1

142 ZT 10 2 29,7 137,5 TDK OBESE 1 1 2 3 2 4 1 2 3 17 1 2 3 2 3 3 2 3 18 1

143 ZI 11 2 29,2 136,9 TDK OBESE 1 2 3 1 3 2 1 4 2 16 2 2 2 2 3 2 1 4 14 2

144 MA 10 1 30,0 138 TDK OBESE 1 2 3 2 2 3 2 2 2 16 2 2 2 2 2 3 1 2 14 2

145 MF 9 1 27,9 139,2 TDK OBESE 1 1 3 2 2 3 2 2 3 17 1 2 2 2 2 3 2 3 14 2

146 DP 9 1 35,0 142,2 TDK OBESE 2 1 3 2 3 2 2 4 3 19 1 3 2 2 3 3 3 3 17 1

147 MM 11 1 32,2 143,3 TDK OBESE 1 1 3 3 3 2 1 2 2 16 1 2 2 2 3 3 3 3 18 1

148 MH 10 1 31,5 140 TDK OBESE 1 1 3 2 2 2 2 2 2 15 2 2 2 2 3 3 2 3 17 1

149 SA 10 2 28,2 126,9 TDK OBESE 2 2 3 2 3 2 2 3 3 16 2 2 2 2 2 2 2 3 14 2

150 NA 9 1 25,1 127,8 TDK OBESE 1 1 3 2 2 2 2 3 2 16 2 2 2 2 3 3 3 3 17 1

Page 102: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …

KET :

STATUS GIZI JENIS KELAMIN JUMLAH SAUDARA KANDUNG PENDAPATAN PERBULAN

1 = OBESITAS 1= LAKI-LAKI 1 ≤ 2

1 ≤ 1.500.000

2= TDK OBESE 2=PEREMPUAN 2 ≥ 2

2 ≥ 1.500.000

Page 103: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …
Page 104: Skripsi HUBUNGAN POLA MAKAN DAN WAKTU SANTAI …