Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
BAB III
METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk
mendekati problem dan mencari jawaban (Bogdan dan Taylor, 1975:1 dalam
Mulyana, 2006:145). Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan
umum untuk mengkaji topic penelitian (Silverman, 1993:2 dalam Mulyana,
2006:145).
Bab berikut merupakan bagian untuk menjelaskan paradigma, pendekatan
dan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Tanpa keselarasan di
antara bagian-bagian tersebut, peneliti akan kehilangan pijakannya dalam
menelaah permasalahan yang dihadapinya.
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Seperti yang telah diketahui, untuk melaksanakan kegiatan
penelitian, terdapat dua pendekatan yang dapat dipilih, yakni pendekatan
kualitatif, dan pendekatan kuantitatif.
Definisi klasik mengenai penelitian dikemukakan oleh Woody
(1927). Dia menulis bahwa penelitian merupakan sebuah metode untuk
menemukan kebenaran, yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis.
Menurutnya, penelitian meliputi pemberian definisi dan redifinisi terhadap
masalah, pemformulasian hipotesis atau jawaban sementara, pembuatan
kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati
atas semua kesimpulan untuk menentukan kesesuaiannya dengan hipotesis.
Konsep sistematik dan cerdas adalah kritikal bagi pelaksanaan penelitian
karena istilah itu mengandung unsur-unsur perencanaan, pengorganisasian,
dan persistensi. (Danim,2002:26)
Ketika menelti suatu fenomena, biasanya seorang peneliti
menggunakan suatu perspektif yang ia anggap secara “akurat”
menjelaskan fenomena yang ia teliti. Tentu saja dalam dunia keilmuan,
penjelasan yang akurat merupakan tujuan dari suatu perspektif yang baik,
yang menggambarkan realitas secara jelas dan membantu kita menemukan
kebenaran. (Mulyana,2006:13)
Ilmu komunikasi, sebagai cabang dari ilmu sosial memandang
manusia sebagai objek studi yang mempunyai jiwa dan kemauan bebas.
Tidak seperti objek dalam dunia fisik, manusia mampu memperoleh
pengetahuan, mempunyai nilai, membuat interpretasi, dan melakukan
tindakan. Berbagai penjelasan ilmiah mengenai perilaku manusia sering
menimbulkan pertentangan dalam mempertimbangkan penggunaan
pengetahuan “humanistik” pada orang yang diamati. Perbedaaan pendapat
tersebut telah menjadi isu filosofis dalam memandang ilmu sosial pada
umumnya dan komunikasi pada khususnya.
Sehubungan dengan dua pandangan yang berbeda tentang manusia
(pasif versus aktif), ada dua perspektif atau pendekatan utama yang sejajar,
yang disebut pendekatan objektif (behavioristik dan struktural) dan
subjektif (fenomenologis atau interpretif) (Mulyana, 2002:20).
Pendekatan objektif memandang bahwa “kebenaran” dapat
ditemukan bila kita dapat menyingkirkan campur tangan manusia ketika
melakukan penelitian, dengan kata lain, mengambil jarak dari objek yang
kita teliti. Bukti-bukti dipilih bukan karena hal tersebut mendukung
keinginan ilmuwan atau penguasa, melainkan karena temuan itu dapat
diuji dan diverifikasi oleh peneliti lain. Oleh karena menyerupai
pandangan ilmu alam, pendekatan objektif terhadap perilaku manusia
memandang bahwa ada keteraturan dalam realitas sosial dan dalam
perilaku manusia, meskipun keteraturan tersebut bersifat probabilistik.
(Mulyana, 2002:23).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai
transformasi identitas radio pada radio PRFM 107,5 Bandung dari format
radio lifestyle menjadi radio news ini, menggunakan metode penelitian
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Moleong (2007:4),
mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Hal ini dimaksudkan
agar individu atau organisasi tidak di sosialisasikan ke dalam variable atau
hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari kesatuan atau
keutuhan.
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan,
pertama menggunakan metode kualitatif lebih mudah jika dihadapkan
dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini
lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2001:5).
Hal inilah yang menyebankan peneliti menggunakan metode kualitatif,
mengingat pada penelitian ini peneliti akan berhubungan dengan beberapa
individu. Sehingga tidak menutup kemungkinan kenyataan ganda dan
banyaknya penajaman pengaruh dan pola-pola nilai yang dihadapi akan
ditemukan dalam penelitian ini.
Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin (1997), adalah :
Qualitative research (riset kualitatif) merupakan jenis penelitian
yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
dengan menggunakan prosedur statistika atau cara kuantitatif
lainnya. (Sudikin, 2002:1)
Dalam penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan
suatu penelitian yang menyeluruh dan mendalam tentang proses
transformasi identitas radio pada radio local Bandung PRFM 107,5 dari
format radio lifestyle menjadi radio news serta alasan dan dampak yang
terjadi setelah transformasi identitas tersebut terhadap pendengar dan
pengiklan pada radio PRFM.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(2008:4-8) terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu:
1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar actual sebagai sumber
langsung data dan peneliti merupakan instrument kunci. Kata
naturalistic berasal dari pendekatan ekologis dalam biologi. Peneliti
masuk dan menghabiskan waktu di lokasi penelitian untuk
mempelajari seluk beluk yang ingin di teliti, penulis masuk dan
menghabiskan waktu di radio PRFM untuk mempelajari dan mencari
tahu mengenai transformasi identitas radio PRFM. Dilakukan pada
kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci. Dapat
menggunakan peralatan videotape dan peralatan perekam.
2. Data Deskriptif. Penelitian adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan
lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-
angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk
mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut
mencakup transkip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape,
dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya. Dalam
pencarian mereka untuk pemahaman, peneliti kualitatif tidak
mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain ke dalam
symbol-simbol numeric. Mereka mencoba menganalisis data dengan
segala kekataannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk
rekaman transkripnya. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif.
Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka.
3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada
proses dari pada dengan hasil atau produk.
4. Induktif. Penelitian kualitatif cenderung menganalisis data mereka
secara induktif. Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau
bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan
sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan dengan
cara ini muncul dai bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari
banyak item berbeda-beda dari bukti-bukti yang terkumpul saling
berhubungan. Teori tersebut di dasari pada data. Sebagai seorang
peneliti kualitatif yang merencanakan dan mengembangkan berapa
jenis teori tentang apa yang telah anda teliti, arah yang akan anda tuju
akan dating setelah anda mengumpulkan data, setelah anda
menghabiskan waktu dengan subjek anda. Penelitian kualitatif
melakukan analisis data secara induktif
5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan
kualitatif. Peneliti yang menggunakan pendekatan ini tertarik pada
bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka.
Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut
perspektif partisipan. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna
(data dibalik yang teramati).
(Bogdan dan Biklen, 2008:4-8 dalam Emzir, 2010:2-4)
3.1.2 Pendekatan Studi Kasus
Metode studi kasus adalah penelitian yang mengeksplorasi tentang
sebuah sistem terbatas (bounded system) atau sebuah kasus (atau banyak
kasus) yang memiliki waktu dan detail, dimana menggunakan teknik
pengumpulan data mendalam yang melibatkan banyak narasumber yang
kaya akan informasi (Creswell, 1998:61). Sistem terbatas maksudnya
adalah sebuah sistem yang dibatasi oleh waktu dan tempat, dan sebuah
kasus untuk diteliti – bisa berupa program, event, aktifitas, individu,
kelompok, atau organisasi.
Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komperehensif mengenai
berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi
(komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. (Mulyana, 2006:201)
Berangkat dari sistem terbatas tersebut dan berbagai aspek studi
kasus yang di antaranya adalah aspek suatu organisasi peneliti memilih
untuk menggunakan studi kasus untuk mengeksplorasi dan mendapatkan
gambaran yang holistik tentang bagaiman latar belakang, tujuan dan proses
transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM, dari format radio
lifestyle menjadi radio news, serta dampak dari transformasi identitas
tersebut.
Peneliti berusaha mengungkap latar belakang dari proses
transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung
sebagai upaya agar tetap bertahan dan tetap eksis di dunia bisnis media
saat ini. Seperti halnya berbagai pendekatan penelitian kualitatif lainnya,
peneliti berusaha melihat dari sudut pandang subjek penelitian. Dalam
studi kasus peneliti berusaha melihat dari sudut pandang internal
perusahaan, yaitu radio PRFM 107,5 Bandung. Peneliti berusaha
memahami dan memaknai apa yang membuat radio PRFM melakukan
transformasi identitas dari format radio lifestyle menjadi radio news.
Creswell (1998:63) menjelaskan perkembangan penelitian studi kasus
sebagai berikut:
a. Peneliti harus mengidentifikasi kasus yang akan ditelitinya. Sistem
terbatas apa yang akan dipilih untuk diteliti.
b. Peneliti harus menentukan akan meneliti sebuah kasus atau banyak
kasus. Banyaknya kasus yang diteliti dalam sebuah penelitian akan
mempengaruhi kedalaman hasil penelitian.
c. Memilih kasus menuntut peneliti untuk dapat mengembangkan
rasional untuk memilih siapa yang akan menjadi purposif sampling
untuk mengumpulkan data.
d. Peneliti harus memeiliki informasi yang cukup untuk menghasilkan
gambaran mendalam batasan-batasan tentang kasus yang dipilih.
e. Peneliti harus menentukan hal-hal yang membatasi kasus – bagaimana
kasus tersebut dikelompokkan berdasarkan waktu, event, dan proses.
Pertanyaan penelitian ditujukan untuk mendapatkan gambaran
yang holistik terhadap transformasi identitas radio. Pertanyaan dalam
penelitian studi kasus digambarkan dalam bentuk kata tanya “mengapa”
dan “bagaimana”.
Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, sutu
kelompok, atau suatu kejadian, peneliti berujuan memberikan pandangan
yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang di teliti (mulyana,
2006:201)
Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa
keuntungan. Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa keistimewaan studi
kasus meliputi hal-hal berikut (Mulyana, 2006:201):
a. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni
menyajikan pandangan subjek yang diteliti.
b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa
yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
c. Studi kasus merupakan saran efektif untuk menunjukkan hubungan
antara peneliti dan responden.
d. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi
internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi
faktual tetapi juga keterpercayaan (trust-worthiness).
e. Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian
atas transferabilitas.
f. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan
bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.
Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan sebuah upaya dari
PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan
transformasi identitas radio. Keputusan untuk melakukan transformasi
identitas ini tidaklah lahir dari banyak kepala melainkan lahir dari orang-
orang tertentu yang memang diposisikan untuk mengambil keputusan agar
visi dan missi perusahaan dapat tercapai. Berangkat dari situ, peneliti
menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat menggunakan pendekatan
kuantitatif dimana menggunakan perhitungan matematis dengan angket
sebagai salah satu media penelitian
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu social.
Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti
hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang
akan diselidiki, dan bilamana focus penelitiannya terletak pasa fenomena
kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 1996:1).
Dari penjelasan tersebut, penelitian berjudul “Transformasi
identitas radio pada radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle
menjadi radio news” ini memilih pendekatan studi kasus sebagai metode
dalam melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui latar belakang, tujuan, proses serta dampak yang terjadi pada
perusahaan atau organisasi pada radio PRFM 107,5 Bandung, yang
dicirikan dengan pertanyaan bagaimana dan mengapa. Selain itu, peneliti
juga tidak memiliki control akan peristiwa-peristiwa yang akan diteliti
serta merupakan salah satu fenomena yang kontemporer.
3.1.3 Unit Analisis
Unit analisis yang akan menjadi perhatian utama peneliti adalah
latar belakang, tujuan, proses dari transformasi yang dilakukan oleh radio
PRFM 107,5 Bandung. Peneliti juga akan mencoba menggali dampak
transformasi yang dilakukan radio PRFM 107,5 Bandung terhadap
pendengar dan pengiklan melalui wawancara mendalam terhadap
karyawan yang mengalami masa transformasi pada perusahaan.
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data yang dilakukan pada
natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer (sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data), dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (particopan
observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi
(sugiyono, 2008:62-63)
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya
selain pancaindra lainnya seperti telingga, penciuman, mulut, dan kulit.
Karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata
serta dibantu dengan panca indera lainnya.
Dari pemahaman observasi atau pengamatan tersebut,
sesungguhnya yang dimaksud metode observasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan baru
dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila
memiliki criteria sebagai berikut :
a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan
secara serius.
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan.
c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan
proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai cuatu yang hanya
menarik perhatian.
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya.
