22
Laki-laki dengan Batuk Darah Karen Aryan Perdana 102011258

ppt blok 18

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 18

Citation preview

Page 1: ppt blok 18

Laki-laki dengan Batuk DarahKaren Aryan Perdana

102011258

Page 2: ppt blok 18

Skenario

Laki laki berusia 56 tahun dating ke poliklinik RS dengan keluhan batuk darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari yang lalu. Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada sesak dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum pernah berobat sebelumnya untuk keluhan tersebut. Pasien juga sering merasa badanya terasa hangat hilang-timbul selama 1 bulan terakhir. Riwayat keluarga dengan penyakit serupa tidak ada.

Page 3: ppt blok 18

Anamnesis

Identitas diri RPS

◦- batuk > 2minggu? Batuk produktif? sputum putih/kuning? Batuk darah? Sesak? Nyeri dada? Batuk darah? Penurunan BB? Sering lelah? Keringat malam hari?riwayat asma?

RPD ◦Sakit seperti ini?riwayat merokok? Alkohol? Obat-obatan?

Page 4: ppt blok 18

Anamnesis

RPK◦Keluarga yang sakit?riwayat dm, hipertensi ? Lingkungan rumah?

RPS◦Pekerjaan? Teman kerja yang menderita?

Page 5: ppt blok 18

Pemeriksaan Fisik

TTV : Inspeksi, palpasi, perkusi,

auskultasi?◦KGB membesar (cervical,

axilla), ronkhi basah kadang kadang

Page 6: ppt blok 18

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan sputum SPS Zielh Nielseen / Lowenstein – Jensen◦Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut

negative (-)◦Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah

kuman yang ditemukan◦Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + (1+)◦Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ (2+)◦Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ (3+)

Page 7: ppt blok 18

Pemeriksaan Penunjang

Uji tuberculin ( dibaca 48-72 jam indurasi)◦>15 mm terinfeksi atau pernah terinfeksi, walaupun pernah

vaksin BCG◦>10 mm dianggap + IV drug user, perawat, ◦> 5 mm dianggap + HIV, kontak dgn os TBC, imunosupresif

False (+) post vaksin BCG False (-) obat imunosupresif, malnutrisi, aids.

Page 8: ppt blok 18

Pemeriksaan Penunjang

Radiologi ◦Bayangan berawan/nodular di

segmen apical dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah.

◦Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular

◦Bayangan bercak milier

Page 9: ppt blok 18

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah◦Kurang spesifik, LED meningkat saat terjadi proses aktif

Page 10: ppt blok 18

Working diagnosis

Tuberculosis, berdasarkan gejala gejala yang timbul terhadap pasien

Kriteria WHO : ◦1. pasien dengan BTA (+) ◦2. pasien dengan BTA (-) tetapi memiliki gambaran klinis dan foto

radiologi sesuai dgn TB aktif.

Page 11: ppt blok 18

Differential DiagnosisTBC Pneumonia Karsinoma Paru PPOK (emifesma

dan bronchitis kronik

Infeksi Mycobacterium Tuberculosis

Peradangan parenkim yang disebabkan oleh mikroorganisme

Pertumbuhan sel kanker di jaringan paru

Obstruksi kronik Tr,respiratorius yang irreversible.

Batuk >2minggu, hemoptysis, BB , keringat malam,

Demam, menggigil, batuk dahak purulent,sesak,nyeri dada.

Gejala tidak spesifik, merokok lama, batuk kronik, nyeri dada, BB

Merokok lama, sesak dgn mengi, batuk kronik mucoid, sianosis.

PF tidak ada yang spesifik,Pembesaran KGB daerah servikal, suara nafas melemah dan bronkial, RO nodular apeks paru, kavitas.

Bag sakit tertinggal saat inspirasi, vocal fremitus mengeras, perkusi redup, leukositosi dan LED , RO konsolidasi paru

Tidak spesifik biasanya pembesaran KGB

Barrel chest, retraksi sela iga, otot bantu nafas, hipersonor, ronki dan mengi saat nafas biasa dan ekspirasi, RO hiperinflasi, FEV1 < 80 %

Page 12: ppt blok 18

Epidemiologi

WHO 2004 8,8 juta kasus Tuberkulosis Kasus di Asia tenggara 33 % dari kasus TB diduniaAngka kematiannya 8000 setiap hari dan 2 – 3 juta tiap

tahun

Page 13: ppt blok 18

Etiologi

Mycobacterium Tuberculosis batang lurus, spora (-), kapsul (-), lebar 0,3-0,6 mm, panjang 1-4 mm,

Penyusun dinding asam mikolat,lilin kompleks (complex-waxes), dan trehalosa dimikolat disebut cord factor.

