refrat f93

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sddf

Citation preview

Referat PSIKIATRIGANGGUAN Emosional dengan onset khas pada masa kanak

Disusun Oleh:Teresa Nadia (07120110050)Pembimbing:dr. Engelberta Pardamean, Sp.KJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu KejiwaanFakultas Kedokteran Universitas Pelita HarapanSanatorium DharmawangsaPeriode: 8 Juni 11 Juli 2015Jakarta, 2015

F90-98 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja Dengan onset biasanya terjadi pada masa kanak dan remaja. Onset dini ditandai gangguan-gangguan aktivitas & perhatian, gangguan perilaku, gangguan emosi termasuk gangguan tic, enuresis-enkopresis, pika, gagap.F90 Gangguan Hiperkinetik: Berkurangnya perhatian dan aktivitas yang berlebihan F90.0 gangguan aktivitas dan perhatian F90.1 ganguan tingkah laku hiperkinetik F90.8 gangguan hiperkinetik lainnya F90.9 gangguan hiperkinetik YTTF91 Gangguan Tingkah Laku F91.0 gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan keluarga F91.1 gangguan tingkah laku tak berkelompok F91.2 gangguan tingkah laku berkelompok F91.3 gangguan sikap menentang F91.8 gangguan tingkah laku lainnya F91.9 gangguan tingkah laku YTTF92 Gangguan campuran tingkah laku dan emosi F92.0 gangguang tingkah laku depresif F92.8 gangguan campur tingkah laku dan emosi lainnya F92.9 gangguan campur tingkah laku dan emosi YTT

F93 Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak F93.0 gangguan anxietas perpisahan masa kanak F93.1 gangguan anxietas fobik pada masa kanak F93.2 gangguan anxietas sosial pada masa kanak F93.3 gangguan persaingan antar saudara F93.8 gangguan emosional masa kanak lainnya F93.9 gangguan emosional masa kanak YTTF94Gangguan Fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja F94.0 mutisme elektif F94.1 gangguan kelekatan reaktif masa kanak F94.2 gangguan kelekatan tak terkendali masa kanak F94.8 gangguan fungsi sosial masa kanak lainnya F94.9 gangguan fungsi sosial masa kanak YTTF95 Gangguan Tic F95.0 gangguan tic sementara F95.1 gangguan tic motorik dan vokal kronik F95.2 gangguan kombinasi tic vokal dan motoric multipel F95.8 gangguan ticlainnya F95.9 gangguan tic YTTF98 Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.0 enuresis non-organik F98.1 enkopresis non-organik F98.2 gangguan makan masa bayi dan kanak F98.3 pika masa bayi dan kanak F98.4 gangguan gerakan stereotipik F98.5 gagap F98.6 berbicara cepat dan tersendat F98.8 gangguan perilaku dan emosional lainnya YDT dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F98.9 ganggguan perilaku dan emosional lainnya YTT dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

DefinisiGangguan emosional adalah suatu kondisi yang menunjukkan satu atau lebih dari karakteristik berikut ini dalam periode waktu yang lama dan berakibat buruk pada kinerja pendidikan anak, yang ditandai dengan :a) Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan dengan intelektual, sensori dan faktor kesehatan.b) Ketidakmampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan interpresonal yang memuaskan dengan teman sebaya dan guru.c) Menunjukkan perilaku atau perasaan yang tidak wajar atau tidak sesuai dalam situasi yang normal.d) Depresie) Kecenderungan untuk mengalami ketakutan yang berhubungan dengan masalah pribadi atau sekolah. Ada beberapa jenis gangguan jiwa emosional anak berdasarkan PPDGJ III, yaitu : gangguan anxietas perpisahan, gangguan anxietas fobik, gangguan anxietas sosial, gangguan persaingan antar saudara, gangguan emosional masa kanak lainnya, dan gangguan emosional masa kanak yang tidak tergolongkan.

