Upload
surya-hariyadi
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Refarat Os Syam
1/26
• Perforasi komplit akar gigi ke kanal sangat jarang, dan ketika ini terjadi maka garis radiopak
kanal hilang pada daerah perforasi, dan kanal tampak terlihat konvergen terhadap akar gigi.
Hal ini disebabkan oleh karena terjadinya penyimpangan bagian atap dan dasar kanal
terhadap lainnya ketika membuat perforasi.
• Kanal mungkin kadang-kadang tampak menyimpang, ketika terjadi perforasi oleh akar gigi
secara lengkap. Hal ini disebabkan oleh karena erupsi gigi yang mengeluarkan semua isi
kanal.
PENATALAKSANAAN BEDAH GIGI MOLAR TIGA IMPAKSI
Gigi Molar Tiga Yang Mengalami Impaksi Penu A!au Impaksi Se"agian Dengan
Peri#oroni!is
Pericoronitis berarti terjadinya peradangan pada jaringan lunak di sekitar gigi, dan menutupi
sebagian atau seluruh gigi molar tiga yang erupsi.
Penyebab
• Pertumbuhan bakteri dibawah flap jaringan lunak yang menutupi gigi molar yang erupsi
penuh atau erupsi sebagian
• Trauma yang disebabkan oleh flap jaringan lunak di atas gigi molar tiga rahang bawah oleh
cusp gigi molar tiga rahang atas yang berlawanan. Hal ini utamanya karena supra erupsi gigi
molar tiga rahang atas yang berlawanan terhadap gigi molar tiga yang tidak erupsi atau erupsi
sebagian, peradangan dan invasi bakteri ini menyebabkan pericoronitis.
Gejala – Gejala
• aringan lunak yang ada diatasnya menunjukkan empat tanda-tanda peradangan yaitu nyeri,
kemerahan, adanya pembengkakan, dan timbulnya panas.
• Trismus dapat terjadi karena keterlibatan konstriktor superior faring dan buksinator yang
berhubungan dengan jaringan lunak diatas gigi molar tiga yang erupsi penuh atau erupsi
sebagian
• Terjadi rasa dingin, demam, malaise, dan halitosis
• Kelenjar limfe regional mungkin tampak lunak dan keras
Perawatan
ika kondisinya disebabkan oleh erupsi berlebihan gigi molar tiga rahang atas, maka harus
dilakukan pencabutan. Pasien harus diberitahu atau dijelaskan mengenai signifikansi pencabutan
gigi molar tiga rahang atas. Karena erupsi berlebihan, kontak normal diantara gigi molar dua dan
molar tiga yang hilang memudahkan terjadinya food impaksi, pertumbuhan bakteri, kehilangan
tulang interseptal, dan selanjutnya kehilangan gigi molar dua dan molar tiga. !leh karena itu,
tindakan pencabutan sebaiknya dipertimbangkan.
1
8/19/2019 Refarat Os Syam
2/26
Pericoronitis dapat dirawat dalam beberapa cara yaitu "
• #etode konservatif
• Pengangkatan flap diatasnya dengan pembedahan
• Pencabutan gigi dengan pembedahan
Metode Konservatif
$rigasi dengan saline hangat sebaiknya dilakukan pada daerah flap. %apat digunakan syringe
&' cc dengan jarum berukuran (' gauge yang dapat dibengkokkan dengan mudah, untuk
mendapatkan akses yang lebih baik.
)ebagai alternatif, losion iodine & cc juga dapat digunakan untuk mengirigasi daerah dibawah
flap. *osion ini terdiri dari "
• Fenol + cc
• Tincture aconite, &( cc
•
Tincture iodine, & cc• Gliserin, (/ cc
Pasien harus diinstruksikan untuk mengirigasi daerah tersebut setiap jam dan harus
diresepkan antibotik yang tepat. $rigasi dilakukan hingga gejala akut berkurang dan setelah itu
gigi dicabut. ika gigi dapat erupsi dalam posisi yang normal dan berfungsi dengan baik, maka
flap diatasnya harus dihilangkan.
Pengangkatan Flap Diatasnya Dengan Pembedahan
Operkulek!omi " !perkulum adalah flap fibrous padat yang menutupi sekitar +'
permukaan oklusal sebagian atau seluruh gigi molar tiga rahang bawah yang erupsi.
Pengangkatan flap ini disebut operkulektomi. Tidak mudah untuk mengambil flap jaringan bebas
gerak dan mengiris dengan scalpel atau gunting.
0lap ini paling baik diambil dengan bantuan electrosurgical scalpel atau loop radiosurgical
Ele#!rosurgi#al S#alpel $ Keuntungan menggunakan electrosurgical scalpel adalah "
• 1ntuk memotong jaringan tersebut tidak perlu diberi tekanan seperti pada panggunaan
scalpel, oleh karena itu, jaringan dapat dipotong lebih akurat, karena tidak ada pergerakan
sliding atau lateral dari flap.
• !leh karena terjadi koagulasi kapiler yang kecil, perdarahan berkurang dan dapat
meningkatkan penglihatan
Ra%iosurgi#al Loop 23ambar &(.&4 5-67
8agaimanapun, metode yang paling efisien untuk menghilangkan jaringan mukoperiosteal
fibrous padat dengan menggunakan radiosurgical loop. Radiosurgical loop ditempatkan dibawah
flap sejauh mungkin kearah posterior, dan kadang-kadang hingga kearah bawah permukaan
distal gigi. )etelah itu loop digerakkan ke arah superior. 5kan menghasilkan cutting off lebar
2
8/19/2019 Refarat Os Syam
3/26
jaringan. )aat flap dihilangkan, jaringan distal gigi diratakan untuk menghilangkan kript distal.
Loop ditempatkan pada krest jaringan kira-kira 9 cm dari bagian distal mahkota dan pemotongan
dilakukan ke arah bawah hingga jaringan diratakan melalui garis gingiva. Hal ini akan membantu
erupsi gigi yang baik jika diposisikan secara tepat.
Gam"ar &'(&) !perkulektomi 25,87 menunjukkan operkulum yang menutupi gigi molar tiga dan
2:,%,67 operkulum yang dihilangkan dengan radiosurgical loop.
