Refrat Orto

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    1/21

    REFERAT

    Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

    Oleh

    Gilang Purnama Alam

    Pembimbing :

    dr. Risa ndra!an" Sp.OT

    #AGA$ ORT%OPE&

    PROGRA' PE$&&A$ PROFES &OTER

    FA*TAS E&OTERA$ $+ERSTAS 'A*A%A,AT

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    2/21

    RS& - $$GA$ TA%$ /012

    #A# PE$&A%*A$

    1.1. *a3ar bela4ang

    Tangan manusia adalah organ yang dirancang dengan baik, yang pada

    dasarnya melakukan fungsi mendekap, memegang dan lain-lain. Diagnosis

    cedera dan penyakit tangan sering dapat ditegakkan dengan observasi cerdik

    serta pemahaman anatomi fungsional dan permukaan struktur ini. Terapioperatif dan non operatif tangan harus tepat dan kadang-kadang sulit, tetapi

    pemahaman mengenai anatomi fungsional dan potensi penyembuhan penting

    bagi tercapainya pemulihan optimum. Kanalis karpal adalah struktur sirkuler

    yang kecil yang terdapat di atas sisi palm dari pergelengan terdapat juga

    pembuluh-pembuluh darah, tendon dan nervus yang besar, semuanya

    berfungsi untuk pergerakan tangan dan jari-jari. Pada keadaan normal kanalis

    karpalis adalah suatu ruang untuk semua tendon dan nervus medianus.

    Carpal tunnel syndrome (T!" adalah salah satu gangguan pada

    tangan karena terjadi penyempitan pada tero#ongan karpal, baik akibat

    edema fasia pada tero#ongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-

    tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus

    dipergelangan tangan. National Health Interview Study ($%&!"

    memperkirakan bah#a prevalensi T! yang dilaporkan sendiri diantara

    populasi de#asa adalah sebesar '.) (*,+ juta". Kejadian T! pada populasi

    diperikrakan) pada #anita dan *) pada laki-laki dengan prevalensi

    tertinggi pada #anita tua usia tahun, biasanya antara / 0 +/ tahun.

    Penyebab T! diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin, dan

    lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya. Penggunaan tangan

    yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan dengan sindroma ini.

    2

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    3/21

    1./ Rumusan 'asalah

    Dalam refrat ini penulis akan membahas tentang definisi, diagnosis,

    gambaran klinis, penatalaksanaan dari carpal tunnel syndrome.

    1.2 Tu5uan Penulisan

    Penulisan refrat dengan judul 1arpal Tunnel !yndrom2 diharapkan

    dapat menjadi tambahan pengetahuan dasar bagi penulis dan sebagai bekal

    nantinya dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan khususnya dalam

    bidang %lmu 3edah.

    3

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    4/21

    #A#

    PE'#A%ASA$

    /.1. Carpal 3unnel syndrom

    /./.1 Pendahuluan

    Carpal tunnel syndrome (T!" atau sindroma tero#ongan karpal

    (!TK" adalah salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi

    penyempitan pada tero#ongan karpal, baik akibat edema fasia pada

    tero#ongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan

    sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.

    Carpal Tunnel Syndrome diartikan sebagai kelemahan pada tangan

    yang disertai nyeri pada daerah distribusi nervus medianus.Carpal tunnel

    syndrome (T!" merupakan neuropati tekanan saraf medianus dalam

    tero#ongan karpal di pergelangan tangan dengan kejadian yang paling sering,

    bersifat kronik, dan ditandai dengan nyeri tangan pada malam hari, parestesia

    jari-jari yang mendapat innervasi dari saraf medianus, kelemahan dan atrofi

    otot thenar. Dulu, sindroma inijuga disebut dengan nama acroparesthesia,

    median thenar neuritis atau partial thenar atrophy. Tero#ongan karpal

    terdapat di bagian depan dari pergelangan tangan di mana tulang dan

    ligamentum membentuk suatu tero#ongan sempit yang dilalui oleh beberapa

    tendon dan nervus medianus. Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

    sisi-sisi tero#ongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh

    fleksor retinakulum (transverse carpal ligament danpalmar carpal ligament"yang kuat dan melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut. !etiap

    perubahan yang mempersempit tero#ongan ini akan menyebabkan tekanan

    pada struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus.