F93.0 Gangguan anxietas perpisahan masa kanakUntuk memahamigangguananxietas perpisahan, pentinguntuk terlebih dahulumengetahui kesulitan yangwajar dimilikibayi dan balitadengan orang yang tidak dikenaldandalam memisahkanantara orang tua danpengasuh.Bayimenunjukkankecemasanterhadap orang asing dengan menangisketika seseorangyang asing mendekati.Tahap perkembangan yang normalini terkaitdengan kemampuanbelajar bayi untuk membedakanorang tuanyaataupengasuhlain yang dikenaldengan orang yang tidak dikenal. Kecemasanterhadap orang asingbiasanya dimulaipada sekitarusia 8 bulandan berakhir pada usia 2tahun.

Gangguan anxietas perpisahan pada masa kanak adalah anxietas yang berlebihan yang terfokus dan berkaitan dengan perpisahan dari tokoh yang akrab hubungannya dengan si anak (lazimnya orang tua atau kerabat akrab lainnya), yang bukan hanya bagian dari anxietas umum berkenaan dengan aneka situasi. Gangguan ini mempunyai syarat bahwa penderita harus tidak mempunyai gangguan umum pada perkembangan fungsi kepribadian sebelumnya.

Anxietas perpisahan yangnormal adalahpaling umummencapai puncaknyapada umur10-18bulan dansecara bertahapberkurang, biasanya selama3tahun.Anxietasperpisahan yang normal dapat menyebabkanorang tuamengalami kesulitan denganbayi merekapada waktu tidur atauwaktu pemisahan lainnya,karenaanak menjadigelisah,menangis,atau menempel pada pengasuh

Bayi menunjukkan cemas perpisahan cemas terhadap orang asing pada usia kurang dari satu tahun. Gangguan cemas perpisahan ditemukan jika secara perkembangan tidak sesuai dan kecemasan yang berlebihan bila berpisah dari tokoh perlekatan yang utama. Ketakutan perpisahan penolakan sekolah, ketegangan, keluhan fisik berulang seperti nyeri kepala dan nyeri perut, dan mimpi buruk. Kriteria diagnosis durasi sekurangnya empat minggu dan onset sebelum usia 18 tahun.

Epidemiologi : Lebih sering terjadi pada anak kecil dibanding remaja. Laki-laki = perempuan. Onset pada pra sekolah tetapi yang tersering pada usia 7 8 tahun. Prevalensi 3 4 persen dari semua anak usia sekolah dan 1 persen dari semua remaja.

Etiologi :a. Faktor sosial : Anak kecil, imatur dan tergantung pada tokoh ibu rentan terhadap cemas perpisahan. Penyangkalan dan pengalihan perasaan kemarahan anak terhadap tokoh orang tua kepada lingkungan sangat mengancam. Rasa takut akan luka terhadap diri sendiri dan bahaya pada orang tua preokupasi yang menetap. Pola karakter anak berhati-hati, menyenangkan, cenderung kearah kecocokan. Keluarga cenderung erat dan mengasuh. Anak sering manja atau sasaran perhatian orang tua secara berlebihan. Penyakit pada anak, perubahan lingkungan, pindah rumah, pindah sekolah faktor stresor.b. Faktor belajar : Orang tua penuh ketakutan anak mempunyai adaptasi fobia terhadap situasi baru. Orang tua melindungi anak secara berlebihan atau dengan membesar-besarkan bahaya.c. Faktor genetik : Orang tua dengan gangguan panik dengan agorafobia resiko tinggi memiliki anak dengan gangguan cemas perpisahan. Ibu mengalami stress saat mengandung.

