Upload
meilani-putria-maryadi
View
100
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
OBAT GANGGUAN KARDIOVASKULER
Disusun oleh :Asri NurmahrianiSevilla Vidya LestariSiti Wasiah MeilaniWalidah NurwahidahWira Kusuma Akbar
TINGKAT 1 B
Jantung adalah sebuah pompa yang berfungsi memompa darah melalui sistem pembuluh darah yang mempunyai kapasitas volume yang terbatas
KARDIOVASKULER
Gagal Jantung
Hipertensi
Aritmia
Angina
Malfungsi Jantung
GAGAL JANTUNG
Terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
contoh obat yang digunakan yaitu digoksin, dobutamin, diuretik dan kaptopril dll.
Golongan:Derivat Bipridin
Mekanisme Kerja: Agonis adrenergic yang
memilih reseptor B1.
Dengan dosis sedang, meningkatkan kontraktilitas
tanpa meningkatkan frekuensi jantung atau
tekanan darah.Efek minimal pada pembuluh
darah.Indikasi : untuk meningkatkan curah jantung pada gagal jantung
kronik. Dapat digunakan dengan obat penurun
beban akhir.Juga digunakan untuk mengobati
syok.
Efek Samping: Takikardi, hipotensi, mual, sakit kepala, palpitasi, gejala angina,
dispnea, aritrima ventrikel.
Farmakokinetik : IV. Waktu paruh 2,4 jam.
Perlu infus kontinu untuk mempertahankan
efek terapeutik.
Dobutamin (dobutrex)
Kontraindikasi : hipersensivitas
terhadap dobutamin.
Stenosis subaorta hipertrofi idiopatik.
Interaksi obat : penggunaan bersama
nitroprusid dapat memiliki efek sinergis dalam meningkatkan
curah jantung
Dosis : IV (dewasa) :
2,5-15 mcg/kg/menit
Con’t….
Golongan : Penghambat
ACE,
Mekanisme kerja : menghambat ACE pada paru-paru
yang mengurangi sintesis vasokonstriktor, angiotensin II.
Menekankan aldosteron, mengakibatkan
natriuresis.Dapat.Merangsang produksi vasodilator (bradikinin, prostaglandin).
Indikasi :hipertensi. Terutama berguna untuk
hipertensi dengan rennin tinggi. Obat yang disukai untuk pasien hipertensi
dengan nefropati diabetic karena kadar glukosa tidak dipengaruhi. Gagal
jantung – digunakan dengan diuretic dan digitalis.
Efek tak diinginkan : Semua penghambat
ACE:hopotensi, pusing, proteinuria,
takikardi,sakkit kepala.
Kaptopril (capoten)
Dosis:Top : oleskan ke daerah yang terkena tidak lebih
dari 3-4 kali sehari
Interaksi obat : efek antihipertensi dan hipotensi meningkat dengan diuretic,
bloker simpatis. Kallium serum meningkat dengan diuretic hemat kalium.Efek
antihipertensi menurun dengan indometasin.
Farmakokinetik : separuh diekskresikan
dalam bentuk tidak diubah urin. Durasi
lebih lama pada pasien dengan disfungsi ginjal.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas , tidak untuk digunakan didekat
mata atau pada kulit terbuka atau luka. Gunakan
secara hati-hati pada : kehamilan, laktasi, atau
anak-anak , 2 tahun (keamanan penggunaan
belum ditetapkan)
Con’t….
Mekanisme kerja : menghambat Na+/K+-ATPase (pompa natrium) dan aliran C2+ kedalam. Kontraksi ditingkatkan dengan Ca2+ intrasel.curah jantung dan ukuran
jantung, aliran balik vena, dan volume darah.Menyebakan dieresis dengan perfusi
ginjal. Memperlambat kecepatan ventrikel pada vibrilasi atau flutter atrium dengan sensitivitas
nodus AV terhadap penghambatan vagal. Resistensi vascular perifer
Indikasi : gagal jantung, fibrilasi atrium, flutter atrium,
takikardi paroksismal. Juga diindikasikan untuk hipoventilasi, syok
kardiogenik dan syok irotoksik.