    4

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    5/21

    Gamb

    5

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    6/21

    ar $er6us 'edianus (a)Ana3omi 3ero!ongan 4arpal (b) &is3ribusisensori4

    American Society for Surgery of the Hand mendefinisikan T! terjadi

    karen4 peningkatan tekanan pada nervus medianus yang menyebabkan nervus

    medianus terjepit di pergelangan tangan. 5ejalanya mati rasa, kesemutan, dan

    nyeri di tangan, lengan, dan jari (6iera,*//". Kebanyakan kasus T! adalah

    ringan dan hilang sendiri, misalkan pada #anita hamil setelah melahirkan.

    T!dapat menimbulkan kecacatan pada pekerja karena selain menyebabkan

    rasanyeri, dapat pula membatasi fungsi-fungsi pergelangan tangan dan tangan

    sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari. Pada kasusberat jika

    tidak diobati maka otot-otot ibu jari dapat mengalami atrofi dan gangguan

    sensorik pada jari bisa menetap. 3eberapa penelitian tentang T! banyak

    dilakukan menyusul adanya faktor-faktor penyebab terjadinya T! di

    lingkungan kerja misalkan pekerjaan yang sering menggunakan pergelangan

    tangan yang dianggap sebagai salah satu faktor resiko terjadinya T! .

    /./.1. &e7inisi

    arpal tunnel syndrome (!T" adalah suatu keadaan dimana terjadi

    peningkatan tekanan7penekanan saraf pada pergelangan tangan. arpus dari

    bahasa 8unani 1karpos2 yang berarti pergelangan. Pergelangan ini dikelilingi

    oleh sekelompok jaringan lunak fibrosus yang pada saat normal berfungsi

    untuk mensupport joint ruang yang sempit antara sekumpulan fibrosa dan

    tulang-tulang pergelangan disebut carpal tunnel. Kumpulan gejala oleh

    penekanan nervus medianus pada tero#ongan karpal, berupa nyeri, paresthesi,

    terbakar dan kesemutan di jari-jari dan tangan yang terkadang menjalar ke

    siku. $ervus medianus mele#ati kanalis karpus tersebut. 9eliputi jari-jari

    tangan. Kondisi apapun dapat menyebabkan penekanan dan perubahan posisi

    pada kanalis karpalis dapat mengiritasi nervus medianus.

    6

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    7/21

    /././. Epidemiologi

    National Health Interview Study ($%&!" memperkirakan bah#a

    prevalensi T! yang dilaporkan sendiri diantara populasi de#asa adalah

    sebesar '.) (*,+juta". T! lebih sering mengenai #anita daripada pria

    dengan usia berkisar * -+ tahun, prevalensi tertinggi pada #anita usia

    tahun, biasanya antara / 0+/ tahun Prevalensi T! dalam populasi umum

    telah diperkirakan ) untuk #anita dan /,+) untuk laki-laki T! adalah

    jenis neuropati jebakan yang paling sering ditemui. !indroma tersebut

    unilateral pada *) kasus ( *:) kanan,') kiri " dan ;) bilateral.

    Di %ndonesia prevalensi T! karena faktor pekerjaan masih belum

    diketahui dengan pasti. Prevalensi dari populasi umum sekitar ,; )

    Penelitian yang dilakukan oleh !ilverstein (':;

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    8/21

    /./.2. E3iologi

    T! juga mempunyai etiologi, antara lain>

    '. &erediter> neuropati herediter yang cenderung menjadipressure palsy.

    *. Trauma> dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan ba#ah, pergelangan

    tangan dan tangan.

    . %nfeksi> tenosinovitis, tuberkulosis, dan sarkoidosis.

    . 9etabolik> amiloidosis, gout.