Pen#a"u!an Gigi Molar Tiga Impaksi Dengan Pem"e%aan
Prosedur pencabutan gigi dengan pembedahan bervariasi dan tergantung pada faktor-faktor
berikut ini "
• Tipe dan derajat impaksi 2anastesi umum atau anastesi lokal7
• umlah jaringan lunak yang terbuka untuk membantu pengangkatan tulang 2tipe flap7
• umlah dan teknik pengangkatan tulang 2chisel atau bur7
• 5pakah memisahkan gigi sebelum dicabut
• )tatus kesehatan pasien
Anastesi
)ebagian besar prosedur dilakukan dengan anastesi lokal yang diperoleh dengan blok nervus
alveolaris inferior, nervus lingual, serta nervus bukal.
5nastesi umum diindikasikan jika gigi impaksi terletak jauh didalam tulang rahang 2ketika
garis merah lebih dari + mm7 dan ketika lebih dari ( gigi molar impaksi yang harus dicabut
dalam satu kali operasi.
Flap Mukoperiosteal
3
8/19/2019 Refarat Os Syam
4/26
Kebutuhan deal Flap
• Harus memenuhi ekspos atau pembukaan adekuat lokasi operasi
• %asar flap harus lebar sehingga jaringan lunak memperoleh suplai darah yang adekuat
setelah penutupan luka
• 1ntuk mencegah trauma jaringan lunak selama prosedur pembedahan, flap seharusnyamengekspos atau membuka lokasi operasi
• 1ntuk mencegah perdarahan, harus diangkat flap mukoperiosteal full thickness
• 0lap sebaiknya tidak diperluas terlalu jauh ke distal karena dapat melukai pembuluh darah di
bagian bukal, dan menyebabkan trismus setelah operasi 2disebabkan oleh trauma pada otot
temporalis7 atau mengherniasi bantalan bukal lemak pada daerah operasi.
• $nsisi sebaiknya didesain sehingga flap dapat ditutup dengan tulang yang padat
• $nsisi sebaiknya tidak merusak struktur anatomi vital apapun.
8erikut adalah beberapa jenis insisi yang digunakan "
• 0lap 6nvelop• 0lap 8entuk *
• 0lap 8ayonet
• 0lap Triangular
Flap !nvelop "Gambar #$%#& A'
0lap meluas dari papilla mesial gigi molar pertama rahang bawah dan lewat disekeliling
bagian leher gigi ke garis sudut distobukal gigi molar dua. 3aris insisi meluas ke arah posterior
dan lateral diatas batas anterior rahang bawah. )ebaiknya hati-hati tidak merusak nervus
lingualis. Keuntungan flap ini adalah lebih mudah dilakukan penutupan luka dan penyembuhannya lebih baik.
Keun!ungan
• #engatasi kerugian yang ditimbulkan oleh flap bayonet
• *uka sembuh dalam waktu yang cepat
Flap (entuk ) "Gambar #$%#& ('
0lap ini hanya cocok untuk pendekatan dari bukal karena sulit untuk menjangkau flap lingual
dengan pendekatan ini. )isi posterior insisi meluas dari sebuah titik tepat ke ramus ascendensmandibula dalam sulkus. #elewati periodonsium distolateral dengan mencegah atau
memasukkan bagian tersebut tergantung pada kedekatan 2proksimitas7 gigi molar tiga dengan
gigi molar dua. Hubungan antara sisinya dapat berbentuk melengkung, dan insisi dibuat dalam
satu sapuan atau dibuat berbentuk sudut.
Flap *riangular "Gambar #$%#& +'
4
8/19/2019 Refarat Os Syam
5/26
0lap triangular diindikasikan pada kasus dimana gigi impaksi terletak jauh kedalam tulang
dan membutuhkan pengangkatan tulang yang luas. %esain flap dibahas lebih terperinci pada bab
; 8edah 6ndodontik ;.
Flap (ayonet "Gambar #$%#& D'
$nsisi ini mempunyai tiga bagian, yaitu " bagian distal dan posterior, intermediat atau
gingival, dan bagian anterior. 8agian posterior insisi berjalan di seputar margin gingiva gigi
molar dua dan gigi molar pertama, sebelum masuk ke dalam sulkus. $ni menggabungkan margin
gingiva gigi molar dua dari lingual ke sisi bukal. 8agian intermediat insisi dapat dibawa ke arah
depan sebagai variabel perluasan. $a memperluas secara keseluruhan di sekitar margin bukal gigi
molar dua hingga ke akhir papilla diantara gigi molar pertama dan gigi molar dua. 8agian
anterior insisi diarahkan dari margin gingiva dalam arah depan dan bawah terhadap sulkus.
Kerugian $ $nsisi yang berlebihan pada sulkus dapat menyebabkan pendarahan cepat karena
kebocoran pleksus vena. Hal tersebut dapat dicegah dengan membuat bagian anterior insisidengan arah yang lebih miring.
Pengangkatan Flap "Gambar #$%#& !'
1ntuk memungkinkan pembukaan tulang dan gigi yang adekuat, flap mukoperiosteal full
thickness harus diangkat. 0lap ini dapat diangkat dengan periosteal elevator " )etelah
pengangkatan flap bukal, jaringan lunak lingual harus direfleksikan. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan periosteal elevator yang dimasukkan dibawah periosteum melalui arah
distolingual untuk mencapai batas lingual rahang bawah. 0lap diangkat dengan hati-hati, untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada nervus lingual dan nervus milohyoideus.
ika flap telah adekuat, retraktor yang tepat 28owdler < Henry7 digunakan untuk meretraksi
flap 23ambar &(.&/ 07
5
8/19/2019 Refarat Os Syam
6/26
8/19/2019 Refarat Os Syam
7/26
)ebagian besar ahli bedah lebih memilih menggunakan handpiece dengan kecepatan adekuat
dan torsi yang tinggi untuk menghilangkan tulang. Tersedia berbagai macam handpiece dengan
sudut /+'. 1kuran bur yang digunakan untuk menghilangkan tulang tergantung pada pilihan ahli
bedah, jenis impaksi, tekstur tulang, dan lain-lain.
%igunakan bur untuk membuat sebuah parit disekitar bagian leher gigi impaksi. Pada aspek
bukal dan distal, tulang harus dihilangkan untuk membuka seluruh mahkota hingga
cementoenamel junction. Ketika tulang dihilangkan di daerah distolingual, operator harus hati-
hati menghindari kerusakan apapun pada flap lingual dan nervus lingual. Titik aplikasi elevator
pada sisi mesial, tulang harus dihilangkan secara adekuat sehingga elevator di posisikan tegak
dengan sudut /+ ' terhadap rahang bawah tanpa dukungan apapun. %aerah ini harus diirigasi
secara konstan dengan saline selama prosedur drilling untuk mencegah nekrosis tulang. 3igi
sebaiknya tidak dicabut hingga terdapat cukup ruang dimana gigi dapat dipindahkan. ika gigi
telah dicabut menggunakan periosteal elevator yang tepat, tepi tulang yang tajam harus
dihilangkan dan dihaluskan.
