Author
phungliem
View
218
Download
0
Embed Size (px)
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI MELALUI
MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN WUJIL 01
KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
LINNA FAUZIYAH
(11510018)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
iii
Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun
Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN Wujil
01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
LINNA FAUZIYAH
(11510018)
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
2015
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Linna Fauziyah
NIM : 11510018
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
JudulSkripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui
Media Audio Visual Pada Kelas IV Sdn Wujil 01
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang
Tahun2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,28 September2015
Dosen Pembimbing
Imam Mas Arum, M.Pd.
NIP. 19790507 201101 1008
v
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI
MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN
WUJIL 01 KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH:
LINNA FAUZIYAH
NIM: 11510018
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 Januari
2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam (S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag _______________
Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd _______________
Penguji I : Peni Susapti, M.Si _______________
Penguji II : Rasimin, M.Pd _______________
Salatiga, 28 Januari 2016
Dekan FTIK
Suwardi, S.Pd, M.Pd
NIP. 19670112 1992031005
vi
vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Linna Fauziyah
NIM : 11510018
Fakultas : Tarbiyahdan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar rmerupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karyatulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 September 2015
Yang menyatakan
Linna Fauziyah
11510018
viii
MOTTO
Hidup itu cuma sekali jadi hiduplah dengan benar dan manfaatkan waktumu untuk
kebaikan agar hidupmu bahagia dan bermanfaat.SEMANGAT SEMANGAT
SEMANGAT,,,,,,,,,,,
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak Tahrir dan Ibu Siti Zulfah yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan penuh kasih saying dan pengorbanan baik secara lahir maupun
batin dengan iringan doa restu sehingga penulis bisa seperti sekarang dan
tak pernah lelah untuk memberiku semangat.
2. Keluarga besar saya terima kasih atas doa dan motivasi kepada penulis.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam
perkuliahan.
4. Teman-teman guru RA. Hasan Munadi yang tak pernah lelah memberikan
motivasi dan semangat.
5. Kakak sepupuku Riska Duwi Arifah yang tak henti-hentinya memberikan
semangat.
6. Sahabat-sahabatku PGMI (Dewi Ermawati, Anna Fista, Siti Nur tyasmoro,
Lina Rohaeni, danimroatulchoriyah) yang selalu memberikan semangat
dan motivasi.
7. Seseorang yang selalu memberiku semangat dan selalu memotivasiku
untuk selalu maju.
8. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2010 PGMI yang telah memberikan
kegembiraan, dan semangat belajar.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang,
segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan
sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul: Peningkatan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada
SiswaKelasIV SDN WUJIL 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2014/2015 dengan lancar.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, S.Pd.,M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd.selaku dosen pembimbing skripsi
5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik
6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga
7. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.
x
8. Kepala sekolah SDN Wujil 01 yang telah memberi izin penulis untuk
melakukan penelitian
9. Segenap guru SDN Wujil 01 Bergas yang telah memberikan izin dan
membantu penulis melaksanakan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas IV SDN Wujil 01 Bergas yang telah membantu peneliti
dalam pengumpulan data.
11. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI 2010, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima
Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang sempurna, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi
ini.Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan
khususnya bagi penulis. Amin.
Salatiga, 28 September 2015
Penulis
Linna Fauziyah
xi
ABSTRAK
Linna Fauziyah. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi
Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa
Kelas IV SDN Wujil 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Jurusan PENDIDIKAN GURU MI. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Peningkatan, Prestasi Belajar, Audio Visual.
Penelitian dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Wujil 01Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 masih tergolong rendah. Oleh
karena itu, guru dapat menggunakan media pembelajaran baru yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Media pembelajaran yang dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan Media Audio Visual.
Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penerapan media Audio Visual dapat
meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDN Wujil
01 tahun pelajaran 2014/2015 ? Penelitian ini merupakan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SDN 01 Kec.Bergas Kab. Semarang.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK terdiri dari 3 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
Berdasarkan analisis data maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini bahwa penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi sopan santun berkomunikasi pada
siswa kelas IV di SDN Wujil 01 Kec. Bergas Kab. Semarang. Terbukti pada
siklus I dari 25 siswa baru 15 (60%) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), pada siklus II 19 (76%) siswa yang telah mencapai nilai KKM
dan siklus III tercatat 22 (88%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii
JUDUL ........................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan .............................. 6
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
F. Definisi Istilah ................................................................................ 8
G. Metode Penelitian .......................................................................... 10
1. Rancangan Penelitian ............................................................... 10
xiii
2. Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian ............................................ 12
3. Instrumen Penelitian................................................................. 13
4. Pengumpulan Data ................................................................... 14
5. Analisis Data ............................................................................ 15
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar dan Belajar........................................................... 18
1. Definisi Prestasi.. ..................................................................... 18
2. Definisi Belajar ........................................................................ 18
3. Definisi Prestasi Belajar ........................................................... 22
4. IndikatorPrestasiBelajar ........................................................... 23
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.................. 24
B. Bahasa Indonesia ........................................................................... 25
1. Pengertian ................................................................................. 25
2. Ruang Lingkup ......................................................................... 26
3. Fungsi dan Tujuan .................................................................... 27
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................... 29
C. Sopan Santun Berkomunikasi ....................................................... 29
D. Media Audio Visual ....................................................................... 31
xiv
1. Pengertian Media Audio Visual ............................................... 31
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi media Audio Visual ......... 34
E. Hubungan prestasi belajar dengan media audio visual dalam
proses belajarmengajar ................................................................ 35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ........................................................................... 36
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 36
2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 37
B. Deskripsi Siklus I .......................................................................... 38
C. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 41
E. Deskripsi Siklus III ........................................................................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 47
1. Pendahuluan ............................................................................. 47
2. Tahapan Penelitian ................................................................... 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Saran .............................................................................................. 80
xv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xvi
DAFTAR TABEL
No Hal
1. Tabel 3.1 Daftar nama-nama kelas IV SDN Wujil Tahun 2014/2015 42
2. Tabel 4.1 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia IV pra siklus 49
3. Tabel 4.2 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 53
4. Tabel 4.3 PrestasiPembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa. 58
5. Tabel 4.4 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus I 60
6. Tabel 4.5 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 64
7. Tabel 4.6 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa 69
8. Tabel 4.7 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus II 71
9. Tabel 4.8 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 76
10. Tabel 4.9 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa 80
11. Tabel 4.10 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus III 82
12. Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Guru pada Materi sopan santun dalam berkomunikasi
siklus I, II, dan III
85
13. Tabel 4.12 HasilPengamatanSiswapadaMateriSopanSantunDalamBerkomunikasiSiklus
I, II, dan III
86
14. Tabel 4.13 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III 87
xvii
DAFTAR GAMBAR
No Hal
1. Gambar 1.1 Tahap penelitian 12
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
3. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
4. Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I
5. Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II
6. Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus III
7. Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I
8. Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I
9. Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I
10. Lampiran 10 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Salah satu bertanda seseorang itu telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan
dan sikapnya. (Azhar Arsyad, 2007 : 1).