(Bungin,2007:115)
Menurut Patton dalam Nasution (1988), dinyatakan bahwa manfaat
observasi adalah sebagai berikut.
1. Dengan observasi di lapangan, peneliti akan lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi
akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.
2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya.
3. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang
atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada
dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dank
arena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.
4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang
sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena
dapat merugikan nama lembaga.
5. Dengan observasi peneliti dapat melakukan hal-hal yang diluar
persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran
yang lebih komperhensif.
6. Melalui pengamatan di lapangan peneliti tidak hanya
mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-
kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi social yang
diteliti.
(sugiyono,2008:67-68)
2. Wawancara Mendalam
Wawancara menjadi sumber bukti yang esensial bagi studi kasus,
karena umumnya studi kasus berkenaan dengan unsure kemanusiaan.
Urusan kemanusiaan ini harus dilaporkan dan di interpretasikan
melalui penglihatan pihak yang di wawancarai (Yin,2000:111).
Wawancara dilakukan dengan pihak yang member informasi yang
berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah direktur radio
PRFM 107,5 Bandung, bapak Wan Abass yang membuat transformasi
identitas radio PRFM dari format radio Lifestyle menjadi radio News.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam yang
bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari
semua nara sumber secara mendalam. Petunjuk wawancara digunakan
untuk menjaga agar pedoman yang direncanakan dapat tercakup
seluruhnya. Dari hasil wawancara tersebut dibuat transkip hasil
wawancara, dengan tujuan untuk mengorganisasikan dan
mengimplementasikan data hingga siap dijadikan bahan analisis.
Penggalian informasi melalui metode wawancara akan dilakukan
kepada direktur radio PRFM 107,5 Bandung, yaitu :
Bapak Wan Abass, selaku direktur radio PRFM 107,5 Bandung.
Selain peneliti mewawancarai Direktur radio PRFM 107,5
Bandung, peneliti juga mewawancarai 3 orang manager dari divisi
marketing, promo, dan redaksi, yaitu :
1. Nien Sagita sebagai manager marketing radio PRFM
Bandung,
2. Priadi Zalman Yudha, sebagai manager promosi radio
PRFM.
3. Aris Hermansyah, sebangai penangung jawab
pemberitaan (bagian siaran) radio PRFM.
3. Dokumen
Data dalam penelitian naturalistic kebanyakan diperoleh dari
sumber manusia melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada
pula sumber bukan manusia, diantaranya dokumen, foto dan bahan
statistic.
Untuk studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting
adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain.
Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung
informasi dari sumber-sumber lain.
Karena nilainya secara keseluruhan, dokumen memainkan pperan
yang sangat penting dalam pengumpulan data studi kasus. Penelusuran
yang sistematis terhadap dokumen yang sistematis terhadap dokumen
yang relevan karenanya penting bagi rencana pengumpulan data (Yin,
1996:104).
3.1.5 Teknik Analisis Data
Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat
mencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk
menganalisis proses social yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta
yang tampak dipermukaan itu. Dengan demikian, maka analisis kualitatif
digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan bukan sekedar
untuk menjelaskan fakta tersebut (Bungin,2007:144)
Analisis data menurut Patton (1980:268) adalah proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan
uraian dasar. Ia membedakan dengan penafsiran, yaitu memberikan arti
yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari
hubungan di antara dimensidimensi uraian.
Dalam menganalisis data penelitian, teknik analisis data yang
diambil berdasarkan tahap-tahap yang diuraikan menurut Creswell
(1998:63), yaitu:
1. Deskripsi
Secara sederhana arti deskripsi disini berarti memaparkan fakta-fakta
mengenai kasus, sebagaimana terekam dan tercatat oleh peneliti. Pada
tahap analisis ini peneliti memaparkan secara deskriptif hasil yang telah
diperoleh selama observasi dan wawancara. Pemaparan ini berguna
bagi peneliti untuk mengetahui apakah data yang dimiliki sudah
mencukupi atau belum.
2. Analisis tema
Menganalisa data yang merujuk pada tema yang spesifik, dilakukan
dengan mengumpulkan informasi dan mengelompokkanya menjadi
beberapa bagian.pada tahap ini data yang telah dipaparkan kemudian
dikelompokan sesuai dengan temanya yang mengarah pada jawaban
pertanyaan peneltian.
3. Assertions (penonjolan)
Merupakan langkah terakhir yang meliputi pamahaman Peneliti tentang
data dan interpretasi terhadapnya. Hal ini dapat dilakukan melalui
bantuan teori maupun konstruk dari literatur. Pada tahap ini data yang
telah dikelompokan kemudian ditarik inti pembahasan dari setiap tema
untuk kemudian dijadikan sebuah peta alur pikiran peneliti yang
akhirnya menuntun Peneliti dalam memahami proses yang dilakukan
oleh radio PRFM 107,5 Bandung.
1.1.6 Uji Keabsahan Data
Pada uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan
pada uji validitas dan realibitas. Namun dalam penelitain kualitatif, temuan
atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.
Menurut Moleong (2007:320) Yang dimaksud dengan keabsahan
data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:
1. mendemonstrasikan nilai yang benar
2. menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan
3. memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi
dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Menurut Witson (1997) dalam introduction to case study, studi
kasus merupakan startegi penelitian yang bersifat triangulasi. Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang berada diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembandingan terhadap data tersebut. (Moleong,1999:178)
Denzin (1978) dalam Moleong (1999:178) membedakan empat
macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan
sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
metode kualitatif (Patton dalam moleong 1999:178). Pada triangulasi
dengan metode, terdapat dua strategi, yaitu :
1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data.
2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama. Pada triangulasi ketiga, penyidik, merupakan pemanfaatan
peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan kepercayaan
pengecekan kembali derajaan kepercayaan data.
3. Yang terakhir, triangulasi dengan teori beranggapan bahwa fakta
tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau
lebih teori. Namun menurut Patton, hal itu dapat dilaksanakan dan hal
itu dinamakan penjelasan banding (rival explanations). Dalam
penelitian ini, peneliti menguji keabsahan data yang diperoleh dengan
menggunakan teknik triangulasi sumber. Peneliti melakukan
pengecekan hasil wawancara yang didapat dari narasumber dengan
kenyataan yang diperoleh melalui pengamatan serta observasi, baru
kemudian penulis dapat menyimpulkan suatu mekanisme yang terjadi.
