26
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas- fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi, diketahui bahwa jarak material handling (pemindahan bahan) dari areal yang satu ke areal yang lain terlalu panjang, hal ini akan mempengaruhi lintasan dan waktu proses dari produksi. Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun untuk fasilitas-fasilitas lainnya, biaya pemindahan bahan (material handling costs), biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.

Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini laporan praktikum Perencanaan Industri acara desain tata letak dengan software winQsb

Citation preview

Page 1: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak

fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan

penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan.

Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata

letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat

didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna

menunjang kelancaran proses produksi, diketahui bahwa jarak material handling

(pemindahan bahan) dari areal yang satu ke areal yang lain terlalu panjang, hal ini

akan mempengaruhi lintasan dan waktu proses dari produksi.

Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah

untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut biaya untuk

konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun untuk fasilitas-

fasilitas lainnya, biaya pemindahan bahan (material handling costs), biaya

produksi, maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.

Dalam dunia perbisnisan, pengaturan tata letak sering dijumpai. Dimana

pemilihan dan penempatan tata letak merupakan suatu cara yang penting dalam

proses perencanaan fasilitas produksi. Salah satu cara untuk mengevaluasi kondisi

tata letak fasilitas pabrik dilakukan melalui pendekatan group technology,

sehingga akan didapatkan tingkat efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi.

1.2 Tujuan Praktikum

- Mengetahui masalah yang berkaitan dengan dengan facility location

dan layout

- Dapat menyelesaikan masalah- masalah yang berkaitan dengan facility

location dan layout.

Page 2: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

- Mengetahui pentingnya desain tata letak bagi perusahaan.

Page 3: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi

sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak

strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam kapasitas,

proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelangga,

dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai

sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang

memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan (agung,2008)

Perancangan tata letak fasilitas merupakan salah satu tahapan penting di

dalam penyusunan suatu system pembuatan barang dan jasa. Proses perancangan

tata letak fasilitas meliputi tahap analisa perencanaan dan pembentukan konsep

rancangan. Konsep rancangan ini merupakan rencana konfigurasi (letak fasilitas,

perlengkapan fisik dan sarana lainnya) yang tujuannya untuk mengoptimumkan

hubungan antara setiap komponen pembentuk konfigurasi sehingga efisien.

Desain mengalami perkembangan makna, tidak lagi suatu kegiatan

menggambar, melainkan kegiatan ilmiah. Memang masih terdapat polemik antara

desain sebagai kegiatan enjinering ataukah sebagai kegiatan intuitif, namun yang

ditekankan adalah desain sesungguhnya berurusan dengan nilai-nilai. Ia relatif

terhadap acuan nilai yang dianut oleh pengambil keputusan. Oleh karena itu,

desain akan terus berkembang dengan dua pendekatan, yakni: engineering dan

humanities. (Zainuddin, 2006).

Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan

kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan,

karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.

Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.

Faktor–faktor penentu pemilihan lokasi adalah:

Page 4: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

1) Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi

2) Letak dari pasar konsumen

3) Ketersediaan tenaga kerja

4) Ketersediaan pengangkutan atau transportasi

5) Ketersediaan energi. (Godam, 2006)

Lokasi dalam ruang dapat di bedakan antara lokasi absolut dengan lokasi

relatif. Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi yang

berkenaan dengan posisinya menurut garis lintang dan garis bujur atau

berdasarkan atau berdasarkan jaring-jaring derajat. Lokasi absolut suatu tempat

atau suatu wilayah dapat dibaca pada peta. Lokasi relatif suatu tempat atau

wilayah yang bersangkutan berkenaan dengan hubungan tempat berkenaan

dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan faktor alam atau faktor budaya

yang ada disekitarnya. Jadi, lokasi relatif ini ditinjau dari posisi suatu tempat atau

terhadap kondisi wilayah–wilayah yang ada disekitarnya. Yang menjadi faktor

penentuan lokasi kegiatan ekonomi antara lain sumber daya manusia, modal,

manajemen, pasar dan mesin/ teknologi. Ini harus didukung pula dengan adanya

kebijakan pemerintah, serta faktor tak terukur misalnya kebiasaan turun-temurun

atau tradisi. (Fahril, 2008).

Jenis–jenis tata letak pabrik meliputi:

1) Production Line Product atau Product Layout, berdasarkan pada aliran

prduksi, sehingga mesin dan fasilitas produksi diatur berdasarkan prinsip

“machine after machine” tanpa memperhatkan jenis mesin yang

digunakan.

2) Functional Layout atau Process Layout, dimana pengaturan dan

penempatan mesin dan peralatan produksi yang memiliki jenis yang sama

dalam satu bagian.

