34
METODOLOGI PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN E-COMMERCE TERHADAP KINERJA UKM DI YOGYAKARTA Kelompok 10 Paulus Daur 18393 Thio Nofitarina Sulis 18780 Yosephine Deby Ayuningdya 18926 Yacinta Widia Putri Sari 19043 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA OKTOBER 2013 BAB I

Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN E-COMMERCE

TERHADAP KINERJA UKM DI YOGYAKARTA

Kelompok 10

Paulus Daur                                        18393

Thio Nofitarina Sulis                         18780

Yosephine Deby Ayuningdya           18926

Yacinta Widia Putri Sari                   19043

             

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

OKTOBER 2013  

Page 2: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dunia menjadi semakin canggih.

Salah satu kemajuan yang paling nampak dalam kehidupan manusia adalah

kemajuan teknologi. Perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak

langsung telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti sistem

perdagangan, cara bertransaksi, serta peredaran uang. Pada jaman dulu, orang

melakukan transaksi jual beli dengan sistem yang dikenal dengan barter. Barter

adalah suatu cara untuk mendapatkan barang tertentu dengan menukarkan barang

yang kita miliki dengan barang yang dimiliki oleh orang lain dan harus dilakukan

secara bertatap muka langsung. Di jaman yang serba maju seperti sekarang ini,

peran teknologi menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjalankan suatu

bisnis. Hal ini disebabkan karena dengan adanya teknologi, proses bisnis menjadi

lebih luas yang dalam artian tidak terbatas oleh jarak dan waktu yang selama ini

menjadi hambatan bagi bisnis tradisional.

Salah satu dampak yang diakibatkan karena perkembangan teknologi yang

semakin pesat adalah munculnya E-commerce dan menjadi semakin penting

dengan adanya kemajuan di bidang telekomunikasi dan jaringan komputer yang

terus menerus (Purbo dan Wahyudi, dalam Yulimar, 2006). Selain faktor

perkembangan jaman, faktor bahwa dijaman sekarang ini dunia semakin global

dan terjadi perdagangan bebas juga mendominasi berkembangnya sistem E-

commerce.

Dalam Purbo dan Wahyudi (2001) dijelaskan bahwa perusahaan yang

menggunakan E-commerce akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti

terbukanya aliran pendapatan baru (revenue stream) yang lebih menjanjikan yang

tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional, meningkatnya market exposure,

menurunnya biaya operasional (operating cost), jangkauan yang semakin lebar

(global reach), meningkatnya kesetiaan pelanggan (customer loyalty),

meningkatnya manajemen pemasok (supplier management), waktu produksi lebih

Page 3: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

pendek dan meningkatkan rantai nilai (value chain). Suriadinata (2001) juga

mengemukakan bahwa sebagai media informasi dan promosi, situs web sebagai

salah satu bentuk E-commerce adalah media dengan daya jangkau luas serta

paling murah. Hal ini dikarenakan situs web adalah media informasi yang dapat

diakses dari segalapenjuru dunia atau negara manapun selama jaringan internet

tersedia. Karenanya bagi dunia usaha kecil dan menengah, situs web adalah media

promosi yang paling tepat.

Hasil survey yang dilakukan oleh The Asia Foundation (2002) juga

menunjukkan sedikitnya jumlah UKM yang sudah memanfaatkan E-commerce.

Menurut survey yang dilakukan pada 227 UKM di 12 kota besar di Indonesia

(Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar,

Makassar, Manado, Palembang, Samarinda, dan Lombok), hanya 28 perusahaan

(18% dari perusahaan yang disurvey) yang telah bergabung dengan situs E-

commerce. Bahkan perusahaan-perusahaan di luar Jawa dan Bali hanya

mempunyai sedikit pengetahuan tentang situs E-commerce dan manfaat yang bisa

diperoleh dari situs E-commerce tersebut.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kraemer et al yang ditulis

pada tahun 2002 yang berjudul “Impacts of Globalization on E-commerce

Adoption and Firm Performance: A Cross-Country Investigation” dimana

variable yang diteliti adalah globalisasi perusahaan dan tingkat adopsi

Ecommerce, globalisasi dan adopsi B2B, globalisasi dan adopsi B2C, globalisasi

dan pengaruh E-commerce, adopsi E-commerce sebagai mediator antara

globalisasi dan kinerja perusahaan, adopsi E-commerce dan kinerja perusahaan.