Pedoman diagnostik Ciri diagnostik yang terpenting ialah anxietas yang berlebihan yang terfokus dan berkaitan dengan perpisahan dari tokoh yang akrab hubungannya dengan si anak (lazimnya orang tua atau kerabat akrab lainnya), yang bukan hanya bagian dari anxietas umum berkenaan dengan aneka situasi. Anxietas dapat berbentuk sebagai berikut;a) Tidak realistik, kekhawatiran yang mendalam kalau-kalau ada bencana yang akan menimpa tokoh yang lekat atau kekhawatiran orang itu akan pergi dan tidak kembali lagib) Tidak realistik, kekhawatiran mendalam akan terjadi peristiwa buruk, seperti misalnya anak akan kesasar, diculik atau dimasukkan ke dalam rumah sakit, atau terbunuh, yang akan memisahkannya dari tokoh yang lekat dengan dirinyac) Terus menerus enggan atau menolak masuk sekolah, semata-mata karena takut akan perpisahan (bukan karena alasan lain seperti kekhawatiran tentang peristiwa di sekolah)d) Terus menerus enggan atau menolak untuk tidur tanpa ditemani atau didampingi oleh tokoh kesayangannyae) Terus menerus takut yang tidak wajar untuk ditinggalkan seorang diri, atau tanpa ditemani orang yang akrab di rumah pada siang harif) Berulang mimpi buruk tentang perpisahang) Sering timbulnya gejala fisik (rasa mual, sakit perut, sakit kepala, muntah-muntah, dsb) pada peristiwa perpisahan dari tokoh yang akrab dengan dirinya, sepertii keluar rumah untuk pergi ke sekolahh) Mengalami rasa susah berlebihan (yang tampak dari anxietas, menangis, mengadat, merana, apato, atau pengunduran sosial), pada saat sebelum, selama atau sehabis berlangsungnya perpisahan dengan tokoh yang akrab dengannya Diagnosis ini mensyaratkan tidak adanya gangguan umum pada perkembangan fungsi kepribadian

Terapi : Pendekatan terapi multimodal psikoterapi individual, pendidikan keluarga, dan terapi keluarga Farmakoterapi untuk gangguan cemas perpisahan anti depresan trisiklik dan tetrasikilik.Prognosis : Bervariasi dan berhubungan dengan onset usia, lamanya gejala, dan perkembangankomorbiditas gangguan cemas dan depresif.

F93.1 Gangguan Anxietas Fobik Masa KanakGangguan anxietas fobik pada masa kanak adalah rasa takut yang khas timbul pada suatu fase perkembangan yang spesifik pada anak.

Pedoman diagnostik Kategori ini hanya belaku terhadap rasa takut yang khas timbul pada suatu fase perkembangan yang spesifik pada anak Memenuhi kriteria:a) Onset pada masa usia perkembangan yang sesuaib) Taraf anxietas itu secara klinis tidak normal, danc) Anxietas itu tidak merupakan bagian dari suatu gangguan yang menyeluruh

F93.2 Gangguan Anxietas Sosial Masa KanakGangguan anxietas sosialadalah ketakutanyang amat kuat akan dinilai oleh orang lain danmenjadi malu. Ketakutan inibisa begitukuat sehinggamenggangguuntuk pergi ketempat kerja atau sekolahataumelakukan kegiatansehari-hari lainnya.

Semua orang pernah merasacemas ataumalupada satu waktuatau yang lain.Misalnya, saat bertemuorang baru ataumemberikan pidatopublikdapat membuat orangmejadi gugup. Tetapi penderita dengangangguan anxietas sosialakan khawatir tentanghal yang dicemaskan tersebut selama berminggu-minggusebelum hal yang ditakutkan terjadi. Penderita dengangangguan anxietas sosialtakutakan melakukan hal-halumum didepan orang lain. Kebanyakan penderita yang memilikigangguan anxietas sosial tahu bahwa mereka tidak harus menjaditakut,tetapi merekatidak bisa mengendalikanketakutan mereka.Terkadangmereka akhirnya akantinggal jauhdari tempat-tempatatau acara dimana merekaberpikir bahwa akan melakukansesuatu yang mempermalukan mereka. Fobia sosialbiasanya dimulaisaatremaja.Seorang dokterbisa mengatakan bahwaseseorang memilikifobia sosialjika orang tersebut telahmemiliki gejalaselama minimal 6bulan.Tanpa pengobatan,fobia sosialdapat berlangsung selamabertahun-tahunatauseumur hidup.