Pengangkatan *ulang Dengan +hisel
Tulang bukal dapat juga dipotong dengan menggunakan chisel . )aat menggunakan chisel
untuk mengangkat tulang pada daerah gigi molar tiga rahang bawah, rahang bawah harus
memiliki dukungan yang kuat. *intasan tulang rahang bawah harus diingat sebelum
menggunakan chisel . #etode ini tergantung pada rahang bawah yang mempunyai serat sama
dengan kayu. )erat ini berhubungan dengan arah serat yang berkaitan dengan sistem havers
tulang dan suplai darah. Pada daerah gigi molar tiga, lintasan tulang berjalan sejajar ke ridge
obli=ue.
1ntuk mengefektifkan prosedur ini, mallet digunakan dengan pergelangan tangan yang bebas
bergerak dan memberikan kecepatan maksimal pada head mallet tanpa memperhatikan berat
lengan atau tubuh pada pukulan. 1ntuk meratakan tulang dengan sebuah chisel bevel harus
diputar terhadap tulang. 1ntuk melakukan penetrasi pada tulang, putar bevel menjauh dari
tulang. Kerugian teknik ini adalah ia tidak dapat digunakan pada pasien yang berusia lanjut.
Tulang dihilangkan pada daerah bukal, distal dan superior. )ebuah potongan vertical step
dibuat pada bagian paling bawah mahkota gigi molar tiga rahang bawah, potongan ini
ditempatkan sedekat mungkin pada gigi molar dua tanpa merusaknya. Chisel lalu dirotasi
sehingga bevel mengarah ke bawah dan tulang dibatasi dibagian bukal. Hal ini biasanya
dilakukan dalam dua atau tiga langkah, yang dapat meluas hingga permukaan distolingual. ika
sebuah sudut terbatas dibentuk dalam bidang horisontal pada hubungan rahang bawah dan prosessus koronoideus dan gigi tersebut dalam kemiringan lingual, sebuah topangan lingual
mungkin dapat terlihat, hal ini dapat dilepaskan dengan pukulan vertikal chisel yang menjaga
hingga split berjalan sejajar dengan rahang bawah dibandingkan dengan ramus yang naik. Tidak
dibutuhkan pengangkatan potongan tulang walaupun tidak ditemukan potongan tulang.
%iseksinya dapat merusak nervus lingual atau milohioid. Pada beberapa tahap, mahkota
dibersihkan untuk memberi jalan bagi insersi elevator untuk mendorong gigi ke atas.
7
8/19/2019 Refarat Os Syam
8/26
Pen-abutan Gigi
Pengangkatan tulang harus memberikan ruang yang cukup diantara tinggi kontur gigi
impaksi dan tulang untuk memudahkan penggunaan elevator . %alam hal yang sama, jumlah
tulang yang cukup harus diangkat pada bagian distal gigi impaksi yang akan membuat ruang
dimana gigi impaksi dapat dipindahkan saat dicabut. Elevator lurus sebaiknya diaplikasikan pada cementoenamel junction mesial gigi impaksi dan
harus digunakan tekanan yang cukup sehingga gigi berputar pada daerah titik tengah yang
terdapat pada ujung akar distal hingga keluar dari soket.
Pada beberapa situasi memecah gigi menjadi bagian kecil harus dipertimbangkan sebelum
pencabutan, karena kesulitan yang diprediksi akan dijumpai pada saat pencabutan gigi. 5rah
pemecahan gigi secara umum bergantung pada angulasi atau kemiringan gigi impaksi. Ketika
memecahkan gigi harus hati-hati tidak melukai nervus lingual 23ambar &(.&.5-&7.
Gam"ar &'(&, %iagram pencabutan gigi molar tiga impaksi rahang bawah tipe mesioangular 287 garis
insisi 2:7 pengangkatan flap mukoperiosteal 2%7 penentuan jumlah tulang yang perlu dihilangkan 267
pengangkatan tulang dengan bur dan handpiece 207 dilakukan splitting gigi 237 pencabutan bagian distal
gigi 2H7 pencabutan bagian mesial gigi 2$7 penjahitan luka
Keuntungan .plitting
8
8/19/2019 Refarat Os Syam
9/26
Pell dan 3regory mengemukakan beberapa keuntungan teknik splitting, yaitu "
• umlah tulang yang diangkat sedikit
• >aktu operasi singkat
• %aerah operasi kecil, sehingga kerusakan pada gigi tetangga dan tulang berkurang.
• ?esiko fraktur rahang berkurang
• ?esiko kerusakan nervus alveolar inferior berkurang
Kerugian
• Pada pasien lanjut usia, splitting gigi dimungkinkan karena sklerosis struktur gigi
• Kadang-kadang karena adanya grooves dari sulkus pada struktur gigi, splitting menjadi sulit
3igi impaksi vertikal dengan mahkota yang berbentuk bulat dan cusp yang menonjol biasanya
tertanam dibawah konkavitas distal gigi molar dua. )plitting vertikal gigi molar tiga
diindikasikan untuk memberikan jalan bagi penghilangan akar distal dan bagian mahkota yang
melekat. Kemudian akar mesial dan mahkota yang melekat dapat berputar di pertengahandimana ujung akar mesial dikeluarkan.
Pada kasus impaksi mesioangular dengan mahkota yang berbentuk bulat, bagian mesial
mahkota yang impaksi dibawah konkavitas distal gigi molar dua dapat displit pada tepi
cementoenamel dengan menggunakan bur atau dengan osteotomi. #ahkota lalu dapat
digerakkan ke distal pada ruang yang terbentuk dan telah dihilangkan. 5kar kemudian diangkat
ke ruang yang ditempati oleh mahkota lalu gigi dicabut. ika akar mengalami pembengkokan
yang tidak menguntungkan, akar dapat dibagi pada bifurkasinya lalu dicabut secara terpisah
23ambar &(. &@ 5-:7
Gam"ar &'(&- Pencabutan gigi molar tiga impaksi mesioangular 257 flap mukoperiosteal diangkat untuk
membuka gigi molar tiga impaksi 287 pencabutan mahkota dan 2:7 pencabutan akar
Debridement dan Penutupan )uka
*uka harus didebridisasi untuk menghilangkan potongan tulang dan debris yang terakumulasi
selama pembedahan. Kuret periapikal dapat digunakan untuk mendebridisasi soket secara
mekanik. Tepi tulang yang tajam harus dihaluskan dengan menggunakan sebuah bone file.
