Upload
indah-frysdia-lestari
View
171
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
referat wawancara psikiatri
Referat wawancara psikiatri
Pembimbing:Dr. Ayesha, SpKJ
Disusun oleh:Indah frysdia Lestari 1102009138
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RSJ SOEHARTO HEERDJAN
Pendahuluan Tujuan dari pemeriksaan psikiatri adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan oleh pemeriksa untuk menegakkan diagnosis pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pasien (autoanamnesis) maupun dengan orang lain yang dekat dengan pasien (alloanamnesia) ataupun dengan observasi terhadap keadaan, perilaku maupun tingkah lakunyaDengan ditegakkannya suatu diagnosis maka seorang dokter dapat membuat suatu perkiraan mengenai prognosis suatu penyakit dan terhadap jenis dan macam pengobatan yang akan diberikan terhadap suatu pasien
Melakukan wawancara
Komponen utama wawancara
penutup
Isi wawanc
ara
Pembukaan
7 fase wawancara dan keempat komponennya
Fase Rapport Status mental Teknik DiagnosisPendahuluan Biarkan pasien tenang,
tentukan bata- batasAmati penampilan, fungsi psikomotor, bicara, pikiran,afek, orientasi, daya ingat
Pilih pertanyaan yang produktif
Catat petunjuk diagnosis dri perilaku pasien
Penyaringan masalah Empati dengan penderitaan, menjadi pendengar yang menghibur
Gali mood, tilikan, daya ingat, pertimbangan
Mulai dengan pertanyaan penyaring yang luas
Klasifikasikan keluhan utama, nilai gejala, keparahan, perjalanan, stressor, daftarkan diagnosis banding
Follow-up kesan pertama Menjadi teman, buat pergeseran dalam topik menjadi jelas
Nilai kecepatan berfikir, kemampuan mengalihkan situasi
Alih topik, lanjutkan dari pertanyaan terbuka kepada pertanyaan tertutup
Jelaskan atau singkirkan kesan diagnostik
Konfirmasi riwayat Tunjukan keahlian, minat, keseluruhan, dan kepemimpinan
Nilai tanggung jawab, pertimbangan, daya ingat jauh
Follow up, alihkan topik, tangani keenggganan pasien
Nilai perjalanan penyakit, efek pada kehidupan sosial, keluarga dan riwayat medis
Perlengkapan data dasar Motivasi untuk pengujian Uji fungsi status mental Isilah celah- celah, follow-up petunjuk, damaikan inkonsistensi
Singkirkan gangguan yang tidak mungkin
Umpan balik Pastikan penerimaan diagnosis
Diskusikan temuan status mental, gali minat dalam menolong
Jelaskan gangguan dan pilihan terapi
Tegakkan diagnosis dan prognosis
Kontak terapi Ambil peran pemimpin dan terima kerelaan
Buatlah kesimpulan tentang tilikan, pertimbangan dan kepatuhan
Diskusikn kontrak terapi Perkiraan efek terapi
Teknik wawancara spesifik• Pertanyaan terbuka VS pertanyaan
tertutup Aspek Pertanyaan terbuka yang luas Pertanyan tertutup yang sempit
1 Keaslian TinggiMenghasilkan rumusan spontan
RendahPertanyaan memimpin pasien
2 Dapat Dipercaya RendahDapat menghasilkan jawaban yang tidak dapat diulangi
TinggiFokus sempit, tetapi mengarahkan jawaban
3 Ketepatan RendahMaksud pertanyaan adalah rendah
TinggiMaksud pertanyaan adalah jelas
4 Efisiensi waktu RendahMeluas dan berputar
TinggiDapat mengundang jawaban ya atau tidak
5 Kelengkapan cakupan diagnostik
RendahPasien memilih topik
TinggiPewawancara memilih topik
6 Penerimaan oleh pasien
BervariasiSebagian besar pasien lebih senang mengekspresikan dirinya sendiri secara bebas; pasien lain menjadi bertahan dan merasa tidak aman
BervariasiBeberapa pasien menyenangi pertanyaan yang jelas, yang lainnya membenci ditekan dengan format ya atau tidak
Refleksi •Refleksi bukan merupakan pengulangan yang persis dari apa yang dikatakan pasien, tetapi suatu perkataan yang menyatakan bahwa dokter telah mengerti apa yang coba dikatakan oleh pasiennya
fasilitasi•pasiennya melanjutkan wawancara dengan memberikan isyarat verbal maupun non verbal yang mendorong pasien untuk terus berbicara.
Konfrontasi
•alat untuk menunjukan kepada pasien bahwa dokter tidak mengangggap pasien tidak memberikan perhatian, atau merupakan suatu cara untuk menyangkal
Interpretasi
• sering digunakan jika dokter menyatakan sesuatu mengenai perilaku pikiran pasien yang mungkin tidak disadari pasien
Penyajian terakhir
•Secara berkala selama wawancara, dokter dapat mengambil waktu dan secara singkat meringkas apa yang telah dikatakan pasien sejauh ini.
Penjelasan•Dokter menjelaskan rencana pengobatan kepada pasien dalam bahasa yang mudah dimengerti dan membiarkan pasien berespon dan menanyakan pertanyaan.
Transisi •Teknik transisi memungkinkan dokter menyampaikan gagasan bahwa telah cukup didapatkan informasi mengenai suatu subjek; hal ini mendorong pasien untuk melanjutkan kepada subjek lain.
Pengungkapan diri
•dokter dapat memutuskan dalam setiap kasus apakah harus mengungkapkan diri
Dorongan positif
•Dokter mendorong pasien untuk merasa bahwa dokter tidak akan terganggu dengan apapun yang telah dikatakan pasiennya dan dengan demikian mempermudah pertukaran terbuka.
Menentramkan hati
•Menentramkan hati pasien secara jujur dapat menyebabkan meningkatnya kepercayaan dan kepatuhan dan dapat dialami sebagai respon empatik dari dokter.
Nasihat •Nasehat harus menjadi efektif dan dirasa sebagai empatik, bukan sebagai tidak tepat atau menganggu
Keheningan Kejelasan
Mewawancarai pasien psikotik
Teknik terapi spesifik yang harus digunakan pada pasien psikotik adalah termasuk berikut ini:
• Jangan berusaha berbicara dengan pasien mengenai keyakinan delusional.
• Jangan menertawai material kacau dan psikotik yang mungkin kedengaran lucu tetapi jelas tidak berarti lucu.
• Pertahankan formalitas tertentu dengan pasien, sehingga mereka tidak merasa terancam dengan apa yang dirasakan sebagai kedekatan yang menakutkan.
• Tujukan pada keterampilan untuk bertahan hidup dan sosial yang konkret dari hari ke hari.
• Turunkan tekanan terhadap pasien untuk mencapai banyak dari apa yang mereka rasakan mampu untuk dicapai.
• Susunlah waktu wawancara sehingga pasien mengetahui apa yang diharapkan dan tidak ditinggalkan.
• Bersikap sensitif mengenai bagaimana mudahnya pasien merasa terhina atau malu mengenai ketidakmampuan yang relatif kecil. (seperti ketidakmampuan untuk mengingat medikasi terakhir).
Nancy Anderson dan Donald Black telah menuliskan 11 teknik yang sering pada sebagian besar situasi wawancara psikiatrik.1
• Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara
• Tentukan keluhan utama pasien• Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan
diagnosis banding sementara• Singkirkan atau masukkan berbagai kemungkinan
diagnostic dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci
• Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan dengan akurat jawaban atas pertanyaan
• Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya pikiran berkaitan
• Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup
• Jangan takut untuk menanyakan tentang topic yang anda atau pasien rasakan sulit atau memalukan
• Tanyakan tentang pikiran atau ide bunuh diri• Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan
pertanyaan pada akhir wawancara• Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan
rasa kepercayaan, dan jika mungkin harapan.
Penatalaksanaan Waktu
• Untuk sebuah konsultasi awal berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, tergantung pada keadaan
Susunan Tempat Duduk
• Kedua kursi harus kira-kira sama tingginya• Jika pasien yang sedang diwawancara adalah seorang yang kira-kira berbahaya, maka pintu ruang
wawancara harus dibiarkan terbuka, dokter psikiatrik harus duduk di tempat yang paling dekat dengan pintu, tanpa ada sesuatu yang menghalangi gerak dokter menuju pintu
Tempat Periksa Dokter Psikiatrik
• kerapihan, kebersihan ruangan, keserasian antara warna dinding ruangan, lukisan, perabotan dan tanaman, foto pribadi serta diploma di dinding.ini secara tidak langsung menggambarkan sebagian mengenai diri dokter psikiatrik walaupun tidak diungkapkan secara verbal
Membuat Catatan
• Catatan pasien juga membantu ingatan dokter psikiatrik mengenai riwayat penyakit dan pengobatan pasien
Melakukan wawancara situasi
Dokter psikiatrik harus bertanya secara spesifik tentang riwayat dan gejala yang berhubungan dengan depresi
Dokter psikiatrik harus berhati-hati untuk tidak menentramkan pasien tersebut secara
Pendekatan yang tepat bagi dokter psikiatrik adalah menyatakan bahwa ia merasakan betapa sulitnya perasaan pasien, bantuan tersebut tentu dimungkinkan dan pada saat itu dapat dimengerti bahwa pasien tidak percaya bahwa mereka akan ditolong
Dokter psikiatrik yang melakukan wawancara harus berhati-hati untuk tidak membuat janji bahwa pengobatan spesifik adalah pemecahannya
Permasalahan khusus saat mewawancarai pasien yang mengalami depresi adalah kemungkinan untuk bunuh diri
Pasien depresi dan kemungkinan bunuh diri
Pasien kasar
Dokter harus memperjelas dengan cara yang tegas tetapi tidak dengan dengan kemarahan, bahwa pasien boleh mengatakan atau merasakan sesuatu tetapi tidak bebas untuk bertindak dengan cara kekerasan
Pasien dengan waham
Waham dari seorang pasien tidak boleh ditentang secara langsung tetapi Tidak dianjurkan untuk berpura-pura mempercayai waham pasien
Riwayat psikiatri
• Data identifikasi• Keluhan utama• Riwayat penyakit
sekarang• Riwayat penyakit
dahulu– Riwayat pribadi
• Riwayat prenatal & perinatal
• Masa anak-
anak awal• Masa anak-
anak pertengahan
• Masa anak- anak akhir
• Masa dewasa – Riwayat
psikososial– Riwayat keluarga
Pemeriksaan status mental
Gambaran umum • Penampilan• Perilaku dan aktivitas psikomotor• Sikap terhadap pemerika
Mood dan afek
• Mood :suasana perasaan yang bersifat pervasive dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya
• Afek: respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan sikap dan gerak – gerik tubuh pasien
• Keserasian afek
Bicara
• Bicara : gagasan, pikiran, perasaan yang diekspresikan melalui bahasa; komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasa
Gangguan Persepsi •distorsi sensorik antara lain terjadi perubahan intensitas, perubahan kualitas, perubahan bentuk / dismegalopsia. •desepsi sensorik adalah gangguan sensorik berupa munculnya persepsi baru dengan atau tanpa objek luar, contohnya adalah halusinasi dan ilusi
pikiran• Proses pikir• Isi pikir
Sensorium &kongisi
• orientasi• Memori• Konsentrasi & perhatian• Kemampuan membaca dan menulis• Kemampuan visuospasial• Berfikir abstrak• Sumber informasi dan inteligensia
Proses pikir • flight of ideas :arus pikir yang cepat, yang secara
ekstrim disebut, namun masih terdapat asosiasi antara ide – ide tersebut.
• Derealistik :tidak sesuai dengan kenyataan tetapi masih mungkin
• Tangensial:berpikir yang dimana fokus yang dibicarakan dapat berubah dengan cepat dan menyimpang dari topik utama yang dibicarakan,
• Sirkumstansial :pasien mengemukakan banyak ide – ide yang tidak relevan dan komentar tambahan
• Asosiasi longgar (derailment) adalah perubahan banyak focus dan tidak menyambung.
• Pikiran yang tidak terorganisir (disorganized) adalah topik yang tidak berkaitan/ jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
• Pikiran terbatas (limited ) adalah pikiran yang terjadi pada pasien dengan depresi berat, yang ditemukan dengan gejala negatif/ katatonik atau pasien yang memiliki preokupasi dengan delusi / halusinasi.
