42
OBAT GANGGUAN KARDIOVASKULER Disusun oleh : Asri Nurmahriani Sevilla Vidya Lestari Siti Wasiah Meilani Walidah Nurwahidah Wira Kusuma Akbar TINGKAT 1

obat kardiovaskuler

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: obat kardiovaskuler

OBAT GANGGUAN KARDIOVASKULER

Disusun oleh :Asri NurmahrianiSevilla Vidya LestariSiti Wasiah MeilaniWalidah NurwahidahWira Kusuma Akbar

TINGKAT 1 B

Page 2: obat kardiovaskuler

Jantung adalah sebuah pompa yang berfungsi memompa darah melalui sistem pembuluh darah yang mempunyai kapasitas volume yang terbatas

KARDIOVASKULER

Gagal Jantung

Hipertensi

Aritmia

Angina

Malfungsi Jantung

Page 3: obat kardiovaskuler

GAGAL JANTUNG

Terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh

contoh obat yang digunakan yaitu digoksin, dobutamin, diuretik dan kaptopril dll.

Page 4: obat kardiovaskuler

Golongan:Derivat Bipridin

Mekanisme Kerja: Agonis adrenergic yang

memilih reseptor B1.

Dengan dosis sedang, meningkatkan kontraktilitas

tanpa meningkatkan frekuensi jantung atau

tekanan darah.Efek minimal pada pembuluh

darah.Indikasi : untuk meningkatkan curah jantung pada gagal jantung

kronik. Dapat digunakan dengan obat penurun

beban akhir.Juga digunakan untuk mengobati

syok.

Efek Samping: Takikardi, hipotensi, mual, sakit kepala, palpitasi, gejala angina,

dispnea, aritrima ventrikel.

Farmakokinetik : IV. Waktu paruh 2,4 jam.

Perlu infus kontinu untuk mempertahankan

efek terapeutik.

Dobutamin (dobutrex)

Page 5: obat kardiovaskuler

Kontraindikasi : hipersensivitas

terhadap dobutamin.

Stenosis subaorta hipertrofi idiopatik.

Interaksi obat : penggunaan bersama

nitroprusid dapat memiliki efek sinergis dalam meningkatkan

curah jantung

Dosis : IV (dewasa) :

2,5-15 mcg/kg/menit

Con’t….

Page 6: obat kardiovaskuler

Golongan : Penghambat

ACE,

Mekanisme kerja : menghambat ACE pada paru-paru

yang mengurangi sintesis vasokonstriktor, angiotensin II.

Menekankan aldosteron, mengakibatkan

natriuresis.Dapat.Merangsang produksi vasodilator (bradikinin, prostaglandin).

Indikasi :hipertensi. Terutama berguna untuk

hipertensi dengan rennin tinggi. Obat yang disukai untuk pasien hipertensi

dengan nefropati diabetic karena kadar glukosa tidak dipengaruhi. Gagal

jantung – digunakan dengan diuretic dan digitalis.

Efek tak diinginkan : Semua penghambat

ACE:hopotensi, pusing, proteinuria,

takikardi,sakkit kepala.

Kaptopril (capoten)

Page 7: obat kardiovaskuler

Dosis:Top : oleskan ke daerah yang terkena tidak lebih

dari 3-4 kali sehari

Interaksi obat : efek antihipertensi dan hipotensi meningkat dengan diuretic,

bloker simpatis. Kallium serum meningkat dengan diuretic hemat kalium.Efek

antihipertensi menurun dengan indometasin.

Farmakokinetik : separuh diekskresikan

dalam bentuk tidak diubah urin. Durasi

lebih lama pada pasien dengan disfungsi ginjal.

Kontraindikasi : Hipersensitivitas , tidak untuk digunakan didekat

mata atau pada kulit terbuka atau luka. Gunakan

secara hati-hati pada : kehamilan, laktasi, atau

anak-anak , 2 tahun (keamanan penggunaan

belum ditetapkan)

Con’t….