Dari hasil penelitian tersebut Kraemer dapat membuktikan bahwa Globalisasi

berpengaruh positif pada tingkat adopsi, E-commerce Globalisasi berpengaruh

positif pada adopsi B2B Globalisasi berpengaruh negatif pada adopsi B2C

Globalisasi berpengaruh positif pada pengaruh Ecommerce Adopsi E-commerce

merupakan mediator antara globalisasi dan kinerja perusahaan Adopsi E-

commerce berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Vidi Arini Yulimar yang ditulis pada tahun

2006 berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengadopsian

Page 4: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Electronic Commerce dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi

pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Indonesia)” memiliki variabel

penelitian sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan

untuk mengadopsi E-commerce diantaranya dukungan manajemen puncak,

kesiapan organisasional, dorongan eksternal, manfaat yang dirasakan,

pengadopsian E-commerce dan pengaruh pengapdosian E-commerce terhadap

kinerja perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Vidi Arini Yulimar bisa

dibuktikan bahwa pengadopsian E-commerce mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Willya Randika pada tahun 2013 berjudul

“Pengaruh Sisitem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)” memiliki 3 variabel yaitu Dummy

SIA sebagai variabel independen, ROA dan ROS sebagai variabel dependen dan

Natural Logaritm of Total Assets dan Total Labor sebagai variabel control. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Willya Randika ini dibuktikan bahwa Sistem

Informasi Akuntansi berpengaruh positif terhadap ROA. Selain itu, secara statistik

SIA tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA Sedangkan untuk variabel ROS,

SIA berpengaruh negatif. Selain itu, secara statistik SIA berpengaruh signifikan

terhadap ROS.

Dari hasil tersebut, penulis akan menguji kembali penelitian terdahulu

untuk mengetahui apakah penelitian terdahulu masih relevan di tahun 2013 yang

notabene memiliki kemajuan dan perkembangan yang pesat di bidang teknologi

dan informasi. Oleh karena itu, penulis akan menguji kembali dari penelitian yang

terdahulu, namun dengan objek yang berbeda.  Objek yang penulis pilih pada

penelitian kali ini adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berada di

Yogyakarta. Pemilihan Yogyakarta sebagai objek dikarenakan objek penelitian

sebelumnya terlalu luas, sehingga belum terlihat jelas apakah benar ada pengaruh

yang signifikan dari penggunaan E-commerce terhadap kinerja perusahaan. Oleh

karena itu, penulis akan mempersempit objek agar pengaruh yang muncul dapat

terlihat lebih jelas, terlebih Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di

Indonesia yang memiliki banyak jaringan UKM.

Page 5: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

1.2  Rumusan Masalah

  Permasalahan yang dijelaskan dalam penelitian ini dirumuskan dalam

sebuah pertanyaan yaitu apakah penggunaan E-commerce mempunyai pengaruh

positif yang signifikan terhadap kinerja UKM di Yogyakarta?

 

1.3  Tujuan Penelitian

Menguji kembali hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kraemer

et al, Vidi Arini Yulimar dan Willya Randika dengan objek yang berbeda.

1.4  Manfaat Penelitian

Sementara itu, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan kecil dan menengah untuk

menerapkan E-commerce dalam perusahaannya.

2. Sebagai dasar acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut

dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 6: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

BAB II

DASAR TEORI & PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

Dalam konteks riset Sistem Akuntansi, teknologi diartikan sebagai system

computer (hardware, software dan data) serta jasa yang mendukung pemakai

(training, help lines, dan lain-lain) yang disediakan untuk membantu pemakai

dalam tugas-tugasnya (Goodhue dan Thompson dalam Setiawati, 2008).

Sedangkan Sistem Informasi Akuntasi sendiri memiliki pengertian sebagai berikut

:

1. Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti

manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan

data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada

para pembuat keputusan (Bodnar dan Hopwood dalam Ayutias, 2011).

2. Sistem informasi akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen

yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang

terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi (Romney

dan Steinbart dalam Ayutias, 2011).

Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan -

manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya,

relevan, tepat waktu, serta dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu

pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA) telah membuat sertifikasi yaitu Certified Information Technology

Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan

yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang

memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai

organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi

atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi (Setiawati, 2008).