Kontraindikasi : fibrilasi ventrikel, bradikardi
berat, reaksi alergi terhadap glikosida jantung
Digoksin (lanoxin)
Efek samping: intoksikasi
digitalis,bradikardi, aritmia. Juga anoreksia, mual,
muntah, diare, sakit kepala, kelelahan, malaise,
gangguan visual, dan ginekomastia.
Farmakokinetik : PO/IV. Waktu paruh 36jam, 75% diabsorpsi di saluran
cerna, distribusi lambat karena besarnya volume
distribusi (berkurang pada orang tua), diekskresikan
tanpa berubah bentuk dalam urine(tapi tak perlu penyesuaian dosis pada
disfungsi ginjal), 25% terkait protein
Dosis : Tablet PO dewasa: 8-12
mcg/kg, PO anak-anak >10 tahun: 10-15 mcg/kg, PO
anak-anak 5-10 tahun: 20-35 mcg/kg,PO anak-anak 2-5 tahun: 30-40 mcg/kg, PO anak-anak 1-24bulan:
35-60 mcg/kg, PO neonates <1bulan: 25-35
mcg/kg ).
Con’t…
BACK
Golongan : Diuretic Hemat Kalium
Mekanisme kerja : anatagonis aldosteron
(aldosteron menyebabkan retensi Na+). Juga memiliki
kerja serupa dengan amilorid.
Indikasi : digunakan dengn tiazid
untuk edema (pada gagal jantung kongesif), sirosis, dan sindrom nefrotik. Juga
untuk mengobati atau mengdiagnosis
hiperaldosteronisme.
Efek tak diinginkan : seperti amilorid. Juga
menyebabkan ketidakseimbangan
endokrin (jerawat, kullit berminyak, hirsutisme,
ginokomastia).
Spironolakton
Farmakokinetik : PO. Dimetabolisme luas
dihati menjadi sebuah metabolic aktif. Metabolitnya
98% terikat protein, waktu paruh 1-1,5 hari.
Kontraindikasi :anuria, insufisensi ginjal
berat, hiperkalemia. Hindari pada pasien
diabetes.
Interaksi obat : seperti amilorid. Juga meningkatkan resiko
toksisitas digoksin dan menurunkan efek vasopresor
norepinefrin.
Dosis :PO (dewasa) : 25-400 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi.
Con’t…
HIPERTENSI
Terjadi bila volume darah lebih besar dibanding dengan ruangan yang tersedia di dalam pembuluh darah. Contoh
obat yang digunakan yaitu diuretik kaptopril, klonidin, nifedipin dll.
Golongan: Anti-adrenergik sentral
Mekanisme kerja : bekerja diotak sebagai agonis adrenergic-a2yang menyebabkan penurunan aktifitas system saraf simpatis (penurunan frekuensi jantung, curah jantung dan tekanan darah). Mekanisme pastinya belum diketahui.
Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang.
Efek samping: mengantuk, mulut kering, konstipasi, sakit kepala gangguan ejakulasi..
Kontraindikasi : hipersensivitas terhadap klonidin.
Klonidin (catapres)
Con’t….
Interaksi obat : antidepresan, trisiklik mengurangi efek anti hipertensi. Alcohol barbiturat, dan sedatif menambah depresi SSP. Dosis : Anak : PO Hipertensi : 5-10 mcg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dewasa :Oral :hipertensi akut : dosis awal : 0.1-0.2 mg, dapat diikuti dengan penggunaan dosis 0.1 mg setiap jam, jika diperlukan; dinaikkan sampai dosis maksimum 0.6 mg.Sublingual klonidin : 0.1-0.2 mg dua kali sehari. Transdermal : Hipertensi : berikan sekali setiap 7 hari; untuk dosis awal, mulai dengan 0.1 mg dan tingkatkan dengan 0.1 mg pada interval 1-2 minggu. Orang lanjut usia : 0.1 mg, sekali sehari sebelum tidur,
Mekanisme kerja: Vasodilatasi perifer lebih poten. Sedikit depresi nodus. Tidak mendilatasi arteri koroner. Menyebabkn reflex peningkatan frekuensi dan curah jantung.