Gangguan anxietas sosial pada masa kanak adalah gangguan yang timbul sebelum usia 6 tahun, yang tidak lazim derajatnya dan disertai aneka masalah berkenaan dengan fungsi secara sosial, dan yang tidak merupakan bagian dari gangguan emosional yang bersifat lebih menyeluruh. Anak dengan gangguan ini senantiasa dan berulang kali mengalami rasa waswas dan takut dan menghindari orang yang tak dikenal, rasa takutnya itu dapat timbul hanya terhadap orang dewasa atau hanya dengan teman sebaya atau dengan kedua kelompok itu

Pedoman diagnositk Kategori ini hanya belaku bagi gangguan yang timbul sebelum usia 6 tahun, yang tidak lazim derajatnya dan disertai aneka masalah berkenaan dengan fungsi secara sosial, dan yang tidak meripakan bagian dari gangguan emosional yang bersifat lebih menyeluruh. Anak dengan gangguan ini senantiasa dan berulang kali mengalami rasa waswas dan takut dan menghindari orang tak dikenal; rasa takutnya itu dapat timbul hanya terhadap orang dewasa, atau hanya dengan teman sebaya atau dengan kedua kelompok itu. Rasa takut itu berhubungan dengan kelekatan yang selektif dengan orang tua-nya atau dengan orang lain yang akrab. Kecenderingan menghindar atau rasa takut terhadap perpisahan sosial melebihi batas normal bagi anak seusia itu dan berhubungan dengan masalah fungsi sosial yang secara klinis bermakna.

F93.3 Gangguan persaingan antar saudaraPersaingan antar saudaraadalahkecemburuan,persaingan danperkelahian antarasaudara lelaki dan perempuan.Hal ini merupakan kekhawatiranuntuk hampir semuaorang tuayang mempunyai dua atau lebihanak-anak.Masalah seringdimulaitepat setelahkelahirananak kedua.Persaingan antar saudarabiasanyaberlanjut sepanjangmasa kecil danbisa menjadi tekanan kepada orang tua. Gangguan persaingan antar saudara merupakan rasa persaingan/iri hati antar saudara yang mungkin ditandai oleh upaya bersaing yang nyata antar saudara untuk merebut perhatian atau cinta orang tuanya. Persaingan ini menjadi abnormal bila disertai perasaan negatif yang berlebihan

EtiologiAda banyak faktor yang berkontribusi dalam persaingan antar saudara: a) Setiap anakbersainguntuk menentukansiapa merekasebagai seorang individu.Ketika merekamenemukansiapa mereka,merekamencoba untuk menemukanbakat mereka sendiri, kegiatan,dan kepentingan.Mereka inginmenunjukkan bahwa merekaterpisah darisaudara mereka.b) Anak-anakmerasa mendapatkan perhatian, kedisiplinan dan ketanggapan dalam jumlahyang tidak merata.c) Anak-anak mungkinmerasahubungan merekadengan orang tuamereka terancam oleh kedatanganbayi baru.d) Tahap perkembangananak-anak akan mempengaruhi bagaimanadewasa merekadan seberapa baik merekadapat berbagiperhatian danbergaul dengansatu sama lain.e) Anak-anak yanglapar, bosanatau lelahlebih mungkin untukmenjadifrustrasi danmemulai perkelahian.f) Anak-anakmungkin tidak tahucarapositifuntuk mendapatkan perhatian atau memulai kegiatanbermaindengansaudaranya, sehingga merekameilih untuk berkelahi.g) Dinamika keluargaberperan.h) Anak-anak seringberkelahi lebihdalam keluarga di manaorang tua berpikiragresi dan perkelahian antara saudara kandungadalah normal danmerupakan cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik.i) Tidak memilikiwaktu untuk berbagi waktu keluargayang menyenangkan bersama-sama (sepertimakan keluarga) dapatmeningkatkan kemungkinananak-anak terlibat dalamkonflik.j) Stresdalam kehidupanorang tuadapat mengurangi waktu danperhatianorang tua terhadap anak. Hal ini akan meningkatkanpersaingan antar saudara.k) Stresdalam kehidupananak-anak.l) Bagaimanaorang tua memperlakukananak-anak merekadan bereaksi terhadapkonflik.