Page 8: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : menghambat Na+/K+-ATPase (pompa natrium) dan aliran C2+ kedalam. Kontraksi ditingkatkan dengan Ca2+ intrasel.curah jantung dan ukuran

jantung, aliran balik vena, dan volume darah.Menyebakan dieresis dengan perfusi

ginjal. Memperlambat kecepatan ventrikel pada vibrilasi atau flutter atrium dengan sensitivitas

nodus AV terhadap penghambatan vagal. Resistensi vascular perifer

Indikasi : gagal jantung, fibrilasi atrium, flutter atrium,

takikardi paroksismal. Juga diindikasikan untuk hipoventilasi, syok

kardiogenik dan syok irotoksik.

Kontraindikasi : fibrilasi ventrikel, bradikardi

berat, reaksi alergi terhadap glikosida jantung

Digoksin (lanoxin)

Page 9: obat kardiovaskuler

Efek samping: intoksikasi

digitalis,bradikardi, aritmia. Juga anoreksia, mual,

muntah, diare, sakit kepala, kelelahan, malaise,

gangguan visual, dan ginekomastia.

Farmakokinetik : PO/IV. Waktu paruh 36jam, 75% diabsorpsi di saluran

cerna, distribusi lambat karena besarnya volume

distribusi (berkurang pada orang tua), diekskresikan

tanpa berubah bentuk dalam urine(tapi tak perlu penyesuaian dosis pada

disfungsi ginjal), 25% terkait protein

Dosis : Tablet PO dewasa: 8-12

mcg/kg, PO anak-anak >10 tahun: 10-15 mcg/kg, PO

anak-anak 5-10 tahun: 20-35 mcg/kg,PO anak-anak 2-5 tahun: 30-40 mcg/kg, PO anak-anak 1-24bulan:

35-60 mcg/kg, PO neonates <1bulan: 25-35

mcg/kg ).

Con’t…

BACK

Page 10: obat kardiovaskuler

Golongan : Diuretic Hemat Kalium

Mekanisme kerja : anatagonis aldosteron

(aldosteron menyebabkan retensi Na+). Juga memiliki

kerja serupa dengan amilorid.

Indikasi : digunakan dengn tiazid

untuk edema (pada gagal jantung kongesif), sirosis, dan sindrom nefrotik. Juga

untuk mengobati atau mengdiagnosis

hiperaldosteronisme.

Efek tak diinginkan : seperti amilorid. Juga

menyebabkan ketidakseimbangan

endokrin (jerawat, kullit berminyak, hirsutisme,

ginokomastia).

Spironolakton

Page 11: obat kardiovaskuler

Farmakokinetik : PO. Dimetabolisme luas

dihati menjadi sebuah metabolic aktif. Metabolitnya

98% terikat protein, waktu paruh 1-1,5 hari.

Kontraindikasi :anuria, insufisensi ginjal

berat, hiperkalemia. Hindari pada pasien

diabetes.

Interaksi obat : seperti amilorid. Juga meningkatkan resiko

toksisitas digoksin dan menurunkan efek vasopresor

norepinefrin.

Dosis :PO (dewasa) : 25-400 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi.

Con’t…

Page 12: obat kardiovaskuler

HIPERTENSI

Terjadi bila volume darah lebih besar dibanding dengan ruangan yang tersedia di dalam pembuluh darah. Contoh

obat yang digunakan yaitu diuretik kaptopril, klonidin, nifedipin dll.

Page 13: obat kardiovaskuler

Golongan: Anti-adrenergik sentral

Mekanisme kerja : bekerja diotak sebagai agonis adrenergic-a2yang menyebabkan penurunan aktifitas system saraf simpatis (penurunan frekuensi jantung, curah jantung dan tekanan darah). Mekanisme pastinya belum diketahui.

Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang.

Efek samping: mengantuk, mulut kering, konstipasi, sakit kepala gangguan ejakulasi..

Kontraindikasi : hipersensivitas terhadap klonidin.

Klonidin (catapres)

Page 14: obat kardiovaskuler

Con’t….

