Upload
freyjs-gatesjfreey
View
4.229
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Anesty Claresta102011223
A5
Gangguan Sistem Pernafasan
RespirasiManusia : butuh energyO2, untuk membakar
energyCO2, zat sisa hasil
metabolisme
Sistem RespirasiFungsi : ambil O2 dan buang CO2Selain itu :
Mengeluarkan air dan panas tubuhMeningkatkan aliran balik venaProses : berbicara, bernyanyi, dsb.Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan,
menginaktifkan materi yang melewati sirkulasi pulmonal
Sistem RespirasiRespirasi melibatkan proses berikut :Ventilasi pulmonar (pernapasan) :jalan masuk
dan keluar udara dari saluran pernapasan dan paru-paru.
Respirasi eksternal :difusi O2 dan CO2 antara udara dalam paru dan kapilar pulmonar.
Respirasi internal :difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel-sel jaringan.
Respirasi selular :penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi, dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-sel tubuh
Struktur yang terlibatBagian Konduksi
Untuk menyalurkan udaraRongga hidung-bronkiolus terminalis
Bagian RespiratorikBronkiolus respiratorius-alveolusTempat berlangsungnya pertukaran gas
Rongga Hidung
Rongga hidungvestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa
(bulu hidung). Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum
memasuki fosa nasalis.Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi (epitel
bertingkat torak bersilia ber sel goblet)konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk
fungsi menghidu/membaui.Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas:
sel penyokong/sel sustentakuler, sel olfaktorius (neuron bipolar, membentuk N.I – olfaktorius) sel basal reserve cell/sel cadangan yang akan membentuk sel
penyokong dan mungkin menjadi sel olfaktorius kelenjar Bowman pada lamina propria agar epitel tetap lembab
dan pelarut zat kimia bentuk bau
Rongga hidungEpitel olfaktorius tersebut terdiri atas:sel penyokong/sel sustentakuler, sel silindris tinggi dengan
bagian apex lebar dan bagian basal menyempit, intinya lonjong di tengah, pada permukaan terdapat mikrovili, dan sitoplasmanya mempunyai granula kuning kecoklatan.
sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia, berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak),
sel basal (berbentuk piramid), intinya lonjong, dan merupakan reserve cell/sel cadangan yang akan membentuk sel penyokong dan mungkin menjadi sel olfaktorius
kelenjar Bowman pada lamina propria. Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat.
Rongga hidungEpitel olfaktorius
Fungsi rongga hidungPenyaringan partikel kecil. Penghangatan dan pelembaban udara yang
masukResepsi odor
Sinus paranasalisRongga dalam tulang tengkorak yang berhubungan
dengan cavum nasiTerdiri dari :
Sinus maxillaris, frontalis, sphenoidalis, ethmoidalisEpitel : epitel respirasiAda kelenjar yang memproduksi mukosTerjadi peradangan sinusitisFungsi :
meringankan tulang tengkorak, menambah resonansi suara, mengubah ukuran dan bentuk wajah setelah pubertas, memberi area permukaan tambahan untuk menghangatkan
dan melembabkan udara yang masuk
FaringFaring adalah tabung muskular berukuran 12,5cm
yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak sampai oesophagus.
Faring terbagi menjadi nasofaring, orofaring, dan laringofaring
Mikroskopis :Nasofaring : epitel respirasi, ada kelenjar campur,
ada noduli limfatisiOrofaring : epitel berlapis gepeng tanpa lapiran
tanduk, ada tonsila palatinaLaringofaring: epitel bervariasi, sebagian besar
epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.
Faring
LaringLaring merupakan kotak
suara yang menghubungkan faring dengan trakea.
Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago: tiga berpasangan (aritenoid,
kornikulata, cuneiform)tiga tidak berpasangan
(tiroidjakun, krikoid, epiglotis.
TrakeaTuba dengan panjang 10cm
sampai 12 cm dan diameter 2,5 cm serta terletak di atas permukaan anterior esofagus.
Membelah menjadi dua bronkus utama.
Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago hialin berbentuk C.
Trakea dilapisi epitelium respiratorik (kolumnar bertingkat dan bersilia) yang mengandung banyak sel goblet
Percabangan BronkusBronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek,
lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arcus aorta membelokan trakea bawah ke kanan.
Saat tuba semakin menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago.
ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, dalam paru disebut bronki intrapulmonar.
Bronkus bronkiolusbronkiolus terminalbronkiolus respiratorikduktus alveolaralveoli.
Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik terkecil
Bronkus dan Bronkiolus
AlveolusStruktur berongga tempat pertukaran gas oksigen
dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang
berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat.
sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah.
Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru.
Paru-paruParu-paru adalah organ berbentuk piramid
seperti spons dan berisi udara, terletak didalam toraks.
Paru kanan memiliki 3 lobus dan paru kiri memiliki 2 lobus.
apeks : bagian atas iga pertama, Basal : diafragma Paru-paru dibungkus oleh membran pleura.
Pleura viseral : menempel ke paruPleura parietal : menempel ke dinding toraks
Mekanisme Pernafasan
Mekanisme pernafasanInspirasi tenang (otot inspirasi kontraksi)
Ekspirasi tenang (otot inspirasi relaksasi)
Inspirasi kuat (otot inspirasi + otot tambahan kontraksi)
Ekspirasi kuat (kontraksi otot ekspirasi)
Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
Transport O2 dan CO2
Transport O2 dan CO2Oxygen Mengikat hemoglobin
didalam sel darah merahHemoglobin
menangkapO2 di dalam kondisihangat dan pH rendah
Karbon dioksida 20% mengikat
hemoglobin, 70% dlm bentuk bicarbonate dalam darah
Sel darah merahmengubah CO2 menjadiHCO3-
Kurva disosiasi
Mekanisme pernafasan
Ventilasi dan ruang rugiVentilasi pulmonal/paru.
Ventilasi paru disebut juga ventilasi semenit. Ventilasi ini merupakan volume udara yang dihirup dan dihembuskan dalam satu menit. Salah satu faktor yang penting dalam menentukannya adalah kecepatan napas, dengan nilai rerata 12 kali per menit.
Ventilasi paru (ml/mnt) = volume alun napas (ml/napas) x kecepatan napas (jumlah napas per menit)
Ventilasi AlveolusVentilasi alveolus adalah volume udara yang
dipertukarkan antara atmosfer dan alveolus per menit.Ventilasi alveolus = (volume alun napas-volume ruang
rugi) x kecepatan nafas.
Gangguan ventilasiKelainan ventilasi dibagi menjadi 2 :
Obstruktif adalah penyempitan/penyumbatan saluran udara nafas (lebih sukar mengosongkan paru daripada pengisian).
Restriktif adalah kemampuan paru untuk mengembang terhambat.
Ruang rugiRuang rugi pernapasan adalah ruang di dalam saluran
napas yang berisi udara yang tidak berkontak dengan alveoli, sehingga udara tersebut tidak ikut serta dalam proses pertukaran gas dengan darah dalam kapiler paru.
Macam ruang rugi, berdasarkan metode yang menguraikan pengukuran ruang rugi :
Ruang rugi anatomi adalah ruang rugi yang berisi volume udara dalam sistem pernapasan selain volume udara pada alveoli.
Ruang rugi fisiologi adalah ruang yang berisi volume udara yang tidak mencapai keseimbangan dengan darah, yaitu ventilasi yang terbuang.
Pengendalian pernafasanKorteks CerebriBerperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat
volunter sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.
Medulla oblongataterletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan
automatik atau spontan. Dua kelompok neuron yaitu: Dorsal Respiratory Group (DRG) : pernafasan biasaVentral Respiratory Group (VRG) : pernafasan kuatKedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan
irama pernapasan.
Pengendalian pernafasan Pons
pusat apneutik dan pusat pnumotaksis. Apneutik : mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan
menghambat ekspirasi. Pneumotaksis : membatasi durasi inspirasi, dan dibantu juga oleh N.X
(Vagus) Kendali Kimia Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor pusat yang berada di
medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
a. Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalamdarah arteri, peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan.
b. Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen. Misalnya adanya penurunan oksigen, peningkatan karbon dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan menjadi meningkat.
KesimpulanSesak nafas disebabkan oleh gangguan
sistem respirasi. Dimana terdapat hambatan dalam jalan keluar masuknya udara ke paru-
paru sehingga menghambat pertukaran antara O2 dan CO2. Gangguan yang terjadi merupakan gangguan obstruktif. Hal ini
ditandai dengan ekspirasi memanjang yang dialami pasien.