Ketika teknologi belum berkembang sekarang ini, ketika ilmu
pengetahuan belum sepesat ini proses pembelajaran biasanya berlangsung
pada tempat dan waktu. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara
guru dan siswa melalui verbal sebagai media utama penyampaian materi
pelajaran. Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat,
proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru
didalam kelas, siswa dapat belajar dimana dan kapan saja sesuai dengan minat
dan gaya belajar. Sesorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat
merangcang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan
sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara
efektif dan efisien (Wina Sanjaya, 2009 : 197).
2
Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi
pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat tehnik
yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan
tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio, televisi, film,
overhead projector, video, tape recorder, komputer, dan lain-lain. Alat-alat ini
dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran audio
visual. dalam teknologi pendidikan alat-alat itu disebut hardware dan software
(Nasution, 2005 : 2).
Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi membuat pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang
semakin pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan teknologi mempunyai
hubungan erat, pendidikan mungkin wadah paling menonjol dalam rangka
kemajuan itu. Dalam rangka kegiatan pendidikan, ada beberapa media yang
dapat digunakan yaitu menggunakan alat-alat media audio visual karena audio
visual dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih
konkrit atau lebih nyata dari pada yang dapat disampaikan oleh kata-kata yang
diucapkan. Dengan melihat sekaligus mendengar, anak yang menerima
pelajaran, penerangan atau penyuluhan dapat lebih mudah dan lebih cepat
mengerti.
3
Guru biasanya dihadapkan dengan demikian banyaknya bahan audio
visual, sehingga sering sulit bagi mereka untuk memilih hal-hal yang paling
banyak dapat menolongnya dalam tugas-tugasnya, namun demikian sekali
tujuan-tujuan belajar serta struktur bahannya telah ditentukan, guru lebih
mudah memilih bahan-bahan audio visual yang dapat lebih membantu para
siswa untuk mencapai tingkat penguasaan yang dibutuhkan (Ivor K Davies,
2001: 150).
Alat-alat audio visual ada faedahnya kalau yang menggunakan telah
mempunyai keterampilan yang lebih dari memadai dalam penggunaanya,
beberapa cara menggunakan alat-alat audio visual yaitu dengan adanya
persiapan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan (Oemar Hamalik, 2005 : 141).
Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap
prestasi belajar siswa. Fasilitas belajar lebih lengkap, prestasi belajarnya
menjadi lebih baik. Penemuan ini mendukung beberapa pendapat yang
mengatakan bahwa sarana dan fasilitas merupakan salah satu faktor
mempengaruhi proses dan hasil belajar (Sudarwan Danim,2004 : 73).
Menurut UUD Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1
menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendidkan yaitu:
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik.
4
Alat pelajaran yang biasa juga disebut alat peraga ini dikenal dengan
istilah media pendidikan. Guru harus memadang media pendidikan sebagai
alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan mengajar dan
memperkembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan
media pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu bermakna bagi pertumbuhan
pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap siswa. disamping itu guru
mempunyai peran sebagai pengajar, mendidik, melatih dan mengevaluasi.
Dalam pembelajaran, siswa menggunakan asas pendidikan dan teori belajar
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah, mengajar dilkukan oleh pihak guru atau
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa (Syaiful
Sagala, 2008 : 61).
Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah
laku.Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu
dinyatakandalam perumusan tujuan Intruksional. Hasil belajar meliputi tiga
aspek yaitu,aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Semua hasil belajar
pada dasarnyaharus dapat dievaluasi. Penilaian hasil belajar peserta didik
yang dilakukanoleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan
perkembangan hasilnilai peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki,
juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses program pembelajaran Mimin Haryati, 2007 : 13).
Dari hasil observasi pada tanggal 7 Oktober 2014 didapatkan masih
banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
5
Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 7,5. Menurut guru pengampu kelas IV
yaitu Ibu Siti Qodriyah Sebanyak 15% rata-rata siswa kelas IV mendapatkan
nilai 6,5. Kendala yang dialami diantaranya pembelajaran yang monoton dan
pembelajaran guru bahasa Indonesia masih sering menggunakan metode
ceramah dan tanpa adanya inovasi lainnya. Fasilitas yang dimiliki sekolah
kurang memadai, dan daya serap siswa yag rendah.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Wujil 01 kurang
adanya inovasi dalam mengembangkan materi dan hal itu sangat
mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Siswa kelas IV SDN Wujil
01 merasa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru,
karena siswa malas dan kurang semangat mengikuti pelajaran Bahasa
Indonesia. Pemahaman tidak akan tercapai apabila siswa merasa malas dan
kurang semangat ketika mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga
untuk pencapaian prestasipun memiliki tinkat yang rendah. Seorang guru
ketika menyampaikan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat dan menarik perhatian siswa, hasil belajar yang diperoleh siswa
dapat meningkat.
Untuk mengatasi masalah di atas, media yang tepat digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah media audio visual. Media audio
visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karna meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media audio visual dapat
6
digunakan dalam situasi belajar untuk embantu tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan
meneliti tentang Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual
pada Siswa Kelas IV SDN Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang Tahun 2014/2015.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan
yang hendak diteliti adalah Apakah penggunaan media audio visual pada
siswa kelas IV SDN Wujil 01 dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata
pelajaran bahasa Indonesia materi soapan santun berkomunikasi ?.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang akan dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
Untuk mengetahui Peningkatan prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi melalui Media Audio Visual
pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan
7
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini, secara garis besar ada dua manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang Peningkatan Hasil
Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun
Berkomunikasi melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk :
1) Hasil penelitian ini diharapkan sekurang-kurangnya dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk
melaksanakan tugas-tugas kependidikan, baik bagi kepala sekolah
maupun bagi guru untuk menyiapkan peserta didik yang
berwawasan luas dan mempersiapkan kegiatan aktivitas belajar
yang terencana dengan baik, dengan mengambil hasil penelitian
sebagai referensi dalam melaksanakan
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
dalam upaya penggunaan media audio visual dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD
Negeri Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas dalam
usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang
diselenggarakan.