)etelah itu, irigasi saline steril dengan hati-hati harus dilakukan secara sempurna dibawah flap
jaringan yang direfleksi.
9
8/19/2019 Refarat Os Syam
10/26
*uka harus ditutup dengan penjahitan. Penjahitan awal ditempatkan pada aspek distal gigi
molar dua. Penjahitan tambahan ditempatkan pada bagian anterior dan posterior insisi. *uka
berangsur sembuh dengan pembentukan granulasi jaringan dimana jahitan ditempatkan, tetapi
luka ini dipack dengan kasa atau perban yang direndam dalam varnis hite head .
Teknik Trepinasi La!eral
Teknik ini pertama kali dijelaskan oleh 8owdler - Henry untuk mengeluarkan semua gigi
molar tiga yang tidak erupsi dan erupsi sebagian pada kelompok umur A-& tahun. Keuntungan
teknik ini adalah tulang sembuh dengan sempurna tanpa disertai kehilangan tulang alveolar
disekitar gigi molar dua.
*eknik
• 5nastesi lokal lebih dipilih daripada anastesi umum, walaupun prosedurnya harus dilakukan
secara bilateral
• )etelah dalam kondisi anastesi yang aman, ridge obli=ue eksterna dipalpasi dan dibuat insisi
bentuk )
• 3aris insisi dimulai dari fossa retromolar dan meluas melintasi ridge obli=ue eksternal
melengkung kebawah sepanjang refleksi membran mukosa diatas vestibulum dan berakhir
pada bagian anterior gigi molar pertama.
• 0lap mukoperiosteal full thickness diangkat dan diretraksi dengan menggunakan retraktor
8owdler < Henry
• %engan menggunakan round bur plat vertikal bukal diatas kript gigi molar tiga ditrepinasi
hingga menutupi keseluruhan panjang anterior posterior kript. )etelah itu, dibuat potongan
vertical pada plat eksternal di bagian tepi anterior.• Pada ujung posterior kript, dibuat potongan kedua yang melalui plat terluar pada sudut /+'
dari lubang trepinasi
• Plat bukal dibuat fraktur untuk membuka kript gigi molar tiga dengan menggunakan sebuah
chisel diatas lubang trepinasi, plat bukal yang fraktur dapat dihilangkan dengan
menggunakan hemostat berbentuk lengkung.
• %engan menggunakan sebuah elevator , gigi impaksi dikeluarkan dari kript
• )ebaiknya berhati-hati tidak meninggalkan remnant follicular apapun dan tidak melukai
kanal alveolaris inferior ketika mendebridemen sac follicular .
• Tepi tulang dihaluskan, luka diirigasi dan ditutup 23ambar &(.& 5-07
10
8/19/2019 Refarat Os Syam
11/26
Gam"ar &'(&. A/0 3igi molar tiga impaksi yang dicabut dengan teknik trepinasi lateral 257 garis hitam
menandakan garis insisi 287 flap mukoperiosteal yang diangkat untuk membuka tulang 2:7 lubang bur
dibuat sesuai dengan posisi gigi impaksi dan plat bukal dihilangkan menggunakan chisel dan mallet 2%7
gigi impaksi terlihat setelah pengangkatan plat bukal tulang 267 gigi dicabut dengan menggunakan
elevator , dan 207 luka ditutup.
Prosedur
• $nsisi dibuat pada ridge obli=ue eksternal dan diperluas hingga margin gingiva mahkota gigi
impaksi yang tertanam secara parsial atau sudut distobukal gigi molar dua. Tergantung padasituasinya, insisi dapat diperluas ke arah depan yaitu dengan flap envelop atau diperluas ke
sulkus bukal.
• %engan menggunakan periosteal elevator , flap mukoperiosteal dicapai kedalam vestibulum
bukal. %iseksi subperiosteal dilakukan dengan menggunakan dua periosteal elevator pada
sisi lingual untuk mendapatkan pandangan langsung pada daerah operasi. *alu, raphe
pterygomandibula dilepaskan dari alveolus.
• %engan menggunakan sebuah chisel dua potongan stop dibuat tegak lurus pada plat lingual
anterior tepat dibelakang gigi molar dua dan posterior dibelakang gigi molar tiga.
• *angkah berikutnya adalah menghilangkan tulang lingual dengan menempatkan chisel ke
bagian distal gigi molar tiga dengan bevel menghadap ke atas, cutting edge sejajar dengan
ridge obli=ue eksternal dan sudut /+' lingual. Hal ini dilakukan untuk mencegah luka pada
nervus lingual.
• Chisel diarahkan kedalam tergantung pada level yang diinginkan. Chisel direposisi dengan
bevel menghadap ke bawah. 5rah pemotongan diubah dari bawah ke dalam melalui plat
lingual
11
8/19/2019 Refarat Os Syam
12/26
• Tulang displit secara miring dan ke arah belakang dengan memutar chisel . Plat lingual rusak
di bagian anterior pada titik tertipis dimana mahkota gigi molar tiga paling dekat dengan
permukaan lingual.
• 3igi dikeluarkan dari arah lingual. Tepi soket dan plat lingual didebridisasi, dihaluskan dan
luka dijahit.
Teknik Spli! Tulang 1Teknik Spli! Lingual2
#etode ini dikemukakan oleh )ir >illiam Kesley 0ry. #etode ini mempunyai keuntungan
yaitu plat lingualnya tipis, oleh karena itu ia melindungi plat bukal dan ridge obli=ue eksternal.
Keuntungan
#erupakan teknik yang cepat
#embantu pencabutan gigi molar tiga impaksi pada bagian lingual tanpa pengangkatan
tulang yang berlebihan di bagian bukal
Teknik ini membantu pengurangan ukuran residu bekuan darah dengan melakukan
sauceri!ation soket
Teknik ini sebagian besar diindikasikan pada anak-anak yang mempunyai tulang yang sangat
elastis. %alam hal ini, anastesi umum lebih dipilih.
Prosedur
$nsisi dibuat dengan teknik yang sama dengan kasus split lingual. 0lap mukoperiosteal
diangkat pada sisi bukal untuk membuka tulang yang menutupi gigi impaksi. Potongan
vertical stop dibuat pada bagian akhir anterior gigi impaksi menggunakan sebuah chisel .
Chisel ditempatkan pada posisi horisontal dengan bevel menghadap ke bawah tepat dibawah
potongan vertical stop dan potongan horisontal dibuat meluas hingga ke arah belakang.