Indikasi : Angina, stabie dan varian, hipertensi
Efek samping: Edema perifer, pusing, mual, hipotensi sementara, infark miokard, reflekstakikardi, edema paru
Farmakokinetik : PO/Sublingual, absorpsi dosis sublingual lengkap, cepat. 98% terikat protein. Metabolit tak aktif. Waktu paruh = 3 jam.
Kontraindikasi : hipotensi
Interaksi : Bloker beta meningkatkan resiko hipotensi berat, gagal jantung, dan angina. Nifedipin meningkatkan efek antikoagulan oral. Simetidin meningkatkan kadar nifedipin.
Dosis : PO (dewasa) : 10-30 mg 3 kali sehari. SL (dewasa) : 10 mg, diulang dalam 15 menit
Nifedipin (procardia)
Golongan: Loop Diureutik
Mekanisme kerja : menghambat reabsobsi klorida dlam pars asendens ansa Hanie tebal. K+ banyak hilang ke dalam urin.Indikasi : diuretic yang dipilih untuk pasien dengan GFR rendah dan kedaruratan hipertensi. Juga, edema, edema paru, dan untiuk mengeluarkan banyak cairan. Kadang kala digunakan untuk menurunkan kadar kalium serum.Efek samping: hiponatremia, hipokalemia, dehidarasi, hipotensi, hiperglikemia, hipokalsemia, ototoksisitas, alergi sulfonamid, hipomagnesimia, alkalosis, hipoklaremik,hipovolemia.
Farmakokinetik : PO/IV.95% terikat protein, dieliminasi dalam bentuk tak berubah oleh ginjal.
Kontraindikasi : anuria, kekurangan elektrolit.
Furosemid (lasix)
Interaksi obat : meningkatkan toksisitas obat yang ototoksik dan nefrotoksik serta litium. Probonesid dan indometasin menghambat efek diuretic furosemid.Meningkatkan efek obat anti hipertensi.
Dosis : PO, IM, IV (dewasa) : 20-80 mg/hari diawal. (mungkin diperlukan sampai 600 mg ; dosis sampai 1g/hari sudah digunakan pada GJK dan gagal ginjal). jika dosis rumatan sudah ditentukan, dosis dapat diberikan dua hari sekali atau 2-3 kali seminggu.PO, IM, IV (anak-anak): 1-2 mg/kg/hari diawal (sampai 6 mg/kg/hari); dapat ditingkatkan dengan interval 6-8 jam
Con’t…
Golongan : Anti-adrenergik sentral
Mekanisme kerja : seperti klonidin. Juga disintesis menjadi metilnorepinefrin yang bekerja sebagai “neurotransniter palsu” simpatomimetik lemah yang menurunkan aliran keluar simpatis dari SSP.
Indikasi : seperti klonidin. Untuk mengobati hipertensi pada wanita hamil.
Efek tak diinginkan : mulut kering, sedasi, hipotensi ortostatik ringan. Beberapa pasien mengalami impontensi, gangguan psikis, mimpi buruk, gerakan involuntar, atau hepatotoksisitas.
Metildopa (aldomet)
Farmakonetik : PO/IV. Walaupun 63% diekskresikan dalam bentuk yang tidak di ubah oleh ginjal, dapat di gunakan untuk pasien dengan insufisiensi ginjal
Kontraindikasi : jika terjadi tanda-tanda gagal jantung (di sebabkan rentesi cairan akibat aliran ginjal menurun), hentikan obat . dikontraindikasikan untuk pasien fungsi hepar buruk
Interaksi obat : serupa dengan klonidin.
