Paper Orto

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ortopedi

Citation preview

Nuruz Zihni /H1A007048FK UNRAM

PENYEMBUHAN ABNORMAL FRAKTUR1. MALUNIONMalunion adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi terdapat deformitas yang terbentuk angulasi, varus / valgus, rotasi, kependekan atau union secara menyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna.

Etiologi Fraktur tanpa pengobatan Pengobatan yang tidak adekuat Reduksi dan imobilisasi yang tidak baik Pengambilan keputusan serta teknik yang salah pada awal pengobatan Osifikasi premature pada lempeng epifisis karena adanya traumaGambaran klinis Deformitas dengan bentuk yang bervariasi Gangguan fungsi anggota gerak Nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi Ditemukan komplikasi seperti paralysis tardi nervus ulnaris Osteoarthritis apabila terjadi pada daerah sendi Bursitis atau nekrosis kulit pada tulang yang mengalami deformitas

Pemeriksaan radiologistPada foto roentgen terdapat penyambungan fraktur tetapi pada posisi yang tidak sesuai dengan keadaan yang normal. Terapi KonservatifDilakukan refrakturisasi dengan pembiusan umum dan imobilisasi sesuai dengan fraktur yang baru. Apabila ada kependekan anggota gerak dapat digunakan sepatu orthopedic.Operatif Osteotomi koreksi (osteotomi Z) dan bone graft disertai dengan fiksasi interna Osteotomi dengan pemanjangan bertahap, misalnya pada anak anak. Osteotomi yang bersifat bajiTerdapat beberapa petunjuk pada terapi malunion :1. Pada dewasa, fraktur harus direposisi sedekat mungkin dengan posisi anatomi. Angulasi lebih dari 10-15 pada tulang panjang atau tampak jelas adanya rotasi, dapat dikoreksi dengan remanipulation atau dengan osteotomy dan fiksasi internal. 2. Pada anak, angulasi dekat ujung tulang biasanya dapat remodeling seiring waktu, sedangkan pada rotasi tidak dapat.3. Pada ekstremitas bawah, pemendekan lebih dari 2 cm jarang dapat diterima pasien dan prosedur pemanjangan ekstremitas dapat diindikasikan.4. Harapan pasien (sering kali kosmetik) mungkin berbeda dari ahli bedah, mereka tidak boleh ditolak5. Diskusi awal dengan pasien dan petunjuk dari gambaran x-ray akan membantu menentukan kebutuhan terapi dan mencegah salah paham.

2. DELAYED UNIONDelayed union adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3 -5 bulan (3 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota gerak bawah). proses penyembuhan tulang yang lebih lambat dari perkiraan penyembuhan biasanya.

Etiologi :Biological : a. Suplai darah inadekuatFraktur displaced yang jelek dari tulang panjang akan menyebabkan periosteum sobek dan suplai darah intramedular terganggu. Tepi fraktur menjadi nekrosis dan tergantung bentuk dari jembatan kalus. Jika daerah nekrosis luas, pada fraktur comminuted, union dapat terhambat.b. Kerusakan berat jaringan lunakKerusakan berat jaringan lunak mempengaruhi penyembuhan fraktur dengan mengurangi efektivitas muscle splintage, merusak suplai darah lokal dan mengurangi/mengeliminasi stimulus osteogenic dari tarikan otot pada tulang.c. Periosteal strippingPengelupasan periosteum berlebihan selama fiksasi internal dapat menghindari penyebab delayed union dan nonunion.Biomechanical :a. Imperfect splintageTraksi berlebih (membuat celah fraktur) atau pergerakan berlebih pada tempat fraktur akan menunda osifikasi kalus. b. Over-rigid fixationKebalikan dari yang dipercaya, fiksasi kaku menunda lebih dari kemajuan union fraktur. Karena alat fiksasi mengunci fragmen fraktur sehingga fraktur tampak menyambung. Bagaimanapun, proses penyembuhan primer tulang berjalan lambat dan dengan syarat stabilisasi dipertahankan sehingga fraktur menyatu.c. InfeksiProses niologi dan stabilisasi terhambat oleh infeksi aktif: tidak hanya ada lisis tulang, nekrosis dan pus, tapi juga implan yang dipakai untuk stabilisasi fraktur akan lepas.Gambaran klinis Nyeri anggota gerak pada pergerakan dan waktu berjalan. Terdapat pembengkakan Nyeri tekan Terdapat gerakan yang abnormal pada daerah fraktur Pertambahan deformitas

Pemeriksaan radiologist Tidak ada gambaran tulang baru pada ujung daerah fraktur Gambaran kista pada ujung ujung tulang karena adanya dekalsifikasi tulang Gambaran kalus yang kurang disekitar fraktur.Pengobatana. KonservatifDua prinsip penting pada konservatif adalah mengeliminasi beberapa penyebab delayed union dan meningkatkan proses penyembuhan dengan memberikan lingkungan biologic yang sesuai. Imobilisasi (apakah dengan gips atau dengan fiksasi internal) harus cukup untuk mencegah pergerakan daerah fraktur, tapi beban fraktur merupakan stimulus penting untuk penyatuan dan ini dapat diperbesar dengan menganjurkan muscular exercise dan dengan menganjurkan muscular exercise dan dengan berat tubuh pada gips atau penopang.b. OperatifJika union tertunda lebih dari 6 bulan dan tidak ada tanda pembentukan kalus, maka dapat dilakukan fiksasi dan bone graft.