3) Fixed Material Location Product Layout atau Fixed Position Layout,

dimana mesin dan operator bergerak menuju ke produk yang direncanakan

Page 5: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

akan dibuat, khususnya untuk produk yang berat dan tidak mudah

dipindahkan.

4) Product Family Layout atau Group Technology Layout, dimana

pengelompokan mesin didasarkan pada kemiripan proses yang dilalui

setiap produk, atau part family. (Djunaidi, 2008).

Sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:

1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan

digunakan, meliputi ban berjalan, cranes, (automated storage and retrieval

system—ASRS), juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan

ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan

peralatan diketahui. Pada kasus pekerjaan kantor, manajer operasi harus

membuat perkiraan persyaratan ruang untuk setiap karyawan.

3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering

membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk

memfasilitasi aliran udara, pribadi, mengurangi kebisingan, menyediakan

keleluasaan pribadi, dan sebagainya. 

4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus

dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin membutuhkan

keputusan tentang jarak. 

5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak

pertimbangan unik yang berkaitan dengan perpindahan bahan atau

kepentingan beberapa wilayah terutama untuk didekatkan satu sama lain.

(Aftoni, 2009).

Page 6: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Skema Kerja

Masalah Line Balancing

1. Menginput data

Jalankan program win QSB

Pilih Facility Location and Layout

File – New Problem

Pilih Problem Type (Line Balancing)

isi Problem Title, Number of Operational Task dan Time Unit; lalu klik OK

Inputkan data Line Balancing

Save dengan nama masalah4_1.FLL

2. Menganalisis data

Masalah4_1.FLL

Solve and analyze – solve the Problem untuk menganalisis masalah

isi durasi siklus; OK

Page 7: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Muncul analisis Line Balancing

Result – Show Line Balancing Summary untuk menampilkan ringkasan solusi

Result – Show Line Layout in Graph untuk menampilkan gambar solus

Masalah Fuctional Layout

1. Menginput data

Jalankan program win QSB

Memilih Facility Location and Layout

File – New Problem

Memilih Problem Type (Fuctional Layout)

Mengisi Problem Title, Number of Fuctional Departement, Number of Rows in

layout Area dan Number of Columns in layout Area dan Time Unit; OK

Menginput data Fuctional Layout

Save dengan nama masalah4_2.FLL

Page 8: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

2. Menganalisis data

Masalah4_2.FLL

Solve and Analyze–Solve the Problem, menentukan Solution option and distance

measure lalu klik OK

Muncul tata letak yang baru

Results – Show Final Layout untuk menampilkan perubahan tata letak departemen

Results – Show Initial Layout untuk menampilkan tata letak awal

Results – Show Layout Analysis untuk menampilkan total cost

Results – Show Layout Distance untuk menampilkan jarak lokassi antar

departemen

Page 9: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Line Balancing

4.1.2 Functional Layout

Page 10: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

4.2 Hasil Perhitungan

4.2.1 Line Balancing

Page 11: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

4.2.2 Functional layout

Page 12: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 5. PEMBAHASAN

Line Balancing merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan

kedalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi

sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu kerja (beban kerja ) yang tidak

melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut. Keterkaitan sejumlah pekerjaan

dalam suatu lintasan produksi harus dipertimbangkan dalam menentukan

pembagian pekerjaan kedalam masing-masing stasiun kerja.

Line balancing memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

- luas lantai terpakai lebih kecil/efisien

- jumlah operator lebih optimal

- waktu penyelesaian produk lebih singkat.

- line terlihat rapi dan nyaman

- mengurangi defect/cacat

- meningkatkan value added ratio (rasio value added)

- mengurangi WIP.

Functional Layout merupakan permasalahan dalam perancangan layout

yang biasanya mempertimbangkan untuk menempatkan beberapa departemen

dalam lokasi yang relative. Pada program ini menggunakan algoritma jenis

CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique) yang

digunakan untuk menyelesaikan perancangan layout. Input yang dibutuhkan

adalah aliran antar departemen, kontribuasi aliran setiap unit dan initial layout

dengan dikurangi ukuran departemen. Metode yang digunakan untuk mengubah–

ubah layout untuk mendapatkan layout optimal ada 4 yakni:

Two-way exchange: mengganti –ganti 2 departments pada saat bersamaan.

Three-way exchange: mengganti –ganti 3 departments pada saat bersamaan.

Two-way kemudian three-way exchange

Three-way kemudian two-way exchange

Page 13: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Aliran dari 2 departemen dapat berupa aliran material, aliran transportasi,

aliran konsumen, aliran uang atau aliran informasi, dll. Setiap unit yang member

kontribusi dapat direpresentasikan dengan biaya atau keuntungan dalam

memindahkan satu unit pada aliran perunitnya dari 1 departemen satu

kedepartemen lainnya. Ukuran jarak dapat berupa rectilinear, squared Euclidean,

atau Euclidean.