Dosis : PO (dewasa) : 500-2000 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi . PO (anak-anak) : 10-65 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi (tidak lebih dari 3000 mg/24 jam). IV (dewasa) : 250-1000 mg tiap 6 jam.IV (anak-anak) : 20-40 mg/kg/24 jam diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 jam (tidak lebih dari 3000 mg/24 jam)
Mekanisme Kerja: Manghambat Reabsorpsi natrium dan klorida dalam pars asendens ansa henle tebal dan awal tubulus distal. Hilangnya K+, Na+, dan Cl- menebabkan peningkatan pengeluaran urin 3x. Hilangnya natrium menyebabkan menurunya GFR.
Indikasi : obat awal yang ideal untuk hipertensi, edema kronik, hiperkalsiuria idiopatik. Digunakan untuk menurunkan pengeluaran urin pada diabetes insipidus (GFR rendah menyebabkan peningkatan reabsorpsi dalam nefron proksimal, hanya berefek pada diet rendah-garam)
Efek yang tak diinginkan: hipokalemia, hiponatremia, hiperglikemia, hiperurisemia, hiperkalsemia, oliguria, anuria, kelemahan, penurunan aliran plasenta, alergi sulfonamid, gangguan saluran cerna
Hidroklorotiazid (Diuretik Tiazid)
Farmakokinetik : PO diabsorpsi cepat, dieliminasi terutama dalam bentuk tak berubah
Kontraindikasi : Wanita hamil (kecuali jelas diindikasikan untuk edema patologik), anuria
Interaksi obat : Menambah efek toksikdigitalis atau litium. mengurangi efek vasopresor. Hipokalemia bertambah dengan alcohol, barbiturat, atau analgesic narkotik.
Dosis : PO (dewasa) : 25-100 mg/hari. PO (anak-anak > 6 bln) : 1-2 mg/kg dalam 1-2 dosis terbagi. PO (anak-anak < 6 bln) : 3,3 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi
ARITMIA
Aritmia disebabkan karena aktivitas pacu jantung yang abnormal atau penyebaran impuls abnormal. Jadi, pengobatan aritmia bertujuan
mengurangi aktivitas pacu jantung ektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar
yang melumpuhkan. Mekanisme utama untuk mencapai tujuan adalah,
Hambatan saluran natriumHambatan efek otonom simpatis pada jantung
Perpanjangan periode refrakter yang efektifHambatan pada saluran kalsium
Mekanisme kerja: penurunan frekuensi jantung kurang nyata.
Menurunkan beban akhir dengan mendilatasi
arteri periper.Meningkatkan
pasokan oksigen ke mio kardium dengan
mencegah spasme arteri koroner yang diinduksi
saraf simpatis.
Indikasi : mengurangi episode
angina. Meningkatkan
toleransi latihan pada angina stable.Juga
digunakan sebagai anti hipertensi.
Efek tidak diinginkan:
edema, sakit kepala, pusing, asthenia, mual,
ruam.
Farmakokinetik : PO. Bioavailabilitas 50% setelah dosis oral. 75% terikat
protein, waktu paruh =
3jam,metabolicaktif. Kurangi dosis pada
pasien dengan disfungsi ginjal.
Diltiazem(cardizem)
Kontraindikasi : blok nodus AV, sick sinus syndrome,
hipotensi, kongesti paru.
Interaksi obat : bloker β dan digoksion meningkatkan waktu
konduksi A-V. diltiazem meningkatkan kadar propranolol.
simetidin dan obat yang dimetabolisme oleh P-450
meningkatkan kadar nifedipin.
Dosis : PO dewasa : 30-120 mg 3-4kali sehari,
IV : 0,25 mg/kg
Mekanisme kerja : menurunkan otomatisitas nodus SA dan focus ektopik menurunkan kecepatan
konduksi menyeluruh dan meningkatkan periode refrakter
menyeluruh.