    . ?ndokrin> akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes

    mellitus,hipotiroidisme, kehamilan.

    +. $eoplasma> kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase, myeloma.

    artritis reumatoid, polimialgia reumatika,

    skleroderma, lupus eritematosus sistemik.

    ;. Degeneratif> osteoartritis.

    :. %atrogenik> pungsi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk

    dialisis, hematoma, komplikasi dan terapi anti koagulan

    '/. Penggunaan tangan atau pergelangan tangan yang berlebihan dan repetitif

    diduga berhubungan dengan sindrom ini.

    !edangkan menurut 4rroori,*//; etiologi T! adalah sbb >

    8

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    9/21

    9

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    10/21

    /./.-. Pa3o7isiologi

    4da beberapa hipotesa mengenai patogenesis dari T!. !ebagian

    besar penulis berpendapat bah#a faktor mekanik dan vaskular memegang

    peranan penting dalam terjadinya T!. @mumnya T! terjadi secara kronis

    dimana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan

    terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan

    mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. 4kibatnya aliran darah

    vena intrafasikuler melambat. Kongesti yang terjadi ini akan mengganggu

    nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel.Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein

    sehingga terjadi edema epineural. &ipotesa ini menerangkan bagaimana

    keluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama pada malam atau pagi hari

    akan berkurang setelah tangan yang terlibat digerakgerakkan atau diurut,

    mungkin akibat terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah. 4pabila

    kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut

    saraf. Aama-kelamaan safar menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat

    yang mengakibatkan fungsi nervus medianus terganggu secara menyeluruh.

    !elain akibat adanya penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler

    akan menyebabkan gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf.

    Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler

    yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah. !elanjutnya terjadi

    vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sa#ar darah-saraf terganggu

    yang berkibat terjadi kerusakan pada saraf tersebut. Penelitian yang telah

    dilakukan Kouyoumdjian (*///" menyatakan T! terjadi karena kompresi

    saraf median di ba#ah ligamentum karpal transversal berhubungan dengan

    naiknya berat badan dan %9T. %9T yang rendah merupakan kondisi kesehatan

    yang baik untuk proteksi fungsi nervus medianus. Pekerja dengan %9T

    minimal B* lebih mungkin untuk terkena T! dibandingkan dengan

    10

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    11/21

    pekerjaan yang mempunyai berat badan ramping. American !"esity

    Association menemukan bah#a

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    12/21

    otot-otot thenar (opponespollicis dan a"ductor pollicis "revis".dan otot-otot

    lainya yang diinervasi olehnervus medianus

    5ejala klinis T! menurut 5rafton (*//:" adalah sebagai berikut >

    '. 9ati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di jari-jari dan telapak tangan.

    *. $yeri di telapak, pergelangan tangan, atau lengan ba#ah, khususnya

    selama penggunaan.

    . Penurunan cengkeraman kekuatan.

    . Kelemahan dalam ibu jari

    . !ensasi jari bengkak, ( ada atau tidak terlihat bengkak"

    +. Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.

    4tropi otot Thenar pada pasien T! (4roori, *//;"

    12

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    13/21

    /./.8. &iagnosis

    Diagnosa T! ditegakkan selain berdasarkan gejala-klinis seperti di atasdan

    perkuat dengan pemeriksaan yaitu >

    '. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita

    dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom

    tangan. 3eberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu

    menegakkan diagnosa T! adalah >

    a. #halen$s test > Penderita diminta melakukan fleksi tangan secara

    maksimal. 3ila dalam #aktu +/ detik timbul gejala seperti T!, tes ini

    menyokong diagnosa. 3eberapa penulis berpendapat bah#a tes ini

    sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa T!.

    Tes#hallen

    13

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    14/21

    b. Torni%uet test > Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan

    tomiuet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan

    tekanan sedikit diatas tekanan sistolik. 3ila dalam ' menit timbul

    gejala seperti T!, tes ini menyokong diagnosa.

    c. Tinel$s sign > Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia

    atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan

    perkusi pada tero#ongan karpal dengan posisi tangan sedikit

    dorsofleksi.