Triangulasi sumber tersebut diakukan kepada:
1. Wan Abas, Direktur PRFM 107,5 Bandung. Beliau yang memiliki
ide untuk melakukan transformasi identitas radio yang dahulunya
radio Mustika Parahyangan dengan format radio lifestyle berubah
menjadi radio radio news.
2. Haris Hermansyah, Pemimpin Redaktur radio PRFM 107,5
Bandung. Beliau adalah orang yang sangat berpengaruh dalam
perubahan program yang dilakukan oleh radio PRFM. Dan
mengalami proses transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM
serta merasakan dampak dari perubahan tersebut.
3. Nien Sagita, Sebagai Manager Marketing radio PRFM 107,5
Bandung, yang mengalami proses transformasi identitas radio dari
format radio lifestyle menjadi radio news serta merasakan dampak
dari perubahan tersebut terhadap pengiklan.
Selain dari hasil validitas triangulasi sumber tersebut, Peneliti juga
dapat memanfaatkan beberapa pemikiran peneliti serta beberapa pakar
lainnya yang terkait dengan transformasi identitas radio PRFM, sehingga
data yang didapat menjadi lebih tersintesa. Melalui validitas triangulasi
sumber ini, pemikiran dan pengetahuan peneliti mengenai transformasi
identitas radio PRFM menjadi lebih luas dan terbuka. Adapula data
lainnya untuk validitas, peneliti mempergunakan beberapa catatan-catatan
yang ada baik dari dalam perusahaan maupun dari literatur lainnya. Hal ini
guna menambah bahan pertimbangan bagi peneliti mengenai perubahan
yang dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan.
3.2 Objek Penelitian
3.2.1 Sejarah Singkat Radio PRFM 107,5 Bandung
Pada awal berdirinya, Stasiun Radio yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang dari RTF (Radio Televisi dan Film) ini bernama
Parahyangan Radio, dan dipimpin oleh Hilman BS. Sejalan dengan
perkembangan waktu dan zaman, pada bulan Agustus 1989, Radio
Mustika Parahyangan dialihkan kepemilikannya kepada PT. Mustika
Parahyangan dan menjadi bagian dari Pikiran Rakyat Group dengan
penanggung jawab Atang Ruswita.
Secara garis besar, pergantian kepemilikan ini menyebabkan
perubahan-perubahan baik dalam susunan kepengurusan, organisasi
maupun materi acara siaran. Tepat pada tanggal 20 Maret 1990,
dikeluarkan akta sekaligus diresmikannya Radio Mustika Parahyangan
yang beroperasi pada frekuensi 116 AM, dengan menginduk pada PT
Pikiran Rakyat.
Pada tahun 1994 terjadi perpindahan dari frekuensi AM ke FM.
Setelah empat tahun beroperasi di frekuensi FM, Mustika mencoba
merubah format siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari
segmen wanita berubah menjadi multi segmen. Otomatis namanya pun
diubah menjadi Parahyangan FM dengan jenis musik dangdut dan daerah.
Tetapi, hal ini tetap saja belum menjadikan radio tersebut profitable dan
bisa mandiri dari perusahaan induknya PT.Pikiran Rakyat.
Akhirnya pada bulan Februari 1999, Mustika kembali lagi menjadi
radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada tanggal 1 Maret
1999 dimulailah on air Radio Mustika pada frekuensi 107, 55 FM. Pada
April 2003, terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan
manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka
Radio Mustika pun memiliki statement positioning “ Smart and Beauty” .
Untuk meningkatkan kinerja Radio Mustika dan memperluas
pangsa pasar, maka sejak tanggal 28 Agustus 2003, PT Radio Mustika
Parahyangan yang awalnya beralamat di Jalan Sekelimus Barat No 6
Bandung, pindah ke Lower Ground Floor 1-2 Gedung Bandung Trade
Center ( BTC) di Jalan Dr. Djundjunan ( Terusan Pasteur) No 143-149
Bandung. Kemudian pada tahun 2006 studio Radio Mustika pindah ke
Ruko Kopo Plaza Jl. Peta Bandung.
Masih di bawah naungan PIKIRAN RAKYAT Group, pada
January 2009 Radio Mustika FM berubah nama menjadi RADIO PRFM.
Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio PRFM tetap sama dengan
Radio Mustika hanya untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan
adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Untuk itu dipakai “
Inspiring News ‘ n Music” sebagai Slogan RADIO PRFM. Siarannya
masih di Ruko Kopo Plaza Blok A No.12 A Bandung. Tercatat sebagai
direktur PRFM, Drs. H. Wan Abas, mantan Manajer Iklan dan Wartawan
Pikiran Rakyat yang kemudian membawa perubahan signifikan terhadap
keberadaan PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat.
Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan
media dan didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management
PRFM 107.5 untuk merubah Format siarannya yang semula dengan tagline
“ Inspiring News ‘ n Music” menjadi Radio Berita yang berbasis Soft
News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah lagi menjadi radio
berita dengan brand PRFM 107.5 NEWS CHANNEL , tagline-nya
“Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga/citizen
journalism.
Untuk memaksimalkan kinerja dan lebih mendekatkan diri kepada
masyarakat, maka pada bulan Maret 2010 Studio PRFM berpindah ke Jl.
Braga No. 5 Bandung yang terletak di sentra bisnis kota Bandung. Dengan
menempati Studio yang baru di Jl. Braga No. 5 Bandung yang merupakan
icon Kota Bandung dan sejarah yang saat ini menjadi pusat keramaian dan
sentra perkantoran mendukung percepatan Radio PRFM untuk lebih maju
dan berkembang dengan mendekatkan diri kepada masyarakat kota
Bandung dan Jawa Barat pada umumnya. Program-program PRFM 107.5
NEWS CHANNEL yang memasyarakat dengan menampung segala
aspirasi warga dan menjadikan masyarakat sebagai wartawan dan sumber
berita yang menjadi Inspirasi PRFM 107.5 NEWS CHANNEL yang
berbasis informasi dari warga (citizen journalism)
3.2.2 Profil Perusahaan
Radio PRFM 107.5 adalah sebuah radio siaran milik Pikiran
Rakyat Group yang dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Mustika
Parahyangan memiliki pendekatan format citizen journalism. Berikut data
Radio PR 107.5 FM yang berhasil penulis himpun:
Nama Perusahaan: PT. Mustika Parahyangan
Nama On Air : PRFM 107.5 NEWS CHANNEL
Call Sign : PM 3 FHZ
Daya Jangkau :Bandung dan sekitarnya, Padalarang, Cianjur,
Sukabumi, Sumedang, Jatinangor, Garut,
Tasikmalaya, Ciamis.