Indikasi : karena toksik janrang digunakan.
Penghambat efektif fibrilasi ventrikel, takikardi ventrikel,
wolff – farkinson-white
Efek yang tidak diinginkan: deposit kornea (refirsibel), hipo-atau hipertiroid(struktur seperti
T4), fotosensipitas, vibrosis paru, braki kardi(jarang berat)
Perubahan EKG: memperpanjang PR,QRS dan QT
Amiodaron
Farmakokinetik : PO/IV. Respon maksimal dapat berminggu minggu kadar serumkurang berkolerasi
dengan keampuhan
Interaksi obat : meningkatkan kadar
serum digoksin, warfarin, flekainid.
Dosis : PO(dewasa) : 800-1600mg/hari dalam 1-2 dosis selama 1-3 minggu, kemudian
600-800 mg/hari dalam 1-2 dosis selama 1 bulan, kemudian 400
mg/hari dosis rumatan.
Mekanisme kerja : memblok influx kalsiun, mendilatasi arteriol perifer, menurunkan beban akhir. Memperlambat nodus A-V,
mencegah irama reentran, melindungi mio kardium selama iskemia singkat. Mempunyai aktifitas pemblokkan
adrenergic- alfa.
Indikasi : mengurangi ftekuensi angina dan kebutuhan
nitrat. Obat terpilih untuk takikardi supraventikular paroksismal
akut.Memperlambat respon ventrikel terhadap fibrilas atrium.Hipertensi.
Efek tidak diinginkan: konstipasi, hipotensi,bradikardi, edema, gagal jantung kongestif,blok
nodus A-V(jarang), gangguan saluran cerna,pusing.
Farmakokinetik : PO/IV.diabsporpsi baik, 80% dimetabolisme dalam
lintasan pertama. 90% terikat protein.metabolit aktif. Waktu paruh 5 jam tapi bias sampai 20 jam pada
pasien dengan sirosis.
verapamil(isopten)
Kontraindikasi :pasien deengan digitalis atau bloker B IV. Blok nodus A-V, sick sinus syndrome, syok kardiogenik,
gagal jangtung, hipotensi.
Interaksi obat : bloker β atau digitalis: meningkatkan kemungkinan bradikardi
atau blockade A-V.kuinidin atau prazosin: menambah hipotensi. Kadar
digoksi meningkat.Simetidin mengurangi bersihan verapamil. Suplemen kalsium
dapat menghambat kerja verapamil
Dosis : PO dewasa : 80-120 mg 3x/hari, PO anak-
anak : 4-8 mg/kg/hari, IV anak-anak 5-10 mg (75-150
mg/kg selama 2menit)
ANGINA
Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah penyakit jantung iskemia didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam miokardium.
Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanyaaterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau
kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat
berkembang menjadi infark miokard
Indikasi : Sediri atau bersama agens lain dalam penata laksanaan hipertensi,angina pectoris,dan angina
vasovatik(prinzmental).
Amlodiplin Mekanise kerja obat : Menghambat pengangkutan kalsium ke
miokard dan sel otot paskuler, mengakibatkan inhibisi rangkaian eksitasi-kontraksi berikutya,efek terapetik:vasodilatasi sistemik
yang menyebabkan penurunan tekanan darah.
Kontraindikasi : hipersensitipikasi. Gunakan secara hati-hati pada:kerusakan hati yang parah atau lansia(dianjurkan
pengurangan dosis) kehamilan,laktasi atau anak-anak(keamanan pengguna belum di tetapkan).
Interaksiobat: hipotensi tambahan dan terjadi bila di gunakan bersam pentanl,antihiertensi lain,nitrate,dan
asupan alcohol akuat.