    Tes Tinnel

    d. &lick$s sign > Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau

    menggerak-gerakkan jari-jarinya. 3ila keluhan berkurang

    ataumenghilang akan menyokong diagnosa T!. &arus diingat

    bah#a tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Caynaud.

    e. Thenar wasting > Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan

    adanya atrofi otot-otot thenar.

    14

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    15/21

    f. 9enilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara

    manual maupun dengan alat dinamometer

    g. 'rist etension test > Penderita diminta melakukan ekstensi

    tangansecara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua

    tangan sehingga dapat dibandingkan. 3ila dalam +/ detik timbul

    gejala-gejala seperti T!, maka tes ini menyokong diagnosa T!.

    h. #ressure test > $ervus medianus ditekan di tero#ongan karpal

    denganmenggunakan ibu jari. 3ila dalam #aktu kurang dari '*/

    detik timbul gejala seperti T!, tes ini menyokong diagnosa.

    i. (uthy$s sign )"ottle$s sign* > Penderita diminta melingkarkan ibu

    jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. 3ila kulit tangan

    penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes

    dinyatakan positif dan mendukung diagnosa

    j. Pemeriksaan sensibilitas > 3ila penderita tidak dapat membedakan

    dua titik )two+point discrimination*pada jarak lebih dari + mm di

    daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong

    diagnosa

    k. Pemeriksaan fungsi otonom > Pada penderita diperhatikan apakah

    ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas

    pada daerah innervasi nervus medianus. 3ila ada akan mendukung

    diagnosa T!

    Dari pemeriksaan provokasi diatas Phalen test dan Tinel test adalah

    sangat patognomonis untuk T!.

    *. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik"

    Pemeriksaan ?95 dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik,

    gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot

    thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot

    lumbrikal. ?95 bisa normal pada ' ) kasus T!. Kecepatan &antar

    15

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    16/21

    !araf (K&!". Pada '-*) kasus, K&! bisa normal. Pada yang lainnya

    K&! akan menurun dan masa laten distal (distal latency" memanjang,

    menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan

    tangan. 9asa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

    . Pemeriksaan Cadiologi

    Pemeriksaan sinar-E terhadap pergelangan tangan dapat membantu

    melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto

    polosleher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada

    vertebra. @!5, CT+scan dan 9C% dilakukan pada kasus yang selektif

    terutama yang akan dioperasi.

    . Pemeriksaan Aaboratorium

    3ila etiologi T! belum jelas, misalnya pada penderita usia mudatanpa

    adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan

    beberapapemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid

    ataupun darahlengkap.

    /./.9 &iagnosis #anding

    Diagnosis dari T! antara lain >

    '. Cervical radiculopathy. 3iasanya keluhannya berkurang bila leher

    diistirahatkan dan bertambah hila leher bergerak. Distribusi gangguan

    sensorik sesuai dermatomnya.

    *. lnoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-

    otot thenar. 5angguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan

    lengan ba#ah. #ronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada

    rasa nyeri di telapak tangan daripada T! karena cabang nervus medianus ke

    kulit telapak tangan tidak melalui tero#ongan karpal.

    16

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    17/21

    . de uervain$s syndrome. Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor

    pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan

    yang repetitif. 5ejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan

    tangan di dekat ibu jari. K&! normal. FinkelsteinGs test >

    palpasi otot abduktor ibu jari pada saat abduksi pasif ibu jari, positif

    bila nyeri bertambah.

    /./. Terapi

    Terapi yang dilakukan selain ditujukan langsung terhadap T!, terapi

    juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari

    terjadinyaT!. Hleh karena itu sebaiknya terapi T! dibagi atas * kelompok,

    yaitu >

    '. Terapi langsung terhadap T!

    a. Terapi konservatif

    '" %stirahatkan pergelangan tangan.

    *" Hbat anti inflamasi non steroid.

    " Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. 3idai

    dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari

    selama *- minggu.

