Click here to load reader
View
260
Download
5
Embed Size (px)
Slide 1
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
FISIOLOGI MANUSIA
By : Mirdayani P
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem saraf yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung antara lain pada perubahan rangsangan dari lingkungannya.
Dalam rangka mempelajari perubahan kapasitas tubuh manusia sebagai suatu sistem, termasuk mempelajari berbagai sistem organ serta pola komunikasi antar sistem organ tersebut, perlu diketahui pula peran sistem pengendali tubuh berupa saraf
Sistem Saraf manusia
Sistem saraf otonom tergantung sistem saraf pusat, dan antara keduanya di hubungkan dalam urat-urat saraf aferen dan eferen.
Dalam hal ini juga memiliki sifat-sifat yang seolah-olah sebagai bagian saraf pusat yang telah bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru dan usus. Oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tak sadar.
Saraf Tepi dan Saraf Otonom
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak.
Sedangkan saraf otonom berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya tidak dapat diatur otak, seperti sekresi keringat, denyut jantung dan gerak saluran pencernaan.
ORGANISASI SISTEM SARAF
Sistem Saraf Pusat
Sistem Saraf Peripheral
Sistem Saraf Otonom
Otak (Brain)
Saraf sum2 tulang belakang (Spinal cord)
Saraf otak (cranial nerves 12 pasang)
Saraf simpatik
Saraf sum2 tulang belakang (spinal nerves 31 pasang)
Saraf parasimpatik
Melakukan pemantauan atau pemonitoran dan pengontrolan setiap kegiatan tubuh, dalam keadaan bangun atau tidur.
FUNGSI PERSARAFAN
Menerima, mentransmisi, menyimpan, merespon rangsangan/informasi (stimulus/stimuli) yang datang dari dalam atau luar
Jaringan saraf kompleks (sistem persarafan)
Struktur Sel Saraf
Satuan struktur sistem saraf terdiri dari Sel Saraf (neuron/nerve cell). Neuron terdiri dari:
Badan sel (cell body/perykaryon/soma);
Dendrit (cabang2 sel saraf-mengantar ransang/informasi dari atau ke badan saraf);
Dalam badan selinti sel saraf. Ada badan saraf yg berlokasi di dalam, dan di luar sistem saraf pusat (simpul sarafganglion).
Klasifikasi Saraf
Menurut struktur:
Saraf berkutub 1 (unipolar neuron)
Saraf berkutub 2 (bipolar neurons)
Saraf berkutub 3 (multipolar neurons)
Menurut fungsinya:
Saraf sensoris (sensory/afferent neuron)->pembawa informasi/ impuls dari indera (receptor) ke saraf pusat=>termasuk saraf berkutub 1, kecuali saraf retina mata, alat2 dalam telinga, alat pengecap dan pembau termasuk saraf sensori 2 kutub.
Saraf motorik (motoric/efferent neuron): pembawa informasi/ perintah/impuls dari otak/saraf pusat ke alat2 gerak/organ tubuh/kelenjar. Saraf ini termasuk 3 kutub.
Saraf asosiasi (assosiation/internuncial neuron)-> membawa impuls/informasi (bila ada) dari sel saraf yang 1 ke yang lainnya, yg terjadi di dalam sistem saraf pusat. Saraf ini termasuk 3 kutub.
SARAF OTONOM
Simpatis dan parasimpatis
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih,
saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
10
Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebrata, kemudian berakhir pada pelvis di depan koksigis sebagai ganglion koksigeus.
Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan dari daerah2 berikut:
Daerah leher : 3 pasang ganglion servikal
Daerah dada : 11 pasang ganglion torakal
Daerah pinggang: 4 pasang ganglion lumbal
Daerah pelvis : 4 pasang ganglion sakral
Didepan koksigis : Ganglion kogsigens
Cara kerja saraf simpatik selalu berlawanan dengan saraf parasimpatik (bersifat antagonis).
SimpatikParasimpatikMemperbesar pupil mataMenghambat keluarnya air ludah (saliva)Meningkatkan ekskresi keringat dan sekresi getah pancreas Menghambat sekresi enzim pada kelenjar pencernaan Menghambat kontraksi kandung kemih (vesica urinaria) Mempercepat denyut jantung Menambah volume darahMemperbesar pembuluh darah koronerMempersempit pembuluh darah arteri paru-paru dan arteri pada organ kelaminMelebarkan cabang tenggorok (bronkhia)Mengkerutkan kura (limpa)Menyebabkan kontraksi (meremas) rahim pada saat kehamilan dan relaksasi rahim pada saat tidak ada kehamilanMengecilkan pupil mata Membantu (stimulasi) keluarnya air ludah (saliva)Menurunkan ekskresi keringat dan sekresi getah pancreas Menstimulasi sekresi enzim pada kelenjar pencernaan Mengerutkan kantung kemih (vesica urinaria) Memperlambat denyut jantung Mengurangi volume darahMempersempit pembuluh darah koronerMemperbesar pembuluh darah arteri paru-paru dan arteri pada organ kelamin Mempersempit cabang tenggorok (bronkhia) Melebarkan kura (limpa) Tidak berpengaruh pada kontraksi dan relaksasi rahimhttp://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/02/sistem-saraf-otonom.html
13
OTAK KITA LEBIH KOMPLEKS DARI KOMPUTER TERCANGGIH DI DUNIA DAN MEMILIKI LEBIH DARI 100.000.000.000 SEL SYARAF MELEBIHI JUMLAH BINTANG DI GALAKSI BIMA SAKTI. SETIAP SEL SARAF TERHUBUNG DENGANLEBIH DARI 100.000 SEL SYARAF YANG LAIN
Sekian dan terima kasih