Sambungan Kayu Type Bibir Miring Berkait

Embed Size (px)

Citation preview

Sambungan kayu type Bibir Miring Berkait

Friday, May 21, 2010Type sambungan BIBIR MIRING BERKAIT ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang. Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan bibir miring berkait 3D

Sambungan bibir miring berkait 2D

Semoga Bermanfaat..! Terima kasih...! Sumber : http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2010/05/sambungan-kayu-type-bibirmiring_21.html#ixzz1hbn5IoSJ

Minggu, 18 April 2010Sambungan Bibir Miring Berkait

1. Bahan dan Alat

Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panjang 100 cm Alat : Gergaji belah, gergaji potong ketam, siku, meteran, palu kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat tusuk.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)

Praktikan harus selalu memakai pakaian kerja. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku). Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi). Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja

Siapkan semua peralatan yang diperluakan. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 100 cm. Ketam keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku. Lukis bentuk sambungan bibir miring pada balok yang telah diketam dengan cara sebagai berikut : Lukis bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir miring berkait dengan menggunakan gergaji agar hasilnya dapat lurus dan rata. Dengan cara sama kerjakan pembuatan bentuk sambungan kayu yang lain. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya tersebut, kontrol kerapatan sambungan dan berilah tanda bagianbagian yang perlu dibenahi lagi.

Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan bibir miring berkait yang baik (lurus, rata, halus, siku, dan rapat). Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir miring berkait kepada instruktor.

Sambungan kayu type Takikan Lurus rangkap

Friday, June 4, 2010Type sambungan TAKIKAN LURUS RANGKAP ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang. Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan takikan lurus rangkap 2D

Sambungan takikan lurus rangkap 3D Sumber : http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2010/06/sambungan-kayu-type-takikanlurus.html#ixzz1hboIFW6d

Struktur KayuSTRUKTUR KAYU Daftar isi : 1. Pendahuluan - Material kayu - Tegangan bahan kayu - Dasar perencanaan 2. Batang tarik 3. Batang tekan. 4. Batang lentur (balok) 5. Balok kolom 6. Perencanaan truss 7. Sambungan

Literatur : 1. SNI-5, 2002 2. Awaludin, A., Irawati, I.S., 2005, Konstr Kayu. I. MATERIAL KAYU Kayu Sebagai salah satu bahan struktur sudah lama dikenal. Tetap terjaga jika hutan dikelola scr lestari. Keuntungan: Berat jenis ringan Pengerjaan dg peralatan sederhana Dapat terurai sempurna, shg tidak ada limbah. Masa lalu: Perancangan dilakukan berdasar intuitif dan coba-coba, shg pemanfaatan kayu kurang optimal. Saat ini: Berkembangnya teknik analisis dan perencanaan, maka perenc konstr kayu dpt dilakukan scr rasional dan mengikuti kaidah yang berlaku. 1. Anatomi Kayu Senyawa utama penyusun sel kayu: selulosa (50%), hemiselulosa (25%), dan lignin (25%) (Desch dkk,1981). Kelompok sel kayu bergabung membentuk anatomi pohon spt Gambar 1. Kayu: bahan alam yg tdk homogen, disebabkan oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan yg tdk sama. Hal ini menyebabkan sifat fisik dan mekanik kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial ( bahan ortho-tropik) 2. Sifat Fisik Kayu a. Kandungan air. Kayu mrpk material higroskopis artinya memiliki kaitan yang erat dg air. Kemampuan menyerap dan melepaskan air tergantung dari kondisi lingkungan spt temperatur dan kelembaban udara. Pada bagian batang kayu terjadi perbedaan kandungan air, dimana pada kayu gubal lebih banyak dp kayu teras. Air yg terdpt pd batang kayu tersimpan dlm dua bentuk : air bebas (free water) yg terletak diantara sel-sel kayu, dan air ikat (bound water) yg terdpt pd dinding sel. b. Kepadatan dan berat jenis Kepadatan (density) : berat per unit volume. Pengukuran kepadatan bertujuan utk mengetahui porositas atau persentase rongga pada kayu. Caranya : membandingkan berat kering dg volume basah. Berat jenis: perbandingan antara kepadatan kayu dengan kepadatan air pada volume yang sama. Berat jenis kayu memiliki korelasi positif dg kekuatan kayu, spt terlihat pada pers. berikut. F = KGn dg : F adlh parameter kekuatan kayu, G adlh berat jenis, K dan n adlh konstanta