8
E. DEFINISI ISTILAH
Pada bagian ini penulis akan memberikan batasan istilah yang terdapat
dalam judul tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemahaman
yang berbeda-beda terhadap judul skripsi ini, maka perlu diberikan penegasan
istilah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dan
proses belajar belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan.(Dimyati, dkk., 2002 : 07). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005:787), prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan
atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2. Bahasa Indonesia
Pelajaran bahasa pada hakekatnya adalah belajar komunikasi. Oleh
karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi.
3. Sopan Santun Berkomunikasi
Bertelepon merupakan kegiatan berkomunikasi yang dilakukan dua
orang melalui pesawat telepon. Sebagai penelpon atau penerima telepon,
sebaiknya kamu memerhatikan sopan santun ketika berbicara.
Pada kegiatan menyampaikan kembali isi pesan pengumuan, kamu
perlu memerhatikan beberapa hal. Misalnya, pemberi pengumuman tujuan
9
pengumuman, serta waktu dan tempat pengumuman (jika pengumuman
berhubungan dengan waktu atau tempat) (Warsidi dan Farika, 2008: 88).
4. Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar
(Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 6). Media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauman audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya. Penggunaan media secarakreatif akan memungkinkan
audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapatmeningkatkan individu
mereka sesuai dengan tujuan yg ingin dicapai (Asnawir, Usman
Basyiruddin, 2002: 1).
5. Media Audio-visual
Media audio visual adalah alat-alat audible artinya dapat
didengar danalat-alat visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio-visual
gunanya untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif. Media
audio-visual merupakan bentuk media pengajaran yang terjangkau (Amir
hamzah, 2005 : 1). Media pembelajaran berbasis audio- visual adalah
media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indra pendengaran dan
penglihatan. Dan secara umum menurut Edgar Dale memiliki efektivitas
yang tinggi daripada media visual atau audio. Di antara jenis media audio-
visual ini adalah media film, video dan televisi (Sukiman, 2012: 184).
10
F. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang
disebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 8). PTK digunakan
untuk meneliti semua kegiatan yang ada di kelas. PTK akan dilaksanakan
dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk
mengurangi masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar
dalam pelaksanaannya memiliki panduan dan dapat terarah.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1) Menyiapkan materi tentang konsep penaksiran yang dikaitkan
dengan Materi Sopan Santun Berkomunikasi.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan lembar soal atau post test tentang konsep
penaksiran yang dikaitkan dengan subtema bersyukur atas
kebergaman pada setiap pembelajaran untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
11
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan
Perencanaan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian ini melaksanakan apa yang
sudah direncanakan, yaitu melakukan tindakan di kelas yang
terutama melaksanakan yang sudah disiapkan. Pelaksanaan
pembelajarannya terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup.
c. Pengamatan
Dalam tahap pengamatan, peneliti mengamati proses
diskusi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan hal yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar
mengajar di kelas. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang
diperoleh guna mengetahui tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006:
16) adalah sebagai berikut:
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II
12
Gambar 1.1 tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16)
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Wujil
01 UPTD Bergas Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih
menjadi tempat penelitian karena perlu adanya pengembangan
model pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan prestasi kinerja
guru dan keaktifan siswa.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu
bulan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SD
Negeri Wujil 01 UPTD Bergas Kabupaten Semarang.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Wujil 01, UPTD Bergas Kabupaten Semarang, yang
berjumlah 25 siswa. Siswa kelas IV SD Wujil 01 dipilih sebagai
subyek penelitian karena perlu adanya pembaharuan pengajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa
lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini
Pengamatan
?
13
dikhususkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi sopan
santun berkomunikasi yang menggunakan media audio visual.
3. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Lembar observasi
1) Lembar Observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati
kegiatan guru secara langsung dalam proses pembelajaran
menggunakan metode observasi.
2) Lembar Observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, dan peneliti
menggunakan lembar soal penugasan yang dilakukan secara
langsung oleh siswa melalui metode penugasan.
b. Soal tes
Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang sistematis dan
objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang
diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan
tepat dan cepat.
Soal tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
media audio visual. Soal tes ini berupa tes tertulis yang berbentuk
multiple choice.
14
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses
pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. Dokumentasi
berupa foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan
digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, tes dan
dokumentasi.
a. Observasi
Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan
yang berupa lembar observasi guru dan lembar pengamatan diskusi
kelompok yang dilakukan dengan bantuan guru lain dalam
mengumpulkan datanya. Lembar observasi ini disusun untuk
mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian tindakan
kelas berlangsung.
b. Tes
Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan
menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi.
c. Dokumentasi
Dalam dokumentasi yang peneliti gunakan adalah
mendokumentasikan segala kegiatan penelitian tindakan kelas baik
ketika persiapan maupun ketika berlangsung. Dokumentasi tersebut
15
dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan
foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.
5. Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang
dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan
atau keberhasilan siswa. Dengan cara memberikan evaluasi berupa
soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis dilakukan
peneliti bersama guru kelas IV SD Negeri Wujil 01 sebagai pijakan
untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk
mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai
tujuannya. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian
akan dilakukan analisis dengan:
a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut:
P =
100 %
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi yang dicari presentasinya
N = Jumlah siswa (Djamarah, 222)
b. Ketuntasan klasikal menggunakan rumus:
100
16
6. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah, secara garis besar penulis menyusun proposal ini
supaya mudah dan jelas, maka disusun secara sistematis yang terdiri dari :
Bagian awal, meliputi halaman judul, pengesahan, dan daftar isi. Sedangkan
bagian inti terdiri dari :
Bab I : Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan
sistematika proposal
Bab II : Memuat tentang kajian pustaka, dan kerangka pikir, tinjauan
pustaka membahas tentang peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran
bahasa Indonesia tema peduli terhadap lingkungan hidup melalui media audio
visual pada siswa kelas IV SDN Wujil 01.
Bab III : Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, satuan
analisis, satuan pengamatan suatu informasi, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
Bagian akhir, meliputi daftar pustaka, lampiran dan instrument.
