14
PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK UNTUK EFISIENSI PENGELOLAAN PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA USAHA DAGANG SKALA KECIL DAN MENENGAH Sur Yanti 1 Program Studi Komputer Akuntansi STMIK El Rahma Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstract Small and medium enterprises in preparing financial reports that start to after January 1 th 2011 can uses entities without public accountability. entities without public accountability is entitas do not have significant public accountability that publish financial reports to purpose external uses. Trading business is main activity that goods buys do have not value in use rises process then the goods are resold. Transaction process in trading business very diverse, start to buyer and goods saler that can be cash or credit, payroll until recording mutation merchandise inventory. Records of these transactions can be done manually or computerized. Transactions in the trading business of small and medium scale would be more efficient when processing the accounting is done electronically or computerized noticed between cost and benefit. Data processing business transactions of small and medium-scale trade electronically, the initial cost of investment required is quite large, but in the long term Benefit obtained will be greater than the Cost incurred so that it will achieve business efficiency. Keywords— Accounting System, Electronics Data Processing, Tax, Cost and Benefit PENDAHULUAN Tiga pilar standar akuntansi di Indonesia pada saat ini adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar Akuntansi Syari’ah dan Standar Akuntansi Umum yang sedang dalam proses konvergensi dengan standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards / IFRS). Perusahaan skala kecil dan menengah dalam menyusun laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dapat menggunakan SAK-ETAP. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Proses penyusunan laporan keuangan secara manual diawali dari adanya pencatatan transaksi keuangan kedalam Jurnal selanjutnya posting ke Buku Besar dan Buku Pembantu, membuat Neraca Saldo dan Penyesuian Pembukuan. Proses tersebut menggambarkan bahwa proses manual yang panjang membutuhkan waktu yang lama, ketelitian dan tentu saja membutuhkan pendokumentasian yang baik. Dalam suatu suatu usaha dagang kategori usaha kecil dan menengah dengan transaksi yang beragam mulai dari pembelian dan penjualan barang dagangan yang dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit, penggajian sampai pencatatan mutasi persediaan barang dagangan maka proses pencatatan transaksi keuangan secara manual menjadi tidak efisien. Transaksi pada usaha dagang skala kecil dan menengah akan lebih efisien jika proses pengolahan akuntansinya dilakukan secara elektronik atau terkomputerisasi dengan memperhatikan antara cost and benefit. Menurut konsep akuntansi, Cost adalah suatu pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu tahun termasuk didalamnya kategori investasi. Investasi adalah pengeluaran dalam jumlah yang signifikan yang akan memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Komponen nilai

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

  • Upload
    tranthu

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK UNTUK EFISIENSI PENGELOLAAN

PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA USAHA DAGANG SKALA KECIL DAN MENENGAH

Sur Yanti

1Program Studi Komputer Akuntansi STMIK El Rahma Yogyakarta e-mail: [email protected]

Abstract

Small and medium enterprises in preparing financial reports that start to after January 1th 2011 can uses entities without public accountability. entities without public accountability is entitas do not have significant public accountability that publish financial reports to purpose external uses. Trading business is main activity that goods buys do have not value in use rises process then the goods are resold. Transaction process in trading business very diverse, start to buyer and goods saler that can be cash or credit, payroll until recording mutation merchandise inventory. Records of these transactions can be done manually or computerized. Transactions in the trading business of small and medium scale would be more efficient when processing the accounting is done electronically or computerized noticed between cost and benefit. Data processing business transactions of small and medium-scale trade electronically, the initial cost of investment required is quite large, but in the long term Benefit obtained will be greater than the Cost incurred so that it will achieve business efficiency. Keywords— Accounting System, Electronics Data Processing, Tax, Cost and Benefit

PENDAHULUAN Tiga pilar standar akuntansi di Indonesia pada saat ini adalah Standar Akuntansi

Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar Akuntansi Syari’ah dan Standar Akuntansi Umum yang sedang dalam proses konvergensi dengan standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards / IFRS). Perusahaan skala kecil dan menengah dalam menyusun laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dapat menggunakan SAK-ETAP. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