Page 7: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

2.2 E-commerce

Saat ini banyak yang mendefinisikan pengertian dari E-commerce, tetapi

tidak dapat ditemui definisi pasti dari Electronic commerce yang telah

distandarkan dan disepakati bersama. Kalakota dan Whinston dalam Daniel et al.

(2002) mendefinisikan E-commerce sebagai “pembelian dan penjualan informasi,

produk dan layanan melalui jaringan komputer” dimana jaringan komputer yang

dimaksud adalah Internet. Laudon dan Traver dalam Asing-Cashman et al. (2004)

mendefinisikan E-commerce sebagai transaksi komersial antara dan antar

organisasi dan individual yang dilakukan secara digital. Schneider dalam Asing-

Cashman et al. (2004) mendefinisikan Ecommerce sebagai aktivitas bisnis yang

dilakukan dengan menggunakan teknologi transmisi data elektronik seperti yang

digunakan di Internet dan World Wide Web untuk menerapkan atau meningkatkan

proses bisnis. definisi lain dari E-commerce adalah kegiatan komersial dengan

penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem

elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-

commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,

sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

(http://ewawan.com/pengertian- E-commerce -definisi- E-commerce .html ). Oleh

karena itu, peneliti mengambil kesimpulan bahwa E-commerce merupakan satu

set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan

perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan

perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Pengertian inilah yang digunakan dalam penelitian ini.

Teknologi informasi, telekomunikasi dan Internet adalah teknologi yang

dibutuhkan oleh E-commerce (Yuliana dalam Yulimar, 2006). Secara umum, E-

commerce dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu Business to Business

(B2B) dan Business to Consumer (B2C) (Purbo dan Wahyudi, 2001). B2B

merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Pada umumnya

Business to Business commerce menggunakan mekanisme EDI (Electronic Data

Interchange) yang sudah ada sejak lama.

Page 8: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Karakteristik Business to Business commerce adalah:

1. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah

terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Pertukaran informasi hanya

berlangsung di antara mereka dan karena sudah sangat mengenal, maka

pertukaran informasi tersebut dilakukan atas dasar kebutuhan dan

kepercayaan.

2. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format

data yang telah disepakati. Jadi service yang digunakan antar kedua sistem

tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.

3. Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk

mengirimkan data.

4. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing

intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis (Purbo dan Wahyudi,

2001).

B2C adalah aplikasi E-commerce untuk perusahaan dengan konsumennya

(Yuliana dalam Yulimar, 2006). B2C menggunakan banyak cara untuk melakukan

pendekatan dengan pihak konsumen, antara lain adalah dengan mekanisme toko

online (electronic shopping mall) atau bisa juga dengan menggunakan konsep

portal. Electronic shopping mall memanfaatkan website untuk menjajakan produk

dan jasa pelayanan. Para penjual menyediakan semacam storefront yang berisikan

katalog produk dan pelayanan yang diberikan. Dan para pembeli bisa melihat-lihat

barang apa saja yang akan dia beli. Konsep portal agak sedikit berbeda dengan

konsep toko online. Konsep portal menyediakan berbagai macam pelayanan di

dalam websitenya, baik itu sistem belanja online, fasilitas email gratis, search

engine, berita, ramalan bintang, dan sebagainya (Purbo dan Wahyudi, 2001).

Karakteristik Business to Consumer commerce adalah sebagai berikut:

1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan secara umum pula.

2. Service yang dilakukan juga bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat

digunakan oleh orang banyak.

Page 9: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

3. Service yang diberikan adalah berdasarkan permintaan. Konsumen berinisiatif

sedangkan produsen harus siap memberikan respon terhadap inisiatif

konsumen tersebut.

4. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server, dimana konsumen di pihak

client menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan penyedia

barang/jasa (business procedure) berada pada pihak server (Purbo dan

Wahyudi, 2001).

Konsep dasar aplikasi E-commerce di website atau cara E-commerce

bekerja adalah sebagai berikut: Konsumen berbelanja secara online di pasar/toko

online melalui Internet. Di sana, dia mulai berbelanja berbagai macam kebutuhan

yang diinginkan. Untuk itu, mulailah dia memasuki server transaksi online dimana

semua informasi yang dia berikan untuk keperluan belanja online dienkripsi.