Interaksi obat : antidepresan, trisiklik mengurangi efek anti hipertensi. Alcohol barbiturat, dan sedatif menambah depresi SSP. Dosis : Anak : PO Hipertensi : 5-10 mcg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dewasa :Oral :hipertensi akut : dosis awal : 0.1-0.2 mg, dapat diikuti dengan penggunaan dosis 0.1 mg setiap jam, jika diperlukan; dinaikkan sampai dosis maksimum 0.6 mg.Sublingual klonidin : 0.1-0.2 mg dua kali sehari. Transdermal : Hipertensi : berikan sekali setiap 7 hari; untuk dosis awal, mulai dengan 0.1 mg dan tingkatkan dengan 0.1 mg pada interval 1-2 minggu. Orang lanjut usia : 0.1 mg, sekali sehari sebelum tidur,

Page 15: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja: Vasodilatasi perifer lebih poten. Sedikit depresi nodus. Tidak mendilatasi arteri koroner. Menyebabkn reflex peningkatan frekuensi dan curah jantung.

Indikasi : Angina, stabie dan varian, hipertensi

Efek samping: Edema perifer, pusing, mual, hipotensi sementara, infark miokard, reflekstakikardi, edema paru

Farmakokinetik : PO/Sublingual, absorpsi dosis sublingual lengkap, cepat. 98% terikat protein. Metabolit tak aktif. Waktu paruh = 3 jam.

Kontraindikasi : hipotensi

Interaksi : Bloker beta meningkatkan resiko hipotensi berat, gagal jantung, dan angina. Nifedipin meningkatkan efek antikoagulan oral. Simetidin meningkatkan kadar nifedipin.

Dosis : PO (dewasa) : 10-30 mg 3 kali sehari. SL (dewasa) : 10 mg, diulang dalam 15 menit

Nifedipin (procardia)

Page 16: obat kardiovaskuler

Golongan: Loop Diureutik

Mekanisme kerja : menghambat reabsobsi klorida dlam pars asendens ansa Hanie tebal. K+ banyak hilang ke dalam urin.Indikasi : diuretic yang dipilih untuk pasien dengan GFR rendah dan kedaruratan hipertensi. Juga, edema, edema paru, dan untiuk mengeluarkan banyak cairan. Kadang kala digunakan untuk menurunkan kadar kalium serum.Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, dehidarasi, hipotensi, hiperglikemia, hipokalsemia, ototoksisitas, alergi sulfonamid, hipomagnesimia, alkalosis, hipoklaremik,hipovolemia.

Farmakokinetik : PO/IV.95% terikat protein, dieliminasi dalam bentuk tak berubah oleh ginjal.

Kontraindikasi : anuria, kekurangan elektrolit.

Furosemid (lasix)

Page 17: obat kardiovaskuler

Interaksi obat : meningkatkan toksisitas obat yang ototoksik dan nefrotoksik serta litium. Probonesid dan indometasin menghambat efek diuretic furosemid.Meningkatkan efek obat anti hipertensi.

Dosis : PO, IM, IV (dewasa) : 20-80 mg/hari diawal. (mungkin diperlukan sampai 600 mg ; dosis sampai 1g/hari sudah digunakan pada GJK dan gagal ginjal). jika dosis rumatan sudah ditentukan, dosis dapat diberikan dua hari sekali atau 2-3 kali seminggu.PO, IM, IV (anak-anak): 1-2 mg/kg/hari diawal (sampai 6 mg/kg/hari); dapat ditingkatkan dengan interval 6-8 jam

Con’t…

Page 18: obat kardiovaskuler

Golongan : Anti-adrenergik sentral

Mekanisme kerja : seperti klonidin. Juga disintesis menjadi metilnorepinefrin yang bekerja sebagai “neurotransniter palsu” simpatomimetik lemah yang menurunkan aliran keluar simpatis dari SSP.

Indikasi : seperti klonidin. Untuk mengobati hipertensi pada wanita hamil.

Efek tak diinginkan : mulut kering, sedasi, hipotensi ortostatik ringan. Beberapa pasien mengalami impontensi, gangguan psikis, mimpi buruk, gerakan involuntar, atau hepatotoksisitas.

Metildopa (aldomet)

Page 19: obat kardiovaskuler

Farmakonetik : PO/IV. Walaupun 63% diekskresikan dalam bentuk yang tidak di ubah oleh ginjal, dapat di gunakan untuk pasien dengan insufisiensi ginjal

Kontraindikasi : jika terjadi tanda-tanda gagal jantung (di sebabkan rentesi cairan akibat aliran ginjal menurun), hentikan obat . dikontraindikasikan untuk pasien fungsi hepar buruk

Interaksi obat : serupa dengan klonidin.