Nomor Ijin : ( ISR ) 0032177-000SU-202003
Organisasi : PRSSNI No. 088-I/1978
Rekening : BANK NIAGA CAB.BUAHBATU NoRek
028.01.09757.00.7
NPWP : 01.118.598.0-422.000
Pemilik : PT. Pikiran Rakyat Bandung
Komisaris : Ibu Nina Hilman dan Bapak Windu Adadiredja
Direktur : Bapak. H. Wan Abas 5
Format Program :
News & Interaktif sebanyak 50% ,
Talkshow sebanyak 30% dan
Musik sebanyak 20%
Format Musik :
Lagu berbahasa asing sebanyak 50% dan
Lagu berbahasa Indonesia sebanyak 50%
Logo Perusahaan : Setiap perusahaan mempunyai logo masing–
masing untuk membedakan perusahan satu
dengan perusahaan lainnya.
Berikut adalah logo dari Radio pikiran Rakyat 107.5 FM.
Gambar 3.1 Logo PRFM
Adapun sumber berita Radio PRFM 107,5 Bandung dalam
menyajikan informasi pada siaran-siarannya yaitu hasil wawancara
langsung atau reportase juga mengutip berita-berita terbitan baik dari
kantor berita acara Pikiran Rakyat, Vivanews, BBC, Tempo Interaktif,
DetikCom, Kompas Cyber Media serta beberapa surat kabar dan majalah
baik lokal maupun nasional.
Yang membedakan Radio PRFM 107.5 Bandung dengan stasiun
radio lainya adalah Statement Positioning yang menggambarkan atau
mendeskripsikan karakter dari Radio PRFM Bandung itu sendiri, yaitu
brand PRFM 107.5 NEWS CHANNEL dengan tagline-nya “Andalah
Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga/ citizen journalism.
“Andalah Reporter Kami” Artinya PRFM 107,5 Bandung membuat
masyarakat atau para pendengar untuk ikut turut serta di dalam
pemberitaan dan program-program yang ada di radio PRFM 107,5
Bandung. Di radio PRFM 107,5 Bandung menyajikan program talkshow
dan news atau pemberitaan yang mendapatkan porsi besar. Sumber berita
yang digunakan Radio PR dalam menyajikan informasi pada siaran-
siarannya, selain dari hasil wawancara langsung atau reportase juga
diambil dari berita-berita yang diterbitkan baik dari kantor berita acara
Pikiran Rakyat, Vivanews, BBC, Tempo Interaktif, DetikCom, Kompas
Cyber Media serta beberapa surat kabar dan majalah yang berpengaruh
baik lokal maupun nasional. Radio PRFM 107.5 FM Bandung, hadir
dengan format program musik dan informasi. Selain itu juga informasi
terkini yang disampaikan reporter PRFM Bandung, dan juga dari
pendengar-pendengar setia radio PRFM 107,5 Bandung.
3.2.3 Visi & Misi Radio Pikiran Rakyat FM 107,5 Bandung
Visi dan Misi perusahaan adalah sebuah tujuan yang ingin dicapai
perusahaan dalam meningkatkan perusahaannya, yang dilakukan melalui
aktivitas kerja yang harus selalu berusaha diwujudkan oleh seluruh SDM
yang ada di dalamnya. Visi dan misi juga menentukan arah kerja sebuah
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Radio PR 107.5 FM sebagai salah
satu perusahaan yang mempunyai arah tujuan perusahaan, diantaranya:
3.2.3.1 Visi Radio Pikiran Rakyat
1. Produk Utama PT. Radio Mustika Parahyangan / PRFM 107.5
NEWS CHANNEL adalah penyelenggaraan radio siaran yang
bersifat informatif, interaktif dan menghibur, dengan berintikan
pada berita, informasi, musik dan bentuk program lainnya.
2. Penyelenggaraan radio siaran dilandasi oleh amanat UUD‟ 45,
mempertahankan kemerdekaan pers, membela hak-hak masyarakat
untuk mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan serta giat
mencerdaskan bangsa.
3. Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun
kesadaran masyarakat sebagai bagian penting dari Bandung
khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.
3.2.3.1 Misi Radio PRFM 107,5 Bandung
1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT. Pikiran Rakyat Bandung;
secara aktif mendukung strategi pemasaran dan strategi
pemberitaan media-media di lingkungan PT. Pikiran Rakyat
Bandung.
2. Memperlihatkan kepada manajemen dan pemilik saham PT.
Pikiran Rakyat Bandung, bahwa PT. Radio Mustika Parahyangan
mampu menopang kegiatan operasional sendiri dan
mengembalikan investasi yang telah ditanamkan.
3. Membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah
bisnis dan aturan yang berlaku serta membuat pelaporan secara
berkala sesuai jadwal waktu dan standar yang berlaku umum.