Proses penyusunan laporan keuangan secara manual diawali dari adanya pencatatan transaksi keuangan kedalam Jurnal selanjutnya posting ke Buku Besar dan Buku Pembantu, membuat Neraca Saldo dan Penyesuian Pembukuan. Proses tersebut menggambarkan bahwa proses manual yang panjang membutuhkan waktu yang lama, ketelitian dan tentu saja membutuhkan pendokumentasian yang baik. Dalam suatu suatu usaha dagang kategori usaha kecil dan menengah dengan transaksi yang beragam mulai dari pembelian dan penjualan barang dagangan yang dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit, penggajian sampai pencatatan mutasi persediaan barang dagangan maka proses pencatatan transaksi keuangan secara manual menjadi tidak efisien. Transaksi pada usaha dagang skala kecil dan menengah akan lebih efisien jika proses pengolahan akuntansinya dilakukan secara elektronik atau terkomputerisasi dengan memperhatikan antara cost and benefit.

Menurut konsep akuntansi, Cost adalah suatu pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu tahun termasuk didalamnya kategori investasi. Investasi adalah pengeluaran dalam jumlah yang signifikan yang akan memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Komponen nilai

Page 2: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

investasi (Aktiva Tetap) secara tahunan akan di akui sebagai beban depresiasi. Beban (expense) adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin atas manfaat yang diterima dalam jangka pendek atau orang awam sering menyebutnya sebagai biaya. Benefit merupakan keuntungan yang akan diperoleh atas cost yang dikeluarkan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka usaha dagang skala kecil dan menengah membutuhkan pengolahan data transaksi dengan pengolahan data elektronik, yaitu proses pengolahan data akuntansi mulai dari jurnal, buku besar, buku pembantu, kartu pemasok, kartu persediaan barang dagangan, jurnal penyesuaian sampai laporan keuangan menjadi satu dalam satu unit komputer. Pengolahan data transaksi usaha dagang skala kecil dan menengah secara elektronik, pada awal investasi dibutuhkan cost yang cukup besar, tetapi dalam jangka panjang Benefit yang didapat akan lebih besar dibandingkan dengan Cost yang dikeluarkan sehingga akan tercapai efisiensi usaha.

Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Berdasarkan konsep sistem, sistem dikelompokkan menjadi 4 (empat): 1. Sistem Tertutup (Closed Systems) Sistem tertutup adalah sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem

seperti ini hanya ada dalam teori, karena setiap sistem berinteraksi dengan lingkungannya dengan caranya masing-masing.

2. Sistem Relatif Tertutup (Relatively Closed Systems) Sistem Relatif Tertutup adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara

terkendali. Dalam sistem ini interaksinya berupa input jika input tersebut diperoleh dari lingkungan, dan berupa output jika output tersebut ditujukan kepada pihak yang berada diluar batas sistem. Sistem yang dirancang dengan baik akan membatasi pengaruh dari luar sistem dan bukan mengeliminasinya.

3. Sistem Terbuka (Open Systems) Sistem Terbuka adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali.

Dalam sistem ini disamping memperoleh input dari lingkungan dan memperikan output bagi lingkungan, juga memperoleh gangguan atau input yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam sistem. Sistem yang dirancang dengan baik dapat meminimumkan gangguan ini dengan cara melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya menciptakan proses dan cara-cara menanggulangi gangguan tersebut.

4. Sistem Umpan Balik (Feedback Control Systems) Sistem Umpan Balik adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pengguna. Informasi disebut juga sebagai data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai nilai nyata dan dapat digunakan sebagai keputusan saat ini atau saat yang akan datang. Sehingga data adalah input bagi sebuah sistem informasi dan informasi merupakan output. Informasi akuntansi dibutuhkan oleh pihak intern yaitu para manajer, dan pihak ekstern seperti investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, serikat pekerja, pesaing serta masyarakat. Informasi yang diberikan kepada pihak eksternal dapat berupa informasi wajib (mandatory information) atau informasi esensial (essensial information). Informasi wajib (mandatory information) adalah informasi yang disyaratkan oleh pemerintah, seperti informasi mengenai pajak. Sedangkan informasi esensial (essensial information) adalah informasi yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan , seperti informasi yang tercantum dalam

Page 3: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

order penjualan. . Informasi yang diberikan kepada pihak internal berupa discretionary information karena berhubungan dengan jenis informasi apa yang akan dihasilkan, untuk siapa dan seberapa sering informasi tersebut dihasilkan.

Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan kegiatan yang diperlukan [1]. Sebuah sistem informasi secara garis besar memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu: 1. Tujuan

Tujuan yang dirancang dalam setiap sistem informasi dapat satu ataupun lebih dan berguna dalam memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

2. Input Data yang dimasukkan dalam sistem berupa data transaksi keuangan ataupun data non keuangan, karena hasil dari sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan meliputi informasi keuangan dan non keuangan.

3. Output Output adalah informasi yang dihasilkan dari sebuah sistem.

4. Penyimpanan Data Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan datang, dan untuk menjaga keterkinian data maka data yang disimpan ini harus selalu diperbarui (updated).

5. Pemroses Proses pengolahan data dengan menggunakan komputer memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a. Verifikasi

Kelayakan angka-angka yang diinput dalam suatu proses dapat di cek secara otomatis. b. Sortir

Pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi yang berbeda dapat dilakukan secara cepat.

c. Transmission Pemindahan lokasi data dari satu file ke file lain dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

d. Perhitungan Perhitungan dapat dilakukan secara cepat, otomatis dan tingkat keakuratan hasil perhitungan sangat tinggi.

6. Instruksi dan Prosedur Intruksi pengolahan data untuk menghasilkan informasi menggunakan perangkat lunak (program) dengan berbagai instruktur dan prosedur rinci.

7. Pemakai Pihak yang membutuhkan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

8. Pengamanan dan pengawasan Pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

Akuntansi

Akuntansi dilaksanakan pada perusahaan yang berorientasi laba dan pada perusahaan yang tidak berorientasi laba (nir laba). Akuntansi disebut juga dengan bahasa bisnis, karena output dari akuntansi memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi dalam suatu entitas usaha dan hasil usahanya pada periode tertentu. Dalam memudahkan pencatatan transaksi

Page 4: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

keuangan dibutuhkan alat yang disebut dengan rekening. Pemakaian rekening untuk pencatatan memiliki aturan seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini:

DEBIT berarti : KREDIT berarti :

Penambahan dalam perkiraan harta Pengurangan dalam perkiraan harta

Pengurangan dalan perkiraan hutang Penambahan dalam perkiraan hutang

Pengurangan dalam perkiraan modal Penambahan dalam perkiraan modal

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan, yang merupakan

informasi bagi para pihak yang berkepentingan. Proses Akuntansi untuk Perusahaan Dagang berawal dari adanya transaksi, seperti transaksi Penjualan yang akan menghasilkan aliran kas masuk seerta Pembelian maupun pengeluaran-pengeluaran untuk biaya-biaya yang mengakibatkan timbulnya aliran kas keluar. Semua transaksi harus disertai adanya bukti atau dokumen yang akan diproses dalam akuntansi. Selanjutnya Proses akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi ke dalam Jurnal. Jurnal adalah alat pencatatan yang pertamakali berupa pendebetan dan pengkreditan dari suatu transaksi keuangan beserta nilai rupiahnya secara urut dan kronologis serta penjelasan-penjelasan yang diperlukan. Berikutnya Jurnal akan diposting ke dalam buku besar. Buku besar yaitu sekumpulan kartu atau buku yang berisi rekening-rekening. Rekening pada dasarnya dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu kelompok Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban. Pengelompokkan rekening-rekening tersebut sebagai dasar perancangan kode-kode rekening. Setelah semua jurnal diposting pada masing-masing rekeningnya, proses selanjutnya adalah menentukan saldo dari masing-masing rekening yang disusun dalam Neraca Saldo. Sebelum dibuat laporan keuangan, maka beberapa saldo dalam Neraca Saldo Perusahaan harus disesuaikan agar dapat menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode. Proses Penyesuaian ini dilakukan karena dasar pencatatan yang digunakan adalah Metode Accrual Basis. Dalam metode ini semua transaksi keuangan dalam perusahaan akan dicatat tanpa melihat apakah Kas sudah diterima ataupun belum dikeluarkan dari perusahaan. Berdasarkan Neraca Saldo Setelah Disesuaikan disusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca serta Laporan Arus Kas. Laporan Rugi Laba yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatau perusahaan. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement) adalah laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama suatu periode tertentu. Neraca (Balance Sheet) adalah daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Siklus transaksi dalam sistem inforamsi akuntansi terdiri dari: 1. Siklus pelaporan keuangan dan Buku Besar (General Ledger and Financial Reporting Cycle),