    " %njeksi steroid. Deksametason '- mg ' atau hidrokortison '/-

    * mg atau metilprednisolon */ mg atau / mg diinjeksikan ke

    dalam tero#ongan karpal dengan menggunakan jarum no.*

    atau * pada lokasi ' cm ke arah proksimal lipat pergelangan

    tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus.

    3ila belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah * minggu

    atau lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil

    terapi belum memuaskan setelah diberi kali suntikan.

    " 6itamin 3+ (piridoksin". 3eberapa penulis berpendapat bah#a

    salah satu penyebab T! adalah defisiensi piridoksin sehingga

    17

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    18/21

    mereka menganjurkan pemberian piridoksin '//-// mg7hari

    selama bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat

    bah#a pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat

    menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besar

    +" Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi

    pergelangan tangan.

    b. Terapi Hperatif

    Hperasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan

    dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang

    berat atau adanya atrofi otot-otot thenar. Pada T! bilateral biasanya

    operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri #alaupun

    dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral. Penulis lain menyatakan

    bah#a tindakan operasi mutlakdilakukan bila terapi konservatif gagal

    atau bila ada atrofi otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan

    operasi adalah hilangnya sensibilitas yangpersisten. 3iasanya tindakan

    operasi T! dilakukan secara terbuka dengananestesi lokal, tetapi

    sekarang telah dikembangkan teknik operasi secaraendoskopik.

    Hperasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secaradini

    dengan jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya

    lapanganoperasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi

    operasi seperticedera pada saraf. 3eberapa penyebab T! seperti

    adanya massa atau anomalimaupun tenosinovitis pada tero#ongan

    karpal lebih baik dioperasi secara terbuka.

    Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari T! Keadaan atau

    penyakit yang mendasari terjadinya T! harus ditanggulangi, sebab bila tidak

    dapat menimbulkan kekambuhan T! kembali. Pada keadaan di mana T!

    terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

    ataupun pencegahan. 3eberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah

    terjadinya T! atau mencegah kekambuhannya antara lain >

    18

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    19/21

    a. 9engurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif, getaran

    peralatan tangan pada saat bekerja.

    b. Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat kerja.

    c. 9odifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan

    d. 9engubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta mengupayakan

    rotasi kerja.

    e. 9eningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala-gejala dini T! sehingga

    pekerja dapat mengenali gejala-gejala T! lebih dini.

    Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

    mendasari terjadinya T! seperti > trauma akut maupun kronik pada

    pergelangan tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita yang sering

    dihemodialisa, myedema akibat hipotiroidi, akromegali akibat tumor

    hipofise, kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen

    vaskular, artritis, tenosinovitis, infeksi pergelangan tangan, obesitas dan

    penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan

    bertambahnya isi tero#ongan karpal.

    /./.; Prognosis

    Pada kasus T! ringan, dengan terapi konservatif umumnya prognosa baik.

    3ila keadaan tidak membaik dengan terapi konservatif maka tindajan operasiharus

    dilakukan. !ecara umum prognosa operasi juga baik, tetapi karena operasi hanya

    dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita T! penyembuhan post

    opratifnya bertahap. (3arnardo,*//, Cambe, *//"3ila setelah dilakukan tindakan

    operasi, tidak juga diperoleh perbaikanmaka dipertimbangkan kembali kemungkinan

    berikut ini >

    '. Kesalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan7tekanan terhadap nervus

    medianus terletak di tempat yang lebih proksimal.

    *. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.

    19

  • 8/12/2019 Refrat Orto

    20/21

    &AFTAR PSTAA

    '. 4rmstrong 3!, Dale 94,FranIblau 4,?vanoff 34, *//;, -isk &actor for

    Carpal Tunnel Syndrome and edian Neuropathy in a 'orking

    #opulation.JH?9/ ('*"> '-'+.

    *. 4roori !omaiah, !pence Coy 4J, *//;, Carpal tunnel syndrome, /lster ed

    0 99(1) +-'