Jika Dij, Wij, dan Cij merepresentasikan jarak, aliran antar departemen dan

kontribuasi aliran perunit, diantara departemen I dan j. fungsi objektifnya adalah:

Maksimasi atau Minimasi: : F = ∑ij Cij Wij Dij

Jika n merepresentasikan jumlah departemen. Untuk setiap interaksi, jumlah two-

way exchanges adalah n(n-1)/2 dan jumlah of three-way exchange adalah n(n-1)

(n-2)/6.

Functional layout memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik

meminimumkan kebutuhan tenaga kerja

agar aliran dan produk menjadi lancar

memaksimumkan hasil daripada produksi

menghindari hambatan operasi & tempat yang terlalu padat dalam kegiatan

operasi produksi khususnya, dan operasi umumnya

memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan

menempatkan mesin dan proses secara benar.

Dari hasil perhitungan soal saat praktikum, didapati bahwa dengan

menggunakan metode rectilinier, biaya minimal yang harus dikeluarkan untuk

membuat suatu letak yang strategis dan tepat sesuai dengan desain yang telah

ditentukan, pada departemen A yaitu 907, departemen B 982, pada departemen C

yaitu 797, departemen D yaitu 636, departemen E yaitu 740,50 , dan pada

departemen F yaitu 571. Jumlah total biaya yang harus dikeluarkan (biaya

minimal) untuk melaksanakan arus produksi sejumlah 4633,50. Sedangkan biaya

minimal untuk memaksimalkan arus produksi dengan menggunakan metode

Page 14: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

rectilinier adalah 3343,15. Metode euctilinier lebih akurat daripada metode

laectilinier karena dengan semakin kecilnya nilai total cost, maka lebih efektif

dalam penempatan letak departemen.

Dari hasil perhitungan saat praktikum didapatkan data bahwa proses

pemeriksaan menggunakan metode rectilinier memerlukan 9 kegiatan yang diberi

alokasi waktu 12 menit. Durasi masing-masing kegiatan adalah berbeda-beda.

Setelah itu didapatkan data masing-masing kegiatan terbagi menjadi 4 line station

dengan waktu yang berbeda untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut. Pada line

1 terdiri dari kegiatan 1, 2, dan 3, line 2 terrdiri dari kegiatan 3 dan 7, line 3 terdiri

dari kegiatan 4, 6, dan 8, dan line yang terakhir line 4 terdiri dari kegiatan 9.

Adapun total waktu yang digunakan untuk menyelesaikannya adalah 38 menit

dengan sisa waktu 10 menit dengan 48 total alokasi waktu yang disediakan untuk

semua kegiatan dengan balance delay 20,83%.

Heuristik memiliki tugas seperti fungsi jembatan. Karena menunjukkan

hubungan mutlak antara ilmu dengan pengertian dan sikap luar-ilmu,

memperlihatkan keterlibatan ilmu baik pada kiblat insani maupun pada kenyataan.

Heuristik menimbulkan kepekaan akan konteks tetapi tidak menyediakan suatu

metodologi. Maka sebenarnya tidak ada buku pegangan bagi ilmu heuristic justru

ditemui pada penelitian yang memautkan ilmu dengan masalah etis, sosial dan

metafisis.

Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam

proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan

(completeness).

Analisis Data Soal Tambahan

PT Segitiga membuat sepeda jenis baru, target perhari adalah membuat

576 unit sepeda. Perusahaan memakai system 3 giliran jam kerja, masing-masing

8 jam pergiliran. Rincian masing-masing pekerjaan, waktu yang diperlukan dan

pekerjaan berikutnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 15: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Disini terdapat 3 giliran jam kerja dan setiap giliran butuh waktu 8 jam,

maka total waktu produksinya adalah = 8 x 3 jam = 24 jam = 1440 menit.

Terdapat 10 kegiatan dalam proses, artinya masing-masing mendapatkan alokasi

waktu 1440 menit. Dengan menggunakan line balanching didapatkan hasil:

Line Balancing Solution for FLL Problem

05-04-2009 Line Number of Task Task Task Time %

09:30:47 Station Operators Assigned Name Time Unassigned

Idleness

1 1 1 1 A 75 69 47.92%

2 2 B 50 19 13.19%

3 2 1 5 E 45 99 68.75%

4 3 C 30 69 47.92%

5 9 I 25 44 30.56%

6 4 D 25 19 13.19%

7 3 1 7 G 70 74 51.39%

8 6 F 55 19 13.19%

9 4 1 8 H 50 94 65.28%

10 10 J 90 4 2.78%

Solved by Heuristic Method

Page 16: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Dari penyelesaian dengan program didapatkan bahwa jumlah pos

(stasiun) berjumlah 4 dimana pada stasiun pertama terdiri dari kegiatan A dan B,

stasiun kedua terdiri dari kegiatan E, C, I, D, stasiun ketiga kegiatan G dan F dan

stasiun keempat kegiatan H dan J. Total waktu yang tersedia adalah 576 menit,

sedang total waktu yang digunakan untuk kegiatan sebesar 515 menit dan dengan

balance delay 10,59%.