yang merupakan pusat dari siklus transaksi. 2. Siklus pendapatan (Revenue Cycle), meliputi aktivitas penerimaan dari piutang, penerimaan

dari transaksi tunai baik dari transaksi penjualan barang dagangan ataupun dari penjualan aktiva tetap.

3. Siklus pengeluaran (Expenditure Cycle), meliputi aktivitas pembelian dan pengeluaran kas seperti pembayaran hutang dan penggajian.

4. Siklus manajemen sumber daya (Resource Management Cycle), meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan sumber fisik perusahaan, seperti memperoleh dana dari semua sumber, pengeluaran dana.

Page 5: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

5. Siklus transaksi lainnya, seperti dalam perusahaan manufaktur terdiri dari siklus produksi atau siklus konversi.

Keunggulan sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sebagai berikut: 1. Proses pengolahan data menjadi informasi cepat 2. Tingkat keakuratan informasi cukup tinggi 3. Efisiensi sumber daya manusia

Pengolahan data transaksi dengan pengolahan data elektronik berarti mengolah data transaksi keuangan melalui proses akuntansi dengan menggunakan komputer. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi dibutuhkan suatu pengembangan sistem. Prinsip pengembangan sistem adalah sebagai berikut : 1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Investasi modal harus

mempertimbangkan 2 hal : a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi b. Investasi yang terbaik harus bernilai

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari: 1. Perencanaan Sistem (Systems Planning) 2. Analisis Sistem (System Analysis) 3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum 4. Seleksi Sistem (System Selection) 5. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum 6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Definisi dari perancangan sistem adalah suatu tahap setelah menganalisa suatu sistem dengan menerapkan komponen-komponen bagi pemenuhan kebutuhan yang diperlukan suatu sistem dan persiapan untuk mengimplementasikannya dalam bentuk yang nyata. Langkah yang dapat dilakukan untuk merancang basis data adalah sebagai berikut : 1. Memilih kunci record. 2. Bentuklah Entity atau table berdasarkan kunci record. 3. Mencari relasi antar file dan menggabungkannya. 4. Memasang kunci relasi ke file. 5. Melengkapi isi tiap file 6. Lakukan pemeriksaan relasi. Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan di gunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut golongannya, pajak dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Pajak langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat

dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain, sebagai contoh adalah Pajak Penghasilan (PPh)

2. Pajak tidak langsung yaitu pajak yang beban pajaknya pada akhirnya dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain, sebagai contoh adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Page 6: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

Tarif pajak penghasilan untuk subyek pajak Orang pribadi dan Badan, tidak termasuk BUT berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013 dan PMK Nomor: 107/PMK.011/2013 adalah atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000.000,- (empat milliard delapan ratus juta rupiah) dalam 1 tahun dikenai PPh final dengan tarif sebesar 1% (satu persen) dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari setiap tempat usaha. Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif 1% (satu persen) dikalikan dengan dasar pengenaan pajak, yaitu jumlah peredaran bruto setiap bulan dari setiap tempat usaha.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk sebagai salah satu cara pemungutan pajak atas konsumsi masyarakat. Dengan berlakunya UU No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tersebut menggantikan Pajak Penjualan. Pengusaha kecil dibebaskan dari kewajiban mengenakan/memungut PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) sehingga tidak perlu melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, kecuali apabila Pengusaha Kecil memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka Undang-undang PPN & PPnBM berlaku sepenuhnya bagi pengusaha kecil tersebut.Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). PPN dan PPnBM yang terutang dihitung dengan cara mengalikan Tarif Pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Besarnya Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen), dan Tarif PPN sebesar 0% (sepuluh persen) diterapkan ekspor Barang Kena Pajak (BKP) Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan ekspor Jasa Kena Pajak. Sedangkan untuk tarif PPnBM adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua ratus persen), dan tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0% (nol persen).

Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya melakukan pembelian suatu barang dengan tujuan dijual kembali tanpa mengubah bentuk maupun fungsi dari barang tersebut. Kegiatan perusahaan dagang secara garis besar meliputi pembelian, pembayaran, penjualan, dan penerimaan uang. Berdasarkan skal usahanya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Pedagang Besar

Pedagang yang membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dan menjual kepada pedagang kecil atau pedagang menengah. Termasuk dalam pedagang besar adalah grosir, agen, importir, eksportir.

2. Pedagang Menengah Pedagang yang membeli barang dagangan dalam jumlah besar dan menjualnya kembali kepada para pedagang kecil dalam jumlah sedang atau kecil. Termasuk dalam pedagang menengah adalah toko-toko besar.

3. Pedagang Kecil / Retailer Pedagang kecil atau retailer adalah pedagang yang membeli barang dagangan dalam jumlah sedang dan menjualnya kembali kepada konsumen akhir.

Sistem Manajemen Database (Databased Management System)

Sistem Manajemen Database adalah software yang memungkinkan organisasi memusatkan data, mengelola data dengan efisien, dan menyediakan akses ke data yang tersimpan oleh program aplikasi. Sistem manajemen database memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu: 1. Data definition language, yaitu komponen sistem manajemen database yang berfungsi untuk

mendefinisikan elemen data yang muncul pada database.

Page 7: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

2. Data manipulation language, yaitu bahasa yang berhubungan dengan sistem manajemen database yang digunakan oleh pengguna akhir dan programmer untuk manipulasi database dalam database.

3. Kamus Data, yaitu alat manual atau bisa juga otomatis yang digunakan untuk menyimpan atau mengorganisir informasi tentang data yang dikelola oleh suatu database.

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi: 1. Metode Deskriptif

Dalam memecahkan masalah, penulis mendeskripsikan fakta dengan studi hubungan dan menganalisa output berdasarkan implementasi yang dilakukan

2. Metode Eksperimen Dengan membuat data transaksi keuangan usaha dagang meliputi penerimaan kas dari hasil penjualan dan penerimaan lain, pengeluaran kas untuk pembelian barang dagangan dan biaya-biaya, selanjutnya merancang kedalam suatu sistem informasi. Dalam penelitian akan dilakukan melalui beberapa tahapan : a. Tahap yang pertama adalah menetapkan obyek yang akan dirancang b. Tahap kedua adalah menuliskan semua atribut-atribut yang akan digunakan,

selanjutnya membuat bentuk tidak normal dan menyusunnya kedalam bentuk Normal Kesatu dan Normal Kedua. Membuat relasi Antar Tabel, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, Diagram Alir Data, Flowchart System dan Flowchart Program.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rancangan Tampilan Menu Utama Penyusunan Laporan keuangan pada usaha dagang skala kecil dan menengah yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dapat menggunakan SAK-ETAP. Berikut ini adalah rancangan tampilan menu utama (Gambar 1).