Bab IV : Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan seperti
deskripsi per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V : Bab ini berisi tentang penutup meliputi kesimpulan, saran,
bagian akhir daftar pustaka, lempiran-lampiran, dan riwayat penulis.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PRESTASI BELAJAR
1. Definisi Prestasi
Menurut Muhibbin Syah (2010: 141) prestasi adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam sebuah program. Sumadi Suryabrata (2007: 297)
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah nilai yang merupakan
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/prestasi belajar selama masa tertentu. Pendapat senada
juga diungkapkan oleh James P. Chaplin (2002: 5) bahwa Prestasi
belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai atau hasil keahlian
dalam karya akademis yang dinilai oleh guru/dosen, lewat tes-tes yang
dilakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.
Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa
prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang
telah di tetapkan yaitu hasil nilai siswa dalam keahlian mereka dalam
menghasilkan suatu karya.
2. Definisi belajar
Menurut Sumadi Suryabrata (2004:65) Definisi ini secara
sederhana dapat diterjemahkan sebagai berikut : belajar adalah
perubahan relatif dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang
18
diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi
tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-
obatan.
Menurut Sumadi Suryabrata (2004:67), hal-hal pokok dalam definisi
belajar adalah:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang actual maupun
yang potensial.
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan
baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadinya karena adanya usaha/disengaja.
Dari beberapa deefinisi belajar di atas, aktivitas belajar memiliki
ciri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin & Esa N.W (2007:45), ciri-ciri
belajar meliputi:
1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bias
jadi bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
19
Syah (2003:34) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil
belajar itu memiliki tiga cirri, yaitu:
a. Perubahan intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam
diri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya,
perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan
tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas
belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu
tidak disengaja dan tidak disadari bukan disebut belajar.
b. Perubahan itu positif dan aktif
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.
Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan
sesuai yang diharapkan oleh individu. Apabila perubahan dalam
diri individu membawa kesengsaraan, maka bukanlah aktivitas
belajar. Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan
yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil uasahanya.
Perubahan terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata
karena adanya sesuatu benda yang akan masuk ke mata bukan
disebut belajar.
c. Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat efektif dan
fungsional. Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu
berhasil guna. Perubahan yang berhasil guna adalah perubahan
20
yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan
perubahan bersifat fungsional artinya perubahan itu relative
permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.
Yang dimaksud belajar menurut kamus bahasa Indonesia
berarti berusaha (berlatih) agar mendapat suatu kepandaian atau
ilmu yang tetap. Menurut Gagae belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman ( Ratna Wilis Dahar, 1989). Higart dan bower
mendevinisikan belajar adalah menguasai pengetahuan melalui
pengalaman, mengingat, menguasai pengakaman, dan mendapatkan
informasi atau menemukan (Baharudin, 2008: 13).
Sedangkan menurut morgan belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai latihan atau
pengalaman (Baharudin 2008:14). Jika menurut Slameto (1991: 2)
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan dalam bukunya
Susanto (2013: 4-5) Belajar merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam kedaaan sadar untuk
meperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku
21
yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
bertindak.
Dari beberapa pendapat yang ada di atas bisa di simpulkan
bahwa definisi belajar adalah perubahan relative dalam tingkah
laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan
dalam hal ini mempunyai cirri-ciri perubahan salah satunya adalah
perubahan intensional yaitu perubahan yang terjadi dalam diri
individu dilakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya,
perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan
tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas
belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu
tidak disengaja dan tidak disadari bukan.
3. Definisi prestasi belajar
Pengertian Definisi Prestasi Menurut Para Ahli Banyak orang
yang mengejar prestasi di segala bidang, mereka menilai kemampuan
seseorang dari piala, penghargaan atas prestasi yang telah diraihnya..
tapi apakah kita sudah mengerti apa sebenarnya hakikat dari pengertian
prestasi itu sendiri,, jika kita membahas tentang pengertian prestasi
maka banyak orang yang mengemukakan pendapatnya tentang
prengertian prestasi, baik dalam bidang belajar atau pun bidang lain,
berikut saya mencoba mengumpulkan beberapa pendapat tentang
pengertian prestasi dari beberapa sumber.
22
Menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa.
Menurut Masud Khasan Abdul Qohar prestasi adalah apa yang
telah dapatdiciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati
yang diperoleh dengan cara keuletan kerja. Prestasi dapat bersifat tetap
dalam sejarah kehidupan manusia karena sepasang kehidupannya
selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-
masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang
yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di
sekolah.Prestasi meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah
sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang
bersangkutan.
Sedangkan Menurut Sardiman A.M (2001: 46) Prestasi adalah
kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu
dalam belajar.
Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
definisi prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut
kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang
dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
23
4. Indikator prestasi belajar
Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan
bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil,
berdasarkan ketentuan kurikulum yang disempurnakan yang saat ini
digunakan adalah :
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional
khusus (TIK) telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.
Demikian, dua macam tolak ukur yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam menentukan tingkat keberhasilan proses balajar mengajar.
Namun, yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari
keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran ( Moh uzer usman,
dkk, 1993: 8).
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Moh uzer usman, dkk (1993: 9) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupu dari luar dirinya
(eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena
itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu
siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan
24
kemampuannya masing-masing. Adapun faktor-faktor yang diimaksud
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindera
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami
sakit, cacat tubuh atau pekembangan yang tidak sempurna,
berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah
laku.
2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi factor potensial, yaitu
kecerdasan dan bakat serta factor kecakapan nyata, yaitu
prestasi yang dimiliki.
b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi,
dan penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
1. Faktor sosial yang terdiri atas :
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan masyarakat
25
d) Lingkungan kelompok
2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
B. Bahasa Indonesia
1. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa (Depag, 2004: 103) merupakan sarana untuk saling
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang
lain, serta untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan
kesusasteraan merupakan sarana untuk menuju pemahaman tersebut.
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah program
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan
sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan
nilai-nilai kemanusiaan.
Pembelajaran kebahasaan dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa.Di samping itu, juga
untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa dan meningkatkan
kemampuan berfikir dan bernalar serta kemempuan memperluas
wawasan.Siswa tidak hanya dihadapkan mampu memahami informasi
yang disampaikan secara tugas atau langsung, melaikan juga informasi
26
yang disampaikan secara berselubung atau tidak sevara langsung.