Page 17: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

Dari soal tambahan berikutnya, PT RDP merencanakan memeriksa suatu

proses produksi. Pada proses pemeriksaan ini diperlukan 10 proses kegiatan

dengan alokasi waktu 1440 menit dimana setiap kegiatan memerlukan durasi

waktu yang berbeda – beda. Dari kesepuluh kegiatan tersebut terbagi menjadi line

station dengan waktu yang berbeda untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut.

Dengan menggunakan metode kegiatan paling lama untuk pos ke – 3 ditempatkan

kegiatan ke – 7 dan ke – 6. Adapun total task time yang diselesaikan 515, total

available time 576, total idle time 61, sedangkan balance delaynya 10,59%.

Pada contoh soal metode penyetimbangan lini, didapatkan data number of

work elements nya 24, desired production rate 250, total operating time adalah

144000, cycle time adalah 576, minimal number of station adalah 1, optimal

number of station adalah 1, sum of the work elements adalah 576, production

cycle efficiency adalah 100%, shortest station time adalah 576, longest station

time adalah 576, maximal production rate adalah 250, minimal production cycle

efficiency adalah 100%. Pada contoh soal metode garis lurus-perencanaan blok,

didapat total LD scores sebesar 92.

Berdasarkan hasil tersebut, minimal number of station didapatkan dengan

cara membagi jumlah membagi jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk

merakit masing-masing unit dengan waktu siklus lini perakitan sehingga didapat

hasil sebesar 1. Sedangkan waktu siklus merupakan waktu maksimum yang

diperkenankan untuk unit pengolahan pada masing-masing stasiun kerja. Dengan

mengetahui hasil analisis melalui metode penyetimbangan lini dan desain blok

pada soal tersebut, maka kita akan dapat memaksimalkan efisiensi dalam

perusahaan tersebut.

Page 18: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari teori dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Line Balancing merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan

kedalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu lintasan

produksi sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu kerja (beban kerja )

yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut.

Functional Layout (perancangan layout) merupakan suatu permasalahan

dalam perancangan layout yang biasanya mempertimbangkan untuk

menempatkan beberapa departemen dalam lokasi yang relative.

Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam

proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan

kelengkapan (completeness).

Dari hasil pengamatan dan perhitungan diketahui bahwa dengan adanya

perencanaan desaing tata letak dapat menghemat jarak tempuh sehingga

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan semakin sedikit.

Metode euctilinier lebih akurat daripada metode laectilinier karena dengan

semakin kecilnya nilai total cost, maka lebih efektif dalam penempatan

letak departemen.

minimal number of station didapatkan dengan cara membagi jumlah

membagi jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk merakit masing-

masing unit dengan waktu siklus lini perakitan sehingga didapat hasil

sebesar 1

6.2 Saran

Akan lebih baik bila Lebih banyak memberi contoh aplikasi ini dalam

dunia industri pangan..

Page 19: Perencanaan Industri -Desain Tata Letak

DAFTAR PUSTAKA

Aftoni. 2009. Strategi Tata Letak. http://blog.uad.ac.id/aftoni/files/2009/09/

STRATEGI-TATA-LETAK.ppt [07-05-2011]

Agung.2008. Strategi Tata Letak – Manajemen Operasi.http://agungpia.multiply.

com/journal/ item/42 [07-05-2011]

Djunaedi. 2008. Simulasi Group Technology System Untuk Meminimalkan Biaya Material

Handling Dengan Metode Heuristic. http://jurnal-ekonomi.blogspot.com/ [07-05-

2011]

Fahril. 2008. Preparation, Revision, and Implementation. http://fahril.

blogspot.com/2008/ 02/pengertian-lokasi.html [07-05-2011]

Godam. 2006. Penentuan Tempat/Lokasi Perusahaan Bisnis - Pengertian,

Definisi, Faktor Pertimbangan, Macam/Jenis Lokasi - Ekonomi Manajemen.

http://organisasi.org/ [07-05-2011]

Zainuddin, Imam Buchori. 2006. Desain, Sains Desain dan Sains tentang Desain.

http://www.fsrd.itb.ac.id/. [07-05-2011]