78
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM NON-PROFIT SAKSI SATU KAMERA SEJUTA INSPIRASI (Studi Kasus Episode Mahfud MD, Buya Syafi’i Ma’arif, dan Emha Ainun Nadjib di TVRI Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Oleh : Adityo Hernawan NIM :117-13-015 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI) FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

  • Upload
    dokiet

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM

NON-PROFIT SAKSI SATU KAMERA SEJUTA INSPIRASI

(Studi Kasus Episode Mahfud MD, Buya Syafi’i Ma’arif,

dan Emha Ainun Nadjib di TVRI Jawa Tengah)

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Oleh :

Adityo Hernawan

NIM :117-13-015

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian
Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

iii

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

vi

MOTTO

BERKARYALAH DARI HATI,

KARNA YANG DATANG DARI HATI

AKAN SAMPAI KE HATI.

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada bapak dan ibu tercinta; Heru

Sulistyono dan Sudariah dan adik penulis Melinda P.Y yang telah memberi

dukungan baik materi maupun non-materi.

Sahabat seperjuangan Mahasiswa Santai yang selalu setia

membantu;

Taufan Ardiansyah dan Miftakhul Huda.

Teman-teman seperjuangan KPI’13 (Aini, Taufan, Huda, Bagus,

Teguh, Ninik, Sri, Nopal, Rozaq, Rifngani, Rina, Puji, Wasi’, Khalim,

Pak Yadi, Maghfurin, Dewi’, Khusna, Rahmad)

Kawan-kawan yang tidak membantu, cenderung merepotkan, tapi

tetap asik; Nur Azizah, Aprilia Novia Utari, Sely Lestari.

Terima kasih

Atas doa dan support yang telah diberikan.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya yang tak terhingga,

serta berkat ridha-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Program Non-Profit SAKSI

Satu Kamera Sejuta Inspirasi (Studi Kasus Episode Mahfud MD, Buya Syafi’i,

Emha Ainun Nadjib di TVRI Jawa Tengah)”.

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung

Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang

senantiasa mengikuti jejaknya. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di hari

kiamat kelak. Amiin.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini

penulis banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan

kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan

bimbingan dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat

terselesaikan.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

3. Dra. Maryatin, M. Pd selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

dan dosen pembimbing akademik.

4. Dr. Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang telah sudi

meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis senatiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

ix

pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan

berserah diri memohon ampunan dan rahmatNya.

Salatiga, 13 April 2017

Penulis,

Adityo Hernawan

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

x

ABSTRAK

Hernawan, Adityo. 2017. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Program Non-Profit

SAKSI Satu Kamera Sejuta Inspirasi (Studi Kasus Episode Mahfud MD,

Buya Syafi’i, Emha Ainun Nadjib di TVRI Jawa Tengah). Skripsi Fakultas

Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Rifqi Aulia Erlangga S. Fil, M. Hum.

Kata Kunci: Analisis Isi, Pesan Dakwah, SAKSI.

Televisi sebagai media yang sangat efektif dalam menyebarkan dakwah dan

medium yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian secara

luas. Banyaknya acara di TVRI Jawa Tengah membuat penulis memilih acara

SAKSI (Saksi Satu Kamera Sejuta Inspirasi), salah satu alasannya karena acara ini

merupakan acara yang inspiratif sesuai dengan namanya.

Dari pernyataan di atas, maka peneliti merumuskan masalah agar penelitian

tidak jauh melebar, peneliti merumuskan masalah pada; 1) Pesan dakwah yang

terkandung dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) dan,

2) metode apa yang dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi).

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi melalui deskriptif analisis.

Teknik pengumpulan data berupa observasi yaitu penulis terjun langsung dan

mengamati pesan dakwah yang disampaikan. Data yang terkumpul, dipaparkan

sehingga tergambar pola atau struktur dari fokus masalah yang dikaji kemudian

diinterpretasikan sehingga mendapatkan jawaban dari fokus penelitian tersebut.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan penulis menyimpulkan; isi

pesan dakwah dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) di

TVRI Jawa Tengah meliputi; keutamaan pendidikan, pentingnya harapan,

semangat nasionalisme, cinta Indonesia, ukhuwah islamiyah, bermanfaat untuk

orang lain, introspeksi diri, larangan berlebih-lebihan, menjadi khalifatullah.

Sebagai kesimpulan, penulis dapat menyimpulkan isi pesan dakwah dengan

mengacu pada tiga episode bersama Mahfud MD, Buya Syafi’i Ma’arif, dan Emha

Ainun Nadjib, mengandung pesan; kebangsaan atau nasionalisme. Sedangkan

metode dakwah yang dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera

Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah, peneliti memperoleh kesimpulan;

menggunakan metode diskusi, mauidzah hasanah, mujadalah billati hiya ahsan.

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LOGO ............................................................................................................ ii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................ iii

PENGESAHAN ............................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah .................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ............................................................. 8

F. Metode Penelitian ............................................................ 9

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi ..................................................... 13

B. Dakwah ............................................................................ 14

C. Tinjauan Tentang Televisi ............................................... 29

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

xii

D. Televisi Sebagai Media Dakwah ..................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Singkat Program Non-Profit SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi) ................................................. 36

B. Tujuan dan Saran ............................................................. 37

C. Kerabat Kerja........... ....................................................... 38

D. Cuplikan Gambar Video SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) .......................................................................... 38

E. Transkrip Dialog .............................................................. 40

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis Pesan Dakwah ................................................... 52

B. Metode Dakwah .............................................................. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 62

B. Saran ................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ........................................................................................................ 38

Gambar 2 ........................................................................................................ 39

Gambar 3 ........................................................................................................ 39

Gambar 4 ........................................................................................................ 39

Gambar 5 ........................................................................................................ 40

Gambar 6 ........................................................................................................ 44

Gambar 7 ........................................................................................................ 47

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat

dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-

kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar

bergerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-

kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Sangat menjengkelkan

bila dalam acara televisi hanya terlihat gambarnya saja tanpa suara, atau tanpa

gambar (Ardianto, 2014:137). Hal ini membuat televisi yang memiliki kelebihan

yaitu bisa dilihat dan didengar sehingga membuat media ini lebih disukai

daripada media massa lainnya.

Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin pesat, dengan

munculnya televisi-televisi swasta dan berkembangnya rumah produksi di

Indonesia, sehingga dampak siarannya seolah-olah tidak ada batas antara satu

negara dengan negara lainnya, terlebih setelah digunakannya satelit untuk

memancarkan signal televisi (Muda, 2003:4). Tayangannya pun murah meriah,

untuk menikmatinya tidak dipungut biaya, masyarakat dari berbagai kalangan

yang memiliki televisi dapat dengan mudah menikmatinya. Namun saat ini juga

tersedia layanan televisi berbayar, yang pemirsanya harus mengeluarkan budget

untuk membayar langganan siaran televisi.

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

2

Masyarakat sudah beralih ke televisi dalam mencari hiburan dan

informasi. Keunggulan televisi adalah sangat efektif dalam menyebarkan

informasi kepada khalayak atau pemirsa. Bersifat heterogen, dan anonim.

Melalui televisi, sajian pesan yang sama secara serentak bisa diterima dan

sesaat (Juniawati, 2014:215).

Televisi ibaratkan sebuah lidah, ia tergantung pemiliknya, jika

digunakan untuk berkata dengan jujur dengan landasan amar ma`ruf maka ia

akan berguna, namun apabila lidah tersebut di gunakan untuk menghujat,

menghasut atau berkata nahi munkar maka lidah tersebut pasti menjadi

malapetaka bagi si pemilik.

Eksistensi media televisi diharapkan dapat memberikan warna dalam

pelbagai aspek kehidupan umat Islam. Dengan perkembangan dan kemajuan

teknologi, dakwah semakin dimudahkan. Saat ini, untuk mendengarkan

ceramah atau pengajian tidak perlu untuk datang langsung menemui ulama,

namun masyarakat cukup dengan menonton tayangan televisi.

Dakwah dapat dikatakan sebagai sebuah seruan atau ajakan untuk

mengubah sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya, baik dari sifat hingga ke

perilaku masing-masing. Pada hakekatnya dakwah adalah mempengaruhi dan

mengajak manusia untuk menjalankan dan mengikuti ideologi pengajaknya.

Dakwah merupakan merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan,

dakwah merupakan suatu kewajiban yang terpikul di atas pundak setiap muslim

baik secara perorangan maupun kelompok. Tanpa dakwah dapat dipastikan

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

3

bahwa Islam akan seger lenyap. Sebab, hanya dakwahlah yang mampu

mempertahankan eksistensi Islam hingga saat ini. Hal ini tercantum dalam Al-

Quran :

ادلم بلت هيى أىحسىن إن رىبكى هوى بيل رىب كى بلكمىة وىالمىوعظىة الىسىنىة وىجى أىعلىم ادع إلى سىبيله وىهوى أىعلىم بلمهتىدينى بىن ضىل عىن سى

Artinya :

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebaikan, menyuruh kepada yang benar dan mencegah dari

yang munkar.” (QS. An Nahl 125)

Dakwah ibarat lentera kehidupan, yang memberi cahaya dan menerangi

hidup manusia dari kegelapan. Di saat manusia dilanda kegersangan spiritual

sehingga agama Islam melenceng dari kaidah-kaidahnya dengan demikian

dakwah diharapkan mampu memberi cahaya terang di tengah maraknya

berbagai kemusyrikan, kerusuhan, kecurangan, dan sederet tindakan tercela

lainnya agar dapat dicegah atau diminalisir dengan dakwah Islam (Hamdan,

2001:3).

Dilihat dari sudut pandang dakwah, media televisi dengan berbagai

kelebihan dan kekuatannya dapat menjadi media dakwah yang efektif jika

dikelola dan dipergunakan secara professional. Selain media televisi memiliki

relevansi sosiologis dengan masyarakat Indonesia yang pada umumnya berada

pada tahapan hearing and watching, di sisi lain masyarakat Indonesia yang

mayoritas beragama Islam adalah sebagai peluang yang cukup besar untuk

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

4

menjadikan media televisi sebagai alat untuk menyampaikan pesan agama

melalui dakwah (Atabik, 2013:208).

Salah satu media elektronik yang tampaknya menonjol dibandingkan

dengan media massa lainnya adalah televisi. Media televisi tampaknya

memiliki keistimewaan karena merupakan penggabungan dari media dengar

(audio) dan gambar (visual). Muatan isi dari media televisi bisa berupa

informasi, hiburan maupun pendidikan, bahkan bisa jadi merupakan gabungan

dari ketiga unsur di atas. Penyampaian isi pesan juga seolah-olah langsung

antara komunikator (pembawa acara, presenter, artis) dengan komunikan

(pemirsa). Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas

terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual (Jusuf, 2014: 3).

