30
BAB III Metodologi Penelit

Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

matakuliah metodologi penelitian

Citation preview

Page 1: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

BAB III

Metodologi Penelitian

Page 2: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Metode Penelitian

Metode Penelitian: metode kuasi eksperimen

Penggunaan metode kuasi eksperimen ini menurut Arifin (2011: 74), ”tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan”.

Page 3: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Variabel Bebas:

model Direct Instruction (DI) berbantuan Cabri 3D

Variabel Terikat:

kemampuan pemahaman matematis siswa

Populasi: seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Bandung

Sampel: data kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIII 10 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model Direct Instruction berbantuan Cabri 3D, dan siswa kelas VIII 8 yang mendapatkan pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori sebagai kelas kontrol.

Page 4: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Instrumen

Page 5: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Tes• Menurut Ruseffendi (1991: 69),

“tes adalah sekumpulan soal atau pertanyaan yang dipakai untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau intelegensi perorangan atau kelompok”

Page 6: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Angket Siswa• Ruseffendi (1991: 111)

mengemukakan, “angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang diharapkan”.

• Angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya alternatif jawaban telah disediakan dan subjek hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya

Page 7: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Lembar Observasi• Menurut Sudaryono (2013: 38),

“Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”.

Page 8: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Perangkat Pembelajaran• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)• Lembar Kerja Siswa (LKS)• Modul

Page 9: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Analisis InstrumenAnalisis Data Hasil Uji Coba Instrumen

• Menurut Ruseffendi (1991: 181), ”dalam melakukan percobaan soal terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan, yaitu setelah data dari hasil uji coba terkumpul, kemudian dilakukan penganalisaan data untuk mengetahui nilai validitas, reliabilitas,daya pembeda dan indeks kesukaran”.

Page 10: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Validitas

Page 11: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Validitas

Page 12: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Validitas

Page 13: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Validitas

Page 14: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Page 15: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Data-data hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Data tersebut berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari analisis data hasil tes awal dan gain ternormalisasi sedangkan data kualitatif diperoleh dari analisis data hasil lembar observasi guru dan angket siswa.

Page 16: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Hasil Penelitian

Page 17: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

1. Analisis Data Hasil Tes Awal Kemampuan Pemahaman Matematis

Analisis data hasil tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa sebelum pembelajaran. Dari analisis data hasil kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Nilai Rerata dan Standar DeviasiTes Awal Kemampuan Pemahaman Matematis

Hal ini memperlihatkan bahwa rerata skor kemampuan pemahaman matematik siswa kelas eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 0,39. Untuk melihat keberartian perbedaan rerata nilai hasil tes awal akan dilakukan uji perbedaan rerata yaitu uji-t. Uji ini bisa dilakukan jika syarat-syarat untuk uji ini telah terpenuhi, yaitu populasinya berdistribusi normal dan homogen. Jika asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji statistik non-parametric dengan menggunakan tes Mann-Whitney.

Kelompok Kelas Rerata Standar Deviasi

Kelas Eksperimen 19,28 11,10

Kelas Kontrol 19,67 9,68

Page 18: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

A. Uji NormalitasDalam menguji normalitas terhadap hasil tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol, penguji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf siginfikansi .

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Tes AwalKemampuan Pemahaman Matematis

nilai Sig. ( Signifikansi) atau nilai probabilitas > taraf signifikansi .maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini berarti data tes awal kedua kelas berdistribusi normal.

B. Uji HomogenitasData tes awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, langkah selanjutnya akan dilakukan uji homogenitas. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan Levene’s t est.

•  

Kelas df Sig. KeteranganEksperimen 33 0,200 Normal

Kontrol 33 0,103 Normal

Page 19: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Tabel 4.3. Hasil Uji HomogenitasTes Awal Kemampuan Pemahaman Matematis

antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari hasil pengujian Levene’s diperoleh tingkat signifikasinya sebesar 0,643 dimana tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen)..

Levene Statistic df Sig. exp217 64 643 H0 Diterima

(Homogen)

Page 20: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

C. Uji Kesamaan Rerata 1)Hipotesis:

H0: μ1 μ2 (siswa yang pembelajaran matematika dengan menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D dan pembelajaran konvensional tidak berbeda secara signifikan). H1: μ1 μ2 (siswa yang pembelajaran matematika dengan menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D dan pembelajaran konvensional berbeda secara signifikan). 2) Kriteria Pengujian: Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

3) Analisis hasilTabel 4.4 Hasil Uji Rerata Tes Awal Kemampuan Pemahaman Matematis

artinya kemampuan pemahaman matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.

t Sig. (2-tailed) Keterangan15,268 0,881 H0 Diterima (tidak

berbeda)

Page 21: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

2. Analisis Data Hasil Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Matematis

Analisis data untuk hasil gain ternormalisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh model Dirct Instruction berbantuan Cabri 3D setelah pembelajaran berlangsung terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa.