Dosis : PO (dewasa) : 500-2000 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi . PO (anak-anak) : 10-65 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi (tidak lebih dari 3000 mg/24 jam). IV (dewasa) : 250-1000 mg tiap 6 jam.IV (anak-anak) : 20-40 mg/kg/24 jam diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 jam (tidak lebih dari 3000 mg/24 jam)

Page 20: obat kardiovaskuler

Mekanisme Kerja: Manghambat Reabsorpsi natrium dan klorida dalam pars asendens ansa henle tebal dan awal tubulus distal. Hilangnya K+, Na+, dan Cl- menebabkan peningkatan pengeluaran urin 3x. Hilangnya natrium menyebabkan menurunya GFR.

Indikasi : obat awal yang ideal untuk hipertensi, edema kronik, hiperkalsiuria idiopatik. Digunakan untuk menurunkan pengeluaran urin pada diabetes insipidus (GFR rendah menyebabkan peningkatan reabsorpsi dalam nefron proksimal, hanya berefek pada diet rendah-garam)

Efek yang tak diinginkan: hipokalemia, hiponatremia, hiperglikemia, hiperurisemia, hiperkalsemia, oliguria, anuria, kelemahan, penurunan aliran plasenta, alergi sulfonamid, gangguan saluran cerna

Hidroklorotiazid (Diuretik Tiazid)

Page 21: obat kardiovaskuler

Farmakokinetik : PO diabsorpsi cepat, dieliminasi terutama dalam bentuk tak berubah

Kontraindikasi : Wanita hamil (kecuali jelas diindikasikan untuk edema patologik), anuria

Interaksi obat : Menambah efek toksikdigitalis atau litium. mengurangi efek vasopresor. Hipokalemia bertambah dengan alcohol, barbiturat, atau analgesic narkotik.

Dosis : PO (dewasa) : 25-100 mg/hari. PO (anak-anak > 6 bln) : 1-2 mg/kg dalam 1-2 dosis terbagi. PO (anak-anak < 6 bln) : 3,3 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi

Page 22: obat kardiovaskuler

ARITMIA

Aritmia disebabkan karena aktivitas pacu jantung yang abnormal atau penyebaran impuls abnormal. Jadi, pengobatan aritmia bertujuan

mengurangi aktivitas pacu jantung ektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar

yang melumpuhkan. Mekanisme utama untuk mencapai tujuan adalah,

Hambatan saluran natriumHambatan efek otonom simpatis pada jantung

Perpanjangan periode refrakter yang efektifHambatan pada saluran kalsium

Page 23: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja: penurunan frekuensi jantung kurang nyata.

Menurunkan beban akhir dengan mendilatasi

arteri periper.Meningkatkan

pasokan oksigen ke mio kardium dengan

mencegah spasme arteri koroner yang diinduksi

saraf simpatis.

Indikasi : mengurangi episode

angina. Meningkatkan

toleransi latihan pada angina stable.Juga

digunakan sebagai anti hipertensi.

Efek tidak diinginkan:

edema, sakit kepala, pusing, asthenia, mual,

ruam.

Farmakokinetik : PO. Bioavailabilitas 50% setelah dosis oral. 75% terikat

protein, waktu paruh =

3jam,metabolicaktif. Kurangi dosis pada

pasien dengan disfungsi ginjal.

Diltiazem(cardizem)

Page 24: obat kardiovaskuler

Kontraindikasi : blok nodus AV, sick sinus syndrome,

hipotensi, kongesti paru.

Interaksi obat : bloker β dan digoksion meningkatkan waktu

konduksi A-V. diltiazem meningkatkan kadar propranolol.

simetidin dan obat yang dimetabolisme oleh P-450

meningkatkan kadar nifedipin.

Dosis : PO dewasa : 30-120 mg 3-4kali sehari,

IV : 0,25 mg/kg

Page 25: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : menurunkan otomatisitas nodus SA dan focus ektopik menurunkan kecepatan

konduksi menyeluruh dan meningkatkan periode refrakter

menyeluruh.