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN PAJAK

BAGI USAHA DAGANG UKM Menu Transaksi Laporan Utility Help Keluar

Main Menu

MENU MASTER

Pemasok

Pegawai

Baground

b Pelanggan

Barang

Jenis Pajak

Pajak

Jenis Transaksi

Gambar

Link Account

Akun

TRANSAKSI

Penjualan

Pembelian Jurnal

Page 8: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

LAPORAN

Laporan Daftar Pegawai

Laporan Pelanggan

Laporan Daftar Barang

Laporan Pajak

Laporan Penjualan

Laporan Pembelian

Laporan Akuntansi

Gambar 1. Rancangan Tampilan Menu Utama

2. Rancangan Basis Data a. Proses Normalisasi

1) Bentuk tidak normal Bentuk tidak normal terdiri dari kumpulan data yang akan direkam (Gambar 2). Data-data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya, dan sumber data berasal dari data asli.

kd_pmsk nm_pmsk almt_pmsk kontk_prsn no_tlp no_fax email kd_peg nm_peg tmpt_lhr tgl_lhr jns_klmn stats pddkn jbtn jns_ident no_ident npwp almt_peg no_tlp tgl_msk tgl_kel kd_jns_brg nm_jns_brg kd_brg

nm_brg hrg_jual stock satuan no_transk tgl_beli qty hrg_bli kd_plg nm_plgn almt_plg tgl_jual kd_pjk kd_jns_pjk nm_jns_pjk kd_akun nm_akun Debet Kredit kd_jns_transk nm_jns_transk no_jurnl tgl_jurnl ket

Gambar 2. Bentuk Unnormalisasi (Tidak Normal)

2) Bentuk Normal Pertama Bentuk normal pertama dari proses normalisasi adalah mengklasifikasikan data

yang telah dikumpulkan sebelumnya sesuai dengan identitasnya masing-masing (Gambar 3). Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda, setiap field hanya mempunyai satu pengertian.

Page 9: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

Gambar 3. Bentuk Normal Kesatu

3) Bentuk Normal Kedua Dalam bentuk normal kedua proses normalisasi, dilakukan pemisahan data yang

berasal dari bentuk normal pertama yang sekiranya dapat membentuk redudansi serta melengkapi atributnya (Gambar 4).

Gambar 4. Bentuk Normal Kedua

b. Relasi Antar Tabel Relasional merupakan bentuk hubungan antara dua tabel atau lebih, yang salah

satu tabel anggotanya akan memiliki bentuk ketergantungan yang erat sehingga tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri. Pada Gambar 5 dibawah ini merupakan gambar Entity Relationship/relasi antar tabel dari normalisasi yang telah dibuat.

Page 10: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

Gambar 5. Relasi Antar Tabel

Keterangan : * = Primary Key ** = Secondary Key = Composite key

c. Diagram Alir Data (DAD/DFD) 1) Diagram Konteks

Diagram konteks berisi gambaran umum sistem yang akan dibuat yang menggambarkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Diagram konteks berisi: a) Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. b) Data apa saja yang diberikannya ke sistem. c) Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan. d) Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

Diagram konteks pada gambar 6. menggambarkan terdapat 4 (empat) entitas luar yaitu pimpinan, pegawai, pelanggan dan pemasok.

Page 11: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

Gambar 6. Diagram Konteks

2) Bagan Berjenjang Bagan berjenjang pada “Perancangan Sistem Akuntansi Berbasis Pengolahan

Data Elektronik Untuk Efisiensi Pengelolaan Pencatatan Transaksi Dan Pelaporan Pajak Pada Usaha Dagang Skala Kecil Dan Menengah” menunjukkan proses-proses yang ada dalam sistem, dan menggambarkan pembagian sistem ke sub sistem yang lebih kecil (Gambar 7).

Gambar 7. Bagan Berjenjang

Pemasok

Sistem Informasi Keuangan dan Pajak Bagi Usaha Dagang

UKM

Pegawai

Pelanggan Data Pemasok

Data Pegawai Data Barang Data Pajak Data Jenis Pajak Data Akun Data Link Account Data Jenis Barang Data Jenis Transaksi Data Pembelian Data Penjualan Data Transaksi Lain

Faktur Jual

Data Pelanggan

Pimpinan

Laporan Daftar Pegawai Laporan Pelanggan Laporan Daftar Barang Laporan Penjualan Laporan Pembelian

Laporan Daftar Pegawai Laporan Pelanggan Laporan Daftar Barang Laporan Pajak Laporan Penjualan Laporan Pembelian Laporan Akuntansi

Page 12: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

3) DFD Level 0 Sistem Informasi Keuangan dan Pajak Bagi Usaha Dagang UKM Dari DFD pada gambar 8 dapat dilihat bahwa “Perancangan Sistem Akuntansi

Berbasis Pengolahan Data Elektronik Untuk Efisiensi Pengelolaan Pencatatan Transaksi Dan Pelaporan Pajak Pada Usaha Dagang Skala Kecil Dan Menengah” terdapat 3 (tiga) subsistem proses, yaitu: menu master, transaksi dan laporan.