• Blocking merupakan interupsi dari suatu rangkaian proses pikir, sebelum terbentuk secara utuh, pasien tampak tidak mampu mengingat kembali ide yang telah atau yang akan disampaikan.
• Neologisme, pembentukan kata – kata baru yang memiliki arti khusus bagi penderita,
• Stereotipi: kata/kalimat, pengulangan kata/ kalimat karena adanya pengulangan buah pikiran.
• echolalia, menirukan kata – kata / kalimat orang lain, cenderung berulang–berulang dan persisten.
• Mutisme, pasien tidak memberi respon terhadap lingkungan, tidak mau berbicara sama sekali.
• Klang asosiasi, pasien memilih kata-kata berikut mereka berdasarkan bunyi kata–kata yang baru saja diucapkan dan bukan isi pikirannya.
• Alogia, pasien berbicara sangat sedikit tapi bukan disebabkan oleh resistensi yang disengaja (miskin pembicaraan)
BACK
ISI PIKIR
• Obsesi adalah gagasan (ide), aktivitas, yang berulang dan konstan, yang tidak disadari.
• Delusi adalah kepercayaan yang salah, terfiksir, dan ditandai dengan kurangnya tilikan.
• bizarre, suatu gangguan isi pikir yang mustahil terjadi secara fisikal
• Ilusi adalah suatu kesalahan interpretasi dari informasi sensorik
• Halusinasi adalah persepsi sensorik (auditorik, visual, dan taktil) yang tidak disertai adanya suatu stimuli.
• Kompulsi ialah kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang, sebagai respons dari obsesi.
• Fobia ialah ketakutan yang patologis atau irasional yang persisten, berlebihan, dan selalu terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi yang spesifik yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus tersebut.
• Waham, suatu kepercayaan palsu yang menetap yang tak sesuai dengan fakta dan kepercayaan tersebut, dan tidak dapat digoyahkan, meskipun telah diperlihatkan bukti – bukti yang jelas untuk mengoreksinya. BACK
Pertimbangan dan Tilikan
•pertimbangan•Tilikan
Reabilitas •Bagian ini merupakan penilaian dokter terhadap pada kebenaran dan kejujuran pasien.
• tilikan derajat 1 menyangkal bahwa dirinya sakit• tilikan derajat 2 Mengakui dan menyangkal
bahwa dirinya sakit pada saat yang bersamaan.• tilikan derajat 3 menyalahkan orang lain/faktor
eksternal sebagai penyebab sakitnya• tilikan derajat 4 sadar bahwa sakitnya disebabkan
oleh sesuatu yang tidak diketahui dalam dirinya• tilikan derajat 5 sadar bahwa dirinya sakit tetapi
tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya (tilikan intelektual)
• tilikan derajat 6 sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai kesembuhannya (tilikan emosional sejati)
LAPORAN PSIKIATRI Di dalam laporan psikiatrik ini pemeriksa melaporkan hal-hal sebagai berikut : 3
• 1. Pengungkapan pertanyaan penting, tentang pemeriksaan diagnosa lanjutan yang harus dilakukan.
• 2. Penambahan suatu ringkasan tentang temuan positif dan negatif.
• 3. Membuat suatu diagnosis multiaksial sementara.
• 4. Memberikan prognosis.• 5. Memberikan formulasi psikodinamika. • 6. Memberikan suatu kumpulan anjuran
penatalaksanaan.
DIAGNOSIS PENUNJANG
• Status Internus • Status neurologis • Wawancara diagnostik lanjutan• Wawancara dengan anggota
keluarga, teman atau tetangga oleh pekerja social
• Tes psikologis, neurologis, atau laboratorium sesuai indikasi
DIAGNOSIS
• Aksis I, terdiri dari semua sindroma klinis• Aksis II, terdiri dari ganguan kepribadian
dan retardasi mental.• Aksis III, terdiri dari tiap penyakit medis• Aksis IV, dimaksudkan pada masalah
psikologi dan lingkungan• Aksis V, berhubungan dengan penilaian
global yang ditunjukkan oleh pasien selama wawancara