c. Cacat kayu Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan. Cacat kayu : retak (cracks), mata kayu (knots), dan kemiringan serat (slope of grain). 3. Jenis-jenis Penggunaan Kayu Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu dan persyaratan teknis. Jenis kayu dan macam penggunaannya dpt dilihat pada Tabel 1. Selain digunakan untuk material konstruksi, kayu juga dpt digunakan sbg bahan baku non struktur spt: kayu lapis, particle board, dll. Macam Penggunaan Persyaratan teknis Jenis kayu Bangunan (Konstruksi) Kuat, keras, mempunyai keawetan alam yang tinggi Balau, lara, bangkirai, jati, cengal, kapur, kempas, keruing, rasamala. Veneer biasa Kayu bulat berdiameter besar, bebas cacat, dan beratnya sedang Meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang. Veneer mewah Disamping persyaratan veneer biasa, kayu harus bernilai dekoratif Jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. Perkakas (mebel) Berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, dibubut, dilem, disekrup, dan dikerat. Jati, rengas, eboni, kuku, mahoni, ramin, meranti, sonokeling, sonokembang Lantai Keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku, dan cukup kuat Balau, bangkirai, kuku, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati Bantalan KA Kuat, keras, kaku, awet Balau, bangkirai, kempas, belangeran, bedaru, ulin, bintangur Alat OR Kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet Bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling Alat musik Tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik Cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni Tiang listrik dan telpon Kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus Balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembusu, ulin Beberapa bahan perekat yang biasa digunakan: casein, urea formaldehyde, phenol formaldehyde, phenol- resorcinol formaldehyde, dan melamine-urea formaldehyde. Penurunan kekuatan bahan perekat maupun material kayu dlm waktu yg lama dpt disebabkan oleh peningkatan temperatur, kandungan air, dan serangan mikro organisme, spt terlihat pada Gambar berikut.5. Pengawetan Kayu Pengawetan : kegiatan untuk memperpanjang umur pakai kayu baik secara fisika maupun secara kimia dg cara meningkatkan ketahanannya terhadap serangga perusak, kembang susut akibat perubahan kandungan air, dsb. Beberapa macam metode pengawetan kayu : perendaman, laburan, rendaman panas dan dingin, dan vacum tekan.

Sambungan Kayu

Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran konstruksi sambungan dan hubungan kayu atau bagaimana pemberian tanda (paring) saat melaksanakan praktik pembuatan sambungan dan hubungan kayu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Kita bedakan antara hubungan kayu dan sambungan kayu. Yang dimaksud dengan sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang atau mendatar maupun tegak lurus dalam satu bidang datar atau bidang dua dimensi. Sedangkan yang disebut dengan hubungan kayu yaitu dua batang kayu atau lebih yang dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam satu bidang (dua dimensi) maupun dalam satu ruang berdimensi tiga. Dalam menyusun suatu konstruksi kayu pada umumnya terdiri dari dua batang atau lebih masing-masing dihubungkan menjadi satu bagian hingga kokoh. Untuk memenuhi syarat kekokohan ini maka sambungan dan hubungan-hubungan kayu harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harus dihindari takikan besar dan dalam, karena dapat mengakibatkan kelemahan kayu dan diperlukan batang-batang kayu berukuran besar, sehingga dapat merupakan pemborosan. b. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu, terutama sifat menyusut, mengembang dan tarikan. c. Bentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayu harus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja. Hubungan kayu dibagi dalam 3 kelompok ialah: a. Sambungan kayu arah memanjang b. Hubungan kayu yang arah seratnya berlainan (menyudut) c. Sambungan kayu arah melebar (sambungan papan) Sambungan memanjang digunakan untuk menyambung balok tembok, gording dan sebagainya. Hubungan kayu banyak digunakan pada hubungan-hubungan pintu, jendela, kuda-kuda dan sebagainya. Sedangkan sambungan melebar digunakan untuk bibir lantai, dinding atau atap.