(Slamet, 2007:80)
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia
SD menurut Depag, 2004: 104) terdiri dari beberapa aspek berikut ini :
a) Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk,
pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset,
pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan
narasumber, dialog atau percakapan, pengumuman, serta perintah
yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta
mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan
mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan
meninton drama anak.
b) Berbicara; seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan;
menyampaikan sambutan dialog, pesan, pengalaman, suatu proses,
menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, benda,
tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri,
kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh, kesukaan/ketidaksukaan,
kegemaran, peraturan, dan laporan serta mengapresiasi dan
berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa
dongeng, cerita rakyat, dan drama anak.
27
c) Membaca; seperti membaca huruf, suku kata, kata kalimat,
paragraph, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib,
pengumuman, kamus, ensiklopedia serta mengapresiasi dan
berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra
berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang,
puisi anak, syair lagu, pantun, dan meninton drama anak.
d) Menulis; seperti menulis karangan naratif dan non naratif dengan
tulisan rapid an jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam
pembaca, pemkaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat
dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta
mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan
mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan
meninton drama anak.
3. Fungsi dan tujuan
a. Fungsi
Fungsi bahasa Indonesia menurut Depag (2004: 103)
sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara serta sastra sebagai
hasil cipta intelektual produk budaya yang berkonsekuensi pada
fungsi mata pelajaran bahasa inonesia sebagai (1) sarana
pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya, (3) sarana peningktan pengetahuan dan
28
keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, (4) sarana penyebarluasan
pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan
menyangkut berbagai masalah, (5) sarana pengembangan
penalaran, dan (6) sarana pemahaman beragam budaya Indonesia
melalui khazanah kesusasteraan Indonesia.
b. Tujuan
Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia (Depag, 2004:
104) adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik menghargai dan mengembangkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan (naisonal) dan bahasa
Negara.
2) Peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk,
makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan
keadaan.
3) Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
kematangan emosional, dan kematangan social.
4) Peserta didik memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa
(berbicara dan menulis).
5) Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya
sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
29
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
6) Peserta didik menghargai dan mengembangkan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan inteletual manusia
Indonesia.
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran Bahasa Indonesia (Susanto, 2012: 242) terutama
di sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan
berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai
makhluk social, manusia berinteraksi, berkomunikasi, dengan manusa
lain dengan mengguakan bahasa lisan, juga berkomunikasi
menggunakan bahasa tulis. Kita mengetahui kemampuan manusia
berbahasa bukanlah instinct, tidak dibawa anak sejak lahir, melainkan
manusia dapat belajar bahasa sampai terampil berbahasa, mampu
berbahasa untuk kebutuhan berkomunikasi.
Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak-anak akan
terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak
dituntut untuk berpikir lebih dalam lagi kemempuan berbahasa anak
pin mengalami perkembangan.
30
C. Sopan Santun Berkomunikasi
Sopan santun bertelepon menurut Warsidi dan Farika (2008: 87) adalah
sebagai berikut:
1. Putar atau tekan nomor telepon dengan menggunakan jarimu. Jangan
menggunakan benda tajam seperti pensil untuk menekan angka.
2. Bicaralah seperlunya dengan tetap memerhatikan sopan santun
berbahasa.
3. Jika kamu menggunakan telepon umum, bicaralah dengan singkat,
padat dan jelas agar pengguna lain tidak antre terlalu lama.
Hal penting yang perlu diperhatikan ketika menerima telepon menurut
Warsidi dan Farika (2008: 87) adalah:
1. Memberikan perhatian sepenuhnya dalam keadaan apapun dan
berbicara dengan sopan serta ramah.
2. Menyediakan alat untuk mencatat seandainya ada yang harus dicatat.
3. Menyembunyikan identitas diri, misalnya, Selamat pagi, di sini
keluarga yudi.
4. Menyebutkan nama penelpon yang telah menyebutkan identitasnya,
misalnya, Oh, Tante Nurul. Apa kabar?
5. Menanyakan maksud penelpon denga sopan. Misalnya, Maaf, saya
belum mengerti maksud kakak.
6. Menjawab setiap pertanyaan dengan santun, seperti kalimat, Baik,
Tante atau Terima kasih, Pak.
31
7. Mengusahakan tidak menutup pembicaraan terlebih dahulu sebelum
penelpon menyudahi pembicaraan. Kalaupun terpaksa menutup
pembicaraan lebih dahulu, gunakan kalimat yang sopan, misalnya,
sudah dulu, ya atau maaf, saya tutup dulu teleponnya, ya!.
Persiapan sebelum menelpon menurut Warsidi dan Farika (2008: 88)
adalah :
1. Siapkan dan yakinkan kebenaran nomor telepon yang akan dihubungi
agar tidak salah sambung.
2. Siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar tidak
berbicara melantur.
3. Lakukanlah pembicaraan sesingkat dan sejelas mungkin dengan
demikian, kamu tidak mengganggu kesempatan orang lain menerima
panggilan telepon lainnya.
D. Media Audio Visual
1. Pengertian media audio visual
Media pembelajaran berbasis audio-visual (Sukiman, 2012:
184) adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera
pendengaran dan penglihatan. Secara umum media audio-visual
menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektivitas
yang tinggi daripada media audio atau visual. Di antar jenis media
audio-visual ini adalah media film, video dan televise (TV).
32
Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
pesan pengajaran.(AzharArsyad, 1996: 4). Sedangkan menurut
Porwadarminta (2006: 756), media adalah alat (sarana) untuk
menyebarluaskan informasi. Association of Education and
Communication Technology (AECT) memberi batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi.
Menurut Kustandi (2013: 57) media audio adalah suatu alat atau
perantara yang berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang
disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik baik
verbal maupun nonverbal. Dan media visual merupakan suatu alat atau
perantara yang berkaitan dengan indra penglihatan. Sedangkan menurut
Sukiman (2012: 184) Media audiovisual adalah media penyalur pesan
dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum
media audiovisual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki
efektifitas yang tinggi dari pada media visual atau audio.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran
dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis
dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi
yang efektif. Disamping menyenangkan.media harus dapat memberikan
33
pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan
(Arsyad, 1997: 21)
2. Jenis-jenis media audio visual
Jenis-jenis media audiovisual menurut Sukiman (2012: 184)
a. Media Film
Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film
merupakan komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan
dua indra, penglihatan dan pendengarann, yang mempunyai inti
atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial
yang terjadi disekitar lingkungan tempat di mana film itu sendiri
tumbuh. Film kini diartikan sebagai genre (cabang) seeni yang
menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.