Titik aplikasi elevator dibuat menggunakan sebuah chisel dengan mengeksisi potongan
triangular tulang yang terikat secara anterior oleh ujung bawah potongan stop dan di atas
ujung anterior potongan horisontal.
Tulang distolingual dibuat fraktur ke arah dalam dengan menempatkan chisel pada garis yang
terlihat pada 3ambar &(.&A Chisel dipegang pada sudut /+' terhadap permukaan tulang dan
diarahkan pada gigi premolar dua sisi kontralateral. Cutting edge chisel tetap dalam arah
sejajar dengan ridge obli=ue eksternal dan diberikan beberapa penekanan ringan dengan
mallet yang memisahkan plat lingual dari tulang alveolar dan sendi didalam jaringan lunak
yang melekat. Pada poin ini harus hati-hati pada cutting edge chisel tidak disejajarkan dengan
ridge obli=ue eksternal karena dapat mengarah pada perluasan split lingual prosessus
koronoideus.
• ;PeninsulaB tulang yang masih tertinggal pada bagian distal gigi diantara potongan bukal
dan lingual dieksisi
12
8/19/2019 Refarat Os Syam
13/26
• Elevator lurus, tajam, dengan blade yang tepat kemudian diaplikasikan pada permukaan
mesial gigi dan digunakan tekanan minimum untuk memindahkan gigi ke atas dan
kebelakang dengan arah keluar dari soket.
• )aat gigi bergerak kebelakang, plat lingual yang fraktur digeser dari jalurnya, dengan
demikian memudahkan pengeluaran gigi. )etelah gigi dikeluarkan dari soketnya, plat lingual
dipegang menggunakan hemostat, dan jaringan lunak bebas dari diseksi tumpul.
• Plat lingual yang fraktur lalu diangkat dari luka, sehingga melengkapi sauceri!ation kavitas
tulang.
• Tepi tulang dihaluskan dengan bone file, luka diirigasi dengan saline dan ditutup dengan
penjahitan 23ambar &(.&A7
Gam"ar &'(&3 Teknik split tulang 2untuk deskripsi lihat teks7
Komplikasi
• 5nastesi transient lingual mungkin akan dialami oleh pasien pada periode setelah operasi
Gigi Molar Tiga Impaksi Raang A!as
13
8/19/2019 Refarat Os Syam
14/26
Klasifikasi Gigi Molar *iga mpaksi /ahang Atas
% Kedalaman /elatif Gigi Molar *iga mpaksi /ahang Atas Dalam *ulang "Pell Dan Gregory'
Klas 5 " 8agian paling bawah mahkota gigi molar tiga impaksi rahang atas terletak segaris
dengan bidang oklusal gigi molar duaKlas 8 " 8agian paling bawah mahkota gigi molar tiga impaksi rahang atas terletak diantara
bidang oklusal gigi molar dua dan garis servikal
Klas : " 8agian paling bawah mahkota gigi molar tiga impaksi rahang atas terletak pada atau
diatas garis servikal gigi molar dua
% Posisi .umbu Memanjang Gigi Molar *iga mpaksi /ahang Atas Dalam 0ubungannya
Dengan .umbu Memanjang Gigi Molar Dua
&. Certikal
(. Horisontal
4. #esioangular /. %istoangular
+. $nverted
. 8ukoangular @. *inguoangular
Hal ini juga terjadi secara simultan sebagai "
a. 8ukal versi
b. *ingual versi
c. Torsoversi
% 0ubungan Gigi Molar *iga mpaksi /ahang Atas *erhadap .inus Maksilaris
&. )inus approksimasi 2)57 " tidak terdapat tulang, atau bagian tipis tulang diantara gigi molar
tiga impaksi rahang atas dan sinus maksilaris yang disebut sebagai ; ma"illar# sinus
appro"imation B
(. Tidak terdapat sinus aproksimasi 2D)57" terdapat tulang ( mm atau lebih diantara gigi molar
tiga impaksi rahang atas dan sinus maksilaris yang disebut sebagai ; no ma"illar# sinus
appro"imationB 23ambar &(.(' 5,87
14
8/19/2019 Refarat Os Syam
15/26
Gam"ar &'('4 257 tipe gigi molar tiga impaksi rahang atas, dan 287 !P3 yang menunjukkan gigi molar
tiga impaksi rahang atas pada sisi kanan.
Komplikasi Pen#a"u!an Gigi Molar Tiga Raang A!as
0aktor komplikasi yang paling sering ditemukan pada pencabutan gigi molar tiga rahang atas
adalah akar yang tipis, tidak mengalami fusi, dengan kurvatur yang tidak teratur.
)truktur dan posisi sinus maksilaris memainkan peranan yang penting dalam penentuan
kesulitan pencabutan gigi molar tiga rahang atas
Kemungkinan fraktur tuberositas maksilaris juga merupakan faktor komplikasi lainnya
#uskulus orbikularis oris yang kecil atau ukuran mulut yang kecil berhubungan dengan
kemudahan akses yang jelas.
Pada kasus gigi molar rahang bawah, adanya ligamen periodontal tipis yang menutupi
gigi impaksi rahang atas membuat pencabutan gigi menjadi lebih sulit. )eiring dengan
pertambahan usia, ligamentum periodontal menjadi lebih tipis secara progresif.
Hubungan gigi impaksi dengan gigi molar dua rahang atas "
5kar gigi impaksi berdekatan dengan akar gigi molar dua rahang atas
0usi akar gigi molar dua dan molar tiga rahang atas
• Hipersementosis atau kurvatur abnormal akar gigi yang impaksi• Kepadatan tulang yang ekstrim E follicular space yang terisi dengan tulang 2sering terlihat
pada pasien lanjut usia7
• 8erdekatan dengan prosessus Figomatikus tulang rahang atas
Insisi
15
8/19/2019 Refarat Os Syam
16/26
8erikut ini adalah tipe insisi berbeda yang digunakan membuka daerah operasi untuk
pencabutan gigi molar tiga rahang atas "
• $nsisi sulkular bukal
• $nsisi sulkular dengan perluasan vestibular
• $nsisi flap palatal
nsisi .ulkular (ukal "Gambar #$%$# A'
3aris insisi berasal dari bagian distal tuberositas dan meluas ke permukaan distal gigi molar
dua. %ari titik ini, meluas ke bagian anterior sulkus gingiva dan berakhir pada sudut garis
mesiobukal gigi molar pertama atau molar dua rahang atas
nsisi .ulkular Dengan Perluasan 1estibular
$nsisi ini sama dengan insisi sulkular bukal kecuali pada insisi vestibular dengan sudut /+'.