3.2.4 Target Audience
Adapun target pendengar dari radio Pikiran Rakyat FM adalah :
Usia : 19 – 55 Tahun
Jenis Kelamin : Pria 50%
Wanita 50%
Kelas Sosial : A : 30%
B : 40 %
C : 25 %
D : 5 %
Profesi :
Mahasiswa : 15%
Ibu Rumah Tangga : 20%
PNS : 20%
Peg swasta/ Eksekutif : 25%
Wirausaha : 20%
Status Pendidikan :
Universitas : 50%
SMU : 30%
SLTP : 20%
3.2.5 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
PT. MUSTIKA PARAHYANGAN
(107.5 PRFM NEWS CHANNEL)
PEMRED (PENANGGUNG JAWAB
BIDANG
PEMBERITAAN)
ARIS HERMANSYAH
DIREKTUR
(PENANGGUNG JAWAB UMUM)
H. WAWAN ABAS
PENYIAR ANGGI, IRMA, NENSI, TOTO, YUDI, DONNA
KEPEGAWAIAN ARYANI
TEKNIK (PENANGGUNGJAWAB
BIDANG
TEKNIK)ASEP RUSMANA
RUMAH TANGGA & DRIVER AGUS, UJANG ARI,
DADANG
WAPEMRED (PENANGGUNG
JAWAB BIDANG
PEMBERITAAN)
ACHMAD ABDUL BASITH
REPORTER LEVI, DENI, BUDI
REDAKTUR BERITA, & SMS AGAM, TIA, VERA
KONSULTAN PROGRAM & SDM
PROMOSI AGUS TAMAN
MANAGER PEMASARAN NIEN SAGITA
MARKETING/PEMASARAN
ARIO, IWAN, AGUS
ADMINISTRASI KEUANGAN
(PENANGGUNGJAWAB BIDANG
KEUANGAN)ARI ARYANI FAUZAN
KOMISAR
IS
MANAGER PROMOSI
PRIADI ZALMAN YUDHA
Bagan 3.1 1 Struktur Organisasi
3.2.6 Program Radio PRFM 107,5 Bandung
Program yang ada di PRFM saat ini :
3.2.6.1 Program Reguler
1. Berita Dari Anda
Informasi dari pendengar yang berisikan informasi terbaru, baik
itu situasi lalu lintas, cuaca, pelayanan publik, dan lainnya. Saat
ini informasi yang disampaikan pendengar mencapai 1600 – 2000
sms per-harinya. Sementara itu, tecatat 40 – 50 pendengar yang
menggunakan telepon dalam menyampaikan informasinya, dan
juga dari social media. Berita dari pendengar ini adalah program
unggulan di Radio Pikiran Rakyat, ini adalah program setiap saat,
bukan program yang memiliki waktu.
2. Komentar Dari Anda
Komentar dari pendengar terhadap informasi-informasi yang telah
disampaikan melalui PRFM. Dari 1600 – 2000 sms dalam satu
harinya, prosentase Komentar dari Anda mencapai 30%. Ini
adalah program yang menanggapi informasi yang telah di
sampaikan. Misalkan kita memberitakan bahwa di kota Bandung
banyak jalanan yang rusak, dan ada pendengar yang berkomentar,
wah, ini duitnya mungkin banyak di korupsi kali. Seperti itu lah
contohnya dan ini akan di bacakan.
3. Kilasan Berita
a. Pembacaan Headline 3 – 5 Berita terbaru dengan urutan
nasional, regional, lokal, internasional, dan olahraga
b. Dibaca setiap satu jam sekali, tepat pukul 07.00, 08.00,
09.00, dan seterusnya, lengkap dengan bumper in dan bumper
out
Kilas berita adalah salah satu insert program yang
membacakan tiga headline ringkasan berita terbaru secara
live setiap jam. Biasanya dari media online kompas.com,
pr.com, detik.com, dll.
4. News Update
a. Pembacaan satu berita terbaru secara full
b. Hadir satu jam dua kali lengkap dengan bumper in bumper
out
c. Jadwal tayang menit ke 20 dan 40
5. Perspektif Berita
a. Insert berisi rekaman wawancara dengan dua atau tiga
narasumber dalam satu topik yang sama
b. Durasi insert dua sampai tiga menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
Perspektif berita ini adalah program yang berbentuk insert
yang di rekam, arti dari perspektif itu sendiri adalah sudut
pandang, yang berarti isi program ini adalah menjelaskan
sudut pandang dari beberapa narasumber, yang berisi
rekaman wawancara yang disebut insert, yaitu ketika
membahas topic di lihat dari berbagai sudut pandang,
misalnya dari Pemerintah, PR, Pengamat, dan di satukan
dalam satu rekaman. Menjadi perspektif berita.
6. Konfirmasi
a. Insert berisi pernyataan narasumber mengenai satu topik
bahasan
b. Durasi insert satu sampai dua menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
7. Pakar Berbicara
a. Insert berisi pernyataan pakar, akademisi, praktisi, dan ahli
mengenai satu topik bahasan
b. Durasi insert satu sampai dua menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
Pakar berbicara ini adalah pernyataan dari salah satu pakar
atau ahli mengenai suatu topic bahasan yang sesuai dengan
topic yang sedang di bicarakan saat itu. Misalnya saat
membahas masalah pendidikan, maka yang berbicara adalah
pakar pendidikan.
8. Opini Selebritis
a. Insert berisi pernyataan selebritis mengenai satu topik
bahasan
b. Durasi insert satu sampai dua menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
Insert program opini selebritis ini adalah program yang berisi
pernyataan dari selebritis-selebritis mengenai suatu topic
bahasan yang sedang di bahas. Misalnya komentar tentang
korupsi yang sedang terjadi di partai Demokrat menurut mas
Anang. Ini berbentuk rekaman untuk mengomentari topic
yang sedang di bahas.
9. You Need To Know
a. Insert penjelasan mengenai satu istilah atau sesuatu yang
dinilai belum diketahui khalayak. Contoh redenominasi :
pemotongan nilai mata uang
b. Durasi insert satu sampai dua menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
10. Siapa Dia?
a. Insert berisi profile yang tengah menjadi bahan pembicaraan
masyarakat luas, bisa tokoh politik, selebritis, dan yang
lainnya.
b. Durasi insert dua sampai tiga menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
11. Keliling Bandung
a. Insert berisi penjelasan mengenai potensi yang dimiliki satu
daerah baik itu di Bandung, ataupun di daerah lainnya di
Jawa Barat.
b. Durasi insert dua sampai tiga menit
c. Jadwal tayang 3 – 4 kali
d. Jadwal putar tentative
12. Kabar Persib
Adalah salah satu insert program yang berisikan tentang berita
terbaru mengenai PERSIB yang di bacakan secara live on air oleh
penyiar, durasi 1 menit, tayang setiap hari pkl 07.15, 12.15, 15.15,
18.15.
13. Bandung Hari Ini
Adalah salah satu insert program yang membacakan 5 berita
peristiwa apa yang terjadi di Bandung hari ini, sejak pagi hingga
malam hari. Durasi 3 menit, dan tayang setiap hari pukul 22.15,
22.45, 23.15, 23.45, di bacakan pada siaran malam hari.
14. Pasar Rupiah
Adalah salah satu insert program yang memberikan informasi
kurs rupiah yang dibacakan live on air oleh penyiar dengan durasi
3 menit, pada pukul 08.15 dan 17.15.
15. Time Signal Adzan
Sebagai pengingat waktu adzan, setiap sebelum adzan dzuhur,
ashar, maghrib, dan isya.