b. Media Video
Video adalah seperangkat komponen atau media yang
mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu
bersamaan. Pada dasarnya hakikat video adalah mengubah suatu
ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang
proses perekamannya dan penayangannya melibatkan teknologi
tertentu.
c. Media televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara,
baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.Dewasa
34
ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan
mudah dapat dihubungkan melalui satelit. Dengan demikian, ada
dua jenis pengiriman (penyiaran) gambar dan suara, yaitu
penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksiskan
sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam
diatas pita film atau pita video atau penyiaran digital.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video
yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu
tanpa melihat siapa yang menyiarkannya.Televisi pendidikan tidak
hanya menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media audiovisual
Dale (1969: 180) mengungkapkan bahwa bahan-bahan audio
visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Guru harus hadir untuk menyajikan materi
pelajaran dengan bantuan media apa-apa saja agar bermanfaat, berikut
ini dapa tereleasisasi:
a) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
b) Memberikan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
c) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan dan
minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.
d) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
35
e) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran
dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
f) Memberikan umpan balik yang diperlukan dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
g) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep
bermakna untuk dikembangkan.
Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan
pembelajaran non verbalistik dan membuat generalisasi yang tepat
E. Hubungan prestasi belajar dengan media audio visual dalam proses
belajar mengajar
Dari uraian-uraian di atas bisa di simpulkan bahwa hubungan
prestasi belajar dengan media audio visual. dalam proses belajar mengajar
cukup berpengaruh, mengingat bahwa audio visual dapat menggambarkan
secara langsung tentang materi yang tengah di sampaikan. Oleh karna itu
siswa dapat menyerap dan memahami materi dengan cepat. Dan dengan
audio visual ini siswa bisa meningkatkan presatasi belajarnya.
36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Wujil Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang.Bagian ini, penulis ingin memaparkan lokasi
dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk
menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang
nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan
dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:
a. Identitas
Nama Sekolah : SDN Wujil 01
Alamat : Jalan Purwoko No. 06 Kel. Wujil,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
b. Karakteristik Siswa Kelas IV
Siswa kelas IV SDN Wujil 01 berjumlah 25 siswa.Terdiri
dari laki-laki 16 anak dan 9 anak perempuan. Nama-nama siswa
tersebut adalah sebagai berikut
37
Daftar nama-nama kelas IV SDN Wujil 01
No Nama Siswa L/P No Nama Siswa L/P
1 Deavano Daelendra L 14 Kevin Abbi Bahtiar L
2
Nur Afina Safitri
P 15 Kurnia Maharani
Dastysia
P
3
Abdur Rozzak Al Hakim
L 16 Muh. Daffa Dhiya
Ulhaq
L
4
Bintar Sindhu Pangestu
L 17 Muh. Danang Ryan
Ardhani
L
5 Famuji Sri Rahayu P 18 Novita Indriyani P
6 M. Irvan Aravi L 19 Salis Afifah P
7 Nur Alfiansyah L 20 Septa Ardhian Maulana P
8 Ahmad Akroman P 21 Ubunaya Izzanti P
9 Arandella Sandria
Hapsari
P 22
Pria Indra Wijaya
L
10 Elang Swara Hadi L 23 Caesar Septian Maulana L
11 Erdy Danang Prasetyo L 24 Revansha Annafiu L
12 Fajar Muhammad
Ferdianto
L 25
Yanuar Adi Kurniawan
L
13 Hambali L
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan kurikulum KTSP dengan materi
sopan santun komunikasi.Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus.
38
Penelitian menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa
indonesia kelas IV SDN Wujil 01, Kec. Bergas, Kab. Semarang.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I : Jumat, 27 Maret 2015
2) Kegiatan siklus II : Rabu, 01 April 2015
3) Kegiatan siklus III : Jumat, 03 April 2015
B. Deskripsi Penelitian Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada 27
Maret 2015.
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran
yang akan digunakan pada siklus I. Adapun rencana pelaksanaan
pembelajaran pada siklus ini adalah:
1) Standar Kompetensi
Sopan santun dalam berkomunikasi.
2) Kompetensi Dasar
Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon.
3) Indikator
a) Siswa dapat bertelepon dengan bahasa santun
39
b) Siswa dapat menuliskan pesan dan menyampaikannya
melalui kegiatan berbicara
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan pada siklus I meliputi absensi,
lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal.
Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar
pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh
rangkaian proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan media
Audio Visual.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (2
x 35 menit) yaitu jam ke 3-4.Materi yang diajarkan pada pertemuan ini
adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. Adapun
langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam
2) Guru memberikan motivasi (dengan menanyakan kabar kepada
siswa)
Apersepsi
Persiapan untuk mengikuti pelajaran dengan mengulas kembali
pembelajaran yang lalu.
40
b. Kegiatan Inti
1) Guru bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan
bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon.(eksplorasi)
2) Guru menjelaskan tentang cara menyampaikan pesan.
(Elaborasi)
3) Guru memberi contoh tentang sikap menyampaikan pesan.
(eksplorasi)
4) Guru dan murid bersama menonton film pendek tentang
percakapan lewat telepon. (eksplorasi)
5) Guru membagi siswa menjadi kelompok setiap kelompok
berisi 2 orang. (eksplorasi)
6) Setiap kelompok membuat percakapan tentang menyampikan
pesan. (eksplorasi)
7) Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok.
(elaborasi)
8) Guru bersama siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan
ditulis di papan tulis. (elaborasi)
9) Guru bersama siswa meluruskan hasil presentasi atau
membahas hasil diskusi. (konfirmasi)
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan, dengan
memberikan kesimpulan.
2) Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
41
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun.Observasi
dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur
pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual.Data yang
dikumpulkan pada siklus I adalah hasil observasi keaktifan, kerja
sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
4. Refleksi (Reflection)
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran melalui media audio visualuntuk
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Deskripsi Penelitian Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a) Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada 01
April 2015.
b) Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran
yang akan digunakan pada siklus II. Adapun rencana pelaksanaan
pembelajaran pada siklus ini adalah:
1. Standar Kompetensi
Sopan santun dalam berkomunikasi.
42
2. Kompetensi Dasar
Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon
3. Indikator
1) Siswa dapat bertelepon dengan bahasa santun.
2) Siswa dapat bersikap baik ketika menerima telepon.
c) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan pada siklus II meliputi absensi,
lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal.
Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar
pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh
rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 1 kali tatap
muka (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4-5. Materi yang diajarkan pada
pertemuan ini adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui
telepon.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II.
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal meliputi salam, doa, absensi, apersepsi,
tepuk kompak dan menginformasikan materi yang akan
diajarkan.
b. Kegiatan Inti
1) Guru bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan
bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon.(eksplorasi)
43
2) Guru menjelaskan tentang cara menyampaikan pesan.
(Elaborasi)
3) Guru memberi contoh tentang sikap menyampaikan pesan.
(eksplorasi)
4) Guru menjelaskan materi sikap menerima telepon
menggunakan power point . (elaborasi)
5) Guru membagi soal individu kepada siswa. (eksplorasi)
6) Siswa mengerjakan tugas individu dari guru. (elaborasi)
7) Guru bersama siswa mengoreksi hasil jawaban dari tugas
siswa . (konfirmasi)
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan,
dengan memberikan kesimpulan.
2) Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
1) Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun.Observasi
dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.Aspek yang
diamati adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran.
44
2) Refleksi (Reflection)
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran melalui media audio visualuntuk
dilakukan pada siklus berikutnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan (Planning)
Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus ketiga dilaksanakan pada 03
April 2015.
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran
yang akan digunakan pada siklus I. Adapun rencana pelaksanaan
pembelajaran pada siklus ini adalah:
1) Standar Kompetensi
Sopan santun berkomunikasi
2) Kompetensi Dasar
Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon.
3) Indikator
1. Siswa dapat bertelepon dengan bahasa santun
2. Siswa dapat mempersiapkan sebelum menelpon
45
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka
(2 x 35 menit) yaitu jam ke 3-4. Materi yang diajarkan pada pertemuan
ini adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam
2) Guru memberikan motivasi (dengan menanyakan kabar kepada
siswa)
Apersepsi
Persiapan untuk mengikuti pelajaran dengan mengulas kembali
pembelajaran yang lalu.
b. Kegiatan Inti
1) Guru bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan
bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon.(eksplorasi)
2) Guru bertanya jawab mengenai persiapan sebelum
menelpon.(eksplorasi)
3) Guru menjelaskan tentang persiapan sebelum menelpon.
(elaborasi)
4) Guru menjelaskan bagaimana persiapan sebelum menelpon
dengan menggunakan power point. (elaborasi)
5) Guru memberikan contoh persiapan sebelum menelpon .
(eksplorasi)
46
6) Guru membagi soal individu kepada siswa. (eksplorasi)
7) Siswa mengerjakan tugas individu dari guru. (elaborasi)
8) Guru bersama siswa mengoreksi hasil jawaban dari tugas siswa
. (konfirmasi)
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan, dengan
memberikan kesimpulan.
2) Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun.Observasi
dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur
pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual.Aspek yang
diamati adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran..
4. Refleksi (Reflection)
Hasil dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis.Setelah data
terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan
mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya.Maka
penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan keaktifan dan hasil
belajar siswa.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pendahuluan
Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan materi sopan
santun berkomunikasi merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Langkah yang
ditempuh dalam penelitian ini adalah menetapkan prestasi belajar siswa
materi sopan santun berkomunikasi dan meningkatkan prestasi belajar
siswa dengan media audio visual. Upaya tersebut ditempuh untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan hasil. Penguasaan pembelajaran bahasa indonesia pada
siswa kelas IV SDN Wujil 01, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Table 4.1 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV pra siklus
No. Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas
1 Deavano Daelendra 65
2 Nur Afina Safitri 59
3 Abdur Rozzak Al
Hakim
65
4 Bintar Sindhu Pangestu 55
5 Famuji Sri Rahayu 75
6 M. Irvan Aravi 55
48
7 Nur Alfiansyah 65
8 Ahmad Akroman 58
9 Arandella Sandria
Hapsari
72
10 Elang Swara Hadi 54
11 Erdy Danang Prasetyo 52
12 Fajar Muhammad
Ferdianto
75
13 Hambali 76
14 Kevin Abbi Bahtiar 76
15 Kurnia Maharani
Dastysia
77
16 Muh. Daffa' Dhiya
Ulhaq
65
17 Muh. Danang Ryan
Ardhani
68
18 Novita Indriyani 77
19 Salis Afifah 75
20 Septa Ardhian Maulana 65
21 Ubunaya Izzanti 76
22 Pria Indra Wijaya 57
23 Caesar Septian Maulana 58
49
24 Revansha Annafi'u 55
25 Yanuar Adi Kurniawan 65
Jumlah ketuntasan 8 17
Jumlah 1640
Rata-rata 65.5
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa siswa kelas IV
masih rendah dalam memperoleh hasil belajar bahasa indonesia. Hal
ini dapat dilihat dari data rata-rata nilai yang diperoleh hanya 65.5atau
8 siswa yang mampu mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal), 17 siswa masih dibawah KKM.
Penyebab rendahnya hasil belajar dikarenakan pembelajaran
yang monoton dan pembelajaran guru bahasa Indonesia masih sering
menggunakan metode ceramah dan tanpa adanya inovasi lainnya
sehingga siswa cenderung pasif dan kurang memahami apa yang di
sampaikan oleh guru. Fasilitas yang dimiliki sekolah kurang memadai,
dan daya serap siswa yag rendah. Media tepat yang dapat digunakan
dalam pembelajaran ini adalah audio visual.
Data pengamatan terhadap siswa dijadikan sebagai dasar
diterapkannya media audio visual, sebelum melakukan penelitian pada
siswa kelas IV SDN Wujil 01.
50
2. Tahapan Penelitian
a. Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 27 Maret 2015 di kelas IV dengan jumlah siswa 25
anak dengan proses sebagai berikut:
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk kelas IV
yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan
salam, kemudian berdoa selanjutnya memperkenalkan diri dan
mengabsen kehadiran siswa pada hari itu.
Peneliti mengajak siswa untuk memberikan semangat
dengan melakukan tepuk the best yaitu tepuk the best = Im the
best, you are the best, we are the best, yes yes yes selanjutnya
menjelaskan tentang pentingnya berkomunikasi dengan sopan
santun.
2) Tindakan (Action)
Guru mengawali dengan bertanya jawab mengenai
menyampaikan pesan dan bercakap-cakap dengan sopan melalui
telepon. Kemudian Guru menjelaskan tentang cara
menyampaikan pesan kepada siswa. Selanjutnya guru memberi
contoh tentang sikap menyampaikan pesan.