8agian insisi ini berasal dari aspek distobukal atau mesiobukal gigi molar dua atau aspek
mesiobukal gigi molar pertama.
nsisi Flap Palatal "Gambar #$%$# ('
$nsisi ini berguna ketika digunakan pendekatan dari palatal. 3aris insisi berasal dari distal
tuberositas dan meluas melalui sudut distopalatal gigi molar dua. %ari titik ini, dibuat sebuah
insisi sulkular pada sudut mesiopalatal gigi molar pertama.
Gam"ar &'('& 257 $nsisi sulkular bukal dan 287 $nsisi palatal
0lap Mukoperios!eal
0lap mukoperiosteal full thickness yang menutupi mahkota gigi impaksi diangkat dengan
menggunakan periosteal elevator yang lebar. aringan mukoperiosteal pada aspek palatal gigi
16
8/19/2019 Refarat Os Syam
17/26
impaksi dihilangkan untuk memperoleh akses pada tulang diatas gigi impaksi pada sisi palatal.
0lap ini dapat ditempatkan dengan menggunakan forceps jaringan atau dengan penjahitan.
Pengangka!an Tulang
Tulang rahang atas atau maksila biasanya tidak padat dan dapat dengan mudah diangkatdengan menggunakan chisel atau rongeurs untuk membuka gigi impaksi. 8erhati-hatilah untuk
tidak mendorong gigi secara tiba-tiba ke ruang sinus maksilaris. )aat mahkota gigi impaksi telah
terbuka, tulang yang berlebihan dihilangkan untuk membuka tinggi kontur mahkota yang akan
mempermudah pencabutan gigi.
Pen#a"u!an Gigi
ika jumlah tulang yang dihilangkan telah cukup, maka akan terdapat ruang diantara tinggi
kontur gigi impaksi dan tulang, yang akan memberikan jalan bagi elevator sehingga mengikat
titik aplikasi 2dibawah mahkota gigi impaksi yang dekat dengan garis gingiva pada sudut
mesiobukal7.
Elevator yang tepat digunakan pada cementoenamel junction permukaan mesial gigi rahang
atas. #enggunakan plat bukal sebagai fulkrum, tekanan adekuat diaplikasikan dan gigi diangkat
pada bagian bukal dan distal soket alveolar. Elevator harus ditempatkan dengan hati-hati diatas
tinggi kontur gigi, dan tekanan harus diaplikasikan hanya pada arah bukal dan distal serta tidak
pada apikal 2gambar &(.(( 5-67
Gam"ar &'('' Pencabutan gigi molar tiga impaksi rahang atas " 257 gigi molar tiga impaksi rahang atas,
287 garis insisi, 2:7 pengangkatan tulang, 2%7 pencabutan gigi, 267 penjahitan luka
GIGI KANIN5S IMPAKSI RAHANG ATAS
Pencabutan gigi kaninus impaksi rahang atas adalah satu prosedur paling sulit yang dijumpai
dalam rongga mulut. 0rekuensi gigi kaninus impaksi rahang atas (' G lebih besar dibanding pada
17
8/19/2019 Refarat Os Syam
18/26
gigi kaninus rahang bawah. $mpaksi gigi kaninus rahang atas pada aspek palatal 4 G lebih sering
dibanding pada sisi bukal atau labial. 3igi dapat tertanam dalam dengan posisi dekat dengan
sinus maksilaris, berdekatan dengan rongga hidung, pada mata, bibir bawah, atau pada dasar
mulut 2gigi kaninus impaksi rahang bawah7. %apat mengalami impaksi horisontal atau palatal.
3igi kaninus rahang atas kebanyakan mengalami posisi impaksi horisontal pada aspek palatal.
)edangkan gigi kaninus rahang bawah biasanya mengalami impaksi pada aspek labial atau
bukal.
Klasi6ikasi Gigi Kaninus Impaksi Raang A!as
Klas $ " 3igi kaninus impaksi yang terletak pada palatum
&. Horisontal
(. Certikal
4. )emivertikal
Klas $$ " 3igi kaninus impaksi yang terletak pada permukaan labial atau bukal rahang atas
&. Horisontal
(. Certikal4. )emivertikal
Klas $$$ " 3igi kaninus impaksi yang terletak pada prosesus palatal dan labial atau tulang rahang
atas bagian bukal misalnya mahkota pada palatum dan akar lewat diantara akar gigi yang
berdekatan dalam prosesus alveolaris, berakhir pada sudut tajam permukaan labial atau bukal
rahang atas
Klas $C " 3igi kaninus impaksi yang terletak pada prosessus alveolaris, biasanya terletak vertikal
diantara gigi insisivus dan premolar pertama.
Klas C " 3igi kaninus impaksi yang terletak pada daerah edentulous rahang atas.
0ak!or Ae!iologi Yang Mempengarui Gigi Kaninus Impaksi Raang A!as
• Pada kasus gigi kaninus impaksi yang terletak di palatal, palatum keras memberikan
resistansi yang kuat pada erupsi gigi kaninus
• ?etensi jangka panjang atau resorpsi akar gigi kaninus sulung yang tertunda mempengaruhi
erupsi gigi kaninus
• 3igi kaninus melalui jarak yang jauh sebelum mencapai posisi normal oklusal. %alam hal ini,
terdapat kemungkinan gigi kaninus mengalami defleksi atau penyimpangan dari arahnormalnya sehingga menimbulkan impaksi
• 5danya dilaserasi akar gigi kaninus yang meningkatkan kemungkinan impaksi
• 3igi kaninus ankylosis yang gagal erupsi
• 5danya gigi kaninus dalam hubungannya dengan celah alveolus atau palatum yang
cenderung dapat menyebabkan impaksi
18
8/19/2019 Refarat Os Syam
19/26
• Kekurangan ruang juga cenderung menyebabkan impaksi gigi kaninus. 3igi kaninus erupsi
diantara gigi yang ada dan pada waktu yang sama ketika gigi molar dua erupsi dan bersaing
dengan gigi kaninus untuk menempati ruang.
• Kadang-kadang mukoperiosteum tipis yang menutupi palatum memberikan pertimbangan
resistansi pada erupsi gigi kaninus
• *ebar mesiodistal gigi kaninus sulung lebih kurang dibandingkan lebar mesiodistal gigi
kaninus permanen yang juga menyebabkan kurangnya ruangan untuk erupsi gigi kaninus
permanen.
• 8eberapa perubahan endokrin juga cenderung menyebabkan impaksi gigi kaninus rahang
atas.