3. NONUNIONPada sedikit kasus, delayed union dapat berangsur-angsur menjadi fraktur non-union, menjadi mungkin bahwa fraktur tidak akan menyambung tanpa intervensi. Pergerakan dapat diperoleh dari daerah fraktur dan nyeri berkurang; celah fraktur menjadi tipe pseudoarthrosis.Disebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6 8 bulan dan tidak didapatkan konsolidasi sehingga didapat pseudoarthrosis (sendi palsu). Pseudoarthrosis dapat terjadi tanpa infeksi tetapi dapat juga terjadi sama sama dengan infeksi disebut infected pseudoarthrosis. kegagalan lengkap fraktur untuk menyatu setelah waktu yang panjang dari biasanya. Beberapa jenis nonunion terjadi menurut keadaan ujung ujung fragmen tulang.a. Hipertrofik Ujung ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar dari normal yang disebut gambaran elephants foot. Memberi kesan osteogenesis masih aktif tapi tidak mampu menjembatani celah fraktur. Garis fraktur tampak dengan jelas. Ruangan antar tulang diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat fibrosa. Pada jenis ini vaskularisasinya baik sehingga biasanya hanya diperlukan fiksasi yang rigid tanpa pemasangan bone graft.

b. Atrofik (Oligotrofik)Tidak ada tanda tanda aktivitas seluler pada ujung fraktur. Osteogenesis tampak sudah berhenti. Ujung tulang lebih kecil dan bulat serta osteoporotik dan avaskular. Ujung tulang meruncing atau berkumpul tanpa ada kesan pembentukan tulang baru. Pada jenis ini disamping dilakukan fiksasi rigid juga diperlukan pemasangan bone graft.

Gambaran klinis Nyeri ringan atau sama sekali tidak ada Gerakan abnormal pada daerah fraktur yang membentuk sendi palsu yang disebut pseudoarthrosis. Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada. Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan sama sekali Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen.

Pemeriksaan radiologist Terdapat gambaran sklerotik pada ujung ujung tulang Ujung ujung tulang berbentuk bulat dan halus Hilangnya ruangan meduler pada ujung ujung tulang Salah satu ujung tulang dapat berbentuk cembung dan sisi lainnya cekung (psedoarthrosis)Terapia. Konservatif Non-union adakalanya symptomless, sedikit tanpa terapi atau paling sering dengan removable splint. Walaupun jika terdapat gejala non-union, operasi bukan satu-satunya cara; pada hipertrofik, fungsi penahan cukup dapat menginduksi union, namun butuh terapi yang berlangsung lama. Getaran elektromagnetik dan getaran frekuensi rendah ultrasound juga dapat digunakan untuk merangsang union/penyatuan.b. OperatifPada hipertrofik dan tanpa deformitas, fiksasi rigid sendiri (internal ataupun external) dapat mengarah ke union, dan sering juga ditambahkan bone graft. Pada atrofik, fiksasi saja tidaklah cukup, diperlukan juga bone graft.Pengobatan Fiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graft Eksisi fragmen kecil dekat sendi. Misalnya kepala radius, prosesus stiloid ulna Pemasangan protesis, misalnya pada fraktur leher femur Stimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis.

PENYEBAB NONUNION DAN DELAYED UNION Vaskularisasi pada ujung ujung fragmen yang kurang Reduksi yang tidak adekuat Imobilisasi yang tidak adekuat sehingga terjadi gerakan pada kedua fragmen Waktu imobilisasi yang tidak cukup Infeksi Distraksi pada kedua ujung karena adanya traksi yang berlebihan Interposisi jaringan lunak diantara kedua fragmen tulang Terdapat jarak yang cukup besar antara kedua fragmen Destruksi tulang misalnya oleh karena tumor atau osteomielitis (fraktur patologis Disolusi hematoma fraktur oleh jaringan sinovia (fraktur intrakapsuler) Kerusakan periosteum yang hebat sewaktu terjadi fraktur atau operasi Fiksasi interna yang tidak sempurna Delayed union yang tidak diobati Pengobatan yang salah atau sama sekali tidak dilakukan pengobatan Terdapat benda asing diantara kedua fraktur, misalnya pemasangan screw diantara kedua fragmen.

REFERENSI:Rasjad, Chairudin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. 5th Edition. Jakarta: Yarsif Watampone.Salter, Robert B. 1999. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. 3rd Edition. Pennsylvania, USA: Williams & Wilkins.Solomon, et all. 2001. Apleys System of Orthopaedics and Fractures 8th Edition. London: Arnold.