Perkembangan dakwah sebenarnya sangat ditentukan oleh kerjasama

yang baik oleh semua pihak, terutama dalam menghadapi era globalisasi

informasi misalnya dengan menggunakan sarana yang canggih serta

memanfaatkan teknologi modern yang ada. Kerjasama yang ideal pada

hakekatnya bentuk-bentuk hubungan antara juru dakwah sebagai penyampai

pesan-pesan dakwah dengan pengelola media itu sendiri. Sehingga terdapat

interaksi positif antara juru dakwah dengan umatnya dapat terjalin secara

optimal.

Era modern sekarang ini dakwah dapat dikemas dengan berbagai sarana

agar dakwah dapat menjadi efektif dan tidak ketinggalan zaman. Salah satunya

adalah dengan cara berdakwah melalui televisi.

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

5

Dalam hal ini peran televisi sangat penting, dakwah melalui televisi

sangat efektif daripada dakwah secara tradisional yang biasa digunakan oleh

juru dakwah kita selama ini, seperti mimbar-mimbar di setiap Jumat, maupun

beragam pengajian yang diadakan. Sehingga kegiatan seperti ini hanya dapat

dinikmati oleh sebagian khalayak, sebaliknya dakwah yang disampaikan

melalui televisi dapat disaksikan oleh siapapun dan di manapun.

Secara umum metode dakwah di Indonesia, dakwah dengan visualisasi

baik dengan hadirna penceramah (da’i) di hadapan khalayak (mad’u) maupun

dengan media televisi, lebih menarik dibanding dengan menggunakan media

lainnya, ini karena sesuatu yang dilihat dan didengar itu akan dapat lebih

mudah diserap dan dicerna oleh panca indera manusia daripada hanya didengar

(melalui media radio) maupun dibaca saja (melalui media cetak dan buku-buku)

(Atabik, 2013:192).

Sebagai media penyampai informasi (pesan), televisi bersifat netral.

Tidak baik dan tidak buruk. Baik dan buruk sangat tergantung dari pesan yang

disampaikan, jika televisi dijadikan sebagai media dakwah misalnya, dengan

sendirinya ia akan menjadi baik.

Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode yang tepat

dan pas. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual

dalam arti memecahkan masalah yang kekinian dan hangat di tengah

masyarakat. Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual dalam arti

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

6

relevan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat (Suparta,

2003:xiii).

Dalam hubungan ini, berdasarkan pada latar belakang masalah yang

telah diuraikan tersebut bahwa televisi merupakan sarana efektif dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan melalui tayangan-tayangan atau

acara-acara. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi

“Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Program Non-Profit SAKSI Satu

Kamera Sejuta Inspirasi (Studi Kasus Episode Mahfud MD, Buya Syafi’i,

Emha Ainun Nadjib di TVRI Jawa Tengah)”.

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan masalah

Karena banyaknya efek yang ditimbulkan baik positif maupun negatif

dari suatu tayangan televisi, pembatasan masalah ini dilakukan guna

menghindari perluasan pembahasan yang tidak penting selain itu menjadi

terarah dan agar berhubungan antara masalah yang diteliti dengan

pembahasan dalam Analisis Pesan Dakwah Dalam Program Non-Profit

SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah peneliti

membatasinya pada program yang ditayangkan dalam episode Buya Syafi’i

Ma’arif, Emha Ainun Nadjib, Mahfud MD.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

7

a. Apa saja pesan dakwah yang dalam program non-profit SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah?

b. Apa metode dakwah yang dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah: Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam program non-profit SAKSI

(Satu Kamera Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah, serta metode dakwah apa

yang dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) di

TVRI Jawa Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan praktis

adalah sebagai berikut :

a. Manfaat akademis

Sebagai tambahan refrensi dan menambah jumlah studi mengenai

proses produksi program acara di televisi serta menambah khazanah

keilmuan bagi pengembang ilmu pengetahuan di bidang ilmu komunikasi

khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas

wawasan dan mengembangkan pengetahuan bagi mahasiswa atau pihak-

pihak yang ingin mengetahui apa itu program non-profit “SAKSI (Satu

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

8

Kamera Sejuta Inspirasi)” di TVRI Jawa Tengah dan pada umumnya bagi

para pengelola stasiun televisi agar dijadikan sebagai sarana alternatif

untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai edukasi secara efektif

dan efisien.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menghidari terjadinya kesamaan terhadapa penelitian yang sudah

ada sebelumnya maka penulis mengadakan penelusuran terhadap penelitian-

penelitian yang telah ada sebelumnya, diantaranya sebagai berikut :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Hidayatullah tahun

2015 yang berjudul “Dakwah Rekreatif Ustadz Widjayanto Dalam Program

Cerita Hati (Spesial Ramadhan) Kompas TV”. Dalam skripsinya ia lebih banyak

mengambil pesan-pesan dakwah rekreatif dengan pendekatan kualitatif.

Kedua, skripsi yang ditulis Syafrian Akbar tahun 2010 yang berjudul

“Televisi Sebagai Media Dakwah (Analisis Produksi Siaran Program ’Ust.

Haryono’ di JakTV)”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif untuk

mengetahui proses produksi dengan menjelaskan atau memaparkan proses

produksi siaran program “Ust. Haryono”. Dalam pelaksanaannya, program Ust.

Haryono memiliki tahapan yaitu praproduksi, produksi dan pasca produksi. Di

mana setiap tahap memiliki keterkaitan yang bekesinambungan dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lainnya.

Ketiga, skripsi yang berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah Film

Perempuan Berkalung Sorban” yang disusun oleh Siti Muti’ah tahun 2010.

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

9

Dalam skripsinya ia mengambil pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam film

Perempuan Berkalung Sorban, film ini menceritakan tentang perjuangan seorang

wanita yang mempunyai pemikiran cukup radikal di kalangan dunia pesantren,

mulai dari pertanyaan tentang hak-hak wanita yang seperti dikebiri oleh para

lelaki atau suami sampai menuju pergailam di dunia modern.

Berdasarkan dari beberapa penelitian tersebut di atas berbeda dengan

penelitian ini, di mana pada penelitian pertama lebih melihat pada pesan dakwah

yang lebih spesifik yaitu pesan dakwah rekreatif, yang kedua yaitu mengkaji

proses produksi siaran, dan ketiga pesan dakwah dalam film. Pada penelitian

pertama dan kedua mempunyai kesamaan yaitu mengkaji media televisi.

Sedangkan dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada pendekatan pesan

dakwah dan metode dakwah dalam setiap episode yang ditayangkan.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moloeng

(2013:56), menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sementara itu,

teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif

bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi

tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

10

2. Sumber data

Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong (2013: 157) sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain. Berkaitan dengan hal

itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam kata-kata dan tindakan, sumber

data tertulis, dan foto.

3. Teknik pengumpulan data

a. Data primer

Sumber data primer merupakan data yang paling utama dalam

sebuah penelitian. Adapun sumber utama dalam penelitian ini adalah

rekaman video program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi)

yang telah diunggah ke YouTube dengan nama akun saksitvrijateng,

transkrip dialog yang berkaitan dengan pesan dakwah, beberapa

screenshot video.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data pendukung atau pelengkap

dari data primer. Data sekunder dalam penelitian ini di antaranya adalah

buku-buku, karya ilmiah, jurnal, internet dan sumber-sumber lain yang

ada relevansinya terhadap penelitian ini.

4. Teknik analisis data

Analisis data merupakan pencandraan dan penyusunan transkip

interview serta material yang lain yang telah terkumpul (Danim, 2002: 209).

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

11

Pengolahan atau analisis data dilakukan setelah adanya data terkumpul dari

hasil pengumpulan data. Analisis data sering disebut sebagai pengolahan data.

Ada yang menyebut data preparation, ada pula data analysis (Arikunto,

2002:209).

Selanjutnya, peneliti melakukan pengumpulan data dan meneliti

terhadap informasi yang kurang jelas. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan, proses ini berlangsung terus

menerus. Reduksi data meliputi: meringkas data, memberi kode,

menelusuri tema.

b. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa teks

naratif, maupun matriks, grafik, jaringan, dan bagan. (Miles dan

Huberman, 1992:32).

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih mudah dipahami, maka tentunya perlu

dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut :

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

12

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini memuat tentang: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang pengertian analisis ini, tinjauan tentang pesan

dakwah, ruang lingkup dakwah yang terdiri dari pengertian, unsur-

unsur dakwah, media dakwah dan ruang lingkup televisi yang terdiri

dari pengertian televisi, sejarah dan perkembangannya, serta televisi

sebagai media dakwah.

BAB III : Gambaran Umum

Berisikan tentang gambaran singkat program non-profit SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi)

BAB IV : Pembahasan

Berisikan tentang analisis pesan dakwah dan metode dakwah yang

dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah dalam episode Buya Syafi’i Ma’arif,

Emha Ainun Nadjib, Mahfud MD.

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup.

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis, atau tercetak dalam media

massa (Bambang, 2004:79). Analisis isi juga dapat dikatakan sebagai suatu

teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang

dilakukan secara obyektif, sistematis, dan relevan secara sosiologis, uraian

analisisnya boleh saja menggunakan tata cara pengukuran kuantitatif atau

kualitatif bahkan keduanya sekaligus (Zulkarimein, 1993: 213).

Dari beberapa definisi di atas maka muncullah prinsip analisis isi :

(Rachmat, 2007: 229)

1. Prinsip sistematik

Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.

Periset tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai pada

perhatian dan minatnya. Tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah

ditetapkan untuk diriset.

2. Prinsip objektif

Hasil analisis tergantung pada prosedur riset, bukan pada orangnya.

Kategori pesan yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan

prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda.

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

14

3. Prinsip kuantitatif

Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai

jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya

metode deduktif.

4. Prinsip isi yang nyata

Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan makna

yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan

adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah saja. Namun semuanya bermula

pada analisis terhadap isi yang tampak.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi. Baik surat kabar, radio, berita, televisi, iklan, maupun semua bahan-

bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat

menggunakan analisis isi sebagai teknik metodologi penelitian (Bambang, 2004:

79).

B. Dakwah

1. Pengertian dakwah dan tujuan dakwah

Secara etimologi, dakwah berasal dari akar kata da’aa-yad’uu yang

mengandung arti mengajak, menyeru, mengundang, mendorong ataupun

memohon (Bahri, 2008:17). Begitu banyaknya, makna “dakwah” secara

bahasa yang disebutkan dalam Al-Qur’an, namun secara keseluruhan

memiliki makna yang sama yakni mengajak, menyeru, memanggil, terhadap

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

15

jiwa-jiwa yang fitrah untuk kembali ke agama Islam yang disebarluaskan

dengan cara damai.