Tabel 4.5. Nilai Rerata dan Standar DeviasiGain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Matematis

Kelompok

KelasTes Awal Tes Akhir Rerata Standar

DeviasiEksperime

n19,28 62,59 0,55 0,25

Kontrol 19,67 52,45 0,43 0,26

Page 22: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Untuk selanjutnya akan dilakukan tes normalitas dan homogenitas dari data tersebut sebagai syarat untuk melakukan uji-t. Uji-t ini dilakukan untuk melihat perbedaan rerata nilai hasil tes awalnya. Jika syarat tidak terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji statistik non-parametic dengan menggunakan tes Mann-Whitney.

A. Uji NormalitasDalam menguji normalitas terhadap hasil Tes Awal kelas eksperimen dan

kelas kontrol, penguji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf siginfikansi . Adapun hasil uji normalitas kedua kelas tersebut seperti yang disajikan pada Tabel 4.6. sebagai berikut.

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Gain TernormalisasiKemampuan Pemahaman Matematis

Hal ini berarti data gain ternormalisasi kedua kelas berdistribusi

normal.

Kelas df Sig. KeteranganEksperimen 33 0.200 Normal

Kontrol 33 0.200 Normal

Page 23: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

B. Uji HomogenitasData gain ternormalisasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal, langkah selanjutnya akan dilakukan uji homogenitas.Adapun hasil uji homogenitas kedua kelas tersebut seperti yang

disajikan pada Tabel 4.7. sebagai berikut.

Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi

Dari hasil pengujian Levene’s Test, diperoleh tingkat signifikasinya sebesar 0,731 dimana tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05, maka data gain ternormalisasi kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen).

Levene’s Test df Sig. Keterangan0,120 64 0,731 Homogen

Page 24: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

C. Uji Perbedaan RerataAnalisis untuk data tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.1)Hipotesis:

Ho: μ1 μ2 (Peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dibandingkan dengan kemampuan pemahaman matematis kelas kontrol).

H1: μ1 > μ2 (Peningkatan kemampuan pemahaman matematis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan pemahaman matematis kelas kontrol).

2) Kriteria Pengujian menurut Priyatno (2012: 84):Jika -t tabel t hitung t tabel, maka H0 diterima.

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

Tabel 4.8. Hasil Uji Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Tabel 4.8. di atas, terlihat bahwa nilai t hitung untuk gain ternormalisasi adalah sebesar 1.694 dan t tabelnya sebesar 2.145. Dikarenakan t hitung > t tabel maka H0 ditolak atau H1 digunakan, artinya kemampuan pemahaman matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D berbeda secara signifikan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.

t Hitung t Tabel df Keterangan2.1318 1.6939 32 H0 Ditolak

Page 25: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

3. Analisis Hasil Angket Siswa

Perolehan data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D dalam penelitian ini diperoleh melalui angket. Angket diberikan hanya pada kelas eksperimen usai pembelajaran. Berikut hasil analisisnya disajikan dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Analisis Angket Siswa

Page 26: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

4. Analisis Data Lembar Observasi

Observasi dilaksanakan di kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebanyak empat kali pertemuan yang dilakukan dua kali oleh guru mata pelajaran dan dua kali oleh teman sejawat. Setelah data dari lembar observasi aktivitas guru didapat, kemudian dilakukan analisis. Berikut data hasil observasi terhadap aktivitas guru.

Tabel 4.10. Analisis Data Hasil Lembar ObservasiAktivitas Guru Kelas Eksperimen

Page 27: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian
Page 28: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 18 Bandung dengan 2 sampel yaitu kelas VIII I0 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 8 sebagai kelas kontrol.Kelas eksperimen terdiri dari 33 siswa, pada kelas ini diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model DI berbantuan Cabri 3D dan kelas kontrol terdiri dari 33 siswa diberikan pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional. Pokok bahasan yang diajarkan adalah kubus dan balok.

Page 29: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

Berikut adalah pembahasan hasil analisis penelitian berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan.

Page 30: Penelitian Kelompok 1 metodologi penelitian

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Pembelajaran matematika dengan model Direct Insruction (DI) berbantuan Cabri 3D berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa dengan kategori pengaruh tinggi.

2) Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan model Direct Insruction (DI) berbantuan Cabri 3D.