Gambar 8. DFD Level 0

4) Flowchart System Flowchart sistem “Perancangan Sistem Akuntansi Berbasis Pengolahan Data

Elektronik Untuk Efisiensi Pengelolaan Pencatatan Transaksi Dan Pelaporan Pajak Pada Usaha Dagang Skala Kecil Dan Menengah” pada gambar 9. dibawah ini menjelaskan terdapat 12 (dua belas) manual input, yaitu: pemasok, pegawai, pelanggan, barang, jenis pajak, pajak, jenis transaksi, akun, link account, penjualan, pembelian dan jurnal. Data yang telah diinputkan akan diproses dan disimpan di media penyimpanan dalam komputer atau ke dalam hardisk, yang selanjutnya akan diolah dalam proses pembuatan laporan untuk menghasilkan berbagai laporan.

Page 13: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

Gambar 9. Flowchart Sistem

KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini adalah perancangan sistem akuntansi berbasis pengolahan data

elektronik untuk efisiensi pengelolaan pencatatan transaksi dan pelaporan pajak pada usaha dagang skala kecil dan menengah. Secara teori penelitian ini bersumber dari 2 (dua) ilmu yaitu ilmu akuntansi dan ilmu komputer, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Komputerisasi Akuntansi dalam mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi. Sedangkan secara praktek, hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan sistem akuntansi pengolahan data elektronik untuk efisiensi pengelolaan transaksi serta pelaporan pajak bagi usaha dagang skala kecil dan menengah. SARAN

Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan transaksi retur penjulalan ataupun pembelian. Pengembangan dari hasil penelitian berupa perancangan sistem dapat dikembangkan untuk penelitian berikutnya dengan membuat implementasi dan pengembangan program. Dengan pengembangan penelitian tersebut dapat diterapkan dalam pengelolaan data transaksi keuangan ataupun non keuangan pada usaha dagang skala kecil dan menengah, sehingga pengelolaan data dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan pihak intern ataupun ekstern dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA [1] Jogiyanto, 2000, Analisis Dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori Dan

Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. [2] , Peraturan Perpajakan 46 dan PPh Pasal 21 tahun 2013 [3] Departemen Keuangan, http://www.bppk.depkeu.go.id, diakses tanggal 25 Oktober 2015 [4] Departemen Koperasi, diakses melalui http://www.depkop.go.id, diakses tanggal 25

Oktober 2015

Page 14: PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Sur Yanti-29-stmikelrahma.pdf · PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN PAJAK PADA ... Akuntansi disebut

[5] Hopwood, S.W., Bodnar, H.G, 2000, Accounting Information System, Englewood Cliffs, New

Jersey [6] Husein, M.F., 2004, Sistem Informasi Akuntansi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta [7] Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta [8] Mardiasmo, 2010, Perpajakan, Andi Offset Yogyakarta [9] Mulyadi, 2003, Sistem Akuntansi, Bagian Penerbit STIE YKPN. [10] Nugroho Widjayanto, 2001, Sistem informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta. [11] Nugroho, A, 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi : dengan Metodologi Berorientasi

objek, Penerbit Informatika, Bandung. [12] Sutabri, T, 2004, Sistem informasi Akuntansi, Andi Offset, Yogyakarta [13] Wahyono, T, 2004, Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain dan Pemrograman Komputer,

Andi Offset, Yogyakarta [14] Yusup, H, 2002, Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2, STIE YKPN, Yogyakarta [15] Zaki B, 2005, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta.