33
Anesty Claresta 102011223 A5 Gangguan Sistem Pernafasan

Ppt blok 7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt blok 7

Anesty Claresta102011223

A5

Gangguan Sistem Pernafasan

Page 2: Ppt blok 7

RespirasiManusia : butuh energyO2, untuk membakar

energyCO2, zat sisa hasil

metabolisme

Page 3: Ppt blok 7

Sistem RespirasiFungsi : ambil O2 dan buang CO2Selain itu :

Mengeluarkan air dan panas tubuhMeningkatkan aliran balik venaProses : berbicara, bernyanyi, dsb.Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan,

menginaktifkan materi yang melewati sirkulasi pulmonal

Page 4: Ppt blok 7

Sistem RespirasiRespirasi melibatkan proses berikut :Ventilasi pulmonar (pernapasan) :jalan masuk

dan keluar udara dari saluran pernapasan dan paru-paru.

Respirasi eksternal :difusi O2 dan CO2 antara udara dalam paru dan kapilar pulmonar.

Respirasi internal :difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel-sel jaringan.

Respirasi selular :penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi, dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-sel tubuh

Page 5: Ppt blok 7

Struktur yang terlibatBagian Konduksi

Untuk menyalurkan udaraRongga hidung-bronkiolus terminalis

Bagian RespiratorikBronkiolus respiratorius-alveolusTempat berlangsungnya pertukaran gas

Page 6: Ppt blok 7

Rongga Hidung

Page 7: Ppt blok 7

Rongga hidungvestibulum di sekitar nares terdapat kelenjar sebasea dan vibrisa

(bulu hidung). Epitel di dalam vestibulum merupakan epitel respirasi sebelum

memasuki fosa nasalis.Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi (epitel

bertingkat torak bersilia ber sel goblet)konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius yang khusus untuk

fungsi menghidu/membaui.Epitel olfaktorius tersebut terdiri atas:

sel penyokong/sel sustentakuler, sel olfaktorius (neuron bipolar, membentuk N.I – olfaktorius) sel basal reserve cell/sel cadangan yang akan membentuk sel

penyokong dan mungkin menjadi sel olfaktorius  kelenjar Bowman pada lamina propria agar epitel tetap lembab

dan pelarut zat kimia bentuk bau

Page 8: Ppt blok 7

Rongga hidungEpitel olfaktorius tersebut terdiri atas:sel penyokong/sel sustentakuler, sel silindris tinggi dengan

bagian apex lebar dan bagian basal menyempit, intinya lonjong di tengah, pada permukaan terdapat mikrovili, dan sitoplasmanya mempunyai granula kuning kecoklatan.

sel olfaktorius (neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaan epitel olfaktorius dan bersilia, berfungsi sebagai reseptor dan memiliki akson yang bersinaps dengan neuron olfaktorius otak),  

sel basal (berbentuk piramid), intinya lonjong, dan merupakan reserve cell/sel cadangan yang akan membentuk sel penyokong dan mungkin menjadi sel olfaktorius

 kelenjar Bowman pada lamina propria. Kelenjar Bowman menghasilkan sekret yang membersihkan silia sel olfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membaui zat-zat.

Page 10: Ppt blok 7

Fungsi rongga hidungPenyaringan partikel kecil. Penghangatan dan pelembaban udara yang

masukResepsi odor

Page 11: Ppt blok 7

Sinus paranasalisRongga dalam tulang tengkorak yang berhubungan

dengan cavum nasiTerdiri dari :

Sinus maxillaris, frontalis, sphenoidalis, ethmoidalisEpitel : epitel respirasiAda kelenjar yang memproduksi mukosTerjadi peradangan sinusitisFungsi :

meringankan tulang tengkorak, menambah resonansi suara, mengubah ukuran dan bentuk wajah setelah pubertas, memberi area permukaan tambahan untuk menghangatkan

dan melembabkan udara yang masuk

Page 12: Ppt blok 7

FaringFaring adalah tabung muskular berukuran 12,5cm

yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak sampai oesophagus.

Faring terbagi menjadi nasofaring, orofaring, dan laringofaring

Mikroskopis :Nasofaring : epitel respirasi, ada kelenjar campur,

ada noduli limfatisiOrofaring : epitel berlapis gepeng tanpa lapiran

tanduk, ada tonsila palatinaLaringofaring: epitel bervariasi, sebagian besar

epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Page 13: Ppt blok 7

Faring

Page 14: Ppt blok 7

LaringLaring merupakan kotak

suara yang menghubungkan faring dengan trakea.

Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago: tiga berpasangan (aritenoid,

kornikulata, cuneiform)tiga tidak berpasangan

(tiroidjakun, krikoid, epiglotis.

Page 15: Ppt blok 7

TrakeaTuba dengan panjang 10cm

sampai 12 cm dan diameter 2,5 cm serta terletak di atas permukaan anterior esofagus.

Membelah menjadi dua bronkus utama.

Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago hialin berbentuk C.