Kemudian dia memesan sebuah order. Segala informasi yang berkaitan dengan

order ini dikirim melalui sebuah jaringan pintu gerbang rahasia (private gateway)

ke bagian pemrosesan informasi (processing network) dimana di bagian inilah

transaksi dinyatakan sah atau tidak oleh bank yang bersangkutan (Purbo dan

Wahyudi, 2001).

2.3 Kinerja

Menurut Romney dan Steinbart (2003) informasi dalam Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) terbagi dalam dua kategori, yakni laporan keuangan yang

sebenarnya didesain bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan untuk

memberikan kredit atau berinvestasi dalam organisasi. Sedangkan kategori yang

kedua adalah laporan manajerial yang memiliki fungsi dalam menyediakan

informasi terinci tentang kinerja manajerial. Dalam laporan manajerial terdapat

dua hal penting, yaitu tentang laporan anggaran dan kinerja. Anggaran merupakan

ungkapan formal tujuan dalam istilah keuangan yang merupakan alat perencanaan

keuangan. Sebaliknya, laporan kinerja sebagai pengendali keuangan. Laporan

kinerja merinci anggaran dan jumlah sebenarnya pendapatan dan pengeluaran,

Page 10: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

serta menunjukan pula penyimpangan atau perbedaan diantara kedua jumlah

tersebut.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kinerja perusahaan adalah

kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan menurut Jumingan (2006) adalah

gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik

menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya

diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.

1.1.1 Metode Altman Z-Score

Metode yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keuangan perusahaan

yang berkaitan dengan likuiditas, leverage, profitabilitas, solvabilitas dan

aktivitas perusahaan (Adnan, 2000) ialah metode Altman Z-Score. Altman

menemukan ada lima rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai

apakah perusahaan dikatakan sehat atau tidak sehat atau menuju

kebangkrutan. Rumus yang telah diformulasikan Altman (1968) adalah

sebagai berikut :

Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5

Keterangan:

X1 = Modal kerja terhadap total asset

X2 = Laba yang ditahan terhadap total asset

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total asset

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang

X5 = Pendapatan terhadap total asset

Kriteria yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan

dengan model ini adalah, perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,90

diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang

mempunyai skor Z < 1,20 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial

bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,20 sampai 2,90 diklasifikasikan

sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu.

Page 11: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

2.3.1.1 X1 Modal Kerja Terhadap Total Asset

Rasio ini merupakan ukuran dari aktiva lancar perusahaan terhadap total

kapitalisasi. Modal kerja didefiniskan sebagai selisih antara aktiva lancar

dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang mengalami kerugian, secara

konsisten akan menyusutkan jumlah aktiva lancar terhadap total aktiva.

Dari ketiga rasio likuiditas yang diuji oleh Altman, rasio ini terbukti

membantu untuk mengevaluasi kesehatan perusahaan. Sedangkan dua

rasio lainnya yaitu rasio lancar dan rasio cepat ditemukan tidak terlalu

membantu untuk mengevaluasi kesehatan perusahaan.

2.3.1.2 X2 Laba Ditahan Terhadap Total Asset

Laba ditahan merupakan akun yang melaporkan jumlah pendapatan yang

diinvestasikan kembali atau kerugian perusahaan selama berdiri. Akun ini

merujuk kepada laba yang diraih. Rasio ini merupakan profitabilitas

kumulatif dari waktu ke waktu. Usia perusahaan secara implisit

berpengaruh teradap rasio ini. Rasio laba ditahan terhadap total asset

berguna untuk mengukur leverage perusahaan. Perusahaan dengan nilai

laba ditahan yang tinggi terhadap total aset, telah membiayai aset mereka

melalui retensi keuntungan.

2.3.1.3 X3 Pendapatan Sebelum Pajak dan Bunga Terhadap Total Asset

Rasio ini merupakan ukuran produktivitas sebenarnya dari aset perusahaan

terlepas dari pajak atau faktor leverage. Rasio ini cocok untuk studi yang

berhubungan dengan kegagalan perusahaan karena keberadaan utama

sebuah perusahaan didasarkan pada kekuatan produktif dari aktiva.

Selanjutnya, insolvensi dalam pengertian kebangkrutan terjadi saat total

kewajiban melebihi penilaian wajar aset perusahaan dengan nilai

ditentukan oleh kekuatan produktif aset.