E7aluasi Klinis
Pemeriksaan 2mum
6valuasi umum sama halnya dengan evaluasi pada tiap prosedur bedah mulut minor yanglain.
Pemeriksaan )okal
)ecara klinis sebuah bulge dapat dilihat pada daerah palatal atau alveolus tergantung pada
posisi gigi kaninus yang impaksi.
Perpindahan gigi insisivus lateral juga merupakan indikasi tipe gigi kaninus impaksi rahang
atas. Damun demikian perpindahan ini hanya dapat digunakan sebagai pedoman setelah
membuat semua pemeriksaan diagnostik yang lain.
•
)aat gigi insisivus lateral mengalami defleksi atau penyimpangan ke arah distal, gigi kaninusimpaksi berdekatan dengan aspek mesial apeks akar gigi insisivus lateral.
• ika gigi insisivus lateral tipping ke arah labial, berarti bahwa gigi kaninus impaksi pada
aspek bukal atau labial akar gigi insisivus lateral
• ika gigi insisivus lateral inklinasi ke arah lingual, gigi kaninus impaksi pada aspek palatal
akar gigi insisivus lateral
!valuasi /adiografi
/adiografi 3ang Diperoleh Dari Dua (idang
?adiografi periapikal dan panoramik digunakan untuk mengetahui gigi kaninus impaksi,lokasi tepat gigi kaninus impaksi tidak dapat ditentukan dalam satu bidang. %ua jenis radiografi
yang diperoleh pada bidang horisontal dan vertikal penting untuk ketepatan posisi gigi impaksi.
)atu radiografi diperoleh dari bidang horisontal, berupa radiografi periapikal atau radiografi
oklusal anterior. ?adiografi ini menunjukkan posisi gigi kaninus impaksi 23ambar &(.(4 57
19
8/19/2019 Refarat Os Syam
20/26
?adiografi lainnya diperoleh dari bidang vertikal yang menunjukkan tinggi gigi pada rahang
atas.
Metode .hift +lark4s *ube
Pada metode ini, dua radiografi periapikal digunakan pada posisi yang sama. ?adiografi pertama dilakukan dengan cara seperti biasanya, tetapi ketika melakukan radiografi kedua, film
diposisikan pada tempat yang sama tetapi tube atau cone sinar digerakkan secara horisontal
dalam satu arah 2ke kanan atau ke kiri7 23ambar &(.(4 87
Gam"ar &'(') 257 3ambaran oklusal yang menunjukkan gigi kaninus impaksi bilateral, dan 287 #etode
$hift Clark%s Tube untuk mengetahui lokasi gigi kaninus impaksi
Prinsip
Karena perubahan arah horisontal saat pengambilan radiografi kedua, gigi yang tidak erupsi
tampak bergerak ke arah mesial atau distal dan memberi respek pada gigi yang berdekatandisekitar struktur anatomi.
SLOB 1Sisi 8ang sama/Lingual9 Sisi Berla:anan ; Bukal2
20
8/19/2019 Refarat Os Syam
21/26
A!uran
#enggunakan prinsip yang disebutkan diatas, aturan )*!8 dapat digunakan untuk
menentukan posisi gigi impaksi dengan tepat
• ika gigi impaksi tampak bergerak melalui sisi yang sama dimana tube digerakkan, maka ia
terletak pada sisi lingual• ika gigi impaksi tampak bergerak pada arah yang berlawanan dimana tube digerakkan, maka
ia terletak pada sisi bukal atau labial
Komplikasi Pen#a"u!an Gigi Kaninus Impaksi Raang A!as
• )ebagian besar gigi kaninus impaksi rahang atas terletak dekat dengan sinus maksilarisI
instrumentasi secara tidak sengaja dapat mendorong gigi kedalam ruang sinus.
• 5kar gigi kaninus impaksi dapat meluas dan membengkok atau berbentuk seperti kait
sehingga menjadi sulit mengeluarkan gigi ini
•
3igi tampak dekat dengan gigi tetangga
Pen#a"u!an Gigi Kaninus Impaksi Raang A!as
mpaksi pada palatum
• )etelah melakukan anastesi lokal yang adekuat, insisi dibuat dimulai dari aspek palatal leher
gigi insisivus sentral rahang atas sisi yang terlibat, meluas disekitar leher mahkota gigi
kaninus yang impaksi sebagian atau sekitar posisi mahkota gigi kaninus yang diharapkan,
hingga ujung distal gigi premolar kedua
• $nsisi lain dibuat pada midline dimulai dari krest papilla interdental, diantara gigi insisivus
sentral pada aspek palatal meluas hingga ke posterior sejauh 4-/ cm. Perdarahan pembuluh
darah nasopalatina dapat dijumpai dan dapat dikontrol dengan menggunakan tekanan pack.
• #ukoperiosteum diangkat untuk membuka daerah impaksi secara adekuat
• ika bulge mahkota gigi kaninus impaksi telah terlihat, tulang dihilangkan dengan
menggunakan bur atau chisel . Damun demikian, sebagian besar ahli bedah lebih memilih bur
atau chisel . *ubang dibuka di sekitar mahkota gigi kaninus impaksi, digunakan elevator yang
tepat dan gigi dikeluarkan dari soketnya. ika kurvatur akar memberi perlawanan pada
pengeluaran normal atau ketika mahkota tampak dekat dengan gigi tetangga, maka
pencabutan dengan metode pembelahan gigi harus dipertimbangkan. #ahkota harus dibelah
terlebih dahulu dan dikeluarkan, setelah itu akar didorong kedalam ruang yang terjadi oleh
pengeluaran mahkota.
mpaksi Pada .isi )abial Atau (ukal
21
8/19/2019 Refarat Os Syam
22/26
• #ahkota gigi impaksi harus dibuka dengan desain flap yang tepat
• Tulang yang berada diatas gigi impaksi harus dihilangkan dengan menggunakan bur atau
chisel
• 3igi diangkat dari soket menggunakan elevator
• ika masih terdapat hambatan atau resistensi, gigi harus dipotong atau dibelah dan akar gigi
serta mahkota dicabut secara terpisah
mpaksi Pada Aspek Palatal Dan (ukal
• %ibuat insisi semisirkuler pada sisi bukal lalu akar dibelah untuk dilakukan pencabutan
• 0lap palatal direfleksi pada aspek palatal seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dan
mahkota gigi impaksi dibuka dengan menghilangkan tulang yang ada di atasnya
menggunakan bur atau chisel .