Indikasi : karena toksik janrang digunakan.

Penghambat efektif fibrilasi ventrikel, takikardi ventrikel,

wolff – farkinson-white

Efek yang tidak diinginkan: deposit kornea (refirsibel), hipo-atau hipertiroid(struktur seperti

T4), fotosensipitas, vibrosis paru, braki kardi(jarang berat)

Perubahan EKG: memperpanjang PR,QRS dan QT

Amiodaron

Page 26: obat kardiovaskuler

Farmakokinetik : PO/IV. Respon maksimal dapat berminggu minggu kadar serumkurang berkolerasi

dengan keampuhan

Interaksi obat : meningkatkan kadar

serum digoksin, warfarin, flekainid.

Dosis : PO(dewasa) : 800-1600mg/hari dalam 1-2 dosis selama 1-3 minggu, kemudian

600-800 mg/hari dalam 1-2 dosis selama 1 bulan, kemudian 400

mg/hari dosis rumatan.

Page 27: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : memblok influx kalsiun, mendilatasi arteriol perifer, menurunkan beban akhir. Memperlambat nodus A-V,

mencegah irama reentran, melindungi mio kardium selama iskemia singkat. Mempunyai aktifitas pemblokkan

adrenergic- alfa.

Indikasi : mengurangi ftekuensi angina dan kebutuhan

nitrat. Obat terpilih untuk takikardi supraventikular paroksismal

akut.Memperlambat respon ventrikel terhadap fibrilas atrium.Hipertensi.

Efek tidak diinginkan: konstipasi, hipotensi,bradikardi, edema, gagal jantung kongestif,blok

nodus A-V(jarang), gangguan saluran cerna,pusing.

Farmakokinetik : PO/IV.diabsporpsi baik, 80% dimetabolisme dalam

lintasan pertama. 90% terikat protein.metabolit aktif. Waktu paruh 5 jam tapi bias sampai 20 jam pada

pasien dengan sirosis.

verapamil(isopten)

Page 28: obat kardiovaskuler

Kontraindikasi :pasien deengan digitalis atau bloker B IV. Blok nodus A-V, sick sinus syndrome, syok kardiogenik,

gagal jangtung, hipotensi.

Interaksi obat : bloker β atau digitalis: meningkatkan kemungkinan bradikardi

atau blockade A-V.kuinidin atau prazosin: menambah hipotensi. Kadar

digoksi meningkat.Simetidin mengurangi bersihan verapamil. Suplemen kalsium

dapat menghambat kerja verapamil

Dosis : PO dewasa : 80-120 mg 3x/hari, PO anak-

anak : 4-8 mg/kg/hari, IV anak-anak 5-10 mg (75-150

mg/kg selama 2menit)

Page 29: obat kardiovaskuler

ANGINA

Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah penyakit jantung iskemia didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam miokardium.

Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanyaaterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau

kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat

berkembang menjadi infark miokard  

Page 30: obat kardiovaskuler

Indikasi : Sediri atau bersama agens lain dalam penata laksanaan hipertensi,angina pectoris,dan angina

vasovatik(prinzmental).

Amlodiplin Mekanise kerja obat : Menghambat pengangkutan kalsium ke

miokard dan sel otot paskuler, mengakibatkan inhibisi rangkaian eksitasi-kontraksi berikutya,efek terapetik:vasodilatasi sistemik

yang menyebabkan penurunan tekanan darah.

Kontraindikasi : hipersensitipikasi. Gunakan secara hati-hati pada:kerusakan hati yang parah atau lansia(dianjurkan

pengurangan dosis) kehamilan,laktasi atau anak-anak(keamanan pengguna belum di tetapkan).

Interaksiobat: hipotensi tambahan dan terjadi bila di gunakan bersam pentanl,antihiertensi lain,nitrate,dan

asupan alcohol akuat.