2.3.1.4 X4 Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang

Ekuitas diukur dengan kombinasi dari semua nilai pasar ekuitas. Ukuran

tersebut menunjukan seberapa banyak nilai aktiva perusahaan dapat

menurun (diukur dengan nilai pasar ekuitas ditambah hutang) sebelum

liabilitas melebihi aktiva dan perusahaan menjadi bangkrut. Rasio ini

Page 12: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

menambahkan dimensi pasar ekuitas dimana studi lain mengenai

kebangkrutan tidak mempertimbangkan rasio ini.

2.3.1.5 X5 Pendapatan terhadap total asset

Rasio ini merupakan rasio standard keuangan yang menggambarkan

kemampuan menghasilkan penjualan

2.4 Usaha Kecil Menengah

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengertian UMKM adalah :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria asset maksimal

sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria asset sebesar 50 juta

sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki

kriteria asset sebesar 500 juta sampai dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5

miliar sampai dengan 50 miliar.

UU no.9 tahun 1995 tentang mengatur kriteria usaha kecil berdasarkan

nilai aset tetap (di luar tanah dan bangunan) paling besar Rp 200 juta dengan

Page 13: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

omzet per tahun maksimal Rp 1 milyar. Sementara itu berdasarkan Inpres No.10

tahun 1999 tentang usaha menengah, batasan aset tetap (di luar tanah dan

bangunan) untuk usaha menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar.

Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai

usaha kecil jika memiliki omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk usaha

menengah batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp 1 sampai

dengan Rp 50 milyar per tahun.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri

kecil dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan

Rp 5 milyar. Sementara itu usaha kecil di bidang perdagangan dan industri juga

dikategorikan sebagai usaha yang memiliki aset tetap kurang dari Rp 200 juta dan

omzet per tahun kurang dari Rp 1 milyar (sesuai UU no.9 tahun 1995).

Bank Indonesia menggolongkan usaha kecil dengan merujuk pada UU no

9/1995, sedangkan untuk usaha menengah BI menentukan sendiri kriteria aset

tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara industri manufaktur (Rp 200 juta

s/d Rp 5 miliar) dan non manufaktur (Rp 200 – 60 juta).

Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan suatu usaha berdasarkan

jumlah tenaga kerja. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki pekerja 1-5 orang.

Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 6-19 orang. Usaha menengah

memiliki pekerja 20-99 orang dan usaha besar memiliki pekerja sekurang-

kurangnya 100 orang.

2.5 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kraemer et al yang ditulis

pada tahun 2002 yang berjudul “Impacts of Globalization on E-commerce

Adoption and Firm Performance: A Cross-Country Investigation” dimana

variabel yang diteliti adalah globalisasi perusahaan dan tingkat adopsi E-

commerce, globalisasi dan adopsi B2B, globalisasi dan adopsi B2C, globalisasi

dan pengaruh E-commerce, adopsi E-commerce sebagai mediator antara

globalisasi dan kinerja perusahaan, adopsi E-commerce dan kinerja perusahaan.

Page 14: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Pengumpulan data dilakukan melalui survei telepon dari 2.139 perusahaan

di 10 negara seperti Brazil, Cina, Denmark, Prancis, Jerman, Jepang, Meksiko,

Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat yang menggunakan internet untuk

membeli, menjual produk atau jasa. Pengumpulan data berlangsung dari Februari

hingga April 2002. Tingkat respons secara keseluruhan adalah 13%. Tingkat

respon bervariasi dari tiap-tiap negara, mulai dari 8% sampai 39%. Analisis ini

menggunakan metode korelasi, chi-square, dan regresi.

Dari hasil penelitian tersebut Kraemer dapat membuktikan bahwa

Globalisasi berpengaruh positif pada tingkat adopsi, E-commerce Globalisasi

berpengaruh positif pada adopsi B2B Globalisasi berpengaruh negatif pada adopsi

B2C Globalisasi berpengaruh positif pada pengaruh Ecommerce Adopsi E-

commerce merupakan mediator antara globalisasi dan kinerja perusahaan Adopsi

E-commerce berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Vidi Arini Yulimar yang ditulis pada tahun

2006 berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengadopsian

Electronic Commerce dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi

pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Indonesia)” memiliki variabel

penelitian sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan

untuk mengadopsi E-commerce diantaranya dukungan manajemen puncak,

kesiapan organisasional, dorongan eksternal, manfaat yang dirasakan,

pengadopsian E-commerce dan pengaruh pengapdosian E-commerce terhadap

kinerja perusahaan. Objek penelitian yang ditetapkan adalah perusahaan kecil dan

menengah anggota CD-SMEs (Center for Development of Small and Medium

EnterprisesIndonesia) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan

manajer/pemilik UKM/ pegawai sebagai respondennya.

Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Juli-November 2005

dan di tempat tertentu, yaitu di sembilan pusat perusahaan kecil dan menengah di

sembilan daerah di Indonesia, yaitu: Padang, Jakarta, Cirebon, Yogyakarta,

Jepara, Sidoarjo, Denpasar, Makasar, dan Balikpapan. Dalam penelitian ini, data

primer diperoleh dengan menggunakan metode komunikasi tidak langsung yaitu

melalui kuesioner dan metode komunikasi langsung yaitu dengan wawancara.

Page 15: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data data yang sudah ada dan digunakan

untuk memberikan gambaran tambahan atau pelengkap. Dari pengumpulan data

tersebut diperoleh hasil 107 responden. Keseluruhan responden dalam penelitian

ini diklasifikasikan kedalam aspek demografi yang tidak diikutsertakan dalam

proses analisis data karena tidak berkaitan secara langsung dengan jawaban yang

diberikan oleh responden mengenai variabel penelitian, tetapi aspek demografi

tersebut dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam menjelaskan

kesimpulan. Proses analisis data dan pengujian model penelitian akan mengikuti 7

langkah Structural Equation Model (SEM). Pada penelitian yang dilakukan oleh

Vidi Arini Yulimar bisa dibuktikan bahwa pengadopsian E-commerce mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Willya Randika pada tahun 2013 berjudul

“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)” memiliki 3 variabel yaitu Dummy

SIA sebagai variabel independen, ROA dan ROS sebagai variabel dependen dan

Natural Logaritm of Total Assets dan Total Labor sebagai variabel control.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner

disebar kepada calon responden yang menjadi sampel dari populasi UMKM di

Bumi Serpong Damai (BSD) melalui Hardcopy yang diberikan langsung kepada

pemilik/pengelola dari UMKM didapat 31 responden yang valid. Penelitian ini

menggunakan data panel, karena membandingkan data perusahaan antar tahun

dan antar perusahaan. Data panel merupakan jenis data yang mengabungkan

antara data runut waktu (time series) dan data seksi silang (cross section). Untuk

mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang

digunakan, yaitu common effect, Fixed Effect dan Random Effect.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Willya Randika ini dibuktikan bahwa

Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif terhadap ROA. Selain itu, secara

statistik SIA tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA Sedangkan untuk

variabel ROS, SIA berpengaruh negatif. Selain itu, secara statistik SIA

berpengaruh signifikan terhadap ROS.

Page 16: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

1.6 Pengembangan Hipotesis

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan E-

commerce terhadap kinerja UKM di Yogyakarta.

Page 17: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Obyek Penelitian

Objek merupakan suatu entitas yang akan diteliti, dapat berupa

perusahaan, manusia, karyawan dan lainnya (Jogiyanto,2010). Objek penelitian

dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

1.2 Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang

akan diteliti, yang dapat meliputi segala hal termasuk benda-benda alam dan

bukan sekedar jumlah yang ada pada objek (Jogiyanto, 2010). Dalam penelitian

ini, populasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) yang ada di kota Yogyakarta.

3.3 Sampel

Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling

atau pengambilan sampel bertujuan yang dilakukan dengan mengambil sampel

dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010).

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

1. UKM yang menggunakan e-commerce dalam proses bisnisnya.

2. UKM yang bersedia mengisi kuisioner secara lengkap.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan variabel independen yaitu

penggunaan E-commerce, sedangkan variabel dependennya yaitu kinerja

perusahaan yang dalam hal ini akan terkait dengan tingkat pofitabilitas

perusahaan. Penulis mengambil profitabilitas UKM untuk melihat pengaruh dari

penggunaan E-commerce tersebut terhadap keuangan UKM, sehingga UKM dapat

mempertimbangkan E-commerce dalam melakukan proses operasionalnya.