$nstrumen yang tepat dimasukkan pada ujung akar mahkota gigi melalui kript bukal dan
instrumen diketuk perlahan dengan mallet untuk menghilangkannya melalui pembukaan di
daerah palatal 23ambar &(.(/ 5-H7
Gam"ar &'('*( Teknik pencabutan gigi kaninus impaksi rahang atas pada bagian palatal 257 garis insisi,
287 retraksi flap 2:7 pengangkatan tulang 2%7 mahkota gigi impaksi yang terbuka 267 mahkota dipisahkan
dengan menggunakan bur 207 mahkota dikeluarkan dengan menggunakan elevator 237 sebuah notch
dibuat pada akar untuk mengikat elevator lalu akar dikeluarkan, dan 2H7 luka dilakukan penjahitan.
Pencabutan gigi impaksi pada rahang edentulous sebenarnya mempunyai pengecualian yang
sama untuk insisi yang dibuat pada krest alveolar ridge akibat berkurangnya jumlah gigi.
22
8/19/2019 Refarat Os Syam
23/26
Pencabutan gigi kaninus impaksi bilateral rahang atas berbeda pada jenis insisi dan
pengangkatan flapnya. $nsisi dibuat di sekitar leher gigi yang meluas dari daerah premolar
pertama ke daerah lainnya, dan sebuah flap mukoperiosteal full thickness diangkat dengan
menginsisi bundel saraf nasopalatina dan pembuluh darah 2yang pulih dalam beberapa minggu7.
%alam hal ini, penempatan pack palatal sangat penting.
GIGI KANIN5S IMPAKSI RAHANG BA
8/19/2019 Refarat Os Syam
24/26
Gam"ar &'(', Teknik pencabutan gigi kaninus impaksi vertikal rahang bawah
Pena!alaksanaan Pas#a Operasi
• )oket sebaiknya didebridisasi seluruhnya dengan kuret bedah untuk menghilangkan
potongan tulang, tiap jaringan granulasi dan folikel gigi 2untuk mencegah pembentukan
kista7
• Tepi tulang yang tajam sebaiknya dihaluskan dengan sebuah bur tumpul atau bone file.
$rigasi dilakukan dengan larutan saline steril dalam jumlah yang banyak sebelum
approksimasi flap dan penjahitan
•
Pemberian obat-obatan oleh ahli bedah harus diikuti oleh pasien secara teratur• Perdarahan primer terjadi segera setelah pencabutan gigi. Tekanan lembut sebaiknya
diaplikasikan minimal ( menit dengan kasa atau perban diatas soket. Hal ini akan mengontrol
perdarahan.
• Perdarahan sekunder, biasanya terjadi akibat ketidaklengkapan atau ketidakefektifan dalam
penahanan perdarahan primer. Hal ini biasanya merupakan hasil peningkatan pembuluh
darah, stimulasi alkohol atau keterlibatan aktivitasElatihan yang berlebihan
• 1ntuk menangani perdarahan sekunder, sifat koagulasi darah sebaiknya diperiksa untuk
menyingkirkan tiap diskrasia darah. )elanjutnya sebuah sponge kasa atau perban sebaiknya
diletakkan dengan lembut diantara rahang dan daerah operasi selama setengah jam setelah
prosedur. Pasien sebaiknya tidak berkumur selama jam pasca operasi karena akanmemecahkan bekuan darah yang telah terbentuk.
• Pembengkakan wajah setelah impaksi terjadi dipermukaan terluar rahang, pembengkakan
pada sisi lingual sangat jarang. Penyebab pembengkakan yang muncul segera setelah
pembedahan terjadi biasanya adalah trauma mekanik sedangkan penyebab pembengkakan
yang terjadinya lambat secara umum adalah infeksi
24
8/19/2019 Refarat Os Syam
25/26
• 1ntuk menangani pembengkakan yang muncul secara cepat potongan es sebaiknya
diaplikasikan diatas daerah ini secara singkat dan teratur untuk hari pertama, hanya jika
timbul panas maka dapat diaplikasikan minimal empat jam sehari selama / hari berikutnya.
1ntuk mencegah terjadinya kekakuan rahang, dapat diberikan latihan rahang seperti
mengunyah permen karet sesering mungkin.
• #astikasi atau pengunyahan bahan makanan yang keras sebaiknya dihindari selama beberapa
hari. Pasien harus mengonsumsi makanan penuh nutrisi yang kaya akan vitamin dan mineral
dengan konsumsi air yang cukup.
• )ebaiknya diberikan instruksi oral hygiene atau kebersihan mulut yang ketat.
Komplikasi Yang Mun#ul Dari Gigi Impaksi Yang Masi Ter!inggal
$nfeksi. $nfeksi yang dapat terjadi pada gigi impaksi yang masih tersisa adalah perikoronitis,
abses, sellulitis, osteitis, dan osteomielitis.
0raktur. 3igi impaksi menyebabkan pelemahan tulang
?asa nyeri. #ungkin terbatas pada satu daerah, terjadi pada telinga, postauricula atau pada
tiap bagian yang disuplai oleh nervus trigeminal
Perubahan kista menjadi neoplasma
#aloklusi dan gigi berjejal gigi anterior karena efek tekanan gigi molar ketiga pada ujung
distal tulang
Komplikasi Yang Ter>a%i Selama Dan Se!ela Pen#a"u!an Gigi Molar Tiga Impaksi
*uka neurosensori. Termasuk luka pada nervus alveolaris inferior, nervus lingual, nervus
bukal, nervus milohioid, dan adanya kekakuan pada daerah yang disuplai oleh saraf-saraf ini.
$nfeksi
*uka pada jaringan lunak disekitarnya
3angguan suplai darah normal karena luka pada pembuluh darah lokal yang menyebabkan
nekrosis jaringan lunak atau flap disekitarnya.
Trismus akut
0raktur akar atau perpindahan akar secara tiba-tiba kedalam ruang sinus maksilaris atau
tempat lain.
0istula oroantral
Pergeseran gigi tetangga keluar dari soket sehingga menjadi non vital
#asalah T#
!steitis alveolar
0raktur rahang atas atau rahang bawah
Perdarahan yang berlebihan
3igi tetangga menjadi non vital
6mfisema sub akut karena seringnya penggunaan handpieces air driven
Hasil pasca operasi seperti pembengkakan berlebihan, disfagia dan rasa nyeri yang parah,
serta trismus
25
8/19/2019 Refarat Os Syam
26/26
• 3igi bergeser kedalam ruang sinus maksilaris, ruang submandibula, dapat ditelan atau
diaspirasi oleh pasien secara tiba-tiba.