Dosis :PO(dewasa):5-10 mg sebagai dosis

tunggal(rentang 2,5-10mg)

Page 31: obat kardiovaskuler

Efek tak di inginkan : • SSP : mengantuk,berkunang-

kunang,sakit kepala, kelelahan, tremor,vertigo, insomnia, gugup, depresi

• Mata dan THT : penglihatan abnormal,konjungtivitasi,diplopia,tinnitus

• Resp :napas pendek,dyspnea,• Kv : aritmia, brikardia, takikardia,

hipotensi, nyeri dada, gagal jantung• GI :mual,abdomen tidak

nyaman,anoreksia,konstipasi,dyspepsia,mulut kering.• Derm : ruam, dermatisis, pruritis, urtikaria,

wajah kemerahan ,keringat brlebihan• MS :kram otot, Neuro:parestesia

Page 32: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : menghasilkan pasoliditasi (vena lebih besar dari pda areteri) menurunkan tekanan diastolic akhir dari pertikel kiri dan volume diastolic akhir(preload)vertikel

kiri adalah berkurang nya konsumsi oksigen miokard .Meningkatkan alira darah coroner dengan

mendilatasi,arteri koronaria dan memperbaiki aliran kolateralke daerah istemik,

Terapetik:mengurangi serangan angina dan meningkatkan curah jantung

Isosorbid Dinitrat (Isdn)

Indikasi : Pengobatan akut terhadap serangin angin(sl dan dinitrat yang di kunyah) penatalaksanaan

fropilaksis jangka panjang angina pectoris(dinitrat dan mononitrat) pengobatan gagal jantung kongersip

kronik(dinitrat).

Page 33: obat kardiovaskuler

Efek tak di inginkan : sakit kepala,kelemahan, hipotensi,takikardia,mual,muntah.

Farmakokinetik : diabsorsi dengan baik setelah pemberian oral dan sublingual.

Kontraindikasi : Di intraindikasikan pada: hiversensititasi, anemia berat . Gunakan secara hati-hati ada trauma kepala atau pendarahan serebral kehamilan(dapat menggaggu sirkulasijanin /maternal)

Interaksi Obat-obat :hipotesi akan bertambah bila di gunakan bersama abtihipertensi igesti akut alcohol,agens penghambat adrenergic beta penyekat saluran kalsium dan peotiazin.Dosis• Serangan akut angina pectoris : Sl,kunyah atau

intrabukal(dewasa):2,5-10mg dapat di ulng tiap 5-10menit Untuk 3 dosis dalam 15-30 menit (dosis awal tablet kunyah tidak boleh lebih dari 5 mg

Page 34: obat kardiovaskuler

Golongan : Antagonis Adregenik BMekanisme kerja : memblok reseptor adrenergic B1 dan

B2- menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan menurun pelepasan rennin. Bronkokonstriksi melalui antagonism reseptor B2-.

Indikasi : Hipertensi, angina pektoris, takiaritmia supraventikuler, tremor

Efek tak diinginkan : hipertensi sementara akibat antagonism reseptor B2 (yang mendilatasi arteri besar dan respons refleks trhadap penurunan curah jantung, bronkospasme, lain-lain seperti atenolol).

Propanolol (mis, inderal)

Page 35: obat kardiovaskuler

Farmakokinetik : PO. Penetrasi SSP baik (efek samping lebih berat).

Kontraindikasi : gagal jantung yang tidak terkompensasi, edema paru, syok, bradikardia, hipersensitivitas

Interaksi obat : simetidin meningkatkan kadar propanolol serum.Dosis : • Hipertensi PO (dewasa) : 40 mg dua kali sehari diawal atau 80 mg preparat lepas lambat, tingkatkan dengan interval 3-7 hari sampai respons tercapai. • Angina PO (dewasa) : 80-320 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi atau 80 mg sekali sehari dengan preparat lepas lambat. Tingkatkan dengan interval 3-7 hari sampai respon diperoleh.• Takiaritmia PO (dewasa) : 10-30 mg 3-4 kali sehari.IV (dewasa) : 1-3 mg, dapat diulang dalam 2 menit bila perlu, dosis selanjutnya dapat diulang tiap 4 jam.