Page 18: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

3.5 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Dimensi Elemen

1. Penggunaan

E-commerce

Aktivitas bisnis

yang dilakukan

dengan

menggunakan

teknologi

transmisi data

elektronik seperti

yang digunakan

di Internet dan

World Wide Web

untuk

menerapkan atau

meningkatkan

proses bisnis

(Schneider

dalam Asing-

Cashman et al.,

2004)

Kuesioner penelitian:

a. penggunaan E-commerce

dalam menjalani usaha

b. lama waktu penggunaan

E-commerce

c. media yang digunakan

dalam E-commerce

d. jangkauan customer E-

commerce

e. pengelolaan website

f. jumlah rata-rata per bulan

pengunjung website

g. status pemanfaatan

website

h. metode pembayaran yang

digunakan dalam

melakukan E-commerce

(Randika, 2013)

Skala

Interval

dengan

metode

Likert

1= Sangat

tidak

setuju,

2=Tidak

setuju,

3=Tidak

tahu,

4=Setuju,

5=Sangat

setuju

2. Kinerja

Perusahaan

Gambaran

kondisi keuangan

perusahaan pada

suatu periode

tertentu baik

menyangkut

aspek

penghimpunan

Altman Z-Score

= 0,717X1 + 0,847X2 +

3,107X3 + 0,420X4 +

0,998X5

Skala

Rasio

Page 19: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

dana maupun

penyaluran dana,

yang biasanya

diukur dengan

indikator

kecukupan

modal, likuiditas,

dan profitabilitas

(Jumingan,2006)

3.6 Model Penelitian

3.7 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada responden.

3.8 Analisa Data

3.8.1 Uji Pendahuluan

3.8.1.1 Uji Validitas

Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan, dalam hal ini angket

memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Pearson yaitu

suatu bentuk rumus yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel,

yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent

Penggunaan E-commerce

(X)

Kinerja Perusahaan

(Y)

Page 20: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

variable. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara

masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor

pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus

diuji signifikansinya bisa menggunakan uji t atau membandingkannya dengan r

tabel. Bila t hitung > dari t tabel atau r hitung > dari r tabel, maka nomor

pertanyaan tersebut valid. Bila menggunakan program komputer, asalkan r yang

diperoleh diikuti harga p < 0,05 berarti nomor pertanyaan itu valid. Uji validitas

pada penelitian ini mengunakan software SPSS 15.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diperlukan untuk memastikan validitas dan ketepatan

analisis statistik. Reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu : stabilitas ukuran

dan konsistensi internal ukuran (Sekaran dalam Jogiyanto, 2010). Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas digunakan Cronbach’s Alpha. Menurut Jogiyanto

(2010) koefisien Cronbach’s Alpha 0,5 adalah buruk, 0,5-0,6 dikatakan cukup dan

skor 0,7-0,8 dikatakan tinggi.

3.8.2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik,

maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi

yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan

jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah

statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data

dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

(http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-normalitas.html)

Page 21: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Hipotesis Statistik

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan E-

commerce terhadap kinerja UKM di Yogyakarta.

Berdasarkan hipotesis penelitian tersebut, maka hipotesis statistik penelitian

ini adalah :

H0 : x <= 0; artinya tidak terdapat Terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dalam penggunaan E-commerce terhadap kinerja

UKM di Yogyakarta

Ha : x > 0; artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam

penggunaan E-commerce terhadap kinerja UKM di

Yogyakarta

3.9.2 Pengujian Statistik

Untuk menguji hipotesis, peneliti akan menguji hipotesa dengan regresi

sederhana menggunakan alat uji SPSS 15:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Variabel Kinerja UKM

a = Konstanta

b = Koefisien

X = Variabel Penggunaan e-commerce

Page 22: Proposal Kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian

3.9.3 Tingkat Keyakinan

Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini yang tercantum pada Bab II,

maka α yang dipakai untuk penelitian ini adalah 5% dengan tingkat keyakinan

95%.

3.9.4 Menghitung Nilai Statistik

Dalam penelitian ini, pengujian F-hitung dilakukan untuk menguji hipotesis

yang ada di penelitian ini, yaitu :

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan E-

commerce terhadap kinerja UKM di Yogyakarta.

Ha diterima jika nilai probabilitas pada F-hitung lebih kecil (<) dari α. Ha

ditolak jika nilai probabilitas pada F-hitung lebih besar (>) dari α.

3.10 Rencana Pembahasan

Peneliti ingin menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Kraemer et al,

Yulimar dan Randika.

α = 5%