Adapun secara terminologi, dakwah merupakan segala aktivitas yang

dilakukan secara terorganisir, untuk mengajak seseorang atau lebih kepada

jalan yang lurus (ash shiroth al mustaqiim) (Abdillah, 2012:2).

Definisi dakwah secara terminologi memiliki arti yang beraneka

ragam. Beberapa ahli ilmu dakwah memberikan definisi terhadap istilah

dakwah tergantung pada sudut pandang mereka masing-masing. Sehingga

antara definisi menurut ahli satu dengan yang lainnya senantiasa terdapat

persamaan dan perbedaan. Pengertian dakwah secara terminologi menurut

beberapa pakar keilmuan, diantaranya : (Bahri, 2008:20)

a. Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil mendefinisikan, “Dakwah ialah

mengajak dan mengumpulkan manusia untuk kebaikan serta

membimbing mereka kepada petunjuk dengan cara ber-amar makruf nahi

munkar.”

b. Dakwah menurut H. M. Arifin, M.Ed. mengandung pengertian sebagai

suatu ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan

sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha

mempengaruhi oran lain, baik secara individual maupun secara

kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap

penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message

yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

16

c. Menurut Drs. H. Masyhur Amin, dakwah adalah suatu aktivitas yang

mendorong manusia memeluk agama Islam melalui cara yang bijaksana,

dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan kini

(dunia) dan kebahagiaan nanti (akhirat).

d. Sementara itu Jamaludin Kafie berpendapat, “Dakwah adalah suatu

sistem kegiatan dari seseorang, sekelompok, segolongan umat Islam

sebagai aktualisasi imaniah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan,

ajakan, panggilan, undangan, dan doa, yang disampaikan dengan ikhlas

dan menggunakan metode, sistem, dan teknik tertentu, agar mampu

menyentuh qalbu dan fitrah supaya dapat mempengaruhi tingkah lakunya

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Senada dengan pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa

dakwah merupakan suatu usaha untuk mengubah keadaan manusia baik

individu atau kelompok masyarakat dari segala aspek baik dari segi aqidah,

keyakinan, ibadah, perbuatan manusia itu sendiri, dari keadaan yang kurang

baik menjadi lebih baik sesuai dengan ajaran Islam yang berdasarkan kepada

Al-Qur’an dan as-Sunnah.

Kata “dakwah” mencakup aktifitas amar ma’ruf dan nahi munkar.

Karena kegiatan amar ma’ruf merupakan praktek dakwah untuk mengajak

orang melakukan dan mengikuti kebaikan, sedang kegiatan nahi munkar

merupakan pelaksanaan dakwah untuk mengajak orang menjauhi dan

meninggalkan segala perbuatan munkar dan jelek.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

17

Pada dasarnya, dakwah bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan

kehidupan individu dan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera yang

dinaungi oleh kebahagiaan baik jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar

agama Allah dengan mengharap ridha-Nya (Bambang, 2010:26).

Ada pandangan yang menyatakan bahwa dakwah hukumnya fardu ‘ain

yang didasarkan pada hadits Nabi SAW :

عيد ال عت رىسولى هللا صلى هللا عليه وسلم ي ىقول : عىن أىب سى دري رىضيى هللا عىنه قىالى : سىه بيىده، فىإن لى يىستىطع فىبلسىانه، فىإن لى يىستىطع فىبقىل به وىذىلكى مىن رىأىى منكم منكىرا ف ىلي غىي

[سلمرواه م] أىضعىف اإليىان

Artinya :

“Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata: Saya mendengar

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang

melihat kemunkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak

mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka

(tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya

iman”. (HR Muslim)

Dakwah juga bertujuan untuk mempertegas fungsi hidup manusia di

muka bumi ini, yang tidak lain adalah untuk mengabdi dan menyembah Allah

semata, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran :

نسى إل لي ىعبدون لىقت الن وىاإل وىمىا خى

Artinya :

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

18

Menyembah kepada Allah berarti memusatkan penyembahan hanya

kepada Allah semata, dengan menjalani segala sesuatu yang diperintahkan dan

menjauhi segala larangan-Nya. Dengan kata lain, semua kegiatan seorang

hamba, baik yang berupa ibadah terhadap Ilahi ataupun yang berupa

mu’amalah (amal perbuatan terhadap sesama manusia), semua itu dilakukan

dalam rangka persembahannya kepada Allah dan semata-mata mengharap

keridhaan dari-Nya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan, dakwah yaitu

mengajak manusia untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-

larangan-Nya atau kembali kepada Islam dengan cara tertentu yang

mencerminkan suatu perubahan pada perilaku kehidupan terhadap orang yang

di ajak.

2. Unsur-unsur dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat

dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da’i (pelaku

dakwah), mad’u (jama’ah atau pemirsa), materi dakwah.

a. Da’i

Secara umum kata da’i ini sering disebut dengan sebutan

mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam), namun sebutan ini

konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung mengartikannya

sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui lisan seperti

penceramah agama, khatib (orang yang berkhutbah), dan sebagainya.

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

19

Nasarudin Latif mendefinisikan da’i adalah seorang muslim dan

muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi

tugas ulama (Munir, 2009:22).

Orang yang melakukan seruan ataupun ajakan disebut dengan

da’i, yakni orang yang menyeru. Akan tetapi, karena proses memanggil

atau menyeru adalah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas

pesan tertentu, maka pelakunya disebut juga dengan istilah muballigh

(Mariah, 2000:12).

b. Mad’u

Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh umat manusia, baik

laki-laki ataupun perempuan, tua maupun muda, miskin atau kaya,

muslim maupun non muslim, kesemuanya menjadi objek kegiatan

dakwah. Semua berhak menerima ajakan dan seruan ke jalan Allah

(Bahri, 2008:230).

Syaikh Muhammad Abduh, dalam Tafsir Al-Manar

menyimpulkan, bahwa dalam garis besarnya, umat yang dihadapi oleh

seorang pembawa dakwah (da’i) itu dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

golongan, yang masing-masingnya harus dihadapi dengan cara yang

berbeda-beda pula. Ketiga golongan tersebut adalah : (Bahri, 2008:231)

1) Golongan cerdik-cendikia yang cinta akan kebenaran, dan dapat

berpikir secara kritis, cepat dapat menangkap arti persoalan. Mereka

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

20

ini harus dipanggil hikmah, yakni dengan alasan-alasan, dengan dalil-

dalil dan hujjah yang dapat diterima oleh akal mereka

2) Golongan orang awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat

berpikir secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap

pengertian-pengertian yang tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil dengan

mauizhatul hasanah. Dengan anjuran dan didikan yang baik-baik, serta

dengan ajaran yang mudah untuk dipahami.

3) Golongan yang tingkat kecerdasannya berada di antara kedua golongan

tersebut. Golongan ini belum dapat dicapai dengan hikmah, juga tidak

akan sesuai jika dilayani seperti golongan awam. Salah satu ciri

mereka adalah suka membahas sesuatu, tetapi hanya dalam batas yang

tertentu, tidak sanggup secara mendalam. Kepada mereka ini yakni

dengan bertukar pikiran, guna mendorong supaya mereka mampu

berpikir secara sehat, dan pada praktiknya dilakukan dengan cara yang

lebih baik.

c. Materi atau pesan dakwah

Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah maddah

atau pesan dakwah. Maddah adalah isi pesan atau materi yang

disampaikan oleh da’i kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa

yang menjadi pesan dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri (Azis,

2004:94).

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

21

Pada prinsipnya, ketika berbicara maka kata-kata yang diucapkan

adalah pesan (messages). Ketika menulis surat maka apa yang dituliskan

adalah pesan. Jika menonton televisi maka program yang disaksikan atau

dengar adalah pesan. Pesan memiliki wujud (physical) yang dapat

dirasakan atau diterima oleh indra. Dominick mendefinisikan pesan

sebagai : the actual phisical product that the source encodes. (produk

fisik aktual yang telah dienkoding sumber) (Morissan, 2013:19).

Keseluruhan ajaran Islam yang menjadi materi dakwah bersumber

dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Karena luasnya ajaran Islam itu maka

setiap da’i harus selalu berusaha dan tidak bosan-bosannya mempelajari

Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab lainnya. Semakin kaya seorang da’i

dengan materi atau pesan dakwahnya, semakin segar dan mempesona

pesan yang disampaikan (Azis, 2004:104). Sebagaimana yang tertuang

dalam Al-Qur’an surah An-Nissa ayat 58:

مركم اللى إن ت ت ؤىدوا أىن يى ا إلىى الىمىانى إذىا أىهلهى متم وى تىكموا أىن الناس بىيى حىكىا اللى إن بلعىدل به يىعظكم نعم

يعا كىانى اللى إن بىصي سى

Artinya :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nissa: 58).

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

22

Ajaran yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepada

umatnya ini meliputi aspek duniawi dan ukrawi, yang tentunya materi

yang harus diserukan dalam dakwah pun menjadi luas sekali. Adapun di

antara materi-materi tersebut dapat diringkas menjadi beberapa pokok

bahasan, diantaranya : (Bahri, 2008:235)

a. Akidah Islam, yang meliputi tauhid dan keimanan.

b. Pembentukan pribadi yang sempurna, dengan berpondasikan pada

nilai-nilai akhlaqul karimah.

c. Pembangunan masyarakat yang adil dan makmur.

d. Kemakmuran dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat

Sumber dari keseluruhan materi yang didakwahkan, pada dasarnya

merujuk pada Al-Qur’an, Hadits Rasulullah SAW, ra’yu para ulama, serta

beberapa sumber lainnya.

3. Media dakwah

Kata “media” merupakan jamak dari bahasa Latin yaitu medium, yang

berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian dapat

dirumuskan bahwa media dakwah berarti segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan (Asmuni, 1993:163).

Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat

menggunakan berbagai media yang menjadi elemen vital serta urat nadi dalam

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

23

totalitas dakwah itu sendiri. Adapun media dakwah yang dapat dimanfaatkan

antara lain : (Bahri, 2008:236)

a) Lisan

Da’wah bil lisan yaitu penyampaian informasi atas pesan dakwah

melalui lisan. Termasuk dalam bentuk ini adalah ceramah, khutbah,

tausyiah, pengajian, pendidikan agama (lembaga pendidikan formal),

kuliah, diskusi, seminar, nasihat, dan lain sejenisnya.

b) Tulisan

Da’wah bil qalam yaitu penyampaian materi dakwah dengan

menggunakan media tulisan. Termasuk dalam jenis ini adalah buku-buku,

majalah, surat kabar, risalah, buletin, brosur, dan lain sejenisnya. Dalam

memanfaatkan media ini, hendaknya ia ditampilkan dengan gaya bahasa

yang lancar, mudah dicerna, dan menarik minat publik, baik mereka yang

awam maupun kaum terpelajar.

c) Audio visual

Dakwah dengan menggunakan media audio visual merupakan

suatu cara penyampaian yang merangsang penglihatan serta pendengaran

audience. Yang termasuk dalam jenis ini adalah televisi, film, sinetron,

sandiwara, drama, teater, dan lain sebagainya. Terkadang, pesan yang

disampaikan melalui media ini, cenderung lebih mudah diterima oleh

audience, bahkan dapat membentuk karakter mereka. Materi dakwah

yang dikemas dalam bentuk hiburan akan cenderung lebih disukai

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

24

daripada dakwah yang disampaikan melalui ceramah keagamaan yang

kaku, apalagi membosakan.

d) Uswah dan qudwah hasanah

Yaitu cara penyampaian dakwah yang dilakukan dalam bentuk

perbuatan nyata. Ia tidak banyak berbicara, namun langsung

mempraktikkannya. Ia tidak menganjurkan, tetapi langsung memberi

contoh kepada mad’u-nya. Termasuk dalam bentuk ini adalah bergaul

bersama masyarakat dengan menunjukkan keluhuran budi pekerti,

menyediakan diri untuk membantu orang lain, turut serta dalam

meramaikan masjid, dan lain sebagainya.

Penggunaan media dakwah disesuaikan dengan situasi dan kondisi si

penerima pesan dakwah (mad’u) agar lebih memahami pesan dakwah yang

disampaikan agar tidak menimbulkan keraguan dari pesan dakwah yang

diterimanya.

Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai media yang dapat

merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk

menerima dakwah. Semakin tepat dan efektif media yang dipakai semakin

efektif pula upaya pemahaman ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi

sasaran dakwah.

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

25

Penyampaian dakwah dibagi menjadi tiga golongan yaitu : (Ilaihi,

2010:107)

a) The spoken words (yang berbentuk ucapan)

Yang termasuk kategori ini adalah alat yang dapat mengeluarkan

bunyi, karena hanya dapat ditangkap oleh telinga; disebut juga dengan the

audial media yang biasa dipergunakan sehari-hari seperti telepon, radio,

dan sejenisnya.

b) The printed writing (yang berbentuk tulisan)

Yang termasuk di dalamnya adalah barang-barang tercetak, gambar-

gambar tercetak, lukisan-lukisan, buku, surat kabar, majalah, dan

sebagainya.

c) The audio visual (yang berbentuk gambar hidup)

Yaitu merupakan penggabungan golongan di atas, yang termasuk ini

adalah film, televisi, video, dan sebagainya.

4. Metode dakwah

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang merupakan

gabungan dari kata meta dan hodos. Meta berarti melalui, mengikuti, atau

sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, arah, atau cara. Jadi, metode bisa

diartikan sebagai suatu cara atau jalan yang ditempuh. (Bahri, 2008:238).

Pengertian metode dakwah adalah metode yang dilalui seorang da’i dalam

menyampaikan dakwahnya, atau metode yang dipakai dalam penerapan

pendekatan dakwah.

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

26

Metode dakwah merupakan suatu jalan atau cara yang dipakai juru

dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah. Dalam menyampaikan

sesuatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, suatu pesan

walaupun baik, akan tetapi disampaikan dengan metode yang tidak benar,

pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan. Dalam “Ilmu Komunikasi”

ada jargon “the Methode is message” (Anwar, 2004:15). Maka dari itu

kejelian dan kebijakan juru dakwah dalam memilih dalam memakai metode

sangat memengaruhi kelancaran dan keberhasilan dakwah.

Prinsip penggunaan metode dakwah Islam sudah tertera dalam QS An-

Nahl ayat 125 :

ة بيل رىب كى بلكمى ادلم بلت هيى أىحسىن إن رىبكى هوى أىعلىم وىالمىوعظىة الىسىنىة ادع إلى سى وىجىبيله وىهوى أىعلىم بلمهتىدينى بىن ضىل عىن سى

Artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan

pelajaran pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS

An-Nahl:125)

Secara garis besar dari ayat tersebut terdapat tiga pokok metode

dakwah, yaitu :

a. Bil hikmah, berdakwah dengan memerhatikan situasi dan kondisi sasaran

dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga di

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

27

dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam, mereka tidak lagi merasa

terpaksa atau keberatan.

b. Mauizatul hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat

atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang,

sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan dapat menyentuh

hati mereka.

c. Mujadalah billati hiya ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar

pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak

memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada sasaran dakwah.

Pada prinsipnya, jika ditinjau dari sudut pandang yang lain metode

dakwah dapat dilakukan dengan berbagai metode dalam pelaksanaannya.

Metode-metode tersebut adalah sebagai berikut : (Amin, 2013:101-104)

a. Metode ceramah

Metode ceramah merupakan suatu teknik dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik bicara seorang da’i pada suatu

aktivitas dakwah. Metode ini harus disertai dengan keahlian khusus agar

dapat dimengerti oleh pendengar dan merasa simpatik dengan

ceramahnya.

Metode ceramah adalah sebagai metode dakwah bil lisan yang

dapat berkembang menjadi metode lain, seperti metode diskusi dan tanya

jawab.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

28

b. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan dengan

menggunakan tanya jawab untuk merangsang perhatian penerima

dakwah. Di samping itu, metode ini dipandang cukup efektif apabila

ditempatkan dalam usaha dakwah sehingga terjadi hubungan timbal balik

antara subjek dakwah dengan objek dakwah.

c. Metode diskusi

Diskusi yang dimaksudkan adalah sebagai pertukaran pikiran (ide,

gagasan, pendapat, dan sebagainya) antara sejumlah orang secara lisan

dengan membahas suatu permasalahan tertentu yang dilaksanakan dengan

teratur.

Dakwah dengan metode diskusi dapat memberikan peluang untuk

memberi sumbangan pemikiran terhadap suatu permasalahan dalam

materi dakwah. Tambahan lagi, metode diskusi dapat memperluas

pandangan tentang materi dakwah yang didiskusikan dan terlatih untuk

berpikir secara kreatif dan logis (analisis) dan objektif.

d. Metode keteladanan

Dakwah dengan metode keteladanan berarti suatu cara penyajian

dakwah dengan memberikan keteladanan langsung sehingga mad’u akan

tertarik untuk mengikuti kepada apa yang dicontohkannya. Metode ini

dapat dipergunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan akhlak, cara

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

29

bergaul, cara beribadah, dan segala aspek kehidupan manusia. Nabi

sendiri merupakan teladan bagi setiap manusia.

C. Tinjauan Tentang Televisi

1. Pengertian televisi

Televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jarak jauh, dan

“vision” yang berarti penglihatan (Lathief, 1989:221). Adapun televisi dalam

eksiklopedi nasional mempunyai pengertian, televisi adalah pengubah gambar

(serta suara) menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan dengan perantara

kabel atau gelombang elektromagnetik untuk diubah menjadi bentuk semula

oleh pesawat penerima (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 194).

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, televisi adalah pesawat

sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi

(suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya

(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dengan mengubahknya

menjadi berkas cahaya yang dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan

untuk penyiaran, pertunjukan, berita, dan sebagainya (KBBI, 1998:191).

Menurut catatan Agee, et al, siaran percobaan televisi di Amerika

Serikat dimulai pada tahun1920-an. Para ilmuwan terus mengembangkan

teknologi komunikasi dalam bentuk televisi ini. Antara tahun 1890 dan 1920,

sekelompok ilmuwan Inggris, Prancis, Rusia, dan Jerman menyarankan

pengembangan teknik-teknik transmisi gambar televisi. John L Baird, sebagai

penemu dari Skotlandia, memeragakan pertama kali teknologi gambar hidup

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

30

televisi di London tahun 1926. Sejak itu televisi dapat menayangkan gambar-

gambar hidup seperti film layar lebar. Sementara itu, The English Derby

membuat movie house (film televisi) pada tahun 1923. British Broadcast

Corporation (BBC) merupakan televisi siaran pertama di dunia yang

membuat jadwal televisi secara teratur pada 2 November 1936 (Elvinaro et al,

2014:134).

Jelas televisi siaran untuk dapat diterima di rumah harus melalui

proses-proses tertentu. Kecanggihan yang ada pada televisi ini bila tidak

ditunjang dengan sumber daya manusia menyebabkan televisi yang diterima

menjadi tontonan yang membosankan. Karenanya untuk menjadikan televisi

siaran ini tetap survive maka dibutuhkan tenaga-tenaga yang handal di

bidangnya dan juga manajerial yang kua, setidaknya ada delapan hal yang

harus dimiliki individu-individu di televisi siaran, individu yang handal

tersebut harus memiliki :

a) Keahlian di bidang masing-masing

b) Tanggung jawab profesi

c) Kreativitas

d) Sifat untuk bekerja sama

e) Kepemimpinan yang bijaksana

f) Kesadaran pada fungsinya masing-masing

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa televisi

adalah alat atau benda untuk menyiarkan siaran-siaran yang membawakan

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

31

suara dan gambar sekaligus dan dari siaran televisi penonton dapat mendengar

dan melihat gambar yang disajikan. Stasiun televisi merupakan suatu tempat

terpusatnya kegiatan dari suatu organisasi penyiaran (Darwanto, 1994:46).

Televisi merupakan media yang dapat mendominasi media massa karena

sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan.

2. Sejarah dan perkembangan televisi

Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan

oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh

James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada

tahun 1920. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya

menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Televisi sebagai

pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode

mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai

menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun 1939

Presiden Franklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran

televisi komersial Amerika dimulai pada 1 September 1940 (Elvinaro et al,

2014:136).

Televisi yang muncul setelah media cetak dan radio, ternyata

memberikan nilai yang menakjubkan dalam sisi pergaulan hidup manusia

pada saat sekarang ini baik terhadap pola perilaku, pola pikir, budaya, dan

sebagainya. Dewasa ini hampir setiap negara memiliki stasiun pemancar

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

32

televisi sendiri. Bahkan pemirsa di rumah menikmati siaran dari berbagai

penjuru dunia melalui parabola yang berfungsi sebagai sambungan satelit.

Kegiatan penyiaran melaui media televisi di Indonesia dimulai pada

tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan

Pesta Olahraga se Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula

Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai

panggilan stasiun (station call) hingga sekarang. Selama tahun 1962-1963

TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala

kesederhanaannya (Elvinaro et al, 2014:136).

Saat itu, masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang begitu

memukau, meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tetapi siaran pertama

televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat bersejarah.