16. Info Belanja Bersama ……(tergantung pengiklan)
17. Info Sehat Bersama ……. (tergantung pengiklan)
3.2.6.2 Program Weekly
1. Talkshow Mimbar Kampus
a. Memfasilitasi civitas akademika kampus dalam memberikan
pandangan atau kajiannya terhadap suatu masalah yang sedang
menjadi pembahasan
b. Hadir setiap hari Senin
c. Tayang mulai pukul 19.30 – 21.00 WIB
d. Promo program di Koran saat hari H
Program ini berbentuk talkshow live tentangf 1 topik /berita yang
sedang hangat di bicarakan bersama narasumber Civitas
akademika (para Rektor dan BEM / Eksekutif Mahasiswa) dari
beberapa kampus berbeda setiap minggunya.
2. Bincang Malam
a. Mencari solusi untuk memecahkan sebuah masalah atau topik
dengan menghadirkan langsung narasumber yang berkompeten.
Contoh : masalah pembagian dana BOS, menghadirkan langsung
Walikota Bandung, Kadisdik Bandung, Pengamat Pendidikan, dan
Anggota DPRD yang membidangi pendidikan.
b. Hadir setiap hari Selasa
c. Tayang Mulai pukul 19.30 – 21.00 WIB
d. Promo program di Koran saat hari H
Bincang malam adalah Talkshow interaktif menghadirkan para
stakeholder dari pemerintahan kota Bandung, kab Bandung dan
Prov. Jawa Barat, dengan tema yang berbeda setiap minggunnya,
membahas seputar kebijakan dan pelayanan fasilitas public
(Produk langsung bersama klien)
3. Gebyar Marketing
a. Memberikan inspirasi bagi setiap orang yang ingin menjadi
pengusaha sukses, dengan format siaran From Zero to Hero.
Contoh : bagaimana kisah sukses seorang Andi Budianto, CEO
Cipaganti Group dalam merintis usahanya sehingga besar seperti
sekarang.
b. Selain oleh penyiar, acara ini dipandu oleh dua ahli yang sangat
kompeten di bidang pengembangan bisnis, yakni Perry Tristanto
(Pemilik Mayoritas Outlet di Kota Bandung, owner Kampung
Gajah, Taman Kupu-kupu, Rumah Sosis, Tahu Lembang, dan
lainnya), serta Dr. Poppy Rufaidah Phd, pakar marketing dari
Universitas Padjajaran Bandung
c. Hadir setiap hari Rabu
d. Tayang mulai pukul 19.30 – 21.00 WIB
e. Promo program di Koran Pikiran Rakyat saat hari H
4. Inspirasi Rohani
a. Berbagi ilmu dan informasi mengenai dunia keislaman
b. Narasumber tetapnya adalah Prof. Dr. KH. Miftah Faridl (Ketua
MUI Kota Bandung, Ketua Yayasan Unisba, dan Pembina Biro
Haji Safari Suci)
c. Hadir setiap hari Kamis
d. Tayang mulai pukul 20.30 – 21.30 WIB
e. Promo di Koran Pikiran Rakyat hari H
5. Bandung Community
a. Mengenalkan, memfasilitasi, serta membuka ruang positif bagi
pendengar tentang kegiatan positif dan bermanfaat di Kota
Bandung, bersama komunitas-komunitas yang memiliki pengaruh
yang cukup besar sesuai dengan visi dan misi komunitasnya.
b. Hadir setiap hari Jumat
c. Tayang mulai pukul 19.30 – 21.00
d. Promo di Koran Pikiran Rakyat saat hari .
6. Positive Thingking
a. Melihat, mendengar, dan mencoba untuk melihat hidup dari sisi
positif. Acara ini bertujuan agar pendengar selalu bisa memiliki
semangat dan pandai dalam memecahkan masalah.
b. Narasumber tetap adalah Yunus Timotheus, Ketua Positive
Thinking Center.
c. Hadir setiap hari Sabtu
d. Tayang mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB
7. Talkshow On The Street
a. Obrolan santai di tepi jalan braga (depan studio PRFM), bersama
pengamat pemerintah, DPR dan masyarakat maupun para klien
dengan diselingi live performance, games dan interaktif.
b. Hadir setiap hari Jumat
c. Pukul 16.00 – 18.00 Live
8. Kisah Persib (KIPER)
Persib merupakan icon klub sepak bola di kota Bandung bahkan di
Indonesia. Dengan segudang prestasi di tingkat nasional sampai
internasional, berita tentang persib sangat menarik perhatian dari para
bobotoh. Dengan alas an itulah, PRFM mencoba menuangkan program
Talkshow interaktif dengan nama “KIPER di PRFM (Kisah Persib di
PRFM)”. Dipandu oleh penyiar PRFM dan beberapa narasumber
senior
Dengan perpaduan ini, di harapkan KIPER di PRFM bisa
memberikan sejumlah solusi alternative bagi Persib dan memenuhi
segala keperluan informasi yang dibutuhkan oleh para bobotoh. Selain
itu, pendengar PRFM bisa berinteraksi secara langsung melalui telepon
(022 422 1075) atau melalui SMS di 0818811075, facebook di
[email protected] atau YM di [email protected].
3.2.7 Deskripsi Program
1. ARAFAH (setiap kamis pukul 20.30-21.30 WIB)
Siraman rohani dan talkshow seputar masalah keagamaan bersama
Ketua MUI Kota Bandung Prof. DR. Miftah Farid secara live,
talkshow dan reportase langsung dari Mekkah pada musim haji.
ARAFAH merupakan sebuah acara siraman rohani keislaman. Acara
ini sendiri menghadirkan Prof. DR. H. Miftah farid ( ketua MUI kota
Bandung). Pendengar juga bisa berinteraksi secara langsung melalui
telepon (022) 422 1075, SMS di 0818811075, facebook di
[email protected] atau YM di [email protected].
2. Kiper / Kisah Persib (setiap Jumat pukul 21.00 – 24.00 WIB)
Program acara yang membahas tentang Persib Bandung, berupa
jadwal pertandingan, prediksi pertandingan atau ulasan pertandingan
mailto:prfmrad[email protected]:[email protected]:[email protected]
bersama pengamat sepak bola dan jajaran manajemen PT. Persib
Bandung Bermartabat juga pelatih dan pemain Persib Bandung.