Page 36: obat kardiovaskuler

Efinefrin(inhalasi)

Indikasi : iv,sc,inhalasi : brokodiltor pada pengobatan simtnatik,terhadap asma,dan bentuk lain penyakit jlan napas revesible yang dapat terjadi sehubungan dengan bronchitis kronis dan empinesma. iv sc:pengobat anafilasis .iv intrakardiak : henti jntung.oft : pengobatan glaucoma sudut terbuka . local: sebagai anjuran dalam lokaliasi anesthesia.

Efek tak di inginkan : gugup,gelisah,insomnia,tremor,sakit kepalaKv : hipertensi,aritmia,anginaFarmakokinetik : di absorsi tetapi di meta bolisme dengan cepat

setelah pemberian oral ,absorsi sistemik dapat terjadi setelah pemberian ortamik atau dosis inhalasi besar dan berulang .

Dosis : Suspensi epinefrin: SC (dewasa) : 0,5 mg tidak lebih sering dari tiap 6 jam. SC (anak-anak) : 25 mcg/kg tidak lebih sering dari tiap 6 jam

Page 37: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : Efek terapeutik : Penurunan tekanan darah. Frekuensi jantung juga berkurang.Farmakokinetik : Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral. sebagian (20%) terhindar dari metabolism.Kontraindikasi : Gagal jantung, kongestif tidak terkompensasi, bradikardia atau blok jantung. Digunakan secara hati-hati pada: kerusakan ginjal/hati (dianjurkan pengurangan dosis awal bila klirens kreatinin <40 ml/menit).efek samping :Keletihan,kelemahan, pusing, depresi, kehilangan ingatan, perubahan mental, mimpi buruk, mengantuk, penglihatan kabur

Bisoprolol

Page 38: obat kardiovaskuler

Interaksi: Anestesi umum, fenitoin IV, dan

verapamil dapat menyebabkan depresi miokardial bertambah

Dosis:PO dewasa : 5 mg sekali sehari (Lentang

2,5-20 mg). Mulai dengan 2,5 mg/hari pada kerusakan ginjal

Page 39: obat kardiovaskuler

Mekanisme kerja : manghasilkan stimulus jantung dan vasodilatasi ginjal. Dosis yang lebih besar dari 10 mcg/kg/menit menstimulasi reseptor adrenergic alfa dan dapat menyebabkan vasokontriksi ginjal.Farmakokinetik : Hanya diberikan melalui IV, menghasilkan ketersediaan hayati yang sempurnaKontraindikasi : Takiaritmia, Feokromositoma, hipersensitivitasEfek samping : sakit kepala, dispnea, aritmia, hipotensi, palpitasi, anginaDosis : IV (dewasa) : 0,5-5 mcg/kg/menit diawal, kemudian tingkatkan dengan interval 10-30 menit sampai 50 mcg/kg/menit

Dopamin (dopastat)

Page 40: obat kardiovaskuler

Golongan : Kelas Terapimekanisme kerja : Valsartan memberikan efek

langsung sebagai antagonisme pada reseptor angiotensin II (AT2).

Indikasi : Hipertensi ; infark miokardiak dengan kegagalah fungsi ventrikel kiri atau disfungsi sistolik ventrikel kiri .

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap valsartan atau komponen lain dalam sediaan, hipersensitif terhadap kehamilan, menyusui, gangguan fungsi hati yang berat , sirosis, diare jarang terjadi,  sakit kepala, epistaksis: trombositopenia, arthralgia, myalgia, gangguan rasa (pengecapan), neutropenia

Valsartan

Page 41: obat kardiovaskuler

Efek Samping :efek samping biasanya ringan. Hipotensi simptomatik termasuk pusing  dapat

terjadi , terutama pada pasien dengan penurunan volume intravaskular (seperti penggunaan dosis

tinggi diuretik,hiperkalemia kadang-kadang terjadi;angioedema.

Dosis : Hipertensi, biasanya 80 mg sekali sehari (pasien usia lanjut lebih dari 75 tahun, gangguan

fungsi hati ringan sampai sedang, kerusakan ginjal sedang sampai berat , penurunan volume

intravaskular, dosis awal 40 mg sekali sehari . Infark miokardiak : dosis awal 20 mg dua kali

sehari

Page 42: obat kardiovaskuler

Created by group 2