Sementara puncak ketenaran (booming) televisi di Indonesia sendiri dimulai

tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan decoder atau alat

pemancar. Saat ini, di Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah,

yakni TVRI, dan beberapa televisi swasta, antara lain SCTV, MNC, ANTV,

Indosiar, MetroTV, Trans TV, Trans 7, TVOne, Global TV, serta stasiun-

stasiun lokal seperti, O Channel, Jak TV, CTV Banten, dan lain-lain

(Askurifai, 2006:12).

Bagi masyarakat Indonesia, televisi bukan merupakan barang baru

lagi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kepemilikan televisi yang terus

meningkat setiap tahunnya dengan kecanggihan teknologinya yang juga

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

33

semakin meningkat. Seperti pada mulanya televisi yang pada awalnya hitam

putih menjadi berwarna, dengan kecanggihan yang disesuaikan dengan

perkembangan jaman. Semua stasiun televisi telah hadir setiap hari di tengah

masyarakat Indonesia dengan menyajikan program tayangan yang beraneka

ragam, dari yang bersifat hiburan, pendidikan, dan lain sebagainya.

D. Televisi Sebagai Media Dakwah

Berdakwah menggunakan media teknologi komunikasi (televisi),

merupakan salah satu bentuk pengoptimalan fungsi teknologi tersebut. Kegiatan

dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan komunikasi secara umum.

Dalam berkomunikasi kecanggihan media di samping komponen lain,

komunikator, isi pesan, komunikan dan feedback, merupakan salah satu faktor

sukses tidaknya suatu aktivitas komunikasi.

Di era modern saat ini dakwah tidak hanya dilakukan dengan cara

langsung bertatap muka antara da’i (penceramah) dengan mad’u (masyarakat

yang diceramahi). Namun dengan memanfaatkan media atau wasilah dakwah

juga dapat dilaksanakan. Azis (2004) menjelaskan bahwa pada dasarnya dakwah

dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat merangsang indra-inda manusia

serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin tepat dan

efektif wasilah yang dipakai maka semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran

Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran dakwah. Pemakaian media

(terutama media massa) telah meningkatkan intensitas, kecepatan, dan jangkauan

komunikasi yang dilakukan umat manusia terutama bila dibandingkan sebelum

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

34

adanya media massa seperti pers, radio, televisi, internet, dan sebagainya. Oleh

karena itu sudah seyogyanya bagi para da’i memanfaatkan peluang ini dalam

menyebarkan ajaran Islam diantaranya menggunakan televisi (Atabik, 2013:194).

Diyakini hingga hari ini media televisi mampu menembus tembok kamar

tidur keluarga yang tidak mungkin ditembus oleh individu. Besarnya magnet

media terhadap khalayak menjadikan televisi mampu menyedot perhatian

pemirsa 5-6 jam untuk menonton acara televisi dengan jumlah penonton

mencapai 94%. Lebih lanjut aksi media lewat tampilannya yang berulang dapat

memberikan efek pengaruh terhadap masyarakat sebagai konsumen baik individu

atau kelompok (Juniawati, 2014:216).

Muhyidin (2002) menjelaskan, sebagai sebuah sarana televisi sebagai

media dakwah mempunyai kelebihan dibanding media lain. Kelebihan televisi

sebagai media dakwah jika dibandingkan dengan media yang lainnya adalah

sebagai berikut : (Atabik, 2013:196)

a) Televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga ekspansi dakwah

dapat menjangkau tempat yang lebih jauh. Bahkan pesan-pesan dakwah

bisa disampaikan pada mad’u yang berada di tempat-tempat yang sulit

dijangkau.

b) Televisi mampu menyentuh mad’u yang heterogen dan dalam jumlah

yang besar. Hal ini sesuai dengan salah satu karakter komunikasi massa

yaitu komunikan yang heterogen dan tersebar. Kelebihan ini jika

dimanfaatkan dengan baik tentu akan berpengaruh positif dalam aktifitas

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

35

dakwah. Seorang da’i yang bekerja dalam ruang yang sempit dan terbatas

bisa menjangkau mad’u yang jumlahnya bisa jadi puluhan juta dalam satu

sesi acara.

c) Televisi mampu menampung berbagai varian metode dakwah sehingga

membuka peluang bagi para da’i memacu kreatifias dalam

mengembangkan metode dakwah paling efektif.

d) Media televisi bersifat audio visual. Hal ini memungkinkan dakwah

dilakukan dengan menampilkan pembicaraan sekaligus visualisasi berupa

gambar.

Kehadiran televisi dengan berbagai stasiun televisi baik nasional maupun

swasta secara tidak langsung menjadikan alternatif tontonan yang sangat luas.

Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah, karena kemampuannya yang

dapat menjangkau daerah yang cukup luas dengan melalui siaran gambar

sekaligus narasinya (suaranya). Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan

cara baik, dalam bentuk ceramah, sandiwara, ataupun drama. Dengan melalui

televisi seorang pemirsa dapat mengikuti dakwah, seakan ia berhadapan dan

berkomunikasi langsung di hadapan da’i. Sangat menarik dakwah melalui

televisi, dan apalagi jika da’i benar-benar mampu menyajikan dakwahnya dalam

suatu program yang mudah dan disenangi berbagai kalangan masyarakat

(Muhaimin, 1994:87).

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

36

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Program Non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah

Program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) merupakan

proogram yang ditayangkan di TVRI Jawa Tengah. Program ini menggali

inspirasi dari tokoh-tokoh penting dalam bidangnya dengan mengungkap

pemikiran-pemikiran, ide-ide, dan tindakan dari tokoh dalam mencapai

kesuksesannya.

Program ini bersifat non-profit, yaitu mempunyai tujuan yang tidak

komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba

(keuntungan).

Dalam proses produksi SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) melalui 3

tahapan yaitu: pra produksi, produksi, pasca produksi. Pada tahap ini kegiatan

awal yang dilakukan dalam proses produksi SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) adalah persiapan atau pra-production. Dalam hal ini adalah

menetapkan narasumber, kemudian waktu dan lokasi shooting yang disesuaikan

dengan narasumber, lalu selanjutnya menentukan topik pembahasan yang

dilakukan oleh Rifqi Aulia Erlangga sebagai producer, screnwriter, sekaligus

presenter program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi).

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

37

Pada tahapan selanjutnya yaitu produksi, dalam hal ini tim produksi

memulai untuk shooting dengan melibatkan penggunaan peralatan-peralatan

yang rumit dan koordinasi sekelompok individu yang memiliki kemampuan

teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton.

Pelaksanaan produksi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya pada tahapan pra produksi.

Tahapan pada proses pasca produksi merupakan tahap penyelesaian dan

mengemas tayangan setelah shooting. Pasca produksi adalah semua kegiatan

setelah proses produksi sampai materi selesai dan siap ditayangkan. Pelaksanaan

pasca produksi melibatkan editor yang mempunyai tugas memotong, dan

memilah gambar.

Program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) mempunyai

durasi penayangan selama 30 menit dimulai pada pukul 15:30 - 16:00 WIB setiap

hari Minggu.

B. Tujuan dan Sasaran

SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) adalah program non-profit acara

talk show yang dikemas dengan sederhana, ringan, dan menarik sehingga tidak

sulit mengerti dan memahami acara dan tema apa yang disajikan. Tujuan dari

program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) ini dalam setiap

produksinya menghadirkan sosok tokoh yang dinilai mampu membangkitkan

semangat agar orang lain tidak pantang menyerah, selalu antusias dan semangat,

dan selalu berusaha bangkit dari keterpurukan, serta melakukan tindakan nyata

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

38

untuk menjadikan hidup menjadi lebih baik supaya dapat memberikan sebanyak

mungkin manfaat bagi orang banyak.

Karena dikemas dengan ringan, maka penonton atau audiens dalam

program ini tidak dibatasi secara tingkatan umur. Anak-anak, remaja, dan orang

dewasa sasaran utama dari terbentuknya program non-profit SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi).

C. Kerabat Kerja

Sutradara : Ahmad Shofiudin Latif

Produser : Rifqi Aulia Erlangga

Eksekutif Produser : Ahmad Shofiudin Latif

Editor : Billy Anderson

Penulis Naskah : Rifqi Aulia Erlangga

Editor Naskah : Billy Anderson

D. Cuplikan Gambar Video Saksi (Satu Kamera Sejuta Inspirasi)

Gambar 1. Sumber : Bumper-in video SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi)

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

39

Gambar 2. Sumber : Wawancara dengan Buya Syafi’i Ma’arif

Gambar 3. Sumber : Wawancara dengan Mahfud MD

Gambar 4. Sumber : Wawancara dengan Emha Ainun Nadjib

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

40

Dari beberapa cuplikan gambar di atas diambil dari video SAKSI (Satu

Kamera Sejuta Inspirasi) yang telah diunggah di YouTube yang menggambarkan

seorang presenter sedang bersama narasumber diantaranya adalah; Buya Syafi’i

Ma’arif, Mahfud MD, dan Emha Ainun Nadjib.

E. Transkrip Dialog

1. Episode Mahfud MD

Judul : SAKSI Episode Mahfud MD

Diunggah Hari/Tanggal : 16 September 2013

Pembawa Acara : Rifqi Aulia Erlangga

Narasumber : Mahfud MD

Gambar 5. Sumber : Episode Mahfud MD

R : Pak Mahfud MD di masa muda, waktu itu masa yang paling krusial

untuk bapak itu pilihan apa?

M : Ketika saya remaja memang tidak banyak alur negatif yang relatif agak

cenderung merusak seperti saat ini. Saya hidup di masa remaja pada

tahun 70an, pada saat itu kita masih begitu bersahaja, narkoba hampir

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

41

tidak ada, dunia gemerlap tidak seperti sekarang, kemudian tantangan

materialisme juga tidak terlalu banyak sehingga waktu muda saya

banyak belajar, membaca buku. Ketika saya masih semester akhir di

sebuah perguruan tinggi di Jogja saya menikah dengan istri saya.

R : Kira-kira bapak bisa sampaikan untuk menyelamatkan mereka anak-anak

muda, apakah harus mengurung diri di perpustakaan atau bapak punya

saran lain.

M : Yang penting orang yang mengidolakan seseorang yang dianggap baik

itu satu hal yang sangat positif, itu artinya bangsa ini mempunyai

harapan bahwa ke depan itu kita masih punya kader-kader bangsa yang

peduli terhadap bangsa dan negara. Jamannya sudah lain, tidak harus

mengurung diri di perpustakaan karena kita sudah bisa belajar lewat

dunia maya, kalau saya dulu yang saya hadapi adalah real space,

sekarang cyber space. Saya kira remaja sekarang sudah harus bisa

menghadapi dunia maya. Saya juga sering menyarankan kepada anak-

anak muda untuk menguasai IT, ikuti perkembangan karena tanpa itu

kita juga tidak akan maju.

Perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu semakin cepat, cepat

pertumbuhan isunya maupun cepat peredarannya, kalau kita terlambat

tidak mengikuti itu kita akan sulit maju. Perbanyak informasi dan

informasi itu harus dipilih yang positif.

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

42

R : Bapak sangat memperhatikan masalah pendidikan, banyak orang

belakangan ini yang sangat mendewa-dewakan prestasi yang tertulis

seperti di raport padahal tidak semua orang akademisnya bagus.

Komentar bapak untuk anak muda yang sebenarnya punya potensi lain

tapi tidak bakat sekolah, apa yang bisa bapak sampaikan?

M : Setiap potensi yang melekat pada diri manusia jika dikembangkan akan

memberi manfaat. Oleh sebab itu dikembangkan potensi yang setiap

orang miliki itu sesuai dengan kecenderungannya, ahli sepak bola jika

sungguh-sungguh juga bisa besar karena sepak bola, asal ditekuni saja

karena Tuhan memberi begitu banyak aspek kehidupan yang kemudian

menjadi kecenderungan masing-masing orang. Kegagalan seseorang

kadang kala karena dia tanggung, tidak berani mengambil resiko atas

apa yang ada dihadapannya. Oleh sebab itu, ia tidak mencoba, tidak mau

memaksimalkan potensi diri. Intinya adalah sungguh-sungguh.

R : Apa yang menjadi panggilan hati pak Mahfud sehingga saya harus

berkontribusi untuk negara?

M : Teorinya orang itu jika kebutuhan ekonominya minimal sudah terpenuhi

biasanya orang tidak butuh lagi soal ekonomi. Tapi ada teori lain

mengatakan sesudah kebutuhan ekonomi terpenuhi lalu orang

mempunyai kebutuhan lain yaitu aktualisasi. Mungkin itu yang

kemudian sekarang mendorong saya untuk bekerja di luar bidang

pendidikan, misal menjadi menteri, ketua MK, itu dalam rangka

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

43

aktualisasi diri. Saya ingin mengabdi untuk memperbaiki bukan

menguasai.

R : Anak muda jaman bapak dengan saat ini tantangannya lain, kontribusi

yang dilakukan terutama untuk negara karena yang apatis dengan negara

ini juga banyak. Cara sederhana untuk berkontribusi kepada negar ini

menurut pak Mahfud apa pak?

M : Anak muda harus tau bahwa negara ini punya semua modal yang

diperlukan untuk maju dan punya semua modal yang bisa kita berikan

kepada setiap warga negara untuk maju sehingga setiap anak muda

sekarang ini sebenarnya punya peluang untuk maju seperti yang lain.

Saya kira anak-anak muda harus punya harapan. Membangun

nasionalisme itu harus dengan mengenal potensi negeri sendiri. Jangan

sampai di bawa terlalu jauh oleh dunia maya dan saya ingin katakan

bahwa kemajuan setiap orang itu termasuk setiap anak muda itu hanya

tergantung pada usaha dia sekeras apa, itu akan menentukan masa depan

setiap orang.

R : Jadi selama kita optimis, kita kerja keras kita tidak berpangku tangan

terhadap kepemimpinan bapak yakin kita akan kecipratan suksesnya?

M : Saya yakin bahwa kesuksesan itu hanya bisa dibangun dengan

kesungguhan karena sumber daya yang dimiliki itu jauh lebih banyak

dibanding bangsa-bangsa lain.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

44

R : Mana yang harus kita perbaiki lebih dulu apakah rakyatnya atau para

pemimpinnya?

M : Menurut saya itu simultan, artinya kesadaran kolektif itu harus diraih

oleh semua warga

2. Episode Buya Syafi’i Ma’arif

Judul : SAKSI Episode Buya Syafi'i Ma'arif

Diunggah Hari/Tanggal : 19 September 2013

Pembawa acara : Rifqi Aulia Erlangga

Narasumber : Buya Syafi'i Ma'arif

Gambar 6. Sumber : Episode Buya Syafi’ie Ma’arif

R : Buya dikenal sebagai orang yang keras terhadap pemerintah, komentarnya

sedikit tegas tapi entah kenapa tidak membuat orang sakit hati.

B : Saya mencintai Indonesia sepenuh hati dan saya tidak rela kalau bangsa

dan negara yang cantik ini dirusak oleh anak-anaknya sendiri dan itu terjadi

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

45

karena secara moral kita sudah lama pingsan atau koma. Inilah keadaan

yang harus kita perbaiki dan jangan tenggelam dalam pesimisme, jangan

tenggelam dalam keputusasaan. Dalam batas-batas apapun kita harus

berbuat sesuatu walaupun kecil tapi harus dilakukan secara maksimal.

R : Peluang Indonesia untuk lebih baik dalam perbaikan karakternya,

peluangnya besar atau tidak?

B : Ini sangat tergantung kepada pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik akan

ada keteladanan bagi masyarakat. Money politic sangat merusak sekali

dapat menghancurkan pola bangsa, dan itu tidak bisa sembuh dalam waktu

dekat. Kita coba bersama-sama, media massa termasuk televisi dan tokoh-

tokoh agama dari semua golongan, kita coba bahwa bangsa ini menunggu

tangan dingin kita untuk memperbaiki keadaan yang sudah terlanjur agak

parah.

R : Lintas agama di Indonesia ini kan agamanya banyak, kepercayaannya

banyak, tapi kesannya itu mudah disulut. Saya tidak tau apa ada tujuan lain

dibalik perselisihan tapi kesan yang terlihat adalah damainya agama-agama

di Indonesia itu tidak semudah kelihatannya.

B : Bukan hanya antar muslim dan non-muslim, juga di dalam NU dan

Muhammadiyah kita mencoba merajut persaudaraan itu dalam rangka

memperbaiki modal bangsa.

R : Selebihnya bagaimana menurut Buya cara kita untuk menyampaikan

rajutan yang sama di tingkat elit agar bisa sampai tergerak menyeluruh.

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

46

B : Nah, kita memerlukan agen-agen di tingkat provinsi, kabupaten sampai ke

bawah. Untuk itu media menjadi sangat penting, televisi, surat kabar, dan

lain-lain.

R : Yang bisa kita lakukan sebagai rakyat biasa untuk dapat berkontribusi

untuk bangsa.

B : Kita perlu menciptakan critical mass kita harap akan muncul kantong-

kantong kekuatan rakyat sipil yang bersama-sama untuk memperbaiki citra

Indonesia yang cantik. Indonesia potensinya cantik sekali.

R : Orang seusia saya yang masih muda, banyak sekali yang di Indonesia

ingin ke luar negeri, ke Eropa, Amerika, namun Buya yang sudah ke mana-

mana mengakui dengan tulus dan jujur Indonesia itu jauh lebih cantik.

B : Cantik sekali, saya tidak bisa membayangkan kok ada dunia semacam ini.

Ini yang menurut saya kita harus sadar betul jangan sampai kita berkhianat

kepada bangsa. Dosa besar dan dusta besar.

R : Masalah pemimpin, lebih baik tidak memilih sama sekali atau memilih

yang terbaik diantara yang tidak bagus-bagus amat.

B : Ini negara demokrasi, kita memerlukan partisipasi dari rakyat dalam

berpolitik. Kita carilah yang pincang di antara yang lumpuh, yang baik

ideal memang sulit, kita cari yang terbaik lalu kita pantau terus. Bangsa ini

memerlukan tangan-tangan lembut yang betul-betul tampil secara optimal

dengan sepenuh hati.

R : Berarti syarat utamanya adalah cinta betul terhadap Indonesia.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

47

3. Episode Emha Ainun Nadjib

Judul : SAKSI Episode Emha Ainun Nadjib

Diunggah Hari/Tanggal : 26 November 2013

Pembawa Acara : Rifqi Aulia Erlangga

Narasumber : Emha Ainun Nadjib

Gambar 7. Sumber : Episode Emha Ainun Nadjib

R : Saya memiliki kesempatan yang luar biasa karena bisa kembali

menghadirkan Cak Nun, atau Emha Ainun Nadjib. Saya ingin berbicara

mengenai kebangsaan bersama Cak Nun, saya pribadi berpikir dengan

banyaknya media saat ini seakan akan Indonesia antara mau maju dan tidak

maju tapi kok cenderung banyak negatifnya. Cak Nun punya komentar?

C : Terlalu jaih jika bicara negatif dan postitif, karena itu bisa secara ilmu,

moral, bisa secara budaya. Kita bicara kebangsaannya dulu, kita sudah

memilih untuk berdemokrasi, jadi kita bukan lagi jadi manusia Indonesia,

pilihannya menjadi manusia dunia. Kalau saya manusia jawa, saya benerin

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

48

betul sampai jawa bener-bener betul supaya saya bermanfaat untuk

Indonesia.

R : Berarti Cak Nun termasuk yang setuju kalau kita tidak usah berpikir yang

nasionalis sekali yang penting bermanfaat untuk lokasi yang kecil-kecil

dulu.

C : Metode apa saja kan selalu berbuatlah ibda’ binafsih (dimulai dari diri

sendiri), sebenarnya tidak usah jadi metode, itu sudah otomatis. Tapi

sekarang ini yang disebut manfaat saja juga tidak jelas. Kamu jadi

gubernur, pengusaha sukses, bermanfaat untuk keindonesiaan,

kemanusiaan, untuk moral atau untuk apa, hampir semua parameter

mengalami kelunturan. Saya cinta Indonesia dan saya coba bantu semampu

saya tapi saya bukan penganut Indonesia. Saya mau mengurusi karna

konteks saya bukan Indonesia, konteks saya adalah kemanusiaan. Cinta

sejati, dan apakah itu bagus untuk Indonesia. Bagus. Jadi kalau saya mau

membantu yang kemudian bernilai Indonesia pertimbangan saya bukan

Indonesia. Masyarakat punya resistensi moral, punya resistensi tentang

martabat, sebagai manusia itu ada martabatnya, kalau di lagu “Ilir-ilir” ada

dodotiro dodotiro kumintir itu artinya jarit atau selendang yang sobek di

sini (bagian paha) itu menjatuhkan martabat pemakainya, jadi tidak boleh

sobek.