3. Positif Thinking (setiap Jumat pukul 18.00 – 19.00 WIB)
Program acara yang dikemas untuk pendengar PRFM mencurahkan
segala isi hati bersama dengan Yunus Thimoteus, seorang motivator
dari Positif Thinking Center.
4. Berita Dari Anda (Setiap hari dan setiap saat)
Di era demokrasi seperti sekarang ini, keterbukaan terhadap informasi
sudah seharusnya menjadi sajian utama media. Tentunya informasi
tersebut harus berdasarkan fakta, bukan rekayasa. Keterbukaan
informasi tersebut Kami sajikan dalam program Berita dari Anda,
yang akhirnya menjadi sajian utama siaran 107,5 PRFM News
Channel. Berita yang masuk dari pendengar, kami cek kebenarannya,
dan untuk selanjutnya kami konfirmasikan terhadap pihak-pihak yang
memiliki kaitan dengan berita dari pendengar. Dengan demikian,
kami sebagai media telah menjalankannya perannya sebagai media
"penyambung lidah masyarakat", dan juga menjalankan perannya
sebagai media sosialisasi pemerintah.
5. Talkshow On The Street (Setiap Jumat, Pukul 19.00 – 21.00 WIB)
Talkshow on The Street merupakan salah satu program unggulan yang
dimiliki oleh 107,5 PRFM. Talkshow live on air selama 2 jam ini,
hadir setiap hari Jum'at, pukul 19.00 - 21.00 WIB, di pelataran studio
PRFM, di jalan Braga nomor 5 Kota Bandung. Selain membahas
tuntas permasalahan Kota Bandung dan sekitarnya, dengan
narasumber yang hadir merupakan narasumber kompeten seperti
Gubernur, Walikota, Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas, dan
diimbangi oleh para pengamat dan akademisi, talkshow ini juga
bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Braga menjadi
Kawasan Wisata. Talkshow on The Street ini selalu diiringi oleh
Musik Tradisional Bambu, yang tujuannya merupakan ngamumule
seni tradisi, agar generasi muda di Jawa Barat bisa semakin mengenal
dan akhirnya mau melestarikan kesenian tradisional sunda.
6. Talkshow Mimbar Kampus (Setiap senin, pukul 19.00 – 21.00
WIB)
Membahas tentang segala permasalahan yang sedang berkembang dan
menghangat dari berbagai perspektif. Talkshow ini diisi oleh
mahasiswa Se Jawa Barat dan menghadirkan narasumber utama
melalui sambungan telepon.
Talkshow live ini membahas tentang satu topic atau berita yang
sedang hangat di perbincangkan bersama dengan narasumber Civitas
akademika (para Rektor dan BEM atau Eksekutif Mahasiswa) dari
beberapa kampus berbeda setiap minggunya.
7. Talkshow Gebyar Marketing (Setiap Rabu, Pukul 19.00 – 21.00)
Talkshow inspiratif yang menghadirkan narasumber pengusaha sukses
di bandung. Di pandu lansung oleh vice president IMA jawa Barat dan
Praktisi Bisnis Bandung. Dalam Talkshow ini di bagikan kiat-kiat
sukses dalam berbisnis dari berbagai bidang, mulai kuliner, properti,
clothing, dll.
Talkshow live tentang seluk beluk marketing bersama Popi Rufaidah
(Vice President Indonesia Marketing Association Bandung dan Ketua
Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran), Perry Tristanto (Praktisi
Enterpreuneur dan Owner beberapa Factory Outlet dan Usaha
Kuliner). Acara ini juga menghadirkan para praktisi bisnis lain dan
para pengusaha terkenal di Kota Bandung yang bergantian setiap
pekannya yang dapat memberikan inspirasi kepada pendengarnya.
8. Bincang Malam (Setiap Jumat, Pukul 19.00 – 21.00)
Talkshow interaltif menghadirkan para stakeholder dari pemerintahan
kota bandung, Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat, dengan
tema yang berbeda setiap minggunya membahas seputar kebijakan
dan pelayanan fasilitas publik (produk langsung bersama klien)
9. Bugar Bersama Ade Rai (Setiap Kamis, Pukul 19.00 – 20.30)
Talkshow kebugaran bersama ADE RAI, membahas seputar gaya
hidup sehat, dengan tips khusus bagimana cara hidup sehat,
membentuk tubuh yang ideal serta pola makan, dan pola hidup yang
sehat.
10. Bandung Community (Setiap Selasa, Pukul 19.00 – 21.00)
Mengupas atau mengenal lebih dekat dengan komunitas – komunitas
di Bandung. Selain itu, Bandung Community ini bertujuan untuk
mengetahui pandangan dari komunitas – komunitas di Bandung,
mengenai permasalahan yang sedang terjadi di balik kota Bandung,
ataupun secara nasional.
Beberapa komunitas yang sudah kami undang : AVIX Community
(Avanza Zenia Community), Sepeda Ontel : MCBR (Mercy Club
Bandung Raya), dan beberapa komunitas lainnya di Bandung dan
sekitarnya.
11. City Corner
Ini adalah program baru di Radio Pikiran Rakyat FM, program ini
membicarakan tentang permasalahan yang ada di kota bandung.
Penyiar untuk program ini pun adalah Sekda kota Bandung.
3.2.8 Rate Card 2012 Radio Pikiran Rakyat FM 107,5 Bandung
SPOT Prime Time Regular
06.00 – 10.00
16.00 – 19.00
10.00 – 15.00
14.00 – 18.00
21.00 – 24.00
SPOT Rp. 300.000,- Rp. 280.000,-
Adlibs Rp. 300.000,- Rp. 280.000,-
Talk Show Rp. 3.000.000,- Rp. 2.500.000,-
Kuis / 5 menit Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-
FEATURES / INSERT / TIME SIGNAL
1 – 2 menit Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
REPORTASE
2 – 5 menit Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
5 – 7 menit Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
SPONSOR
Program 60 menit Rp. 10.000.000,-
Keterangan :
Order pesanan penyiaran dan materi telah kami terima paling lambat 3 hari
kerja sebelum penyiaran
Pembatalan order pesanan penyiaran paling lambat 2 hari kerja
sebelumnya
Harga di atas belum termasuk Ppn 10% dan biaya produksi
Biaya produksi Rp. 1.000.000,-
Tabel 3.1 Rate Card PRFM tahun 2012