Trakea dilapisi epitelium respiratorik (kolumnar bertingkat dan bersilia) yang mengandung banyak sel goblet

Page 16: Ppt blok 7

Percabangan BronkusBronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek,

lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arcus aorta membelokan trakea bawah ke kanan.

Saat tuba semakin menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago.

ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, dalam paru disebut bronki intrapulmonar.

Bronkus bronkiolusbronkiolus terminalbronkiolus respiratorikduktus alveolaralveoli.

Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik terkecil

Page 18: Ppt blok 7

AlveolusStruktur berongga tempat pertukaran gas oksigen

dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang

berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat.

sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah.

Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru.

Page 20: Ppt blok 7

Paru-paruParu-paru adalah organ berbentuk piramid

seperti spons dan berisi udara, terletak didalam toraks.

Paru kanan memiliki 3 lobus dan paru kiri memiliki 2 lobus.

apeks : bagian atas iga pertama, Basal : diafragma Paru-paru dibungkus oleh membran pleura.

Pleura viseral : menempel ke paruPleura parietal : menempel ke dinding toraks

Page 21: Ppt blok 7

Mekanisme Pernafasan

Page 22: Ppt blok 7

Mekanisme pernafasanInspirasi tenang (otot inspirasi kontraksi)

Ekspirasi tenang (otot inspirasi relaksasi)

Inspirasi kuat (otot inspirasi + otot tambahan kontraksi)

Ekspirasi kuat (kontraksi otot ekspirasi)

Page 23: Ppt blok 7

Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

Page 24: Ppt blok 7

Transport O2 dan CO2

Page 25: Ppt blok 7

Transport O2 dan CO2Oxygen Mengikat hemoglobin

didalam sel darah merahHemoglobin

menangkapO2 di dalam kondisihangat dan pH rendah

Karbon dioksida 20% mengikat

hemoglobin, 70% dlm bentuk bicarbonate dalam darah

Sel darah merahmengubah CO2 menjadiHCO3-

Page 26: Ppt blok 7

Kurva disosiasi

Page 27: Ppt blok 7

Mekanisme pernafasan

Page 28: Ppt blok 7

Ventilasi dan ruang rugiVentilasi pulmonal/paru.

Ventilasi paru disebut juga ventilasi semenit. Ventilasi ini merupakan volume udara yang dihirup dan dihembuskan dalam satu menit. Salah satu faktor yang penting dalam menentukannya adalah kecepatan napas, dengan nilai rerata 12 kali per menit.

Ventilasi paru (ml/mnt) = volume alun napas (ml/napas) x kecepatan napas (jumlah napas per menit)

Ventilasi AlveolusVentilasi alveolus adalah volume udara yang

dipertukarkan antara atmosfer dan alveolus per menit.Ventilasi alveolus = (volume alun napas-volume ruang

rugi) x kecepatan nafas.

Page 29: Ppt blok 7

Gangguan ventilasiKelainan ventilasi dibagi menjadi 2 :

Obstruktif adalah penyempitan/penyumbatan saluran udara nafas (lebih sukar mengosongkan paru daripada pengisian).

Restriktif adalah kemampuan paru untuk mengembang terhambat.

Page 30: Ppt blok 7

Ruang rugiRuang rugi pernapasan adalah ruang di dalam saluran

napas yang berisi udara yang tidak berkontak dengan alveoli, sehingga udara tersebut tidak ikut serta dalam proses pertukaran gas dengan darah dalam kapiler paru.

Macam ruang rugi, berdasarkan metode yang menguraikan pengukuran ruang rugi :

Ruang rugi anatomi adalah ruang rugi yang berisi volume udara dalam sistem pernapasan selain volume udara pada alveoli.

Ruang rugi fisiologi adalah ruang yang berisi volume udara yang tidak mencapai keseimbangan dengan darah, yaitu ventilasi yang terbuang.

Page 31: Ppt blok 7

Pengendalian pernafasanKorteks CerebriBerperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat

volunter sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.

Medulla oblongataterletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan

automatik atau spontan. Dua kelompok neuron yaitu: Dorsal Respiratory Group (DRG) : pernafasan biasaVentral Respiratory Group (VRG) : pernafasan kuatKedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan

irama pernapasan.

Page 32: Ppt blok 7

Pengendalian pernafasan Pons

pusat apneutik dan pusat pnumotaksis. Apneutik : mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan

menghambat ekspirasi. Pneumotaksis : membatasi durasi inspirasi, dan dibantu juga oleh N.X

(Vagus) Kendali Kimia Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu kemoreseptor pusat yang berada di

medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.

a.   Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalamdarah arteri, peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan.

b. Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen. Misalnya adanya penurunan oksigen, peningkatan karbon dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan menjadi meningkat.

Page 33: Ppt blok 7

KesimpulanSesak nafas disebabkan oleh gangguan

sistem respirasi. Dimana terdapat hambatan dalam jalan keluar masuknya udara ke paru-

paru sehingga menghambat pertukaran antara O2 dan CO2. Gangguan yang terjadi merupakan gangguan obstruktif. Hal ini

ditandai dengan ekspirasi memanjang yang dialami pasien.