Murid bersama guru menonton film pendek tentang
percakapan lewat telepon. Selanjutnya siswa menjadi 12
51
kelompokadapun setiap kelompok berisi 2 orang. Setiap
kelompok membuat percakapan tentang menyampaikan pesan.
Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok.
Guru bersama siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan
ditulis di papan tulis. Guru bersama siswa meluruskan hasil
presentasi atau membahas hasil diskusi.
3) Observasi
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati
kegiatan pembelajaran pada keterampilan guru dalam
mengajar pembelajaran bahasa indonesia melalui media audio
visual
Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media audio
visual.
Table 4.2 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV lembar pengamatan guru.
No. Aspek Penilian Kategori
A. Persiapan 0 1 2 3 4
1.
Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan seksama
3
52
2.
Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang
jelas dalam RPP
3
3.
Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki
kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran
sebelumnya
3
4. Guru mempersiapkan media pembelajaran 2
5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk pembelajaran 2
6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental 2
B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran
8.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
3
9.
Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik
2
10.
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-
teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa
3
11.
Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan
urutan yang logis
3
12.
Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas
sehingga mudah dipahami
3
13.
Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan
2
53
kemampuan siswa
14.
Selama proses pembelajaran guru memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada siswa
3
15.
Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban
dengan jelas dan memuaskan
2
16.
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu
3
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran
17.
Pembelajaran dilakukan secara bervariasi selama alokasi
waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan
3
18.
Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat
bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar
pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien
3
19.
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan
2
20.
selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya
berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis
di dalam kelasnya
3
21.
Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan
bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru
harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan
3
54
tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja
22.
Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang
ada di dalam kelasnya
3
23.
Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan
reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya
dengan cara yang positif
2
.
Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran
digunakan secara efektif
2
24. latihan diberikan secara efektif 3
D.. Karakteristik Pribadi Guru
25.
Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif
dalam pembelajaran
3
26. Guru bersikap tegas dan jelas 3
27. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 2
28. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 2
29.
Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang
selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa
2
Jumlah 75
Persentase 64.4 %
55
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses
pembelajaran dapat dikategorikan kurang baik dalam
ketepatan guru menggunakan media audio visualpada
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV ini, karena masih
beradaptasi terhadap metode baru, peneliti kurang dalam
mengevaluasi pembelajaran dan masih banyak siswa yang
kurang memperhatikan pelajaran, siswa kurang aktif dan
pengkondisian siswa yang kurang maksimal. Oleh karena itu,
perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya.
b) Lembar pengamatan siswa
Proses pembelajaran juga terdapat lembar pengamatan
siswa untuk mengukur aspek-aspek keberhasilan dalam
belajar.
Table 4.3 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
lembar pengamatan siswa.
No Aspek Penilaian Skor Penilaian
1 2 3 4
1
menunjukkan berbagai strategi
memecahkan masalah / soal
2
2
terampil menyelesaikan soal-soal yang
diberikan
2
3
menunjukkan proses yang efisien dalam
menyelesaikan masalah / soal
2
4 menunjukkan antusiasme / minat 3
56
terhadap kegiatan pembelajaran dengan
pengajuan masalah / soal
5
memperhatikan penjelasan guru terkait
materi pelajaran pada sesi awal
pembelajaran
3
6
mengerjakan latihan soal yang diberikan
oleh guru pada sesi awal pembelajaran
3
7
bekerja dalam kelompok untuk membuat
soal / pengajuan masalah
2
8
bekerja dalam kelompok untuk
menyelesaikan soal yang dibuat oleh
kelompoknya sendiri
3
9
mengajukan soal / masalah kepada
kelompok lain
2
10
bekerja dalam kelompok untuk
menyelesaikan soal / masalah yang
diajukan oleh kelompok lain
2
11
menyelesaikan soal-soal penguatan dari
guru secara individual
2
12
memperhatikan penjelasan guru terkait
materi pelajaran pada sesi awal
pembelajaran
2
13 mengerjakan latihan soal yang diberikan 3
57
oleh guru pada sesi awal pembelajaran
14
bekerja dalam kelompok untuk membuat
soal / pengajuan masalah
3
Jumlah 34
Persentase 60.7%
Secara keseluruhan berdasarkan pengamatan guru
terhadap siswa, termasuk dalam kategori kurang baik. Hal ini
dikarenakan siswa masih belum terlalu aktif dan kurang
memperhatikan guru sehingga perlu adanya peningkatan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media
audio visualsecara optimal guna meningkatkan hasil belajar
selain itu, kurangnya siswa dalam beradaptasi terhadap media
yang baru.
c) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV materi sopan santun
berkomunikasi, yaitu 75.
Table 4.4 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
penilaian siklus I.
No. Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas
1 Deavano Daelendra 65
2 Nur Afina Safitri 76
3 Abdur Rozzak Al
Hakim
78
58
4 Bintar Sindhu Pangestu 63
5 Famuji Sri Rahayu 76
6 M. Irvan Aravi 86
7 Nur Alfiansyah 77
8 Ahmad Akroman 65
9 Arandella Sandria
Hapsari
75
10 Elang Swara Hadi 76
11 Erdy Danang Prasetyo 74
12 Fajar Muhammad
Ferdianto
75
13 Hambali 76
14 Kevin Abbi Bahtiar 76
15 Kurnia Maharani
Dastysia
77
16 Muh. Daffa' Dhiya
Ulhaq
65
17 Muh. Danang Ryan
Ardhani
68
18 Novita Indriyani 77
19 Salis Afifah 75
20 Septa Ardhian Maulana 65
59
21 Ubunaya Izzanti 76
22 Pria Indra Wijaya 57
23 Caesar Septian Maulana 58
24 Revansha Annafi'u 67
25 Yanuar Adi Kurniawan 65
Ketuntasan 15 10
Jumlah 1788
Rata-rata 71.5
Persentase ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM
75 pada siklus I adalah 60% (15 siswa) dan persentase siswa
yang belum tuntas 40% (10 siswa) dengan rata-rata 71,5.
Sehingga perlu diadakan pembenahan pembelajaran pada
siklus berikutnya.
4) Refleksi
Penerapan media audio visualpada pembelajaran
bahasa indonesia siklus I masih kurang menarik bagi siswa.
Hal tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dan kurang
jelasnya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus I ini, peneliti menemukan kelemahan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa belum bisa mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia
mengguakan audio visual dengan baik.