Dosis :PO(dewasa):5-10 mg sebagai dosis
tunggal(rentang 2,5-10mg)
Efek tak di inginkan : • SSP : mengantuk,berkunang-
kunang,sakit kepala, kelelahan, tremor,vertigo, insomnia, gugup, depresi
• Mata dan THT : penglihatan abnormal,konjungtivitasi,diplopia,tinnitus
• Resp :napas pendek,dyspnea,• Kv : aritmia, brikardia, takikardia,
hipotensi, nyeri dada, gagal jantung• GI :mual,abdomen tidak
nyaman,anoreksia,konstipasi,dyspepsia,mulut kering.• Derm : ruam, dermatisis, pruritis, urtikaria,
wajah kemerahan ,keringat brlebihan• MS :kram otot, Neuro:parestesia
Mekanisme kerja : menghasilkan pasoliditasi (vena lebih besar dari pda areteri) menurunkan tekanan diastolic akhir dari pertikel kiri dan volume diastolic akhir(preload)vertikel
kiri adalah berkurang nya konsumsi oksigen miokard .Meningkatkan alira darah coroner dengan
mendilatasi,arteri koronaria dan memperbaiki aliran kolateralke daerah istemik,
Terapetik:mengurangi serangan angina dan meningkatkan curah jantung
Isosorbid Dinitrat (Isdn)
Indikasi : Pengobatan akut terhadap serangin angin(sl dan dinitrat yang di kunyah) penatalaksanaan
fropilaksis jangka panjang angina pectoris(dinitrat dan mononitrat) pengobatan gagal jantung kongersip
kronik(dinitrat).
Efek tak di inginkan : sakit kepala,kelemahan, hipotensi,takikardia,mual,muntah.
Farmakokinetik : diabsorsi dengan baik setelah pemberian oral dan sublingual.
Kontraindikasi : Di intraindikasikan pada: hiversensititasi, anemia berat . Gunakan secara hati-hati ada trauma kepala atau pendarahan serebral kehamilan(dapat menggaggu sirkulasijanin /maternal)
Interaksi Obat-obat :hipotesi akan bertambah bila di gunakan bersama abtihipertensi igesti akut alcohol,agens penghambat adrenergic beta penyekat saluran kalsium dan peotiazin.Dosis• Serangan akut angina pectoris : Sl,kunyah atau
intrabukal(dewasa):2,5-10mg dapat di ulng tiap 5-10menit Untuk 3 dosis dalam 15-30 menit (dosis awal tablet kunyah tidak boleh lebih dari 5 mg
Golongan : Antagonis Adregenik BMekanisme kerja : memblok reseptor adrenergic B1 dan
B2- menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan menurun pelepasan rennin. Bronkokonstriksi melalui antagonism reseptor B2-.
Indikasi : Hipertensi, angina pektoris, takiaritmia supraventikuler, tremor
Efek tak diinginkan : hipertensi sementara akibat antagonism reseptor B2 (yang mendilatasi arteri besar dan respons refleks trhadap penurunan curah jantung, bronkospasme, lain-lain seperti atenolol).
Propanolol (mis, inderal)
Farmakokinetik : PO. Penetrasi SSP baik (efek samping lebih berat).
Kontraindikasi : gagal jantung yang tidak terkompensasi, edema paru, syok, bradikardia, hipersensitivitas
Interaksi obat : simetidin meningkatkan kadar propanolol serum.Dosis : • Hipertensi PO (dewasa) : 40 mg dua kali sehari diawal atau 80 mg preparat lepas lambat, tingkatkan dengan interval 3-7 hari sampai respons tercapai. • Angina PO (dewasa) : 80-320 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi atau 80 mg sekali sehari dengan preparat lepas lambat. Tingkatkan dengan interval 3-7 hari sampai respon diperoleh.• Takiaritmia PO (dewasa) : 10-30 mg 3-4 kali sehari.IV (dewasa) : 1-3 mg, dapat diulang dalam 2 menit bila perlu, dosis selanjutnya dapat diulang tiap 4 jam.