Bakteri tahan asam

Page 14: ppt blok 18

Patogenesis

Tuberkulosis primer ◦Kuman sarang pneumoni (sarang primer/afek primer)

peradangan KGB menuju hilus (limfangitis local) radang KGB di hilus (limfadenitis reginonal)

◦Limfadenitis regional + afek primer kompleks primer kompleks primer

1. sembuh dgn tidak cacat sama sekali.2. Sembuh ada meninggalkan sedikit bekas ( sarang Ghon,

garis fibrotic, sarang perkapuran di hilus )3. Menyebar secara bronkogen, secara hematogen dan

limfogen

Page 15: ppt blok 18

Patogenesis

Tuberkulosis Post Primer/ sekunder ◦muncul lama post TB primer ( berbahaya/sumber penularan)◦Dimulai dari sarang yang terbentuk sebelumnya ( segmen apical

lobus superior dan inferior ) yaitu sarang pneumoni

Page 16: ppt blok 18

Klasifikasi Tuberkulosis

1. berdasarkan hasil BTA

Tuberkulosis paru BTA (+)◦Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukan hasil BTA positif ◦Satu specimen dahak menunjukan BTA (+) dan kelainan radiologi

menunjukan gambaran tuberculosis aktif ◦Satu specimen dahak menunjukan BTA (+) dan biakan (+)

Tuberkulosis paru BTA (-) ◦Pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA (-), gejala klinis dan kelainan

radiologi menunjukan tuberculosis aktif◦Pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA (-) dan biakan M.tuberculosis

Page 17: ppt blok 18

Klasifikasi Tuberkulosis

2. berdasarkan tipe pasien ◦Kasus baru ◦Kasus kambuh ◦Kasus gagal pengobatan◦Kasus defaulted

Page 18: ppt blok 18

Gambaran klinis

1. Gejala respiratorik ◦Batuk > 2 minggu ◦Batuk darah◦Sesak nafas◦Nyeri dada

2. Gejala sistemik◦Demam◦Malaise, keringat malam,

anoreksia, berat badan menurun

3. Gejala ekstraparu◦Limfadenitis TBC

pembesaran KGB◦Meningitis TBC gejala

meningitis (kaku kuduk)◦Pleuritis TBC sesak nafas,

nyeri dada, ada cairan dipluera.

Page 19: ppt blok 18

Pengobatan Tuberkulosis

Obat lini 1 : - INH, Rifampisi,Etambutol,Pirazinamid,Streptomisin

Obat lini 2 : - Kanamisin, Amikasin, Kuinolon.

Page 20: ppt blok 18

Kategori Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan

I - TB paru BTA +,

  BTA - , lesi luas       

 

2 RHZE / 4 RH atau

2 RHZE / 6 HE

*2RHZE / 4R3H3

 

II - Kambuh

- Gagal pengobatan

-RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5

RHE

-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin,

etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE

Bila streptomisin alergi,

dapat diganti kanamisin

II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat dan

keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya)

atau

*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3

 

III -TB paru BTA neg. lesi minimal

 

2 RHZE / 4 RH atau

6 RHE atau

*2RHZE /4 R3H3

 

IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat

lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)

 

IV - MDR TB

 

Sesuai uji resistensi + OAT   lini 2 atau H seumur hidup  

Catatan : * Obat yang disediakan oleh Program Nasional TB

Page 21: ppt blok 18

Pencegahan Tuberkulosis

Tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan rumahMembuat ventilasi rumah yang baikMengajarkan kpd orang – orang utk tidak meludah

sembaranganKonsumsi makanan bergiziKurangi merokok, alcoholImunisasi BCG untuk setiap bayi dibawah 3 bulan.

Page 22: ppt blok 18

Prognosis

Dengan terapi jangka pendek yang menggunakan empat obat lini pertama, diharapkan dapat terjadi kesembuhan. Kadang- kadang pasien meninggal akibat infeksi berat dan beberapa pasien mengalami komplikasi lanjut tuberkulosis. Pada tuberkulosis terkait HIV, mortalitasnya meningkat, namun terutama disebabkan oleh infeksi bakteri yang bertumpang tindih