Tidak usah bicara kebangsaan dulu, karena jadi manusia saja belum tentu

baik. Jadi makhluk dulu deh, kayak rumput, kalau sudah berkembang nanti

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

49

jadi binatang, ada dinamika tapi tidak cukup jadi binatang lalu ditambahi

akal deh jadi manusia. Setelah jadi manusia, supaya ada keterikatan dengan

Tuhan baca-baca firman melalui agama. Maka dari makhluk menjadi

tumbuhan, lalu menjadi binatang, dan meningkat jadi manusia, dan

meningkat menjadi hamba Allah, meningkat menjadi khalifatullah, dia

tidak hanya berkaitan dengan Tuhan tetapi mengerti tugasnya dari Tuhan,

dia mengerti perjanjiannya dengan Tuhan, maka dia menjadi khalifah. Nah,

urusan kebangsaan itu hanya bagian dari kekhalifahan.

R : Pada saat ini Indonesia itu yang paling utama, apakah ini hanya terjadi di

media saja atau memang seakan-akan spiritual di Indonesia kurang begitu

baik, cenderung menyalahkan orang yang tidak sama salah, itu memang

dominan atau memang hanya karena sedikit tapi sering di blow up oleh

media.

C : Media tidak ada urusannya dengan spiritualitas, moralitas. Mereka kan

pedagang dan kebetulan yang diperdagangkan adalah informasi, dan di

dalam muatan informasi itu bisa apa saja, bisa kambing sampai Tuhan.

Kalau spiritualitas diperlakukan secara tertentu dan itu memprihatinkan,

saya mengutip anak saya, dia bilang Islam sudah datang di Indonesia abad

7 menjelang 8, ketika Nabi Muhammad masih ada Islam sudah ke sini,

cuma yang datang ke sini tidak sengaja pedagang yang memang urusannya

dagang yang kebetulan mengerti Islam. Tapi selama 4 abad, 5 abad, Islam

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

50

tidak berkembang di Indonesia, nanti setelah wali songo baru Islam bener-

bener refolusi masa.

Sebab yang membawa pertama adalah pedagang, yang membawa kedua

ketika walisongo itu spiritualis, kenapa pedagang kok tidak laku karena

sejak dulu sebelum ada Islam, Hindu, Budha pun orang Nusantara ini

sudah manusia hebat, bahwa yang paling atas derajatnya itu spiritualis yang

punya kualitas hidup, yang dipercaya orang, yang bisa bikin orang nyaman.

Spiritualis itu nomor satu, baru nanti orang pinter secara ilmu pengetahuan,

baru orang sakti atau orang kuat, orang berkuasa, dan yang paling bawah

orang kaya.

R : Cak Nun, berarti tadi kalau Cak Nun sudah menceritakan banyak hal

tentang kondisi Indonesia salah satunya adalah terbalik bahwa orang kaya

menjadi nomor satu saat ini, orang memang “judge the book by its cover”

apa yang terlihat itu yang didewa-dewa kan. Saya antara malu tapi tidak tau

harus berbuat apa. Cak Nun, kira-kira masyarakat biasa-biasa itu harus

melakukan apa?

C : Jadi orang mungkin menyangka kalau saya bilang orang kaya yang paling

atas trus dipikir saya anti orang kaya. Tidak! Saya tidak anti kekayaan, saya

tidak anti dunia. Justru Tuhan menyuruh kita mengolah dunia tapi kita

tidak lebih tinggi dari yang kita olah. Saya tidak anti kekayaan, cuma

kekayaan jangan sampai mengatur kita. Anda mencari materi jangan

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

51

sampai menjadi kebutuhan primer dalam hidup Anda, yang primer adalah

martabat Anda, moral Anda, manfaat hidup Anda.

Di bidang kesehatan, kebudayaan, agama, politik, pendidikan, jangan

sampai berdagang di sini, ada yang bisa diperdagangkan misal meja di

kelas itu perdagangan, tapi ketika menjadi guru mengajar jangan dihitung,

transaksi ketika mengajar niati itu adalah dharma kita kepada Allah, ibadah

kepada Allah, bahwa efeknya dapat gaji alhamdulillah. Mayoritas orang

berlomba mencari materi tapi mayoritas mereka mengeluh soal materi.

Acara Anda ini non-profit, apakah Anda menjadi miskin karena ini, tidak

sama sekali, Anda mendapat rizki min haitsula yahtasib, dari tempat yang

tidak terduga-duga, rizki itu bisa bertambahnya teman, itu potensi rizki,

dan rizki tidak hanya berupa uang, bisa berupa apa saja karena seluruhnya

yang kita sebut tadi adalah integralitas.

R : Mudah-mudahan nanti Anda atau kami ingin bagaimana bisa berkontribusi

seminimal mungkin kepada bangsa Indonesia.

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

52

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Pesan Dakwah

1. Mahfud MD

a. Keutamaan pendidikan

Dalam dialog bersama Mahfud MD pada durasi 10:35, beliau

mengatakan:

“ketika saya remaja memang tidak banyak alur negatif yang relatif

agak cenderung merusak seperti saat ini. Saya hidup di masa remaja

pada tahun 70an, pada saat itu kita masih begitu bersahaja, narkoba

hampir tidak ada, dunia gemerlap tidak seperti sekarang, kemudian

tantangan materialisme juga tidak terlalu banyak sehingga waktu

muda saya banyak belajar, membaca buku. Ketika saya masih

semester akhir di sebuah perguruan tinggi di Jogja saya menikah

dengan istri saya”.

Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses

pemberdayaan manusia menuju kedewasaan baik secara akal, mental,

maupun moral.

نسىانى من عىلىق الذي خىلىقى اق رىأ بسم رىب كى الذي اق رىأ وىرىبكى الىكرىم خىلىقى اإلنسىانى مىا لى ي ىعلىم عىلمى بلقىلىم عىلمى اإل

Artinya :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmulah Yang paling Pemurah, Yang mengajarkan

(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5)

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

53

Dan dalam firman Allah yang lain :

تعال هللا امللك الق وى لى تىعجىل بلقرأن من قىبل اىن يقضىى اليكى وحيه وىقل رىب زدن ف علما

Artinya :

“Dan katakanlah: Yaa Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu

pengetahuan”. (QS Thaha :114)

b. Pentingnya harapan

Mahfud MD juga menyebutkan bahwa sebagai anak muda kita

harus tetap mempunyai harapan dan tidak berputus asa, karena hal itu

merupakan potensi untuk memperbaiki negara ini. Dalam durasi 10:02

beliau menyampaikan.

“Kegagalan seseorang kadang kala karena dia tanggung, tidak berani

mengambil resiko atas apa yang ada dihadapannya. Oleh sebab itu, ia

tidak mencoba, tidak mau memaksimalkan potensi diri. Intinya adalah

sungguh-sungguh”.

Hal ini ditegaskan dalam surat Az-Zumar ayat 53 :

ي ىغفر اللى إن قل يى عبىاديى الذينى أىسرىفوا عىلىىى أىن فسهم لى ت ىقنىطوا من رىحىة الل يعا الذنوبى إنه هوى الغىفور الرحيم جى

Artinya :

“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas

terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari

rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

54

semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar: 53)

c. Semangat nasionalisme

Seperti yang diungkapkan oleh Mahfud MD pada durasi 03:41

bahwa:

“Membangun nasionalisme itu harus dengan mengenal potensi negeri

sendiri. Jangan sampai di bawa terlalu jauh oleh dunia maya dan saya

ingin katakan bahwa kemajuan setiap orang itu termasuk setiap anak

muda itu hanya tergantung pada usaha dia sekeras apa, itu akan

menentukan masa depan setiap orang.”

Nasionalisme juga sangat penting karena dapat menumbuhkan

semangat perubahan bagi bangsa Indonesia. Al-Qur’an sebagai sumber

utama ajaran Islam telah menerangkan betapa pentingnya menjaga

persatuan dan kesatuan negara seperti dalam surat Ali Imran ayat 103,

sebagai mana berikut :

اء تم أىع دى عا وىلى ت ىفى رقوا وىاذ ك رو نعمىتى هللا عىلىيكم إذكن ي فىأىلفى واىعتصموا بىبل هللا جىتم عىلىى شىفاى خ فرىة بىيى قل وبكم ته إخوىان وىكن ا منى النار فىأىنق ىدىكم م فىأىصبىحتم بنعمى هى ن

تىدونى ته لىعىل كم تى هللا لىكم اىيى الكى ي بىب كىذىArtinya :

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-

musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu...”. (QS. Ali

Imran:103)

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

55

2. Buya Syafi’i

a. Cinta Indonesia

Buya Syafi’i dalam durasi 05:28 menjelaskan bahwa :

“Saya mencintai Indonesia sepenuh hati dan saya tidak rela kalau

bangsa dan negara yang cantik ini dirusak oleh anak-anaknya

sendiri dan itu terjadi karena secara moral kita sudah lama pingsan

atau koma. Inilah keadaan yang harus kita perbaiki dan jangan

tenggelam dalam pesimisme, jangan tenggelam dalam

keputusasaan. Dalam batas-batas apapun kita harus berbuat sesuatu

walaupun kecil tapi harus dilakukan secara maksimal.”

Dialog ini lebih banyak membahas bagaimana seharusnya menjadi

rakyat Indonesia yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di

Indonesia.

Seperti firman Allah yang berbunyi :

ا الذينى آمىنوا أىطيعوا الل ى وىأىطيعوا الرسولى وىأول الىمر منكم فىإن ت ىنىازىعتم ف يى أىي هىي وىأىحسىن وم اآلخر ذىلكى خى شىيء ف ىردوه إلى الل وىالرسول إن كنتم ت ؤمنونى بلل وىالي ى

تىويل Artinya :

“Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasulullah dan mereka yang memegang kekuasaan di antara

kamu. Jika kamu berselisih mengenai sesuatu kembalikanlah

kepada Allah dan Rasul-Nya kalau kamu beriman kepada Allah

dan hari kemudian. Itulah yang terbaik dan penyelesaian yang

tepat.” (QS. An-Nisa: 59)

Dari terjemahan di atas kita dapat mengambil beberapa intisari

yang sangat berharga, yaitu kita diwajibkan menjalankan perintah Allah

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

56

yang telah diwahyukan melalui Al-Qur’an, kita diperintahkan-Nya untuk

tetap terus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan menjadikannya

sebagai landasan berperilaku khususnya dalam konteks ini yaitu

berbangsa dan bernegara.

b. Ukhuwah Islamiyah

Terwujudnya Ukhuwah Islamiyah merupakan dambaan setiap

Muslim. Bagaiamana pun masalah ukhuwah (persaudaraan) dan persatuan

merupakan masalah yang sangat penting. Pada dasarnya Islam sangat

menekankan pada persaudaraan dan persatuan. Bahkan Islam itu sendiri

hadir untuk mempersatukan pemeluk-pemeluknya, bukan untuk memecah

belah.