Efinefrin(inhalasi)
Indikasi : iv,sc,inhalasi : brokodiltor pada pengobatan simtnatik,terhadap asma,dan bentuk lain penyakit jlan napas revesible yang dapat terjadi sehubungan dengan bronchitis kronis dan empinesma. iv sc:pengobat anafilasis .iv intrakardiak : henti jntung.oft : pengobatan glaucoma sudut terbuka . local: sebagai anjuran dalam lokaliasi anesthesia.
Efek tak di inginkan : gugup,gelisah,insomnia,tremor,sakit kepalaKv : hipertensi,aritmia,anginaFarmakokinetik : di absorsi tetapi di meta bolisme dengan cepat
setelah pemberian oral ,absorsi sistemik dapat terjadi setelah pemberian ortamik atau dosis inhalasi besar dan berulang .
Dosis : Suspensi epinefrin: SC (dewasa) : 0,5 mg tidak lebih sering dari tiap 6 jam. SC (anak-anak) : 25 mcg/kg tidak lebih sering dari tiap 6 jam
Mekanisme kerja : Efek terapeutik : Penurunan tekanan darah. Frekuensi jantung juga berkurang.Farmakokinetik : Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral. sebagian (20%) terhindar dari metabolism.Kontraindikasi : Gagal jantung, kongestif tidak terkompensasi, bradikardia atau blok jantung. Digunakan secara hati-hati pada: kerusakan ginjal/hati (dianjurkan pengurangan dosis awal bila klirens kreatinin <40 ml/menit).efek samping :Keletihan,kelemahan, pusing, depresi, kehilangan ingatan, perubahan mental, mimpi buruk, mengantuk, penglihatan kabur
Bisoprolol
Interaksi: Anestesi umum, fenitoin IV, dan
verapamil dapat menyebabkan depresi miokardial bertambah
Dosis:PO dewasa : 5 mg sekali sehari (Lentang
2,5-20 mg). Mulai dengan 2,5 mg/hari pada kerusakan ginjal
Mekanisme kerja : manghasilkan stimulus jantung dan vasodilatasi ginjal. Dosis yang lebih besar dari 10 mcg/kg/menit menstimulasi reseptor adrenergic alfa dan dapat menyebabkan vasokontriksi ginjal.Farmakokinetik : Hanya diberikan melalui IV, menghasilkan ketersediaan hayati yang sempurnaKontraindikasi : Takiaritmia, Feokromositoma, hipersensitivitasEfek samping : sakit kepala, dispnea, aritmia, hipotensi, palpitasi, anginaDosis : IV (dewasa) : 0,5-5 mcg/kg/menit diawal, kemudian tingkatkan dengan interval 10-30 menit sampai 50 mcg/kg/menit
Dopamin (dopastat)
Golongan : Kelas Terapimekanisme kerja : Valsartan memberikan efek
langsung sebagai antagonisme pada reseptor angiotensin II (AT2).
Indikasi : Hipertensi ; infark miokardiak dengan kegagalah fungsi ventrikel kiri atau disfungsi sistolik ventrikel kiri .
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap valsartan atau komponen lain dalam sediaan, hipersensitif terhadap kehamilan, menyusui, gangguan fungsi hati yang berat , sirosis, diare jarang terjadi, sakit kepala, epistaksis: trombositopenia, arthralgia, myalgia, gangguan rasa (pengecapan), neutropenia
Valsartan
Efek Samping :efek samping biasanya ringan. Hipotensi simptomatik termasuk pusing dapat
terjadi , terutama pada pasien dengan penurunan volume intravaskular (seperti penggunaan dosis
tinggi diuretik,hiperkalemia kadang-kadang terjadi;angioedema.
Dosis : Hipertensi, biasanya 80 mg sekali sehari (pasien usia lanjut lebih dari 75 tahun, gangguan
fungsi hati ringan sampai sedang, kerusakan ginjal sedang sampai berat , penurunan volume
intravaskular, dosis awal 40 mg sekali sehari . Infark miokardiak : dosis awal 20 mg dua kali
sehari
Created by group 2