Pedoman diagnostik Ciri khas dari gangguan ini mencakup gabungan dari:a) Bukti adanya rasa persaingan dan/atau iri hari terhadap saudarab) Onset selama beberapa bulan setelah kelahiran adikc) Gangguan emosional melampaui taraf normal dan/atau berkelanjutan dan berhubungan dengan masalah psikososial. Rasa persaingan/iri hati antar saudara mungkin ditandai oleh upaya bersaing yang nyata antar saudara untuk merebut perhatian atau cinta orang tuanya; untuk menjadi abnormal persaingan itu harus ditandai oleh perasaan negative yang berlebihan. Dalam kasus yang berat persaingan ini mungkin disertai oleh rasa permusuhan yang terbuka, trauma fisk dan/atau sikap jahat, dan upaya menjegal saudaranya. Dalam kasus yang ringan rasa persaingan/iri hati itu dapat terlihat dari keengganan berbagai-bagi, kurangnya pandangan positif, dan langkahnya interaksi yang ramah Gangguan emosional dapat mengambil beraneka bentuk, yang sering berbentuk bermacam-macam regresi dengan hilangnya berbagai keterampilan yang telah dimilikinya (seperti pengendalian buang air besar dan kecil), dan adanya tendensi berperilaku seperti bayi. Tidurnya terganggu dan sering terdapat keinginan besar untuk memperoleh perhatian orang tua, misalnya pada saat hendak tidur.F93.8 Gangguan emosional Masa Kanak LainnyaF93.9 Gangguan Emosional Masa Kanak YTT.Terapi Dukungan psikososial terhadap anak dan keluarganya Psikoterapi baik secara individual maupun keluarga Medikasi diberikan jika dirasakan bahwa kondisi sudah sangat berat dan memerlukan tindakan segera. Obat yang diberikan pada umumnya adalah obat golongan antidepressan jenis penghambat SSRI seperti Fluoxetine dan anti depresan seperti trisiklik dan tetrasiklik.

a. Terapi bermainTerapi ini berusaha mengubah perilaku anak yang bermasalah, dengan menempatkan anak dalam situasi bermain. Untuk pelaksanaannya biasanya disediakan ruangan khusus yang telah diatur sedemikian rupa sehinggi anak bisa bersantai, dan dapat mengekspresikan segala perasaan dengan bebas. Dengan metode ini dapat diketahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang anak, selanjutnya diusahakan suatu metode yang tepat bagnimaria mengatasi atau memecahkan masalah tersebut.b. Terapi keluargaTerapi ini berusaha mengubah perilaku anak yang memiliki permasalahan dalam lingkungan keluarga saling akrab satu sama lain saling cinta mencintai saling mendukung atau menggambarkan bantuan dengan penuh pengertian. Oleh karena itu untuk melaksanakan terapi ini perlu kehadiran seluruh keluarga, atau minimal anggota keluarga yang paling dekat dengan anak tersebut. Dalam ha! ini usaha pembinaan dan bimbingan dari keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan.c. Terapi perilaku atau modifikasi perilakuMetode ini diterapkan dengan inempergunakan teori belajar untuk mengubah perilaku anak Yaitu dengan menghilangkan perilaku yang tidak disenargi seperti pemarah, atau mengembangkan keinginan, misalnya mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Para ahli terapi perilaku tidak mencari alasan yarg berkaitan dengan perilaku tersebut atau tidak mencoba menawarkan tilikan anak padi dirinya sendiri secara khusus dalam situasi tertentu, akan tetapi tujuan mereka adalah mengubah perilaku anak. Ahli tersebut mempergunakan peran yang dikondisikan untuk mendorong agar anak melakukan sesuatu, misalnya menaruh pakaian kotor ke dalam ember. Demikian anak melakukannya berkali-kali apabila hasilnya bak dia mendapat rework (hadiah), misalnya dengan memberikan pujian atau hadiah berupa mainan.

DAFTAR PUSTAKA1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 19972. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams & Wilkins, 19983. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV [Internet]. 4th ed. Washington (DC): American Psychiatric Association; 1994 [cited 2010 Mar 8]. 866 p. Available from: http://www.psychiatryonline.com/DSMPDF/dsm-iv.pdf4. Maslim, Rusdi. 2001. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.

14