22
TERAPI MODALITAS SENAM KAKI DIABETIK Pembimbing : Heri Triwibowo M.Kes Disusun Oleh : 1. Kotimah 11. Moh Ade Nur A 2. Nikmatul Dwi Latifah 12. Rudhi Adi S 3. Putri Destriyani I 13. Yongki Pranata Adi S 4. Safitri Dwi M 14. Agus Effendy 5. Brenta Yudha S 15. Aprilia Susanti 6. Novian Ardiansyah 16. Risky Octavia Z 7. Irfan Dedhy C 17. Maslachatul Ummah 8. Alexander H 18. Devi Eka 9. Silvana Y A 19. Imron Hamzah 10. Ani Kharisma

Proposal Senam Kaki Diabetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Senam Kaki Diabetik

Citation preview

Page 1: Proposal Senam Kaki Diabetik

TERAPI MODALITAS

SENAM KAKI DIABETIK

Pembimbing : Heri Triwibowo M.Kes

Disusun Oleh :

1. Kotimah 11. Moh Ade Nur A

2. Nikmatul Dwi Latifah 12. Rudhi Adi S

3. Putri Destriyani I 13. Yongki Pranata Adi S

4. Safitri Dwi M 14. Agus Effendy

5. Brenta Yudha S 15. Aprilia Susanti

6. Novian Ardiansyah 16. Risky Octavia Z

7. Irfan Dedhy C 17. Maslachatul Ummah

8. Alexander H 18. Devi Eka

9. Silvana Y A 19. Imron Hamzah

10. Ani Kharisma

PROGAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2015

Page 2: Proposal Senam Kaki Diabetik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terapi komplementer dan kedokteran alternatif semakin meningkat dan diterima

oleh masyarakat. Di Amerika serikat terapi komplementer dan kedokteran alternative

adalah lingkup yang luas dari sumber penyembuhan yang meliputi system kesehatan,

modalitas dan praktek yang didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara

sederhana, pengobatan komplementer bisa diartikan metode penyembuhan yang caranya

berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat

kimia dan operasi. Terapi modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawat secara

mandiri sebagai alternatif pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal

pengobatan dan sudah dibuktikan secara riset dampaknya terhadap kesehatan klien.

Terapi komplementer dan alternative adalah terapi dalam ruang lingkup luas

meliputi system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan

teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi

komplementer adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan

bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan sebagai

single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Saat ini gaya hidup

modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat semakin

menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan

jumlah penyakit degeneratif. Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu dari penyakit

degenerative tersebut.

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemik

(kadar gula darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin

ataupun keduanya ( American DiabetesAssosiation , 2003). Diabetes Melitus merupakan

sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau

hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1996 di

dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat

pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan

Page 3: Proposal Senam Kaki Diabetik

(obesitas), dan gaya hidup. Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi

Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering dialami

pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki

diabetes.

Saat ini, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum

lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah

satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing

manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat.

“Namun, obat bukan terapi utama diabetesi”, kata Andri Sumarni, instruktur senam

diabetes dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo. Karena itu,

diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu. Rutin

senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh, agar tak bertambah tinggi. Dari

sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa olah raga apabila dilakukan

sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada

umumnya.selain itu telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian pengobatan

diabetes melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi pengidap diabetes melitus

(bagi orang normal juga demikian) karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

diharapkan salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut

adalah senam kaki. Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah

memperlancar peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini

membahas tentang senam kaki pada pasien diabetes.

Page 4: Proposal Senam Kaki Diabetik

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Dapat memahami dan memperagakan kembali senam kaki pada pasien penderita

diabetes melitus.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian senam kaki.

b. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan senam kaki.

c. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontra indikasi senam kaki.

d. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus dikaji sebelum

senam kaki.

e. Mampu memahami dan melakukan prosedur pelaksanaan dalam senam kaki.

f. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus dievaluasi setelah

evaluasi senam kaki.

g. Mampu memahami dan menuliskan dokumentasi tindakan senam kaki.

Page 5: Proposal Senam Kaki Diabetik

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki

diabetes . Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam perawatan kaki untuk

mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah dengan melakukan senam kaki

diabetes , disamping memotong kuku yang benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan

menjaga kebersihan kaki (Soegondo, et al. 2004).

Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti.

Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat

tinggi dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat umum. Senam adalah latihan fisik

yang dipilih dan diciptakan dengan terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan

membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (probosuseno, 2007).

Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis olahraga aerobik yang

menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan oksigen masih dapat

dipenuhi tubuh (karim, 2002). Latihan fisik merupakan salah satu prinsip dalam

penatalaksanaan penyakit Diabetes Melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik

teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar

dalam pengelolaan diabetes. Latihan fisik yang dimaksud adalah berjalan, bersepeda

santai, jogging, senam, dan berenang. Latihan fisik ini sebaiknya disesuaikan dengan

umur dan status kesegaran jasmani (PERKENI, 2002).

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes

mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah

bagian kaki. (S,Sumosardjuno,1986) Ada 3 alasan mengapa orang dengan diabates lebih

tinggi resikonya mengalami masalah kaki yaitu: Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang

menurun (gangguan pembuluh darah) Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan

saraf) Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi Senam kaki ini sangat dianjurkan

untuk penderita diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi darah dan neuropathy di

Page 6: Proposal Senam Kaki Diabetik

kaki, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh penderita. Latihan senam

kaki DM ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki

misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki.

Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau

ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, et al. 2004).

2.2 Tujuan

Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah

memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga nutrisi lancer kejaringan

tersebut (Tara, 2003). Gerakan dalam senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikan

dalam 3rd National Diabetes Educators Training Camp tahun 2005 dapat membantu

memperbaiki sirkulasi darah di kaki. Bisa mengurangi keluhan dari neuropathy sensorik

seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang

lain adalah dapat memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki,

meningkatkan kekuatan otot betis dan paha ( gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan

mengatasi keterbatasan gerak sendi (Soegondo, et al. 2004).

Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM untuk

meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih

banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan

aktif (Soegondo, et al. 2004). Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan

oksigen yang mana dapat meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006). Soegondo,

et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti senam kaki DM dapat membuat

otot-otot di bagian yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menyebabkan

terbukanya kanal ion, menguntungkan ion positif dapat melewati pintu yg terbuka.

Masuknya ion positif itu mempermudah aliran penghantaran impuls saraf (Guyton &

Hall,2006). Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah :

Page 7: Proposal Senam Kaki Diabetik

a. Memperbaiki sirkulasi darah

b. Memperkuat otot-otot kecil

c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi

1. Indikasi

Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe

1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes

Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.

2. Kontraindikasi

a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.

b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.

2.4 Hal yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan

a. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien

b. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan

c. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)

d. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut

e. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/ mood, motivasi)

Page 8: Proposal Senam Kaki Diabetik

2.5 Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan Alat : 2 kertas Koran, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk),

hanskun.

2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki

3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy

pasien

4. Prosedur Pelaksanaan :

a. Perawat cuci tangan

b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas

bangku dengan kaki menyentuh lantai.

Gambar 1. Pasien duduk di atas kursi

c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas

lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

Page 9: Proposal Senam Kaki Diabetik

Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.

Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki

diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan

secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat

gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Page 10: Proposal Senam Kaki Diabetik

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas

f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar

dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai

g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan

kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan

gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua

kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan

pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.

Page 11: Proposal Senam Kaki Diabetik

k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan

pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat

l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan

kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula

menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja

Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki

Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu

letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.

Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Page 12: Proposal Senam Kaki Diabetik

Gambar 7. Membentuk kertas koran

F. Hal yang Harus di Evaluasi Setelah Tindakan

a. Pasien dapat menyebutkan kembali pengertian senam kaki

b. Pasien dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam kaki

c. Pasien dapat memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kaki secara mandiri

Page 13: Proposal Senam Kaki Diabetik

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Senam kaki diabetic adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes

melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian

kaki yang memiliki tujuan memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil,

mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan paha,

mengatasi keterbatasan gerak sendi. Untuk itu penderita diabetes mellitus di anjurkan untuk

melakukan senam kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing klien untuk

melakukan senam kaki agar klien dapat melakukan senam kaki secara mandiri.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang

kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.

Page 14: Proposal Senam Kaki Diabetik

DAFTAR PUSTAKA

Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI

Smeltzer, Suzzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Sumosardjuno. 1996. Manfaat dan macam olahraga bagi penderita diabetes mellitus. Jakarta :

EGC

Page 15: Proposal Senam Kaki Diabetik

DOKUMENTASI

Page 16: Proposal Senam Kaki Diabetik
Page 17: Proposal Senam Kaki Diabetik