Dalam dialognya pada durasi 06:03 Buya Syafii menegaskan :

“Bukan hanya antar muslim dan non-muslim, juga di dalam NU dan

Muhammadiyah kita mencoba merajut persaudaraan itu dalam

rangka memperbaiki modal bangsa”.

3. Emha Ainun Nadjib

a. Bermanfaat untuk orang lain

Berdasarkan pada dialog bersama Cak Nun ada banyak sekali

pesan yang ditemukan salah satunya adalah bermanfaat bagi orang lain

sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

57

خىي الناس أىن فىعهم للناس Artinya :

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

manusia” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani)

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah menganjurkan

untuk selalu berbuat baik terhadap orang lain. Hal ini menjadi indikator

bagaimana menjadi mukmin yang sebenarnya. Eksistensi manusia

sebenarnya ditentukan oleh kemanfaatannya pada orang lain. Adakah ia

berguna atau menjadi parasit bagi yang lainnya.

b. Introspeksi diri

Cak Nun juga menyampaikan bahwa untuk memulai sesuatu harus

dimulai dari diri sendiri, seperti firman Allah dalam QS Al-Ra’ad :

وا مىا بىن فسهم .. ..إن اللى ل ي غىي مىا بقىوم حىت ي غىي

Artinya :

“..Sesunggnya Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum

sampai mereka mengubahnya sendiri..”. (QS. Al-Ra’ad: 11)

Dari ayat di atas merupakan introspeksi diri bahwa seorang

muslim sepatutnya mengakui bahwa dirinya adalah tempat salah.

Pengakuan ini harus ada sehingga pintu untuk mengoreksi diri tidak

tertutup. Jika kondisi bangsa masih terpuruk, maka setiap orang harus

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

58

mulai untuk memperbaiki diri sendiri agar bangsa ini juga semakin

membaik.

c. Larangan berlebih-lebihan

Di samping itu, Cak Nun mengatakan pada durasi 03:40 untuk

tidak mencintai harta secara berlebihan, kekayaan jangan sampai

mengatur kita.

“Saya tidak anti kekayaan, cuma kekayaan jangan sampai mengatur

kita. Anda mencari materi jangan sampai menjadi kebutuhan primer

dalam hidup Anda, yang primer adalah martabat Anda, moral Anda,

manfaat hidup Anda”.

Hal ini tertera dalam Al-Qur’an, yaitu :

اجى حبا املىالى نى تبو وArtinya :

“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang

berlebihan”. (QS. Al-Fajr: 20)

Hendaknya diyakini bahwa standar sukses dan mulia bukanlah

dinilai dari banyaknya harta dan uang. Namun moral kita sebagai

kalifatullah.

d. Menjadi khalifatullah

Terkait dengan khalifatullah, Cak Nun menggambarkan dengan

gamblang bahwa sebagai manusia kita harus mengerti tugasnya dari

Tuhan, dan mengerti perjanjiannya dengan Tuhan, maka dia menjadi

khalifah. Pada durasi 05:02 Cak Nun menjelaskan :

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

59

“Maka dari makhluk menjadi tumbuhan, lalu menjadi binatang, dan

meningkat jadi manusia, dan meningkat menjadi hamba Allah,

meningkat menjadi khalifatullah, dia tidak hanya berkaitan dengan

Tuhan tetapi mengerti tugasnya dari Tuhan, dia mengerti

perjanjiannya dengan Tuhan, maka dia menjadi khalifah. Nah,

urusan kebangsaan itu hanya bagian dari kekhalifahan”.

Allah SWT berfirman :

ليفىة ة إن جىاعل ف الىرض خى ئكى إذ قىالى رىبكى للمىلى وى ي فسد مىن فيهىا أىتىعىل قىالوا

ا س لىكى فيهى مىاءى وىنىن نسىب ح بىمدكى وىن قىد وىيىسفك الد قىالى إن أىعلىم مىا لى ت ىعلىمونى

Artinya :

“Dan (ingatlah) tatkala Rabbmu berkata kepada malaikat,

‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang

khalifah’. Berkata mereka, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan

padanya orang yang merusak di dalamnya dan menmpahkan

darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan

memuliakan Engkau?’. Dia berkata, ‘Sesungguhnya Aku lebih

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.” (QS. Al-Baqarah:

30)

Ayat di atas bermakna bahwa kedudukan manusia di muka bumi

ini adalah sebaga khalifah atau pengganti Allah yang diberi tugas untuk

memelihara dan melestarikan alam, mengambil manfaat, serta mengelola

kekayaan alamnya sehingga terwujud kedamaian dan kesejahteraan

segenap manusia.

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

60

B. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara yang digunakan da’i untuk

menyampaikan pesan dakwah untuk mencapai tujuan dakwah (Wahyu,

2010:21). Dalam hal ini, dari hasil pengamatan peneliti terhadap tayangan

SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) terdapat beberapa metode dakwah

yang digunakan. Beberapa di antaranya adalah :

a. Metode diskusi

Metode ini yang dilakukan pada program SAKSI (Satu Kamera

Sejuta Inspirasi) dalam acaranya, yaitu dengan tanya jawab tentang

permasalahan-permasalahan yang ada. Metode ini bertujuan agar

pemirsa dapat menggali inspirasi dari tokoh atau narasumber yang ada.

b. Mauidzah hasanah (مىوعظىة الىسىنىة)

Metode dakwah dengan mauidzah hasanah adalah nasehat

dengan menggunakan ungkapan yang lembut dan indah sesuai dengan

keadaan. Dalam hal ini narasumber sebagai da’i yang memberikan

inspirasi kepada pemirsa dengan bahasa yang lembut dan tidak terkesan

kasar.

c. Mujadalah billati hiya ahsan ( دله بلت هيى أىحسىنامى )

Metode dakwah mujadalah billati hiya ahsan adalah dengan cara

bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

61

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada

sasaran dakwah. Presenter sebagai seorang yang memandu acara dan

memberikan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan tema atau topik

bahasan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Isi pesan dakwah dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah meliputi; pada episode Mahfud MD terdapat

pesan keutamaan pendidikan, pentingnya harapan, semangat nasionalisme.

Kemudian pada episode Buya Syafi’i terdapat pesan dakwah cinta Indonesia,

ukhuwah islamiyah. Dan terakhir Emha Ainun Nadjib yang mempunyai pesan

bermanfaat untuk orang lain, introspeksi diri, larangan berlebih-lebihan,

menjadi khalifatullah. Sebagai kesimpulan, penulis dapat menyimpulkan isi

pesan dakwah dengan mengacu pada tiga episode bersama Mahfud MD, Buya

Syafi’i Ma’arif, dan Emha Ainun Nadjib, mengandung pesan; kebangsaan

atau nasionalisme.

Pesan kebangsaan yang dibahas oleh ketiga narasumber mempunyai

kesamaan yaitu berfokus pada mengajak masyarakat untuk memberikan

kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa seminimal mungkin dari yang bisa

kita lakukan dengan tetap menjadi manusia yang baik di mata Tuhan dan

manusia, tetap menjalankan perintah-Nya seperti yang telah tertuang dalam

Al-Qur’an dan Hadist serta menjauhi segala larangan-Nya.

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

63

2. Metode dakwah yang dipakai dalam program non-profit SAKSI (Satu Kamera

Sejuta Inspirasi) di TVRI Jawa Tengah, peneliti memperoleh kesimpulan;

menggunakan metode diskusi, (مىوعظىة الىسىنىة) mauidzah hasanah, ( ادله بلت مى

.mujadalah billati hiya ahsan (هيى أىحسىن

B. Saran-saran

1. Peneliti berharap kepada TVRI Jawa Tengah melalui program non-profit

SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) mampu meningkatkan pesan-pesan

dakwah yang merupakan inti dari ajaran Islam.

2. Kepada praktisi dan ilmuwan dakwah agar lebih memperhatikan dunia media

televisi, karena pada saat ini media televisi sangat efektif dan efisien dalam

menyampaikan pesan dakwah.

3. Bagi Tim SAKSI (Satu Kamera Sejuta Inspirasi) diharapkan dapat

mengundang lebih banyak sosok-sosok inspiratif.

4. Bagi masyarakat secara umum, tayangan SAKSI (Satu Kamera Sejuta

Inspirasi) merupakan sebuah tontonan yang sangat mendidik dan inspiratif.

Diharapkan masyarakat lebih cerdas dalam memilah tontonan yang baik dan

bermanfaat bagi diri sendiri.

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Ari. 2012. Paradigma Baru Dakwah Kampus.Yogyakarta: Adil Media.

Amin, Samsul Munir. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Paragonatama Jaya.

Anwar, Syarif. 2004. Islam Agama Dakwah Materi Dakwah Yang Merakyat.

Yogyakarta: UII Press.

Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ardianto, Elvinaro. 2014. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Atabik, A. 2013. Prospek Dakwah Melalui Media Televisi, Jurnal Dakwah. Vol I. No

02. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.

Azis, Ali M. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.

Bahri, Fathul. 2008. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Da’i. Jakarta: Sinar

Grafika Offset.

Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia.

Depdikbud. 1998. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Erwin, Jusuf. 2014. Studi Dakwah dan Media, Jurnal Dakwah. Vol 11. No 01. Institut

Agama Islam Negeri Gorontalo.

Gunawan. I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Indonesia, Ensiklopedi Nasional. Jakarta: PT. Cipta Adi Pusaka Jilid 6.

Iskandar Muda. D. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2005/1/SKRIPSI_ADITYO... · Rifqi Aulia Erlangga selaku pembimbing skripsi yang ... A. Pengertian

65

Juniawati. 2014. Dakwah Melalui Media Elektronik, Jurnal Dakwah. Vol XV. No 02.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak.

Krisyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Perdana

Media Group.

Latif . R. 2003. Siaran Televisi Non Drama. Jakarta: Kencana Prenada.

Mariah, Siti. 2000. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Mitra Utama.

Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi,

Jakarta: UI Press. Cet. 3.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Muhaimin, Slamet Abda. 1994. Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah. Surabaya: Al-

Ikhlas.

Munir, M dan Ilahi, Wahyu. 2009. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Nasution, Zulkarimein. 1993. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

S. Ma’arif, Bambang. 2010. Komunikasi Dakwah; Paradigma Untuk Aks. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Setiawan, Bambang dan Muntaha, Ahmad. 2004. Mertode Penelitian Komunikasi.

Jakarta: Pusat Penerbitan Univeritas Terbuka.

Subroto. D.S. 2005. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University

Press.

Suparta, Munzier dan Hetani, Hjani. 2003. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana. Cet-1.

Syukir, Asmuni. 1993. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Yahya, Muchlis. 2010. Dasar-dasar Penelitian (Metodologi dan Aplikasi). Semarang:

Pustaka Zaman.